Anda di halaman 1dari 21

ANGGOTA KELOMPOK

AHMAD HARRIS FURQAN


AL FAUZAN
CROWNI
DEVIANA SEPTY PRADITA
DITA AGUSTINA
DWITA ARINDA
ARRAFI RIDHO ANANDA
Bagaimana Struktur dan Fungsi Alat-Alat Pernapasan Manusia

1. SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem menghirup oksigen dari udara serta
mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat
kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar. Alat-
alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan
udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses pernapasan yaitu untuk
memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energi. Sistem pernapasan
pada manusia mencakup dua hal, yakni saluran pernapasan dan mekanisme pernapasan.

Saluran pernapasan atau tractus respiratorius (respiratory tract) adalah bagian tubuh
manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan tampat pertukaran gas yang diperlukan
untuk proses pernapasan. Saluran ini berpangkal pada hidung atau mulut dan berakhir pada
paru-paru.

2. ALAT PERNAPASAN MANUSIA


Berikut adalah bagian-bagian organ alat pernapasan pada manusia.

1.1. Hidung (Cavum Nasalis)

Selain sebagai salah satu organ alat pernapasan manusia, hidung juga berfungsi sebagai salah
satu dari 5 indera. Hidung berfungsi sebagai alat untuk menghirup udara, penyaring udara
yang akan masuk ke paru-paru, dan sebagai indera penciuman.

1.2. Tekak (Faring)

Faring merupakan persimpangan antara rongga hidung ke tenggorokan (saluran pernapasan)


dan rongga mulut ke kerongkongan (saluran pencernaan). Pada bagian belakang faring
terdapat laring. Laring disebut pula pangkal tenggorok. Pada laring terdapat pita suara dan
epiglotis atau katup pangkal tenggorokan. Pada waktu menelan makanan epiglotis menutupi
laring sehingga makanan tidak masuk ke dalam tenggorokan. Sebaliknya pada waktu
bernapas epiglotis akan membuka sehingga udara masuk ke dalam laring kemudian menuju
tenggorokan.

1.3. Tenggorokan (Trakea)

Tenggorokan berbentuk seperti pipa dengan panjang kurang lebih 10 cm. Di paru-paru trakea
bercabang dua membentuk bronkus. Dinding tenggorokan terdiri atas tiga lapisan berikut.

1. Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat.


2. Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea tersusun atas
16–20 cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C. Bagian belakang cincin tulang
rawan ini tidak tersambung
dan menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan trakea tetap
terbuka.
3. Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitelium bersilia yang menghasilkan banyak
lendir. Lendir ini berfungsi menangkap debu dan mikroorganisme yang masuk saat
menghirup udara.

Selanjutnya, debu dan mikroorganisme tersebut didorong oleh gerakan silia menuju bagian
belakang mulut.

Akhirnya, debu dan mikroorganisme tersebut dikeluarkan dengan cara batuk. Silia-silia ini
berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk bersama udara pernapasan.

1.4. Cabang Tenggorokan (Bronkus)

Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan. Jumlahnya sepasang, yang satu menuju
paru-paru kanan dan yang satu menuju paru-paru kiri. Bronkus yang ke arah kiri lebih
panjang, sempit, dan mendatar daripada yang ke arah kanan. Hal inilah yang mengakibatkan
paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit. Struktur dinding bronkus hampir sama
dengan trakea. Perbedaannya dinding trakea lebih tebal daripada dinding bronkus. Bronkus
akan bercabang menjadi bronkiolus. Bronkus kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus
sedangkan bronkus kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.

1.5. Bronkiolus

Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi saluran


yang semakin halus, kecil, dan dindingnya semakin tipis. Bronkiolus tidak mempunyai tulang
rawan tetapi rongganya bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus.

1.6. Alveolus

Bronkiolus bermuara pada alveol (tunggal: alveolus), struktur berbentuk bola-bola mungil
yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah. Epitel pipih yang melapisi alveoli
memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga
alveolus.

1.7. Paru-paru

Paru-paru terletak di dalam rongga dada. Rongga dada dan perut dibatasi oleh siuatu sekat
disebut diafragma. Paru-paru ada dua buah yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-
paru kanan terdiri atas tiga gelambir (lobus) yaitu gelambir atas, gelambir tengah dan
gelambir bawah. Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas dan
gelambir bawah. Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput paru-paru (pleura). Kapasitas
maksimal paru-paru berkisar sekitar 3,5 liter.

Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan pernapasan biasa disebut udara
pernapasan (udara tidal). Volume udara pernapasan pada orang dewasa lebih kurang 500 nl.
Setelah kita melakukan inspirasi biasa, kita masih bisa menarik napas sedalam-dalamnya.
Udara yang dapat masuk setelah mengadakan inspirasi biasa disebut udara komplementer,
volumenya lebih kurang 1500 ml.
Setelah kita melakukan ekspirasi biasa, kita masih bisa menghembuskan napas sekuat-
kuatnya. Udara yang dapat dikeluarkan setelah ekspirasi biasa disebut udara suplementer,
volumenya lebih kurang 1500 ml.

Walaupun kita mengeluarkan napas dari paru-paru dengan sekuat-kuatnya ternyata dalam
paru-paru masih ada udara disebut udara residu. Volume udara residu lebih kurang 1500 ml.
Jumlah volume udara pernapasan, udara komplementer, dan udara suplementer disebut
kapasitas vital paru-paru.

3. GAMBARAN ALAT PERNAPASAN MANUSIA

Berikut adalah bagian-bagian anatomi sistem pernapasan pada manusia. Semua


penjelasannya menggunakan Bahasa Indonesia.
Berdasarkan gambar sistem pernapasan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa sistem
pernapasan pada manusia terdiri dari:

1. Hidung
2. Rongga hidung
3. Concha
4. Langit-langit lunak
5. Pharink
6. Larink
7. Trakea
8. Rongga pleura
9. Paru-paru kanan
10. Paru-paru kiri
11. Tulang rusuk
12. Otot intercosta
13. Diafragma

4. A. ALAT PERNAPASAN PADA MANUSIA


Rongga Hidung (Cavum Nasalis)

Alat pernapasan pada manusia yang pertama yaitu Hidung. Pada hidung, udara dari luar akan
masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung itu berlapis selaput lendir, dan
di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar
sudorifera). Selaput lendir tersebut berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat
saluran pernapasan. Selain itu, juga terdapat rambut pendek dan tebal yang berfungsi
menyaring partikel kotoran yang masuk bersama dengan udara. Terdapat juga konka yang
mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk.

Faring

Alat pernapasan selanjutnya yaitu Faring. Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring
merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan
dan saluran pencernaan (orofarings) pada bagian belakang.

Pada bagian belakang dari faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita
suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar
dan terdengar sebagai suara.

Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena
saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan
mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga
mengakibatkan gangguan kesehatan.

Tenggorokan (Trakea)

Alat pernapasang tenggorokan yaitu berupa pipa yang panjangnya kurang lebihsepanjang 10
cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis
dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-
silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.

Cabang-cabang Tenggorokan (Bronki)

Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri.
Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya
tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari
lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.

Paru-paru (Pulmo)

Alat pernapasan yang paling umum dikenal orang adalah Paru-paru. Paru-paru terletak di
dalam rongga dada bagian atas, di bagian sampingnya dibatasi oleh otot dan rusuk dan di
bagian bawahnya dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu
paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister)
yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura.
Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura
visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk
disebut pleura luar (pleura parietalis).[ps]
B. STRUKTUR JARINGAN ALAT SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

Tabel struktur dan fungsi organ sistem pernapasan manusia

Organ Struktur Fungsi

– Dilapisi dengan kapiler;


menghangatkan udara sampai 37 ° C-
– Menghangatkan, melembabkan dan
mengeluarkan lendir; melembabkan dan
Rongga hidung menyaring udara yang masuk ke sistem
menyaring udara
pernapasan
– Dilapisi dengan silia; menyaring
kotoran di udara

– Jalur yang menghubungkan rongga


Faring
hidung ke trakea

– Mencegah makanan tidak memasuki


Epiglotis – Flap kecil dari jaringan ikat trakea saat menelan – mencegah udara
masuk lambung saat bernapas di

– Terdiri dari tulang rawan –


– Untuk menghasilkan suara untuk
Laring mengandung pita suara; dua lipatan
komunikasi
sangat elastis

– Tabung hampa dikelilingi oleh tulang – Memungkinkan udara untuk melewati


rawan yang kuat, fleksibel berbentuk C – dari faring ke dalam paru-paru – cincin
Trakea dilapisi dengan silia tulang rawan mencegah trakea tidak
– Dilapisi dengan sel yang mensekresi runtuh dan menyediakannya dengan
lendir dukungan

– Terdiri dari bronkus, bronkiolus dan


Paru-paru – Organ utama dari sistem pernapasan
alveoli

– Cabang dari trakea – tabung berongga


dikelilingi oleh cincin tulang rawan
Bronkus – Untuk membawa udara ke paru-paru
– Dilapisi dengan silia dan sel mensekresi
lendir

– Cabang dari bronkus – bronkiolus


– Untuk mengurangi ukuran dan
Bronkiolus besar mengeluarkan lendir dan dilapisi
membawa udara ke alveoli
dengan silia

– kumpulan kantung udara kecil


Alveoli berongga; ujung bronkiolus terkecil – – Adalah situs pertukaran gas
dikelilingi oleh jaringan luas kapiler
– Struktur yang sangat kecil dengan luas
permukaan yang sangat tinggi

Penggunaan kata “respirasi” dalam kaitannya dengan pertukaran gas berbeda dari
penggunaannya respirasi dalam istilah seluler. Ingatlah bahwa respirasi sel adalah proses
metabolisme di mana sel-sel memperoleh energi dengan “membakar” glukosa. Respirasi sel
menggunakan oksigen dan melepaskan karbon dioksida. Respirasi oleh sistem pernapasan
memasok oksigen dan mengambil karbon dioksida.

Fakta tentang sistem pernapasan

1. Pernapasan memungkinkan Anda untuk mengambil oksigen yang Anda butuhkan dan
mengeluarkan limbah karbon dioksida. Tetapi ketika Anda menghembuskan napas, Anda
juga bernapas dengan mengeluarkan banyak air. Berapa banyak air yang Anda hilangkan saat
bernapas? Saat istirahat, manusia bernapas hingga 17,5 mililiter (0.59 ons cairan) air per jam,
menurut sebuah artikel 2012 di jurnal Polandia Pneumonology and Allergology. Tapi Anda
kehilangan sekitar empat kali jumlah yang sama ketika Anda berolahraga, kata studi tersebut.

2. Rata-rata waktu dewasa dapat menahan napas adalah antara 30 dan 60 detik. Keterbatasan
ini lebih berkaitan dengan penumpukan karbon dioksida darah, yang disimpan tubuh Anda
dalam protein otot yang disebut mioglobin. Tapi penyelam bebas – orang yang berlatih
olahraga menyelam di bawah air tanpa menggunakan peralatan seperti peralatan selam –
memiliki teknik yang berbeda, seperti hiperventilasi, untuk mengurangi konsentrasi karbon
dioksida dalam darah, yang memungkinkan mereka untuk menahan nafas untuk waktu yang
lama sangat. Denmark Stig Severinsen saat ini memegang Guinness World Record untuk
menyelam bebas terpanjang – pada tahun 2010, ia menahan napas bawah air nya selama 22
menit.

3. Setiap paru-paru Anda mengandung sekitar 300 juta struktur seperti balon yang disebut
alveoli, yang menggantikan limbah karbon-dioksida dalam darah dengan oksigen. Ketika
struktur ini diisi dengan udara, paru-paru menjadi satu-satunya organ dalam tubuh manusia
yang bisa mengapung di atas air. Bahkan, pemeriksa medis menggunakan apa yang disebut
“tes mengambang paru” selama otopsi untuk menentukan apakah bayi mati sebelum lahir
(meninggal di dalam rahim). Jika paru-paru mengapung, bayi lahir hidup; jika paru-paru tidak
mengapung, bayi itu mati sebelum lahir. Metode ini akurat 98 persen, menurut sebuah studi
dalam International Journal of Medicine Hukum 2013.

4. Di masa lalu, studi pemodelan telah memperkirakan kecepatan bersin mencapai 112 mph
(180 km / jam). Menurut Discovery Channel seri “MythBusters,” host Jamie Hyneman dan
Adam Savage mencatat kecepatan bersin maksimum 39 mph (63 km / jam). Namun, sebuah
penelitian di jurnal PLoS ONE 2013 menemukan bahwa kecepatan maksimum bersin adalah
bahkan lebih rendah dari angka yang ditentukan “MythBusters.” Menggunakan kamera
kecepatan tinggi dan lampu LED, para peneliti menemukan bahwa peserta studi bersin
mereka hanya 10 mph (16 km / jam).
5. Pilek biasa adalah penyakit sistem respirasi yang paling lazim, dan mungkin penyakit yang
paling umum dikenal saat ini. Ini penyebab utama mereka selalu menjadi rahasia saat
menemui dokter, serta hari-hari tanpa jawaban saat anda membicarakannya disekolah,
menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. Di Amerika Serikat saja, ada lebih
dari 1 miliar kasus flu biasa setiap tahun. Pilek biasa sering dianggap identik dengan
“rhinovirus,” virus yang paling sering menyebabkan jenis penyakit. Tapi sebenarnya ada
lebih dari 200 virus yang dapat menyebabkan pilek, termasuk coronavirus manusia dan virus
sinsitial saluran pernafasan.

6. Dalam sistem pernapasan mamalia, lembaran tipis dari jaringan yang disebut pleura
membungkus di sekitar paru-paru dan saluran rongga dada. Daerah antara lapisan pleura
dikenal sebagai ruang pleura, atau rongga pleura, dan berisi cairan pleura, yang menyediakan
pelumasan saat paru-paru mengembang dan menysut. Tidak seperti semua mamalia lainnya,
rongga pleura gajah diisi dengan jaringan ikat yang kuat. Struktur yang tidak biasa ini
memungkinkan gajah untuk snorkeling (selam permukaan) dan menahan perbedaan tekanan
di atas dan di bawah air, tanpa pecah pembuluh darah pada selaput paru-paru mereka,
menurut sebuah artikel 2001 di jurnal Physiology Pernapasan.

7. Ketika Anda bernapas kedalam, dada kita membengkak; ketika Anda bernapas keluar,
dada kita runtuh. Tapi gerakan dada ini tidak benar-benar hasil dari udara yang mengisi atau
keluar paru-paru. Selama inhalasi, diafragma – lembaran tipis otot berbentuk kubah yang
memisahkan dada dan rongga perut – berkontraksi dan bergerak ke bawah, meningkatkan
ruang di rongga dada. Pada saat yang sama, otot-otot antara tulang rusuk berkontraksi untuk
menarik tulang rusuk ke atas dan keluar. Selama pernafasan, sebaliknya terjadi.

8. Bagi manusia, bernapas melalui mulut datang secara alami dan mudah. Hal yang sama
berlaku bagi banyak mamalia lainnya. Namun, Kuda, hanya bernapas melalui lubang hidung
mereka. Mereka memiliki flap jaringan yang membentuk segel ketat diatas rongga mulut,
yang mencegah mereka tidak bernapas melalui mulut mereka, bahkan dalam gangguan
pernapasan. Ketika mereka makan dan menelan makanan, flap yang menutup dari rongga
hidung dan membuka rongga mulut, yang memungkinkan makanan untuk menuruni faring
(bagian atas tenggorokan.)

9. Sirkulasi paru atau peredaran darah kecil adalah proses dimana darah berjalan dari jantung
ke paru-paru dan kemudian kembali ke jantung. Aliran ini membuat jantung disertakan
dengan oksigen, yang mengambil darah dari paru-paru. Pada tahun 1243, dokter Arab Ibn al-
Nafis menjadi orang pertama untuk menggambarkan proses yang rumit ini, ketika ia
menjelaskan dalam karyanya, “Commentary on Anatomi di Avicenna Canon.” Itu tidak
sampai 300 tahun kemudian bahwa para sarjana Eropa datang ke kesimpulan yang sama,
menurut sebuah artikel 2008 di Journal of Applied Physiology.
C. FUNGSI SETIAP PERNAPASAN MANUSIA

Sistem pernafasan terdiri atas beberapa organ yang memegang peranan masing – masing
dalam melaksanakan fungsinya. Organ – organ penyusun sistem pernafasan antara lain :
1. Hidung
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung
berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan
kelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing
yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal
yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat
konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara
yang masuk.
Hidung terdiri atas beberapa jaringan penyusun, antara lain :
Jaringan epitel : epitel berlapis pipih (kolumnar).
Jaringan ikat : darah, lemak dan tulang rawan.
Jaringan otot : jaringan otot sadar (lurik) serta jaringan saraf sensoris dan motoris
Jaringan saraf
Pada hidung juga terdapat sel Goblet dan kelenjar serous berfungsi
melembabkan udara yang masuk. Selain itu hidung juga dikelilingi oleh Sinus Paranalis
( yang di lapisi oleh mucus respiratorius ). Contoh sinusnya yaitu:
Sinus Maxilaris
Sinus Prontalis
Sinus Ethmoldalis
Sinus Sphenoldalis

2. Faring
Faring terletak di hadapan tulang vertebra servikal, dari arah dasar tengkorak ke atas
tulang vertebra servikal ke 6 dan berterusan dengan esofagus. Faring terdiri daripada
otot rangka dan dilapisi oleh membran mukus. Bagian paling atas faring dikenali
sebagai nasofarinks. Nasofaring terletak posterior terhadap kaviti hidung dan
berhubungan dengannya melalui pembukaan hidung internal. Setiap dinding lateral
mempunyai pembukaan untuk tiub auditori yang berhubung dengan telinga tengah.
Dinding posterior banyak mempunyai tisu limfa yang disebut adenoid. Bagian tengah
faring pula dikenali sebagai orofaring dan terletak posterior terhadap kaviti oral . Di
dinding lateral terdapat sekumpulan tisu limfa yang dikenali sebagai tonsil palatin dan
di anterior pula tonsil lingual yang terletak pada dasar lidah. Bagian paling bawah
faring ialah laringofaring yang terletak posterior terhadap larinks.
Faring terdiri atas beberapa jaringan penyusun, antara lain :
Epitel Mukosa Respiratoria dengan 2 tipe, yaitu :
a. Sel Goblet : sel yang akan mensekresi mucus yang akan menangkap bahan- bahan
kotoran dari luar
b. Sel bersilia : silia akan bergerak untuk mendorong mucus keluar.
Pembuluh darah
Lamina propia : terdiri dari jaringan ikat yang mengandung kelenjar dan banyak sabut-
sabut elastis.
Tunika Sub Mukosa : mengandung jaringan ikat yang mempunyai banyak
jaringan limfoid
>> Berdasarkan letaknya jaringan limfoid dibagi menjadi :
1.Tonsillae Pharygica : letaknya di belakang nasopharing
2.Tonsillae Palatina : terletak di perbatasan rongga mulut dan oroparing kanan.
3.Tonsillae Lingialis : terletak pada akar lidah
4.Tonsillae Tubaria : terletak di sekitar muara Tuba Eustachi

3. Laring
Laring dibagi atas beberapa jaringan penyusun, antara lain :
Kartilago tidak berpasangan yang dibagi menjadi :
a. Kartilago Tiroid : terletak di bagian proksimal kelenjar tiroid. Berukuran lebih besar
dan lebih menonjol pada laki-laki akibat hormon yang disekresi saat pubertas.
b. Kartilago Krikoid : cincin anterior yang lebih kecil dan lebih tebal, terletak di bawah
kartilago tiroid.
c. Epiglotis : Katup kartilago elastis yang melekat pada tepian anterior kartilago tiroid,
saat menelan, epiglotis secara otomatis menutup mulut laring untuk mencegah
masuknya makanan dan cairan.
Kartilago berpasangan yang dibagi menjadi :
a. Kartilago Aritenoid : melekat pada pita suara sejati, yaitu lipatan berpasangan dari
epitelium skuamosa bertingkat.
b. Kartilago Korinulata : melekat pada bagian ujung kartilago aritenoid.
c. Kartilago Kuneiform : berupa batang-batang kecil yang membantu menopang
jaringan lunak.
Selain itu laring juga memiliki 2 pasang lipatan mukosa yang membagi laring
menjadi:
1. Lipatan ventrikular : di sebut juga pita suara palsu yang dapat merapat untuk
menahan nafas.
2. Lipatan Vokalaris : di sebut pita suara sejati yang membentuk suara., terdapat dua
buah otot , oleh gerakkan otot ini maka pita suara dapat bergetar dengan demikian pita
suara dapat melebar dan mengecil, sehingga terbentuklah suara.

4. Trakea
Trakea berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan
sebagian di rongga dada (torak). Dinding trakea tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin
tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi
menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.
Trakea terdiri atas jaringan penyusun, antara lain :
Jaringan ikat yang dilapisi otot polos
Sel epitel yang terdiri dari :
1. Sel silindris bersilia
2. Sel goblet
3. Sel slindris dengan striated border ( sel penyikat )
4. Sel lymfosit, makrofag
Epitelium kolumna pseudostratum bersilium.

5. Bronkus
Bronkus secara umum terbagi menjadi 2, yaitu bagian kanan dan bagian kiri. Bagian
kanan lebih pendek dan lebih lebar, terdiri dari 6-8 cincin, mempunyai 3 cabang.
Bagian kiri lebih panjang dan ramping dari yang kanan, terdi dari 9- 12 cicncin
mempunyai 2 cabang. Cabang utama bronkus kanan dan kiri bercabang lagi menjadi
bronkiolus lobaris dan bronkus segmentalis. Percabangan ini berjalan terus menerus
menjadi bronkus yang ukurannya semakin kecil menjadi bronkus terminalis, yaitu
saluran udara terkecil yang tidak mengandung alveoli
>> Bronkus terminalis terdapat asinus yang merupakan unit fungsional paru-paru,
yaitu:
1.Bronkiolus respiratoris
2. Ductus alveolaris
3. Sakus alveolaris terminalis
Bronkiolus cabang utama dari bronkus tidak mempunyai tulang rawan, tetapi
rongganya masih mempunyai silia dan di bagian ujung mempunyai epitelium berbentuk
kubus bersilia. Pada bagian distal kemungkinan tidak bersilia. Bronkiolus berakhir pada
gugus kantung udara (alveolus).

6. Alveoli
Alveoli merupakan suatu sel pipih alveolar tipe satu dimana dinding alveoli tersusun
oleh selapis epitel gepeng. Dan dalam ruang diantara sebaran alveoli terdapat jaringan
ikat elastis yang penting untuk ekhalasi. Alveolus di lapisi oleh zat lipoprotein yang di
namakan surfakta.

7. Paru – Paru
Paru – paru terletak di rongga dada tepat di sekat diafragma. Paru-paru terdiri dari 2
bagian, yaitu bagian kanan yang memiliki 3 lobus dan bagian kiri yang memiliki 2
lobus. Paru – paru dibungkus oleh dua lapis selaput paru-paru yang di sebut pleura
Pleura dibagi menjadi 2, yaitu
1. Pleura visceral, yaitu : selaput paru yang langsung membungkus paru.
2. Pleura parietal, yaitu : sselaput yang melapisi rongga dada sebelah lua
5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian system pernapasan
2. Untuk memahami jenis-jenis pernapasan pada manusia
3. Untuk memahami struktur organ pernapasan atau alat-alat pernapsan pada manusia.

Hasil pengamatan

1. Kami dapat mengetahui pengertian sistem pernapasaan manusia


Sistem pernapasan pada manusia adalah Sistem pernapasan pada manusia adalah
sistem menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap
air.

2. Dapat mengetahui alat-alat pernapasan pada manusia adalah Hidung,Rongga


hidung, Concha ,Langit-langit lunak ,Pharink ,Larink ,Trakea ,Rongga pleura ,
Paru-paru kanan ,Paru-paru kiri ,Tulang rusuk , Otot intercosta , Diafragma

Kesimpulan

Menusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang
karbondioksida ke lingkungan. Alat-alat respirasi pada manusia adalah rongga hidung, faring,
laring, trakea, paru-paru, bronkus, bronkiolus, dan alveolus. Pada proses inspirasi dan
ekspirasi, mekanisme pernapasan pada manusia dibagi atas pernapasan dada dan pernapasan
perut. Sedangkan Faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan adalah Umur, Jenis
Kelamin, Suhu Tubuh, Posisi Tubuh. Pernapasan atau pertukaran gas pada manusia
berlangsung melalui dua tahap yaitu Respirasi Eksternal dan Respirasi Internal. Serta ada
beberapa gangguan pada system respirasi manusia.
Pada pernapasan hewan Juga melibatkan alat-alat repirasi yang beragam. Hewan yang hidup
di lingkungan darat kebanyakan bernapas menggunakan paru-paru, sedangkan hewan yang
hidup di air bernapas menggunakan insang. Selain memiliki alat-alat respirasi utama,
beberapa hewan tertentu memiliki alat respirasi tambahan sesuai tempat hidupnya.
Bagaimana Proses Pertukaran oksigen dan karbon dioksida
dari alveolus ke kapiler darah

1. Mekanisme pernapasan manusia

Mekanisme Pernapasan

Pernapasan manusia dibedakan atas pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan
dada dan pernapasan perut terjadi melalui fase inspirasi dan ekspirasi.

1. Mekanisme Pernapasan Dada


1. Fase Inspirasi pernapasan dada
Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk
terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru
menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru

2. Fase ekspirasi pernapasan dada


Mekanisme ekspirasi pernapasan perut adalah sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut -->
tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara
keluar dari paru-paru.

2. Mekanisme Pernapasan Perut


1. Fase inspirasi pernapasan perut
Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari melengkung menjadi mendatar --
> paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan
tekanan udara luar --> udara masuk

2. Fase ekspirasi pernapasan perut


Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali melengkung --> paru-paru
mengempis --> tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar -->
udara keluar dari paru-paru.
Udara Pernapasan

Oksigen yang masuk dan keluar melalui alat-alat pernapasan disebut udara pernapasan. Udara
pernapasan pada manusia dibedakan menjadi enam macam, yaitu:

1. Udara pernapasan biasa (volume tidal) --> VT


Merupakan udara yang masuk dan keluar paru-paru pada saat pernapasan biasa. Volume
udara yang masuk dan keluar sebanyak 500 ml

2. Udara cadangan inspirasi (udara komplementer) --> UK


Merupakan udara yang masih dapat dimasukkan ke dalam paru-paru secara maksimal, setelah
melakukan inspirasi normal. Besarnya udara komplementer adalah 2500 - 3000 ml

3. Udara cadangan ekspirasi (udara suplementer) --> US


Merupakan udara yang masih dapat dikeluarkan dari paru-paru secara maksimal setelah
melakukan ekspirasi biasa. Besarnya udara suplementer adalah 1250 - 1300 ml

4. Udara residu --> UR


merupakan udara yang tersisa di dalam paru-paru, yang berfungsi untuk menjaga agar paru-
paru tetap dalam keadaan mengembang. besarnya udara residu adalah 1200 ml.

Volume Udara Pernapasan

Volume udara pernapasan berkisar 500 - 3500 ml. Dari 500 ml udara yang dihirup, hanya 350
ml yang sampai di alveolus, sisanya hanya sampai saluran pernapasan. Jumlah oksigen yang
diperlukan sehari untuk tiap individu sebesar 300 cc.

Kapasitas paru paru


1. Kapasitas vital --> KV
Merupakan kemampuan paru-paru mengeluarkan udara secara maksimal setelah melakukan
inspirasi secara maksimal.

Kapasitas paru-paru dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:


KV = VT + UK + US
Berdasarkan rumus di atas kapasitas vital paru-paru adalah sebesar 4750 ml
2. Kapasitas total --> KT
Merupakan udara yang dapat tertampung secara maksimal di paru-paru secara keseluruhan.

Kapasitas total paru-paru dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:


KT = KV + UR
Berdasarkan rumus di atas dapat dihitung kapasitas total paru-paru adalah sebesar 5800 m.

2. Proses pertukaran oksigen dan karbondioksida dari alveoulus


ke kapiler darah

Pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida terjadi di alveolus. Oksigen dari Alveolus
dibawa ke Kapiler darah dan berdifusi dalam darah. Di dalam sel-sel darah merah, oksigen
berikatan dengan Hemoglobin (Hb) membentuk oksihemoglobin (HbO2) yang selanjutnya
akan beredar darah menuju seluruh tubuh. Begitu mencapai sel-sel tubuh, oksigen dilepaskan
sehingga HbO2 kembali menjadi Hb.

Dari sekitar 300 liter oksigen yang masuk ke dalam tubuh selama sehari semalam, hanya
sekitar 2%-3% yang dapat larut dalam plasma darah. Sebagian besar oksigen akan diangkut
oleh Hemoglobin dalam sel darah merah. Hemoglobin merupakan zat warna merah darah
atau zat pigmen respirasi yang tersusun atas senyaw hemin atau hematin (mengandung unsur
Fe) dan globin (suatu protein).

3. A. Tahap pernapasan pada manusia

Ada dua mcam pernapasan, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
1. Pernapasan dada adalah pernapasan menggunakan gerakan otot antartulang rusuk.
Inspirasi: otot antar tulang rusuk berkontraksi - tulang rusuk terangkat - rongga dada
membesar -
volume rongga dada membesar - tekanan rongga dada menurun - udara luar masuk ke paru-paru.

2. Pernapasan perut adalah pernapasan menggunakan otot-otot diafragma.

B.Proses pertukaran oksigen dan karbondioksida dari alveolus ke kapiler


darah dan dari kapiler darah ke jaringan tubuh

1. pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida terjadi di alveolus. Oksigen dari Alveolus
dibawa ke Kapiler darah dan berdifusi dalam darah. Di dalam sel-sel darah merah, oksigen
berikatan dengan Hemoglobin (Hb) membentuk oksihemoglobin (HbO2) yang selanjutnya
akan beredar darah menuju seluruh tubuh. Begitu mencapai sel-sel tubuh, oksigen dilepaskan
sehingga HbO2 kembali menjadi Hb.
Dari sekitar 300 liter oksigen yang masuk ke dalam tubuh selama sehari semalam, hanya
sekitar 2%-3% yang dapat larut dalam plasma darah. Sebagian besar oksigen akan diangkut
oleh Hemoglobin dalam sel darah merah. Hemoglobin merupakan zat warna merah darah
atau zat pigmen respirasi yang tersusun atas senyaw hemin atau hematin (mengandung unsur
Fe) dan globin (suatu protein

2. Oksigen masuk ke dalam tubuh melalui inspirasi dari rongga hidung sampai alveolus. Di
alveolus oksigen mengalami difusi ke kapiler arteri pori-pori. Masuknya oksigen dari luar
(lingkungan) menyebabkan tekanan parsial oksigen (P02) di alveolus Iebih tinggi
dibandingkan dengan P02 di kapiler arteri paru-paru. Karena proses difusi selalu terjadi dari
daerah yang bertekanan parsial tinggi ke daerah yang bertekanan parsial rendah, oksigen akan
bergerak dari alveolus menuju kapiler arteri paru-paru.

Oksigen di kapiler arteri diikat oleh eritrosit yang mengandung hemoglobin sampai menjadi
jenuh. Makin tinggi tekanan parsial oksigen di alveolus, semakin banyak oksigen yang terikat
oleh hemoglobin dalam darah. Hemoglobin terdiri dari empat sub unit, setiap sub unit terdiri
dari bagian yang disebut heme. Di setiap pusat heme terdapat unsur besi yang dapat berikatan
dengan oksigen, sehingga setiap molekul hemoglobin dapat membawa empat molekul
oksigen berbentuk oksihemoglobin. Reaksi antara hemoglobin dan oksigen berlangsung
secara reversibel (bolak-balik) yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu suhu, pH,
konsentrasi oksigen dan karbon dioksida, serta tekanan parsial.

Hemoglobin akan mengangkut oksigen ke jaringan tubuh yang kemudian akan berdifusi
masuk ke sel-sel tubuh untuk digunakan dalam proses respirasi. Proses difusi ini terjadi
karena tekanan parsial oksigen pada kapiler tidak sama dengan tekanan parsial oksigen di sel-
sel tubuh.

Di dalam sel-sel tubuh atau jaringan tubuh, oksigen digunakan untuk proses respirasi di
dalam mitokondria sel. Semakin banyak oksigen yang digunakan oleh sel-sel tubuh, semakin
banyak karbon dioksida yang terbentuk dari proses respirasi. Hal tersebut menyebabkan
tekanan parsial karbon dioksida atau (PCO2) dalam sel-sel tubuh lebih tinggi dibandingkan
PCO2 dalam kapiler vena sel-sel tubuh. Oleh karenanya karbon dioksida dapat berdifusi dari
sel-sel tubuh ke dalam kapiler vena sel-sel tubuh yang kemudian akan dibawa oleh eritrosit
menuju ke paru-paru. Di paru-paru terjadi difusi CO2 dari kapiler vena menuju alveolus.
Proses tersebut terjadi karena tekanan parsial CO2 pada kapiler vena lebih tinggi daripada
tekanan parsial CO2 dalam alveolus.

Karbon dioksida dalam eritrosit akan bereaksi dengan air membentuk asam karbonat. Akibat
terbentuknya asam karbonat, pH darah menjadi asam, yaitu sekitar 4,5. Darah yang bersifat
asam dapat melepaskan banyak oksigen ke dalam sel-sel tubuh atau jaringan tubuh yang
memerlukannya.

Pengangkutan karbon dioksida dari jaringan dengan pengubahan dari karbon dioksida
menjadi asam karbonat atau sebaliknya dipercepat oleh enzim karbonat anhidrase.

Apabila ion H+ tetap tinggal di dalam darah akan berakibat darah bersifat asam. Oleh karena
itu, ion H+ dinetralkan dengan ion K+. Setelah itu aliran darah kembali ke paru-paru dan
melepaskan karbon dioksida. Hal itu dapat mengurai konsentrasi karbon dioksida dan asam
karbonat. Kemudian asam karbonat diuraikan menjadi air dan karbon dioksida. Darah
melepaskan sekitar 10% karbon dioksida saat darah mengalir ke paru-paru dan sisanya yaitu
sekitar 90% tetap tertahan dalam bentuk bikarbonat (HCO3-) yang bertindak sebagai buffer
(penyangga) darah yang penting untuk menjaga agar Ph darah tetap.

c. reaksi yang terjadi pada pernapasan eksternal dan internal


1. Pernafasan Eksternal

Ketika kita menghirup udara dari lingkungan luar, udara tersebut akan masuk ke dalam paru-
paru. Udara masuk yang mengandung oksigen tersebut akan diikat darah lewat difusi. Pada
saat yang sama, darah yang mengandung karbondioksida akan dilepaskan. Proses pertukaran
oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) antara udara dan darah dalam paru-paru dinamakan
pernapasan eksternal.

Saat sel darah merah (eritrosit) masuk ke dalam kapiler paru-paru, sebagian besar CO2 yang
diangkut berbentuk ion bikarbonat (HCO- 3). Dengan bantuan enzim karbonat anhidrase,
karbondioksida (CO2) air (H2O) yang tinggal sedikit dalam darah akan segera berdifusi
keluar.

Seketika itu juga, hemoglobin tereduksi (yang disimbolkan Hb) melepaskan ion-ion hidrogen
(H+) sehingga hemoglobin (Hb)-nya juga ikut terlepas. Kemudian, hemoglobin akan
berikatan dengan oksigen (O2) menjadi oksihemoglobin (disingkat HbO2).

Proses difusi dapat terjadi pada paru-paru (alveolus), karena ada perbedaan tekanan parsial
antara udara dan darah dalam alveolus. Tekanan parsial membuat konsentrasi oksigen dan
karbondioksida pada darah dan udara berbeda.

Tekanan parsial oksigen yang kita hirup akan lebih besar dibandingkan tekanan parsial
oksigen pada alveolus paru-paru. Dengan kata lain, konsentrasi oksigen pada udara lebih
tinggi daripada konsentrasi oksigen pada darah. Oleh karena itu, oksigen dari udara akan
berdifusi menuju darah pada alveolus paru-paru.

Sementara itu, tekanan parsial karbondioksida dalam darah lebih besar dibandingkan tekanan
parsial karbondioksida pada udara. Sehingga, konsentrasi karbondioksida pada darah akan
lebih kecil di bandingkan konsentrasi karbondioksida pada udara. Akibatnya, karbondioksida
pada darah berdifusi menuju udara dan akan dibawa keluar tubuh lewat hidung.

2. Pernafasan Internal

Berbeda dengan pernapasan eksternal, proses terjadinya pertukaran gas pada pernapasan
internal berlangsung di dalam jaringan tubuh. Proses pertukaran oksigen dalam darah dan
karbondioksida tersebut berlangsung dalam respirasi seluler. Setelah oksihemoglobin (HbO2)
dalam paru-paru terbentuk, oksigen akan lepas, dan selanjutnya menuju cairan jaringan
tubuh. Oksigen tersebut akan digunakan dalam proses metabolisme sel.

Proses masuknya oksigen ke dalam cairan jaringan tubuh juga melalui proses difusi. Proses
difusi ini terjadi karena adanya perbedaan tekanan parsial oksigen dan karbondioksida antara
darah dan cairan jaringan. Tekanan parsial oksigen dalam cairan jaringan, lebih rendah
dibandingkan oksigen yang berada dalam darah. Artinya konsentrasi oksigen dalam cairan
jaringan lebih rendah. Oleh karena itu, oksigen dalam darah mengalir menuju cairan jaringan.
Sementara itu, tekanan karbondioksida pada darah lebih rendah daripada cairan jaringan.
Akibatnya, karbondioksida yang terkandung dalam sel-sel tubuh berdifusi ke dalam darah.
Karbondioksida yang diangkut oleh darah, sebagian kecilnya akan berikatan bersama
hemoglobin membentuk karboksi hemoglobin (HbCO2).

Namun, sebagian besar karbondioksida tersebut masuk ke dalam plasma darah dan bergabung
dengan air menjadi asam karbonat (H2CO3). Oleh enzim anhidrase, asam karbonat akan
segera terurai menjadi dua ion, yakni ion hidrogen (H+) dan ion bikarbonat (HCO- ). CO2
yang diangkut darah ini tidak semuanya dibebaskan ke luar tubuh oleh paru-paru, akan tetapi
hanya 10%-nya saja. Sisanya yang berupa ion-ion bikarbonat yang tetap berada dalam darah.
Ion-ion bikarbonat di dalam darah berfungsi sebagai bufer atau larutan penyangga. Lebih
tepatnya, ion tersebut berperan penting dalam menjaga stabilitas pH (derajat keasaman)
darah.

D. Macam macam mekanisme pernapasan manusia

manusia dapat melakukan dua mekanisme pernapasan, yaitu pernapasan dada dan pernapasan
perut.

1. Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk (muskulus
interkostalis). Saat fase inspirasi, otot antartulang rusuk berkontraksi sehingga rongga
dada mengembang dan mengakibatkan tekanan udara rongga paru-paru menjadi lebih
rendah dari tekanan udara luar yang menyebabkan udara dari luar masuk ke dalam
paru-paru. Saat fase ekspirasi, otot antartulang rusuk berelaksasi sehingga rongga
dada menjadi kecil dan udara keluar dari paru-paru.
2. Pernapasan perut adalah pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktivitas otot-
otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada. Saat fase inspirasi,
diafragma menjadi datar sehingga rongga dada dan paru-par mengembang sehingga
udara masuk ke paru-paru. Sedangkan saat fase ekspirasi, diafragma melengkung
sehingga paru-paru mengecil dan udara keluar dari paru-paru.

E. Pengangkutan oksigen dan karbondioksida dalam tubuh


manusia
Pengangkutan oksigen dalam tubuh dilakukan oleh plasma darah dan hemoglobin.
Sebagian besar oksigen diangkut oleh Hb (hemoglobin) dalam bentuk oksimioglobin
(tersimpan dalam otot) dan oksihemoglobin (tersimpan dalam darah merah), hanya 2-3% saja
oksigen yang larut dalam plasma. Hemoglobin dapat mengikat dan melepaskan oksigen
dalam reaksi bolak-balik sebagai berikut.
Hb4 + 4O2 ç======è 4 HbO2
Proses pengikatan dan pelepasan O2 dipengaruhi oleh kadar O2, CO2, serta tekanan oksigen.
Difusi CO2 dari jaringan ke aliran darah dan paru-paru juga disebabkan oleh perbedaan dan
tekanan CO2. Tekanan karbondioksida (CO2) dalam jaringan + 60 mmHg, dalam vena 47
mmHg, dalama arteri 41 mmHg sedangkan tekanan CO2 dalam jaringan akan diangkut ke
alveolus dalam paru-paru. Dalam keadaan biasa tubuh kita menghasilkan 200mL
karbondioksida perhari.
Pengangkutan CO2 dapat digolongkan menjadi tiga cara, yaitu:
1. Kurang lebih 5% CO2 larut dalam plasma membentuk asam karbonat dalam reaksi,
CO2 + H2O ======> H2CO3
Akibatnya pH darah menjadi 4,5 dan bersifat asam, tetapi asam ini dapat dinetralkan oleh
ion-ion natrium serta kalium dalam darah.
2. Pengangkutan karbondioksida yang kedua berbentuk senyawa karbomino, yaitu CO2
berdifusi ke dalam sel darah merah dan berikatan dengan Amin NH2 (protein dari Hb).
Dengan cara ini + 30% dari CO2 dapat diangkut.
3. Selebihnya + 65% pengangkutan CO33- dalam bentuk ion bikarbonat HCO3- melalui
proses berantai yang disebut pertukaran klorida.

5. MEKANISME PERNAPASAN MANUSIA

Tujuan
1. Untuk mengetahui mekanisme pernapasan manusia
2. Memahami proses pertukaran oksigen dan karbondioksida

Hasil pengamatan

Mekanisme pernapasan manusia terdapat dua yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut .
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk (muskulus
interkostalis) . Pernapasan perut adalah pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktivitas
otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada. Saat fase inspirasi,
diafragma menjadi datar sehingga rongga dada dan paru-par mengembang sehingga udara
masuk ke paru-paru

Kesimpulan
Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen,
pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh.
Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang
karbondioksida ke lingkungan. Alat-alat respirasi pada manusia adalah rongga hidung, faring,
laring, trakea, paru-paru, bronkus, bronkiolus, dan alveolus. Pada proses inspirasi dan
ekspirasi, mekanisme pernapasan pada manusia dibagi atas pernapasan dada dan pernapasan
perut. Sedangkan Faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan adalah Umur, Jenis
Kelamin, Suhu Tubuh, Posisi Tubuh. Pernapasan atau pertukaran gas pada manusia
berlangsung melalui dua tahap yaitu Respirasi Eksternal dan Respirasi Internal. Serta ada
beberapa gangguan pada system respirasi manusia.

Anda mungkin juga menyukai