Anda di halaman 1dari 27

Fisika Dasar

Pendahuluan

Oleh :
Mohammad Hayat

Politeknik AKA Bogor - 2016


Bahasan
• Peranan Ilmu Fisika dalam Kimia Analitik
• Besaran dan Satuan
• Pengukuran dan Ketidakpastian
• Angka Penting
• Vektor

Mohammad Hayat 2
Peranan Ilmu Fisika
• Banyak yang tidak suka dan ‘terpaksa’
belajar Fisika. Mengapa?
• Mahasiswa dilatih untuk menemukan
pengetahuan baru.
• Mahasiswa DIII AKA dituntut untuk
– memiliki kemampuan analisis kimia mandiri,
– mampu mengembangkan keahlian,
– mampu membina bawahan,
– memiliki dasar keahlian manajerial.

Mohammad Hayat 3
Peranan...
• Pengetahuan baru dan pengembangan
keahlian dapat diperoleh karena
menemukan keganjilan pada berbagai
fenomena.
• Mahasiswa harus melatih diri untuk kritis
dan ditindaklanjuti dengan upaya
mencari jawaban.
• Harus menguasai pengetahuan dasar

Mohammad Hayat 4
Peranan...
• Prinsip Fisika menjadi dasar dalam analisis
kimia, terutama analisis instrumental,
langsung ataupun tidak
– Kalor dan fluida, contoh yang dapat secara
langsung diaplikasikan dalam kimia analitik.
– Mekanika dan gerak, kajian yang tidak dapat
langsung diaplikasikan.
– Contoh: spektrometer massa, didasarkan pada
prinsip gerak melingkar dan gaya lorentz benda
bermuatan yang bergerak dalam medan magnet
Mohammad Hayat 5
Peranan...
• Dibutuhkan kesabaran dan kemampuan
untuk menggabungkan beberapa
pengetahuan menjadi pengetahuan yang
lebih luas dan utuh.
– Pengetahuan-pengetahuan kecil dapat
diibaratkan sebagai potongan-potongan gambar
jigsaw puzzle.
– Memiliki potongan-potongan gambar
merupakan hal yang penting, tetapi yang lebih
penting adalah kemampuan untuk menyusun
potongan-potongan gambar tersebut menjadi
suatu gambar besar yang utuh dan bermakna.

Mohammad Hayat 6
Besaran dan Satuan
• Besaran merupakan suatu pernyataan yang
mempunyai ukuran dan satuan.
• Dua jenis besaran, yaitu besaran skalar dan
besaran vektor.
– Besaran skalar adalah besaran yang
identifikasinya hanya ditentukan oleh besarnya
saja. Contoh: panjang, massa, tekanan dan
energi
– Sedangkan besaran vektor, identifikasinya
ditentukan oleh besar dan arah. Contoh: adalah
gaya, kecepatan, percepatan dan momentum.
Mohammad Hayat 7
Besaran...
• Dikenal juga besaran pokok atau dasar
dan besaran turunan.
• Besaran pokok merupakan besaran dasar
yang didefinisikan terlebih dahulu secara
bersama dan berlaku secara universal.
• Besaran turunan merupan besaran yang
diturunkan dari besaran-besaran pokok.

Mohammad Hayat 8
Besaran...
• Setiap besaran mempunyai satuan.
• Satuan besaran pokok disebut satuan pokok atau
satuan dasar.
– Misalnya, besaran panjang mempunyai satuan meter
(disingkat m).
• Besaran selain besaran dasar disebut besaran
turunan
– merupakan turunan atau kombinasi dari besaran-
besaran pokok
– satuannya disebut satuan turunan.
– Misalnya energi, satuannya Joule atau kg.m2/s2,
merupakan turunan dari besaran-besaran panjang,
massa dan waktu.

Mohammad Hayat 9
Besaran...
Besaran Pokok dan Satuannya

Besaran Satuan Singkatan Satuan Dimensi

Panjang Meter m [L]

Massa Kilogram kg [M]

Waktu Second s [T]

Arus listrik Ampere A [I]

Suhu Kelvin K []

Jumlah Zat Mole Mol [N]

Intensitas cahaya Candela cd [J]

Mohammad Hayat 10
Besaran...
Contoh besaran turunan dan satuannya
Besaran Turunan Nama Satuan Lambang Satuan
Gaya newton N
Energi joule J
Daya watt W
Tekanan pascal Pa
Frekuensi hertz Hz
Muatan Listrik coulomb C
Beda Potensial volt V
Hambatan Listrik ohm Ω
Kapasitas Kapasitor farad F
Fluks Magnet weber Wb
Mohammad Hayat 11
Pengukuran dan Ketidakpastian
• Semua besaran fisika harus dapat diukur,
atau dikuatifikasikan dalam angka-angka.
• Mengukur adalah membandingkan dua
hal, biasanya salah satunya adalah suatu
standar yang menjadi alat ukur.
• Nilai (deretan angka) yang diperoleh dari
suatu proses pengukuran selalu
mengandung nilai kesalahan.

Mohammad Hayat 12
Pengukuran...
• Pengukuran yang akurat merupakan hal yang
penting
• Akan tetapi, tidak ada pengukuran yang benar-
benar tepat; selalu ada ketidakpastian yang
mengikuti setiap pengukuran.
• Ketidakpastian dapat timbul dari berbagai
sumber, a.l.:
– Kesalahan pelaku pengukuran,
– Terbatasnya akurasi dari setiap alat ukur,
– Ketidakmampuan untuk membaca alat ukur untuk
pengukuran yang lebih kecil dari skala terkecilnya.

Mohammad Hayat 13
Pengukuran...
Contoh:
• ketika melakukan pengukuran
menggunakan penggaris sentimeter, hasil
yang diperoleh dapat dinyatakan akurat
sampai 0,1 cm, skala terkecil dari penggaris.
• Hal ini dapat terjadi karena sulit bagi si
pengukur untuk melakukan interpolasi di
antara dua skala terkecil dan penggarisnya
juga sangat mungkin tidak dibuat dengan
akurasi yang tinggi.
Mohammad Hayat 14
Pengukuran...
• Dalam menuliskan hasil suatu pengukuran,
harus menyatakan presisi atau perkiraan
ketidakpastian pengukuran.
• Semua teknik pengukuran pasti disertai
dengan nilai galat (error)
• Nilai galat tidak mungkin ditiadakan tetapi
bisa diperkecil dan dikendalikan.
• Teknik untuk memperkirakan, memperkecil,
atau mengendalikan nilai galat dibicarakan
dalam teori galat.
Mohammad Hayat 15
Pengukuran...
• Teori Galat ditekankan pada Galat Relatif
dan Galat Percobaan.
– Galat Relatif ditimbulkan oleh alat yang
digunakan, kualitas/kondisi objek ukur,
pengaruh lingkungan, dan ketrampilan si
pelaksana.
– Galat Percobaan berpangkal pada galat cara
kerja (penentuan prosedur kerja) dan galat
referensi (yaitu galat dalam menafsirkan
Nilai Pustaka).

Mohammad Hayat 16
Pengukuran...
Sebagai patokan nilai galat, diberlakukan
ketentuan sebagai berikut:
• Skala terkecil alat ukur yang digunakan
minimal 0,01 x satuan yang diukur, atau
sama dengan kesalahan ukur sebesar 1%.
• Alat ukur yang digunakan memiliki galat
skala-alat maksimal setengah skala
terkecilnya.
• Kesalahan alat yang lebih besar dari
ketentuan ini membuat alat tersebut tidak
layak pakai.
Mohammad Hayat 17
Angka Penting
• Angka penting merupakan nilai hasil
pengukuran dengan hanya satu angka yang
mengandung kesalahan, yaitu angka
terakhir.
– Deretan angka hasil pengukuran tersebut hanya
boleh ada satu angka yang memiliki nilai
kesalahan.
– Jika ada lebih dari satu angka yang memiliki nilai
kesalahan, maka angka itu harus dibulatkan
sehingga menjadi satu angka.
– Angka terakhir pada nilai yang dilaporkan
adalah hasil pembulatan.

Mohammad Hayat 18
Angka...
Contoh
• Perhatikan hasil pengukuran berikut:
– 10 mL memiliki nilai antara 9,5 s.d.10,5 mL
– 10,0 mLmemiliki nilai antara 9,95 s.d. 10,05 mL
– 10,00 mL memiliki nilai antara 9,995 s.d. 10,005
mL
• Semakin tinggi nilai desimal (deretan angka
di belakang koma) yang tercantum, semakin
sempit rentang nilainya, berarti tingkat
ketelitian ukur semakin tinggi
Mohammad Hayat 19
Angka...
Aturan angka penting:
• Semua angka bukan nol merupakan
angka penting.
– 432,1 cm mempunyai empat angka penting
– 12,345 kg mempunyai lima angka penting
• Angka nol yang terletak di antara dua
angka bukan nol termasuk angka penting.
– 102 m mempunyai tiga angka penting
– 20,09 s mempunyai empat angka penting

Mohammad Hayat 20
Angka...
Aturan...
• Angka nol yang terletak di sebelah kanan
angka bukan nol merupakan angka penting
– 490 gram mempunyai tiga angka penting
– 68,90 mol mempunyai empat angka penting
• Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka
bukan nol bukan merupakan angka penting
– 0,54 km mempunyai dua angka penting
– 0,003 m mempunyai satu angka penting

Mohammad Hayat 21
Angka...
• Hasil penjumlahan atau pengurangan mengikuti
bilangan dengan nilai kesalahan terbesar
o 10,125 + 12,5 = 22,6
• Suatu bilangan dibagi/dikali menggunakan faktor
pembagi/pengali maka jumlah angka penting
hasil perhitungan sama dengan jumlah angka
penting bilangan yang dibagi/dikali.
o Pengukuran ketebalan tumpukan 100 lembar kertas,
menggunakan mistar presisi (skala terkecil dalam 1
mm), memberikan hasil ukur sebesar 14,5 mm.
Rerata ketebalan satu lembar kertas adalah 14,5
mm : 100 = 0,145 mm.
Mohammad Hayat 22
Angka...
• Jumlah angka penting hasil
perkalian/pembagian data hasil
pengukuran, mengikuti jumlah angka
penting paling sedikit pada kelompok data
hasil ukur.
o Pengukuran jari-jari dan panjang sebuah tabung
memberikan hasil 2,0653 cm (terdiri dari 5
angka penting) dan 9,64 cm (terdiri dari 3 angka
penting). Volume tabung tersebut sebesar  x
(12,0653 cm)2 x 9,64 cm = 4,41 x 103 cm3 (3
angka penting), yaitu hasil pembulatan dari
4406,389989 cm3.

Mohammad Hayat 23
Vektor
Penulisan Vektor
• Vektor dapat dituliskan dalam dua huruf AB, atau
dapat juga ditulis dengan satu huruf, misalnya A.
• Vektor yang ditulis dalam dua huruf, huruf pertama
menunjukkan titik tangkap vektor, huruf kedua
menunjukkan arah vektor.
• Misalnya vektor AB
– A: titik tangkap vektor
– B: menunjukkan arah vektor
• Vektor-vektor yang ditulis dalam satu huruf misalnya:
– v : vektor kecepatan
– F : vektor gaya

Mohammad Hayat 24
Vektor...
Menguraikan Vektor
• Sebuah vektor dapat diuraikan menjadi
komponen-komponen pada sumbu-
sumbu yang saling tegak lurus

Mohammad Hayat 25
Vektor...
Penjumlahan Vektor Secara Analitis
Vektor T dan V diuraikan
kedalam sumbu x dan sumbu y:
Sumbu x : ∑Rx = Vx - Tx

Sumbu y : ∑Ry = Vy + Ty

Maka resultannya adalah :

| R2 | = ( ∑Rx )2 + (∑Ry )2

arah vektor resultannya terhadap


sumbu x positif adalah :

Mohammad Hayat 26
Terima Kasih

Mohammad Hayat 27

Anda mungkin juga menyukai