Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN Wawancara

Pelaksanan HAM Selama ini diIndonesia

HALAMAN JUDUL
Diajukan untuk memenuhi tugas Pendidikan Kewarganegaraan yang diampu

Dosen: Gadis Ranti.,S.H.,M.Kn

Disusun oleh:

DEDEN FARHAN 0618104038

FAKULTAS TEKNIK

TEKNIK INFORMARTIKA

UNIVERSITAS WIDYATAMA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusunpanjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan hidayahnya
penyusundapat menyelesaikan Laporan wawancara mengenai “Pelaksanaan HAM
selama ini dan bagaima memposisikan diri dalam lingkungan masyarakat bangsa dan
negara” yang disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen
mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, dan teman-teman yang telah membantu
penyusun dalam menyusun laporan ini. Penyusun menyadari laporan ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun. Akhirnya, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan bagi
pembaca.

Bandung, 12 Maret 2019

Penyusun
ii | H a l a m a n
MOTTO

“ada saat dimana kita harus mampu menipu pikiran, jangan sampai kalah dalam
pikiran”

__DEDEN FARHAN__

iii | H a l a m a n
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. i
MOTTO ...................................................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI .............................................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah ............................................................................................................. 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................ 1
1.4 Manfaat ...................................................................................................................................... 2
1.5 Identitas Narasumber .......................................................................................................... 2
1.6 Keterangan Wawancara ....................................................................................................... 2
BAB II HASIL WAWANCARA ................................................................................................................ 4
2.1 Reza Setyadi............................................................................................................................. 4
1) Apa yang anda ketahui tentang Ham di Indonesia? .................................................... 4
2) Bagaimana kondisi saat ini pelaksanaan HAM di Indonesia? .................................... 4
3) Bagaimana saran saudara untuk pemerintah atas permasalahan tersebut? ..... 4
2.2 Ardiansyah ............................................................................................................................... 4
1) Bagaimana menurut saudara pelaksanaan HAM di Indonesia? ............................... 4
2) Bagaimana saudara memposisikan diri dalam masyarakat dalam
melaksankan HAM?......................................................................................................................... 4
2.3 Fadly Sandi ............................................................................................................................... 5
1) Apa pandangan saudara mengenai anak-anak yang seharusnya mendapatkan
pendidikan tapi harus mencari uang dijalanan? .................................................................. 5
2) Apakah mereka disuruh Orangtuanya? ........................................................................... 5
3) Apakah hal tersebut termasuk pelanggaran HAM? ..................................................... 5
2.4 Komara Wahid ......................................................................................................................... 5

iv | H a l a m a n
1) Menurut Saudara Bagaimana pelaksanaan HAM selama ini?................................... 5
2) Apa pelanggaran tersebut masih terjadi saat ini? ....................................................... 5
3) Bagaimana seharusnya yang dilakukan masyarakat agar hal tersebut tidak
terjadi? ................................................................................................................................................ 5
2.5 Bey Arief Boediman............................................................................................................... 6
1) Bagaimana tanggapan saudara tentang HAM diIndonesia?...................................... 6
2) Bagaimana Tanggapan saudara tentang kebebasan berkeskpresi? ...................... 6
3) Bagaimana penilaian saudara terhadap UU ITE apakah menggangu kebebasan
berpendapat? .................................................................................................................................... 6
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................................... 7
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................................. 7
3.2 Saran ........................................................................................................................................... 7

v|Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pada saat ini, kehidupan, kebebasan,dan kebahagiaan manusia seringkali


diabaikan baik oleh manusia itu sendiri ataupun oleh oknum pemerintah.
Padahal ketiga hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat mendasar yang
harus dimiliki oleh manusia dan tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.

Selain mempunyai hak asasi, setiap manusia juga mempunyai kewajiban asasi.
Kewajiban asasi manusia adalah menghormati ,menjamin, dan melindungi hak
asasi manusia lainnya. Hak hidup, kebebasan dan kebahagiaan seorang manusia
dapat dijamin atau terlindungi, apabila ia sendiri menjamin dan melindungi hak
hidup, kebebasan dan kebahagiaan orang lain. Apabila hal tersebut tidak
terwujud, maka akan terjadi pelanggaran HAM. Pelanggaran Hak Asasi Manusia
adalah pelanggaran atau pelalaian terhadap kewajiban asasi yang dilakukan oleh
seseorang atau sekelompok orang kepada orang lain.

Pelanggaran Hak Asasi Manusia dapat diindikasikan atau ditandai dengan


munculnya ketidaksesuaian atau kondisi yang seharusnya terjadi, misalnya
setiap orang harus saling menghargai, ketika terjadi kondisi saling ejek, saling
menghina dan sebagainya, itu berarti sudah menunjukkan timbulnya
pelanggaran HAM.

Pelanggaran HAM itu tidak hanya berkaitan dengan masalah pembunuhan,


penyiksaan, dan sebagainya, tetapi berkaitan juga dengan hal-hal lain dalam
kehidupan sehari-hari, seperti ketidaknyamanan, hilangnya rasa aman,
munculnya ketakutan, dan sebagainya. Oleh karena pelanggaran HAM itu
banyak sekali bentuknya, penulis ingin mengetahui lebih lanjut mengenai
pelaksanan HAM selama ini dengan melakukan wawancara terbuka pada
mahasiswa lingkungan kampus Universitas Widyatama.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang dapat dibahas adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan HAM selama ini?
2. Bagaimana tanggapan mahasiswa widytama tentang pelanggaran-
pelanggaran HAM di indonesia?
3. Apa dampak bagi masyarakat setelah menonton Iklan Layanan Masyarakat
Phubbing?

1.3 Tujuan

1|Halaman
Wawancara ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi atau
opini:
1. Bagaimana penilaian mahasiswa widyatama tentang pelaksanaan HAM di
Indonesia.
2. Mengapa pelanggaran HAM masih terjadi.
3. Bagaimana cara memposisikan diri dalam lingkungan masyarakat, bangsa
dan negara agar HAM tidak bertentangan dengan HAM orang lain.

1.4 Manfaat
Manfaat dari wawancara ini adalah untuk menjadi pembelajaran secara langsung
dan sesuai dengan kondisi saat ini tentang pelaksanaan HAM.

1.5 Identitas Narasumber


1. Nama : Reza Setyadi
Alamat : Cimahi
Organasasi : Anggota Pemuda Pancasila/Mahasiswa
2. Nama : Ardiansyah
Alamat : Rancaekek, Bandung
Organisasi : Mahasiswa
3. Nama : Fadly Sandi
Alamat : Bandung Barat
Organasasi : Pengajar di SMKN 4 Padalarang
4. Nama : Komara Wahid
Alamat : Soreang
Organisai : Anggota KOGAM/Mahasiswa
5. Nama : Bey Arif Boediman
Alamat : Purwakarta
Organasasi : Member Data Science Indonesia

1.6 Waktu Wawancara


Tempat : Universitas Widyatama, PT Swamedia Informatika
Hari : Sabtu-Minggu
Tanggal : 9-10 Maret 2019

2|Halaman
3|Halaman
BAB II HASIL WAWANCARA

2.1 Reza Setyadi


1) Apa yang anda ketahui tentang Ham di Indonesia?
“Indonesia, merupakan negara kepulauan berbasis hukum, dimana segala
sesuatu bidang kehidupan diatur dalam badan hukum. Dalam hal HAM,
negara memiliki peran sebagai tokoh utama dalam penegakan Hukum,
maksudnya negara memiliki tanggung jawab guna menegakan,
melindungi, memenuhi, menghormati, serta memajukan hak asasi
manusia warganya”.
2) Bagaimana kondisi saat ini pelaksanaan HAM di Indonesia?
“Walaupun demikian, faktanya pelaksanaan HAM yang ada di Indonesia
masih jauh dari kata ideal bahkan sempurna. Tujuan dan cita – cita utama
pelaksanaan HAM di Indonesia adalah Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia, namun masih saja sering terjadi pelanggaran HAM yang
dilakukan oleh masyarakat bahkan pejabat negara, baik itu pelanggaran
HAM berjenis langsung (seperti perampokan, pembunuhan,
pemerkosaan, dsb) maupun pelanggaran HAM secara tidak langsung
(seperti korupsi, penyalahgunaan wewenang, ketidakadilan terhadap
rakyat)”.
3) Bagaimana saran saudara untuk pemerintah atas permasalahan
tersebut?
“Sudah seharusnya, untuk menciptakan HAM di Indonesia dengan sebaik
– baiknya, tokoh utama HAM di Indonesia yaitu para pemerintah, sudah
seharusnya melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya terhadap
HAM seperti yang telah tertuang dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke –
4”.
2.2 Ardiansyah
1) Bagaimana menurut saudara pelaksanaan HAM di Indonesia?
“Pelaksanaan HAM di Indonesia masih terkesan tebang pilih dalam
penegakan hukumnya, kasus-kasus HAM masa lalu pun masih banyak
yang belum terselesaikan hingga sekarang, perlu adanya keseriusan dari
pemerintah dalam menegakan HAM di Indonesia”.
2) Bagaimana saudara memposisikan diri dalam masyarakat dalam
melaksankan HAM?
“Saya memposisikan diri sebagai warga negara yg taat hukum dan sangat
menghormati HAM dengan menjunjung sikap toleransi dan saling
menghormati sesama”.

4|Halaman
2.3 Fadly Sandi
1) Apa pandangan saudara mengenai anak-anak yang seharusnya
mendapatkan pendidikan tapi harus mencari uang dijalanan?
“Biasanya anak jalanan itu hanya mencari perhatian dari orang untuk
mendapatkan rasa belas kasihan dari orang lain yang melihatnya”.
2) Apakah mereka disuruh Orangtuanya?
“Kadang kala ada yang disuruh, ada juga anak yang terlantar dan
kemudian koordinir oleh seseorang yang nantinya harus memberikan
setoran (hasil dari mengemis)”.
3) Apakah hal tersebut termasuk pelanggaran HAM?
“Tentu saja, karena hak mereka untuk medapatkan pendidikan itu tidak
terpenuhi. Negara harusnya menjamin pendidikan warganya karena
pendidikan adalah hak mutlak dari HAM tapi melihat latar belakang dan
kondisi ekonomi”.
2.4 Komara Wahid
1) Menurut Saudara Bagaimana pelaksanaan HAM selama ini?
“Menurut saya, pelaksanaan HAM di Indonesia dalam aturan tertulis nya
sudah bagus, namun dalam pelaksanaannya masih banyak kekurangan
dan ketidak adilan, yang bertolak belakang dengan HAM itu sendiri”.
2) Apa pelanggaran tersebut masih terjadi saat ini?
“Iya Contohnya kasus HAM yang terjadi saat ini yaitu orang miskin yang
terkena pidana dan harus menjalani hukuman di penjara selama bertahun
tahun karena mencuri sendal atau barang yang tidak terlalu berharga
sedangkan koruptor yang mencuri dan merugikan negara dalam jumlah
uang yang besar hukumannya bisa lebih ringan bahkan ada yang tidak di
penjara. Juga permasalahan datang dari warga Indonesia itu sendiri,
contohnya main hakim sendiri memukuli pencuri sampai luka-luka
bahkan meninggal dunia. Bagaimanapun juga pencuri tetaplah manusia
biasa yang memiliki kedudukan yang sama, orang tersebut memang
bersalah mencuri, namun dia hanya berhak di hakimi di persidangan dan
menjalani hukum yang berlaku, bukan di siksa oleh warga sekitar”.
3) Bagaimana seharusnya yang dilakukan masyarakat agar hal tersebut
tidak terjadi?
“HAM harus disadari oleh setiap lapisan masyarakat, maupun pemerintah,
petugas negara, dan warga sipil harus saling berkesinambungan
menjunjung tinggi HAM di negara Indonesia agar kualitas hidup kita
sebagai warga negara Indonesia semakin baik)”.

5|Halaman
2.5 Bey Arief Boediman
1) Bagaimana tanggapan saudara tentang HAM diIndonesia?
“HAM di Indonesia masih belum dilakukan secara maksimal. Karena akhir-
akhir ini banyak kasus yang mengabaikan hak orang lain demi
kepentingan pribadi, contohnya seperti: seorang pekerja yang tidak
diberikan waktu untuk melakukan kegiatan ibadah di tempat kerjanya
dikarenakan dilarang oleh atasannya, hal ini merupakan sebuah
pelanggaran HAM pada hak kebebasan dalam memeluk agama”.
2) Bagaimana Tanggapan saudara tentang kebebasan berkeskpresi?
“Saat ini kebebasan berekspresi menjadi tidak karuan banyak yang
seenaknya dan menyebar kabar bohong tapi tidak diproses sebaliknya
informasi yang buruk tentang pemerintah cepat diproses. Banyak
persekusi-persekusi terjadi kebebasan berpendapat mengalami
kemunduran saat ini”.
3) Bagaimana penilaian saudara terhadap UU ITE apakah menggangu
kebebasan berpendapat?

“UU ITE sebernanya tujuannya baik untuk menanggulangi kejahatan


transaksi elektronik, saya heran kenapa Pasal pencemaran nama
baik/penghinaan masuk dalam UU ITE ini adalah pasal karet orang-orang
yang punya berkuasa menggunakan pasal tersebut untuk mengbungkam
kebebasan berpendapat, ini contoh pelanggaran HAM. Negara harusnya
mencabut Pasal tersebut”.

6|Halaman
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan
bahwa dengan banyaknya kejadian yang mengarah kepada pelanggaran
terhadap hak asasi manusia, menunjukkan bahwa manusia Indonesia
(masyarakat, penyelenggara negara dan penegak hukum) belum memahami apa
arti sebenarnya hak-hak asasinya (termasuk kewajiban-kewajiban asasinya).
Selengkap dan sebaik apapun peraturan perundang-undangan yang mengatur
Hak Asasi Manusia hanya akan bernilai bila dipraktekkan dalam kehidupan
sehari-hari. Adanya peraturan perundangundangan sudah seharusnya dan
sewajarnya untuk dilaksanakan dan ditegakkan. Sistem peradilan yang tidak
memihak dan menjatuhkan hukuman kepada yang bersalah berdasarkan atas
hukum yang benar dan dijalankan sesuai dengan prosedur hukum yang benar.
Hak asasi manusia akan bisa berjalan dengan baik kalau setiap warga negara
atau setiap manusia menjalankan haknya dengan mengingat kewajiban-
kewajibannya. Hak asasi manusia akan berjalan dengan baik apabila setiap
manusia menyadari bahwa ada orang lain yang mempunyai hak yang sama
dengan dirinya dengan kata lain bahwa hak asasi manusia akan berjalan dengan
baik apabila hak asasinya itu dibatasi oleh hak asasi orang lain. Peraturan
perundang-undangan adalah sebagai tools of law enforcement bagi penegakkan
Hak Asasi Manusia di Indonesia. Hak asasi manusia akan lebih berjalan atau bisa
dijalankan dengan lebih baik dalam suasana perikehidupan bangsa yang
demokratis, karena negara yang demokratis senantiasa mendasarkan hukum
dalam praktek kenegaraannya, senantiasa menghormati hak-hak warga
negaranya dan adanya partisipasi warga negara dalam hal pengambilan
kebijakan-kebijakan publik.

3.2 Saran
1. Pemerintah bersama-sama dengan masyarakyatnya harus senantiasa
berusaha untuk meningkatkan kesadaran akan rasa kemanusiaan yang

7|Halaman
tinggi, sehingga tercipta masyarakat yang selaras, seimbang dalam
menjalankan hak-hak serta kewajibannya
2. Pemerintah menciptakan aparatur hukum yang bersih, dan tidak semena-
mena dalam menjalankan tugasnya.
3. Memberikan sanksi yang tegas bagi pelanggar Hak Asasi Manusia.
4. Penanaman nilai-nilai etika dan keagamaan pada semua lapisan masyarakat.

8|Halaman

Anda mungkin juga menyukai