Disusun oleh:
Nama : DEDEN FARHAN
NPM : 0618104038
FRM-06-11
PETUNJUK PENGERJAAN:
1. Bacalah dengan teliti sebelum menjawab soal-soal di bawah ini;
2. Saudara hanya diminta mengerjakan 5 (lima) dari 6 (enam) soal di bawah ini;
3. Masing-masing soal berbobot nilai =20
4. Bekerja dengan tenang dan jujur
Soal:
1. Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan adalah salah Satu Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi. Menurut saudara apa yang menjadikan matakuliah ini sebagai matakuliah Pengembangan
Kepribadian?, Jelaskan pula kompetensi apa yang diharapkan dari peserta didik setelah mempelajari mata
Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan!
2. Secara umum setiap negara mempunyai 4 (empat) fungsi utama bagi bangsanya. Jelaskan keempat fungsi dari
sebuah negara!, Jelaskan pula dari keempat fungsi negara tersebut, apakah negara Indonesia telah gagal
menjalankan fungsi dan peranannya!
3. Negara dapat dibedakan dari bentuknya dan juga dari sistem pemerintahannya. Sebutkan dan jelaskan bentuk-
bentuk negara dan sistem pemerintahan!
4. Saat ini banyak sekali terjadi pelanggaran HAM. Jelaskan menurut saudara faktor-faktor penyebab terjadinya
pelanggaran HAM (sebutkan minimal 4)! Jelaskan pula bagaimanakah tindakan pencegahan yang dapat
dilakukan untuk mengatasi berbagai kasus pelanggaran HAM?
5. Negara Indonesia menganut demokrasi Pancasila. Sebutkan Prinsip-Prinsip Demokrasi Pancasila!; Selanjutnya,
uraikan pula pentingnya Pendidikan Demokrasi dalam negara Demokrasi!
6. Negara Hukum adalah negara yang penyelenggaraan kekuasaan pemerintahannya berdasarkan atas hukum
sehingga kekuasaan negara berdasar hukum bukan berdasar kekuasaan belaka. Jelaskan ciri-ciri dari negara
hukum! Dan Jelaskan pula bentuk-bentuk negara hukum!
Pembahasan:
1. Menurut saya universitas memberikan Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (MPK) sebagai
pengembangan kepribadian karena pendidikan kewarganegaraan dapat membantu mahasiswa-
mahasiswi menjadi warga negara yang baik sekaligus paham antara hak dan kewajiban, dapat hidup
berdemokrasi, nasionalis, dengan dibekali nilai-nilai moral, norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan bermasyarakat.
Secara yuridis ,ketetapan PKN sebagai mata kuliah pengembangan kepribadian ialah sebegai berikut:
Sistem Pemerintahan
a. Sistem Pemerintahan Parlementer
Sistem Pemerintahan Parlementer adalah sistem atau keseluruhan prinsip penataan hubungan
kerja antar Lembaga Negara yang secara formal memberikan peran utama kepada parlemen
Sistem Pemerintahan Presidensial adalah sistem atau keseluruhan prinsip penataan hubungan
kerja antar lembaga Negara melalui pemisahan (Indonesia : pembagian) kekuasaan Negara,
dimana Presiden memainkan peran penting dalam pengelolaan kekuasaan eksekutif. Kepala
Negara dan Kepala Pemerintahan berada pada satu tangan yaitu Presiden.
a. Faktor Internal
Faktor internal berarti adanya dorongan seseorang untuk melakukan pelanggaran HAM yang
berasal dari dalam diri pelaku pelanggaran HAM
Menurut saya rendahnya kesadaran HAM akan mengakibatkan seorang pelanggar HAM
berbuat semena-mena kepada orang lain. Pelanggar tidak mau tahu bahwa orang lain juga
mempunyai hak asasi manusia yang harus dijaga dan dihormati.
Sikap ini tentu akan berakibat penyimpangan terhadap Hak asasi manusia. Semakin
rendah kesadaran HAM seseorang, makin besar pula sikap masa bodoh seseorang
terhadap HAM.
Faktor Eksternal, yaitu faktor di luar diri manusia yang mendorong seseorang atau sekelompok
orang melakukan peanggaran HAM. Faktor-faktor ini diantaranya sebagai berikut:
Para pelanggar tidak akan merasa jera/kapok untuk melakukan hal serupa jika tidak diberi
hukuman setimpal sesuai perbuatan yang dilakukannya.
Aparat penegak hukum yang semena-mena dalam mengambil keputusan juga merupakan
bentuk pelanggaran HAM dan menjadi contoh tidak baik, hal ini juga dapat menjadi
pemicu terjadinya bentuk pelanggaran HAM lainnya.
2) Penyalahgunaan kekuasaaan
Menurut saya kekuasaan di dunia ada banyak sekali. Kekuasaan ini ada di lingkungan
keluarga, di lingkungan masyarakat atau pun dilingkungan bangsa dan negara. Kekuasaan
tidak selalu mengarah pada kekuasaan pemerintah, namun dalam bentuk kekuasaan lain
salah satunya kekuasaan di sebuah perusahaan.
Sebagai kaum pekerja para pengusaha yang tidak memperdulikan hak-hak buruhnya jelas
melanggar HAM. Dapat kita simpulkan bahwa setiap kekuasaan yang disalahgunakan
akan mendorong timbulnya pelanggaran HAM.
3) Kesenjangan sosial dan ekonomi yang tinggi
Menurut saya ketidakseimbangan dan ketidakmerataan gaya hidup sudah mulai munjul di
era saat ini. Perbedaan tingkat kekayaan atau jabatan yang dimiliki seseorang menjadi
pemicu kesenjangan sosial dan ekonomi.
Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin akan banyak terjadi pelanggaran HAM seperti
perampokan, perbudakan, pelecehan bahkan pembunuhan.
Tindakan pencegahan untuk mengatasi berbagai kasus pelanggaran HAM dan pengingkaran kewajiban
warga negara:
Pendekatan hukum dan pendekatan dialogis harus dikemukakan dalam rangka melibatkan partisipasi
masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Para pejabat penegak hukum harus memenuhi
kewajiban dengan memberikan pelayanan yang baik dan adil kepada masyarakat, memberikan
perlindungan kepada setiap orang dari perbuatan melawan hukum, dan menghindari tindakan kekerasan
yang melawan hukum dalam rangka menegakkan hukum.
c. Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya berbagai bentuk pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warga negara oleh pemerintah.
d. Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga politik terhadap setiap upaya
penegakan hak dan kewajiban warga negara.
g. Meningkatkan kerja sama yang harmonis antarkelompok atau golongan dalam masyarakat agar mampu
saling memahami dan menghormati keyakinan dan pendapat masing masing
Pada Hakekatnya Pendidikan Demokrasi membimbing peserta didik agar semakin dewasa dalam
berdemokrasi dengan cara mensosialisasikan nilai-nilai demokrasi, agar perilakunya mencerminkan
kehidupan yang demokratis. Dalam pendidikan demokrasi ada dua hal yang harus ditekankan,
demokrasi sebagai konsep dan demokrasi sebagai praksis.
- Sebagai konsep berbicara mengenai arti, makna dan sikap perilaku yang tergolong
demokratis.
- Sedang sebagai praksis sesungguhnya demokrasi sudah menjadi sistem. Sebagai suatu
sistem kinerja demokrasi terikat suatu peraturan main tertentu, apabila dalam sistem itu ada
orang yang tidak mentaati aturan main yang telah disepakati bersama, maka aktiviatas itu
akan merusak demokrasi dan menjadi anti demokrasi .
Karena membangun pribadi yang demokratis merupakan salah satu fungsi pendidikan nasional seperti
yang tercantum dalam pasal 3 UU Nomor 20/2003 tentang Sisdiknas. Selain pengembangan nilai-nilai
demokrasi dalam pembentukan mental peserta didik sesuai nilai-nilai demokrasi, demokrasi di sekolah
juga mencakup proses pembelajaran untuk meningkatkan kualitas hasil belajar. Hal ini diantaranya
adalah untuk menyikapi persoalan yang tentunya tekait dengan nilai-nilai demokrasi dalam hal ilmu
pengetahuan.