Anda di halaman 1dari 19

Jaringan radio

Kominikasi data pada Radio adalah metoda komunikasi data paket melalui media transmisi
gelombang radio. Kata “Radio komunikasi” berasal dari bahasa Inggris “Komunikasi Radio”.
Kominikasi radio sendiri terdiri dari dua konsep komunikasi, yaitu “Packet Switching” dan
“Radio Communication”. “Radio Communication” adalah sistem komunikasi radio, seperti
yang kita kenal selama ini. Sedangkan “Packet Switching” adalah konsep dalam komunikasi
data, dimana data / file komputer yang panjang akan dikirim dalam penggalan-penggalan
paket yang pendek-pendek. Paket data yang pendek ini dikirim melalui peralatan switch
berupa sebuah komputer kecil yang akan mengatur berbagai hal tentang pengiriman paket-
paket tersebut.

Berdasarkan dua konsep tersebut sistem komunikasi radio paket adalah sebuah sistem
komunikasi data paket yang di jalankan melalui media radio. Pada dunia amatir radio blok
diagram sistem komunikasi radio paket yang sering digunakan tampak pada gambar. Pada
prinsipnya ada dua sistem / blok utama yang sering digunakan rekan-rekan di amatir radio,
yaitu kombinasi:

1. Komputer modem / terminal node controller radio


2. Komputer (dengan soundcard modem) radio
Komunikasi Suara

Merupakan jenis komunikasi yang paling umum digunakan berupa informasi yang disampaikan
melalui perantara suara untuk didengarkan.
Contoh dari komunikasi suara adalah :
1. Komunikasi siaran radio / radio broadcasting Informasi dipancarkan ke segala arah dan siapapun
diperbolehkan menerima informasi tersebut. Dan informasi yang dikirimkan bersifat umum. Contoh :
Radio RRI
2. Komunikasi radio amatir Informasi dipancarkan kesegala arah tetapi jumlah pengirim dan penerima
informasi terbatas pada mereka yang mempunyai izin beroperasi. Informasi bersifat pribadi. Contoh :
ORARI
3. Komunikasi radio 2 arah Informasi terbatas pada pengirim dan penerima yang beroperasi dengan
saluran / frequensi / gelombang yang sama dan jarak jangkauannya terbatas sehingga sifat
pribadinya dapat terjaga. Contoh : Handy-talky
4. Komunikasi radio antar penduduk / citizen band Hubungan komunikasi bersifat pribadi, jangkauannya
terbatas dan kerahasiaan tidak terjamin karena semua pesawat penerima sistem komunikasi dapat
menerima informasi yang disampaikan. Contoh : RAPI, Intercom
5. Komunikasi radio panggil / paging system Digunakan untuk memanggil penerima yang merupakan
pelanggan dari pengirim, jarak jangkauannya terbatas. Contoh : Pager f. Komunikasi telpon Bersifat
pribadi murni / niaga, jumlah informasi yang disampaikan tidak terbatas, kerahasian terjaga, jarak
jangkauannya paling luas. Menggunakan manajemen pertukaran. Contoh : Telephone dial,
Handphone.

Sistem komunikasi radio memiliki keuntungan dan kerugian sebagai berikut:


Kerugian

 Murah. Peralatan yang diperlukan relatif berharga murah dan menggunakan peralatan
yang sudah ada, bahkan ada beberapa peralatan yang dapat dibuat sendiri.
 Radio paket menggunakan media radio yang tidak dikenai biaya koneksi, tidak seperti
halnya penggunaan telepon untuk komunikasi data.
 Tanpa kabel / Wireless, sehingga dapat menempuh jarak jangkau yang cukup jauh
dibandingkan kabel.

Kerugian

 Kecepatan rendah, hanya 1200 bps s/d 9600bps, bandingkan dengan koneksi dial up
via telepon yang memiliki kecepatan 28800 bps.
 Sistem komunikasi paket radio yang sudah stabil sekarang berjalan pada kecepatan
1200 bps. Kecepatan setinggi ini hanya cocok untuk aplikasi electronic mail.
Kecepatan yang sedikit lebih tinggi (9600 bps) dimungkinkan dengan melakukan
sedikit modifikasi kepada radio.

Teknologi yang ada sebetulnya memungkinan untuk mengoperasikan jaringan amatir radio
paket hingga kecepatan 56Kbps s/d 200Kbps, namun tekniknya cukup rumit bagi sebagian
orang di Indonesia pada saat ini.
Cara kerja
Beberapa istilah yang perlu anda ketahui sebelum mengetahui cara kerja paket radio adalah
frekuensi, modulasi, protokol AX.25 dan protokol TCP/IP
Frekuensi
Frekuensi radio adalah media yang digunakan untuk komunikasi radio. Ada beberapa macam
frekuensi yang digunakan untuk komunikasi radio paket, diantaranya adalah VHF/UHF
(Very High Frequency / Ultra High Frequency) , Microwave dan HF (High Frequency).

 VHF (Very High Frequency), yaitu frekuensi yang digolongkan VHF dan dipakai
oleh rekan-rekan radio amatir umumnya di band 2 meter pada frekuensi yang berkisar
diantara 144 MHz s/d 146 MHz.
 UHF (Ultra High Frequency). Frekuensi ini tidak sepopuler VHF, namun frekuensi ini
dipakai karena sifatnya yang lebih bersih dan tidak seramai VHF. Alokasi frekuensi
UHF yang dipakai oleh kalangan radio amatir biasanya di band 70 cm berkisar
diantara 430 MHz sampai dengan 435 MHz.
 HF (High Frequency). Rentang frekuensi yang dipakai berkisar diantara 3 MHz
sampai dengan 30 MHz. Frekuensi ini merupakan frekuensi yang populer digunakan
kalangan radio amatir untuk berkomunikasi jarak jauh. Dengan karakteristik frekuensi
yang memanfaatkan pantulan lapisan ionosfer, seorang radio amatir dapat
berkomunikasi dengan rekannya yang berada sejauh 500 km sampai dengan 3000 km.

 Microwave. Rentang frekuensinya dimulai dari 900 MHz keatas. Frekuensi ini
dipakai untuk komunikasi data menggunakna radio dengan kecepatan tinggi mulai
dari 2 Mbit/s.

Hubungan frekuensi dengan panjang gelombang dinyatakan sebagai


dimana c adalah kecepatan cahaya = 300 km per detik.
Modulasi
Informasi yang akan disampaikan kepada satu stasiun radio paket kepada stasiun lainnya
berbentuk sinyal digital, yaitu pulsa yang menyatakan nilai 1 dan 0 . Sinyal digital ini tidak
dapat ditransmisikan begitu saja menggunakan radio, karena bandwidth (lebar pita) yang
dipakai oleh sinyal digital terlalu lebar. Sinyal ini harus dimodifikasi agar ia dapat
ditransmisikan via radio. Modifikasi terhadap sinyal ini dinamakan modulasi.

Modulasi ada dua macam, yaitu modulasi sinyal analog dan modulasi sinyal digital. Contoh
modulasi sinyal analog yang sering kita jumpai adalah Frequency Modulation (FM) dan
Amplitude Modulation (AM), sementara modulasi sinyal digital yang akan kita bahas adalah
Amplitude Shift Keying (ASK), Phase Shift Keying (PSK), Frequency Shift Keying (FSK)
dan Audio Frequency Shift Keying (AFSK).

 Amplitude Shift Keying (ASK) adalah modulasi yang menyatakan sinyal digital 1
sebagai suatu nilai tegangan tertentu (misalnya 1 Volt) dan sinyal digital 0 sebagai
sinyal digital dengan tegangan 0 Volt. Sinyal ini yang kemudian digunakan untuk
menyala-mati-kan pemancar, kira-kira mirip sinyal morse.
 Phase Shift Keying (PSK) adalah modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai
suatu nilai tegangan tertentu dengan beda fasa tertentu pula (misalnya tegangan 1 Volt
dengan beda fasa 0 derajat), dan sinyal digital 0 sebagai suatu nilai tegangan tertentu
(yang sama dengan nilai tegangan sinyal PSK bernilai 1, misalnya 1 Volt) dengan
beda fasa yang berbeda (misalnya beda fasa 180 derajat). Tentunya pada teknik-teknik
yang lebih rumit, kita bisa melakukan modulasi dengan perbedaan fasa yang lebih
banyak lagi.
 Frequency Shift Keying (FSK) adalah modulasi yang menyatakan sinyal digital 1
sebagai suatu nilai tegangan dengan frekuensi tertentu (misalnya f1 = 1200 Hz),
sementara sinyal digital 0 dinyatakan sebagai suatu nilai tegangan dengan frekuensi
tertentu yang berbeda (misalnya f2 = 2200 Hz). Sama seperti modulasi fasa, pada
modulasi frekuensi yang lebih rumit dapat dilakukan pada beberapa frekuensi
sekaligus dengan cara ini pengiriman data menjadi lebih effisien.
AX.25
Di dalam komunikasi data, harus ada sebuah aturan terdefinisi yang harus diikuti oleh semua
pihak yang ingin berkomunikasi. Di dalam komunikasi data menggunakan radio ini, telah
didefinisikan sebuah tata cara komunikasi yang dikenal sebagai protokol AX.25. Protokol ini
merupakan modifikasi dari protokol komunikasi data lainnya, yaitu X.25.

Dengan adanya protokol AX.25, di dalam satu frekuensi yang dipakai bisa digunakan oleh
beberapa pihak dalam satu waktu untuk berkomunikasi secara bergantian. Dalam waktu yang
sama, pada satu frekuensi mungkin ada lebih dari dua stasiun yang dapat bekerja sekaligus
dan mengirimkan data secara simultan tanpa mengganggu satu sama lain.

Tentunya AX.25 bukan satu-satu protokol yang dapat digunakan untuk komunikasi data
menggunakan radio, ada beberapa protokol lain yang dapat digunakan. Beberapa di antara-
nya adalah ARQ atau AMTOR yang umumnya digunakan pada radio HF pada kecepatan
rendah untuk meningkatkan reliabilitas pengirimkan data. Pada band-band 2.4GHz, 5.6GHz
& 10GHz umumnya digunakan protokol IEEE 802.11 dengan akses CDMA untuk transmisi
data kecepatan tinggi antara 2 s/d 11 Mbps. Teknologi ini dikenal sebagai teknologi
WaveLAN dan saat ini banyak digunakan di jaringan pendidikan di Indonesia.
CSMA/CD
Paket radio yang menggunakan protokol AX.25 umumnya menggunakan metoda transmisi
radio yang bersifat Carrier Sense Multiple Access / Collision Detection (CSMA/CD). Kata
ini memiliki tiga maksud. Carrier Sense artinya adalah apabila suatu stasiun akan
memancarkan data di satu frekuensi, ia harus menunggu kanal frekuensi itu tidak sedang
digunakan oleh stasiun yang lain.Multiple Access artinya adalah satu kanal frekuensi ini
dapat dipakai oleh beberapa stasiun secara bergantian. Collision Detection artinya jika
kebetulan ada dua stasiun yang memancarkan data di frekuensi secara bersamaan, kedua
stasiun tadi akan mendeteksi adanya tubrukan / collision, dan kedua stasiun tadi akan berhenti
memancarkan data. Kedua stasiun tadi akan menunggu dalam waktu yang acak (mereka
menggunakan timer mereka sendiri-sendiri) untuk memancarkan data kembali. Metoda ini
menjelaskan mengapa gangguan-gangguan seperti pemancar liar atau jamming tidak akan
merusak data, namun hanya mengakibatkan data gagal disampaikan, dan kemudian data yang
gagal disampaikan tadi akan dikirim kembali.
TCP/IP
Protokol AX.25 yang mengatur komunikasi data antara dua stasiun yang menggunakan
frekuensi yang sama. Protokol selanjutnya akan akan memegang peranan sangat penting
adalah protokol TCP/IP. TCP/IP adalah protokol yang digunakan dalam komunikasi data di
Internet. TCP/IP merupakan sekumpulan protokol, dan TCP/IP dinamakan demikian
berdasarkan nama dua buah protokol yang paling penting, yaitu TCP (Transmission Control
Protocol) dan IP (Internet Protocol). Dengan menggunakan protokol ini, jaringan paket radio
dapat berhubungan dengan semua host-host yang ada di Internet dan menjalankan layanan
Internet yang sama, seperti E-mail, File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Newsgroup, dan
lain-lain.

Dalam aplikasi jaringan radio paket, protokol TCP/IP ditumpangkan diatas protokol AX.25.
Yang dimaksud ditumpangkan adalah protokol TCP/IP menggunakan protokol AX.25
sebagai perantara antara TCP/IP dengan media fisik jaringan, dalam hal ini modem radio dan
jaringan radio paket. Dengan penumpangan ini maka aplikasi TCP/IP biasa dapat dijalankan
dengan menggunakan jaringan radio paket.

Untuk mengidentifikasi sebuah komputer yang terkait ke jaringan TCP/IP atau Internet
digunakan alamat IP (IP address). Tidak boleh ada sebuah host di dalam jaringan Internet
yang memiliki IP address yang sama. IP address dapat dianalogikan dengan nomor telepon.
Tidak boleh ada dua pihak yang ada di tempat berbeda yang memiliki nomor telepon yang
sama. Pada jaringan amatir radio di seluruh dunia digunakan IP address kelas A 44.x.x.x, di
amatir radio Indonesia digunakan IP address kelas B 44.132.x.x.

Peralatan yang dipakai


Seperti halnya apabila anda ingin menyambungkan komputer anda ke jaringan Internet
melalui line telepon, anda membutuhkan peralatan tambahan untuk menghubungkan diri ke
Internet dengan menggunakan jaringan Internet radio paket. Beberapa peralatan yang anda
butuhkan adalah komputer, modem radio dan radio komunikasi.

Seperti halnya komunikasi data / aplikasi Internet yang menggunakan telepon, anda juga
membutuhkan sebuah modem dalam aplikasi komunikasi data / Internet. Modem, singkatan
dari MODulator-DEModulator, adalah alat yang digunakan untuk melakukan modulasi dari
sinyal digital ke analog, kemudian dikembalikan lagi dari sinyal analog ke digital. Alat ini
dibutuhkan karena komputer adalah peralatan digital (hanya mengenal 0 dan 1 misalnya
dalam bentuk tegangan 0-5 Volt). Sementara peralatan radio dan telepon adalah peralatan
analog yang hanya mengenal frekuensi suara saja.

Modem radio memang di rancang khusus untuk disambungkan dengan peralatan radio
komunikasi jadi ada sambungan ke Mic, Speaker dan Push-To-Talk (PTT). Modem telepon
di rancang khusus untuk komunikasi menggunakan kabel telepon, yang harus mampu
memberikan sinyal dial tone dll. Jadi tidak bisa kita menggunakan modem telepon pada
jaringan radio – karena memang peralatan fisik-nya berbeda. Modem radio yang ada tersedia
dalam tiga jenis, yaitu TNC (Terminal Node Controller), Baycom modem dan Soundcard
modem.

 TNC (Terminal Node Controller), dibuat pertama kali pada tahun 1980, adalah
modem radio pertama yang ada di pasaran. TNC dibuat lengkap, mulai dari
modulator-demodulator, aplikasi terminal untuk mengakses BBS dan e-mail, dan
tempat penyimpanan mailbox, dikarenakan pada awal kemunculannya belum ada
komputer pribadi yang dapat digunakan untuk menjalankan aplikasi e-mail dan BBS.
Dengan sebuah protokol bernama KISS (Keep It Simple Stupid), TNC hanya akan
dipakai semata-mata sebagai modem radio. Modem TNC ini dapat anda lihat pada
 Baycom modem adalah modem radio dengan harga yang lebih ekonomis—empat
ratus ribu rupiah—dibandingkan TNC yang berharga mulai dari US$ 150. Ini
dikarenakan Baycom modem memiliki rangkaian modem radio yang cukup
sederhana. Modem ini dapat diperoleh pada Redaksi majalah Elektron HME ITB
(elektron@hme.ee.itb.ac.id). Gambar rangkaian modem ini dapat anda lihat pada
 Soundcard modem adalah modem radio yang memanfaatkan soundcard sebagai media
fisik, dan dilengkapi oleh sebuah perangkat lunak yang akan mengubah fungsi
soundcard ini menjadi modem radio. Soundcard yang tadinya hanya digunakan untuk
mendengarkan musik, kini dapat digunakan menjadi modem radio. Soundcard modem
ini dapat berjalan karena kemampuan prosesor komputer (mulai dari Intel 486DX/66)
yang makin tinggi untuk menjalankan fungsi pemrosesan sinyal bagi modem. Artikel
ini akan membahas lebih banyak mengenai soundcard modem.

Perlu dicatat bahwa dalam satu waktu kita hanya dapat menggunakan soundcard menjadi satu
kegunaan saja dalam satu waktu, yaitu menjadi modem radio saja, atau menjadi pemain
musik saja. Tidak mungkin sebuah PC kita yang hanya memiliki satu buah soundcard harus
diminta sekaligus menjalankan musik sambil menjalankan modem soundcard untuk
komunikasi paket radio. Untuk memudahkan penggunaan soundcard modem ini, digunakan
hardware profile di Windows95, yang akan dijelaskan pada artikel berikutnya.

Soundcard modem memiliki beberapa keuntungan daripada modem-modem yang lain yang
disebutkan terlebih dahulu, yaitu :

o Mudah didapat
o Murah harganya
o Lebih sedikit setup dan konfigurasi dibanding modem yang lain

o Memiliki dua kecepatan sekaligus (1200 bps dan 9600 bps)

Beberapa tipe soundcard yang telah penulis ketahui dapat digunakan sebagai modem radio
adalah:

o ESS 1868
o ESS 868
o Genius Soundmaker
o Soundblaster Pro
o Vibra 16
o Soundblaster 16
o Soundblaster 16 PnP
o AWE 32
o AWE 64
o Sound Commander

Aplikasi yang dipakai

Aplikasi yang digunakan untuk komunikasi Internet Paket Radio dengan menggunakan
soundcard modem adalah PC/Flexnet. Perangkat lunak Flexnet menyediakan protokol AX.25
yang digunakan untuk berinteraksi dengan jaringan radio paket. Di samping itu, Flexnet
mempunyai fasilitas untuk berkomunikasi melalui soundcard sebagai modem.

PC/Flexnet adalah AX.25 stack untuk PC yang berbasis DOS dan Windows95. AX.25 stack
disini maksudnya adalah PC/Flexnet menyediakan fasilitas jaringan komputer dengan
protokol AX.25. Protokol jaringan lainnya, seperti TCP/IP dapat ditumpangkan diatas stack
AX.25 ini. Jika TCP/IP digunakan maka kita dapat menggunakan jaringan paket radio untuk
aplikasi Internet.

Distribusi PC/Flexnet ini cukup kecil dan simpel, karena hanya terdiri dari beberapa file
kompresi dengan ukuran yang cukup kecil, kurang dari 1 Mb.

Berikut adalah penjelasan lengkap tentang beberapa file-file yang harus diambil
Jaringan satelite
1. Pengertian

Satellite merupakan alat dalam orbit bumi yang berfungsi khusus untuk menerima atau
menghantarkan data secara nirkabel (tanpa kabel). berkomunikasi melalui frekuensi radio.

Komunikasi satelit mirip dengan line-of-sight microwave (transmisi mengikuti garis


lurus/LoS), hanya saja salah satu stasiunnya, yaitu satelit, mengorbit di atas bumi. Satelit
berfungsi seperti antena dan repeater yang sangat tinggi. Sebagai repeater, berfungsi untuk
menerima signal gelombang microwave dari stasiun bumi, ditranslasikan frequensinya,
kemudian diperkuat untuk dipancarkan kembali ke arah bumi sesuai dengan coveragenya,
seperti lokasi stasiun tujuan atau penerima.

Satelit adalah suatu Station Relay atau Repeater gelombang microwave yang diorbitkan di
angkasa, berfungsi untuk menerima, memperkuat atau mengulangi sinyal radio dengan
bidang frekuensi tertentu dari bumi setelah diperkuat dan diubah ke bidang frekuensi yang
berbeda. Satelit memerlukan orbit Geo-stationary, tinggi 35,784 km. Selain itu ada juga yang
menggunakan orbit Geosynchronus, sebagaimana yang digunakan oleh satelit Intelsat dan
Palapa. (William Stallings, Data and Computer Communications 7th Edition).

Kehadiran sistem komunikasi satelit tidak lepas dari teknologi wireless-access, yakni
teknologi radio yang menggantikan kabel lokal (local loop). Hingga dalam daerah cakupan
tertentu seseorang masih bisa berkomunikasi sekalipun dalam keadaan bergerak. Teknologi
wireless-access didasari sistem jaringan radio terestrial. Dimana yang satu dengan yang
lainnya terkait dengan suatu jaringan yang terhubung dengan jaringan telepon tetap (PSTN =
Public Switch Telephone Network). Sehingga daerah yang tidak terhubung dengan jaringan
telepon sangat sulit mendapatkan informasi dari dunia luar.

Untuk menjangkau daerah-daerah yang jauh dari perkotaan tersebut, Maka sistem wireless-
access dapat direkayasa dengan menggunakan sistem komunikasi satelit. Sehingga akses
informasi ke daerah-daerah tertinggal tidak terputus. Karena akses kominukasi satelit bisa
menjangkau daerah-daerah yang berada di luar jangkauan BTS yang jangkauannya terbatas
yang tersebar di seluruh Indonesia.
Untuk pelayanan tetap, satelit komunikasi menyediakan sebuah teknologi
tambahan bagi kabel komunikasi kapal selam optik fiber. Untuk aplikasi bergerak,
seperti komunikasi ke kapal laut dan pesawat terbang di mana aplikasi teknologi lain
seperti kabel, tidak praktis atau tidak mungkin digunakan.

Ada 2 bagian penting pada sistem komunikasi satelit yaitu space segment
(bagian yang berada di angkasa) dan ground segment (biasa disebut stasiun bumi).

Space Segment, terdiri dari

 Struktur / Bus
 Payload
 Power Supply
 Kontrol temperature
 Kontrol attitude dan orbit
 Sistem propulsi
 Telemetry, Tracking, & Command (TT&C)

Space segment berguna untuk mengontrol dan memonitor satelit. Hal ini
termasuk, tracking, telemetry dan command station (TT&C) bersama dengan satellite
control centre, tempat operasional dari station-keeping dan checking fungsi vital dari
satelit dilakukan. Gelombang radio yang ditransmisi oleh stasiun bumi, diterima oleh
satelit. Link yang terbentuk disebut UPLINK. Satelit akan mentransmisi gelombang
radio ke stasiun bumi penerima, dan link nya disebut DOWNLINK. Kualitas dari
suatu link radio ditentukan oleh carrier-to-noise ratio. Kualitas dari overall link
menentukan kualitas sinyal yang dikirim ke end user.

Pada prinsipnya satelit komunikasi merupakan stasiun pengulang


(repeater)diangkasa. Sinyal-sinyal yang dikirim oleh antena di bumi setelah
diterimadiperkuat oleh peralatan-peralatan di satelit kemudian dikirim kembali ke
bumi.Keuntungan utama dari satelit komunikasi adalah daya tampung lalu
lintastelekomunikasi yang besar dan fleksibel serta mempunyai daerah liputan
yangluas di bumi.

Subsistem - subsistem yang harus dimiliki oleh satelit :


a) Sub-sistem Antena ; untuk memnerima dan memancarkan sinyal

b) Transponder : peralatan-peralatan elektronik untuk menerima, memperkuatdan


merubah frekwensi sinyal-sinyal yang diterima dan dipancarkankembali ke bumi.

c) Sub-sistem pembangkit daya listrik : untuk membangkitkan daya listrikyang


dibutuhkan bagi satelit.

d) Sub-sistem pengatur daya : untuk mengatur dan merubah daya listrik


yangdibangkitkanke dalam bentuk-bentuk yang dibutuhkan oleh peralatan-peralatan
elektronik.

e) Sub-sistem komando dan telemetri : untuk memancarkan data-datatentang satelit ke


bumi dan menerima komando (perintah-perintah)daribumi.

f) Sub-sistem pendorong (thrust) untuk mengatur perubahan-perubahanposisi dan


ketinggian satelit agar bisa berada tetap pada posisi tertentudalam orbit.

g) Sub-sistem stabilisasi : untuk menjaga agar antena-antena satelit dapatselalu


mengarah ke sasaran yang tepat di bumi.

Ground Segment, terdiri dari

 User Terminal
 SB Master
 Jaringan.

Dari SB (stasiun bumi) langsung dihubungkan ke end user. Stasiun bumi


dibedakan atas ukurannya yang bervariasi berdasarkan volume traffic yang dibawa
oleh link satelit dan tipe trafiknya. Stasiun terbesar memiliki antena berdiameter 30 m
(standard A dari Intelsat Network),

yang terkecil memiliki diameter antena 0,6 m atau lebih kecil lagi berupa mobile station
terminal. Sebagian stasiun berfungsi menerima dan mengirim, namun ada juga yang
hanya menerima saja (RCVO station)
Berdasarkan fungsinya, ground segment dibedakan atas :1) Stasiun Bumi Utama : stasiun bumi
yang berdungsi untuk mengendalikansatelit agar tetap ditempat yang diperintahkan,
serta menjalankan fungsiyang dikomandokan.2) Stasiun Bumi Besar : stasiun bumi yang
dapat mengirimkan danmenerima sinyal-sinyal informasi dan siaran televisi

3) Stasiun Bumi Kecil : stasiun bumi yang dapat mengirimkan dan menerimasinyal-sinyal informasi
tetapi hanya dapat menerima siaran televisi.4) Stasiun Bumi Bergerak (SBB) : stasiun bumi
yang untuk keadaan daruratataupun khusus misalnya peliputan siaran TV secara
langsung.5) Television Reception Only (TVRO) : stasiun bumi yang hanya
dapatmenerima siaran televisi lewat satelit.

Backbones Transmission Network

Ada dua bagian penting dari satelit yakni space segmen (bagian yang berada di angkasa) dan
ground segmen (biasa disebut stasiun bumi). Seperti di tunjukkan oleh gambar di bawah ini.
Dimana ada transmisi dari satelit pemerima bumi yang dikirimkan ke satelit pemancar yang
berada di luar angkasa (uplink) ataupun sebaliknya (downlink) yang memungkinkan satelit
pemancar mengirimkan data pada satelit penerima yang berada di permukaan bumi.

2. Cara Kerja SATELIT

Tahapan-tahapan dalam cara kerja satelit dibagi menjadi tiga tahapan yaitu, tahap pertama
satelit menerima sebuah sinyal yang kemudian pada tahap kedua satelit akan memperbesar
sinyal tersebut. lalu pada tahap terakhir, sinyal tersebut dikembalikan kebumi dan diterima
oleh beberapa stasiun yang ada di bumi. Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.
Tahap Kerja Satelit

Untuk menciptakan jaringan seperti ini satelit menggunakan transponders yang dapat
menyalurkan pesan dua arah. Antena satelit merupakan factor penting yang dapat
mempengaruhi jaringan komunikasi satelit. Sedangkan transmisinya difokuskan pada
wilayahwilayah yang spesifik di bumi. Area penerimaan ini disebut juga dengan nama foot
print, dan dapat bervariasi, tergantung pada aplikasi satelit.

Kapasitas informasi satelit memiliki keterbatasan dengan factor yang berbeda-beda, termasuk
angka transponder dan permintaan kekuatan untuk sistem transmisi. Yakni c-band dan ku-
band. Pada transmisi satelit c-band hanya menyalurkan 4/6 GHZ, sedangkan ku-band lebih
banyak dioperasikan karena memiliki jangkauan 12/14 GHZ. Ku-band lebih menguntungkan
dibandingkan dengan c-band yang memiliki keterbatasan dalam kekuatan untuk menghindari
gangguan dengan terrestrial microwave system. Ku-band tidak memiliki keterbatasan seperti
itu dan kekuatan downlinknya pun dapat ditingkatkan.

3. Kelebihan Media Transmisi SATELIT

 Cakupan yang luas. Bisa satu Negara, satu wilayah, satu daerah ataupun satu benua,
 Bandwith yang tersedia cukup lebar,
 Independen dari infrastruktur terrestrial,
 Instalasi jaringan segmen bumi yang cepat
 Biaya relative rendah per-site
 Area coverage yang luas, jangkauan cakupannya yang luas baik nasional, regional
maupun global, bahkan dapat mencapai setengah dari permukaan bumi.
 VSAT bisa dipasang dimana saja selama masuk dalam jangkauan satelit.
 Dapat Koneksi dimana saja. Tidak perlu terjadi LoS (Line of Sight) dan tidak ada
masalah dengan jarak, karena garis lurus transfer data ke arah luar bumi jadi tidak
terhalang oleh bangunan – bangunan/ letak geografis bumi.
 Komunikasi dapat dilakukan baik titik ke titik maupun dari satu titik ke banyak titik
secara broadcasting, multicasting.
 Handal dan bisa digunakan untuk koneksi voice (PABX), video dan data, dengan
menyediakan bandwidth yang lebar dengan menyewa pada provider saja.
 Jika ke internet jaringan akses langsung ke ISP/ NAP router.
 Sangat baik untuk daerah yang kepadatan penduduknya jarang dan belum mempunyai
infrastuktur telekomunikasi.
 Media transmisi satelite (VSAT) tidak akan bertabrakan dengan VSAT yang lain
karena memiliki orbit masing – masing yang bersifat unik, jadi tidak mungkin sama.
Sedangkan pada wireless, bisa saja terjadi tabrakan frekuensi dengan pengguna
wireless yang lain atau frekuensi di daerah tersebut sudah penuh sehingga mengalami
kesulitan.

4. Kelemahan Media Transmisi WIRELESS

 Untuk melewatkan sinyal TCP/IP, besarnya throughput akan terbatasi karena delay
propagasi satelit geostasioner. Kini berbagai teknik protokol link sudah
dikembangkan sehingga dapat mengatasi problem tersebut. Diantaranya penggunaan
Forward Error Correction yang menjamin kecilnya kemungkinan pengiriman ulang.
 Dalam hal keamanan, yaitu transmisi data sangat mudah ditangkap karena berjalan
melalui udara terbuka.
 Harga relatif mahal karena harga peralatan yang mahal.
 Memakan tempat, terutama untuk piringannya/antenanya.
 Waktu yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya melalui satelit
adalah sekitar 700 milisecond (latency), sementara leased line hanya butuh waktu
sekitar 40 milisecond. Hal ini disebabkan oleh jarak yang harus ditempuh oleh data
yaitu dari bumi ke satelit dan kembali ke bumi. Satelit geostasioner sendiri
berketinggian sekitar 36.000 kilometer di atas permukaan bumi.
 Curah Hujan yang tinggi, Semakin tinggi frekuensi sinyal yang dipakai maka akan
semakin tinggi redaman karena curah hujan. Untuk daerah seperti Indonesia dengan
curah hujan yang tinggi penggunaan Ku-band akan sangat mengurangi availability
link satelit yang diharapkan. Sedangkan untuk daerah daerah sub tropis dengan curah
hujan yang rendah penggunaan Ku-Band akan sangat baik. Pemilihan frekuensi ini
akan berpengaruh terhadap ukuran terminal yang akan dipakai oleh masing masing
pelanggan. Dan juga, media transmisi satelite rentan terhadap cuaca, debu meteor/
debu angkasa, dan keadaan cuaca lainnya.
 Sun Outage, Sun outage adalah kondisi yang terjadi pada saat bumi – satelit –
matahari berada dalam satu garis lurus. Satelit yang mengorbit bumi secara
geostasioner pada garis orbit geosynchronous berada di garis equator atau
khatulistiwa (di ketinggian 36.000 Km) secara tetap dan mengalami dua kali sun
outage setiap tahunnya. Energi thermal yang dipancarkan matahari pada saat sun
outage mengakibatkan interferensi sesaat pada semua sinyal satelit, sehingga satelit
mengalami kehilangan komunikasi dengan stasiun bumi, baik head-end/teleport
maupun ground-segment biasa.
 Seringkali menembakan gas hydrazine (H2Z) agar rotasi satelit agar satelit stabil di
orbit, satelit perlu beberapa kali di kalibrasi agar tetap pada orbitnya.

5. Perbandingan Media Transmisi SATELIT & WIRELESS

Berdasarkan ulasan – ulasan tersebut, maka terlihat perbandingan media transmisi wireless
dan satellite. Kelemahan/kelebihan media transmisi wireless/satellite itu dilihat dari
kebutuhan dan keperluan pelanggan/suatu perusahaan tersebut, kemudian dilihat dari sisi
pembangunan jaringannya, tempat lokasinya (letak geografis), devicenya dan sisi lainnya.
 Media transmisi wireless lebih murah dibandingkan media transmisi satellite.
Kebanyakan media transmisi wireless digunakan dalam koneksi di tempat umum dan
ada juga cabang – cabang perusahaan.
 Kebanyakan media transmisi satelite (VSAT) digunakan untuk koneksi dalam
perusahaan besar.
 Dilihat dari sisi latency, media transmisi satelite lebih tinggi latency-nya di banding
wireless.
 Kemudian, satelite tidak memperhatikan jarak, jauhnya jarak tidak mempengaruhi,
sedangkan pada wireless jarak mempengaruhi frekuensi transmisi data.
 Pada wireless semakin tinggi gelombang radio maka semakin tinggi bandwidth tetapi
jarak semakin pendek.
 Untuk lokasi, sangat tidak dimungkinkan menggunakan media transmisi wireless di
sekitar bangunan atau gedung – gedung tinggi. Hal ini terkesan tidak efektif jika
menggunakan media transmisi wireless karena dapat terjadi nLoS ataupun NLoS.
 Dilihat dari segi device yang digunakan. Pada satelite transmisi langsung dari satelite,
sedangkan media transmisi wireless tergantung device yang digunakan (access point,
radio link,dll). Pada satelite menggunakan hub. Pada media transmisi wireless,
menggunakan device access point (AP) untuk transmit data, sedangkan media
transmisi satelite langsung transmit data dari satelite (VSAT LINK), ada pula
menggunakan hub. AP biasanya memiliki daerah cakupan sampai 100 meter, yang
biasanya disebut cell atau range. Sehingga untuk jangkauan (area coverage), media
transmisi satelite dapat menjangkau lebih jauh dibanding media transmisi wireless.
Kemudian, baik media transmisi wireless ataupun satelite memiliki sistem kerja
dengan frekuensi yang berbeda.
 Tergantung pada aplikasi, satelit dapat digunakan dengan desain jaringan darat yang
berbeda atau topologi jaringan. Pada sederhana, satelit dapat mendukung satu-arah
atau menghubungkan dua-arah antara dua stasiun bumi (masing-masing disebut
transmisi simplex dan transmisi dupleks). Kebutuhan komunikasi yang lebih
kompleks juga dapat diatasi dengan lebih topologi jaringan yang canggih, seperti
bintang dan mesh

6. Pentransmisian Sistem Komunikasi Satelit


Pada prinsip karakteristik Sistem Komunikasi Satelit serupa dengan
microwave radio links tapi dibedakan atas 3 karakteristik penting:

 Sinyal Komunikasi Satelit menempuh jarak yang sangat jauh tanpa penguatan,
konsekuensinya satelit bersifat aktif, mempunyai penguatan sinyal yang on-board.
 Peralatan berada di daerah yang tidak dihuni manusia (extreme environment = luar
angkasa)
 Perbaikan dapat dianggap mustahil dilakukan setelah satelit diluncurkan ke orbit (baru
bisa dilakukan pada orbit LEO)

Satelit komunikasi awalnya digunakan untuk pelengkap sistem kabel jarak


jauh (long distance cable systems), namun terdapat beberapa perbedaaan diantara

kedua sistem tersebut :

 Long distance cable bersifat point-to-point connections, Komunikasi Satelit bersifat


point-to-multipoint / multipoint-to-multi point connections
 Biaya sistem kabel meningkat dengan pertambahan jarak, biaya link satellite tidak
tergantung oleh jarak antar Stasiun bumi.
 Transmisi satelit dapat mengatasi hambatan fisik dan politik yang tidak dapat dilewati
oleh sistem kabel.
 Satelit dapat menyediakan layanan bagi mobile terminals.

Perbedaan ini mengubah evolusi layanan Komunikasi Satelit. Satelit sendiri


memiliki 2 peranan, yaitu:

o Memperkuat (amplify) received carriers untuk retransmisi pada posisi downlink


o Mengubah frekuensi carrier untuk menghindari re-injection dari sebagian transmitted
power ke receiver.

Alokasi Frekuensi untuk Layanan Satelit

Pengalokasian frekuensi untuk layanan satelit adalah proses yang sangat kompleks
yang membutuhkan koordinasi dan perencanaan tingkat internasional. Hal ini dilakukan
dibawah pengawasan International Communication Union (ITU). Dalam hal perencanaan
frekuensi ini (frequency planning), dunia dibagi menjadi 3, yaitu:
 Kawasan 1: Eropa, Afrika, Rusia (dulu masih Soviet) dan Mongolia
 Kawasan 2: Amerika Utara dan Selatan, Greenland
 Kawasan 3: Asia (diluar daerah 1), Australia dan Pasifik Barat Daya

Dalam setiap kawasan, frekuensi dialokasikan untuk berbagai macam layanan


satelit, walaupun frekuensi tersebut dipakai untuk layanan yang berbeda di kawasan
lain. Beberapa layanan satelit adalah sebagai berikut:

a. Fixed Satellite Service (FSS)

FSS menyediakan link untuk jaringan telepon dan juga untuk pentransmisian
sinyal televisi ke perusahaan tv kabel, untuk kemudian didistribusikan melalui
jaringan kabel. Contoh FSS: DTH (Direct To Home), akses internet, video
conferencing, satelit new gathering (SNG), frame relay, Digital Audio broadcasting
(DAB).

Keunggulannya tidak tergantung pada jarak, dapat menyediakan layanan untuk


cakupan semua wilayah.

b. Broadcasting Satellite Service (BSS)

BSS diperuntukkan untuk broadcast langsung ke rumah-rumah masyarakat sehingga


sering juga disebut DBS (Direct Broadcast Satellite).

c. Mobile Satellite Service

Mobile satellite service melayani komunikasi bergerak baik di daratan, laut maupun
udara.

d. Navigational Satellite Service

Navigational satellite service melayani global positioning system (GPS).

e. Meteorological Satellite Service

Meteorological service melayani riset dan layanan penyelamatan (rescue).

Anda mungkin juga menyukai