Followers (4)
INTRODUCTION
Untuk menentukan layak tidaknya suatu investasi ditinjau dari aspek keuangan perlu dilakukan dapat
diukur dengan beberapa kriteria. Setiap penilaian “layak” diberikan nilai standar untuk usaha yang sejenis
dengan cara membandingkan dengan rata-rata industry atau target yang telah ditentukan.
Follow
Dalam praktiknya ada beberapa kriteria untuk menentukan apakah suatu usaha layak atau tidak untuk
dijalankan ditinjau dari aspek keuangan. Kriteria ini sangat tergantung dari kebutuhan masing-masing
perusahaan dan metode mana yang akan digunakan. Blog Archive
Setiap metode yang digunakan memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Dalam penilaian
▼
▼ 2011 (10)
suatu usaha hendaknya penilai menggunakan beberapa metode sekaligus. Artinya, semakin banyak metode
▼
▼ October
yang digunakan, maka semakin memberikan gambaran yang lengkap sehingga diharapkan memberikan hasil
(10)
yang akan diperoleh menjadi lebih sempurna.
INTRODUC
Adapun kriteria yang biasa digunakan untuk menentukan kelayakan suatu usaha atau investasi adalah TION
:
Payback
Periode
1. Payback Periode (PP) (PP)
2. Average Rate of Return (ARR)
Average
3. Net Present Value (NPV) Rate of
Return
4. Internal Rate of Return (IRR) (ARR)
5. Profitability Index (PI)
Net Present
6. Return On Investment (ROI) Value
(NPV)
7. Return On Equity (ROE)
Net Present
8. Return On Assets (ROA)
Value
9. Rasio-rasio keuangan (versi 2)
Internal Rate
of Return
(IRR)
a. Rasio likuiditas Profitability
b. Rasio solvabilitas Index (PI)
c. Rasio aktivitas Return On
d. Rasio profibilitas Investmen
t (ROI)
Return On
Equity
(ROE)
Return On
Posted by Michael Gosal at 3:49 PM 1 comment:
Assets
(ROA)
Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya berbeda
Penilaian investasi dengan metode Average Rate of Return didasarkan pada jumlah keuntungan
bersih sesudah pajak.
Nilai terminal : future value dari aliran kas masuk yang digandakan dengan biaya modal/return
diinginkan.
1. Arus kas lebih penting untuk investor,dan ARR didasarkan pada angka-angka yang
termasuk non-tunai item
2. ARR tidak memperhitungakan nilai waktu dari uang-nilai arus kas tidak berkurang dengan
waktu sperti halnya NPV dan IRR
3. Ini tidak menyesuaikan resiko lebih besar untuk perkiraan jangka panjang
4. Ada alternative yang lebih baik yang tidak signifikan lebih sulit untuk menghitung
A pada hari ini mendapat pinjaman dari B sebanyak Rp 100 juta yang ingin saya investasikan selama satu tahun. Ada 3 pilihan bagi saya
untuk menanamkan uang saya tersebut, yaitu :
1. Deposito 12 bulan dengan bunga 8%/thn,
2. Beli rumah lalu dikontrakkan Rp 10 jt/thn untuk kemudian semoga bisa dijual di akhir tahun dengan harga Rp 150 juta,
3. Beli emas sekarang dan dijual akhir tahun.
Agar dapat lebih mudah memilih investasi yang paling menguntungkan, A ingin tahu berapa sih nilai sekarang dari hasil investasi untuk
masing-masing pilihan? Atau dengan kata lain, berapa rupiahkan uang yang akan A terima dari masing-masing pilihan investasi seandainya
hasil investasi tsb A terima sekarang, bukannya satu tahun kedepan?NPV digunakan untuk menjawab pertanyaan ini.
NPV merupakan hasil penjumlahan PV pengeluaran untuk investasi dan PV penerimaan dari hasil investasi.
PV = C1 / (1 + r)
NPV = C0 + ( C1 / (1 + r))
Dimana C0 = Jumlah uang yang diinvestasikan (karena ini adalah pengeluaran, maka menggunakan bilangan negatif).
Untuk menghitung NPV Deposito, saya menggunakan discount rate (r) sebesar 4 %. Angka ini saya ambil dari tingkat bunga tabungan.
Jadi ,
Untuk menghitung NPV Rumah, saya gunakan discount rate 12 % untuk mengakomodasi tingkat risiko.
Untuk menghitung NPV Emas, discount rate-nya 0 %, karena emas meskipun berfungsi sebagai store of value / alat penyimpan kekayaan,
emas tidak memberikan hasil.
Untuk berikutnya mari ita coba menghitung harga emas 10 tahun kemudian:
Harga Oktober 1998 adalah USD 300/oz dan harga Oktober 2008 adalah USD 900/oz.
Dengan penghitungan sederhana, saya peroleh rata-rata kenaikan harga emas adalah 20%/thn.
rumus:
IRR = lower discount rate + (NPV at lower % rate / distance between 2 NPV) * (Higher % rate - Lower %
rate)
Contoh 1:
Sebuah proyek ini diharapkan memiliki Net Present Value dari $ 865 pada tingkat diskonto 20%
dan NPV negatif dari $ 1.040 pada tingkat diskonto 22%. Hitung IRR.
Penyelesaian:
Jarak antara 2 NPV = 865 + 1040 = $ 1.905
IRR = + 20% (865 / 1905) * (22% - 20%) = 20,91%
Contoh 2:
Informasi berikut berhubungan dengan proyek investasi Venture Ltd:
Net Present Value (NPV) dengan biaya 25% dari modal: $ 1.714
NPV pada biaya 30% dari modal: ($ 2937)
Hitung Internal Rate of Return.
Penyelesaian:
Jarak antara 2 NPV = 1714 + 2937 = $ 4.651
IRR = + 25% (1714 / 4651) * (30% - 25%) = 26,84%
Jika IRR lebih besar dari biaya modal, terima proyek tersebut.
Jika IRR kurang dari biaya modal, tolak proyek tersebut.
Kelebihan :
· Memperhatikan nilai waktu dari uang
· Menggunakan arus kas sebagai dasar perhitungan
· Hasilnya dalam persentase, sehingga pengambilan keputusan dapat membuat perkiraan bila r
(discount rate) sulit diketahui.
Kekurangan:
· Perhitungan lebih sulit bila tidak menggunakan komputer, karena harus dicoba-coba (trial and
error).
· Tidak membedakan proyek yang mempunyai perbedaan ukuran dan keadaan investasi.
Dapat menghasilkan IRR ganda atau tidak menghasilkan IRR sama sekali.