SKRIPSI
Disusun Oleh :
NIM : 109114026
FAKULTAS PSIKOLOGI
YOGYAKARTA
2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Having feelings at the right times, about the right things, toward the right people,
for the right end, and in the right way, is the intermediate and best condition,
(Aristotle)
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, dan Malaikat Pelindung yang selalu setia
mendampingi serta membimbing saya
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang disebutkan
Penulis,
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yang bertanda tanggan di bawah ini, saya mahasiswa Universita Sanata Darma:
NIM : 109114026
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau di media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kepada Tuhan atas rahmat dan berkat yang telah
Saya menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tentu tidak lepas dari
bantuan, doa, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya ingin
1. Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, dan Malaikat Pelindung yang selalu
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. Semua pihak yang telah berkontribusi selama masa studi dan penulisan
skripsi, atas dukungan serta doa yang telah diberikan selama ini.
Penulis
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
A. Latar Belakang.........................................................................................1
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Pembahasan ...........................................................................................98
A. Kesimpulan ..........................................................................................116
D. Saran ....................................................................................................120
LAMPIRAN ........................................................................................................129
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 7 Isi Kognnitif Sebelum Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada Kategori
Tabel 8 Isi Kognnitif Sebelum Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada Kategori
Tabel 9 Isi Kognnitif Sebelum Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada Kategori
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 13 Isi Kognnitif Sebelum Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial Pada
Tabel 14 Isi Kognnitif Sebelum Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial Pada
Tabel 15 Isi Kognnitif Sebelum Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial Pada
Tabel 19 Isi Kognitif Setelah Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada Kategori Usia
Remaja....................................................................................................................81
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 20 Isi Kognitif Setelah Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada Kategori Usia
Tabel 21 Isi Kognitif Setelah Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada Kategori Usia
Tabel 22 Pengalaman Emosi Setelah Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial Pada
Tabel 23 Pengalaman Emosi Setelah Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial Pada
Tabel 24 Pengalaman Emosi Setelah Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial Pada
Tabel 25 Isi Kognitif Setelah Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial Pada
Tabel 26 Isi Kognitif Setelah Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial Pada
Tabel 27 Isi Kognitif Setelah Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial Pada
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 16. Contoh Meaning Unit Subjek trial yang Tereliminasi .................194
Lampiran 17. Contoh Meaning Unit Subjek trial yang Tidak tereliminasi ........195
Lampiran 22. Contoh Meaning Unit Subjek 1 yang Tidak tereliminasi .............257
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 24. Open Coding dan Axial Coding Sebelum Bertindak ...................273
Lampiran 25. Open Coding dan Axial Coding Setelah Bertindak .....................283
Lampiran 26. Pengalaman Emosi dan Isi Kognitif Individu Sebelum dan Setelah
Lampiran 27. Pengalaman Emosi dan Isi Kognitif Individu Sebelum dan Setelah
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
individu lain (Haidt, 2003). Namun, jika respon terhadap emosi yang muncul
mengenai suatu peristiwa atau keadaan tidak sesuai, maka akan cenderung
atas ejekan temannya (Cahya, 2015). Dengan kata lain, fenemona tersebut
merupakan salah satu bentuk nyata dari respon terhadap emosi yang tidak
sesuai, atau mempunyai intensitas dan cara penyampaian yang kurang tepat
Emosi sebenarnya berasal dari bahasa latin yaitu emovere yang berarti
perpindahan dari (Candald, Fell, Keen, Leshner, Tarpy, & Plutchik, 1977).
individu terhadap suatu peristiwa, baik disadari maupun tidak disadari yang
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dapat dibagi menjadi dua, yaitu emosi dasar dan emosi moral (Ekman, 2003;
Haidt, 2003; Izard, 2007; Tangney, Stuewig & Mashek, 2007). Emosi dasar
dikenali melalui ekspresi wajah dan tidak dipengaruhi oleh budaya (Ekman,
2003; Izard, 2007; Tangney, dkk., 2007; Tracy & Robins, 2007), sebaliknya
emosi moral lebih berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas, tidak dapat
dikenali melalui ekspresi wajah dan dipengaruhi oleh budaya (Tangney dkk.,
2007).
sehingga dapat dijadikan sebagai tanda sekaligus memperbaiki jika ada yang
mengelola emosi tersebut kurang dapat berjalan dengan baik, jika individu
belum mampu menyadari dan mengetahui dengan jelas mengenai emosi yang
positif (Keltner & Kring, 1998). Tidak hanya itu, Baumgardner dan Crothers
Emosi positif seperti rasa bahagia, juga mendorong individu untuk lebih
menyenangkan bagi individu lain (Isen & Myers dalam Schwarz, 2000).
negatif seperti rasa marah, dengan keadaan yang dianggap tidak adil dan
keinginan untuk menyerang. Sedangkan emosi negatif seperti rasa malu, akan
menghilang, atau keinginan untuk mati (Lickel, 2005; Tangney, dkk., 2007).
kelompok (Bedford & Kwang, 2003). Selaras dengan hal tersebut, Fredickson
mengenai emosi apa saja yang seringkali muncul dan dapat mempengaruhi
gambaran mengenai emosi apa saja yang sebenarnya muncul dan mendasari
B. RUMUSAN MASALAH
Emosi apa saja yang muncul dan mendasari tindakan individu di dalam
kehidupan sehari-hari?
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui emosi apa saja yang muncul dan
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI EMOSI
manusia dan menuntun proses interaksi interpersonal ke arah yang lebih baik
(Campos, 1989; Lazarus, 1991). Selain itu, emosi juga merupakan pertanda
yang dimiliki oleh individu setelah merespon stimulus atau suatu peristiwa,
yang dapat dilihat melalui ekspresi wajah serta perubahan fisiologis yang
dialami oleh individu (Guerrero, 1997; Johnston & Krettenauer, 2011; Plutchik
subjektif lainnya. Pengalaman tersebut dapat dialami individu baik secara sadar
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. JENIS EMOSI
1. Emosi Dasar
sangat luas dan bersifat dinamis. Emosi dasar juga dapat digolongkan
perbedaan budaya seperti jenis emosi yang lain, sehingga emosi yang
bukan termasuk emosi dasar akan berbeda setiap individu dan budaya
merupakan jenis emosi yang dinamis dan tidak dipelajari, tetapi mampu
dibedakan menjadi sedih, marah, takut dan terkejut, jijik, dan senang
menjadi emosi dasar positif yang meliputi senang, cinta, tertarik dan
emosi dasar negatif yang meliputi sedih, marah, takut, jijik (Fredickson,
2. Emosi Moral
tindakan yang sesuai dengan moral dan menjauhi tindakan yang tidak
sesuai dengan moral yang berlaku (Haidt, 2003; Tangney, dkk., 2007).
sebagian
10
berorientasi pada diri sendiri yaitu self conscious emotion dan yang
berorientasi pada orang lain atau other focused moral emotion (Batson,
Klein, Highberger, & Shaw, 1995; Haidt, 2003; Tangney, dkk., 2007).
oleh diri sendiri maupun oleh orang lain (Beer, Heerey, Keltner,
11
sebagai berikut:
1996).
12
Kerig, 2000).
conscious emotions.
13
i. Rasa malu
dituakan.
2007).
14
b) Rasa Bangga.
autenthic pride atau alpha pride dan hubris atau beta pride
15
Robins, 2007)
c) Embarrassment
16
17
2007).
sebagai berikut:
secara umum.
a) Bersyukur
18
1971).
b) Elevation
dkk., 2007).
c) Empati
19
20
Fredikson & Barbara, 2001; Izard, 2007; Candald dkk., 1977; Tracy & Robins,
2007).
bangga, elevation, empati, dan bersyukur (Batson dkk., 1995; Miller, 1990;
Haidt, 2003; Lewis; 2011; Tangney dkk., 2007). Sedangkan proses evaluasi
emosi dasar, seperti senang, sedih, marah, jijik, dan takut (Candald dkk., 1977;
individu mengevaluasi satu situasi atau keadaan secara ganda atau multiple,
yaitu dapat dievaluasi baik sekaligus buruk (Candald dkk., 1977). Selain itu,
stimulus atau keadaan yang bersifat netral terkadang oleh individu dievaluasi
secara kurang tepat, sehingga emosi yang muncul juga kurang tepat. Misalnya
individu yang mengevaluasi seutas tali sebagai seekor ular akan memunculkan
bahkan lari (Ekman, 2003; Candald dkk., 1977; Keltner & Kring, 1998).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2003; Izard, 2007; Tracy & Robins, 2007), misalnya emosi positif dapat
untuk berperilaku adaptif, membentuk ikatan sosial yang positif, dan lebih
menyenangkan bagi individu lain (Baumgardner & Crothers, 2009; Isen, 2003;
Keltner & Kring, 1998; Schwarz, 2000; Strongman, 2003). Sebaliknya, emosi
dari keadaan yang mengancam, berkaitan dengan keadaan yang dianggap tidak
adil, serta mendorong individu untuk berperilaku sesuai dengan standart sosial
muncul dan mendasari tindakan individu menjadi belum begitu jelas (Diamond
emosi dengan baik, jika belum mengetahui dengan jelas mengenai emosi apa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
saja yang muncul di dalam diri, yang dapat memperngaruhi tindakan individu
D. FUNGSI EMOSI
sebagai berikut:
(Bedford & Kwang, 2003; Tangney dkk., 2007; Tracy & Robins, 2004;
You, 1997).
akan muncul jika individu tidak dapat mencapai standart moral, tetapi akan
moral (Miller, 1990; Tangney dkk., 2007). Selain itu, akan muncul emosi
(Ekman, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Haidt, 2003; Izard, 2007; Tracy & Robins, 2007). Seperti empati dan
diri individu sebagai tanda dari respon adanya suatu interaksi sosial (Izard,
2007; Ekman, 2003). Tanda tersebut pada umumnya dapat dilihat melalui
raut wajah, suara, hingga bahasa tubuh (Ekman, 2003; Izard, 2007;
Tangney dkk., 2007; Tracy & Robins, 2007). Namun tanda ini seringkali
Keltner, 1997).
respon terhadap emosi yang muncul tidak sesuai (Ekman, 2003; Keltner &
Kring, 1998).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
dari hasil pemikiran induktif dan metode kualitatif yang sistematik dalam suatu
penelitian tentang fenomena yang ada (Smith, 2008; Strauss & Corbin, 1998).
masyarakat mengenai emosi yang muncul pada diri mereka saat sebelum dan
sesudah melakukan sesuatu atau tidak jadi melakukan sesuatu. Oleh karena itu,
teori yang benar-benar berasal dari data melalui proses penelitian (Finlayson,
2008).
B. FOKUS PENELITIAN
kehidupan sehari-hari merupakan fokus dari penelitian ini. Emosi yang muncul
pada diri individu akan dapat dilihat saat sebelum bertindak maupun setelah
yang muncul pada diri individu saat sebelum maupun setelah bertindak di
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
C. SUBJEK PENELITIAN
subjek peristiwa atau fenomena yang menunjukkan kategori, sifat, dan ukuran
dewasa awal yaitu 20 hingga 39 tahun, serta dewasa madya yaitu 40 hingga 64
tahun (Papalia & Feldman, 2014/2014). Pemilihan tiga kategori rentang usia ini
emosi yang mungkin dapat muncul pada individu dalam setiap kategori rentang
Selain itu, subjek yang dipilih dalam penelitian ini juga memiliki latar
belakang suku dan agama yang beragam, agar dapat melihat keberagaman jenis
26
lebih luas, sehingga mampu mendapatkan informasi yang lebih luas dan
variatif. Namun, setelah melakukan trial survey dan didapatkan hasil yang
antara dua orang atau lebih di dalam hubungan interpersonal yang terkait
dengan tugas atau tujuan tertentu (Creswell, 2009/2010; Downs, Smeyak, &
Martin, 1980; Gunawan, 2014). Melalui metode ini, diharapkan peneliti dapat
menemukan apa yang dialami, dipikirkan, dan dirasakan oleh subjek mengenai
sebagai berikut:
27
(Gunawan, 2014).
a. Emosi atau perasaan apa saja yang muncul dalam diri individu,
tindakan yang pantas dan tidak pantas, atau sebaiknya dan tidak sebaiknya
28
tidak sesuai dengan standart sosial. Tidak hanya itu, Tangney (2007),
cenderung bersifat negatif jika melakukan tindakan yang tidak pantas atau
emosi yang muncul setelah subjek melakukan sesuatu atau tidak jadi
sesuatu atau tidak jadi melakukan sesuatu, serta pikiran yang terlintas
29
3. Menentukan setting
satu per satu pada setiap subjek di tempat yang telah ditentukan dan
data yang mampu digali melalui daftar pertanyaan yang telah disusun
30
6. Melakukan wawancara
sebagai berikut:
1. Organisasi Data
kualitas data yang baik. Oleh karena itu peneliti menyimpan dan
data.
31
a. Open Coding
data (Gunawan, 2014; Staruss & Corbin, 1998). Open coding bersifat
dalam teks (Sarosa, 2012). Peneliti dalam tahap ini, melakukan analisis
verbatim kemudian memberi label atau kode terhadap data yang dapat
data lain yang masuk kemudian, untuk mencari pola kesamaan atau
b. Axial Coding
32
c. Selective Coding
telah dihasilkan oleh open coding (Strauss & Corbin, 1998; Sarosa
konsep, kategori dan penjelasan teoritis yang telah ada (Sarosa, 2012).
(Gunawan, 2014).
F. KEABSAHAN DATA
1. Uji Kredibilitas
a. Perpanjangan pengamatan
dengan latar belakang yang sama untuk melihat apakah data yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
selama ini diberikan sudah sesuai atau belum (Putra, 2011; Sugiyono,
2014).
b. Meningkatkan ketekunan
d. Member check
data yang ditemukan dengan data yang diberikan oleh subjek. Setelah
34
2. Uji Transferabilitas
Morse, dkk., 2002; Sugiyono, 2014). Oleh karena itu, peneliti memilih
3. Uji Dependabilitas
35
4. Uji Konfirmabilitas
tentang hasil temuannya (Afiyanti, 2008). Serta sejauh mana dapat diperoleh
penelitan (Long & Johnson dalam Afiyanti, 2008). Oleh karena itu, uji
BAB IV
A. PELAKSANAAN PENELITIAN
data, maka peneliti terlebih dahulu melakukan survey trial dengan meminta
satu orang calon subjek penelitian untuk mengisi survey yang telah peneliti
pertanyaan penelitian. Tidak hanya itu, peneliti juga kurang dapat menggali
orang subjek untuk melihat sejauh mana data yang mampu didapatkan
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah jawaban subjek
melalui Tabel 1.
Tabel 1
Pelaksanaan Kegiatan Wawancara
Subjek Tanggal Waktu Tempat
1. 29 Oktober 2014 12.00 – 13.30 Kampus 1 Mrican
2. 05 November 2014 13.30 – 14.30 Kampus Mrican
3. 08 November 2014 17.51 – 19.00 Rumah Subjek, Warak
4. 09 November 2014 14.00 – 15.00 Rumah Subjek, Warak
5. 22 Desember 2014 09.45 – 11.45 TKK Santa Maria
Lumajang
6. 28 Desember 2014 18.00 – 19.45 Rumah subjek, Lumajang
7. 29 Desember 2014 11.30 - 12.45 Rumah subjek, Lumajang
8. 29 Desember 2014 14.00 – 14.30 Rumah subjek, Lumajang
9. 29 Desember 2014 15.00 – 16.00 Rumah subjek, Lumajang
38
Tabel 2
Identitas Subjek Penelitian
Subjek Jenis Usia Suku Agama Kategori
Kelamin
1. L 21 Nias Katolik Dewasa Awal
2. P 17 Dayak Katolik Remaja
3. L 19 Jawa Katolik Remaja
4. L 26 Jawa Katolik Dewasa Awal
5. L 51 Jawa-Madura Islam Dewasa Madya
6. P 59 Tiong Hoa Katolik Dewasa Madya
7. P 19 Jawa Islam Remaja
8. P 23 Jawa Islam Dewasa Awal
9. P 40 Jawa Islam Dewasa Madya
Tabel 3
Data Demografis Subjek Penelitian
Identitas Jumlah Subjek
Jenis Kelamin
Wanita 5
Laki-laki 4
Kategori Usia
Remaja 3
Dewasa Awal 3
Dewasa Madya 3
Etnis
Jawa 5
Nias 1
Jawa-Madura 1
Dayak 1
Tiong Hoa 1
Agama
Katholik 5
Islam 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
C. HASIL PENELITIAN
saja yang muncul pada diri inividu, baik saat sebelum maupun setelah
hari, dapat dibedakan menjadi tindakan yang sesuai dengan standart sosial
sosial lebih ditekankan pada tindakan yang tidak sepantasnya atau tidak
sebaiknya dilakukan, karena tidak sesuai dengan ukuran tertentu yang dipakai
dalam masyarakat.
Disamping itu, tindakan individu baik yang sesuai maupun tidak sesuai
standart moral maupun representasi diri akan lebih cenderung mengarah pada
40
individu juga dapat dibedakan lagi menjadi tindakan yang berkaitan dengan
atau ketentuan yang wajib dipatuhi akan lebih cenderung berkaitan dengan
sekelompok manusia dalam suatu wilayah pada kurun waktu tertentu untuk
dapat dilihat melalui pengalaman emosi dan isi kognitif yang muncul dan
emosi yang muncul, dialami, dan disadari oleh subjek penelitian. Sedangkan
isi kognitif merupakan hal-hal yang terlintas di dalam benak subjek penelitian
41
1. Sebelum Bertindak
a. Pengalaman Emosi
bersifat destruktif bagi subjek. Selain itu, kategori tidak ada emosi
Tabel 4
Pengalaman Emosi Sebelum Bertindak Sesuai Standart Sosial
Pada Kategori Usia Remaja
Pencapaian Emosi Emosi
Tujuan Individu Positif Negatif Tidak Ada Emosi
Tujuan Identitas
Hukum - Stress -
Peraturan - Terpaksa Tidak ada emosi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 4 (lanjutan)
Takut karena
Suasana hati mengesampingkan
cenderung emosi yang muncul
mudah
berubah
Menyesal
Bersalah
Tidak
nyaman
Malas
Norma - Menyesal -
Tertekan
Gelisah
Takut
Tujuan Bertahan - Stress Tidak ada emosi
Hidup Suasana hati yang muncul
cenderung karena
mudah mengesampingkan
berubah emosi yang muncul
Tidak
nyaman
hukum, yaitu:
“Stress.” (S7/MU16/B1)
43
Tema tidak ada emosi yang muncul pada individu kategori usia
peraturan, yaitu:
44
“... Kalau durhaka pada orang tua juga saya pada akhirnya
menyesali...” (S7/MU28/B8)
“Ya macem-macem. Merasa tertekan, merasa terkekang
dengan penyesalan-penyesalan yang telah aku lalui
sebelumnya...”(S7/MU42/B1)
“Gelisah. Rasanya tuh saya mau nangis tapi kok gak bisa
gitu...” (S2/MU35/B1)
“...karena takut dicemoohkan orang...”(S2/MU11/B2)
45
Tabel 5
Pengalaman Emosi Sebelum Bertindak Sesuai Standart Sosial
Pada Kategori Usia Dewasa Awal
Pencapaian Emosi Emosi
Tujuan Individu Positif Negatif Tidak Ada Emosi
Tujuan Identitas
Hukum - Takut -
Tidak tega
Sedih
Peraturan Tidak tega Inferior -
Malas
Terpaksa
Norma Nyaman Terpaksa Tidak ada emosi
Sayang Takut yang muncul
Malas karena dianggap
wajar
Tujuan Bertahan - - Tidak ada emosi
Hidup yang muncul
karena telah
terbiasa
tema emosi positif dan tema tidak ada emosi yang muncul sebelum
46
“Ya itu kadang mikir lagi karena orang tua tu kasian, capek
buat kuliah. Ya masak disia-siain. Rasanya kasian sama orang
tua.” (S1/MU14/B2&3)
Sedangkan tema-tema emosi negatif yang muncul pada
47
tema emosi positif dan tema emosi negatif yang muncul sebelum
bertahan hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 6
Pengalaman Emosi Sebelum Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada
Kategori Usia Dewasa Madya
Pencapaian Emosi Emosi
Tujuan Individu Positif Negatif Tidak Ada Emosi
Tujuan Identitas
Hukum - Tidak -
nyaman
Takut
Peraturan - Tidak -
nyaman
Malu
Norma Bersyukur Tidak -
Empati nyaman
Menyesal
Tujuan Bertahan - - -
Hidup
tema emosi positif dan tema tidak ada emosi yang muncul sebelum
49
ditemukan tema emosi positif dan tema tidak ada emosi yang muncul
berikut:
“... Lagi-lagi ke religi lagi. Gini ya, karena rasa syukur saya.
Saya itu bisa hidup sempurna...” (S6/MU38/B2)
“... Kadang-kadang melihat “kok ada ya dokter yang mau ke
sana? Kasihan ya anak-anak ini. Kok ada ya guru yang mau
ke sana? Kapan ya aku bisa seperti mereka?” Seperti itu. Itu
tuh dorongan.” (S6/MU43/4-6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
negatif, maupun tema tidak ada emosi yang muncul pada individu
standart sosial.
b. Isi Kognitif
fisiologis.
51
Tabel 7
Isi Kognnitif Sebelum Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada
Kategori Usia Remaja
Tujuan Individu Isi Kognitif
Tujuan Identitas
Hukum Perspektif Individu
Memenuhi dan mempertahankan
representasi diri
Peraturan Perspektif Individu
Menghindari dampak negatif atas tindakan
Memenuhi dan mempertahankan
representasi diri
Bimbang
Menyadari dan memperbaiki kesalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 7 (lanjutan)
Keluarga
Kelekatan dengan keluarga
Fisiologis
Jantung berdebar-debar
Norma Perspektif Individu
Memenuhi dan mempertahankan
representasi diri
Menghindari dampak negatif atas tindakan
Menyadari dan memperbaiki kesalahan
Memikirkan dampak positif atas tindakan
Bimbang
Lingkungan Sekitar
Termotivasi oleh lingkungan sekitar
Kelekatan dengan lingkungan sekitar
Tujuan Bertahan Perspektif Individu
Hidup Menghindari dampak negatif atas tindakan
Mengesampingkan emosi yang muncul
Lingkungan Sekitar
Penilaian lingkungan sekitar terhadap
individu
Keluarga
Mematuhi orang tua
53
peraturan:
“Tapi menurut saya itu, namanya mbolos itu kan tidak pantas.
Karena sudah membayar mahal, orang tua susah-susah,
masak mbolos? Kan nggak pantes itu. Ya sepantasnya saya
masuk.”(S3/MU3/B2-3)
Selain itu, tema-tema fisiologis yang muncul sebelum inidvidu
sebagai berikut:
54
55
Tabel 8
Isi Kognitif Sebelum Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada
Kategori Usia Dewasa Awal
Tujuan Individu Isi Kognitif
Tujuan Identitas
Hukum Perspektif Individu
Menyadari dan mematuhi standart sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 8 (lanjutan)
Bimbang
Menghindari dampak negatif atas tindakan
Memenuhi dan mempertahankan
representasi diri
Peraturan Perspektif Individu
Memenuhi dan mempertahankan
representasi diri
Menghindari dampak negatif atas tindakan
Keluarga
Kelekatan dengan keluarga
Norma Perspektif Individu
Memenuhi dan mempertahankan
representasi diri
Telah terbiasa
Religiusitas
Mematuhi ajaran agama
Lingkungan Sekitar
Kelekatan dengan lingkungan sekitar
Keluarga
Kelekatan dengan keluarga
Tujuan Bertahan Perspektif Individu
Hidup Memenuhi dan mempertahankan
representasi diri
Menghindari dampak negatif atas tindakan
Telah terbiasa
57
peraturan, yaitu:
“Ya itu kadang mikir lagi karena orang tua tu kasian, capek
buat kuliah. Ya masak disia- siain...”(S1/MU14/B1-2)
Selain itu, tema-tema perspektif individu yang muncul pada
58
meliputi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 9.
Tabel 9
Isi Kognnitif Sebelum Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada
Kategori Usia Dewasa Madya
Tujuan Individu Isi Kognitif
Tujuan Identitas
Hukum Perspektif Individu
Menghindari dampak negatif atas tindakan
Peraturan Perspektif Individu
Menghindari dampak negatif atas tindakan
Memenuhi dan mempertahankan
representasi diri
Religiusitas
Ajaran agama mempengaruhi pola pikir
individu
Norma Perspektif Individu
Memenuhi dan mempertahankan
representasi diri
Menghindari dampak negatif atas tindakan
Religiusitas
Mematuhi ajaran agama
Fisiologis
Lelah
Tujuan Bertahan -
Hidup
60
“Orang kan kalau masih punya iman masih ingat. Iman kita
masih tetap nancap di sini. Jadi kalau orang punya iman
mungkin kalau mau melakukan apa-apa itu ndak “jrat jret”
seenaknya, mungkin dipikir dulu. Kalau aku berbuat gini
akibatnya seperti apa? Daripada nanti punya akibat yang tidak
diinginkan jadi lebih baik ya hati-hati sangat.”(S5/MU36/B1-
4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
62
a. Pengalaman Emosi
Tabel 10
Pengalaman Emosi Sebelum Bertindak Tidak Sesuai Standart
Sosial Pada Kategori Usia Remaja
Pencapaian Emosi Emosi
Tujuan Individu Positif Negatif Tidak Ada Emosi
Tujuan Identitas
Hukum - - -
Peraturan - Malas -
Tidak
senang
Norma Senang Malas -
Nyaman Tidak
nyaman
Bersalah
Marah
Terpaksa
Stress
Tujuan Bertahan - - -
Hidup
63
positif dan tema tidak ada emosi yang muncul sebelum bertindak
“...Malah kadang ada rasa agak sedikit seneng. Biar dia tahu
rasanya kesusahan...”(S3/MU102/B4)
“...Sebelum berbohong tadi, awalnya sih rasa nyaman aja ya.
Saya ngerasa itu benar.”(S2/MU49/B3)
64
hidup, pada individu remaja. Oleh karena itu, tidak ditemukan tema
emosi positif, emosi negatif, maupun tema tidak ada emosi yang
Tabel 11
Pengalaman Emosi Sebelum Bertindak Tidak Sesuai Standart
Sosial Pada Kategori Usia Dewasa Awal
Pencapaian Emosi Emosi
Tujuan Individu Positif Negatif Tidak Ada Emosi
Tujuan Identitas
Hukum - Marah -
Peraturan - Takut -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel 11 (lanjutan)
“...Waktu itu dia bikin aku marah, emosi. Terus aku ngejar dia
terus ngelempar pake pisau terus nempel di
punggungnya...”(S1/MU78/B6)
Tidak hanya itu, pada individu dewasa awal, hanya tema emosi
66
Tema tidak ada emosi yang muncul pada individu kategori usia
“Biasa saja.”(S4/MU56/B1)
tema emosi positif maupun tema tidak ada emosi yang muncul
67
“Males...”(S4/MU73/B1)
a.3 Kategori Usia Dewasa Madya
Tabel 12
Pengalaman Emosi Sebelum Bertindak Tidak Sesuai Standart
Sosial Pada Kategori Usia Dewasa Madya
Pencapaian Emosi Emosi
Tujuan Individu Positif Negatif Tidak Ada Emosi
Tujuan Identitas
Hukum - - -
Peraturan - - -
Norma - Marah -
Tidak
nyaman
Malas
Tujuan Bertahan - - -
hidup
Sehingga tidak ada tema emosi positif, tema emosi negatif, dan
tema tidak ada emosi yang muncul pada individu dewasa madya
68
“Cuman kan karena orang itu merasa emosi saja waktu itu, jadi
marah seperti itu.”(S6/MU4/B2)
“Perasaan sebetulnya ndak nyaman sebetulnya....”
(S6/MU70/B1)
“...Nah itu ndak tak lakukan karena kemalasan...”
(S6/MU79/B4)
b. Isi Kognitif
Tabel 13.
Tabel 13
Isi Kognnitif Sebelum Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial Pada
Kategori Usia Remaja
Tujuan Individu Isi Kognitif
Tujuan Identitas
Hukum -
Peraturan Perspektif Individu
Menemukan pembenaran atas tindakan
Norma Perspektif Individu
Menemukan pembenaran atas tindakan
Tidak mampu mengendalikan emosi dan
pikiran
Bimbang
Fisiologis
Refleks
Tujuan Bertahan -
Hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
peraturan:
70
Tabel 14
Isi Kognnitif Sebelum Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial Pada
Kategori Usia Dewasa Awal
Tujuan Individu Isi Kognitif
Tujuan Identitas
Hukum Pespektif Individu
Tidak mampu mengendalikan emosi dan
pikiran
Peraturan Pespektif Individu
Menemukan pembenaran atas tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel 14 (lanjutan)
Norma Pespektif Individu
Menghindari keadaan yang tidak
menyenangkan
Menemukan pembenaran atas tindakan
Bimbang
Fisiologis
Lelah
Religiusitas
Berdosa jika melanggar aturan agama
Tujuan Bertahan Pespektif Individu
Hidup Menemukan pembenaran atas tindakan
Fisiologis
Lelah
72
lain:
73
“...Capek males...”(S4/MU73/B1)
b.3 Kategori Usia Dewasa Madya
Tabel 15
Isi Kognitif Sebelum Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial Pada
Kategori Usia Dewasa Madya
Tujuan Individu Isi Kognitif
Tujuan Identitas
Hukum -
Peraturan -
Norma Perspektif Individu
Tidak mampu mengendalikan emosi dan
pikiran
Menemukan pembenaran atas tindakan
Fisiologis
Refleks
Tujuan Bertahan -
Hidup
muncul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
“Cuman kan karena orang itu merasa emosi saja waktu itu,
jadi marah seperti itu.”(S6/MU4/B1-2)
“...Nah itu ndak tak lakukan karena kemalasan. Lha bangune
isuk`e. Aku sek kurang tidur. Ya itu.”(S6/MU79/B4-5)
Sedangkan tema fisiologis yang muncul sebelum individu
2. Setelah Bertindak
Tabel 16.
Tabel 16
Pengalaman Emosi Setelah Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada
Kategori Usia Remaja
Pencapaian Tujuan Emosi Emosi
Individu Positif Negatif Tidak Ada Emosi
Tujuan Identitas
Hukum Lega - -
Peraturan Senang Menyesal -
Lega
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 16 (lanjutan)
Norma Senang Inferior -
Lega
Puas
Nyaman
Bangga
Tujuan Bertahan Senang - -
hidup
76
norma, hanya tema emosi positif dan tema emosi negatif yang
“...sampai ada orang yang bilang, “ih kok kamu kayak gitu
sih itunya?”. Itu kan buat saya semakin “aduh kok jadinya
kayak gini?...”(S2/MU13/B1-3)
Selain itu, hanya emosi positif yang muncul setelah individu
hidup:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 17
Pengalaman Emosi Setelah Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada
Kategori Usia Dewasa Awal
Pencapaian Emosi Emosi
Tujuan Individu Positif Negatif Tidak Ada Emosi
Tujuan Identitas
Hukum Senang - -
Bersyukur
Puas
Bangga
Peraturan Senang - Tidak ada emosi
yang muncul
Norma Senang Marah Tidak ada emosi
Puas yang muncul
Tujuan Bertahan - - Tidak ada emosi
hidup yang muncul
“Seneng sih...”(S1/MU7/B1)
“...Syukurlah maksdunya...”(S1/MU7/B3)
“Tapi kalau nggak melakukan kan ada kepuasan batin
kan...”(S1/MU14/B1)
“...Yo bangga aku melakukan hal yang bener gitu
lhoh...”(S4/MU23/B1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
khususnya peraturan, hanya tema emosi positif dan tidak ada emosi
79
norma, yaitu:
hidup, hanya tema tidak ada emosi yang muncul setelah individu
dewasa awal bertindak sesuai standart sosial. Tema tidak ada emosi
Tabel 18
Pengalaman Emosi Setelah Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada
Kategori Usia Dewasa Madya
Pencapaian Emosi Emosi
Tujuan Individu Positif Negatif Tidak Ada Emosi
Tujuan Identitas
Hukum Nyaman - -
Lega
Peraturan Bersyukur Takut -
Tidak tega
Norma Senang - -
Lega
Bahagia
Tujuan Bertahan - Takut -
hidup Menyesal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
81
Tabel 19
82
Tabel 19 (lanjutan)
Tujuan Bertahan Perspektif Individu
Hidup Tidak memikirkan keputusan yang telah
diambil
Memikirkan dampak positif atas tindakan
lain:
83
Tabel 20.
Tabel 20
Isi Kognitif Setelah Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada
Kategori Usia Dewasa Awal
Tujuan Individu Isi Kognitif
Tujuan Identitas
Hukum Perspektif Individu
Memikirkan dampak positif atas tindakan
Memikirkan dampak negatif atas tindakan
Mempertahankan representasi diri
Peraturan Perspektif Individu
Mempertahankan representasi diri
Keluarga
Kelekatan dengan keluarga
Norma Perspektif Individu
Memikirkan dampak positif atas tindakan
Memikirkan dampak negatif atas tindakan
Mempertahankan representasi diri
Tujuan Bertahan Perspektif Individu
Hidup Memikirkan dampak negatif atas tindakan
“...yo tenang...”(S4/MU11/B1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
“Cuman opo yo? Aku pikir lagi, yo itu ndak baik lah buat
aku.”(S8/MU17/B1-2)
“Tapi kalau nggak melakukan kan ada kepuasan batin kan.
Wah aku orang`e nggak kejem gitu.”(S4/MU14/B2)
Sedangkan jika berkaitan dengan pencapaian tujuan identitas,
lain:
85
“Cuman opo yo? Aku pikir lagi, yo itu ndak baik lah buat
aku.” (S8/MU17/B1-2)
Tabel 21.
Tabel 21
Isi Kognitif Setelah Bertindak Sesuai Standart Sosial Pada
Kategori Usia Dewasa Madya
Tujuan Individu Isi Kognitif
Tujuan Identitas
Hukum Perspektif Individu
Memikirkan dampak negatif atas tindakan
Memikirkan dampak positif atas tindakan
Peraturan Perspektif Individu
Memikirkan dampak positif atas tindakan
Memikirkan dampak negatif atas tindakan
Norma Perspektif Individu
Memikirkan dampak positif atas tindakan
Mempertahankan representasi diri
Tujuan Bertahan Persektif Individu
Hidup Menghindari dampak negatif atas tindakan
86
“...Ada berita apa setelah ini di sana? Kok adem adem ayem
aja, berarti sudah ndak apa-apa. Setelah itu saya lega
sudah...”(S5/MU43/B8-10)
“...Nanti kalau marah sungguhan kan jadi
rame.”(S5/MU42/B1-2)
Berikut merupakan tema perspektif individu yang muncul
87
a. Pengalaman Emosi
Tabel 22
Pengalaman Emosi Setelah Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial
Pada Kategori Usia Remaja
Pencapaian Emosi Emosi
Tujuan Individu Positif Negatif Tidak Ada Emosi
Tujuan Identitas
Hukum - - -
Peraturan - - Tidak ada emosi
yang muncul
Norma Senang Tidak -
Lega nyaman
Bersalah
Menyesal
Tujuan Bertahan - - -
Hidup
positif, emosi negatif, maupun tema tidak ada emosi yang muncul
88
individu remaja.
“Aku perasaan sih biasa sih. Lebih ke cuek. Wong toh kan
juga aku ngelakuin yang lebih penting gitu.”(S3/MU96/B1-2)
tersebut meliputi:
89
Tabel 23
Pengalaman Emosi Setelah Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial
Pada Kategori Usia Dewasa Awal
Pencapaian Emosi Emosi
Tujuan Individu Positif Negatif Tidak Ada Emosi
Tujuan Identitas
Hukum - Menyesal -
Peraturan Senang Takut -
Norma Lega Tidak Tidak ada emosi
Senang peduli yang muncul
Inferior
Malu
Menyesal
Takut
Berdosa
Bersalah
Tujuan Bertahan - - Tidak ada emosi
Hidup yang muncul
90
91
hidup:
Tabel 24
Pengalaman Emosi Setelah Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial
Pada Kategori Usia Dewasa Madya
Pencapaian Emosi Emosi
Tujuan Individu Positif Negatif Tidak Ada Emosi
Tujuan Identitas
Hukum - - -
Peraturan - - -
Norma - Menyesal Tidak ada emosi
Tidak yang muncul
nyaman
Tujuan Bertahan - - -
Hidup
Sehingga tidak ada tema emosi positif, tema emosi negatif, dan
tema tidak ada emosi yang muncul pada individu dewasa madya
92
negatif dan tidak ada emosi yng muncul pada individu dewasa
Tabel 25.
Tabel 25
Isi Kognitif Setelah Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial Pada
Kategori Usia Remaja
Tujuan Individu Isi Kognitif
Tujuan Identitas
Hukum -
Peraturan Perspektif Individu
Mencari pembenaran atas tindakan
Norma Perspektif Individu
Mencari pembenaran atas tindakan
Mampu mengungkapkan emosi terpendam
Menyadari dan memperbaiki kesalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Tabel 25 (lanjutan)
Lingkungan Sekitar
Menyesal karena tertinggal dari kelompok
Keluarga
Mempertahankan kepercayaan orang tua
Tujuan Bertahan -
Hidup
peraturan:
94
yaitu:
Tabel 26
Isi Kognitif Setelah Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial Pada
Kategori Usia Dewasa Awal
Tujuan Individu Isi Kognitif
Tujuan Identitas
Hukum Perspektif Individu
Menyadari kesalahan
Peraturan Perspektif Individu
Mencari pembenaran atas tindakan
Menyadari dan memperbaiki kesalahan
Norma Perspektif Individu
Memenuhi rasa ingin tahu
Mencari pembenaran atas tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Tabel 26 (lanjutan)
Menghindari keadaan yang tidak
menyenangkan
Menyadari dan memperbaiki kesalahan
Telah terbiasa
Keluarga
Respon negatif keluarga atas tindakan
Menyadari dan memperbaiki kesalahan atas
permintaan pasangan
Tujuan Bertahan Perspektif Individu
Hidup Menemukan Pembenaran atas tindakan
Fisiologis
Gerah
“...Ya aku nyesel aja waktu itu, kok bisa itu lhoh aku
ngelempar pisau ke dia.”(S1/MU80/B5)
Sedangkan tema perspektif individu yang muncul pada
“Iya pengen tau. Berarti, dia terima nggak apa yang dia
lakukan dilakuin balik gitu?...”(S1/MU65/B1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
“Sumuk”(S4/MU74/B1)
97
Tabel 27
Isi Kognitif Setelah Bertindak Tidak Sesuai Standart Sosial Pada
Kategori Usia Dewasa Madya
Tujuan Individu Isi Kognitif
Tujuan Identitas
Hukum -
Peraturan -
Norma Perspektif Individu
Menyadari dan memperbaiki kesalahan
Memikirkan dampak negatif atas tindakan
Mencari pembenaran atas tindakan
Tujuan Bertahan -
Hidup
tidak ada tema-tema isi kognitif yang muncul pada individu dewasa
98
D. PEMBAHASAN
bila berdasarkan pencapaian tujuan individu, emosi dasar akan muncul jika
(Ekman, 2003; Izard, 2007; Tangney dkk., 2007; Tracy & Robins, 2007),
sedangkan emosi moral akan muncul jika berkaitan dengan pencapaian tujuan
Selaras dengan hal tersebut, penelitian ini juga menemukan bahwa emosi
dasar akan muncul jika tindakan individu berkaitan dengan pencapaian tujuan
bertahan hidup. Misalnya rasa takut yang muncul setelah individu terhindar
dari sengatan listrik. Sebaliknya, emosi moral akan muncul jika tindakan
yang muncul, setelah individu bertindak tidak sesuai dengan norma yang
berlaku. Namun, penelitian ini juga menemukan bahwa emosi dasar akan
identitas. Misalnya rasa takut akan dicemooh oleh orang lain dapat
masyarakat.
99
kehidupan sehari-hari meliputi, emosi positif, emosi negatif, dan tidak ada
emosi.
tindakan yang merugikan (Baumgardner & Crothers, 2009; Keltner & Kring,
negatif tidak selalu berkaitan dengan hal-hal atau tindakan yang juga bersifat
positif tidak selalu berkaitan dengan keadaan atau tindakan yang juga bersifat
positif, dan demikian pula sebaliknya dengan emosi negatif yang tidak selalu
100
(a) stress, bersalah, malu, tertekan, malas, dan sedih yang berkaitan dengan
(b) takut dan tidak nyaman yang berkaitan dengan tema memikirkan dampak
negatif tindakan,
(c) suasana hati yang cenderung mudah berubah, inferior, dan terpaksa yang
kesalahan,
(e) seta gelisah yang berkaitan dengan tema kelekatan lingkungan sekitar,
justru muncul sebelum individu bertindak sesuai dengan standart sosial yang
berlaku.
Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa kategori tidak ada emosi juga
muncul pada diri individu dalam bertindak, baik sesuai maupun tidak sesuai
standart sosial. Tidak ada emosi sebenarnya bukan berarti benar-benar tidak
ada emosi yang muncul, hanya saja intensitas emosi yang muncul sangat
sebelumnya yang dikemukakan oleh Paul Ekman (2003) dalam bukunya yang
101
individu mengalami keadaan dimana tidak ada emosi yang muncul ketika
hanya tidak mampu mendeteksi emosi yang muncul di dalam dirinya karena
diri individu (Candald dkk., 1977; Ekman, 2003; Fredikson & Barbara, 2001;
Izard, 2007; Tracy, 2007). Selaras dengan hal tersebut, penelitian ini
dan isi kognitif yang muncul dan dialami oleh individu. Hal ini disebabkan
karena pengalaman emosi yang muncul pada individu selalu berkaitan dengan
emosi yang muncul, dialami, dan disadari oleh subjek penelitian. Sedangkan
isi kognitif yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu hal-hal yang terlintas di
yang muncul pada individu dalam bertindak meliputi kategori emosi positif,
emosi negatif, dan tidak ada emosi. Sedangkan, isi kognitif yang muncul pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
(a) stress dan sedih yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif
representasi diri,
individu bertindak sesuai dengan hukum yaitu tidak tega. Dalam hal ini,
Selain itu, emosi positif seperti tidak tega juga muncul pada individu
konteks ini, kemunculan tema emosi tidak tega selain berkaitan dengan
103
(a) terpaksa dan suasana hati cenderung mudah berubah, yang berkaitan
(d) tidak nyaman dan malas yang berkaitan dengan menghindari dampak
104
Selain itu, tidak ada emosi yang muncul juga dialami individu
sebelum bertindak sesuai dengan peraturan yang berlaku, namun ini lebih
muncul meliputi:
diri.
105
tindakan,
representasi diri,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Selain itu, kategori tidak ada emosi juga muncul sebelum individu
hidup, munculnya kategori tidak ada emosi ini tidak hanya berkaitan
tindakan.
107
meliputi:
(a) lega, senang dan puas yang berkaitan dengan munculnya kategori
dengan keluarga,
(b) lega, bersyukur, dan tidak tega yang berkaitan dengan munculnya
tindakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
debar,
Selain itu kategori tidak ada emosi juga muncul setelah individu
(a) senang dan lega yang berkaitan dengan munculnya kategori perspektif
109
atas tindakan.
(b) dan marah yang juga berkaitan dengan munculnya kategori perspektif
Selain itu, kategori tidak ada emosi juga muncul setelah individu
emosi ini lebih berkaitan dengan kategori perspektif individu yaitu dengan
diambil.
110
hidup.
tidak sesuai dengan hukum. Kemunculan rasa marah ini berkaitan dengan
emosi positif tetap muncul pada diri individu saat sebelum bertindak.
111
(b) tidak nyaman, bersalah, dan tidak peduli yang juga berkaitan dengan
atas tindakan,
112
agama.
hanya emosi negatif seperti rasa malas yang muncul sebelum individu
emosi yang muncul setelah individu bertindak tidak sesuai dengan hukum
113
Selain itu, emosi negatif seperti rasa takut akan muncul setelah
Selain itu, emosi positif seperti rasa senang dan lega muncul setelah
tahu.
tersebut meliputi:
114
emosi yang muncul setelah bertindak tidak sesuai dengan norma yang
individu yaitu mencari pembenaran atas tindakan dan telah terbiasa, serta
115
yaitu gerah.
individu dalam bertindak, baik yang sesuai maupun yang tidak sesuai
lampiran 27.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
berlaku, muncul emosi positif seperti tidak tega, serta muncul pula emosi
negatif seperti stres, takut, sedih, dan tidak nyaman. Namun, setelah
positif yang muncul seperti bersyukur, puas, bangga, nyaman, lega, dan
dengan hukum yang berlaku, hanya emosi negatif yang muncul, seperti
merasa marah saat sebelum bertindak dan kemudian merasa menyesal saat
setelah bertindak.
ada dua jenis emosi yang muncul dan mendasari tindakan tersebut. Dua
jenis emosi tersebut adalah emosi positif seperti tidak tega, serta emosi
tidak nyaman, malu, dan suasana hati cenderung mudah berubah. Setelah
positif seperti bersyukur, senang, lega, dan tidak tega. Tetapi muncul pula
emosi negatif seperti menyesal dan takut. Selain itu, keadaan seolah-olah
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
tidak ada emosi juga muncul pada diri individu, baik sebelum maupun
berlaku, hanya emosi negatif yang muncul seperti malas, tidak senang dan
takut. Selain itu, setelah individu bertindak tidak sesuai dengan peraturan
yang berlaku, tidak hanya emosi negatif seperti rasa takut saja yang
norma yang berlaku meliputi, emosi positif, emosi negatif, serta keadaan
takut, tertekan, gelisah, terpaksa, dan malas. Selain itu, setelah individu
ada emosi, emosi positif, dan emosi negatif juga muncul. Emosi positif
emosi juga muncul pada diri individu sebelum bertindak tidak sesuai
dengan norma yang berlaku. Emosi positif tersebut meliputi rasa nyaman
dan senang. Sedangkan emosi negatif tersebut meliputi rasa malas, tidak
nyaman, bersalah, marah, terpaksa, stres, tidak peduli, tidak suka, takut,
dan berdosa. Selain itu, emosi positif, emosi negatif, dan keadaan seolah-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
olah tidak ada emosi juga muncul pada diri individu setelah bertindak
tidak sesuai dengan norma yang berlaku. Emosi positif itu sendiri
meliputi rasa senang dan lega. Sedangkan emosi negatif itu sendiri
dapat mencapai tujuan bertahan hidup, hanya muncul emosi negatif (tidak
nyaman, stres, dan suasana hati cenderung mudah berubah) dan keadaan
emosi yang muncul adalah emosi positif, emosi negatif, dan keadaan
seolah-olah tidak ada emosi. Emosi positif tersebut meliputi rasa senang,
dan emosi negatif tersebut meliputi rasa takut dan menyesal. Namun jika
emosi.
dengan munculnya isi kognitif yang juga dialami oleh individu dalam
119
B. KEKUATAN PENELITIAN
berjumlah sembilan orang yang memiliki latar belakang usia, agama, serta
suku atau etnis yang beragam, sehingga data penelitian menjadi lebih
bervariasi.
Kekuatan ketiga dari penelitian ini yaitu terletak pada proses analisis
hasil sehingga mendapatkan hasil yang lebih konsisten. Tidak hanya itu,
C. KELEMAHAN PENELITIAN
120
kelemahan berikutnya dari penelitian ini yaitu subjek yang dirasa masih
perlu ditambah dalam segi jumlah maupun keragaman latar belakang suku
D. SARAN
1. Peneliti selanjutnya
wawancara dengan lebih padat agar subjek tidak bosan dan semakin
DAFTAR PUSTAKA
Batson, C. D., Klein, T. R., Highberger, L., & Shaw, L. L. (1995). Immorality
from empathy-induced altruism: When compassion and justice conflict.
Journal of Personality and Social Psychology, 68, 1042-1054.
Bedford, O., & Kwang, K. K. (2003). Guilt and Shame in Chinese Culture: A
Cross-Cultural Framework from the Perspective of Morality and Identity.
Journal for the Theory of Social Behaviour 33:2 0021–8308. USA:
Blackwell Publishing.
Beer, J. S., Heerey, E. A., Keltner, D., Knight, R. T. (2003). The Regulatory
Function of Self-Conscious Emotion: Insights From Patients With
Orbitofrontal Damage. Journal of Personality and Social Psychology, Vol.
85, No. 4, 2003, 594–604.
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Campos, J. J., Campos, R. G., & Barrett, K. C. (1989). Emergent themes in the
study of emotional development and emotion regulation. Developmental
Psychology, 25, 394-402.
Candald, D. K., Fell, J. P., Keen, E., Leshner, A. I., Tarpy, R. M., Plutchik, R.
(1977). Emotion. Brooklyn: Cole Publishing Company.
Diamond, L. M., & Aspinwall, L. G. (2003). Emotion Regulation Across the Life
Span: An Integrative Perspective Emphasizing Self-Regulation, Positive
Affect, and Dyadic Processes. Motivation and Emotion, Vol. 27, No. 2.
2003, 125-156.
Downs. C., Smeyak. P., Martin. E. (1980). Professional Interviewing. New York:
Harper & Row Publisher.
123
Fredrickson & Levenson. (1998). Positive Emotions Speed Recovery from the
Cardiovascular Sequelae of Negative Emotions. Cogn Emot. 1998, 12(2):
191–220. doi:10.1080/026999398379718
124
Haidt, J., & Keltner, D. (1997). Culture and Emotion: New Methods and New
Emotions. Manuscript in preparation. Charlottesville : University of
Virginia, Department of Psychology.
Hatfield, E., Cacioppo, J., & Rapson, R. L. (1994). Emotional Contagion. New
York: Cambridge University Press.
Izard, C. E. (2007). Basic Emotion, Natural Kinds, Emotion Schemas, and a New
Paradigm. Association for Psychological Science
Johnston, M., & Krettenauer, T. (2011). Moral Self and Moral Emotion
Expectancies as Predictors of Anti- and Prosocial Behaviour in
Adolescence: A Case for Mediation. European Journal of Developmental
Psychology, 8(2), 228–243
Keltner, D. (1995). The Signs of Appeasement: Evidence for the Distinct Displays
of Embarrassment, Amusement, and Shame. Journal of Personality and
Social Psychology, 68, 441-454.
Keltner, D., & Buswell, B. N. (1997). Embarrassment: Its Distinct Form and
Appeasement Functions. Psychological Bulletin. Vol. 122, No. 3, 250-270.
Keltner, D., & Kring, M. (1998). Emotion, Social Function, and Psychopathology.
Review of General Psychology, Vol. 2, No. 3, 320-342.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lewis, M. (1992). Shame: The Exposed Self. New York: Free Press.
Lickel, B., Schmader, T., Curtis, M., Scarnier, M., Ames, D. R. (2005). Vicarious
Shame and Guilt. Jurnal Group Processes and Intergroup Relations, Vol. 8,
No. 2, 2005, 145-157.
Miller, R. Creighton. (1990). Revisiting Shame and Guilt Cultures. Vol. 18, No. 3,
1990, 85. Diunduh dari : http://links.jstor.org/sici?sici=0091-
2131%28199009%2918%3C279%3ARSAGCA%3E2.0.CO%3B2-C
Morse, J. M. Barrett, M., Mayan, M., Olson, K., & Spiers, J. (2002). Verivication
strategies for establishing reliability and validity in qualitatif research.
International Journal of Qualitatif Methods, 1(2), 1-19.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Strauss, A., & Corbin, J. (1998). Basic of Qualitative Research: Techniques and
Procedures for Developing Grounded Theory (ed. Ke-2). California: Sage
Publication.
127
Tangney, J.P., Stuewig, J., Mashek. (2007). Moral Emotions and Moral Behavior.
Annu. Review Psychology. 58, 345-372.
Tracy, J. L., & Robins, R. W. (2004). Putting the self into self-conscious
emotions: A theoretical model. Psychological Inquiry, 15, 103–125.
Tracy, J. L., & Robins, R. W. (2007b). Self-conscious emotions: Where self and
emotion meet. Dalam Sedikides, C., & Spence, S. (Eds.), The self in social
psychology: Frontiers of social psychology New York: Psychology Press.
Tracy, J. L., & Robins, R. W. (2007c). The nature of pride. Dalam Tracy, J. L.,
Robins, R. W., & Tangney, J. P. (Eds.), The Conscious Emotions: Theory
and Research. New York : Guilford Press.
128
You, Y. G. (1997). Shame and Guilt Mechanisms in East Asian Culture. The
journal of Pastoral Care, Spring 1997, Vol. 51, No.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
A. Tujuan Wawancara
Mengetahui emosi atau perasan apa saja yang muncul dalam berperilaku
B. Konsep Masalah
e. Emosi atau perasaan apa saja yang muncul dalam diri individu,
diarahkan.
d. Karakteristik Subyek
144
e. Daftar Pertanyaan
1. Kurang lebih selama tiga bulan ini, sebutkan tiga hal/tindakan yang
e. Jika ada, lantas apa yang terlintas dipikiran anda saat itu?
rasakan ?
145
k. Jika ada, maka apa yang terlintas di pikiran anda saat setelah anda
2. Selama tiga bulan ini, dapatkah anda menyebutkan tiga hal/ tindakan
yang tidak baik untuk anda lakukan, dan benar-benar tidak anda
lakukan?
e. Jika ada, lantas apa yang terlintas dipikiran anda saat itu?
146
3. Dalam kurun waktu tiga bulan ini, dapatkah anda menyebutkan tiga
benar-benar melakukannya?
sepantasnya dilakukan ?
e. Jika ada, lantas apa yang terlintas dipikiran anda saat itu?
147
k. Jika ada, maka apa yang terlintas di pikiran anda saat setelah anda
4. Dalam kurun waktu tiga bulan ini, dapatkah anda menyebutkan tiga
hal/tindakan yang menurut anda baik untuk dilakukan dan anda benar-
benar melakukannya?
e. Jika ada, lantas apa yang terlintas dipikiran anda saat itu?
muncul ?
148
d. Jika ada, lantas apa yang terlintas dipikiran anda saat itu?
muncul ?
149
d. Jika ada, lantas apa yang terlintas dipikiran anda saat itu?
muncul ?
150
d. Jika ada, lantas apa yang terlintas dipikiran anda saat itu?
muncul ?
8. Selama kurang lebih tiga bulan ini, dapatkah anda menyebutkan tiga
151
d. Jika ada, lantas apa yang terlintas dipikiran anda saat itu?
muncul ?
152
Lampiran 3
B. Prosedur Penelitian
Apabaila anda bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, maka anda
diminta untuk menandatangani lembar persetujuan partisipasi dan melakukan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Anda akan diminta untuk mengisi data pribadi (nama, suku, jenis kelamin,
umur, dan agama).
2. Anda diminta untuk menjawab pertanyaan yang peneliti ajukan dengan
jujur dan sesuai dengan kenyataan yang ada.
3. Jawaban anda akan disimpan menggunakan alat perekam, yang nantinya
akan digunakan hanya untuk keperluan penelitian saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
D. Potensi Resiko
Saya berharap bahwa segala resiko dan ketidaknyamanan memiliki
kemungkinan yang sangat kecil. Saya juga berharap resiko dan
ketidaknyamanan tidak terjadi dalam penelitian ini. Namun, anda dapat
mengundurkan diri jika anda merasa tidak nyaman selama penelitian ini
dilakukan.
E. Manfaat
Setelah berpartisipasi dalam penelitian ini, mungkin anda tidak akan
secara langsung merasakan manfaatnya. Meskipun demikian, melalui
penelitian ini akan semakin membantu kita dalam memahami emosi atau
perasaan yang muncul saat melakukan/tidak melakukan
hal/kegiatan/peristiwa, sehingga akan semakin membantu kita dalam
berperilaku di kehidupan sehari-hari.
F. Kerahasiaan
Semua informasi yang terdapat dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan
hanya diketahui oleh pihak peneliti saja.Pihak peneliti tidak akan
mencantumkan nama pada penelitian ini. Selain itu, semua informasi hanya
diperuntukkan hanya untuk penelitian saja. Tidak hanya itu, hasil dari
penelitian akan dipublikasikan tanpa identitas subjek penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
G. Kompensasi
Anda tidak akan dikenakan biaya apapun untuk ikut berpartisipasi dalam
penelitian ini. Namun, juga tidak diberikan kompensasi secara materi atas
partisipasi anda.
H. Informasi Tambahan
Anda mempunyai kesempatan untuk menanyakan semua hal yang belum
jelas sehubungan dengan penelitian ini. Jika ada yang belum jelas, maka anda
dapat bertanya melalui pihak peneliti:
Nama : Vincentia Diajeng
Telepon : 087838773092
Email : vincentiadiajeng@gmail.com
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Biodata Subjek
Nama :…………………………………………………..
Usia :………………………………………………….
Suku :………………………………………………….
Agama :…………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Lampiran 4
Nama Subjek
B Air. D
157
Lampiran 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Lampiran 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Lampiran 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Lampiran 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Lampiran 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Lampiran 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Lampiran 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Lampiran 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Lampiran 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Meaning
Data Interpretasi Transformasi
Unit
Kami ingin mengetahui mengenai perasaan apa yang anda alami ketika anda melakukan sesuatu atau tidak jadi untuk melakukan sesuatu. Oleh
karena itu, dalam waktu kira-kira tiga bulan ini, saya meminta anda untuk menyebutkan tiga hal atau tiga tindakan yang menurut anda
sebenarnya tidak pantas untuk anda lakukan, dan anda memang benar-benar tidak melakukannya. Silahkan.
1. Tiga hal itu.. Mencuri, plagiat skripsi, sama berhubungan DP tidak melanggar hukum dan Tidak melaanggar standart
seks di luar nikah. norma dengan tidak mencuri, tidak sosial.
melakukan plagiat, dan tidak
berhubungan seks di luar nikah.
Jadi ada tiga hal. Yaitu mencuri, plagiat, dan berhubungan seks di luar nikah. Lalu apa yang membuat anda merasa bahwa tiga hal tadi
merupakan hal atau tindakan yang tidak pantas untuk anda lakukan?
2. Karena ketiga hal itu sangat..apa..ketiga hal itu tuh DP beranggapan bahwa mencuri Tidak melanggar hukum karena
melibatkan orang lain yang pertama. Lalu yang kedua itu merupakan tindakan yang tidak merugikan orang lain.
merugikan orang lain. Jadi yang merugikan orang lain itu sepantasnya dilakukan karena dapat
semisal begini mbak.. semisal ya.. mencuri. merugikan orang lain.
3. Jadi saat saya mencuri, semisal misalnya bolpen. Semisal DP timbul keinginan untuk mencuri Ingin melanggar hukum karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
saya tidak punya bolpen, lalu teman saya itu punya bolpen karena ia tidak mempunyai barang tunttutan pemenuhan kebutuhan
dan saya membutuhkan bolpen. Saya berpikiran untuk yang sebenarnya ia butuhkan dan pribadi.
mencuri semisal. orang lain mempunyai barang yang
sedang ia butuhkan tersebut.
4. Tapi, jika saya mencuri itu merugikan orang lain. Nah.. DP beranggapan bahwa tidak Tidak melanggar hukum karenaa
disamping itu saya juga rugi. Ruginya gini.. Saya rugi jika sepantasnya mencuri karena dapat merugikan diri sendiri dan orang
ketangkep basah mencuri bisa dipenjara. Lalu, rugi waktu merugikan diri sendiri dan orang lain.
karena dipenjara itu. Rugi nama baik...Nama baik lain.
keluaraga dan nama baik desa juga bisa jelek karena
tindakan saya, wlaupun itu hanya sekedar bolpen. Lalu,
untuk orang yang bolpennya saya curi itu, dia rugi materi.
Jadi rugi bolpen dan tidak bisamengerjakan sesuatu karena
tidak ada bolpen. Lalu,yang dari orang yang saya curi itu
dia rugi waktu mbak karena ngurusi saya. Jadi semisal dia
tidak kehilangan bolpen, dia tidak berurusan dengan polisi
dan tidak berurusan dengan saya begitu. Orang lain... ya
orang lain itu juga rugi ngurus kami berdua. Rugi ngurus
saya selaku pencuri dan korban yang saya curi itu. Orang
lain rugi ngurusi yang tidak penting hanya urusan mencuri
bolpen.
Oh seperti itu..lalu untuk plagiat dan berhubungan seks di luar nikah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
5. Itu juga merugikan itu mbak. Jadi ketiga hal itu sebenarnya DP beranggapan bahwa melanggar Tidak sepantasnya melanggar
merugikan orang lain. Hampir sama dengan yang pertama. hukum dan norma dengan hukum dan norma karena
melakukan plagiat dan merugikan orang lain.
berhubungan seks di luar nikah
tidak sepantasnya dilakukan karena
dapat merugikan orang lain.
6. Semisal yang plagiat itu, untuk penulis asli.. Jadi saya DP beranggapan bahwa meskipun Meskipun akan diuntungkan
mencontek semuanya. Nah..dengan mencotek semuanya ia diuntungkan dengan melakukan tetapi tetap tidak pantas
itu, saya kan untungnya saya tidak perlu repot memikir tapi plagiat, tetapi tindakannya tersebut dilakukan karena merugikan
dari penulis itu..rugi karena telah berpikir lama, rugi waktu akan merugikan orang lain yang orang lain.
untuk mengerjakan skripsi, rugi dana...nah tiba-tiba saya telah berusaha keras untuk
ambil skripsinya. mengerjakan skripsi tersebut.
7. Nah untuk yang behubungan seks di luar nikah itu, ruginya DP beranggapan bahwa tidak Tidak pantas melanggar norma
semisal jadi anak..atau hamil diluar nikah. Dari sepantasnya melanggar norma karena dampak negatif tindakan
pasangannya dulu, itu ruginya di waktu, semisal masih dengan berhubungan seks di luar dan menjadi perbincangan di
kuliah itu kan jadi kuliahnya kan agak molor terus nikah karena akan merugikan diri lingkungan masyarakat.
diomongin banyak orang. Kan kalau di desa seperti itu sendiri, pasangan, dan keluarga,
mbak. Orang tua itu rugi.. Orang tua itu mungkin serta menjadi perbincangan di
berpikiran kan sudah dibesarkan sampai sekarang kok lingkungan masyarakat.
malah hasilnya seperti ini..walaupun orang tua itu
sebenarnya menerima hasilnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Oke.. Lalu adakah yang terlintas di benak anda sebelum anda memutuskan untuk tidak jadi melakukan tiga hal tersebut?
8. Sebelumnya itu ada pemikiran terintas itu ingin melakukan DP sebelum memutuskan untuk Ingin melanggar hukum untuk
tiga hal tersebut karena saya pengen. Lalu pengen dalam tidak melanggar hukum, memenuhi kebutuhan yang
artian, jika mencuri itu tadi sebenarnya saya pengen sebenarnya ia berkeinginan untuk mendesak.
soalnya tidak punya bolpen jadi kepepet mbak. Pengen beli melanggaar hukum dengan mencuri
tapi gak punya uang, jadi mencuri aja. untuk memenuhi kebutuhan yang
mendesak.
9. Kalau plagiat mungkin pengen sekali biar gak mikir DP sebelum memutuskan, Ingin melanggar norma karena
panjang, jadi saya mengambil plagiat itu biar cepat selesai. sebenarnya berkeinginan untuk ingin mendapatkan hasil atau
melangggar peraturan dan hukum manfaat secara instan.
dengan melakukan plagiat ketika
skripsi agar cepat selesai tanpa
perlu berusaha keras dalam
mengerjakannya.
10. Lalu yang untuk hubungan seks di luar nikah itu, DP sebelum memutuskan, Ingin melanggar norma setelah
sebenarnya saya pengen mbak. Tapi rasanya mungkin sebenarnya berkeinginan untuk mendengar cerita dari teman.
diceritain sama teman-temen yang sudah itu enak..lalu melanggar norma dengan
pengen.. melakukan hubungan seks di luar
nikah setelah mendengar cerita
mengenai pengalaman-pengalaman
dari teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
11. Lalu dipikir-pikir lagi lalu...ya sama yang seperti pertama DP pada akhirnya memutuskan Tidak melanggar hukum karena
itu kok merugikan mbak.. untuk tidak melanggar hukum dan dianggap merugikan.
norma karena ia menganggap
bahwa tindakan tersebut merupakan
tindakan yang merugikan.
Oke. Setelah itu, sebelum anda memutuskan untuk tidak jadi melakukan hal tersebut, saya ingin mengetahui sebenarnya apa yang anda rasakan?
12. Sebelum saya melakukan tiga hal tersebut, yang saya DP mengalami jantung berdebar- Jantung berdebar-debar sebelum
rasakan itu jantung berdebar-debar. Jadi istilahnya jantung debar sebelum membuat keputusan memutuskan karena harus
itu berdebar-debar karena otak itu berpikir. “Jadi apa untuk tidak melanggar norma dan memilih antara keinginan
enggak yah..jadi apa enggak yah.. Kalau jadi.. resikonya hukum karena ia harus memilih dengan resiko tindakan.
begini, tapi kalau enggak enaknnya begini gitu lho.. Jadi antara keinginan dengan resiko
semisal jadi..semisal mencuri lalu ketahuan bisa urusannya yang akan ia dapat jika melanggar
panjang. Terus semisal jadi dan ndak ketahuan nah saya norma dan hukum.
kan jadi punya bolpen (sambil tertawa)”. Jadi berdebar-
debar.
Oh.. Nah, sekarang setelah anda memutuskan untuk tidak jadi nih untuk melakukan tiga hal tersebut, apa yang anda rasakan?
13. Setelah memutuskan untuk tidak jadi, yang saya rsakan itu DP merasa lega setelah ia pada Lega setelah tidak melanggar
lega. Jadi, seperti saya itu awalnya itu semisal belum akhirnya memutuskan untuk tidak standart sosial.
melakukan dan akan melakukan itu semisal membawa melaanggar norma, peraturan, dan
beban satu ton..satu kilo.. Lha itu setelah tidak jadi hukum.
melakukan itu satu kilo atau satu ton itu hilang..itu lega.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
172
yang saya pukuli itu divisum dan melaporkan ke polisi, diri sendiri dan akan membawa
terus saya dipenjara. Terus rugi uang juga, karena biasanya dosa.
kalau di polisi itu suruh mbayar juga mbak. Lalu obrolin
orang lain. Walaupun orang lain itu tidak tahu, tapi ruginya
itu urusannya sama Tuhan yang diatas. Sama seperti point
yang ketiga mbak..nanti kita tuh ruginya diatas mbak,
bukan di dunia ini. Orang lain yang kita omongin itu ndak
tahu. Yang ketiga itu yang mencampuri urusan orang lain
itu rugi. Lha wong kita ndak tahu kok ikut-ikuttan..lhah itu
lhoh mbak.
Lalu apa yang anda rasakan sebelum memutuskan untuk tidak jadi melakukan tiga hal tersebut?
17. Gelisah karena semisal yang pertama itu...mau makan ndak DP merasa gelisah dan tidak Gelisah dan tidak nyaman
enak..mau minum ndak enak..tidur ndak enak.. Kalau yang nyaman sebelum membuat sebelum tidak melanggar
kedua itu takut kalau tak omongin itu, orang yang tak keputusan untuk tidak melanggar standart sosial karena dampak
omongin itu tahu apa enggak ya.. Jadi gelisah.. semisalnya standart sosial karena dampak negatif tindakan dan percaya
tiba-tiba si A datang jadi mending tidak jadi aja... Jadi ya negatif tindakan dan percaya adanya karma.
gelisah.. Lalu yang ketiga itu ikut urusan orang lain. adanya karma.
Misalnya..ehm..lha wong saya saja tidak mau saya diikut
campurin kok saya ikut campur urusan orang lain. Jadi
gelisah..ndak enak jadinya..
Lalu adakah sesuatu yang terlintas di benak anda sebelum anda memutuskan untuk tidak jadi melakukan hal tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
18. Tiga hal yang...eehm..eh maaf mbak tolong diulangi lagi DP meminta untuk mengulang Mengulang pertanyaan.
pertanyaannya. pertanyaan yang diberikan.
Jadi, adakah yang terlintas di benak anda sebelum anda memutuskan untuk tidak jadi melakukan hal tersebut?
19. Jadi pikirannya itu jadi ingin melakukan ketiga hal tersebut DP sebelum membuat suatu Sebelum memutuskan harus
terus setelah...ya itu tadi mbak..pikirannya jadi ya keputusan, ia memikirkan bahwa memilih berdasarkan dampak
merugikan orang lain, kalo enggak ya saya bebas. tindakan yang akan ia lakukan akan tindakan yang mungkin terjadi.
membawa merugikan jika tetap
dilakukan tetapi ia akan merasa
bebas jika tidak jadi melakukan
tindakan tersebut.
Seperti itu ya mas? Lalu nih, setelah anda ini kan akhirnya memutuskan untuk tidak melakukan tiga hal tersebut. Apa yang anda rasakan?
20. Yang saya rasakan..hampir sama seperti yang pertanyaan DP merasa lega setelah ia Lega setelah tidak melanggar
pertama tadi itu lhoh mbak. Beban itu hilang. Jadi misal memutuskan untuk tidak melanggar standart sosial.
membawa satu kilo atau dua kilo di pundak itu, lalu beban norma dan hukum dengan tidak
itu terasa hilang seketika. memukul orang lain, tidak
membicarakan orag lain, dan tidak
mencampuri privasi orang lain.
21. Jadi, pasrah wes..seperti kayak point pertama itu mbak. DP merasa pasrah setelah ia Pasrah setelah tidak melanggar
Jadi mesti mengko ana karmane dhewe gitu mbak. memutuskan untuk tidak melanggar standart sosial karena percaya
norma dan hukum dengan tidak akan berlakunya hukum karma.
memukul orang lain, tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
175
24. Pantas untuk dilakukan dan saya melakukannya. DP mematuhi norma dan aturan Mematuhi standart sosial.
Berpakaian rapi ke gereja, lalu sopan terhadap orang tua sosial yang tidak tertulis dengan
dan orang lain, lalu...itu aja mbak. berpakaian rapi ketika beribadah
dan sopan terhadap orang tua.
Ok. Nah tadi yang pertama yaitu berpakaian rapi ke gereja, lalu yang kedua sopan terhadap orang lain. Nah, apa yang membuat anda merasa
bahwa dua hal tadi merupakan tindakan atau hal yang pantas untuk anda lakukan ?
25. Karena semisal berpakaian rapi ke gereja. Itu pantas saya DP mematuhi aturan sosial yang Mematuhi aturan sosial tidak
lakukan karena baiknya di diri saya sama di sekitar. Orang tidak tertulis dengan berpakaian tertulis agar merasa nyaman dan
lain neng nyawang ki, lhah apik ngono kuwi lhoh mbak. Oh rapi ketika beribadah untuk mendapat penilaian positif dari
enak dilihat, enak dipandang. Lalu kalau di saya itu mendapatkan pandangan atau lingkungan sekitar.
nyaman untuk ke gereja karena menurut saya pakaiannya penilaian positif dari lingkungan
sudah pantas. sekitar dan agar merasa nyaman.
Lalu untuk yang sopan itu? Tadi anda kan mengatakan bahwa sopan terhadap orang lain. Nah apa yang menurut anda bahwa sopan terhadap
orang lain merupakan tindakan yang pantas untuk anda lakukan ?
26. Lalu untuk yang sopan itu. Nah saya itu kan tinggal dan DP bertindak sopan kepada orang Melakukan karena berusaha
besar di desa. Unggah-ungguh itu sangat apa namanya, tua karena ia berusaha mematuhi mematuhi norma adat yang
dijunjung tinggi. Jadi semisal ada orang tua dan kita lewat norma adat yang sangat dijunjung masih diunjung tinggi.
di depannya, kita selayaknya ngomong “nderek langkung” tinggi oleh lingkungan tempat
apa permisi gitu. Karena kita menghargai sebenarnya. tinggalnya.
Lalu, sebelum anda untuk memutuskan melakukan dua hal tersebut, apa yang anda rasakan?
27. Yang saya rasakan itu kalau hal ini saya senang mbak. DP merasa senang dan bangga Senang dan bangga setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Karena saya berpikiran senang karena saya bisa.. Saya setelah memutuskan untuk mematuhi standart sosial karena
gabung saja point yang pertama dan kedua. Saya bangga, berpakaian rapi ketika beribadah dapat memunculkan perasaan
bahagia, senang jadi satu. Karena membuat orang lain itu dan sopan terhadap orang tua saling nyaman antara pribadi
nyaman terhadap saya dan nyaman terhadap orang lain karena tindakan tersebut akan maupun individu lain.
disekitar saya. memunculkan rasa saling nyaman
antara orang lain maupun dirinya
sendiri.
Lalu adakah yang terlintas di pikiran anda, sebelum anda memutuskan untuk melakukan dua hal tersebut?
28. Yang terlintas itu mbak, malah pikiran jelek mbak. Jadi Muncul pemikiran yang cenderung Mematuhi standart sosial karena
“opo aku ora usah ke gereja mbak karena nggak pake baju bersifat negatif dalam diri DP memikirkan dampak negatif
pantas?” Terus kan toh pakai baju biasa itu juga baik tapi sebelum ia memutuskan untuk tindakan dan respon negatif dari
menurut saya itu belum pantas. Yang kedua itu, kalau yang berpakaian rapi ketika beribadah lingkungan sekitar.
berpikran jelek itu, enggak ngomong..enggak nderek dan sopan terhadap orang tua
langkung kan mungkin dikejar waktu. Lalu mungkin sama karena ia memikirkan dampak
orang yang saya lewati itu ada masalah. Jadi saya ada negatif tindakan atau respon negatif
pemikiran “ora usah sopan po yo?”, tapi saya dari lingkungan sekitar yang akan
kesampingkan dulu. ia dapatkan.
Nah setelah anda pada akhirnya memutuskan untuk berperilaku sopan dan berpakain yang pantas ke gereja. Nah apa nih yang anda rasakan?
29. Yang saya rasakan itu senang karena saya menghadap DP merasa senang dan nyaman Senang dan nyaman setelah
Tuhan menurut saya, saya rapi, enak jadi nyaman juga. setelah ia berpakaian rapi ketika melakukan.
beribadah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
30. Lalu yang bertindak sopan itu, saya senang karena DP merasa senang setelah bertindak Senang setelah mampu
walaupun orang tersebut ada masalah dengan saya, tapi sopan kepada orang tua karena ia memenuhi tuntuttan norma adat
saya tetep mengambil bawahnya. Jadi saya tetap mampu memenuhi tuntuttan norma yang dijunjung tinggi di
menghargai bahwa dia itu orang tua gitu. Karena saya itu adat yang berlaku dan dijunjung lingkungan sekitar.
hidup di desa itu mbak. tinggi di tempat ia tinggal.
Ok. Lalu sama seperti yang tadi, dalam kurun waktu sekitar tia bulan ini. Dapatkah anda menyebutkan tiga hal atau tiga tindakan yang menurut
anda sebenarnya baik untuk anda lakukan dan anda memang benar-benar melakukan hal tersebut?
31. Nah hampir sama sih mbak. Saya itu..ya..belajar tepat DP mematuhi peraturan dengan Mematuhi peraturan.
waktu di kampus waktu masuk kuliah. Lalu, naik motor di tidak terlambat masuk kuliah dan
jalan dengan tidak ugal-ugalan. Lalu yang ketiga mengendarai motor sesuai dengan
itu...mungkin dua mbak. rambu-rambu lalulintas.
Iya. Nah lalu apa nih yang membuat anda merasa bahwa dua hal tersebut anda lakukan?
32. Jadi untuk yang tidak ugal-ugalan di jalan itu ya saling DP beranggapan bahwa ia masuk Mematuhi peraturan untuk
menghargai antar orang di jalan. Tidak merugikan orang kuliah tepat waktu dan menghindari dampak tindakan
lain yang ada di jalan. Lalu berangkat ke kampus tepat mengendarai motor sesuai rambu yang dianggap merugikan.
waktu. Lhah semisal kita tidak tepat waktu ya mbak. Lhah lalulintas sebaiknya dilakukan agar
dan ada dosen yang memberi kuis, sedangkan dosen itu terhindar dari dampak tindakan
mengatakan "jika teman anda tidak datang satu atau yang dianggap merugikan jika tidak
terlambat, itu nilainya nol semua.” Lhah itu kan jadi dilakukan.
korban semua.
Oh begitu. Lalu sebelum anda ini memutuskan melakukan dua hal yang menurut anda baik, apa yang anda rasakan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
33. Yang saya rasakan itu, sebenarnya bingung. Jika saya DP merasa takut jika ia tidak Takut akan dampak negatif
melakukan ya saya banyak merugikan orang lain. Sama mematuhi peraturan dengan tidak tindakan sebelum mematuhi
seperti point dua itu, “iya apa enggak..iya apa enggak mengendarai motor sesuai rambu- peraturan.
gitu.” Jadi takut merugikan orang lain. rambu lalulintas dan terlambat
masuk kuliah maka akan merugikan
diri sendiri maupun orang lain.
Nah setelah anda ini memutuskan untuk melakukan dua hal tersebut, nah apa yang anda rasakan?
34. Yang saya rasakan senang juga karena tidak ugal-ugalan di DP merasa senang setelah pada Senang setelah mematuhi
jalan. Orang terselamatkan karena jalannya tidak ugal- akhirnya memutuskan untuk peraturan.
ugalan. Tidak merugikan orang lain. Lalu, yang kedua mematuhi peraturan dengan
berangkat ke kampus tepat waktu itu, senang juga mengendarai motor sesuai rambu-
disamping tidak merugikan teman-teman. rambu lalulintas dan masuk kuliah
tepat waktu.
Oh jadi anda merasa senang. Lalu adakah yang terlintas di pikiran anda saat itu?
35. Yang terlintas ada. Jadi semisal yang ugal-ugalan di jalan DP sebelum memutuskan merasa Bimbang memilih antara
itu yang terlintas “aku naik motor ugal-ugalan aja po jadi bimbang karena harus memilih mematuhi peraturan dengan
nggak terlambat? Atau aku terlambat aja biar gak ugal- antara keuntungan yang akan ia melanggar peraturan karena
ugalan di jalan?” Itu saling terkait mbak. dapat ketika melanggar peraturan keuntugan pribadi saat sebelum
dengan keinginan untuk mematuhi memutuskan.
peraturan yang berlaku.
Nah kurang lebih selama tiga bulan ini, dapatkah anda menyebutkan tiga hal atau tiga tindakan yang menurut anda sebenarnya tidak sepantasnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
180
wong saya itu ngglidhik sama cerewet. Jadi untuk sedang terdesak keadaan.
akademik nol, jadi ya sukanya ngomong. Lalu yang pipis di
tempat umum, lha wong saya kebelet kalau harus cari
toilet umum, kelamaan nanti saya keburu ngompol.
Jadi senang-senang saja ya. Oke. Lalu adakah yang terlintas di pikiran anda saat itu?
39. Semisal yang merokok, yang terlintas lha saya pengen DP sebenarnya ada rasa takut untuk Tetap melanggar peraturan
ngerokok ya ngerokok saja. Kan gitu. Nggak ada rasa ditegur jika ia melanggar peraturan meskipun takut ditegur karena
takut ditegur. Atau rasa takut ditegur itu ada tapi kalah dengan merokok di tempat umum, tidak mampu mengendalikan
sama rasa pengen merokoknya itu lhoh mbak. tetapi karena ia tidak mampu keinginan.
mengendalikan keinginan untuk
merokok maka ia tetap
memutuskan untuk melanggar
peraturan dengan merokok di
tempat umum.
40. Terus yang di kelas ribut, lha wong saya suka ngomong ya DP merasa senang setelah Senang setelaah melanggar
senang-senang saja. melanggar peraturan dengan ramai peraturan karena dapat
di dalam kelas karena ia dapat menyalurkan kesenangan.
menyalurkan kesenangannya.
41. Yang pipis di sembarang umum, lha wong saya kebelet DP tetap melanggar peraturan Melanggar peraturan karena
mbak..ya di pohon saja kan bisa. dengan buang air kecil di sebarang terdesak oleh keadaan.
tempat karena ia terdesak oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
keadaan.
Lalu apa yang anda rasakan setelah anda melakukan tiga hal tersebut?
42. Yang saya rasakan senang mbak. DP merasa senang setelah ia Senang setelah melanggar
melanggar peraturan dengan peraturan.
merokok di tempat umum, ramai di
kelas, dan buang air kecil di
sembarang tempat.
Senang ya. Lalu..
43. Merokok bisa, pipis di sembarang umum bisa ya toh, terus DP merasa senang setelah ia Senang setelah melanggar
ribut di kelas bisa ya saya senang. melanggar peraturan dengan peraturan.
merokok di tempat umum, ramai di
kelas, dan buang air kecil di
sembarang tempat.
Lalu yang terlintas di pikiran anda setelah itu?
44. Pikirannya walaupun senang malah, “duh piye yang DP meskipun merasa senang Merasa senang sekaligus kawatir
ngerokok di tempat umum kalau ada cctv kan ada peraturan setelah melanggar peraturan tetapi akan dampak negatif tindakan
dilarang merokok di tempat umum. Saya ketangkap nah ia tetap mengkawatirkan dampak yang didapat setelah melanggar
nanti panjang ceritanya”. Terus kalau yang ngobrol di negatif yang akan ia dapat atas peraturan.
kelas itu nanti senang juga, tapi ada pikiran “wah piye ini pelanggaran yang telah ia lakukan
nanti kalau ketahuan, nanti dosennya marah, nanti dinilai sebelumnya.
dapat E atau F malahan”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
45. Lalu yang pipis di tempat umum, kadang takut mbak. DP messkipun merasa senang Senang sekaligus merasa takut
Karena di lain sisi saya senang karena saya tidak kebelet karena telah memenuhi kebutuhan karena akan mendapat hukuman
pipis lagi. Saya takut semisal saya pipis di pohon. Lha ya buang air kecil tetapi ia juga merasa dari makhluk halus setelah
nek ora ono penunggune di pohon, kalau ada kan ndak bisa takut karena beranggapan akan melanggar peraturan.
pulang saya. adanya makhluk halus yang akan
menghukum dirinya jika ia
membuang air kecil di sembarang
tempat.
Bisa anda ceritakan lebih lanjut mengenai hal itu, karena sepertinya sangat menarik?
46. Karena saya tinggal di desa. Dan untuk mistis itu masih DP memiliki keyakinan bahwa ia Yakin akan mendapat hukuman
menempel. Jadi semisal banyak orang yang ngomong “Le akan mendapatkan hukuman dari dari makhluk halus jika
kalo pipis jangan di pohon, nanti itu lhoh penunggunya makhluk halus jika ia melanggar melanggar peraturan yang
marah.” Penunggunya itu setan. peraturan yang berlaku di tempat berlaku di lingkungan sekitar.
tinggalnya dengan membuang air
kecil di sembarang tempat.
Oh seperti itu. Ada cerita atau kejadian yang seperti itu mas?
47. Nggak ada. Kan mitos saja itu mbak. Cuman ditakut-takuti DP beranggapan bahwa makhluk Adanya makhluk halus yang
sama tetangga atau orang lain kan biar nggak pipis di halus yang menghukum individu menghukum jika melanggar
pohon mungkin. karena melanggar peraturan hanya peraturan hanyalah mitos yang
merupakan mitos yang berkembang berkembang di masyarakat.
di lingkungan masyarakat tempat ia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
tingggal.
Lalu selama kurang lebih tiga bulan ini, dapatkah anda menyebutkan tiga hal yang menurut anda sebenarnya tidak baik untuk anda lakukan
tetapi tetap anda lakukan?
48. Menerobos lalulintas, lalu tidak bawa SIM dan STNK, DP melanggar peraturan lalulintas Melanggar peraturan.
lalu..mungkin itu mbak. dengan menerobos lampu lalulintas,
tidak membawa SIM dan STNK.
Apa nih yang anda rasakan sebelum anda memutuskan untuk melakukan dua hal tersebut?
49. Ya berdebar-debar tapi tetap saya lakukan. Saya DP merasa jantung berdebar-debar Jantung berdebar-debar sebelum
menerobos lampu merah terus saya ndak mbawa SIM, sebelum memutuskan untuk melanggar peraturan karena
nanti kalau dikejar polisi lalu ketangkap harus bayar lima melanggar peraaturan karena memikirkan dampak negatif
puluh ribu. Kalau ndak bawa STNK mungkin seratus lima memikirkan dampak negatif yang tindakan.
puluh ribu. akan ia terima jika melanggar
peraturan.
Lalu setelah anda memutuskan melakukan dua hal tersebut, apa yang anda rassakan?
50. Yang saya rasakan itu takut. Karena jika kedua hal itu saya DP meraasa takut setelah Takut setelah melanggar
lakukan, nanti saya kehilangan uang. Bukan takut sama memutuskan untuk melanggar peraturan karena akan mendapat
polisinya, tapi takut karena ketilang karena kan saya peraturan lalulintas karena ia akan sanksi.
melanggar. mendapatkan sanksi denda atas
tindak pelanggaran lalulintas.
Lalu apa yang terlintas di pikiran anda?
51. Yang terlintas awalnya “nggak menerobos po yo?”. Tapi DP sebenarnya berkeinginan untuk Tetap melanggar meskipun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
akhirnya tetep menerobos. Lalu “mbawa SIM sama STNK mematuhi peraturan lalulintas muncul keinginan mematuhi
po yo biar nggak ketangkep?” tapi, “halah cuman deket dengan tidak menerobos lampu peraturan karena meremehkan
kok” Tapi melewati lampu merah dan banyak pos polisi. lalulintas, tetapi ia tetap melanggar tindak pelanggaran tersebut.
Menyepelekan. karena meremehkan tindak
pelanggaran tersebut.
Ok. Selama kurang lebih tiga bulan ini ya. Bisakah andamenyebutkan tiga hal atau tiga tindakan yang menurut anda sepantasnya anda lakukan,
tetapi tidak anda lakukan?
52. Belajar giat, terus ngerjain skripsi dengan sungguh- DP tidak mematuhi aturan sosial Tidak mematuhi aturan sosial
sungguh, lalu tidak bertindak anarki di kelas. yang tidak tertulis dengaan belajar yang tidak tertulis.
giat, mengerjakan skripsi dengan
sungguh-sungguh, dan tidak anarki
di kelas.
Iya. Lalu perasaan atau emosi apa yang muncul?
53. Emosi yang meuncul itu lemes mbak. Jadi kecewa kenapa DP merasa lemas, kecewa dan Merasa lemas, kecewa, dan
saya nggak melakukan itu semua? Kecewanya itu di akhir menyesal setelah pada akhirnya menyesal setelah melanggar
mbak. Menyesal. Kenapa saya nggak ngerjain skripsi giat memutuskan untuk tidak mematuhi aturan sosial tidak tertulis karena
di kampus, tidak anarki juga. Lha saya kecewa itu mbak aturan sosial yang tidak tertulis mendapatkan hasil yang tidak
karena hasilnya di akhir. karena mendapatkan hasil yang diinginkan.
tidak diinginkan.
Lalu sebelum anda memutuskan untuk tidak melakukan hal tersebut, apa yang anda rasakan?
54. Kecewa mbak. Lha wong itu harusnya dilakukan tapi DP merasa kecewa setelah tidak Kecewa setelah melanggar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
kenapa saya nggak melakukannya dengan sungguh- mematuhi aturan sosial yang tidak aturan sosial tidak tertulis karena
sungguh. tertulis karena memikirkan kembali memikirkan lagi tindakan yang
tindakan yang seharusnya ia telah dilakukan.
lakukan tetapi malah tidak ia
lakukan.
Sebelum anda memutuskan untuk tidak jadi melakukan dua hal tersebut, anda sudah merasa kecewa?
55. Kecewa saya. Lha wong saya pikir jelek dulu. Misalnya DP telah terlebih dahulu merasa Kecewa sebelum melanggar
tidak belajar giat, saya sudah tahu orang males kan sudah kecewa bahkan sebelum melanggar aturan tidak tertulis karena
tahu belakangnya kan mbak. Pasti kalau nggak belajar kan aturan sosial yang tidak tertulis memikirkan dampak negatif
nilainya jelek. Nah saya itu kecewa mbak. karena ia memikirkan dampak tindakan yang pasti akan
neegatif yang pasti akan ia terima diterima.
jika ia melanggar aturan sosial yang
tidak tertulis dengan tidak belajar
giat, tidak anarki di kelas, dan tidak
mengerjakan skripsi dengan
sungguh-sungguh.
Jadi sebelum anda memutuskan untuk tidak belajar dan tidak anarki, anda merasa kecewa terlebih dahulu ya mas?
56. Iya DP telah terlebih dahulu merasa Kecewa sebelum melanggar
kecewa bahkan sebelum melanggar aturan tidak tertulis karena
aturan sosial yang tidak tertulis memikirkan dampak negatif
karena ia memikirkan dampak tindakan yang pasti akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
187
59. Ya itu karena rosario, saya sebagai umat beragama katolik DP beranggapan sebaiknya Sebaiknya dilakukan karena
harusnya rosario. Untuk orang tua, lha wong orang tua itu membantu orang tua dan merupakan kewajiban.
capek, seharusnya ya saya membantu orang tua. melaksanakan ritual keagamaan
karena tindakan tersebut
merupakan kewajiban yang harus
dilakukannya.
Lalu apa yang membuat anda merasa tidak melakukan hal tersebut?
60. Malas dan capek mbak. DP pada akhirnya tidak mematuhi Tidak mematuhi norma karena
norma dengan tidak melaksanakan rasa malas dan lelah.
ritual keagamaan dan tidak
membantu orang tua karena merasa
malas dan lelah.
Lalu perasaan apa yang anda alami sebelum anda memutuskan untuk tidak melakukan hal tersebut?
61. Perasaanya itu bingung. “Jadi saya lakukan apa enggak DP pada akhirnya tidak mematuhi Tidak mematuhi norma karena
ya? Wah capek.” Nah bingung itu lhoh mbak. Terus yang norma dengan tidak melaksanakan rasa malas dan lelah.
membantu orang tua, itu bingungnya capek terus males. ritual keagamaan dan tidak
membantu orang tua karena merasa
malas dan lelah.
Oh. Nah lalu setelah anda akhirnya tidak melakukan kedua hal tersebut apa yang anda rasakan?
62. Yang saya rasakan menyesal. Karena misalnya membantu DP pada akhirnya merasa menyesal Menyesal setelah melanggar
orang tua, lha wong orang tua aja dari pagi sampai malam setelah melanggar norma karena ia norma karena tidak mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
bekerja keras kok saya kerjanya kuliah kok nggak bisa tidak mampu melaksanakan melaksanakan kewajiban seperti
membantu orang tua? Kalau dibandingkan itu orang tua kewajiban seperti orang-orang di yang mampu dilakukan oleh
lebih capek daripada saya. Untuk rosario juga sama. Lha lingkungan sekitarnya yang telah kelompok di lingkungan tempat
wong temen-temen aja bisa rosario kenapa saya tidak bisa mampu melaksanakan kewajiban ia tinggal.
toh temen-temen juga capek kuliah? tersebut.
Jadi seperti itu ya. Nah kembali lagi mas. Sebelum anda melakukan hal tersebut, jadi sebelum anda tidak rosario. Sebelum anda memutuskan
untuk tidak Rosario, apa yang anda rasakan?
63. Yang saya rasakan bingung. Bingung karena melakukan DP sebelum membuat suatu Bingung memilih keinginan
dua poin itu atau enggak, melaksanakan atau tidak. keputusan, pada akhirnya merasa untuk mematuhi norma atau
bingung untuk memilih keinginan melanggar norma sebelum
untuk melanggar norma dengan memutuskan.
keinginan untuk mematuhi norma.
Nah setelah sekian banyak anda mengalami kehidupan dalam sehari- hari ya mas. Berdasarkan pengalaman anda sehari- hari yang anda alami
sehari- hari ini. Nah menurut anda, sebenarnya apa itu emosi atau perasaan, berdasarkan pengalaman anda sehari- hari?
64. Emosi atau perasaan? Emosi itu menurut saya perasaan DP berpendapat bahwa perasaan Perasaan adalah sesuatu yang
yang muncul yang di keluarkan. Jadi perasaan itu suatu merupakan sesuatu yang ada di ada di dalam pikiran dan akan
yang ada dipikiran kita. Emosi itu tindakan dalam pikiran kita dan jika menjadi emosi jika diungkapkan.
diungkapkan akan menjadi emosi.
Oh jadi perasaan itu ada di pikiran kita?
65. He’e, terus emosi itu yang melakukan. DP berpendapat bahwa perasaan Perasaan adalah sesuatu yang
merupakan sesuatu yang ada di ada di dalam pikiran dan akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
190
191
19. Sebelum memutuskan harus memilih berdasarkan dampak tindakan yang mungkin terjadi.
20. Lega setelah tidak melanggar standart sosial.
21. Pasrah setelah tidak melanggar standart sosial karena percaya akan berlakunya hukum karma.
22. Lega setelah tidak melanggar standart sosial karena tidak jadi menambah dosa.
23. Bersyukur setelah mengingat kembali tindakan yang dilakukan karena tidak jadi merugikan orang lain.
24. Mematuhi standart sosial.
25. Mematuhi aturan sosial tidak tertulis agar merasa nyaman dan mendapat penilaian positif dari lingkungan sekitar.
26. Melakukan karena berusaha mematuhi norma adat yang masih diunjung tinggi.
27. Senang dan bangga setelah mematuhi standart sosial karena dapat memunculkan perasaan saling nyaman antara pribadi maupun individu
lain.
28. Mematuhi standart sosial karena memikirkan dampak negatif tindakan dan respon negatif dari lingkungan sekitar.
29. Senang dan nyaman setelah melakukan.
30. Senang setelah mampu memenuhi tuntuttan norma adat yang dijunjung tinggi di lingkungan sekitar.
31. Mematuhi peraturan.
32. Mematuhi peraturan untuk menghindari dampak tindakan yang dianggap merugikan.
33. Takut akan dampak negatif tindakan sebelum mematuhi peraturan.
34. Senang setelah mematuhi peraturan.
35. Bimbang memilih antara mematuhi peraturan dengan melanggar peraturan karena keuntugan pribadi saat sebelum memutuskan.
36. Melanggar peraturan.
37. Tidak sepantasnya dilakukan karena tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
38. Senang setelah melanggar peraturan karena mencari pembenaran atas tindakan dan terdesak keadaan.
39. Tetap melanggar peraturan meskipun takut ditegur karena tidak mampu mengendalikan keinginan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
193
62. Menyesal setelah melanggar norma karena tidak mampu melaksanakan kewajiban seperti yang mampu dilakukan oleh kelompok di
lingkungan tempat ia tinggal.
63. Bingung memilih keinginan untuk mematuhi norma atau melanggar norma sebelum memutuskan.
64. Perasaan adalah sesuatu yang ada di dalam pikiran dan akan menjadi emosi jika diungkapkan.
65. Perasaan adalah sesuatu yang ada di dalam pikiran dan akan menjadi emosi jika diungkapkan.
66. Gelisah adalah contoh perasaan.
67. Emosi adalah marah.
68. Emosi dapat muncul jika merasa takut dan gelisah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
195
196
22. Lega setelah tidak melanggar standart sosial karena tidak jadi menambah dosa.
23. Bersyukur setelah mengingat kembali tindakan yang dilakukan karena tidak jadi merugikan orang lain.
25. Mematuhi aturan sosial tidak tertulis agar merasa nyaman dan mendapat penilaian positif dari lingkungan sekitar.
26. Melakukan karena berusaha mematuhi norma adat yang masih diunjung tinggi.
27. Senang dan bangga setelah mematuhi standart sosial karena dapat memunculkan perasaan saling nyaman antara pribadi maupun individu
lain.
28. Mematuhi standart sosial karena memikirkan dampak negatif tindakan dan respon negatif dari lingkungan sekitar.
29. Senang dan nyaman setelah melakukan.
30. Senang setelah mampu memenuhi tuntuttan norma adat yang dijunjung tinggi di lingkungan sekitar.
32. Mematuhi peraturan untuk menghindari dampak tindakan yang dianggap merugikan.
33. Takut akan dampak negatif tindakan sebelum mematuhi peraturan.
34. Senang setelah mematuhi peraturan.
35. Bimbang memilih antara mematuhi peraturan dengan melanggar peraturan karena keuntugan pribadi saat sebelum memutuskan.
37. Tidak sepantasnya dilakukan karena tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
38. Senang setelah melanggar peraturan karena mencari pembenaran atas tindakan dan terdesak keadaan.
39. Tetap melanggar peraturan meskipun takut ditegur karena tidak mampu mengendalikan keinginan.
40. Senang setelah melanggar peraturan karena dapat menyalurkan kesenangan.
41. Melanggar peraturan karena terdesak oleh keadaan.
42. Senang setelah melanggar peraturan.
43. Senang setelah melanggar peraturan.
44. Merasa senang sekaligus kawatir akan dampak negatif tindakan yang didapat setelah melanggar peraturan.
45. Senang sekaligus merasa takut karena akan mendapat hukuman dari makhluk halus setelah melanggar peraturan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
46. Yakin akan mendapat hukuman dari makhluk halus jika melanggar peraturan yang berlaku di lingkungan sekitar.
49. Jantung berdebar-debar sebelum melanggar peraturan karena memikirkan dampak negatif tindakan.
50. Takut setelah melanggar peraturan karena akan mendapat sanksi.
51. Tetap melanggar meskipun muncul keinginan mematuhi peraturan karena meremehkan tindak pelanggaran tersebut.
53. Merasa lemas, kecewa, dan menyesal setelah melanggar aturan sosial tidak tertulis karena mendapatkan hasil yang tidak diinginkan.
54. Kecewa setelah melanggar aturan sosial tidak tertulis karena memikirkan lagi tindakan yang telah dilakukan.
55. Kecewa sebelum melanggar aturan tidak tertulis karena memikirkan dampak negatif tindakan yang pasti akan diterima.
56. Kecewa sebelum melanggar aturan tidak tertulis karena memikirkan dampak negatif tindakan yang pasti akan diterima.
57. Kecewa setelah melanggar aturan tidak tertulis.
59. Sebaiknya dilakukan karena merupakan kewajiban.
60. Tidak mematuhi norma karena rasa malas dan lelah.
61. Tidak mematuhi norma karena rasa malas dan lelah.
62. Menyesal setelah melanggar norma karena tidak mampu melaksanakan kewajiban seperti yang mampu dilakukan oleh kelompok di
lingkungan tempat ia tinggal.
63. Bingung memilih keinginan untuk mematuhi norma atau melanggar norma sebelum memutuskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
1.Sebelum Bertindak
1.1 Kognitif
1.1.1 Perspektif Individu
Memikirkan dampak atas tindakan/keputusan:
a. Tidak melanggar hukum karena merugikan orang lain.(MU2)
b. Tidak melanggar hukum karena merugikan diri sendiri dan orang lain.(MU4)
c. Tidak sepantasnya melanggar hukum dan norma karena merugikan orang lain.(MU5)
d. Meskipun akan diuntungkan tetapi tetap tidak pantas dilakukan karena merugikan orang lain.(MU6)
e. Tidak pantas melanggar norma karena dampak negatif tindakan dan menjadi perbincangan di lingkungan
masyarakat.(MU8)
f. Tidak melanggar hukum karena dianggap merugikan.(MU11)
g. Tidak melanggar standart sosial karena merugikan dan berdosa.(MU16)
h. Sebelum memutuskan harus memilih berdasarkan dampak tindakan yang mungkin terjadi.(MU19)
i. Mematuhi standart sosial karena memikirkan dampak negatif tindakan dan respon negatif dari lingkungan sekitar.(MU28)
j. Mematuhi peraturan untuk menghindari dampak tindakan yang dianggap merugikan.(MU32)
k. Takut akan dampak negatif tindakan sebelum mematuhi peraturan.(MU33)
l. Jantung berdebar-debar sebelum melanggar peraturan karena memikirkan dampak negatif tindakan.(MU49)
m. Kecewa sebelum melanggar aturan tidak tertulis karena memikirkan dampak negatif tindakan yang pasti akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
diterima.(MU55)
n. Kecewa sebelum melanggar aturan tidak tertulis karena memikirkan dampak negatif tindakan yang pasti akan
diterima.(MU56)
Kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan pribadi:
a. Ingin melanggar hukum karena tunttutan pemenuhan kebutuhan pribadi.(MU3)
b. Ingin melanggar hukum untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak.(MU7)
c. Melanggar peraturan karena terdesak oleh keadaan.(MU41)
Kecenderungan karena terdesak oleh keadaan:
a. Ingin melanggar hukum untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak.(MU7)
b. Melanggar peraturan karena terdesak oleh keadaan.(MU41)
Kecenderungan untuk mencari hasil melalui jalan pintas:
a. Ingin melanggar norma karena ingin mendapatkan hasil atau manfaat secara instan.(MU9)
Cenderung bimbang memilih antara keinginan dengan kewajiban:
a. Jantung berdebar-debar sebelum memutuskan karena harus memilih antara keinginan dengan resiko tindakan.(MU12)
b. Bimbang memilih antara mematuhi peraturan dengan melanggar peraturan karena keuntugan pribadi saat sebelum
memutuskan.(MU35)
c. Bingung memilih keinginan untuk mematuhi norma atau melanggar norma sebelum memutuskan.(MU63)
Kecenderungan untuk percaya adanya karma:
a. Gelisah dan tidak nyaman sebelum tidak melanggar standart sosial karena dampak negatif tindakan dan percaya adanya
karma.(MU17)
Kecenderungan untuk mematuhi standart sosial:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
a. Melakukan karena berusaha mematuhi norma adat yang masih diunjung tinggi.(MU26)
b. Tidak sepantasnya dilakukan karena tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.(MU37)
Cenderung tidak mampu mengendlikan keinginan:
a. Tetap melanggar peraturan meskipun takut ditegur karena tidak mampu mengendalikan keinginan.(MU39)
Kecenderugan untuk meremehkan pelanggaran:
a. Tetap melanggar meskipun muncul keinginan mematuhi peraturan karena meremehkan tindak pelanggaran
tersebut.(MU51)
Kecenderungan berdasarkan kewajiban:
a. Sebaiknya dilakukan karena merupakan kewajiban.(MU59)
1.1.2 Religiusitas
Kecenderungan untuk menghindari perasaan berdosa:
a. Tidak melanggar standart sosial karena merugikan dan berdosa.(MU16)
201
1.1.4 Fisiologis
Kecenderungan jantung berdebar-debar:
a. Jantung berdebar-debar sebelum memutuskan karena harus memilih antara keinginan dengan resiko tindakan.(MU12)
b. Jantung berdebar-debar sebelum melanggar peraturan karena memikirkan dampak negatif tindakan.(MU49)
Cenderung lelah:
a. Tidak mematuhi norma karena rasa malas dan lelah.(MU60)
b. Tidak mematuhi norma karena rasa malas dan lelah.(MU61)
1.2 Emosi
1.2.1 Emosi Positif
Kecenderungan untuk merasa nyaman:
a. Mematuhi aturan sosial tidak tertulis agar merasa nyaman dan mendapat penilaian positif dari lingkungan sekitar.(MU25)
202
b. Tetap melanggar peraturan meskipun takut ditegur karena tidak mampu mengendalikan keinginan.(MU39)
Kecenderungan untuk merasa kecewa:
a. Kecewa sebelum melanggar aturan tidak tertulis karena memikirkan dampak negatif tindakan yang pasti akan
diterima.(MU55)
b. Kecewa sebelum melanggar aturan tidak tertulis karena memikirkan dampak negatif tindakan yang pasti akan
diterima.(MU56)
Cenderung merasa malas:
a. Tidak mematuhi norma karena rasa malas dan lelah.(MU60)
b. Tidak mematuhi norma karena rasa malas dan lelah.(MU61)
2 Setelah Bertindak
2.1 Kognitif
2.1.1 Perspektif Individu
Kecenderungan untuk percaya adanya karma:
a. Pasrah setelah tidak melanggar standart sosial karena percaya akan berlakunya hukum karma.(MU21)
Kecenderungan untuk memikirkan kembali tindakan/keputusan yang telah diambil:
a. Bersyukur setelah mengingat kembali tindakan yang dilakukan karena tidak jadi merugikan orang lain.(MU23)
b. Kecewa setelah melanggar aturan sosial tidak tertulis karena memikirkan lagi tindakan yang telah dilakukan.(MU54)
Kecenderungan untuk mencari pembenaran atas tindakan:
a. Senang setelah melanggar peraturan karena mencari pembenaran atas tindakan dan terdesak keadaan.(MU38)
b. Senang setelah melanggar peraturan karena dapat menyalurkan kesenangan.(MU40)
Kecenderungan memikirkan dampak atas tindakan/keputusan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
a. Merasa senang sekaligus kawatir akan dampak negatif tindakan yang didapat setelah melanggar peraturan.(MU44)
b. Takut setelah melanggar peraturan karena akan mendapat sanksi.(MU50)
c. Merasa lemas, kecewa, dan menyesal setelah melanggar aturan sosial tidak tertulis karena mendapatkan hasil yang tidak
diinginkan.(MU53)
2.1.2 Religiusitas
Kecenderungan menghindari tindakan yang dianggap berdosa:
a. Lega setelah tidak melanggar standart sosial karena tidak jadi menambah dosa.(MU22)
204
a. Menyesal setelah melanggar norma karena tidak mampu melaksanakan kewajiban seperti yang mampu dilakukan oleh
kelompok di lingkungan tempat ia tinggal.(MU62)
2.1.4 Fisiologis
Cenderung lelah:
a. Merasa lemas, kecewa, dan menyesal setelah melanggar aturan sosial tidak tertulis karena mendapatkan hasil yang tidak
diinginkan.(MU53)
2.2 Emosi
2.2.1 Emosi Positif
Cenderung merasa lega:
a. Lega setelah tidak melanggar standart sosial.(MU13)
b. Lega setelah tidak melanggar standart sosial.(MU20)
c. Lega setelah tidak melanggar standart sosial karena tidak jadi menambah dosa.(MU22)
Cenderung merasa bersyukur:
a. Bersyukur karena tidak jadi melanggar standart sosial.(MU14)
b. Bersyukur setelah mengingat kembali tindakan yang dilakukan karena tidak jadi merugikan orang lain.(MU23)
Cenderung merasa pasrah:
a. Pasrah setelah tidak melanggar standart sosial karena percaya akan berlakunya hukum karma.(MU21)
Merasa senang:
a. Senang dan bangga setelah mematuhi standart sosial karena dapat memunculkan perasaan saling nyaman antara pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
206
207
Meaning
Data Interpretasi Transformasi
Unit
Nah aku meminta kamu untuk menyebutkan kurang lebih selama kurun waktu tiga bulan ini. Tiga hal atau tiga tindakan yang menurut
kamu tidak sepantasnya kamu lakukan dan memang benar kamu tidak melakukan hal itu?
1. Nyolong kali mbak. Mukulin orang. N tidak mencuri dan tidak memukuli Tidak melakukan pelanggaran
Seingetku sih cuman itu mbak. orang lain. hukum.
Nah apa yang membuat kamu merasa kedua hal itu merupakan tindakan yang nggak pantes untuk dilakuin?
2. Ya nggak pantes aja kalau mukulin orang N beranggapan bahwa memukuli orang Tidak pantas dilakukan karena
itu gimana yah? Ya masak ya pantes lain dan mencuri merupakan tindakan melanggar undang-undang.
mukulin orang. Kalau nyolong kita ngambil yang tidak sepantasnya dilakukan karena
barang yang bukan hak kita. Itu kan nggak mengambil barang yang bukan menjadi
pantes. Kalau mukulin orang kan itu ada haknya dan melanggar undang-undang.
undang-undangnya. Mukulin orang tanpa
sebab, terus hanya karena bantuin temen
kita. Itu kan menurutku sih ndak pantes.
Ok. Lalu sebelum kamu memutuskan tidak melakukan itu apa yang kamu rasakan?
3. Antara kalau untuk yang nyolong itu N tidak mempunyai pikiran dan keinginan Tidak melanggar hukum
memang nggak sampek kepikiran. Cuman untuk melakukan pelanggaran hukum karena dampak negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
memang nggak pengen ngelakuin terus ya dengan mencuri karena ia beranggapan tindakan.
cuman mikir lagi. Kan misalnya kita bahwa mencuri merupakan tindakan yang
nyolong terus ketauan. Terus ya gak baik dapat membawa dampak yang tidak baik.
aja istilahnya kayak gitu.
Lalu apa yang kamu rasakan ?
4. Yang aku rasain ya, bingung kali mbak. Ya N sebelum membuat keputusan Sebelum memutuskan tidak
nggak pengen ngelakuin aja. mengalami kebingungan dan tidak berkeinginan melanggar
mempunyai keinginan untuk melakukan hukum dan bingung.
pelanggaran hukum dengan mencuri.
Kalau digambarkan seperti apa?
5. Simpelnya gini mbak. Kita butuh uang, terus Sebelum membuat keputusan, N Memikirkan dampak negatif
kita punya kesempatan buat ngambil milik berpikiran mengenai dampak negatif tindakan sebelum memutuskan
orang lain. Tapi sebelum ngambil milik tindakan yang akan ia alami jika ia untuk tidak melanggar hukum.
orang lain itu, kita mikirnya gini “ah itu melakukan tindakan yang melanggar
temenku. Nanti kalau nyolong kalau ketauan hukum dengan mencuri.
akibatnya gini”. Ya gambarannya kayak
gitu.
6. Ya antara takut sama bingung aja gitu N merasa takut dan bingung sebelum ia Takut dan bingung sebelum
mbak. akhirnya membuat keputusan untuk tidak memutuskan untuk tidak
melanggar hukum dengan mencuri. melanggar hukum.
Nah setelah memutuskan untuk tidak melakukan, apa yang kamu rasakan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
7. Seneng sih. Soalnya andaikan aku tadi N merasa senang dan bersyukur setelah ia Senang dan bersyukur setelah
nggak ngelakuin itu. Gak bakalan kayak memutuskan untuk tidak melanggar tidak melanggar hukum karena
gini. Syukurlah maksdunya. Kayak, yaudah. hukum dengan mencuri, karena ia dapat mengalami keadaan yang
Gitu mbak. berpendapat bahwa jika melanggar disyukuri saat ini.
hukum maka ia tidak akan mengalami
keadaan yang dapat ia syukuri saat ini.
Ok. Ada hal lain selain dua hal itu ?
8. Enggak mbak. N tidak mempunyai contoh pengalaman Tidak ada contoh pengalaman
lain mengenai tindakan yang tidak lain.
sepantasnya dilakukan dan memang tidak
ia lakukan.
Sekarang tiga hal atau tiga tindakan yang tidak sebaiknya kamu lakukan dan kamu memang tidak melakukan hal itu ?
9. Eh bolos kuliah. Terus bohongin temen. Itu N tidak membolos saat kuliah dan tidak Tidak melanggar norma dan
aja mbak. berbohong kepada teman. peraturan.
Apa yang membuat kamu merasa bahwa dua hal itu merupakan tindakan yang tidak sebaiknya kamu lakukan ?
10. Kalau bolos kuliah itu ya memang kita kan N beranggapan bahwa tindakan yang Tidak melanggar peraturan
kesini buat belajar. Orang tua udah capek melanggar peraturan dengan membolos karena pengorbanan orang tua
buat bayar kuliah. Tau-tau kita bisanya ketika kuliah merupakan tindakan yang dan mempertahankan
cuman bolos kan. tidak sebaiknya dilakukan karena melihat representasi diri ideal.
pengorbanan orang tua dan menyadari
kewajibannya sebagai seorang mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
211
14. Ya itu kadang mikir lagi karena orang tua tu N merasa tidak tega karena mengetahui Mengingat pengorbanan orang
kasian, capek buat kuliah. Ya masak disia- pengorbanan dan jerih payah yang tua dan rasa tidak tega sebelum
siain. Rasanya kasian sama orang tua. dilakukan orang tua kepadanya sebelum tidak melanggar peraturan.
pada akhirnya ia membuat keputusan
untuk tidak melanggar peraturan dengan
membolos.
15. Terus ngerasa istilahnya ngatain diri sendiri Sebelum memutuskan untuk tidak Rasa inferior sebelum tidak
tuh bodoh. melanggar peraturan dengan membolos, melanggar peraturan.
muncul perasaan inferior dalam diri N
dengan menyebut dirinya sendiri sebagai
orang yang bodoh.
16. Tapi kalau untuk yang bohongin temen N mengalami keadaan dimana ia tidak Tidak peduli dan tidak ada
enggak ngerasain apa ya.. Rasanya tuh peduli dan tidak ada emosi yang muncul emosi yang muncul sebelum
yaudah lah biarin aja. Kalau bohong ya dalam dirinya baik saat ia sebelum maupun setelah melanggar
udah. maupun setelah melanggar norma dengan norma pada teman.
berbohong kepada teman yang sedang
membutuhkan bantuannya.
Yaudah, kalau digambarin gimana ?
17. Dibilang nyesel juga enggak, dibilang N merasa tidak ada emosi yang muncul Tidak ada emosi yang muncul
seneng juga enggak. Ya rasanya biasa aja. ketika ia melanggar norma dengan jika melanggar norma pada
berbohong pada temannya yang sedang teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
membutuhkan bantuan.
Setelah memutuskan untuk tidak melakukan itu, ada yang terlintas nggak ?
18. Yang terlintas. Kalau kuliah tadi mikirnya N tetap memikirkan keadaan orang tua Tetap memikirkan keluarga
tetep ke orang tua. Mikirnya tetep ke dan adikknya setelah ia pada akhirnya setelah tidak melanggar
keluarga. Kalau nggak lulus-lulus lima memutuskan untuk tidak melanggar peraturan.
tahun, enam tahun gitu, adikku gimana? peraturan dengan tidak membolos.
Orang tuaku gimana. Masak ya dikuliahin
tapi cuman bolos. Cuman gitu aja sih.
Menarik yah. Apa yang membuatmu pertama yang terlintas adalah orang tua ?
19. Kalau aku sih dari kecil deket ke mamah. N mempunyai kelekatan yang lebih pada Punya kelekatan pada ibu.
sosok ibu lebih dari anggota keluarganya
yang lain sejak ia masih kecil.
20. Kalau memang dari kecil sih aku N beranggapan bahwa kakaknya lebih Pernah menganggap adanya
ngerasanya kakakku yang dibiayain, tapi diperhatikan bila dibandingkan dirinya, persaingan antar saudara.
ternyata enggak. Ibuku pernah cerita yang meskipun pada akhirnya ia menyadari
bikin aku pernah pengen nangis itu “nanti bahwa anggapannya tersebut keliru.
hari tua ibu di sampingmu yah nak”. Itu
yang membuat gimana gitu.
21. Aku tuh pokoknya kalau nyakitin hati ibu N merasa sangat menyesal jika ia Sangat menyesal pada sosok
rasanya nyesel banget. Itu yang buat aku menyakiti hati ibu jika ia melanggar ibu jika melanggar peraturan.
nyesel kalau kuliah kayak gitu. peraturan dengan membolos kuliah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
22. Nggak pengen nyakitin, tapi cuman kadang N sebenarnya tidak ingin menyakiti Tidak ingin menyakiti orang
rasa emosi yang terpaksa mbuat kayak gitu. perasaan orang tua, tetapi terkadang tua tetapi terkadang terpaksa
Itu yang buat aku kasian ibuk, kasian orang ketidakmampuan dalam mengendalikan berbuat sebaliknya karena
tua gitu. Ibu yang malah sering telpon, emosi yang muncul di dalam dirinya tidak mampu mengendalikan
kalau bapak jarang. membuat ia terpaksa melakukan tindakan emosi.
yang bertolak belakang dengan
keinginannya tersebut.
Setelah memutuskan untuk tidak jadi melakukan itu apa yang kamu rasakan ?
23. Seneng. Terus mikirnya gimana yah.. Ya N merasa senang setelah ia pada akhirnya Senang setelah tidak
seneng aja mbak. memutuskan untuk tidak melanggar melanggar peraturan.
peraturan dengan tidak membolos kuliah.
24. Ah aku udah ngelakuin pasti ibuk seneng N membayangkan bahwa ibunya pasti Membayangkan rasa senang
kalau misalnya dulu aku “cabut” sekarang akan merasa senang jika ia tidak lagi ibu karena telah tidak
aku nggak lagi. Sekarang aku serius. melanggar peraturan seperi sebelumnya melanggar peraturan.
dengan sekarang tidak lagi membolos
kuliah.
Senengnya lebih kamu tujukan ke siapa?
25. Diri sendiri. N merasa senang kepada dirinya sendiri Senang pada diri sendiri
karena ia telah memutuskan untuk tidak setelah tidak melanggar
melanggar peraturan dengan tidak peraturan.
membolos kuliah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
Lanjut. Selama kurun waktu tiga bulan ini. Bisakah kamu menyebutkan tiga hal atau tiga tindakan yang sepantasnya kamu lakukan
dan memang kamu lakukan ?
26. Apa ya.. Mungkin perhatiin pacar. Terus N mematuhi norma sosial yang berlaku Mematuhi norma sosial yang
aku punya kakak. Kalau misalnya dia dengan menaati dan menghormati kakak berlaku.
ngasih tau, aku jawabnya iya gitu. Nurut serta memberikan perhatian kepada pacar.
dan menghormatin kakak. Terus nggak ada
kayaknya mbak.
Ok. Lalu apa yang membuatmu merasa sepantasnya melakukan itu ?
27. Kalau yang untuk pacar ya memang harus. N memunyai anggapan bahwa ia Melakukan karena mematuhi
Namanya juga pacar ya pasti ngasih seharusnya memang memberikan norma sosial yang mengatur
perhatian lebih. Kalau misalnya kita ngasih perhatian yang lebih kepada pacarnya bila relasi interpersonal di
perhatian yang sama seperti orang lain apa dibandingkan dengan perhatian yang masyarakat.
bedanya. diberikan kepada teman berdasarkan
norma sosial yang berlaku di masyarakat,
bahwa ada pembedaan dalam
memperlakukan teman dengan teman
dekat atau pacar.
Kalau menghormati kakak ?
28. Kalau kakak itu, ya karena memang dia N berpendapat bahwa menghormati kakak Melakukan karena mematuhi
lebih tua dan dari kecil barengan. Terus dari sepantasnya dilakukan karena ia norma sosial yang mengatur
kecil memang dia yang bimbing. Kadang menganggap bahwa kakak merupakan peran dalam keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
ngelakuin sesuatu bareng-bareng. Ngasih sosok yang lebih tua bila dibandingkan
tau yang bener kayak gini kayak gini. Apa dirinya sehingga demi kebaikan dirinya
yang dibilang itu baik dan patut buat harus mematuhi nasihat yang diberikan
dilakuin. oleh soso seorang kakak.
Apa yang kamu rasain sebelum kamu memutuskan untuk menghormati kakak dan memperhatikan pacarmu ?
29. Yang aku rasain ya kalau memperhatiin N merasa tidak ada emosi yang muncul Tidak ada emosi yang muncul
pacar. Kalau aku sih biasa aja karena sebelum ia membuat keputusan untuk sebelum melakukan karena
menurutku itu hal yang wajar sih. lebih memberikan perhatian kepada pacar dianggap sebagai bentuk
bila dibandingkan dengan teman karena ia kewajaran.
menganggap hal tersebut merupakan
tindakan yang telah sewajarnya
dilakukan.
30. Kalau yang untuk kakak ya sama. Ya N merasa terpaksa sebelum memutuskan Terpaksa sebelum mematuhi
memang kadang kepaksa, kadang kalo untuk mematuhi norma yang mengatur norma yang mengatur peran
misalnya ngasih tau yang baik, tapi kadang peran dalam keluarga dengan menaati dalam keluarga karena
biasanya bertentangan dengan apa yang kita nasihat yang diberikan kakaknya karena bertentangan dengan keinginan
inginni. Kadang ngeiyain kata-katanya bertentangan dengan keinginan pribadi. pribadi.
kakak terpaksa. Kadang yaudah lah gitu.
Lalu meski kepaksa tapi tetep kamu lakuin atau nurut. Nah setelah nurut apa yang kamu rasakan?
31. Kadang kalau misalnya udah kejadian N terkadang merasa marah dan Rasa marah dan suasana hati
seperti yang nggak kita mau dan karena dia mengalami suasana hati yang buruk yang buruk setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
yang sarankan kan kita kadang marah, ketika ia mendapatkan hasil yang tidak mendapatkan hasil yang tidak
nggak suka, bad mood. Kadang kalo sama diinginkan karena telah mematuhi nasihat sesuai karena mematuhi norma
abang gitu. yang diberikan oleh kakak kepadanya. yang mengatur peran dalam
keluarga.
32. Kalau sama pacar kadang itu yaudah. Ya N mengalami keadaan dimana tidak ada Tidak ada emosi yang muncul
biasa aja sih. emosi yang muncul setelah ia mematuhi setelah mematuhi norma yang
norma yang mengatur relasi interpersonal mengatur relasi interpersonal
di masyarakat dengan memberikan di masyarakat.
perhatian yang lebih kepada pacar bila
dibandingkan dengan temannya.
Kalau misalnya nggak sesuai kan kamu merasa marah dan kalau sama pacar biasa aja. Nah kalau biasa saja, berarti tidak ada
perbedaan saat sebelum kamu ngelakuin dan setelah memutuskan itu sama aja?
33. Iya sama aja. N merasa tidak ada emosi yang muncul Tidak ada emosi yang muncul
sebelum dan sesudah memutuskan untuk sebelum dan sesudah menaati
mematuhi norma yang mengatur relasi norma yang mengatur relasi
interpersonal di masyarakat dengan interpersonal.
memberikan perhatian yang lebih kepada
pacar bila dibandingkan dengaan teman.
Jadi yang ada bedanya itu yang sama kakak aja yah ?
34. Iya. N berpendapat bahwa ia mengalami suatu Mengalami pengalaman yang
pengalaman yang berbeda saat sebelum berbeda saat sebelum dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
218
ngerokok.
Lalu ada nggak yang terlintas di pikiranmu setelah kamu memutuskan melakukan hal itu, yaitu perhatian sama pacar sama
menghormati kakakmu ?
37. Untuk pacar yang terlintas sih, ya memang N beranggapan bahwa ia memang Setelah memutuskan berpikir
sepantasnya dia dapat perhatian. Kalau seharusnya memberikan perhatian lebih mengenai sudah keharusan
misalnya kita nggak ngasih perhatian sama kepada pacar setelah ia membuat untuk mematuhi norma yang
pacar sendiri gimana, trus ngapain pacaran keputusan untuk memberikan perhatian mengatur relasi interpersonal.
gitu. Terus buat apa? gitu kan. lebih kepada pacarnya.
38. Kalau untuk kakak. Memang dari dulu Setelah membuat keputusan, N Setelah memutuskan berpikir
memang udah bawaan kalau misalnya mempunyai anggapan bahwa ia sejak mengenai sudah terbiasa untuk
patuh sama kakak. kecil telah terbiasa untuk patuh pada mematuhi norma yang
nasihat kakak. mengatur peran dalam
keluarga.
39. Yang terlintas ya aku tau yang diomongin Setelah membuat keputusan, N Setelah memutuskan berpikir
yang terbaiklah. Walaupun nggak sesuai beranggapan bahwa kakak merupakan memang seharusnya
dengan apa yang kita mau. Tapi dia yang sosok yang lebih berpengalaman dan pasti melakukan karena yakin akan
lebih dewasa dan lebih berpengalaman lah. berusaha memberikan yang terbaik norma yang mengatur peran
Pasti lebih baik. baginya sehingga memang sepantasnya dalam keluarga.
ditaati, meskipun tidak sesuai dengan
keinginan pribaadi.
Ini sekraang yang sebaiknya kamu lakukan dan kamu melakukan itu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
40. Eh beresin kos mbak. Terus ngerjain tugas N membersihkan kos, mengerjakan tugas, Mematuhi aturan sosial yang
kampus. Antar jemput pacar. dan mengantar-jemput pacar. tidak tertulis.
Apa yang membuatmu merasa ketiga hal ini sebaiknya kamu lakukan?
41. Ya kalau untuk kos. Ya kita tinggal di situ N beranggapan bahwa ia memang Sebaiknya dilakukan karena
masak ya kita biarin nggak terurus. Ya sih sebaiknya mengerjakan tugas dan telah menjadi suatu kewajiban.
ada abang. Tapi nggak selalu membersihkan kos karena telah menjadi
mengaharpkan abang buat beresin itu terus. kewajibannya.
Pasti dia ngomong lah, “beresin lah tempat
tinggal kosmu ini”. Ya diberesin lah. Ya
alasannya ya itu mbak. Itu tempat tinggal
kita sendiri. Sebaiknya kan kita sendiri yang
beresin. Kalau ngerjain tugas, ya menurutku
sih yang namanya ngerjain tugas ya
memang sebaiknya harus dilakukan. Ya
kalau nggak dilakukan ya gimana yah.
Mikirnya kita tuh kuliah gimana yah untuk
dapat pengalaman, dapat pengetahuan,
perjuangin nilai.
42. Antar jemput pacar itu kalau menurutku sih N sebaiknya mengantar pacar karena ia Sebaiknya melakukan karena
berhubung karena dia yang punya motor mematuhi norma yang mengatur relasi mematuhi norma yang
dan aku nyuruh dia bawa motor juga nggak interpersonal dengan beranggapan bahwa mengatur relasi interpersonal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
221
Dan itu yang membuat kamu pada akhirnya memutuskan untuk melakukan ketiga hal itu?
45. Nggak ketiga hal itu. Kalau yang kos sih N mempunyai keinginan untuk mengisi Muncul keinginan untuk
kadang bukan beres-beres. Ya pokoknya waktu luang dengan mencari suatu mengisi waktu luang sebelum
nggak ada kegiatan lain terus beresin kos, kegiatan sehingga pada akhirnya ia memutuskan.
bongkarin kamar, bongkarin barang- memutuskan untuk membereskan kos.
barang yang ini.
46. Kalau tugas kampus itu ya mikirnya kalau N ingin menghindari nilai mata kuliah Muncul keinginan unttuk
kita nggak ngerjain tugas kampus kita yang jelek sebelum pada akhirnya ia menghindari dampak negatif
nggak dapat nilai. Terus kita nanti D, E. memutuskan untuk mengerjakan tugas tindakan sebelum memutuskan.
kuliah.
Waktu kamu mau memutuskan untuk mengerjakan tugas kampus, ada kah yang kamu rasakan?
47. Malas sih sebenernya mbak. Malas, cuman N merasa malas mengerjakan tugas Merasa malas sehingga
ya gimana yah? Tuntuttan. Soalnya sih kuliah, tetapi karena merupakan sebuah terpaksa melakukan hanya
malas. Kadang jedanya itu kan ada yang tuntuttan maka ia terpaksa mengerjakan untuk memenuhi kewajiban.
seminggu kan. Malas trus dibiarin, ntar tugas kuliah tersebut.
aja- ntar aja. Terus pas tiba waktunya “oh
iya ada tugas”.
Setelah kamu antar jemput pacar apa yang kamu rasakan?
48. Kalau seneng sih biasa aja sih sebenernya. N mengalami tidak adanya emosi yang Tidak ada emosi yang muncul
muncul setelah ia memutuskan untuk setelah memutuskan.
menjemput dan mengantar pacar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
49. Cuman, aku ngerasa punya tanggung jawab N sebenarnya merasa malas untuk Melakukan untuk mematuhi
aja. Kadang malas sih sebenernya. Cuman mengantar dan menjemput pacar tetapi norma yang mengatur relasi
ya itu, karena aku ngerasa punya tanggung karena ia menyadari bahwa ia telah sosial meskipun merasa malas
jawab dan ya itu aku udah pinjem meminjam motor milik pacarnya sehingga dan terpaksa.
motornya. Sadar diri lah aku mbak. Masak ia merasa bertanggung jawab untuk
yang punya motor kerepotan sih mbak. mengantar dan menjemput pacarnya
Ngrasa sadar diri sih aku. tersebut.
Apa yang membuat kamu malas?
50. Disuruh bangun pagi. Kalau lagi free kayak N merasa malas untuk mengantar dan Malas untuk melakukan karena
gini, apa sabtu, apa minggu, ya itu. Disuruh menjemput pacar karena ia diharuskan mengurangi kesenangan
bangun pagi sama dia, mau makan. Yaudah untuk mengurangi kegiatan yang ia pribadi.
terpaksa. Kadang disuruh jam delapan, jam senangi yaitu dengan bangun lebih pagi di
sembilan tapi datangnya jam sebelas. Kayak hari libur.
gitu. Bukan maksudnya datang jam sebelas.
Tapi gimana yah. Aku tuh orang yang..tidur
tuh penting. “Ah ntar aja”. Orangnya sih
aku malas sih mbak.
Ok ok. Lalu nih apa yang terlintas di pikiran setelah kamu melakukan ketiga hal itu?
51. Kalau yang buat beres-beres tadi. Ya Setelah membuat keputusan untuk Tidak ada emosi yang muncul
terlintasnya yaudah ngelakuin aja. Soalnya membersihkan kos, N memikirkan dan memikirkan tindakan yang
ngelakuinnya ya bukan karena disuruh atau tindakan yang telah ia lakukan dan tidak telah ia lakukan setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
dipaksa ya reflek aja. Nggak ngerasain ada emosi yang muncul dalam dirinya. membuat keputusan.
apa-apa. Aku soalnya di kos itu banyak
tipe-tipe orang itu kaya. Cuman ya nggak
tau sih bener atau nggak. Mangkanya
disuruh kerja bakti buat beresin kos, masuk
satu-satu ke kamar terus pintu kamarnya
ditutup. Kalau aku sih ya biasa aja sih
sebenrnya.
Setelah kamu antar jemput pacar apa yang kamu rasakan ?
52. Tergantung sih mbak. Kalau dalam antar N terkadang merasa menyesal setelah Setelah memutuskan merasa
jemput pacar terus pulangnya bad mood, ya menjemput pacar jika pacar saat itu menyesal jika suasana tidak
nyesel. Tapi kalau nggak ya biasa aja. mengalami suasana hati yang buruk dan menyenangkan dan tidak ada
terkadang tidak ada emosi yang muncul emosi yang muncul jika
setelah menjemput pacar jika pacar saat suasana cukup menyenangkan.
itu mengalami suasana hati yang baik.
Yang bad mood siapa ini ?
53. Ya aku. Kalau ada masalah sih sebenrnya. N terkadang merasa menyesal setelah ia Menyesal setelah memutuskan
Ungkit-ungkit apa, terus ada masalah. Buat pada akhirnya memutuskan untuk untuk melakukan karena terjadi
kesel. Kan terus nyesel. Mending nggak jadi mengantar dan menjemput pacar karena suasana yang tidak
deh tadi. Kasih motor sama dia, terus aku di ia merasa jengkel pada pacarnya bila menyenangkan.
rumah tidur. mengungkit masa lalu yang menimbulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
225
226
pada saat aku melakukan hal yang sama. yang dahulu telah dilakukan pacarnya
Kayak gitu aku ngerasanya. kepada dirinya.
Lalu yang ngata-ngatain dari belakang itu kayak gimana?
57. Yang ngata-ngatain dari belakang itu N sempat terlintas untuk melanggar Ingin melanggar norma yang
istilahnya ya ngegosip. Ya cuman norma yang mengatur relasi interpersonal mengatur relasi interpersonal
sebenernya, ya ada orang yang bilang ke dengan ingin ikut memukuli teman karena muncul rasa tidak suka
aku “si anu itu gini yah.” Terus aku bilang dikarenakan ia sangat tidak menyukai pada orang lain.
“oh iya dia itu gini kok”. Aku tuh pernah teman tersebut.
yang ada hubungannya sama mukulin orang
tadi. Ada temenku orang Kalimantan. Terus
dia ada temen, pernah sekelas ngomong ke-
dia itu nyolot, marah-marahin dia padahal
dia itu nggak salah apa-apa. Kalau orang
yang satu ini, yang ngajak ribut memang
banyak yang nggak suka, soalnya sifatnya
bikin orang pengen menjauh. Sukanya
nyindir orang gitu. Banyak yang nggak
suka termasuk aku. Pernah saat mereka tuh
mau berantem di lantai tiga kalau nggak
salah. Sempat terlintas buat ikut berantem
tuh orang lah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
58. Cuman ah yaudah ngapain juga, biarin. N kemudian mengurungkan niatnya untuk Mengurungkan niat untuk
Aku gitu. Kalau orang lain pada ngomong melanggar norma yang mengatur relasi melanggar norma yang
“tuh orang berantem”. Ya aku cuman “ya interpersonal dengan memukuli teman mengatur relasi interpersonal
emang itu gini gini gini”. yang ia tidak suka setelah ia berpikir karena diangggap tidak akan
bahwa tindakannya tersebut tidak akaan bermanfaat.
mendatangkan manfaat bagi dirinya.
Apa yang membuamu merasa tiga hal itu tidak sepantasnya dilakukan?
59. Ya balas dendam itu nggak sepantasnya N beranggapan bahwa melanggar norma Penilaian tindakan berdasarkan
dilakukan, ya karena menurut agamaku. Ya yang mengatur relasi interpersonal ajaran agama yang dianut.
memang balas dendam itu kan ya kurang dengan balas dendam tidak sepantasnya ia
baik, nggak pantes lah. Yaudah apa yang lakukan karena tindakan tersebut dilarang
terjadi yaudah. Nggak usah balas dendam oleh agama yang ia anut.
biar Tuhan yang balas.
Terus yang untuk ngata-ngatain orang di belakang sama bohongin pacar itu gimana?
60. Ya nggak sepantasnya sih, ngatain dari N beranggapan bahwa tidak sepantasnya Tidak sepantasnya dilakukan
belakang sih. Ya maksudnya ikut langsung bila ia membicarakan keburukan orang karena tidak dapat
terang-terangan biar masalahnya selesai. lain tanpa sepengetahuan orang tersebut menyelesaikan masalah.
Kalau ngomong dari belakang yang selesai karena dianggap tidak dapat
apa? menyelesaikan masalah.
Kalau yang bohongin pacar ?
61. Kadang dia itu ribet orangnya. Gimana N melanggar norma yang mengatur relasi Sadar akan norma yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
yah? Eh..dia udah dianter pulang sekitar interpersonal dengan berbohong kepada mengatur relasi interpersonal
jam sepuluhan. Terus dia minta aku buat pacar untuk menghindari terjadinya tetapi tetap melanggar untuk
pulang. Ya aku masih belum pengen pertengkaran antara dia dengan pacarnya, menghindari pertengkaran.
pulang, masih pengen main ke tempat meskipun ia menyadari bahwa tindakan
temen. Dia maunya aku harus pulang. tersebut tidak sepantasnya dilakukan.
Yaudah ke tempat temen atau main, terus
dia nanya “dimana?”. “Lagi di kos”.
“Beneran?”. “Iya”. Cuman kan nggak
sepantesnya kan. Kenapa nggak jujur aja
kan. Aku mikirnya kalau misalnya jujur
malah buat pertengkaran.
62. Ya nggak pantes sih sebenarnya tapi ya N tetap berbohong kepada pacar Tetap melanggar meskipun
kayak gitu. meskipun ia menyadari bahwa tindakan menyadari standart norma yang
tersebut tidak sepantasnya ia lakukan. berlaku.
Lalu yang balas dendam sama yang ngata-ngatain dari belakang. Apa yang membuatmu tetep berbuat seperti itu?
63. Kalau balas dendam itu ya aku cuman N membalas dendam kepada pacar karena Melakukan karena ingin
pengen tau. Apa sih yang terjadi kalau aku ia ingin mengetahui respon pacar mengetahui respon individu
melakukan hal yang sama. Bedanya aku terhadap dirinya jika ia memperlakukan jika sama-sama diperlakukan
sama dia apa. Ya cuman itu aja sih pacaranya sama seperti apa yang telah dengan tidak adil.
sebenernya. Dan kalau misalnya dia pacarnya lakukan terhadap dirinya.
ngelakuin hal yang lebih dari yang aku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
230
usah lah biar Tuhan yang balas. Aduh diri dengan membalas dendam, sebelum
nggak enak juga tapi kalau terus-terusan pada akhirnya ia membuat suatu
kayak gini tuh.” keputusan.
67. Udah direncanain tapi nggak jadi, kayak N mengalami perasaan yang mengganjal Merasa ada ganjalan dalam diri
ada yang ngganjal. Ya rasanya sebelum jika ia tidak membalas dendam, sehingga sehingga mendorong individu
ngelakuin itu ya rasanya kayak nggak ia mengurangi perasaan tersebut dengan untuk melanggar norma
ngelakuin tapi nggak bisa, ya harus dilakuin pada akhirnya memutuskan untuk dengan membalas dendam.
gitu. membalas dendam.
Yang bikin kamu melakukan itu rasanya seperti apa?
68. Rasa penasaran. Rasa pengen tahu. N pada akhirnya memutuskan untuk Melanggar norma dengan
melanggar norma dengan membalas membalas dendam untuk
dendam untuk memenuhi rasa ingin tahu memenuhi rasa ingin tahu.
yang muncul dalam dirinya.
Kalau yang ngata-ngatain orang dari belakang?
69. Kebawa suasana aja kali mbak. Suasana N beranggpan bahwa ia memutuskan Mencari pembenaran tindakan
yang kayak gini..kayak gini..kayak gini.Ya untuk melanggar norma yang mengatur sebelum memutuskan
aku kan cuman ngatain yang aku tahu. relasi sosial dengan membicarakan melanggar norma yang
keburukan orang lain tanpa mengatur relasi interpersonal.
sepengetahuan orang tersebut karena ia
terbawa suasana saat itu dan ia juga
menganggap bahwa hanya mengatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
232
233
234
“nyari dasi pak, mas punya dasi nggak”. lagi melanggar peraturan sekolah dengan melanggar peraturan karena
Bapak bilang “masuk sekarang, masuk!” membolos karena ia takut mendapatkan menghindari hukuman.
Yaudah masuk. Tapi ya ketahan di depan hukuman dari ayahnya lagi.
sekolah sama satpam. Dan setelah itu nggak
berani lagi cabut sekolah soalnya takut
ketahuan bapak. Aku bingung nyari alasan
ngapain disini mbak. Dua kali malah kayak
gitu. Sampek aku markirin motor di kantin
itu. Terus aku masuk. Ini beneran masuk.
Terus bapakku liat lagi. Nanya sama tukang
tadi. “N” nya mana? Oh dia sudah masuk.
Sampek ke dalam rumah dicari soalnya
nggak percaya kalau aku masuk. Bapakku
pulang, terus waktu aku pulang aku ditanya.
“Darimana kau?” “Masuk pak.” “Terus
masuk benar? Terus motormu kenapa kau
taruh disana?” “Ya aku parkirin di situ,
kalau nggak pake spion kan nggak bisa
masuk.” “Ah bohong kau kan?” “Pak
beneran, tanya aja guruku sana.”
Wah lucu ya. Itu nggak bakal dilupakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
78. Wah kalau peristiwa kayak gitu nggak bakal N melanggar hukum dengan melempar Tidak mampu mengendalikan
aku lupain. Malah aku pernah ngelempar pisau kepada kakaknya karena ia tidak rasa marah sehingga melanggar
punggung kakakku pake pisau. Dan itu mampu mengendalikan rasa marah. hukum.
nempel. Sekitar dia SMP kelas satu, aku SD
kelas berapa gitu. Waktu itu dia bikin aku
marah, emosi. Terus aku ngejar dia terus
ngelempar pake pisau terus nempel di
punggungnya. Terus dia masuk ke kamar.
Dia nggak berani keluar sampek ibukku
pulang.
79. Di situ hal yang paling aku sesali. Itu tuh N merasa sangat menyesal karena ia tidak Sangat menyesal setelah secara
nembus sampek ke.. gimana coba. Waktu itu mampu mengendalikan rasa marah spontan melanggar hukum
kecil nggak tau kali yah. Aku reflek. Apa sehingga ia secara spontan melanggar karena tidak mampu
yang aku pegang, dia bikin emosi. Ya reflek hukum dengan melempar pisau kepada mengendalikan rasa marah.
aku lempar aja ke dia. Tapi cuman luka kakaknya.
kecil biasa aja.
Terus sikap kakakmu ke kamu gimana habis itu?
80. Terus kakakku nggak berani keluar sebelum N menyesali tindakannya yang secara Menyesali tindakan yang
ibuku pulang. Nyariin kakakku. Aku bilang spontan melemparkan pisau kepada melanggar hukum dengan
di kamar. Terus dia di kamar keluar. Ya kakaknya dengan memikirkan kembali memikirkan kembali tindakan
setelah itu nggak ada apa-apanya. Nggak tindakan yang terlanjur ia lakukan yang terlanjur dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
237
238
239
240
93. Pengen minta maaf tapi malu. Haduh harga N berkeinginan untuk memperbaiki Mengurungkan niat meminta
diriku dimana. Kadang kayak gitu sih mbak. kesalahannya dengan meminta maaf maaf karena rasa malu.
tetapi karena ia merasa malu maka ia
pada akhirnya mengurungkan niatnya
untuk meminta maaf.
Terus yang bandel sama temen. Sebelum kamu ngelakuin, apa yang kamu rasakan?
94. Apa yah. Aku ngerasanya yah coba buat N mengalami keadaan dimana tidak ada Tidak ada emosi yang muncul
biasa aja sih awalnya. emosi yang muncul sebelum ia sebelum melakukan tidakan
memutuskan untuk bertindak nakal yang tidak sebaiknya
bersama teman-temannya. dilakukan.
95. Untuk menjaga hubungan temen aja. N beranggapan bahwa relaasi Angggapan akan berdampak
interpersonalnya dengan teman akan positif sebelum melakukan
semakin dekat jika ia bertindak nakal tidakan yang tidak sebaiknya
bersama teman-temannya. dilakukan.
Kalau nyontek ?
96. Sebelum nyotek mikirnya ya takut sih N merasa takut sebelum melanggar Takut tidak dapat melanggar
sebenernya. Kalau nggak dapet contekkan peraturan dengan mencontek karena ia peraturan.
takut sih. Kalo nggak dapat contekkan cemas bila saat ujian tidak dapat
gimana? mencontek.
Kalau setelah dapat contekkan apa yang kamu rasakan?
97. Kalau dapet ya seneng. Kalau nggak dapet N merasa senang setelah melakukan Senang jika keinginan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
contekkan ya nyesel. Gitu aja sih. Kok tindakan yang melanggar peraturan terpenuhi dan menyesal jika
bodoh sih nggak mau belajar, udah tau mau dengan mencontek jika mendapatkan keinginan tidak tepenuhi,
ujian. contekkan tetapi merasa menyesal jika meskipun melanggar.
tidak mendapatkan contekkan.
Lalu kalau setelah kamu bandel bareng?
98. Seneng. Kadang berani. N merasa senang dan semakin Senang dan semakin berani
memunculkan keberanian dalam dirinya setelah bersama teman
setelah melakukan tindakan yang tidak melakukan tindakan yang tidak
sebaiknya ia lakukan dengan bertindak sebaiknya dilakukan.
nakal bersama teman-teman.
Senengnya karena?
99. Kumpul bareng mereka, tertawa bareng, N merasa senang karena dapat berbagi Senang setelah melakukan
bercanda bareng. Kalau ada masalah, cerita cerita dengan teman-temannya meskipun tindakan yang sebaiknya tidak
kalau mereka bisa bantu ya bantu bareng. ia harus melakukann tindakan yang ia dilakukan karena dianggap
anggap tidak sebaiknya dilakukan. berdampak positif.
Ada yang terlintas nggak di pikiranmu sebelum bandel sama temen?
100. Berhubung waktu itu aku juga punya liver. N merasa bimbang untuk memilih antara Bingung sebelum memutuskan
Yang namanya liver kan nggak boleh terlalu melakukan tindakan yang tidak sebaiknya karena memikirkan dampak
capek. Tapi aku mikirnya nggak baik sih. ia lakukan karena dianggap memiliki tindakan.
Antara pengen mau ngelakuin sama enggak dampak positif atau mengurungkan
itu.. Kalau misalnya “minum” nyari sisi niatnya untuk melakukan tindakan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
positifnya, nanti aku deket sama mereka, tidak sebaiknya ia lakukan demi menjaga
ketawa bareng sama mereka. Kalau sisi kesehatan dan menghindari kemarahan
negatifnya yang aku pikirin pasti ngefek ke ibu.
liver. Kalau misalnya ibukku denger aku
“minum” kayak gini pasti marah, nggak
suka.
Nah kamu kan sempet ada pertentangan di dalam dirimu sendri kan. Diantara dua pilihan kan akhirnya kamu memilih salah satu. Hal
yang terlintas yang membuat kamu pada akhirnya menetapkan pada satu pilihan itu apa?
101. Aku malah nggak. Awalnya milih salah N berpendapat bahwa ia baru menyadari Menyadari kesalahan setelah
satu. Aku nyadar setelah mikir lagi. Kalau kesalahannya setelah ia memikirkan melakukan introspeksi pada
aku terus ngelakuin kayak gini nggak baik kembali tindakan yang tidak sebaiknya ia diri sendiri.
buat aku sendiri, terus aku tinggalin. lakukan tetapi telah terlanjur dilakukan.
Kadang kalau mereka ngajakin paling
ketemunya di kampus, kadang di kopma.
Sebelum kamu ninggikan diri sama orang lain apa yang terlintas?
102. Ya aku mikirnya kadang sebelum itu merasa N sebelumnya berpikiran bahwa pacarnya Sebelum memutuskan
bangga sendiri sih. Kayak apa yah.. akan merasa bangga kepadanya sehingga beranggapan akan mendapat
pokoknya ah pasti dia gini..gini..gini. ia pada akhirnya memutuskan untuk pengakuan dari individu lain.
Seneng lah cowoknya bisa kayak gini. meninggikan dirinya sendiri di hadapan
Ngerasa bangga sih. pacaranya tersebut.
Setelah kamu melakukan ketiga hal itu ada kah yang terlintas?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
103. Yang terlintas itu kalau minum nggak ada Tidak ada yang terlintas dalam benak N Tidak ada yang terlintas setelah
sih. Kalau udah berlalu ya udah. Tinggal setelah ia memutuskan untuk melakukan melakukan tindakan yang tidak
nunggu besok apa lagi. tindakan yang tidak sebaiknya dilakukan, sebaiknya dilakukan karena
karena ia mempunyai anggapan bahwa telah menjadi bagian dari masa
tindakan atau peristiwa yang telah terjadi lalu.
hanya menjadi bagian dari masa lalu yang
tidak perlu dipikirkan lagi.
104. Kalau untuk nyontek tadi setelah itu ya N muncul keinginan untuk memperbaiki Ingin memperbaiki kesalahan
sama. Kalau misalnya dapet ya seneng kesalahan setelah mendapatkan dampak setelah mendapat dampak
cuman dipikiranku. Aku pengen setelah itu.. yang negatif dari melanggar peraturan. negatif tindakan karena
Tergantung, kalau nggak dapet contekkan melanggar peraturan.
terus nilainya jelek. Aku malah mikirnya
aku harus lebih baik lagi lebih belajar lagi
kalau ada ujian.
105. Mungkin sampek sekarang ya nggak belajar N hingga sekarang masih tetap melanggar Tetap melanggar peraturan
juga sih. Aku malas. peraturan dengan mencontek ketika ujian karena rasa malas.
karena ia tidak mampu mengendalikan
rasa malas yang muncul di dalam dirinya.
Apa yang membuat malas?
106. Sebenernya gimana yah? Mengertinya kan N beranggapan bahwa keinginan Melanggar peraturan karena
mbak. Kadang ada pelajaran yang memang melanggar peraturan dengan mencontek rasa malas dan menyerah pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
bener aku nggak ngerti. Terus yang mau ketika ujian timbul karena ia menyerah keterbatasan diri.
dipelajarin apa. Toh aku nggak ngerti juga. dan merasa malas untuk berulang-ulang
Malasnya gitu. Udahlah nunggu hari “H” mempelajari pelajaran yang tidak mampu
nya tiba. Lha pas hari “H” nya tiba ya ia pahami.
kayak gitu lagi. Ya tetep aja gitu lagi gitu
lagi. Muter-muter aja sih mbak. Sampek
pacarku marah-marah. Ayo belajar, aku
yang melajarin. Apalagi kalau namanya
angka. Yaudah lah. Dapet ya dapet kalo
nggak ya enggak.
Lalu selama tiga bulan ini, sebutkan tiga hal atau tindakan yang sepantasnya kamu lakukan tetapi nggak kamu lakukan?
107. Balik ke tadi sih mbak. Ya ujian tadi N tidak belajar, tidak berisitirahat dengan Tidak belajar, ttidak
harusnya aku belajar, kenapa aku nggak cukup, dan keluar kelas ketika kegiatan beristirahat cukup, dan
belajar? Terus apa yah. Banyaknya balik ke perkuliahan masih berlangsung. melanggar peraturan.
belakang lagi. Aku seharusnya ngelakuin
tidur, kenapa aku tetep sama mereka.
Harusnya aku kuliah yang bener. Kenapa
dulu cabut sampek sekarang kadang masih.
108. Kalau udah tiga sks, nggak ngerti, ngantuk, N melanggar peraturan dengan keluar dari Melanggar peraturan karena
bingung mau nagapain. Ya tetep aja sih kelas ketika kegiatan pembelajaran masih tidak mampu mengatasi
walaupun nggak separah yang dulu. Cuman berlangsung karena ia merasa tidak keterbatasan diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
se-jam di kelas, sisanya dua jam lagi di mampu untuk memahami materi
kopma. Tapi kalau sekarang udah mulai pembelajaran yang saat itu sedang
ngantuk, turun, ngrokok, cuci muka. Biar dibahas.
nggak ngantuk lah istilahnya. Daripada di
kelas duduk nggak ngerti apa-apa, ngantuk.
Sama aja sih.
Lalu apa yang membuatmu balik lagi ke “atas” (ke dalam kelas)? Kan di bawah udah enak.
109. Ya aku mikirnya ya paling nggak masih N berusaha untuk kembali mematuhi Berusaha kembali mematuhi
mau lah buat nyenengin orang tua sih. peraturan dengan kembali ke kelas peraturan setelah melanggar
Daripada se-jam di kelas sisanya di kopma. setelah ia melanggar peraturan dengan peraturan demi menyenangkan
Itu kan malah jauh lebih parah. Paling keluar dari kelas yang sedang orang tua
nggak kita punya usaha buat nggak ngantuk mengadakan kegiatan pembelajaran
di kelas daripada duduk nggak ngerti apa- karena ia berusaha untuk membuat orang
apa. Mending refreshing terus ke kelas. tua merasa senang.
Tapi tetep aja nggak ngerti. Tapi paling
nggak, ada usaha lah.
Sekarang yang sebaiknya kamu lakukan tapi nggak kamu lakukan?
110. Ngerjakan tugas pada waktunya. Terus jaga N tidak mengerjakan tugas tepat waktu, Melanggar aturan sosial yang
kesehatan. Nggak begadang. tidak menjaga kesehatan, dan begadang. tidak tertulis.
Apa yang membuatmu berpikiran bahwa ketiga hal itu nggak sebaiknya kamu lakukan?
111. Kalau yang tugas itu, ya kalau gimana ya? N beranggapan bahwa ia tidak sebaiknya Tidak sebaiknya melanggar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
Itu kita dikasih hari. Kalau misalnya kita menunda dalam mengerjakan tugas aturan sosial yang tidak tertulis
nggak sibuk hari ini, kan kita bisa ngerjain karena tugas tersebut tidak akan dapat karena dampak negatif
tugas hari ini juga. Nggak usah ditunggu- terselesaikan semuanya. tindakan.
tungu, besok aja..besok aja. Terus pada hari
H-nya numpuk, terus yang bisa dikerjain
akhirnya cuman sebagian. Harusnya kan
kita dikasih terus ngerjain. Kasih ngerjain.
Nanti kan pada hari H nya kita tinggal
nunggu ngumpulin doang.
Kalau soal jaga kesehatan?
112. Ya itu tadi mbak. Ya nggak perlu minum, N beranggapan bahwa sebaiknya ia tidak Tidak sebaiknya melanggar
nggak perlu begadang tapi ya.. Toh aku melanggar aturan sosial yang tidak aturan sosial yang tidak tertulis
juga liver juga harusnya aku jaga kesehatan, tertulis dengan menjaga kesehatan dan karena dampak negatif
tidur pada waktunya. Kayak gitu sih. tidak begadang untuk menghindari tindakan.
kambuhnya sakit liver yang ia derita saat
ini.
Lalu apa yang membuatmu tetap melakukan hal itu? Yang soal mengerjakan tugas tidak pada waktunya.
113. Malas. Aku tuh nunggu waktu yang enak N tetap melanggar aturan sosial yang Tetap melanggar aturan sosial
aja buat ngerjain. Tapi ya nggak tau kapan tidak tertulis karena ia tidak mampu yang tidak tertulis karena
enaknya. mengendalikan rasa malas yang muncul mencari pembenaran dan tidak
dalam dirinya dengan mencari mampu mengendalikan rasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
248
tugas.
Terakhir ni ya. Berdasarkan pengalaman pribadimu sehari-hari. Menurutmu emosi atau perasaan itu apa?
116. Kalau menurut diri sendiri, emosi atau N berpendapat bahwa menurut Emosi merupakan sesuatu yang
perasaan itu suatu hal yang kita rasain, yang pengalaman pribadinya, emosi merupakan dirasakan individu sehingga
bisa buat kita, apa ya. Gimana ya. Suatu hal sesuatu yang dapat individu rasakan dapat membuat respon marah,
bisa buat kita nangis lah, marah, ya sedih, sehingga mampu membuat individu menangis, sedih, dan senang.
senang. tersebut marah, menangis, dan senang.
Kalau boleh dicontohin kayak gimana?
117. Contohnya ya, misalnya kalau aku tu dibuat N memberikan contoh mengenai emosi Emosi merupakan respon dari
gimana ya. Contohnya ada orang mukul aku bahwa individu akan merasa sedih jika rangsangan external yang
tanpa sebab, bingung kan kenapa dia mukul. kehilangan orang yang disayang dan dialami individu.
Ya marah kan ya itu emosi juga. Terus merasa marah jika dipukul orang tanpa
kalau misalnya kehilangan orang yang kita sebab.
sayang itu kan bagian dari emosi juga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
250
251
252
61. Sadar akan norma yang mengatur relasi interpersonal tetapi tetap melanggar untuk menghindari pertengkaran.
62. Tetap melanggar meskipun menyadari standart norma yang berlaku.
63. Melakukan karena ingin mengetahui respon individu jika sama-sama diperlakukan dengan tidak adil.
64. Lega setelah melanggar norma dengan balas dendam karena telah memenuhi rasa ingin tahu dalam diri.
65. Ingin melanggar norma dengan membalas dendam untuk memenuhi rasa ingin tahu dalam diri.
66. Sebelum memutuskan bimbang antara mematuhi ajaran agama atau memenuhi dorongan membalas dendam.
67. Merasa ada ganjalan dalam diri sehingga mendorong individu untuk melanggar norma dengan membalas dendam.
68. Melanggar norma dengan membalas dendam untuk memenuhi rasa ingin tahu.
69. Mencari pembenaran tindakan sebelum memutuskan melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal.
70. Tetap merasa tidak puas dan menganggap diperlakukan tidak adil setelah melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal.
71. Menganggap diri sendiri sebagai korban setelah melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal.
72. Senang setelah melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal.
73. Senang setelah melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal karena juga dilakukan oleh banyak orang dan mencari pembenaran.
74. Senang setelah melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal karena terhindar dari suasana yang tidak menyenangkan.
75. Takut setelah melanggaar norma yang mengatur relasi interpersonal jika belum terhindar dari situasi yang tidak menyenangkan.
76. Melanggar peraturan dengan membolos.
77. Takut setelah melanggar peraturan dan tidak lagi melanggar peraturan karena menghindari hukuman.
78. Tidak mampu mengendalikan rasa marah sehingga melanggar hukum.
79. Sangat menyesal setelah secara spontan melanggar hukum karena tidak mampu mengendalikan rasa marah.
80. Menyesali tindakan yang melanggar hukum dengan memikirkan kembali tindakan yang terlanjur dilakukan.
81. Mendapat hukuman setelah melanggar hukum.
82. Mencontek, nakal, dan tinggi hati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
253
254
255
256
257
258
259
51. Tidak ada emosi yang muncul dan memikirkan tindakan yang telah ia lakukan setelah membuat keputusan.
52. Setelah memutuskan merasa menyesal jika suasana tidak menyenangkan dan tidak ada emosi yang muncul jika suasana cukup
menyenangkan.
53. Menyesal setelah memutuskan untuk melakukan karena terjadi suasana yang tidak menyenangkan.
55. Ingin membalas dendam karena beranggapan telah diperlakukan tidak adil.
56. Ingin mengetahui respon individu yang telah berlaku tidak adil sebelum melanggar norma dengan balas dendam.
57. Ingin melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal karena muncul rasa tidak suka pada orang lain.
58. Mengurungkan niat untuk melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal karena diangggap tidak akan bermanfaat.
60. Tidak sepantasnya dilakukan karena tidak dapat menyelesaikan masalah.
61. Sadar akan norma yang mengatur relasi interpersonal tetapi tetap melanggar untuk menghindari pertengkaran.
63. Melakukan karena ingin mengetahui respon individu jika sama-sama diperlakukan dengan tidak adil.
64. Lega setelah melanggar norma dengan balas dendam karena telah memenuhi rasa ingin tahu dalam diri.
65. Ingin melanggar norma dengan membalas dendam untuk memenuhi rasa ingin tahu dalam diri.
66. Sebelum memutuskan bimbang antara mematuhi ajaran agama atau memenuhi dorongan membalas dendam.
67. Merasa ada ganjalan dalam diri sehingga mendorong individu untuk melanggar norma dengan membalas dendam.
68. Melanggar norma dengan membalas dendam untuk memenuhi rasa ingin tahu.
69. Mencari pembenaran tindakan sebelum memutuskan melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal.
70. Tetap merasa tidak puas dan menganggap diperlakukan tidak adil setelah melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal.
71. Menganggap diri sendiri sebagai korban setelah melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal.
72. Senang setelah melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal.
73. Senang setelah melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal karena juga dilakukan oleh banyak orang dan mencari
pembenaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
260
74. Senang setelah melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal karena terhindar dari suasana yang tidak menyenangkan.
75. Takut setelah melanggaar norma yang mengatur relasi interpersonal jika belum terhindar dari situasi yang tidak menyenangkan.
77. Takut setelah melanggar peraturan dan tidak lagi melanggar peraturan karena menghindari hukuman.
78. Tidak mampu mengendalikan rasa marah sehingga melanggar hukum.
79. Sangat menyesal setelah secara spontan melanggar hukum karena tidak mampu mengendalikan rasa marah.
80. Menyesali tindakan yang melanggar hukum dengan memikirkan kembali tindakan yang terlanjur dilakukan.
83. Menyadari peraturan tetapi tetap melanggar karena mencari pembenaran.
85. Tidak sebaiknya melakukan karena dampak negatif tindakan.
86. Tidak sebaiknya dilakukan karena dampak negatif tindakan.
87. Tetap melakukan tindakan yang tidak sebaiknya dilakukan karena dianggap dapat berdampak baik.
88. Melakukan tindakan yang tidak sebaiknya dilakukan untuk memenuhi dorongan mempertahankan representasi diri aktual.
89. Rasa senang sebelum melakukan tindakan yang tidak sebaiknya dilakukan.
90. Rasa rendah diri setelah melakukan tindakan yang tidak sebaiknya dilakukan karena respon negatif dari individu lain.
91. Menyadari kesalahan setelah mendapat respon negatif dari individu lain.
92. Menyadari kesalahan setelah mendapat respon negatif dari individu lain.
93. Mengurungkan niat meminta maaf karena rasa malu.
94. Tidak ada emosi yang muncul sebelum melakukan tidakan yang tidak sebaiknya dilakukan.
95. Angggapan akan berdampak positif sebelum melakukan tidakan yang tidak sebaiknya dilakukan.
96. Takut tidak dapat melanggar peraturan.
97. Senang jika keinginan terpenuhi dan menyesal jika keinginan tidak tepenuhi, meskipun melanggar.
98. Senang dan semakin berani setelah bersama teman melakukan tindakan yang tidak sebaiknya dilakukan.
99. Senang setelah melakukan tindakan yang sebaiknya tidak dilakukan karena dianggap berdampak positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
261
262
1.Sebelum Bertindak
2.2 Kognitif
2.2.1 Perspektif Individu
Menyadari dan mematuhi standart sosial:
a. Tidak pantas dilakukan karena melanggar undang-undang.(MU2)
b. Sebelum memutuskan tidak berkeinginan melanggar hukum dan bingung.(MU4)
c. Takut dan bingung sebelum memutuskan untuk tidak melanggar hukum.(MU6)
d. Melakukan karena mematuhi norma sosial yang mengatur relasi interpersonal di masyarakat.(MU27)
e. Melakukan karena mematuhi norma sosial yang mengatur peran dalam keluarga.(MU28)
f. Sebaiknya melakukan karena mematuhi norma yang mengatur relasi interpersonal.(MU42)
g. Sebaiknya melakukan untuk membalas budi tindakan orang lain.(MU43)
Memenuhi kewajiban:
a. Sebaiknya dilakukan karena telah menjadi suatu kewajiban.(MU41)
b. Merasa malas sehingga terpaksa melakukan hanya untuk memenuhi kewajiban.(MU47)
Menghindari dampak negatif tindakan:
a. Tidak melanggar hukum karena dampak negatif tindakan.(MU3)
b. Memikirkan dampak negatif tindakan sebelum memutuskan untuk tidak melanggar hukum.(MU5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
263
264
aktual.(MU88)
Menghindari sesuatu yang tidak menyenangkan:
a. Malas untuk melakukan karena mengurangi kesenangan pribadi.(MU50)
b. Sadar akan norma yang mengatur relasi interpersonal tetapi tetap melanggar untuk menghindari pertengkaran.(MU61)
Mencari pembenaran atas tindakan:
a. Ingin membalas dendam karena beranggapan telah diperlakukan tidak adil.(MU55)
b. Mencari pembenaran tindakan sebelum memutuskan melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal.(MU69)
c. Menyadari peraturan tetapi tetap melanggar karena mencari pembenaran.(MU83)
d. Tetap melanggar aturan sosial yang tidak tertulis karena mencari pembenaran dan tidak mampu mengendalikan rasa
malas.(MU113)
e. Sadar akan aturan sosial yang tidak tertulis tetapi tetap melanggar karena mencari pembenaran tindakan.(MU114)
f. Rasa malas dan anggapan bisa menunda pekerjaan sebelum melanggar aturan sosial yang tidak tertulis.(MU115)
Ingin tahu:
a. Ingin mengetahui respon individu yang telah berlaku tidak adil sebelum melanggar norma dengan balas
dendam.(MU56)
b. Ingin melanggar norma dengan membalas dendam untuk memenuhi rasa ingin tahu dalam diri.(MU65)
c. Melakukan karena ingin mengetahui respon individu jika sama-sama diperlakukan dengan tidak adil.(MU63)
d. Melanggar norma dengan membalas dendam untuk memenuhi rasa ingin tahu.(MU68)
Bimbang memilih antara keinginan dengan kewajiban beragama:
Sebelum memutuskan bimbang antara mematuhi ajaran agama atau memenuhi dorongan membalas dendam.(MU66)
Ragu pada kemampuan diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
265
a. Melanggar peraturan karena rasa malas dan menyerah pada keterbatasan diri.(MU106)
b. Melanggar peraturan karena tidak mampu mengatasi keterbatasan diri.(MU108)
2.2.2 Keluarga
Mematuhi standart sosial karena orang tua:
a. Tidak melanggar peraturan karena pengorbanan orang tua dan mempertahankan representasi diri ideal.(MU10)
b. Mengingat pengorbanan orang tua dan rasa tidak tega sebelum tidak melanggar peraturan.(MU14)
c. Tidak ingin menyakiti orang tua tetapi terkadang terpaksa berbuat sebaliknya karena tidak mampu mengendalikan
emosi.(MU22)
d. Berusaha kembali mematuhi peraturan setelah melanggar peraturan demi menyenangkan orang tua (MU109)
2.2.3 Fisiologis
-
2.3 Emosi
2.3.1 Emosi Positif
Cenderung merasa senang:
Rasa senang sebelum melakukan tindakan yang tidak sebaiknya dilakukan.(MU89)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
266
267
Tidak peduli:
Tidak peduli dan tidak ada emosi yang muncul sebelum maupun setelah melanggar norma pada teman.(MU16)
Merasa malas:
a. Meskipun menyadari standart norma tetapi tetap melanggar norma karena rasa malas.(MU12)
b. Rasa malas atau ingin mencari kesibukan sebelum memutuskan.(MU44)
c. Merasa malas sehingga terpaksa melakukan hanya untuk memenuhi kewajiban.(MU47)
d. Melakukan untuk mematuhi norma yang mengatur relasi sosial meskipun merasa malas dan terpaksa. (MU49)
e. Malas untuk melakukan karena mengurangi kesenangan pribadi.(MU50)
f. Tetap melanggar peraturan karena rasa malas.(MU105)
g. Melanggar peraturan karena rasa malas dan menyerah pada keterbatasan diri.(MU106)
h. Tetap melanggar aturan sosial yang tidak tertulis karena mencari pembenaran dan tidak mampu mengendalikan rasa
malas.(MU113)
i. Rasa malas dan anggapan bisa menunda pekerjaan sebelum melanggar aturan sosial yang tidak tertulis.(MU115)
268
2.Setelah Bertindak
2.1 Kognitif
2.1.1 Perspektif Individu
Berdasarkan kewajiban mematuhi standart sosial:
a. Setelah memutuskan berpikir mengenai sudah keharusan untuk mematuhi norma sosial yang mengatur relasi
interpersonal.(MU37)
b. Setelah memutuskan berpikir memang seharusnya melakukan karena yakin akan norma sosial yang mengatur peran
dalam keluarga.(MU39)
Mencari pembenaran atas tindakan/keputusan:
a. Senang setelah melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal karena juga dilakukan oleh banyak orang dan
mencari pembenaran. (MU73)
b. Tetap merasa tidak puas dan menganggap diperlakukan tidak adil setelah melanggar norma yang mengatur relasi
interpersonal.(MU70)
c. Menganggap diri sendiri sebagai korban setelah melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal.(MU71)
d. Senang setelah melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal karena juga dilakukan oleh banyak orang dan
mencari pembenaran. (MU73)
e. Senang setelah melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal karena terhindar dari suasana yang tidak
menyenangkan.(MU74)
f. Senang setelah melakukan tindakan yang sebaiknya tidak dilakukan karena dianggap berdampak positif.(MU99)
Introspeksi dan menyadari kesalahan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
269
a. Menyesali tindakan yang melanggar hukum dengan memikirkan kembali tindakan yang terlanjur dilakukan.(MU80)
b. Menyadari kesalahan setelah mendapat respon negatif dari orang lain.(MU91)
c. Menyadari kesalahan setelah mendapat respon negatif dari orang lain.(MU92)
d. Menyadari kesalahan setelah melakukan introspeksi pada diri sendiri.(MU101)
e. Ingin memperbaiki kesalahan setelah mendapat dampak negatif tindakan karena melanggar peraturan.(MU104)
Tidak ada yang terlintas:
Tidak ada yang terlintas setelah melakukan tindakan yang tidak sebaiknya dilakukan karena telah menjadi bagian dari
masa lalu.(MU103)
Menghindari hukuman
Takut setelah melanggar peraturan dan tidak lagi melanggar peraturan karena menghindari hukuman.(MU77)
Telah terbiasa:
a. Setelah memutuskan berpikir mengenai sudah terbiasa untuk mematuhi norma yang mengatur peran dalam
keluarga.(MU38)
2.1.2 Keluarga
Memikirkan respon keluarga setelah membuat keputusan:
a. Tetap memikirkan keluarga setelah tidak melanggar peraturan.(MU18)
b. Membayangkan rasa senang ibu karena telah tidak melanggar peraturan.(MU24)
270
a. Rasa rendah diri setelah melakukan tindakan yang tidak sebaiknya dilakukan karena respon negatif dari individu
lain.(MU90)
b. Menyadari kesalahan setelah mendapat respon negatif dari individu lain.(MU91)
c. Menyadari kesalahan setelah mendapat respon negatif dari individu lain.(MU92)
Mencari pembenaran tindakan jika juga dilakukan oleh lingkungan sekitar:
a. Senang setelah melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal karena juga dilakukan oleh banyak orang dan
mencari pembenaran. (MU73)
2.4 Emosi
2.4.1 Emosi Positif
Merasa senang
a. Senang setelah tidak melanggar peraturan.(MU23)
b. Senang pada diri sendiri setelah tidak melanggar peraturan.(MU25)
c. Senang setelah melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal.(MU72)
d. Senang setelah melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal karena juga dilakukan oleh banyak orang dan
mencari pembenaran. (MU73)
e. Senang setelah melanggar norma yang mengatur relasi interpersonal karena terhindar dari suasana yang tidak
menyenangkan.(MU74)
f. Senang dan semakin berani setelah bersama teman melakukan tindakan yang tidak sebaiknya dilakukan.(MU98)
g. Senang setelah melakukan tindakan yang sebaiknya tidak dilakukan karena dianggap berdampak positif.(MU99)
h. Senang jika keinginan terpenuhi dan menyesal jika keinginan tidak tepenuhi, meskipun melanggar.(MU97)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
271
Merasa lega:
a. Lega setelah melanggar norma dengan balas dendam karena telah memenuhi rasa ingin tahu dalam diri.(MU64)
Bersyukur:
a. Senang dan bersyukur setelah tidak melanggar hukum karena dapat mengalami keadaan yang disyukuri saat
ini.(MU7)
272
a. Takut setelah melanggaar norma yang mengatur relasi interpersonal jika belum terhindar dari situasi yang tidak
menyenangkan.(MU75)
b. Takut setelah melanggar peraturan dan tidak lagi melanggar peraturan karena menghindari hukuman.(MU77)
Tidak peduli:
Tidak peduli dan tidak ada emosi yang muncul sebelum maupun setelah melanggar norma pada teman.(MU16)
273
274
(S3/MU51/B1)
Malas “...Tapi kadang ada waktunya malas nggak mau
ngelakuin apa-apa...” (S1/MU44/B4)
Inferior “Terus ngerasa istilahnya ngatain diri sendiri
tuh bodoh.” (S1/MU15/B1)
Malu “... Sampek ketemu golongane orang-orang itu,
terus dimasukkan TV, kan malu saya...”
(S5/MU35/B3)
Tidak Ada Emosi
Tidak ada emosi karena “Masalah perasaan saya tidak terlalu
mengesampingkan memikirkan itu. Jadi saya lebih ke memikirkan.
emosi yang muncul Jadi kalau saya kuliah efeknya apa dan kalau
tidak kuliah efeknya apa...” (S3/MU13/B1)
Norma
Emosi Positif
Nyaman “... Aku nyaman`e ndelok mereka, seneng gitu
lhoh.” (S4/MU28/B1)
Sayang “Yo perasaan sayang sama cinta. Yo nek ra
dilakoni yo meh kapan lagi gitu lhoh.”
(S4/MU38/B1)
Bersyukur “... Lagi-lagi ke religi lagi. Gini ya, karena rasa
syukur saya. Saya itu bisa hidup sempurna...”
(S6/MU38/B2)
Empati “... Kadang-kadang melihat “kok ada ya dokter
yang mau ke sana? Kasihan ya anak-anak ini.
Kok ada ya guru yang mau ke sana? Kapan ya
aku bisa seperti mereka?” Seperti itu. Itu tuh
dorongan.” (S6/MU43/4-6)
Emosi Negatif
Menyesal “... Kalau durhaka pada orang tua juga saya
pada akhirnya menyesali...” (S7/MU28/B8)
Tertekan “Ya macem-macem. Merasa tertekan, merasa
terkekang dengan penyesalan-penyesalan yang
telah aku lalui sebelumnya...”(S7/MU42/B1)
Gelisah “Gelisah. Rasanya tuh saya mau nangis tapi kok
gak bisa gitu...” (S2/MU35/B1)
Takut “Sebelumnya lebih ke takut, soale kadang aku
mikir iso ra yo nglakoni urip.” (S4/MU36/B1)
Terpaksa “... Ya memang kadang kepaksa, kadang kalo
misalnya ngasih tau yang baik, tapi kadang
biasanya bertentangan dengan apa yang kita
inginni. Kadang ngeiyain kata-katanya kakak
terpaksa...”(S1/MU30/B1&6)
Malas “... Soalnya sebelumnya, aku buat ngaji sama
sholat itu susah banget. Jadi malesnya minta
ampun.”(S8/MU26/B3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
275
Tidak nyaman “... Gini ya, sebetulnya kalau kita menahan, ada
ganjelan. Kalau saat itu ya pasti ini, pasti ada
perasaan kayak ada sesuatu ganjalan, ndak
nyaman.”(S6/MU11/B1-3)
Tidak Ada Emosi
Tidak ada emosi yang “Yang aku rasain ya kalau memperhatiin pacar.
muncul karena Kalau aku sih biasa aja karena menurutku
dianggap wajar itu hal yang wajar sih.”(S1/MU29/B2-3)
Pencapaian Tujuan
Bertahan Hidup
Emosi Positif -
-
Emosi Negatif
Stress “...ya pokoknya dibuat stress lah dengan
aktifitas saya dan relasi saya dengan orang
lain...”(S3/MU5/B3)
Suasana hati cenderung “Perasaan yang muncul itu pokoknya suasana
mundah berubah hati nggak enak. Lebih tepatnya berada di
tengah-tengah. Nggak merasakan
kegembiraan dan nggak merasakan perasaan
nggak enak. Jadi berada di tengah-tengah. Jadi
istilahnya bimbang gitu. Jadi bingung
sebenarnya. Lebih ke flat lah.”(S3/MU12/B1-5)
Tidak nyaman “Perasaan itu, di hati rasanya nggak enak
banget...”(S3/MU20/B1)
Tidak Ada Emosi
Tidak ada emosi yang “Kalau masalah itu, perasaannya lebih ke flat.
muncul karena Jadi nggak ngerasain.”(S3/MU16/B1-2)
mengesampingkan “... Jadi saya lebih fokus ke persoalan saya.
emosi yang muncul Jadi sekedar sepintas lalu saja.”(S3/MU17/B3)
Tidak ada emosi yang “... Emang sudah jadi kebiasaan sehari-hari,
muncul karena telah jadi perasaanya ya biasa aja.”(S8/MU25/B1-3)
terbiasa
Isi Kognitif
Pencapaian Tujuan Identitas
Hukum
Perspektif Individu
Memenuhi dan “Ya saya tau itu salah dan bukan tipe saya
mempertahankan kayak gitu.”(S4/MU2/B1)
representasi diri
Menyadari dan “... Kalau mukulin orang kan itu ada undang-
mematuhi standart undangnya. Mukulin orang tanpa sebab, terus
sosial hanya karena bantuin temen kita. Itu kan
menurutku sih ndak pantes.”(S1/MU2/B5&8)
Bimbang “Ya antara takut sama bingung aja gitu
mbak.”(S1/MU6/B1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
276
277
Keluarga
Kelekatan dengan “Tapi menurut saya itu, namanya mbolos itu kan
keluarga tidak pantas. Karena sudah membayar mahal,
orang tua susah-susah, masak mbolos? Kan
nggak pantes itu. Ya sepantasnya saya
masuk.”(S3/MU3/B2-3)
Fisiologis
Jantung berdebar-debar “Perasaan iu deg-deggan, ya ada takut. Deg-
degan dan takut itu...”(S3/MU41/B1)
Norma
Perspektif Individu
Memenuhi dan “...kalau ehm orang tua, saya..harus saya
mempertahankan hormati. Jadi saya tidak mungkin untuk
representasi diri melawan orang tua saya.”(S2/MU7/B1-3)
Menghindari dampak “Dampaknya aja ndak baik kan.”(S8/MU6/B1)
negatif atas tindakan
Menyadari dan “Saya berharap, Oh saya keterlaluan mungkin.
memperbaiki kesalahan Saya harus memperbaiki diri.”(S7/MU29/B1-
2)
Memikirkan dampak “Di dalam di kelas saya sudah memperoleh
positif atas tindakan akademik yang baik dan nanti di dalam
bekerjanya, kalau etika saya ataupun itu saya
kurang berkenan, kan juga akan, apa sih kalau
bilang, “lhoh kok orang ini pinter tapi etikanya
gak pinter ya?” Jadi saya bilang itu penting
karena gimanaya.”(S2/MU26/B3-8)
Bimbang “Pertama sih bimbang. Ehm terus kadang itu
kalau untuk memulainya ragu karena takut
dicemoohkan orang...”(S2/MU11/B1)
Telah terbiasa “...Emang sudah jadi kebiasaan sehari-hari,
jadi perasaanya ya biasa aja.”(S8/MU25/B1-3)
Religiuistas
Mematuhi ajaran “...Jadi kita harus jadi orang muslim ya harus
agama sholat, ngaji juga...”(S8/MU23/B4-5)
Ajaran agama “...Dari bacaan-bacaan seperti itu, bagaimana
mempengaruhi pola kita harus berjiwa besar. Bagaimana kita tuh
pikir individu harus bisa menerima kegagalan. Karena
kegagalan itu merupakan pengalaman untuk
menuju kebaikan. Dari banyak membaca itu,
saya membuat memotivasi saya untuk
berubah. Lagi-lagi masuk ke
religi.”(S6/MU33/B6&9-11)
Lingkungan Sekitar
Kelekatan dengan “...Saya tidak bisa berjalan sendiri tanpa
lingkungan sekitar bantuan teman-teman.”(S2/MU8/B2-3)
Termotivasi oleh “Saya belajar dari orang-orang yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
278
279
Hukum
Emosi Positif
- -
Emosi Negatif
Marah “...Waktu itu dia bikin aku marah, emosi.
Terus aku ngejar dia terus ngelempar pake
pisau terus nempel di
punggungnya...”(S1/MU78/B6)
Tidak Ada Emosi
- -
Peraturan
Emosi Positif
- -
Emosi Negatif
Malas “Tidak melakukan soalnya saya ada rasa
malas.”(S3/MU90/B1)
Tidak senang “Itu agak ndak seneng soalnya saya ndak
suka disuruh-suruh...”(S3/MU93/B1)
Takut “Sebelum nyotek mikirnya ya takut sih
sebenernya. Kalau nggak dapet contekkan
takut sih...”(S1/MU96/B1&3)
Tidak Ada Emosi
- -
Norma
Emosi Positif
Nyaman “...Sebelum berbohong tadi, awalnya sih
rasa nyaman aja ya. Saya ngerasa itu
benar.”(S2/MU49/B3)
Senang “...Malah kadang ada rasa agak sedikit
seneng. Biar dia tahu rasanya
kesusahan...”(S3/MU102/B4)
Emosi Negatif
Malas “...Terus aku mau ke sana ki wes males ki
lhoh.”(S4/MU57/B4)
Tidak nyaman “Perasaan sebetulnya ndak nyaman
sebetulnya....”(S6/MU70/B1)
Bersalah “Sebelumnya tuh, yang saya rasakan
perasaan bersalah...”(S2/MU63/B2)
Marah “Cuman kan karena orang itu merasa emosi
saja waktu itu, jadi marah seperti
itu.”(S6/MU4/B2)
Terpaksa “...Orang tuanya ndak marah sama temen
saya. Kan jadi sama-sama enak. Meskipun
perbuatan saya kan ndak baik toh. Tapi
kan sama-sama menguntungkan kedua
belah pihak toh...”(S3/MU80/B4-8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
280
281
Lingkungan Sekitar
- -
Keluarga
- -
Fisiologis
- -
Norma
Perspektif Individu
Menemukan Pembenaran “Yo sebenere ki nggak baik sih ceritane.
atas tindakan Aku berpikiran ndadak nang nggrejo ki
nggo opo wong neng omah wae
iso...”(S4/MU66/B1-2)
Menghindari keadaan yang “...Cuman kan nggak sepantesnya kan.
tidak menyenangkan Kenapa nggak jujur aja kan. Aku mikirnya
kalau misalnya jujur malah buat
pertengkaran.”(S1/MU61/B11-12)
Tidak mampu “...Kan saya sudah tahu ndak pantes, tapi
mengendalikan emosi dan logika saya kalah dengan perasaan
pikiran saya.”(S3/MU60/B2)
Bimbang “...Di satu sisi orang tuanya baik banget,
jadi kalau saya berbohong kan ndak
enak. Jadi saya bimbang.”(S3/MU79/B3-
5)
Religiuistas
Berdosa jika melanggar “Kalau ngegosipin temen, waduh itu kan
aturan agama lebih dosa banget ya.”(S8/MU41/B1-2)
Lingkungan Sekitar
- -
Keluarga
- -
Fisiologis
Lelah “...Lebih males ke capek.”(S4/MU64/B5)
Refleks “...Tapi kalau kita marah tiba-tiba itu
kan kejadiannya tiba-tiba ndak ada
perencanaan.”(S6/MU5/B10)
Pencapaian Tujuan Bertahan
Hidup
Perspektif Individu
Menemukan pembenaran “...Terus mau menyang adhus ki wes
atas tindakan males. Opo meneh wes nggletak ning
kasur, nonton TV. Yowes males. Paling
keluar makan, pulang nggak mandi
yowes tidur.”(S4/MU73/B1-3)
Religiuistas
- -
Lingkungan Sekitar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
282
- -
Keluarga
- -
Fisiologis
Lelah “...Capek males...”(S4/MU73/B1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
283
284
285
positif atas tindakan Pak ini sudah ndak tepakai, boleh dibawa
pulang. Mbawanya juga ndak ragu-ragu. Jadi
enak. Walaupun ketemu kan enak. Plong gitu.
Kan sudah diberikan...”(S5/MU17/B1-4)
Religiuistas
- -
Lingkungan Sekitar
- -
Keluarga
- -
Fisiologis
- -
Peraturan
Perspektif Individu
Memikirkan dampak “...woo untung udah ngerjain jadi bisa kerja
positif atas tindakan tugas lainnya atau main-main dulu. Jadi ndak
beban lagi gitu.”(S3/MU54/B1-3)
Mempertahankan “...Soalnya saya itu, bagaimanapun hasilnya,
representasi diri ya itu hasil perjuangan saya.
Gitu.”(S3/MU34/B1-2)
Memikirkan dampak “...Nanti kalau marah sungguhan kan jadi
negatif atas tindakan rame.”(S5/MU42/B1-2)
Religiuistas
- -
Lingkungan Sekitar
Penilaian lingkungan “...Terus kalau ini deg-deggaannya lebih ke
sekitar terhadap reaksi kelas kepada saya. Waktu saya angkat
individu tangan dan langsung ngomong itu, kan
perhatian langsung ke saya semua. Jadi grogi.
Kan jadi pusat perhatian.”(S3/MU46/B3&5)
Keluarga
Kelekatan dengan “Ah aku udah ngelakuin pasti ibuk seneng
keluarga kalau misalnya dulu aku “cabut” sekarang
aku nggak lagi. Sekarang aku
serius.”(S1/MU24/B1-3)
Fisiologis
Jantung berdebar-debar “Ya itu sih, lebih ke deg-deggan
tadi.”(S3/MU44/B1)
Norma
Perspektif Individu
Memikirkan dampak “Kedua itu pikirannya juga tenang
positif atas tindakan gitu.”(S9/MU14/B1)
Mempertahankan “...Apa namane ngepek bojo ki ora mung
representasi diri ngepek bojo, tapi aku punya kewajiban untuk
memenuhi kebutuhan dia gitu
lhoh.”(S4/MU35/B3-4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
286
287
288
Bertahan Hidup
Emosi Positif
- -
Emosi Negatif
- -
Tidak Ada Emosi
- -
Isi Kognitif
Pencapaian Tujuan Identitas
Hukum
Perspektif Individu
Menyadari kesalahan “...Ya aku nyesel aja waktu itu, kok bisa itu
lhoh aku ngelempar pisau ke
dia.”(S1/MU80/B5)
Religiuistas
- -
Lingkungan Sekitar
- -
Keluarga
- -
Fisiologis
- -
Peraturan
Perspektif Individu
Mencari pembenaran “...Kadang ada pelajaran yang memang bener
atas tindakan aku nggak ngerti. Terus yang mau dipelajarin
apa. Toh aku nggak ngerti
juga...”(S1/MU106/B2-4)
Menyadari dan “...kalau nggak dapet contekkan terus nilainya
memperbaiki kesalahan jelek. Aku malah mikirnya aku harus lebih
baik lagi lebih belajar lagi kalau ada
ujian.”(S1/MU104/B4-7)
Religiuistas
- -
Lingkungan Sekitar
- -
Keluarga
- -
Fisiologis
- -
Norma
Perspektif Individu
Mencari pembenaran “...Terus yang ikut ngata-ngatain itu juga
atas tindakan banyak. Itu yang buat aku seneng. Berarti kan
bener.”(S1/MU73/B2-4)
Menghindari keadaan “Seneng sih sebenernya. Selamat dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
289
290
Gerah “Sumuk.”(S4/MU74/B1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
291
Lampiran 26. Pengalaman Emosi dan Isi Kognitif Individu Sebelum dan Setelah Bertindak Sesuai Standart
Sosial
Pencapaian Sebelum Bertindak Setelah Bertindak
tujuan Individu Pengalaman Emosi Isi Kognitif Pengalaman Emosi Isi Kognitif
Tujuan Identitas
Hukum Emosi Positif Emosi Positif
Tidak tega Perspektif Individu Lega Perspektif Individu
Memenuhi dan Mempertahankan representasi
mempertahankan representasi diri
diri Memikirkan dampak negatif atas
tindakan
Memikirkan dampak positif atas
tindakan
Senang Perspektif Individu
Memikirkan dampak negatif atas
tindakan
Mempertahankan representasi
diri
Bersyukur Perspektif Individu
Memikirkan dampak positif atas
tindakan
Puas Perspektif Individu
Memikirkan dampak positif atas
tindakan
Mempertahankan representasi
diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
292
293
294
295
296
Religiusitas
Ajaran agama mempengaruhi
pola pikir individu
Tidak Ada Emosi Tidak Ada Emosi
Tidak ada emosi Perspektif Individu Tidak ada emosi Perspektif Individu
karena Memenuhi dan yang muncul Mempertahankan representasi
mengesampingkan mempertahankan representasi diri
emosi yang diri
muncul
Norma Emosi Positif Emosi Positif
Nyaman Lingkungan Sekitar Senang Perspektif Individu
Kelekatan dengan lingkungan Memikirkan dampak positif atas
sekitar tindakan
Keluarga Mempertahankan representasi
Kelekatan dengan keluarga diri
Sayang Perspektif Individu Lega Perspektif Individu
Memenuhi dan Memikirkan dampak positif atas
mempertahankan representasi tindakan
diri Mempertahankan representasi
Lingkungan Sekitar diri
Kelekatan dengan lingkungan Puas Perspektif Individu
sekitar Memikirkan dampak positif atas
Keluarga tindakan
Kelekatan dengan keluarga Mempertahankan representasi
diri
Lingkungan Sekitar
Puas karena mendapat respon
positif dari lingkungan sekitar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
297
298
299
300
terhadap individu
Keluarga
Mematuhi orang tua
Tidak nyaman Perspektif Individu
Menghindari dampak negatif
atas tindakan
Lingkungan Sekitar
Penilaian lingkungan sekitar
terhadap individu
Keluarga
Mematuhi orang tua
Tidak ada emosi Perspektif Individu Tidak Ada Emosi
Tidak ada emosi Mengesampingkan emosi Tidak ada emosi Perspektif Individu
yang muncul yang muncul yang muncul Memikirkan dampak negatif atas
karena Memenuhi dan tindakan
mengesampingkan mempertahankan
emosi yang repressentasi diri
muncul Menghindari dampak negatif
Tidak ada emosi atas tindakan
yang muncul Telah terbiasa
karena telah
terbiasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
301
Lampiran 27. Pengalaman Emosi dan Isi Kognitif Individu Sebelum dan Setelah Bertindak Tidak Sesuai
Standart Sosial
Pencapaian Sebelum Bertindak Setelah Bertindak
tujuan Individu Pengalaman Emosi Isi Kognitif Pengalaman Emosi Isi Kognitif
Tujuan Identitas
Hukium Emosi Positif Emosi Positif
- - - -
Emosi Negatif Emosi Negatif
Marah Perspektif Individu Menyesal Perspektif Individu
Tidak mampu mengendalikan Menyadari kesalahan
emosi dan pikiran
Tidak Ada Emosi Tidak Ada Emosi
- - - -
Peraturan Emosi Positif Emosi Positif
- - Senang Perspektif Individu
Mencari pembenaran atas
tindakan
Menyadari dan memperbaiki
kesalahan
Emosi Negatif Emosi Negatif
Malas Perspektif Individu Takut Perspektif Individu
Menemukan pembenaran atas Menyadari dan memperbaiki
tindakan kesalahan
Tidak Senang Perspektif Individu
Menemukan pembenaran atas
tindakan
Takut Perspektif Individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
302
303
tindakan
Lingkungan Sekitar
Menyesal karena tertinggal dari
kelompok
Tidak nyaman Perspektif Individu Tidak Nyaman Perspektif Individu
Menemukan pembenaran atas Menyadari dan memperbaiki
tindakan kesalahan
Mencari pembenaran atas
tindakan
Keluarga
Mempertahankan kepercayaan
orang tua
Bersalah Perspektif Individu Bersalah Perspektif Individu
Menemukan pembenaran atas Menyadari dan memperbaiki
tindakan kesalahan
Mencari pembenaran atas
tindakan
Marah Perspektif Individu Tidak peduli Perspektif Individu
Tidak mampu mengendalikan Mencari pembenaran atas
emosi dan pikiran tindakan
Menemukan pembenaran atas
tindakan
Fisiologis
Refleks
Terpaksa Perspektif Individu Inferior Perspektif Individu
Menemukan pembenaran atas Menyadari dan memperbaiki
tindakan kesalahan
Bimbang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
304
305
306
Lampiran 28