Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

MOTIVASI BERPRESTASI

Disusun Oleh :
Anna Insya (16504241047)
Riski Perdana (16504241050)
Arnafi Kurnia Hidayat (16504244024)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat dan berkah Tuhan Yang Maha Kuasa yang mana
dengan rahmat dan karunia-Nya lah makalah tentang Motivasi Berprestasi ini dapat
terselesaikan. Adapun makalah tentang Motivasi Berprestasi ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan. Terima kasih kepada seluruh pihak
yang ikut membantu memberikan informasi dalam penyelesaian makalah. Ucapan
terima kasih diberikan pula kepada orang tua yang senantiasa memberikan
semangat dan dukungan serta do’a.
Kami selaku penyusun sadar akan ketidaksempurnaan dan kekurangan
dalam makalah ini baik dalam hal sistem penyusunan maupun yang lain. Oleh sebab
itu kami sangat berharap atas kritik dan saran yang membangun guna
mengembangkan pengetahuan kita bersama.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................1
C. Tujuan .........................................................................................................2
BAB II ISI .............................................................................................................. 3
A. Pengertian Motivasi ...................................................................................3
B. Pengertian Berprestasi ...............................................................................3
C. Teori Motivasi Berprestasi ........................................................................5
D. Fungsi Motivasi ..........................................................................................7
E. Karakteristik Individu yang Mempunyai Motivasi Berprestasi ............8
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Berprestasi ...................11
E. Tindakan Strategis dan Ciri-cirinya ......................................................13
F. Penerapan Tindakan Strategis dalam Perusahaan ...............................14
G. Meningkatkan Motivasi Berprestasi ......................................................14
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 16
A. Kesimpulan ...............................................................................................16
B. Saran ..........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari masih banyak orang yang menafsirkan dan


memandang bahwa kewirausahaan adalah identik dengan apa yang dimiliki dan
dilakukan oleh usahawan atau wiraswasta. Pandangan tersebut kurang tepat karena
jiwa dan sikap kewirausahaan tidak hanya dimiliki oleh usahawan namun juga oleh
setiap orang yang berfikir kreatif dan bertindak inovatif.

Seorang wirausahawan yang berhasil selalu mampu dan memiliki


kompetensi untuk menghadapi setiap resiko atau peluang yang muncul. Beberapa
karakteristik yang harus dimiliki wirausahawan agar dapat menjalankan kegiatan
wirausaha dengan baik antara lain: 1) percaya diri, 2) berorientasikan tugas dan
hasil, 3) sikap pengambil resiko, 4) kepemimpinan, 5) keorisinilan, 6) berorientasi
ke masa depan, 7) jujur dan tekun. Keseluruhan karakteristik tersebut dapat dicapai
hanya bila wirausahawan memiliki motivasi untuk menjadikan usahanya berhasil.

Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah


laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk
melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu,
dalam makalah ini akan disampaikan mengenai keterkaitan motivasi berprestasi
dengan kewirausahaan.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa pengertian motivasi ?
2. Apa pengertian berprestasi ?
3. Apa saja teori motivasi berprestasi ?
4. Apa saja fungsi motivasi ?
5. Bagaimana karakteristik individu yang mempunyai motivasi berprestasi ?
6. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi ?

1
7. Bagaimana Tindakan Strategis dan Ciri-cirinya ?
8. Bagaimana Penerapan tindakan Strategis dalam Perusahaan ?
9. Bagaimana untuk meningkatkan motivasi berprestasi ?

C. Tujuan
1. Pengertian Motivasi.
2. Pengertian Berprestasi.
3. Teori Motivasi Berprestasi.
4. Fungsi Motivasi.
5. Karakteristik individu yang mempunyai motivasi berprestasi.
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi.
7. Tindakan Strategis dan Ciri-cirinya.

8. Penerapan tindakan Strategis dalam Perusahaan.


9. Meningkatkan motivasi berprestasi.

2
BAB II

ISI

A. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah daya penggerak di dalam diri seseorang untuk berbuat
sesuatu. Motivasi merupakan keadaan internal organisme (individu), yang
mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Motivasi sering pula dimaknakan sebagai
modal dasar, yang fungsinya mendorong seorang untuk beraktivitas, bahkan
mampu melipatgandakan potensi dirinya. Secara sederhana motivasi dapat
diartikan sebagai dorongan. Secara teknis yang disampaikan oleh Tejo Nurseto
(2010) istilah motivasi dalam psikologi diartikan sebagai berikut: seluruh proses
gerakan, termasuk situasi yang mendorong timbulnya kekuatan pada diri individu;
sikap yang dipengaruhi untuk pencapaian suatu tujuan (Wulyo, 1990); suatu
variabel yang ikut campur tangan yang digunakan untuk menimbulkan faktor-faktor
tertentu di dalam organisme, yang membangkitkan, mengelola, mempertahankan,
dan menyalurkan tingkah laku menuju satu sasaran (J.P. Chaplin, 2001), suatu
kekuatan yang mendorong atau menarik yang tercermin dalam tingkah laku yang
konsisten menuju tujuan tertentu (Lusi, 1996).

B. Pengertian Berprestasi
Prestasi berasal dari bahasa belanda, yang berarti hasil bisnis. Prestasi yang
diperoleh dari upaya yang telah dilakukan. Memahami pencapaian tersebut, rasa
prestasi diri adalah hasil dari bisnis seseorang. Prestasi dapat dicapai dengan
mengandalkan kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual, serta ketahanan
dalam menghadapi semua aspek situasi kehidupan.

Sebuah karakter pemain yang mencintai pekerjaan, inisiatif dan kreatif,


pantang menyerah, serta menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh karakter ini
menunjukkan bahwa untuk pencapaian tertentu, dibutuhkan kerja keras.

3
Pengertian prestasi menurut para ahli :
1. Sumadi Suryabrata,
Prestasi adalah sebagai rumus yang diberikan guru mata pelajaran mengenai
kemajuan atau prestasi belajar selama periode tertentu. (sumadi suryabrata, 1998)
2. Siti Pratini
Prestasi belajar adalah hasil dari seseorang dalam kegiatan pembelajaran. (siti
pratini, 2005)
3. Kamus Bahasa Indonesia
Yang dinamakan prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan, dilakukan dan
sebagainya.
4. Bukhari M.Ed,
Prestasi bisa kita artikan sebagai hasil yang dicapai atau hasil yang telah dicapai.
(bukhari m, 1983)
5. Ws. Winkel,
Prestasi belajar adalah hasil dari pembelajaran yang ditampilkan oleh siswa
berdasarkan kemampuan internal yang diperoleh sesuai dengan tujuan
instruksional. (ws winkel, 1989)

Prestasi dapat digunakan untuk meningkatkan potensi kita. Berikut ini adalah
prestasi penting:
1. Prestasi adalah wujud nyata dari kualitas dan kuantitas yang diperoleh oleh
seseorang di bisnis yang diperoleh.
2. Prestasi adalah sebuah pengalaman yang orang mengalami dan bisa menjadi
pelajaran berharga untuk masa depan.
3. Prestasi adalah kebanggaan bagi diri sendiri, keluarga, kelompok, masyarakat,
bangsa dan negara.
4. Prestasi digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan, kecerdasan, dan
keterampilan seseorang, kelompok, masyarakat, bangsa dan negara.
Semua orang berperilaku benar-benar dalam memproduksi sesuatu. Namun,
prestasi atau keberhasilan yang dicapai tidak terlepas dari bantuan orang lain.
Misalnya membantu spiritual, material, dan bantuan lainnya.

4
C. Teori Motivasi Berprestasi

Banyak teori untuk memahami motivasi. Salah satu teori yaitu proses : yang
berusaha menjelaskan proses munculnya hasrat seseorang untuk menampilkan
tingkah laku tertentu. Equity Theory; teori ini mengindikasikan bahwa pada
dasarnya manusia menyenangi perlakuan yang adil. Expanctancy Theory; besar
kecilnya usaha kerja yang akan diperlihatkan oleh seseorang, tergantung pada
bagaimana orang ini memandang kemungkinan berhasil dari tingkah lakunya itu
dalam mencapai atau menghindari.

Wirausahawan yang berhasil ialah mereka yang mempunyai motif


berprestasi tinggi. Sifat khas motif berprestasi tinggi yaitu :
a. Mempunyai komitmen dan tanggung jawab terhadap pekerjaan
b. Cenderung memilih tantangan
c. Selalu jeli melihat dan memanfaatkan peluang
d. Objektif dalam setiap penilaian
e. Selalu memerlukan umpan balik
f. Selalu optimis dalam situasi kurang menguntungkan
g. Beriorentasi laba
h. Mempunyai kemampuan mengelola secara proaktif.

Menurut Oemar Hamalik (2008:158) motivasi adalah perubahan energi


dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi
untuk mencapai tujuan.

Maslow dalam Hamzah B. Uno (2013: 40-42) keseluruhan motif yang


mendorong perbuatan individu terbagi atas lima kategori yang membentuk suatu
hierarki atau tangga kebutuhan dari yang terendah ke yang tertinggi seperti pada
gambar di bawah ini:

5
Aktualisasi
Diri
Penghargaan

Cinta Kasih atau Sosial

Rasa Aman

Kebutuhan Fisiologis
Gambar Hierarki Kebutuhan Maslow

1. Kebutuhan Fisiologis

Kebutuhan yang harus dipuaskan untuk dapat tetap hidup, termasuk


makanan, perumahan, pakaian, udara untuk bernafas dan sebagainya.

2. Kebutuhan akan Rasa Aman

Ketika kebutuhan fisiologis telah dipuaskan, perhatian dapat diarahkan


kepada kebutuhan akan keselamatan. Keselamatan termasuk merasa aman dari
setiap jenis ancaman fisik atau kehilangan, serta merasa terjamin seperti
pengambilan polis asuransi, mendaftarkan diri masuk perserikatan pekerja, dan
sebagainya.

3. Kebutuhan akan Cinta Kasih atau Kebutuhan Sosial

Cinta kasih dan kasih sayang yang diperlukan pada tingkat ini, mungkin
disadari melalui hubungan-hubungan antarpribadi yang mendalam, tetapi juga
dicerminkan dalam kebutuhan untuk menjadi bagian berbagai kelompok sosial.

4. Kebutuhan akan Penghargaan

Percaya diri dan harga diri maupun kebutuhan akan pengakuan orang lain.
Dalam kaitannya dengan pekerjaan, hal itu berarti memiliki pekerjaan yang dapat

6
diakui sebagai bermanfaat, menyediakan sesuatu yang dapat dicapai, serta
pengakuan umum dan kehormatan di dunia luar.

5. Aktualisasi Diri

Kebutuhan tersebut ditempatkan paling atas pada hirarki Maslow dan


berkaitan dengan keinginan pemenuhan diri. Melalui berbagai bentuk upaya belajar
dan pengalaman individu berusaha mengaktualkan semua potensi yang dimilikinya.
Ketika semua kebutuhan lain sudah dipuaskan, seseorang ingin mencapai secara
penuh potensinya.

D. Fungsi Motivasi
Menurut Sardiman (2012:85) fungsi motivasi belajar ada tiga yakni sebagai berikut:

1. Mendorong manusia untuk berbuat

Sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal
ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2. Menentukan arah perbuatan

Yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat
memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan
tujuannya.

3. Menyeleksi perbuatan

Yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang


serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat
bagi tujuan tersebut.

Jadi Fungsi motivasi secara umum adalah sebagai daya penggerak yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan tertentu untuk mencapai tujuan yang
diharapkan.

7
E. Karakteristik Individu yang Mempunyai Motivasi Berprestasi

Mc Clelland mengemukakan bahwa karakteristik individu yang mempunyai


motivasi berprestasi yang tinggi, yaitu :

1. Perasaan yang kuat untuk mencapai tujuan, yaitu keinginan untuk


menyelesaikan tugas dengan hasil yang sebaik-baiknya, agar tujuan yang
dicapai dapat berhasil dengan baik dan memuaskan.
2. Bertangungjawab, yaitu mampu bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri
dan menentukan masa depannya, sehingga apa yang dicita-citakan berhasil
tercapai.
3. Evaluatif, yaitu menggunakan umpan balik untuk menentukan tindakan yang
lebih efektif guna mencapai prestasi, kegagalan yang dialami tidak
membuatnya putus asa, melainkan sebagai pelajaran untuk berhasil dalam
menwujudkan keinginannya.
4. Mengambil resiko “sedang”, dalam arti tindakan-tindakannya sesuai dengan
batas kemampuan yang dimilikinya, tidak melewati batas kemampuan yang
dimiliki. Sebab dengan tidak melewati batas prestasi atau keinginan akan
mudah terwujud dan diraih.
5. Kreatif dan inovatif, yaitu mampu mencari peluang-peluang dan menggunakan
kesempatan untuk dapat menunjukkan potensinya.Tidak takut untuk
menunjukan keahliannya kepada orang lain dan tidak takut gagal. Mampu
menemukan atau membuat peluang-peluang baru yang lebih dari peluang-
peluang sebelumnya.
6. Menyukai tantangan, yaitu senang akan kegiatan-kegiatan yang bersifat
prestatif dan kompetitif. Tidak takut kalah atau gagal dalam menjalankan
usahanya untuk mencapai sebuah keberhasilan.
7. Selalu mengharapkan balikan nyata dapat berupa saran dan kritik terhadap
kinerja yang dilakukan, guna memperbaiki hal-hal yang menjadi factor
kegagalan dalam kinerja sebelumnya.

8
Adapun ciri-ciri atau indikator motivasi berprestasi menurut Tejo Nurseto
dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Menyelesaikan tugas dengan hasil sebaik mungkin;
2. Bekerja tidak atas dasar untung-untungan tapi dengan perhitungan yang terukur
3. Berfikir dan berorientasi ke masa depan
4. Lebih mementingkan prestasi dari pada upah yang akan diterimanya;
5. Tidak, konsumtif, melainkan produktif
6. Cenderung berorientasi ke dalam (inner orientation) kendati cukup tanggap
terhadap stimulasi lingkungan.
7. bersemangat, bekerja keras dan penuh vitalitas;
8. tidak gampang menyerah dan merasa bersalah kalau tidak berbuat sebaik
mungkin;
9. tidak cepat lupa diri kalau mendapat pujian atas prestasinya;
10. dengan senang hati menerima kritik atas hasil kerjanya dan bersedia
menjalankan petunjuk-petunjuk orang lain selama itu sesuai dengan
gagasannya;
11. lebih senang bekerja pada tugas-tugas yang sukar, cukup menantang untuk
berkreasi, bukan yang monoton
12. gembira secara wajar manakala memenangkan persaingan kerja dengan rekan-
rekannya;
13. selalu menjadikan pekerjaan-nya yang lalu sebagai umpan-balik bagi
penentuan tindakan lanjutan;
14. segan bekerja dalam suasana bersaing (dalam arti positif) dan berusaha
meninggalkan rekan-rekannya jauh di belakang;
15. merasa menyesal kalau hasil kerjanya jelek, apalagi kalau diperlukan orang
lain;
16. berprinsip, bahwa upah yang diterima hendaknya sepadan dengan kualitas dan
prestasi kerjanya;
17. memperhitungkan resiko yang sedang dengan hasil yang dapat diduga,
ketimbang resiko besar waluapun hasilnya besar.

9
Untuk menumbuhkan motivasi berprestasi maka perlu diciptakan
lingkungan yang kondusif sehingga seseorang dapat menyelesaikan pekerja dengan
baik tanpa adanya kendala atau gangguan yang lainnya.

Dalam motivasi untuk memenuhi kebutuhan karakter yang harus dimiliki


oleh seorang wirausaha yaitu:

1. Pekerja Keras (Hard Worker)


Hampir semua succesful start-up butuh workaholics. Entrepreneur sejati
tidak pernah lepas dari kerjanya, pada saat tidur pun otaknya bekerja dan berpikir
akan bisnisnya. Melamunkan dan memimpikan kerjanya. Upaya yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan etos kerja wirausaha yaitu:
a. Kerja itu suci, kerja merupakan panggilanku, aku sanggup bekerja benar
b. Kerja itu sehat, kerja yaitu merupakan aktualisasiku, aku sanggup bekerja keras
c. Kerja itu rahmat, kerja merupakan terima kasihku, aku snggup bekerja tulus
d. Kerja itu amanah, kerja merupakan tanggung jawabku, aku sanggup bekerja
tuntas
e. Kerja itu ibadah, kerja merupakan kesuakaanku, aku sanggup bekerja kreatif
f. Kerja itu ibadah, kerja merupakan pengabdianku, aku sanggup bekerja serius
g. Kerja itu mulia, kerja adalah pelayananku, aku sanggup bekerja sempurna.
h. Kerja itu kehormatan, kerja merupakan kewajibanku, aku sanggup bekerja
unggul.
2. Tidak Pernah Menyerah (Never Surrender)
yakni sikap bertahan untuk tetap ingin mencapai apa yang diinginkan
kendati mengalami kegagalan, mendapat hambatan dan rintangan. Adapun faktor-
faktor yang dapat mendukung sikap kerja pantang menyerah dan ulet dalam
kegiatan usaha atau bisnis para wirausahawan yaitu :
a. Bekerja dengan penuh keyakinan, penuh semangat, pantang menyerah dan ulet
dalam berwirausaha.
b. Bekerja dengan penuh ketekunan dan memiliki tekad yang terarah dalam
berwirausaha

10
c. Bekerja berdasarkan kemampuan, bakat, minat, pengalaman, pendidikan dan
kesanggupandalam berwirausaha.
d. Bekerja penuh semangat, penuh kegairahan dan penuh ketabahan dalam
berwirausaha.

3. Memiliki Semangat (Spirit)


Semangat kewirausahaan yang perlu sekali dimasyarakatkan dan
dibudidayakan pada dan oleh para peemimpin pada umumnya dan para pengusaha
(Indonesia) pada khususnya sebagai berikut:
a. Kemauan kuat untuk berkarya (terutama dalam bidang ekonomi) dengan
semangat mandiri;
b. Mampu membuat keputusan yang tepat dan berani mengambil risiko;
c. Kreatif dan inovatif;
d. Tekun, teliti, dan produktif; dan
e. Berkarya dengan semangat kebersamaan dan etika bisnis yang sehat.

4. Memiliki Komitmen (Comitted) yang tinggi


komitmen sebagai kekuatan yang bersifat relatif dari individu dalam
mengedentifikasikan keterlibatan dirinya. Hal ini dapat ditandai dengan tiga hal,
yaitu:
a. Penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi.
b. Kesiapan dan kesediaan untuki berusaha dengan sungguh-sungguh atas nama
organisasi.
c. Keinginan untuk mempertahankan usahanya.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Berprestasi


Motivasi berprestasi merupakan suatu proses psikologis yang mempunyai
arah dan tujuan untuk sukses sebagai ukuran terbaik. Sebagai proses psikologis,
motivasi berprestasi dipengaruhi oleh dua faktor :

11
1. Faktor Individu (intern)
Individu sebagai pribadi mencakup sejumlah aspek yang saling berkaitan.
Motivasi berprestasi sebagai salah satu aspek psikis, dalam prosesnya dipengaruhi
oleh faktor individu, seperti :
a. Kemampuan
Kemampuan adalah kekuatan penggerak untuk bertindak yang dicapai oleh
manusia melalui latihan belajar. Dalam proses motivasi, kemampuan tidak
mempengaruhi secara langsung tetapi lebih mendasari fungsi dan proses motivasi.
Individu yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi biasannya juga mempunyai
kemampuan tinggi pula.

b. Kebutuhan
Kebutuhan adalah kekurangan, artinya ada sesuatu yang kurang dan oleh
karena itu timbul kehendak untuk memenuhi atau mencukupinya. Kehendak itu
sendiri adalah tenaga pendorong untuk berbuat sesuatu atau bertingkah laku. Ada
kebutuhan pada individu menimbulkan keadaan tak seimbang, rasa ketegangan
yang dirasakan sebagai rasa tidak puas dan menuntut pemuasan. Bila kebutuhan
belum terpuaskan maka ketegangan akan tetap timbul. Keadaan demikian
mendorong seseorang untuk mencari pemuasan. Kebutuhan merupakan faktor
penyebab yang mendasari lahirnya perilaku seseorang, atau kebutuhan merupakan
suatu keadaan yang menimbulkan motivasi.

c. Minat
Minat adalah suatu kecenderungan yang agak menetap dalam diri subjek
untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang
berkecimpung dalam bidang itu (Winkel 1984: 30). Seseorang yang berminat akan
mendorong dirinya untuk memperhatikan orang lain, benda-benda, pekerjaan atau
kegiatan tertentu. Minat juga menjadi penyebab dari suatu keaktifan dan basil
daripada keikutsertaannya dalam keaktifan tersebut.

d. Harapan / Keyakinan
Harapan merupakan kemungkinan yang dilihat untuk memenuhi suatu
kebutuhan tertentu dari seseorang/individu yang didasarkan atas pengalaman yang

12
telah lampau; harapan tersebut cenderung untuk mempengaruhi motif pada
seseorang (Moekijat 1984 : 32). Seseorang anak yang merasa yakin akan sukses
dalam ulangan akan lebih terdorong untuk belajar giat, tekun agar dapat
mendapatkan nilai setinggi-tingginya.

2. Faktor Lingkungan (ekstern)


Menurut Mc. Clelland (1987 : 89-90; 128-133) beberapa faktor lingkungan
membangkitkan motivasi berprestasi adalah:
a. Adanya norma standar yang harus dicapai
Lingkungan secara tegas menetapkan standar kesuksesan yang harus dicapai
dalam setiap penyelesaian tugas, baik yang berkaitan dengan kemampuan tugas,
perbandingan dengan hasil yang pernah dicapai maupun perbandingan dengan
orang lain. Keadaan ini akan mendorong seseorang untuk berbuat yang sebaik-
baiknya.

b. Adanya situsi kompetisi


Sebagai konsekuensi adanya standar keunggulan, timbulah situasi
kompetisi. Namun perlu juga dipahami bahwa situasi kompetitif tersebut tidak
secara otomatis dapat memacu motivasi seseorang manakala individu tersebut tidak
beradaptasi didalamnya.

c. Jenis tugas dan situasi menantang


Jenis tugas dan situasi yang menantang adalah tugas yang memungkinkan
sukses dan gagalnya seseorang. Setiap individu terancam akan gagal apabila kurang
berusaha.

E. Tindakan Strategis dan Ciri-cirinya


Strategis adalah upaya-upaya orang atau pengusaha (pimpinan perusahaan)
berupaya memperkuat perusahaan, dan dapat memanfaatkan peluang, (juga berarti
menekan ancaman), walaupun dalam situasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
perusahaan.

13
Jadi pengusaha dapat dikatakan waspada. Setiap perubahan lingkungan
dicermati sehingga dalam perubahan bagaimanapun mampu keluar dari ancaman
serta perusahaan tetap berhasil mencapai tujuan.

Ciri-ciri strategis diantaranya :

1. Memiliki ruang lingkup yang luas, sehingga kalau kondisi lingkungan berubah,
perusahaan tetap dapat menyesuaikan.
2. Sifatnya lentur (tidak kaku), sehingga dengan cepat dapat disesuaikan dengan
kebutuhan.
(1995. Kewirausahaan Indonesia dengan semangat 17-8-45. Kloang Klede Raya
P.T. Bekerjasama dengan Puslatkop dan PK Departemen Koperasi dan Pembinaan
Pengusaha Kecil)

F. Penerapan Tindakan Strategis dalam Perusahaan

1. Dalam Strategis Pemasaran


Keberhasilan suatu perusahaan dalam memasarkan barangnya banyak
terletak pada pilihan strategi pemasaran yang tepat. Disini pengusaha (orang yang
bertugas di bidang pemasaran), menerapkan strategi-strategi tertentu sehingga
barang atau jasa dapat dijual padahal perusahaan lain tidak.
Dalam hal ini pengusaha berupaya untuk menggunakan strategi pemasaran
yang berbeda dari perusahaan lain agar barang dan jasa yang tidak dapat dijual oleh
perusahaan lawan tapi kita dapat menjualnya.

2. Strategi Memasuki Pasar


Perusahaan sangat memerlukan perbaikan di bidang teknologi atau
rancangan produknya. Perusahaan terus menerus mengintip teknologi pesaing,
meniru atau membuat baru. Disini diperlukan strategi yang mengarah produk,
rancangan, mutu barang yang mencapai kebutuhan konsumen yang paling baik.

G. Meningkatkan Motivasi Berprestasi


Motivasi berprestasi bukan dibawa sejak lahir, tetapi dipelajari, dilatih,
ditingkatkan dan dikembangkan.

14
Langkah–langkah untuk mengembangkannya adalah sebagai berikut (Tejo
Nurseto:2010) :

1. Tetapkan tujuan atau impian (goal setting). Tanamkan sugesti dan keyakinan
bahwa seseorang itu dapat berubah dan memang harus selalu berubah menuju
kesuksesan yang lebih tinggi.
2. Visualisasikan tujuan dan impian. Buatlah gambar-gambar atau tulisan-tulisan
tentang impian dan tujuan dari hidup kita, kemudian tempelkan di tempat yang
setiap hari kita melihatnya.
3. Tanamkan impian dan tujuan hidup kita. Impian dan tujuan hidup kita harus
tertanam dengan jelas di pikiran kita, biji tomat tidak akan tumbuh menjadi
pohon tomat dan berbuah tomat kecuali ditanam.
4. Siramilah impian dan tujuan hidup kita. Agar impian dan tujuan hidup kita
tumbuh subur maka kita harus selalu menyiraminya dengan cara membuat
kebiasaankebiasaan positif yang membuat impian dan tujuan hidup kita akan
tercapai.
5. Fokus pada impian dan tujuan hidup kita. Dengan tetap fokus pada impian dan
tujuan hidup kita maka otak kita akan menginstruksikan pada seluruh panca
indera kita untuk mencapai pada apa yang kita fokuskan dan alam akan
memberikan energinya pada apa yang kita fokuskan.
6. Memanfaatkan motivasi berprestasi. Dorongan dapat dibangun dari dalam diri
(Self motivation). Demikian juga dorongan dari luar dapat dimanfaatkan
misalnya dukungan emosional dan rasional dari orang–orang terdekat.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Motivasi adalah daya penggerak di dalam diri seseorang untuk berbuat
sesuatu. Motivasi berprestasi adalah dorongan dari dalam diri individu untuk
melakukan hal-hal yang terbaik dalam hidup dan lingkungannya. Suatu kehidupan
seseorang akan ditemukan adanya reaksi yang berbeda terhadap berbagai tugas dan
tanggung jawabnya. Semangat kewirausahaan yang perlu sekali dimasyarakatkan
dan dibudidayakan pada dan oleh para pemimpin pada umumnya dan para
pengusaha, semangat kita merupakan obat mujarab untuk mendukung kekuatan
kita.

Motivasi berprestasi merupakan suatu proses psikologis yang mempunyai


arah dan tujuan untuk sukses sebagai ukuran terbaik. Motivasi berprestasi bukan
dibawa sejak lahir, tetapi dipelajari, dilatih, ditingkatkan dan dikembangkan. Untuk
menumbuhkan motivasi berprestasi maka perlu diciptakan lingkungan yang
kondusif sehingga seseorang dapat menyelesaikan pekerja dengan baik tanpa
adanya kendala atau gangguan yang lainnya.

B. Saran
Seperti kita ketahui bahwa motivasi berprestasi ini sangat penting dalam
pembentukan sikap berwirausaha. Karena seperti sudah diketahui, bahwa seorang
wirausahawan harus mampu berfikir kreatif, dan inovatif, serta memiliki semangat
juang yang tinggi, sehingga mampu menanggung segala resiko dalam pengambilan
keputusan. Maka kami dari penulis menyarankan, kita sebagai manusia hendaknya
mengetahui potensi dalam berwirausaha yang ada dalam diri kita, karena jika
seseorang dapat memahami potensi yang ada dalam dirinya maka itu akan
mendorongnya untuk memperbaiki kinerjanya dan berupaya untuk meningkatkan
lebih tinggi lagi.

16
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Pengertian Motivasi Berprestasi. Diakses pada tanggal 14 Februari 2019


dari https://www.psychologymania.com/2012/12/pengertian-motivasi-
berprestasi.html
Hamzah. B. Uno. 2013. Teori Motivasi & Pengukurannya Analisis di Bidang
Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Kurniawan, Aris. 2019. Pengertian Prestasi Menurut Para Ahli Beserta Macamnya.
Diakses tanggal 20 Februari 2019 dari
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-prestasi-menurut-para-ahli-beserta-
macamnya/

Oemar Hamalik. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Tejo Nurseto. PEMBELAJARAN MOTIVASI BERPRESTASI DALAM MATA
KULIAH KEWIRAUSAHAAN DENGAN GAME TOURNAMENT. Jurnal
Ekonomi & Pendidikan, Volume 7 Nomor 1, April 2010.
(1995). Kewirausahaan Indonesia dengan semangat 17-8-45. Kloang Klede Raya
P.T. Bekerjasama dengan Puslatkop dan PK Departemen Koperasi dan Pembinaan
Pengusaha Kecil

17

Anda mungkin juga menyukai