MOTIVASI BERPRESTASI
Disusun Oleh :
Anna Insya (16504241047)
Riski Perdana (16504241050)
Arnafi Kurnia Hidayat (16504244024)
Puji syukur atas rahmat dan berkah Tuhan Yang Maha Kuasa yang mana
dengan rahmat dan karunia-Nya lah makalah tentang Motivasi Berprestasi ini dapat
terselesaikan. Adapun makalah tentang Motivasi Berprestasi ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan. Terima kasih kepada seluruh pihak
yang ikut membantu memberikan informasi dalam penyelesaian makalah. Ucapan
terima kasih diberikan pula kepada orang tua yang senantiasa memberikan
semangat dan dukungan serta do’a.
Kami selaku penyusun sadar akan ketidaksempurnaan dan kekurangan
dalam makalah ini baik dalam hal sistem penyusunan maupun yang lain. Oleh sebab
itu kami sangat berharap atas kritik dan saran yang membangun guna
mengembangkan pengetahuan kita bersama.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa pengertian motivasi berprestasi ?
2. Apa saja teori motivasi berprestasi ?
3. Apa saja fungsi motivasi ?
4. Bagaimana karakteristik individu yang mempunyai motivasi berprestasi ?
5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi ?
6. Bagaimana untuk meningkatkan motivasi berprestasi ?
1
C. Tujuan
1. Pengertian Motivasi Berprestasi.
2. Teori Motivasi Berprestasi.
3. Fungsi Motivasi.
4. Karakteristik individu yang mempunyai motivasi berprestasi.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi.
6. Meningkatkan motivasi berprestasi.
2
BAB II
ISI
A. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah daya penggerak di dalam diri seseorang untuk berbuat
sesuatu. Motivasi merupakan keadaan internal organisme (individu), yang
mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Motivasi sering pula dimaknakan sebagai
modal dasar, yang fungsinya mendorong seorang untuk beraktivitas, bahkan
mampu melipatgandakan potensi dirinya. Secara sederhana motivasi dapat
diartikan sebagai dorongan. Secara teknis yang disampaikan oleh Tejo Nurseto
(2010) istilah motivasi dalam psikologi diartikan sebagai berikut: seluruh proses
gerakan, termasuk situasi yang mendorong timbulnya kekuatan pada diri individu;
sikap yang dipengaruhi untuk pencapaian suatu tujuan (Wulyo, 1990); suatu
variabel yang ikut campur tangan yang digunakan untuk menimbulkan faktor-faktor
tertentu di dalam organisme, yang membangkitkan, mengelola, mempertahankan,
dan menyalurkan tingkah laku menuju satu sasaran (J.P. Chaplin, 2001), suatu
kekuatan yang mendorong atau menarik yang tercermin dalam tingkah laku yang
konsisten menuju tujuan tertentu (Lusi, 1996).
Banyak teori untuk memahami motivasi. Salah satu teori yaitu proses : yang
berusaha menjelaskan proses munculnya hasrat seseorang untuk menampilkan
tingkah laku tertentu. Equity Theory; teori ini mengindikasikan bahwa pada
dasarnya manusia menyenangi perlakuan yang adil. Expanctancy Theory; besar
kecilnya usaha kerja yang akan diperlihatkan oleh seseorang, tergantung pada
bagaimana orang ini memandang kemungkinan berhasil dari tingkah lakunya itu
dalam mencapai atau menghindari.
3
c. Selalu jeli melihat dan memanfaatkan peluang
d. Objektif dalam setiap penilaian
e. Selalu memerlukan umpan balik
f. Selalu optimis dalam situasi kurang menguntungkan
g. Beriorentasi laba
h. Mempunyai kemampuan mengelola secara proaktif.
Aktualisasi
Diri
Penghargaan
Rasa Aman
Kebutuhan Fisiologis
1. Kebutuhan Fisiologis
4
2. Kebutuhan akan Rasa Aman
Cinta kasih dan kasih sayang yang diperlukan pada tingkat ini, mungkin
disadari melalui hubungan-hubungan antarpribadi yang mendalam, tetapi juga
dicerminkan dalam kebutuhan untuk menjadi bagian berbagai kelompok sosial.
Percaya diri dan harga diri maupun kebutuhan akan pengakuan orang lain.
Dalam kaitannya dengan pekerjaan, hal itu berarti memiliki pekerjaan yang dapat
diakui sebagai bermanfaat, menyediakan sesuatu yang dapat dicapai, serta
pengakuan umum dan kehormatan di dunia luar.
5. Aktualisasi Diri
C. Fungsi Motivasi
Menurut Sardiman (2012:85) fungsi motivasi belajar ada tiga yakni sebagai berikut:
Sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal
ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
5
2. Menentukan arah perbuatan
Yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat
memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan
tujuannya.
3. Menyeleksi perbuatan
Jadi Fungsi motivasi secara umum adalah sebagai daya penggerak yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan tertentu untuk mencapai tujuan yang
diharapkan.
6
5. Kreatif dan inovatif, yaitu mampu mencari peluang-peluang dan menggunakan
kesempatan untuk dapat menunjukkan potensinya.Tidak takut untuk
menunjukan keahliannya kepada orang lain dan tidak takut gagal. Mampu
menemukan atau membuat peluang-peluang baru yang lebih dari peluang-
peluang sebelumnya.
6. Menyukai tantangan, yaitu senang akan kegiatan-kegiatan yang bersifat
prestatif dan kompetitif. Tidak takut kalah atau gagal dalam menjalankan
usahanya untuk mencapai sebuah keberhasilan.
7. Selalu mengharapkan balikan nyata dapat berupa saran dan kritik terhadap
kinerja yang dilakukan, guna memperbaiki hal-hal yang menjadi factor
kegagalan dalam kinerja sebelumnya.
7
13. selalu menjadikan pekerjaan-nya yang lalu sebagai umpan-balik bagi
penentuan tindakan lanjutan;
14. segan bekerja dalam suasana bersaing (dalam arti positif) dan berusaha
meninggalkan rekan-rekannya jauh di belakang;
15. merasa menyesal kalau hasil kerjanya jelek, apalagi kalau diperlukan orang
lain;
16. berprinsip, bahwa upah yang diterima hendaknya sepadan dengan kualitas dan
prestasi kerjanya;
17. memperhitungkan resiko yang sedang dengan hasil yang dapat diduga,
ketimbang resiko besar waluapun hasilnya besar.
8
2. Tidak Pernah Menyerah (Never Surrender)
yakni sikap bertahan untuk tetap ingin mencapai apa yang diinginkan
kendati mengalami kegagalan, mendapat hambatan dan rintangan. Adapun faktor-
faktor yang dapat mendukung sikap kerja pantang menyerah dan ulet dalam
kegiatan usaha atau bisnis para wirausahawan yaitu :
a. Bekerja dengan penuh keyakinan, penuh semangat, pantang menyerah dan ulet
dalam berwirausaha.
b. Bekerja dengan penuh ketekunan dan memiliki tekad yang terarah dalam
berwirausaha
c. Bekerja berdasarkan kemampuan, bakat, minat, pengalaman, pendidikan dan
kesanggupandalam berwirausaha.
d. Bekerja penuh semangat, penuh kegairahan dan penuh ketabahan dalam
berwirausaha.
9
c. Keinginan untuk mempertahankan usahanya.
b. Kebutuhan
Kebutuhan adalah kekurangan, artinya ada sesuatu yang kurang dan oleh
karena itu timbul kehendak untuk memenuhi atau mencukupinya. Kehendak itu
sendiri adalah tenaga pendorong untuk berbuat sesuatu atau bertingkah laku. Ada
kebutuhan pada individu menimbulkan keadaan tak seimbang, rasa ketegangan
yang dirasakan sebagai rasa tidak puas dan menuntut pemuasan. Bila kebutuhan
belum terpuaskan maka ketegangan akan tetap timbul. Keadaan demikian
mendorong seseorang untuk mencari pemuasan. Kebutuhan merupakan faktor
penyebab yang mendasari lahirnya perilaku seseorang, atau kebutuhan merupakan
suatu keadaan yang menimbulkan motivasi.
c. Minat
Minat adalah suatu kecenderungan yang agak menetap dalam diri subjek
untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang
berkecimpung dalam bidang itu (Winkel 1984: 30). Seseorang yang berminat akan
10
mendorong dirinya untuk memperhatikan orang lain, benda-benda, pekerjaan atau
kegiatan tertentu. Minat juga menjadi penyebab dari suatu keaktifan dan basil
daripada keikutsertaannya dalam keaktifan tersebut.
d. Harapan / Keyakinan
Harapan merupakan kemungkinan yang dilihat untuk memenuhi suatu
kebutuhan tertentu dari seseorang/individu yang didasarkan atas pengalaman yang
telah lampau; harapan tersebut cenderung untuk mempengaruhi motif pada
seseorang (Moekijat 1984 : 32). Seseorang anak yang merasa yakin akan sukses
dalam ulangan akan lebih terdorong untuk belajar giat, tekun agar dapat
mendapatkan nilai setinggi-tingginya.
11
E. Meningkatkan Motivasi Berprestasi
Motivasi berprestasi bukan dibawa sejak lahir, tetapi dipelajari, dilatih,
ditingkatkan dan dikembangkan. Langkah–langkah untuk mengembangkannya
adalah sebagai berikut (Tejo Nurseto:2010) :
1. Tetapkan tujuan atau impian (goal setting). Tanamkan sugesti dan keyakinan
bahwa seseorang itu dapat berubah dan memang harus selalu berubah menuju
kesuksesan yang lebih tinggi.
2. Visualisasikan tujuan dan impian. Buatlah gambar-gambar atau tulisan-tulisan
tentang impian dan tujuan dari hidup kita, kemudian tempelkan di tempat yang
setiap hari kita melihatnya.
3. Tanamkan impian dan tujuan hidup kita. Impian dan tujuan hidup kita harus
tertanam dengan jelas di pikiran kita, biji tomat tidak akan tumbuh menjadi
pohon tomat dan berbuah tomat kecuali ditanam.
4. Siramilah impian dan tujuan hidup kita. Agar impian dan tujuan hidup kita
tumbuh subur maka kita harus selalu menyiraminya dengan cara membuat
kebiasaankebiasaan positif yang membuat impian dan tujuan hidup kita akan
tercapai.
5. Fokus pada impian dan tujuan hidup kita. Dengan tetap fokus pada impian dan
tujuan hidup kita maka otak kita akan menginstruksikan pada seluruh panca
indera kita untuk mencapai pada apa yang kita fokuskan dan alam akan
memberikan energinya pada apa yang kita fokuskan.
6. Memanfaatkan motivasi berprestasi. Dorongan dapat dibangun dari dalam diri
(Self motivation). Demikian juga dorongan dari luar dapat dimanfaatkan
misalnya dukungan emosional dan rasional dari orang–orang terdekat.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Motivasi adalah daya penggerak di dalam diri seseorang untuk berbuat
sesuatu. Motivasi berprestasi adalah dorongan dari dalam diri individu untuk
melakukan hal-hal yang terbaik dalam hidup dan lingkungannya. Suatu kehidupan
seseorang akan ditemukan adanya reaksi yang berbeda terhadap berbagai tugas dan
tanggung jawabnya. Semangat kewirausahaan yang perlu sekali dimasyarakatkan
dan dibudidayakan pada dan oleh para pemimpin pada umumnya dan para
pengusaha, semangat kita merupakan obat mujarab untuk mendukung kekuatan
kita.
B. Saran
Seperti kita ketahui bahwa motivasi berprestasi ini sangat penting dalam
pembentukan sikap berwirausaha. Karena seperti sudah diketahui, bahwa seorang
wirausahawan harus mampu berfikir kreatif, dan inovatif, serta memiliki semangat
juang yang tinggi, sehingga mampu menanggung segala resiko dalam pengambilan
keputusan. Maka kami dari penulis menyarankan, kita sebagai manusia hendaknya
mengetahui potensi dalam berwirausaha yang ada dalam diri kita, karena jika
seseorang dapat memahami potensi yang ada dalam dirinya maka itu akan
mendorongnya untuk memperbaiki kinerjanya dan berupaya untuk meningkatkan
lebih tinggi lagi.
13
DAFTAR PUSTAKA
14