A. Latar Belakang
D. Batasan Operasional
1. Pengertian HCU
High care unit (HCU) adalah unit perayanan di Rumah sakit bagi
pasien dengan kondisi stabil dari fungsi respirasi, hemodinamik, dan
kesadaran namun masih memerlukan pengobatan, perawatan dan
pemantauan secara ketat. Tujuannya ialah agar bisa diketahui sebaran
dini perubahan perubahan yang membahayakan, sehingga bisa dengan
segera dipindah ke HCU untuk dikelota tebih baik lagi.
2. Landasan Hukum
1. Keputusan menteri kesehatan RI No. 834 Menkes/SK/VII/2010/
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan HIGH CARE UNIT
(HCU) di Rumah Sakit
2. Keputusan menteri kesehatan RI No.
1333/Menkes/SK/XII/1999/tentang Pelayanan Rumah Sakit
3. Keputusan menteri kesehatan RI No.
1277/Menkes/SK/XI/2001/tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Kesehatan
4. Keputusan menteri kesehatan RI No.044/Menkes/SK/I/2003 tentang
Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang kesehatan
5. Keputusan menteri kesehatan RI No.1457/Menkes/SK/X/2003 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten Kota
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1202/Menkes/SK/VIII/2003
tentang Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan
Indikator Provinsi Sehat dan Kabupaten /kota sehat
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
C. Pengaturan Jaga
A. Denah Ruang
Instrument
BI B2 KM B4
KM
Nurse Station
B. Standar Fasilitas
1. Lokasi: Bersebelahan dengan unit OK.
2. Kebutuhan Ruangan
Ruangan HCU dibagi menjadi beberapa area yang terdiri dari:
a) Area pasien:
1) Unit terbuka 12 - 16 m2/tempat tidur.
2) Unit tertutup 16 - 20 m2/tempat tidur.
3) Jarak antara tempat tidur: 2 m.
4) Unit tertutup 1 ruangan 1 tempat tidur cuci tangan.
5) Pencahayaan cukup dan adekuat untuk observasi klinis
dengan lampu TL day right 10 watt/m2.
6) Jendela dan akses tempat tidur menjamin kenyamanan
pasien dan personil. Desain dari unit juga memperhatikan
privasi pasien.
b) Area kerja meliputi:
1) Ruang yang cukup untuk staf dan dapat menjaga kontak
visual perawat dengan pasien.
2) Ruang yang cukup untuk memonitor pasien, peraratan
resusitasi dan penyimpanan obat dan alat (termasuk lemari
pendingin).
3) Ruang untuk telepon dan sistem komunikasi lain,
komputer dan koreksi data, juga tempat untuk
penyimpanan.alat tulis dan terdapat ruang yang cukup
untuk petugas administrasi.
c) Lingkungan
Mempunyai pendingin ruangan/AC yang dapat mengontror
suhu dan kelembaban sesuai dengan ruas ruangan. suhu 22 -25oC
kelembaban 50-70 %.
d) Ruang penyimpanan peralatan dan barang bersih.
Untuk menyimpan monitor, pompa infus dan pompa syringe,
peralatan bedah minor set,box emergency, nebulezer, linen dan
tempat penyimpanan barang dan alat bersih.
e) Tempat pembuangan alat / bahan kotor
Ruang untuk membersihkan alat-alat, pengosongan dan
pembersihan pispot dan menjamin tidak ada kontaminasi.
f) Ruang Staff
Ruang perawat tidak terpisah dengan pasien sehingga dapat
membantu kondisi pasien secara langsung.
3. Peralatan HCU
a. Alat medis HCU
No Nama Jumlah
1 Atropin sulfat 0,25mg/ml 1
2 Dopamin 200mg/5ml 1
3 Amiodaron 150mg/3ml 1
4 Dextrose 40% 25ml 3
5 KCL 7,46% 25ml 3
6 Dobutamin 250mg/5ml 1
7 Epineprin 0,1% 1mg/ml 6
8 Furosemid 20mg/2ml 6
9 Dexamethason 5mg/ml 1
10 Lidocain 2% 20mg/2ml 5
11 Diazepam 10mg/2ml 1
12 Norepineprin 4mg/4ml 2
13 Nicardipin 10mg/10ml 2
14 Isorbidinitrat 10mg/10ml 2
15 Nitrogliserin 10mg/10ml 1
No Kemampuan Pelayanan
Primer Sekunder Tersier
1 Resusitasi jantung paru Resusitasi jantung paru Resusitasi jantung paru
2 Pengelolaan jalan nafas, Pengelolaan jalan nafas, Pengelolaan jalan nafas,
termasuk intubasi trakeal, termasuk intubasi termasuk intubasi trakeal,
dan ventilasi mekanik trakeal, dan ventilasi dan ventilasi mekanik
mekanik
3 Terapi oksigen Terapi oksigen Terapi oksigen
4 PemantauanEKG, puls PemantauanEKG, puls -
oksimetri, dan tekanan oksimetri, dan tekanan
darah non invasif darah non invasive dan
invasive
5 Pelaksanan terapi secara Pelaksanan terapi secara Pelaksanan terapi secara
titrasi titrasi titrasi
6 Pemberian nutrisi enteral, Pemberian nutrisi Pemberian nutrisi enteral,
dan parenteral enteral, dan parenteral dan parenteral
7 Pemeriksaan labotaorium Pemeriksaan labotaorium Pemeriksaan labotaorium
dengan cepat dan dengan cepat dan dengan cepat dan
menyeluruh menyeluruh menyeluruh
8 Memberikan tunjangan Memberikan tunjangan Memberikan tunjangan
Fungsi vital dengan alat-alat Fungsi vital dengan alat- Fungsi vital dengan alat-
portable selama trasnportasi alat portable selama alat portable selama
pasien gawat trasnportasi pasien gawat trasnportasi pasien gawat
9 Kemampuan melakukan Kemampuan melakukan Kemampuan melakukan
fisioterapi dada fisioterapi dada fisioterapi dada
10 - Melalukan prosedur Melalukan prosedur
isolasi isolasi
B. Indikasi masuk dan keluar HCU
Penentuan indikasi pasien yang masuk ke HCU dan keluar HCU serta pasien yang tidak
dianjurkan untuk dirawat di HCU ditentukan dengan kriteria sebagai berikut:
a. lndikasi Masuk
1) Pasien gagal organ yang berpotensi mempunyai risiko tinggi untuk terjadi
komplikasi.
2) Pasien yang memerlukan perawatan dan pengawasan perioperatif.
b. Indikasi Keluar
1) Pasien yang tidak lagi membutuhkan pemantauan yang ketat.
2) Pasien,"yang ,memburuk, sehingga memerlukan pindah di ICU pemantauan dan
alat bantu invasive.
c. Yang tidak perlu masuk HCU
1) Pasien dengan fase terminal suatu penyakit (seperti: kanker stadium akhir).
2) Pasien/ keluarga yang menolak untuk dirawat di HCU (atas dasar ‘informed
consent').
C. Alur pelayanan pasien HCU Rumah Sakit Putra Waspada
Follow UP/Evaluasi
Bila diperlukan diskusi kasus
displin terkait
Kasir
BAB V
LOGISTIK
A. Logistik Medis
No Nama Alat Jumlah
1 Tensimeter 1
2 Stetoskop dewasa 2
3 Bengkok 2
4 Monitor EKG 2
5 Syringe pump terumo 1
6 Infus pump terumo 1
7 Manometer O2 sentral 3
8 DC Shock 1
9 Lampu tindakan 1
10 Termometer 2
11 Cucing 8 cm 2
12 Gunting tajam lancip 1
13 Thermometer ruangan 1
14 Pinset anatomi 1
15 Pinset Cirugi 1
16 Tongue Spatel 2
17 Klem 2
18 Ring tang 2
19 Senter 1
20 Kom 1
21 Torniquet 1
22 Ambubag dewasa 1
23 Ambubag anak 1 1
24 Juckson rees anak 1
25 Juckson rees dewasa 1
26 Martil obat 1
27 Bad 2
28 Almari bed side kabinet 2
29 Pispot 1
30 Urinal 1
31 Tromol kecil 1
32 Sputum pot 2
No Nama Jumlah
1 Computer +cpu+UPS 1/1/1
2 Meja 2
3 Kursi 5
4 Dispenser+gallon 1/1
5 Kulkas 1
7 Almari cabinet 1
8 Almari kaca 1
9 Sketsel 3
10 Almari bed side cabinet 2
11 Tempat piring kotor 1
12 Tempat baju kotor 1
13 Telephone 1
14 Ac 2
15 Selimut 6
16 Sprei 6
17 Sarung bantal 6
18 Stik laken 6
19 Perlak 6
20 Buku laporan timbang terima 1
21 Buku operan alat 1
22 Buku register 1
23 Buku order makanan 1
24 Buku spm 1
25 Buku laporan kerusakan alat 1
26 Buku lembur 1
27 Buku pmkp 1
28 Lampu baca rontgen 1
29 Tempat sampah 4
30 Baskom 2
31 Tempat ember 1
32 Tas darah 1
33 Kabel oler 1
34 Baki 2
35 Baju pasien 6
36 Trolly alat 1
37 Meja visite dokter 1
Peralatan di unit harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Adverse event :
Adalah suatu kejadian yang tidak diharapkan, yang mengakibatkan cedera pasien akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil, dan
bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien. Cedera dapat diakibatkan oleh
kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah.
1. KTD yang tidak dapat dicegah
a. Unpreventable Adverse Event :
Suatu KTD yang terjadi akibat komplikasi yang tidak dapat dicegah dengan
pengetahuan mutakhir
Near Miss :
Adalah suatu kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan ( commission ) atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission ), yang dapat mencederai pasien,
tetapi cedera serius tidak terjadi :
Karena “ keberuntungan”
Karena “ pencegahan ”
Karena “ peringanan ”
F. KESALAHAN MEDIS
Medical Errors:
Adalah kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis yang mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien
G. KEJADIAN SENTINEL
Sentinel Event :
Adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius; biasanya
dipakai untuk kejadian yang sangat tidak diharapkan atau tidak dapat diterima, seperti :
operasi pada bagian tubuh yang salah.
Pemilihan kata “sentinel” terkait dengan keseriusan cedera yang terjadi ( seperti,
amputasi pada kaki yang salah ) sehingga pencarian fakta terhadap kejadian ini
mengungkapkan adanya masalah yang serius pada kebijakan dan prosedur yang berlaku.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk SDM rumah sakit,
aman dan sehat bagi pasien, pengunjung/pengantar pasien, masyarakat dan lingkungan
sekitar Rumah Sakit sehingga proses pelayanan rumah sakit berjalan baik dan lancar.
2. Tujuan Khusus
a. Terwujudnya organisasi kerja yang menunjang tercapainya K3RS
b. Meningkatkan profesionalisme dalam k3 bagi managemen, pelaksanan dan
pendukung program.
c. Terpenuhi syarat-syarat K3 disetiap unit kerja.
d. Terlindunginya pekerja dan mencegah terjadinya PAK dan KAK.
e. Terselenggaranya program K3RS secara optimal dan menyeluruh
f. Peningkatan mutu, citra dan produktivitas Rumah sakit
Dalam rangka penjaminan mutu pelayanan HCU dilakukan self Assessment untuk
memantau parameter mutu perayanan setiap hari yang dilakukan oleh setiap staf HCU yang
hasilnya diberikan kepada Tim pengendali Mutu dan kualitas RSU Satiti Prima Husada.
Kualitas pelayanan HCU dapat dinilai dengan beberapa penilaian objektif,
seperti:
1. Penurunan skoring derajat keparahan pasien, seperti: SOFA (sequentiat organ Faiture
Assessmenf/, SAPS (simptitied Acute physiotogy score), dan sebagainya.
Petunjuk teknis High Care Unit ini disusun dalam rangka memberikan acuan bagi rumah
sakit yang telah maupun akan menyelenggarakan pelayanan HCU yang bermutu, aman,
efektif dan efisien dengan mengutamakan keselamatan pasien.
Rumah Sakit yang belum memiliki ICU dan telah memiliki HCU diharapkan dapat
mengembangkan sumber daya (tenaga dan sarana) sehingga kelak dapat membentuk ICU
yang merupakan pelayanan lanjutan dari HCU. Sedangkan, untuk Rumah Sakit yang telah
memiliki ICU dan HCU diharapkan tetap menjaga kualitas diharapkan. Sehingga kedepannya
RSU Satiti Prima Husada dapat menjadi rumah sakit yang bermutu serta dapat memiliki Sumber
Daya Manusia yang berkualitas dan serta mampu bersaing dengan Rumah Sakit yang berada di
Tulungagung.