Anda di halaman 1dari 17

PENYUSUNAN LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Rancangan Pembelajaran
Dosen Pengampu Bapak Fathul Niam, M.Pd

Oleh
Dhina Yulia Kresnawati (1786206070)
Estarika Nanda (1786206130)
Mahmudah Agustianingrum (1786206063)

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN SOSIAL
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
April 2019
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur dan terima kasih atas kehadirat Allah SWT,
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehigga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Penyusunan Langkah – Langkah
Pembelajaran” dengan baik.
Didalam penyusunan makalah ini kami banyak mengalamai kesulitan,
namun berkat bantuan dan dukungan dari semua pihak segala kesulitan dapat
teratasi. Oleh karena itu, kami juga ingin menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan penyusunan
makalah Rancangan Pembelajaaran ini, baik bantuan yang berupa dorongan,
semangat, maupun bimbingan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
ini. Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :

1. Bapak Fathul Niam, M.Pd selaku dosen matakuliah “Rancangan


Pembelajaaran”.
2. Teman-teman mahasiswa yang telah memberikan masukan dalam
pengerjaan makalah Rancangan Pembelajaaran.
3. Semua pihak yang telah berkenan memberikan bantuan.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, kami menyadari bahwa masih


banyak terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, demi
tercapainya kesempurnaan pada makalah ini. Serta kami berharap semoga dengan
terselesaikannya makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi
pembaca umumnya.

Blitar, 13 April 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i


KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 1
C. Tujuan Pembahasan .................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Penyusunan Langkah Pembelajaran .................. 2
B. Langkah-langkah Penyusunan Pembelajaran ........................... 2
C. Kriteria Penyusunan Langkah Pembelajaran ............................ 5
D. Tahapan dan Ruang Lingkup Pembelajaran ............................. 6
E. Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajarannya ...................... 10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perencanaan pembelajaran merupakan tahapan penting yang harus dilakukan
guru sebelum mereka melaksanakan kegiatan belajar-mengajar dan untuk
mencapai tujuan akhir pembelajaran. Pembelajaran bukan sekedar aktivitas rutin
pendidikan tetapi merupakan komunikasi edukatif yang penuh pesan, sistemik,
prosedural, dan sarat tujuan. Karena itu, ia harus dipersiapkan secara cermat.
Perencanaan pembelajaran adalah suatu proses pembuatan rencana, model,
pola, bentuk, kunstruksi yang melibatkan, guru, peserta didik, serta fasilitas lain
yang dibutuhkan yang tersusun secara sitematis agar terjadi proses pembelajaran
yang efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan

B. RUMUSAN MASALAH
1. Baaimana konsep dasar penyusunan langkah pembelajaran ?
2. Apa saja langkah-langkah penyusunan pembelajaran ?
3. Bagaimana kriteria penyusunan langkah pembelajaran ?
4. Bagaimana tahapan dan ruang liangkup pembelajaran ?
5. Bagaimana langkah pelaksanaan strategi pembelajarannya ?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk mengetahui konsep dasar penyusunan langkah pembelajaran
2. Untuk mengetahui apa saja langkah-langkah pembelajaran
3. Untuk mengetahui kriteria penyusunan langkah pembelajaran
4. Untuk mengetahui tahapan dan ruang liangkup pembelajaran
5. Untuk mengetahui langkah pelaksanaan strategi pembelajarannya

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Penyusunan Langkah Pembelajaran


Penyusunan langkah langkah pembelajaran adalah memperkirakan tindakan
yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Penyusunan ini perlu
dilakukan untuk mengkoordinasikan komponen pembelajaran.
Langkah-langkah pembelajaran disusun untuk membantu siswa menguasai
kompetensi dasar yang diberikan. Langkah-langkah pembelajaran merupakan hal
yang sangat menentukan dalam keberhsilan siswa menguasai kompetensi dasar.
Dengan kegiatan pembelajaran yang disusun dengan tepat siswa akan lebih mudah
menguasai materi ajar yang diberikan. Dalam merencanakan kegiatan
pembelajaran, harus diperkirakan bagaimana indikator keberhasilan belajar.
Apakah langkah-langkah yang disusun dalam kegiatan itu dapat mencakup setiap
indikator yang telah dirumuskan. Jika semua indikator sudah dapat ternaungi oleh
kegiatan pembelajaran yang disusun maka tujuan pembelajaran akan lebih mudah
dicapai dan ketuntasan siswa dalam menguasai kompetensi dasar akan sangat
baik.

B. Langkah-Langkah Penyusunan Perencanaan Pembelajaran


1. Merumuskan tujuan khusus
Dalam merancang pembelajaran, tugas pertama dari seorang guru adalah
merumuskan tujuan pembelajaran khusus beserta materi pelajarannya. Sebab
tujuan umum (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) dari pembelajaran
sudah dirumuskan oleh para pengembang kurikulum. Tugas guru adalah
menterjemahkan tujuan umum pembelajaran (SK dan KD) menjadi tujuan khusus
(indikator) pembelajaran yang lebih spesifik dan mudah terukur.
Rumusan tujuan pembelajaran menurut Bloom (1964) mencakup 3 aspek
penting yaitu :

a. Domain kognitif
Pada domain kognitif, tujuan pembelajaran berkaitan dengan aspek
intelektual siswa, melalui penguasaan pengetahuan dan informasi

2
mengenai data dan fakta, konsep, generalisasi, dan prinsip. Semakin
kuat seseorang dalam menguasai pengetahuan dan informasi, maka
semakin mudah seseorang dalam melaksanakan aktivitas belajar.
b. Domain afektif
Domain afektif adalah domain yang berhubungan dengan penerimaan
dan apresiasi seseorang terhadap suatu hal dan perkembagan mental
yang ada dalam diri seseorang.
c. Domain psikomotor
Domain psikomotor adalah domain yang menggambarkan
kemampuan dan ketrampilan seseorang yang dapat dilihat dari unjuk
kerja atau performance yang berupa ketrampilan fisik dan
ketrampilan non fisik. Ketrampilan fisik adalah ketrampilan
seseorang untuk mengerjakan sesuatu dengan menggunakan otot,
sedangkan ketrampilan nonfisik adalah ketrampilan seseorang dalam
menggunakan otak sebagai alat utama dalam mengerjakan dan
memecahkan suatu permasalahan.
2. Memilih pengalaman belajar
Belajar bukan hanya sekedar mencatat dan menghafal, akan tetapi proses
berpengalaman, sehingga siswa harus didorong secara aktif untuk melakukan
kegiatan tertentu, mencari dan menemukan sendiri fakta. Ada kalanya proses
pembelajaran juga dilakukan dengan simulasi dan dramatisasi. Tujuan yang
hendak dicapai tidak hanya sekedar untuk mengingat, tapi juga menghayati suatu
peran tertentu yang berkaitan dengan perkembangan mental dan emosi siswa. Ada
kalanya siswa juga diberi kesempatan untuk belajar secara berkelompok yang
memberikan pengalaman pada siswa untuk mampu bersosialisasi dengan orang
lain.
3. Menentukan kegiatan belajar mengajar
Menentukan kegiatan belajar mengajar yang sesuai pada dasarnya dapat
dirancang melalui pendekatan kelompok atau pendekatan individual. Pendekatan
kelompok adalah pembelajaran yang dirancang dengan menggunakan pendekatan
klasikal, yakni pembelajaran di mana setiap siswa belajar secara berkelompok
baik kelompok besar maupun kelompok kecil. Pembelajaran Pembelajaran

3
individual adalah pembelajaran di mana siswa belajar secara mandiri melalui
bahan ajar yang dirancang demikian sehingga siswa dapat belajar menurut
kecepatan dan kemampuan masing-masing.
4. Menentukan orang yang terlibat dalam proses pembelajaran
Orang-orang yang akan terlibat dalam proses pembelajaran dan berperan
sebagai sumber belajar meliputi instruktur atau guru, dan tenaga profesional.
Peran guru dalam proses pembelajaran adalah sebagai pengelola pembelajaran.
Agar guru dapat melaksanakan fungsi dan tugasnya secara maksimal, maka guru
harus memiliki kemampuan untuk berbicara dang berkomunikasi dengan
menggunakan berbagai media. Selain itu, guru juga berperan sebagai pengatur
lingkungan belajar yang memberikan pengalaman belajar yang memadai bagi
siswa. Guru dituntut untuk dapat mendesain dan mengatur lingkungan agar siswa
dapat belajar dngan penuh semangat sesuai dengan gaya belajarnya masing-
masing.
5. Memilih bahan dan alat
Penentuan bahan dan alat dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut:
a. Keberagaman kemampuan intelektual siswa
b. Jumlah dan keberagaman tujuan pembelajaran khusus yang harus
dicapai siswa
c. Tipe-tipe media yang diproduksi dan digunakan secara khusus
d. Berbagai alternatif pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran
e. Bahan dan alat yang dapat dimanfaatkan
f. Fasilitas fisik yang tersedia
6. Ketersediaan fasilitas fisik
Fasilitas fisik merupakan faktor yang akan berpengaruh terhadap
keberhasilan proses pembelajaran. Fasilitas fisik meliputi ruangan kelas, pusat
media, laboratorium, dan lain-lain. Guru dan siswa akan bekerja sama
menggunakan bahan pelajaran, memanfaatkan alat, berdiskusi, dan lain
sebagainya dan kesemuanya itu dapat digunakan melalui proses perencanaan yang

4
matang melalui pengaturan secara profesional termasuk adanya dukungan
finansial sesuai dengan kebutuhan.
7. Perencanaan evaluasi dan pengembangan
Prosedur evaluasi merupakan faktor penting dalam perencanaan
pembelajaran, sebab dengan evaluasi akan dapat dilihat keberhasilan pengelolaan
pembelajaran dan keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran.

C. Kriteria Penyusunan Langkah Pembelajaran


Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menyusun langkah– langkah
pembelajaran :
1. Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat
2. Ketersediaan sumber belajar.
3. Merumuskan Tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
4. Memilih dan menetapkan isi dan muatan (bahan ajar)
5. Merencanakan dan memperkirakan kebutuhan waktu yang sesuai.
Sanjaya (2013: 37-40) menyatakan bahwa, ada beberapa nilai perencanaan
yang dapat dijadikan sebagai kriteria penyusunan perencanaan diantaranya :
1. Signifikansi
Dapat diartikan sebagai kebermaknaan. Nilai signifikansi artinnya
adalah bahwa perencanaan pembelajaran hendaknya bermakna agar
proses pembelajaran berjalan efektif dan efesien.
2. Relevan
Artinya sesuai. Nilai relevansi dalam perencanaan adalah bahwa
perencanaan yang kita susun memiliki nilai kesesuaian baik internal
maupun eksternal. Kesesuaian internal adalah perencanaan
pembelajaran harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Sedangkan
kesesuaian eksternal mengandung arti bahwa perencanaan pembelajaran
yang disusun harus sesuai dengan kebutuhan siswa.
3. Kepastian
Nilai kepastian bermakna bahwa dalam perencanaan pembelajaran yang
berfungsi sebagai pedoman dalam penyelenggaraan proses
pembelajaran, tidak lagi memuat alternatif alternatif yang bisa diplih

5
akan tetapi berisi langkah langkah pasti yang dapat dilakukan secara
sistematis.
4. Adaptabilitas
Perencanaan pembelajaran hendaknya disusun hendaknya bersifat
lentur atau tidak kaku. Misalnya, perencanaan pembelajaran ini dapat
diimplementasikan manakala memilki syarat syarat tertetntu, manakala
syarat tersebut tidak dipenuhi maka perencanaan pembelajaran tidak
dapat digunakan. Sebaiknya perencanaan pembelajaran disusun untuk
dapat diimplementasikan dalam berbagai keadaan dan berbagai kondisi.
5. Kesederhanaan
Perencanaan pembelajaran harus bersifat sederhana artiny mudah
diterjemahkan dan mudah diimplementasikan. Perencanaan yang rumit
dan sulit untuk diimplementasikan tidak akan berfungsi sebagai
pedoman untuk guru dalam pengelolaan pembelajaran.
6. Prediktif
Perencanaan pembelajaran yang baik harus memiliki daya ramal yang
kuat, artinya perencanaan dapat menggambarkan “ apa yang akan
terjadi, seandainya “. Daya ramal ini sangat penting untuk
mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi, dengan
demikian akan mudah bagi guru untuk mengantisipasinya.

D. Tahapan dan Ruang Lingkup Pembelajaran


Belajar merupakan kegiatan sehari‑hari yang dilakukan baik di lingkungan
formal, nonformal, maupun di masyarakat. Lingkungan formal yaitu sekolah, dan
institusi pendidikan, nonformal antara lain kursus-kursus dan pelatihan, serta
lingkungan masyarakat yang merupakan tempat interaksi sosial.
Kegiatan Belajar yang dialami oleh anak didik dan ada hubungannya dengan
usaha pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik/guru. Pada sisi lain, kegiatan
belajar juga berupa perkembangan mental yang didorong oleh tindak pendidikan
atau guru. Dengan kata lain, belajar ada kaitannya dengan usaha atau rekayasa
guru. Dari segi siswa, belajar yang dialaminya sesuai dengan pertumbuhan
jasmani dan perkembangan mental, akan menghasilkan hasil belajar. Kemudian
hal itu akan menghasilkan program belajar sendiri sebagai perwujudan siswa

6
menuju kemandirian. Dari segi guru, kegiatan belajar siswa merupakan akibat dari
tindakan mendidik yang memberikan materi ajar sesuai dengan kriteria persiapan
guru. Proses belajar siswa tersebut menghasilkan perilaku baik yang dikehendaki
oleh aturan persekolahan sehingga menghasilkan anak didik yang berjiwa besar
dalam dunia pendidikan sekaligus menjadi orang yang benar-benar berbudi baik
di mata masyarakat
Dalam pengelolaan program pembelajaran ada beberapa langkah atau tahapan
yang harus dijalani oleh seorang guru. Tahapan tersebut sama dengan tahapan
pengelolaan pembelajaran mata pelajaran antara lain, yaitu : "Tahap persiapan
atau perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian atau evaluasi".
a. Tahap Persiapan atau Perencanaan
Persiapan atau perencanaan adalah tahap awal yang harus dilalui oleh
guru dalam pembelajaran. Pada tahap ini guru mempersiapkan segala
sesuatu agar pembelajaran yang akan dilaksanakan dapat berjalan secara
efektif dan efisien. Proses pembelajaran dikatakan efektif apabila
penyampaian bahan pembelajaran sesuai dengan waktu yang tersedia.
Sedangkan yang dimaksud dengan pembelajaran yang efisien adalah
semua bahan pelajaran dapat dipahami siswa.
Agar proses pembelajaran yang dilakukan efektif dan efisien, dan anak
didik aktif mengikuti pelajaran, guru perlu memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
1) Tujuan pembelajaran yang diberikan.
2) Ruang lingkup dan urutan bahan yang dimiliki.
3) Sarana dan fasilitas yang dimiliki.
4) Jumlah siswa yang akan mengikuti pelajaran.
5) Waktu jam palajaran yang tersedia.
6) Sumber bahan pelajaran yang bisa digunakan.
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, aktivitas belajar mengajar berpedoman pada
persiapan pengajaran yang dibuat. Pemberian bahan pelajaran
disesuaikan dengan urutan yang telah diprogram secara sistematis dalam
tahap persiapan.

7
Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran meliputi yaitu: kegiatan
awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Kegiatan awal merupakan
kegiatan awal tatap muka antara guru dan siswa. Dalam kegiatan ini guru
memberi petunjuk, pengarahan dan appersepsi, atau dapat juga dengan
menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan memberikan beberapa
pertanyaan (pretest). Dalam kegiatan inti, guru menjelaskan materi
dengan menggunakan pendekatan, metode dan teknik yang seudah
ditentukan. Sedangkan dalam kegiatan akhir dapat berupa umpan balik
dan penilaian.
Dalam pelaksanaan program pembelajaran, guru lebih dahulu harus
mengadakan pretest untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap bahan
pelajaran, kemudian pada akhir pelajaran, guru mengadakan postest
sebagai akhir dari seluruh proses interaksi belajar mengajar.
Dalam penyampaian bahan pelajaran, guru menggunakan metode dan
fasilitas yang sesuai dengan bahan pelajaran yang diberikan kepada
siswa. Penggunaan fasilitas untuk mengurangi verbalisme dan membantu
siswa memahami pelajaran yang diberikan agar siswa mendapat
penjelasan yang tepat dan benar, sehingga tujuan pembelajaran dapat
dicapai secara efektif dan efisien. Kesalahan penggunaan metode dan
fasilitas menyebabkan tujuan pembelajaran sukar dicapai.
c. Penilaian (Evaluasi)
Pada bagian ini proses belajar mengajar dievaluasi untuk mengetahui
sejauhmana penguasaan bahan pelajaran oleh siswa dan untuk
mengetahui efektifitas dan efesiensi pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
Menurut Nana Sudjana, inti penilaian adalah “proses memberikan atau
menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kreativitas tertentu”.
Sedangkan fungsi dari evaluasi itu sendiri adalah sebagai berikut :
a. Penilaian berfungsi selektif.
b. Penilaian berfungsi diagnostik.
c. Penilaian berfungsi sebagai penempatan.
d. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan

8
Untuk mengetahui apakah siswa telah menguasai bahan yang diajarkan perlu
diadakan postest sebagai akhir dari proses mengajar. Bentuk dan jenis test yang
digunakan bisa bermacam-macam, namun tetap berpedoman pada tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
Bentuk-bentuk evaluasi terhadap siswa dapat berupa :
a. Evaluasi bahwa siswa telah menyelesaikan seperangkat program yang
diberikan
b. Ujian tertulis
c. Ujian lisan
d. Ujian memilih alternative dari berbagai kemungkinan.
e. Ujian memilih alternative dari dua kemungkinan benar atau salah.
f. Ujian penampilan
Guru dalam penilaian harus memperhatikan prinsip-prinsip penilaian sebagai
berikut :
a. Dalam menilai hasil belajar hendaknya dirancang sedimikian rupa,
sehingga jelas yang dinilai, materi penilaian, alat penilaian, dan
interpretasi hasil penilaian
b. Penilaian hasil belajar hendaknya menjadi bagian integral dari proses
belajar-mengajar, artinya penilaian senantiasa dilaksanakan pada setiap
proses belajar mengajar sehingga pelaksanaannya berkesinambungan
c. Agar diperoleh hasil belajar yang objektif dalam pengertian
menggambarkan prestasi dan kemampuan siswa sebagaimana adanya.
penilaian harus menggunakan berbagai alat penilaian yang sifatnya
komprehensif. dengan sifat komprehensif dimaksudkan segi abilitas yang
dinilainya tidak hanya aspek kognitif, tetapi juga aspek afektif dan
psikomotor.
d. Penilaian hasil belajar hendaknya diikuti dengan tindak lanjut
Penilaian adalah alat untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran.
dengan kata lain penilaian pembelajaran adalah upaya member nilai
terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru
dalam mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran meliputi tiga
aspek yakni aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor.

9
Penilaian juga mempunyai fungsi-fungsi berikut :
a. Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional. Dengan
fungsi ini maka penilaian harus mengacu kepada rumusan-rumusan
tujuan instruksional
b. Umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar. Perbaikan mungkin
dilakukan dalam hal tujuan instruksional, kegiatan belajar siswa,
mengajar guru, dan lain-lain
c. Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada orang
tuanya. Dalam laporan tersebut dikemukakan kemampuan dan
kecakapan belajar siswa dalam berbagai bidang situasi dalam bentuk
nilai-nilai prestasi yang dicapai
Sedangkan tujuan penilaian adalah :
a. Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui
kelebihan dan kekurangan nya dalam berbagai bidang studi atau mata
pelajaran yang ditempuh
b. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pembelajaran disekolah,
yang seberapa jauh keefektifan nya dalam mengubah tingkah laku para
siswa kearah tujuan pendidikan yang diharapkan
c. Menentukan tindaklanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan
penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran
d. Memberikan pertanggung jawaban dari pihak sekolah kepada pihak-
pihak yang berkepentingan. Pihak yang dimaksud meliputi pemerintah,
masyarakat, dan para orang tua siswa.

E. Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajarannya


Susunan Langkah-langkah standar dalam proses pembelajaran adalah sebagai
berikut :
1. Langkah – langkah Pembelajaran Pendahuluan / Awal
a. Orientasi : memusat perhatian siswa terhadap materi yang akan
dibelajarkan. Dapat dilakukan dengan menunjukkan benda yang
menarik, memberikan illustrasi, membaca berita di surat kabar dan
sebagainya

10
b. Apersepsi : memberikan persepsi awal kepada siswa tentang materi
yang akan diajarkan. Tahap ini juga dapat digunakan untuk
mengetahui pengetahuan prasyarat yang harus dimiliki siswa, dapat
digali dengan melakukan pretest
c. Motivasi : Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari mata
pelajaran yang akan di sampaikan
d. Pemberian Acuan : biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang akan
dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian
materi pelajaran secara garis besar
e. Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelak-
sana¬an pengalaman belajar (sesuai dengan rencana langkah-
langkah pembelajaran)
2. Langkah – langkah pembelajaran Inti
Kegiatan inti merupakan proses pemberian pembelajaran sesuai dengan
kompetensi dasar yang hendak dicapai. Kegitan inti ini harus dirinci sedemikian
rupa agar siswa benar-benar memahami kompetensi dasar yang hendak dicapai.
Perincian tersebut termuat dalam pembagian kegiatan inti ini menjadi tiga tahap
yaitu ekplorasi, elaborasi, dan konfirmasi
Langkah pembelajaran Inti ini berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui
siswa untuk dapat menkonstruksi ilmu sesuai dengan skemata (frame work)
masing-masing. Langkah-langkah tersebut disusun sedemikian rupa agar siswa
dapat menunjukkan perubahan perilaku sebagaimana dituangkan pada tujuan
pembelajaran dan indikator
Untuk memudahkan, sebaiknya kegiatan inti dilengkapi dengan Lembaran
Kerja Siswa (LKS)
3. Langkah – langkah Pembelajaran Akhir ( penutup )
Penutup merupakan kegiatan akhir pembelajaran. menutup pelajaran tidak
hanya sekadar mengkhiri pelajaran dengan salam, tetapi di sini adalah
penekanan/penguatan terhadap apa yang telah diperoleh siswa selama mengikuti
pembelajaran. guru memberikan simpulan terhadap apa yang telah dipelajari.
Dalam kegiatan penutup juga dilakukan penilaian dan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan.

11
Disamping itu Guru bisa mengarahkan siswa untuk membuat
rangkuman/simpulan. Guru memeriksa hasil belajar siswa. Dapat dengan
memberikan tes tertulis atau tes lisan atau meminta siswa untuk mengulang
kembali simpulan yang telah disusun atau dalam bentuk tanya jawab dengan
mengambil ± 25% siswa sebagai sampelnya
Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh
rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang dipilih,
menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan
pendahuluan/awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam
setiap pertemuan

12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Langkah – langkah pembelajaran disusun untuk membantu siswa menguasai
kompetensi dasar yang diberikan. Langkah – langkah pembelajaran merupakan
hal yang sangat menentukan dalam keberhasilan siswa menguasai kompetensi
dasar.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun langkah - langkah
pembelajaran seperti mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat ,
ketersediaan sumber belajar, merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
memilih dan menetapkan isi dan muatan (bahan ajar), merencanakan dan
memperkirakan kebutuhan waktu yang sesuai.
Dalam pengelolaan program pembelajaran ada beberapa langkah atau tahapan
yang harus dijalani oleh seorang guru. Tahapan tersebut adalah tahap persiapan
atau perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian atau evaluasi. Terdapat pula
prosedur atau langkah-langkah pembelajaran yang mencakup 3 tahapan yaitu : (1)
kegiatan pendahuluan; (2) kegiatan inti; (3) kegiatan akhir dan tindak lanjut.

13
DAFTAR PUSTAKA

Abduh, Madjid. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosda


Karya

JE. Kemp. 1985. Proses Perancangan Pengajaran. ITB Bandung

Nana, Sudjana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Suharsismi, Arikanto. 1997. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi


Aksara.

Afid, Burhanuddin. 2014. Hakikat Definisi dan Ruang Lingkup Belajar dan
Pembelajaran.(Online)(https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/07/
19/hakikat-definisi-dan-ruang-lingkup-belajar-dan-pembelajaran/).
Diakses hari Sabtu tanggal 13 April 2019.

14

Anda mungkin juga menyukai