Disusun Oleh :
Nerissa Arviana R
1102013210
Pembimbing :
Dr. Dian Mardhiyah, MKK
Tim Penulis
BAB I
LAPORAN KASUS
A. BERKAS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. F
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 35 tahun
Alamat : Cempaka Putih Barat RT 01/06
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Asisten Rumah Tangga
Agama : Islam
Tempat Berobat : Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih
Tanggal Berobat ; 22 April 2019
II. ANAMNESIS
Dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 21 April 2019 pukul 11.00
WIB di Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih. Seorang pasien
perempuan dewasa berusia 35 tahun datang ke Poliklinik Paru
Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih.
1. Keluhan Utama
Batuk berdahak sejak sepuluh bulan yang lalu.
2. Keluhan Tambahan
Tidak ada.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Ny. F datang ke Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih untuk kontrol
rutin ke Poli Paru setelah di diagnosis oleh dokter dengan
Tuberkulosis Paru lima bulan yang lalu. Sejak sepuluh bulan yang
lalu, pasien mengaku sudah merasakan batuk-batuk berdahak yang
dirasa tidak kunjung sembuh. Pasien sudah meminum obat-obatan
untuk batuk yang dapat dibeli di apotek, namun keluhan tetap ada.
Beberapa bulan setelahnya, pasien mengaku batuk juga disertai darah
berwarna merah dengan jumlah sedikit dan juga bercak yang keluar
bersama dengan dahaknya. Batuk dirasakan sangat sering dan berat,
terkadang terasa sesak jika batuk semakin memberat. Kemudian,
pasien juga mengeluh sering keringat dingin malam hari, badan terasa
lemas dan pusing terutama jika melakukan pekerjaan sebagai asisten
rumah tangga. Kadang badan panas dan meriang serta berat badan
dan nasfu makan menurun sejak 3 bulan setelah batuk dirasakan.
Pasien mengaku bahwa di lingkungan tempat kerja yaitu suatu rumah
kos-kosan, ada rekan kerja pasien yang juga menderita keluhan
batuk-batuk sejak lama dan tindak kunjung sembuh.
Setelah 5 bulan merasakan keluhan, pasien akhirnya memutuskan
untuk memeriksakan diri ke Puskesmas Cempaka Putih dan di
diagnosis tuberkulosis paru dengan pemeriksaan BTA (+). Saat ini,
keluhan yang dirasakan hanya batuk berdahak tetapi sudah jarang.
Pasien juga merasakan ada perbaikan selama proses pengobatan serta
berat badan mulai naik dan nafsu makan membaik.
- Abdomen :
Inspeksi : sejajar dinding dada, massa (-)
Auskultasi : bising usus normal
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba,
tugor baik
Perkusi : timpani pada seluruh lapang abdomen
- Ekstremitas : Akral hangat (-), edema (-)
B. BERKAS KELUARGA
I. Profil Keluarga
Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Ny. F
Umur : 35 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Janda
Alamat : Cempaka Putih Barat
Pekerjaan : Asisten rumah tangga
Pendidikan : SMA
b. Struktur Komposisi Keluarga
Bentuk keluarga ini adalah single-parent family yang terdiri dari Ibu
dan kedua anaknya, yaitu Ny. F, Nn. R dan Nn. A.
Tabel 1. Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
c. Genogram
1. Bentuk Keluarga
Keluarga terdiri atas satu generasi. Bentuk keluarga ini adalah
single parent family yang terdiri atas Ny. F (35 tahun) sebagai
kepala keluarga, Nn. R (20 tahun) sebagai anak sulung dan An.
A (12 tahun) sebagai anak bungsu. Tahapan siklus keluarga
dikutip dari Duvall (1985) dan Miller (1998), keluarga Ny. F
berada pada tahapan siklus keluarga yang kelima, yaitu
keluarga dengan anak-anak remaja.
2. Family Map
: Perempuan
: Pasien
Dari tabel penilaian rumah sehat didapatkan hasil dari penilaian berjumlah 1.006
dimana jumlah tersebut kurang dari kriteria rumah sehat yaitu antara 1068 –
1200 sehingga rumah Ny.F tidak termasuk dalam kriteria rumah sehat.
8M
Fungsi Keluarga
a. Biologis
Ny. F mengaku dirinya sudah merasa lebih sehat dibandingkan lima
bulan yang lalu. Ny. F memiliki bekas operasi tumor sejak tiga tahun
yang lalu, namun hingga saat ini tidak ada keluhan yang menganggu
pada bedan bekas operasi tersebut.
Ny. F juga mengaku sejak memiliki gangguan pernapasan, seperti
batuk berdahak yang tidak kunjung sembuh, Ny. F selalu merasa
tubuhnya semakin hari semakin lemah dan tidak memiliki napsu
makan hingga terasa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun
saat ini dengan kesehatannya yang berangsur-angsur membaik, ia
mengaku sudah mulai menjalankan aktivitasnya seperti sedia kala.
b. Psikologis
Ny. F meskipun seorang single-parent yang mengasuh kedua
anaknya seorang diri tetap dapat memberikan kasih sayang dan
perhatian yang cukup. Ny. F juga mampu memberikan rasa aman dan
nyaman terhadap anggota keluarganya.
Ny. F mengaku ketika pertama kali di diagnosis dengan penyakit
ini, Ny. F sempat sedih dan khawatir karena ditakutkan penyakit akan
sukar sembuh. Ny. F sebagai kepala keluarga memikirkan kedua
putrinya, namun dengan adanya dorongan dan support dari orang tua
dan teman-teman dekat juga kedua putrinya, Ny. F menjadi yakin
untuk kesembuhan dirinya.
c. Sosial
Ny. F mampu menerapkan nilai-nilai dan norma sosial budaya yang
ada di lingkungan tempat tinggalnya. Interaksinya dengan lingkungan
sekitar juga cukup baik.
d. Ekonomi
Pencari nafkah dalam keluarga ini adalah Ny. F untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari dalam keluarganya. Ny. F bekerja sebagai
Asisten Rumah Tangga dengan penghasilan Rp 1,500,000,- setiap
bulan. Pengaturan keuangan dalam keluarga dilakukan oleh Ny. F
dengan baik dan cermat agar dapat memenuhi segala kebutuhan
keluarganya. Untuk asuransi kesehatan, seluruh anggota keluarga Ny.
F memiliki asuransi kesehatan dari BPJS yang digunakan anggota
keluarga ketika berobat.
e. Spiritual
Ny. F adalah seorang yang selalu melaksanajan ibadah wajib sesuai
dengan kepercayaannya yaitu Agama Islam. Ny. F juga mampu
mengajarkan ajaran dasar agama Islam kepada kedua anaknya sejak
kecil.
A. Diagnosis Holistik
Untuk melakukan diagnostik holistik yang komprehensif maka
diperlukan tinjauan dari beberapa aspek antara lain:
1. Aspek Personal
Alasan kedatangan: Pasien datang ke puskesmas dengan keluhan
batuk berdahak sejak 10 bulan yang lalu.
Harapan: Pasien memiliki keinginan untuk sembuh sempurna dari
penyakitnya.
Kekhawatiran: Pasien khawatir bila sakit yang ia derita tidak segera
sembuh karena pasien sudah minum obat di apotek namun batuk tidak
kunjung hilang.
Persepsi: Pasien merasa yakin keluhannya dapat disembuhkan dengan
pengobatan yang diberikan, karena kualitas pelayanan kesehatan di
Puskesmas Cempaka Putih cukup baik.
Aspek Religi:
- Pasien selalu melaksanakan solat 5 waktu
- Pasien mempunyai keyakinan bahwa setiap penyakit ada obatnya
dan semua penyakit adalah milik Allah SWT
- Pasien yakin bahwa sakit yang dideritanya dapat disembuhkan
oleh Allah SWT melalui perantara dokter dan obat yang
diberikan
2. Aspek Klinik
Diagnosis Klinis : TB Paru
Dasar Diagnosis : Anamnesis, pemeriksaan fisik dan
penunjang
Diagnosis Banding : Pneumonia
3. Aspek Risiko Internal
Pasien kurang menghiraukan gejala awal pada penyakit yang
dideritanya karena merasa penyakitnya tidak begitu berat dan
bisa diatasi dengan obat-obat yang dijual bebas.
Kurangnya kemauan pasien untuk berobat ke fasilitas
pelayanan kesehatan secepatnya saat merasa sakit
Pasien masih belum mengetahui etika batuk yang benar
5. Aspek Fungsional
Menurut International Classification Primary Care (ICPC), secara
fungsional pasien digolongkan pada tingkat II, yaitu pasien masih
dapat melakukan aktivitas sehari-hari namun terdapat sedikit kesulitan
dan penurunan aktivitas karena tubuhnya yang melemah.
B. Rencana Penatalaksanaan
Aspek Klinis Memberikan obat TB paru Pasien Saat berobat Pasien mampu meminum obat Meminum obat lebih
secara rutin selama ke TB paru secara teratur minimal teratur sesuai dengan
minimal 6 bulan dengan Puskesmas selama 6 bulan. yang dianjurkan dokter
dosis kombinasi tetap
berdasarkan WHO
Obat TB (WHO) :
BB 52 kg -> 3RHZ3RH
Aspek Internal Mengajarkan etika batuk Pasien dan Saat berobat Pasien mau merubah kebiasaan Pasien dan keluarga
yang baik kepada pasien keluarga ke Pasien mendapatkan gizi yang pasien melakukan etika
dan keluarga seperti pasien puskesmas seimbang dan sesuai kebutuhan batuk yang benar
menutup mulut saat batuk dan saat pasien Pasien mengkonsumsi
Menganjurkan pasien kunjungan makanan tinggi serat
untuk mengonsumsi ke rumah seperti buah dan sayur
makanan tinggi serat pasien. setiap hari
seperti sayuran dan buah Pasien dapat
Mengajarkan pasien untuk memahami pentingnya
tidak memakai alat makan menjaga kesehatan dan
dengan orang lain kebersihan diri
Pasien tidak lagi makan
memakai alat makan
yang sama dengan
orang lain
Aspek eksternal Menjelaskan kepada Pasien dan Saat Keluarga pasien dapat
pasien dan keluarga keluarga kunjungan memahami pengobatan yang Pasien dan keluarga
mengenai pentingnya pasien ke rumah diberikan untuk membantu mulai membiasakan
ventilasi dan pencahayaan kesembuhan pasien. membuka jendela di
sinar matahari pada rumah Memberi pengetahuan pada siang hari
dan menghindarkan pasien keluarga pasien mengenai cara Pasien selalu memakai
dari terpajannya asap pencegahan penularan penyakit masker ketika bekerja
rokok TB paru serta mengeliminasi atau keluar rumah
Menjelaskan kepada faktor resiko berkembangnya untuk meminimalisir
pasien untuk menghindari penyakit TB paru pada pasien penularan
kontak dengan penderita dan dalam keluarga. Keluarga dapat
TB atau menggunakan alat memahami tentang
pelindung diri seperti Mencegah terjadinya penularan penyakit pasien
masker bila menderita TB Paru pada anak dari orang Keluarga dapat
ISPA serta menganjurkan dewasa disekitarnya ataupun mengingatkan pasien
pasien ke pusat kesehatan orang di sekitar pasien serta untuk selalu teratur
untuk rutin melakukan memastikan sumber penularan dalam meminum obat
kontrol pengobatan TB TB paru Pasien mendapat
dan mengevaluasi efek perhatian dan
samping pengobatan TB dukungan lebih dari
Mengedukasi keluarga keluarga
pasien betapa pentingnya Pasien dan keluarganya
dukungan keluarga mulai menerapkan pola
terhadap kesembuhan makan sehat dan
pasien menjaga kebersihan
Menganjurkan keluarga rumah
untuk selalu mengingatkan
pasien untuk teratur
minum obat
Mengedukasi keluarga
untuk dapat menerapkan
pola hidup sehat
Aspek fungsional Menyarankan Pasien Saat berobat Mencapai kondisi kesehatan Pasien dapat mencapai
Untuk istirahat yang ke yang optimal agar dapat kondisi kesehatan yang
cukup. Puskesmas beraktivitas seperti biasa dan optimal dengan
dan saat mencegah komplikasi yang meningkatnya Quality of
kunjungan terjadi. life
ke rumah
Prognosis
1. Ad Vitam : Ad Bonam
2. Ad Sanationam : Dubia Ad Bonam
3. Ad Functionam : Ad Bonam
LAMPIRAN