KELAS : 1 ABU BAKAR ASH-SHIDDIQ TUGAS : TEMA 8 Banjir di Pandeglang, 1.236 Rumah Terendam & Aktivitas Warga Lumpuh Total Iqbal Multatuli, Jurnalis · Kamis 19 Januari 2017 18:33 WIB SERANG – Sedikitnya 1.236 rumah yang tersebar dalam enam kecamatan di Kabupaten Padeglang, Banten, terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur wilayah itu sejak tadi malam. Banjir juga melumpuhkan aktivitas perekonomian warga di sana. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang, Dadi Supriyadi mengatakan, rumah terendam banjir tersebar di Kecamatan Patia, Pagelaran, Sukaresmi, Sobang, Cigeulis, dan Panimbang. Ketinggian air yang mencapai 1 hingga 2 meter membuat aktifitas warga pun lumpuh. Salah satu kawasan paling parah banjir adalah Desa Idaman, Kecamatan Patia. Di Patia, banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Cilemer. Sedikitnya 423 kepala keluarga terdampak banjir.
Banjir Parah di Cilegon dan Serang
Akibat Aktivitas Pertambangan? SERANG – Banjir yang melanda Kota Cilegon dan Kabupaten Serang, Rabu (25/4) kemarin, dituding akibat adanya aktivitas pertambangan serta galian pasir di sejumlah wilayah. Soalnya, banjir kali ini merupakan yang terparah jika dibandingkan dengan kondisi yang terjadi sebelumnya. Diketahui, banjir di Kota Cilegon terjadi secara merata di delapan kecamatan. Ketinggian air yang melumpuhkan Cilegon pun bervariatif. Mulai 30 sentimeter hingga 1,5 meter yang menggenangi permukiman, sekolah, jalan, kompleks, kantor pemerintahan, serta fasilitas umum lain. Banjir juga menyebabkan sejumlah akses jalan ditutup dan jalur di Jalan Lingkar Selatan (JLS) menuju destinasi wisata Pantai Anyar karena ambrol. Selain terjadi di Kota Cilegon, banjir juga memutus akses jalan utama Serang-Cilegon, tepatnya di Toyomerto, Desa Wanayasa, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang. Genangan air setinggi pinggang orang dewasa itu mulai datang dari sekira pukul 13.00 WIB. Akibatnya, jalan menjadi lumpuh total, para pengendara roda dua, roda empat, dan lebih tidak bisa melintasi genangan air yang tinggi tersebut. (Rifat-Bayu M/RBG)
Banjir Parah di Cilegon, Satu
Anak Hanyut Kamis, 26 April 2018 12:03
CILEGON – Banjir parah di
Cilegon menyebabkan satu anak berusia sepuluh tahun hanyut. Hingga kemarin sore, korban belum berhasil ditemukan. Kepala Seksi Tanggap Darurat pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon Ahmad Mafruh mendengar ada informasi anak hanyut terbawa arus di Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Jombang. “Karena sudah malam, penyisiran akan kita lakukan besok (hari ini-red),” katanya. Korban hanyut itu bernama Muhamad Arif, yang berusia sepuluh tahun. Korban merupakan warga Lingkungan Sumarel, Kelurahan Sukmajaya. Ia terseret arus banjir, saat hendak pulang sehabis bermain bola dengan dua rekannya bernama Topan dan Fajar di lingkungan jembatan flyover Cibeber. Sekira pukul 12.00 WIB Tofan, Fajar dan korban pulang. Namun, air di wilayah tersebut mulai naik dan deras. Korban yang terpeleset akhirnya hanyut dan terbawa air. Tim pencarian BPBD, Basarnas, dan lainnya yang mendapatkan informasi langsung melakukan pencarian korban menggunakan perahu karet. Namun, sampai kemarin sore korban tidak kunjung ditemukan. Tim pencarian pun menghentikan pencarian dan akan dilanjutkan hari ini sampai dengan korban ditemukan. (Adi/RBG)