Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN FISIKA LABORATORIUM - ELEKTRONIKA 1

Pulse Width Modulation Sebagai Pengatur


Resistansi Sensor Cahaya
Fathul Jannah, M. Rifki Hidayat, Faridawati
Departemen Fisika, Fakultas Sains, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
e-mail: rifkih369@gmail.com

Abstrak— Telah dilakukan percobaan yang berjudul Pulse nyala terang LED dan lain sebagainya. sinyal PWM pada
Width Modulation Sebagai Pengatur Resistansi Sensor Cahaya umumnya memiliki amplitudo dan frekuensi dasar yang tetap
dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh PWM terhadap namun memiliki lebar pulsa yang bervariasi. Lebar pulsa ini
resistansi sensor cahaya, membandingkan nilai resistansi sensor berbanding lurus dengan amplitudo sinyal asli yang belum
cahaya berdasarkan perhitungan ADC dengan hasil pengukuran
termodulasi. PWM merupakan salah satu cara untuk
multimeter, dan mengetahui karakteristik sensor cahaya. Alat
yang digunakan yakni Arduino, resistor, potensio, kabel, project mendapatkan sinyal analog dari sebuah piranti digital. Secara
board, multimeter, LDR, LED, fotodioda, dan laptop dengan analog adalah secara perubahan analognya yang sangat halus.
software Arduino. Percobaan ini dilakukan dengan cara Sedangkan secara digital, setiap perubahan PWM dipengaruhi
rangkaian disusun terlebih dahulu sesuai ketentuan kemudian oleh resolusi PWM itu sendiri. Resolusi adalah jumlah variasi
dilakukan pemrograman PWM pada Arduino. Dicatat nilai ADC nilai PWM. Misal suatu PWM memiliki resolusi 8 bit, artinya
yang muncul pada laptop juga diukur resistansi pada sensor sinyal PWM memiliki frekuensi gelombang yang tetap namun
menggunakan multimeter. Variasi yang digunakan pada duty cycle bervariasi (antara 0% hingga 100%) [1].
percobaan ini yakni variasi sensor cahaya (LDR dan fotodioda) Proses pengecilan komponen terus berlangsung, semua
dan jenis warna LED (Putih, Hijau, Pink). Kemudian hasil dari
komponen yang diperlukan guna membangun suatu kontroler
perhitungan ADC dibandingkan dengan hasil pengukuran
menggunakan multimeter. Berdasarkan percobaan yang telah dapat dikemas dalam satu keping. Maka lahirlah komputer
dilakukan, maka diperoleh kesimpulan bahwa pengaruh PWM keping tunggal (one chip microcomputer) atau disebut juga
terhadap nilai resistansi sensor cahaya LDR ini adalah mikrokontroler. Mikrokontroler merupakan computer keping
berbanding terbalik yaitu semakin besar PWM yang diberikan, tunggal yaitu suatu IC (Integrated Circuit) dengan kepadatan
semakin kecil nilai resistansinya. Sementara untuk pengaruh yang sangat tinggi dimana semua bagian yang diperlukan untuk
PWM terhadap nilai resistansi sensor cahaya secara umum yaitu suatu kontroler sudah dikemas dalam satu keping dan biasanya
semakin besar PWM, nilai resistansi semakin kecil, namun terdiri dari CPU, RAM, ROM, I/O, Serial & Paralel, Timer,
terdapat data-data yang menyimpang. Karakteristik LDR dan Interupt Controller. Rata-rata mikrokontroller memiliki
fotodioda sebagai sendor cahaya yaitu semakin besar intensitas
instruksi manipulasi bit., akses ke I/O secata langsung dan
cahaya yang diterimanya maka semakin kecil nilai resistansinya
dan besarnya bergantung pada jenis gelombang cahaya yang mudah serta proses interrupt yang cepat dan efisien.
mengenainya. Mikrokontroler memiliki kemampuan memanipulasi data
(informasi) berdasarkan urutan instruksi (program) yang
Kata kunci – Fotodioda, LDR, Pulse Width Modulation diinginkan [2].
Sensor cahaya merupakan suatu alat yang digunakan dalam
I. PENDAHULUAN bidang elektronika dan berfungsi untuk mengubah besaran
ada dasarnya, segala aktivitas kita tidak terlepas dari cahaya menjadi besaran listrik. Beberapa komponen
P perangkat elektronik. Pengolahan data menggunakan
bantuan elektronik memudahkan segala aktivitas kita.
elektronika masuk kedalam kategori sensor cahaya, slaah
satunya adalah LDR. Light Depend Resistor (LDR) merupakan
salah satu jenis resistor yang peka terhadap cahaya sehingga
Pada jaman sekarang ini semakin banyak orang
mengembangkan teknologi dengan mikrokontroler untuk sering digunakan sebagai sensor cahaya. Nilai resistansinya
memudahkan segala aktivitasnya. Untuk memahami serangkain akan berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang
sistem yang berkaitan dengan mikrokontroler dan sensor, diterima sensor. Prinsip kerjanya yaitu ketika LDR tidak
khususya pada sensor cahaya oleh karena itu, dilakukan terkena cahaya maka nilai tahanannya akan menjadi besar,
percobaan dengan judul Pulse Width Modulation Sebagai sebaliknya jika LDR terkena cahaya maka nilai tahanannya
Pengatur Resistansi Sensor Cahaya ini. akan menjadi kecil. Selain LDR, komponen elektronika lain
Pulse Width Modulation (PWM) merupakan cara yang sering digunakan sebagai sensor cahaya adalah Fotodioda
memanipulasi lebar sinyal yang dinyatakan dengan pulsa dalam dan Fototransistor. Fototransistor memiliki nilai resistivitas
suatu periode, untuk mendapatkan tegangan rata-rata yang yang lebih tinggi dari fotodioda. Secara lebih detail
berbeda. Beberapa contoh aplikasi PWM adalah pemodulasian Fototransistor merupakan sebuah benda padat pendeteksi
data untuk telekomunikasi, pengontrolan daya atau tegangan cahaya yang memiliki gain internal. Hal ini yang membuat foto
yang masuk ke beban, regulator tegangan, audio effect dan transistor memiliki sensivitas yang lebih tinggi dibandingkan
penguatan, serta aplikasi-aplikasi lainnya. Aplikasi PWM Fotodioda dalam ukuran yang sama. Alat ini dapat
berbasis mikrokontroler biasanya berupa pengendalian menghasilkan sinyal analog maupun sinyal digital. [3]
kecepatan motor DC, pengendalian motor servo, pengaturan
LAPORAN FISIKA LABORATORIUM - ELEKTRONIKA 2

Gambar 1. Sinyal PWM.


Gambar 3. Skema Alat

Mulai

Alat dan bahan disiapkan

Semua komponen dirangkai

Arduino dihubungkan dengan laptop

Gambar 2. Rangkaian alat percobaan Dilakukan koding pada arduino dan dijalankan

II. METODOLOGI
Potensio diputar pada PWM 50,0,50,
100,100,
150,200,
200,255
250
A. Alat dan Bahan
Pada percobaan ini, terdapat beberapa peralatan yang
Nilai ADC dicatat
digunakan, yakni LDR dan fotodioda sebagai sensor cahaya dan
pengukur tegangan ADC, laptop sebagai mengupload nilai
PWM, LED sebagai sumber cahaya untuk sensor LDR, arduino Sumber tegangan diputus
uno sebagai mikrokontroller pengendali komponen elektronika,
project board sebagai tempat merangkai komponen, resistor
sebagai hambatan dalam rangkaian, kabel jumper sebagai Nilai resistasi LDR diukur dengan multimeter
penghubung antarkomponen, dan potensiometer yang
digunakan sebagai pengatur tahanan geser pada rangkaian.

B. Skema Alat
Skema rangkaian pada percobaan ini dapat dilihat pada Apakah variasi Belum
warna LED dan
Gambar 3.
sensor sudah
dilakukan
C. Cara Kerja
Pada percobaan ini, langkah pertama dilakukan adalah
rangkaan disusun seperti pada Gambar 3. Kemudian rangkaian
Ya
disambungkan menuju laptop sebagai sumber tegangan DC dan
untuk dilakukan pemrograman pada 2egativ. Setelah itu
dilakukan upload coding yang telah disiapkan dan nilai pada Selesai
PWM diatur sebesar 0, 50, 100, 200 dan 255 juga dicatat nilai
ADC nya. Kemudian dilakukan perhitunga manual Gambar 4. Flowchart percobaan
menggunakan multimeter dengan memutus aliran arus listrik pengukuran dibandingkan. Warna LED yang digunakan juga
pada rangkaian sehingga didapatkan nilai resistansi sensor diubah-ubah merah, biru, hijau pada setiap kali pengambilann
cahaya, pada. Setelah semua langkah tersebut dilakukan maka data.
LDR diganti dengan fotodioda. Setiap pengukuran, diulangi
sebanyak 5 kali. Setelah itu hasil yang didapat dari ADC dan
LAPORAN FISIKA LABORATORIUM - ELEKTRONIKA 3

D. Flowchart 50 913 951 963 994 999


Untuk mempermudah langkah kerja pada percobaan ini,
100 903 798 881 817 794
maka selanjutnya dibuat flowchart seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 4. 200 806 775 758 731 823
255 698 696 695 696 696
III. ANALISA DATA DAN
PEMBAHASAN
B. Perhitungan
A. Analisa Data Dari data hasil percobaan, diperoleh data hasil perhitungan
Dari percobaan yang dilakukan, diperoleh data sebagai VD2 dan RD2 , yang dituliskan pada tabel 3 dan 4 berikut :
berikut
Tabel 1. Diketahui:
Data Percobaan Sensor LDR Vin = 5 V
ADC ADCtotal= 28 = 1023
LED PWM R 2=50k ohm
1 2 3 4 5 Ditanya: VD2 dan RD2
Jawab:
0 879 876 876 876 877
𝐴𝐷𝐶𝑝𝑜𝑖𝑛𝑡
50 423 416 395 402 408 𝑉𝐷2 = 𝑥 𝑉𝑖𝑛
𝐴𝐷𝐶𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Putih 100 262 267 275 269 237 879
𝑉𝐷2 = 𝑥 5 = 4.29 𝑉
200 286 276 276 275 248 1023
255 155 154 154 154 154 Perhitungan untuk RD2 sebagai berikut :
0 996 996 996 995 994
𝑉𝐷2 𝑥𝑅2
50 1000 1000 1000 1000 1000 𝑅𝐷2 =
𝑉𝑖𝑛 − 𝑉𝐷2
Hijau 100 1003 1005 1006 1006 1006
200 1003 1009 1005 1005 1005 4.29𝑥50
𝑅𝐷2 = = 279, 96 𝐾𝑖𝑙𝑜𝑂ℎ𝑚
255 1001 1001 1001 1000 1000 5 − 4.29
0 978 980 980 981 981 Selanjutnya setelah dilakukan perhitungan untuk semua data
50 416 460 465 466 475 maka didapatkan hasil sebagaimana yang ditunjukka oleh 3egat
3 hingga 3egat 6.
Pink 100 287 271 279 290 297 Tabel 3. Data hasil perhitungan VD2 pada LDR
200 282 291 284 277 272 VD2 (V)
LED PWM
255 215 215 215 215 216 1 2 3 4 5 rata-rata

0 4,296 4,282 4,282 4,282 4,286 4,285


Tabel 2.
Data Percobaan Sensor Fotodioda 50 2,067 2,033 1,931 1,965 1,994 1,998
ADC Putih 100 1,281 1,305 1,344 1,315 1,158 1,281
LED PWM
1 2 3 4 5 200 1,398 1,349 1,349 1,344 1,212 1,330
255 0,758 0,753 0,753 0,753 0,753 0,754
0 1015 1014 1015 1014 1015
0 4,868 4,868 4,868 4,863 4,858 4,865
50 954 955 956 956 955
50 4,888 4,888 4,888 4,888 4,888 4,888
Putih 100 983 994 989 984 984
Hijau 100 4,902 4,912 4,917 4,917 4,917 4,913
200 996 1017 990 992 991
200 4,902 4,932 4,912 4,912 4,912 4,914
255 974 974 974 972 973
255 4,892 4,892 4,892 4,888 4,888 4,891
0 1016 1016 1015 1014 1016
0 4,780 4,790 4,790 4,795 4,795 4,790
50 980 990 1000 950 963
Hijau 100 912 943 991 956 1012 50 2,033 2,248 2,273 2,278 2,322 2,231
200 874 854 842 800 887 Pink 100 1,403 1,325 1,364 1,417 1,452 1,392
255 805 806 806 805 805 200 1,378 1,422 1,388 1,354 1,329 1,374
Pink 0 1016 1020 1018 1020 1019 255 1,051 1,051 1,051 1,051 1,056 1,052
LAPORAN FISIKA LABORATORIUM - ELEKTRONIKA 4

Tabel 4. Data hasil perhitungan RD2 pada LDR Tabel 6. Data hasil perhitungan RD2 pada Fotodioda
RD2 (KiloOhm) RD2 (KiloOhm)
LE PW LE PW
D M rata- D M rata-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
rata rata
0 5633, 6343, 5633, 6343, 6039, 5998,
298,0 298,0 298,0 300,3 299,9 298,8 0
3 8 3 8 3 7
50 34,3 31,4 32,4 33,2 33,3 32,9
Puti 50 702,2 713,4 713,4 702,2 704,4 707,1
100 17,7 18,4 17,8 15,1 17,2 17,2 1713, 1454, 1261, 1261, 1363, 1410,
h Puti
100
200 18,5 18,5 18,4 16,0 18,1 17,9 h 8 4 5 5 0 9
255 8475, 1500, 1600, 1548, 1932, 3011,
8,9 8,9 8,9 8,9 8,9 8,9 200
0 0 0 4 6 2
1844, 1844, 1776, 1713, 1803, 1796,
0 255 993,9 993,9 952,9 973,0 981,3 979,0
4 4 8 8 3 5
2173, 2173, 2173, 2173, 2173, 2173, 7257, 6343, 5633, 7257, 6680, 6634,
50 0
9 9 9 9 9 9 1 8 3 1 3 3
Hija 2791, 2958, 2958, 2958, 2823, 2898, 1500, 2173, 1052, 1235,
100 50
u 7 8 8 8 6 3 0 9 650,7 802,5 4 9
Hij
3603, 2791, 2791, 2791, 2856, 2967, au 1548, 4600, 1650,
200 100
6 7 7 7 3 0 589,4 4 713,4 0 799,7 2
2275, 2275, 2173, 2173, 2233, 2226, 200 252,7 232,6 179,4 326,1 248,1 247,8
255
0 0 9 9 5 3 255 185,7 185,7 184,6 184,6 185,1 185,2
1139, 1139, 1167, 1167, 1139, 1150,
0 1700 1018 1700 1273 1157 1369
5 5 9 9 5 9 0
0,0 0,0 0,0 7,5 5,0 8,5
50 40,9 41,7 41,8 43,3 40,3 41,6 1713, 2081, 1215,
Pink 50
100 18,0 18,8 19,8 20,5 19,3 19,3 Pin 660,4 802,5 8 3 816,9 0
k 100 177,3 310,2 198,3 173,4 227,4 217,3
200 19,9 19,2 18,6 18,1 19,0 18,9
255 200 156,3 143,0 125,2 205,8 159,3 157,9
13,3 13,3 13,3 13,4 13,3 13,3
255 106,4 105,9 106,4 106,4 106,5 106,3
Tabel 5. Data hasil perhitungan VD2 pada Fotodioda
VD2 (V) C. Grafik
LED PWM Dari data percobaan yang didapatkan dan hasil perhitungan
1 2 3 4 5 rata-rata
yang dilakukan, maka dapat dibuat grafik antara PWM dan
0 4,961 4,956 4,961 4,956 4,961 4,959 Resistansi sensor untuk masing-masing sensor dan pada variasi
50 LED warna putih, hijau dan pink untuk mengetahui pengaruh
4,663 4,668 4,673 4,673 4,668 4,669
perbedaan panjang gelombang pada LED terhadap resistansi
Putih 100 4,804 4,858 4,834 4,809 4,809 4,823 pada PWM yang sama yaitu sebagai berikut.
200 4,868 4,971 4,839 4,848 4,844 4,874
255 4,761 4,761 4,761 4,751 4,756 4,758
Grafik LDR
0 4,966 4,966 4,961 4,956 4,966 4,963
3500,00
50 4,790 4,839 4,888 4,643 4,707 4,773
3000,00
Hijau 100 4,457 4,609 4,844 4,673 4,946 4,706
RD2 (KiloOhm)

2500,00
200 4,272 4,174 4,115 3,910 4,335 4,161 2000,00
255 3,935 3,939 3,939 3,935 3,935 3,936 Putih
1500,00
0 4,966 4,985 4,976 4,985 4,980 4,978 Hijau
1000,00
50 4,462 4,648 4,707 4,858 4,883 4,712 500,00 Pink

Pink 100 4,413 3,900 4,306 3,993 3,881 4,099 0,00


0 50 100 200 255
200 3,939 3,788 3,705 3,573 4,022 3,805
PWM
255 3,412 3,402 3,397 3,402 3,402 3,403
Gambar 5. Grafik PWM terhadap Resistansi LDR
LAPORAN FISIKA LABORATORIUM - ELEKTRONIKA 5

terjadi kenaikan niali resistansi dari 50 hingga 200 kemudian


Grafik Fotodioda nilai rsistansi terendahnya didapatkan pada PWM 50. Dari
grafik yang dihasilkan maka akan dapat dilihat hubungan antara
16000,00 nilai resistansi dan PWM. Namun terdapat beberapa
14000,00 penyimpangan yakni perbedaan dengan teori dimana
RD2 (KiloOhm)

12000,00 seharusnya, grafik akan menurun seiring dengan bertambahnya


10000,00 PWM. Ketidaktepatan tersebut dapat terjadi karena beberapa
8000,00 Putih faktor diantaranya yaitu pada saat melakukan praktikum
6000,00 pengambilan data tidak tepat pada PWM yang diharapkan serta
Hijau
4000,00 box penutup yang tidak benar-benar menutup keseluruhan
2000,00 Pink peralatan sehingga cahaya dapat masuk dari celah-celah kotak.
0,00 Pada percobaan ini digunakan LED dengan variasi warna
0 50 100 200 255 putih, hijau dan pink. Cahaya putih merupakan cahaya
PWM polikromatik. Cahaya hijau merupakan cahaya monokromatik
dengan panjang gelombang 495-570 nm. Sementara cahaya
warna pink memiliki panjang gelombang sekitar 620-750 nm.
Gambar 6. Grafik PWM terhadap Resistansi Fotodioda Dalam hal ini berhubungan dengan frekuensinya. Semakin
besar panjang gelombangnya, maka frekuensinya semakin
D. Pembahasan kecil, artinya memiliki hubungan yang berbanding terbalik.
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PWM Semakin besar frekuensi suatu warna maka akan semakin besar
terhadap nilai resistansi sensor cahaya, mengetahui nilai energinya. Ketika energinya besar, maka resistansinya kecil.
resistansi sensor cahaya berdasarkan perhitungan serta Sementara itu LDR dan Fotodioda memiliki perbedaan
mengetahui karakteristik dari sensor cahaya yang digunakan. karakteristik masing-masing dimana pada data yang diambil
Pada percobaan ini digunakan variasi LED Putih, Hijau dan terlihat bahwa pada nilai resistansi fotodioda lebih besar
Pink serta pengambilan data PWM 0 50 100 200 255,serta daripada pada LDR. Hal ini dapat dilihat dari data hasil
sensor cahaya LDR dan fotodioda. Prinsip yang digunakan perhitungan pada tabel 4 dan tabel 6. Dari data tersebut
dalam percobaan ini yaitu dengan mengubah sinyal analog dari menunjukkan bahwa sensitivitas fotodioda lebih tinggi jika
potensiometer menjadi sinyal digital sehingga dapat diproses dibandingkan dengan LDR. Karakteristik LDR dan fotodioda
oleh mikrokontroller. Karena output yang diinginkan berupa sebagai sendor cahaya yaitu semakin besar intensitas cahaya
sinyal analog, maka dilakukan konversi digital ke analog yang diterimanya maka semakin kecil nilai resistansinya dan
dengan menggunakan PWM. Prinsip kerja dari sensor cahaya besarnya bergantung pada jenis gelombang cahaya yang
LDR sendiri adalah dengan menyerap energi foton yang mengenainya.
dipancarkan oleh sumber cahaya (LED), 5egati ini diserap oleh
bahan tipe n dan mengakibatkan elektron dalam bahan tipe n IV. KESIMPULAN
saling bertumbukan satu sama lain dan berpindah ke bahan tipe
p, kemudian bahan tipe n menjadi hole dan tipe p menjadi Dari percobaan untuk menentukan karakteristik sensor
bermuatan 5egative. Karena perbedaan muatan dikedua sisi cahaya ini, diperoleh kesimpulan bahwa pengaruh PWM
bahan (polarisasi) inilah timbul arus listrik yang mengalir dari terhadap nilai resistansi sensor cahaya LDR ini adalah
bahan tipe p ke n yang menyebabkan sensor LDR memiliki sifat berbanding terbalik yaitu semakin besar PWM yang diberikan,
sebagai konduktor. semakin kecil nilai resistansinya. Sementara untuk pengaruh
Pada percobaan ini bertujuan untuk mengubah lebar pulsa- PWM terhadap nilai resistansi sensor cahaya secara umum
pulsa yang ada. PWM ini erat hubungannya dengan intensitas yaitu semakin besar PWM, nilai resistansi semakin kecil,
cahaya dan sebanding dengan yang diterima oleh sensor . Dari namun terdapat data-data yang menyimpang. Karakteristik
hasil percobaan sudah terlihat hasil yang belum sesuai dengan LDR dan fotodioda sebagai sendor cahaya yaitu semakin besar
teori untuk kedua sensor yang digunakan. Semakin besar PWM intensitas cahaya yang diterimanya maka semakin kecil nilai
maka intensitas cahaya pada LED akan semakin besar (terang) resistansinya dan besarnya bergantung pada jenis gelombang
sehingga menyebabkan nilai resistansi pada masing-masing cahaya yang mengenainya. Serta sensitivitas fotodioda lebih
sensor kecil seiring bertambahnya PWM. Dari grafik kedua besar dari pada LDR.
sensor yang digunakan, dapat dilihat bahwa pada sensor LDR
untuk LED berwarna putih dan pink, nilai resistansinya turun UCAPAN TERIMA KASIH
seiring kenaikan PWM, sedangkan pada LED hijau terjadi Penulis mengucapkan terima kasih kepada mas Rifki
kenaikan nilai resistansi pada setiap kenaikan PWM. Untuk Hidayat selaku Asisten Laboratorium dan Ibu Faridawati selaku
sensor fotodioda, diperoleh bahwa pada LED pink Dosen mata kuliah Fisika Laboratorium, serta teman-teman
menunjukkan grafik hubungan PWM dengan nilai resistansinya kelompok yang membantu dalam pengolahan data serta rekan-
yang berbanding terbalik, dimana semakin besar PWM, makin rekan praktikan dan semua pihak yang membantu terkait
kecil nilai resistansinya. Untuk LED berwarna hijau, terjadi percobaan PWM ini.
kenaikan nilai resistansi pada PWM 50 ke PWM 100 sedangkan
untuk data lain susah sesuai teori. Sementara untuk LED putih,
LAPORAN FISIKA LABORATORIUM - ELEKTRONIKA 6

DAFTAR PUSTAKA
[1] Alexander C, Sadiku M.2013. “ Fundamentals of Electric Circuits”.
New York:Prentice Hall Company.
[2] Artanto, Dian. 2009. “Merakit PLC dengan Mikrokontroller”.PT Elex
Media Computindo. Jakarta
[3] Sadiku, Matthew N.O. 20013. “Fundamentals of Electric Circuit”. John and
Wiley, Inc. USA

LAMPIRAN
a. Coding Arduino
int nilait;
void setup() {
// put your setup code here, to run once:
Serial.begin(9600);

void loop() {
// put your main code here, to run repeatedly:
int nilaipotensi = analogRead (A0);
int nilaipwm = map (nilaipotensi, 0, 1023, 0, 255);
analogWrite (6, nilaipwm);
nilait = analogRead (A2);
int niaiLDR = (nilait) ;
Serial.print ("PWM:");
Serial.print (" ");
Serial.print (nilaipwm);
Serial.print (" ");
Serial.print ("ADC: ");
Serial.print (nilait);
Serial.println ();
delay(1000);
}

Anda mungkin juga menyukai