Abstrak— Telah dilakukan percobaan yang berjudul Pulse nyala terang LED dan lain sebagainya. sinyal PWM pada
Width Modulation Sebagai Pengatur Resistansi Sensor Cahaya umumnya memiliki amplitudo dan frekuensi dasar yang tetap
dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh PWM terhadap namun memiliki lebar pulsa yang bervariasi. Lebar pulsa ini
resistansi sensor cahaya, membandingkan nilai resistansi sensor berbanding lurus dengan amplitudo sinyal asli yang belum
cahaya berdasarkan perhitungan ADC dengan hasil pengukuran
termodulasi. PWM merupakan salah satu cara untuk
multimeter, dan mengetahui karakteristik sensor cahaya. Alat
yang digunakan yakni Arduino, resistor, potensio, kabel, project mendapatkan sinyal analog dari sebuah piranti digital. Secara
board, multimeter, LDR, LED, fotodioda, dan laptop dengan analog adalah secara perubahan analognya yang sangat halus.
software Arduino. Percobaan ini dilakukan dengan cara Sedangkan secara digital, setiap perubahan PWM dipengaruhi
rangkaian disusun terlebih dahulu sesuai ketentuan kemudian oleh resolusi PWM itu sendiri. Resolusi adalah jumlah variasi
dilakukan pemrograman PWM pada Arduino. Dicatat nilai ADC nilai PWM. Misal suatu PWM memiliki resolusi 8 bit, artinya
yang muncul pada laptop juga diukur resistansi pada sensor sinyal PWM memiliki frekuensi gelombang yang tetap namun
menggunakan multimeter. Variasi yang digunakan pada duty cycle bervariasi (antara 0% hingga 100%) [1].
percobaan ini yakni variasi sensor cahaya (LDR dan fotodioda) Proses pengecilan komponen terus berlangsung, semua
dan jenis warna LED (Putih, Hijau, Pink). Kemudian hasil dari
komponen yang diperlukan guna membangun suatu kontroler
perhitungan ADC dibandingkan dengan hasil pengukuran
menggunakan multimeter. Berdasarkan percobaan yang telah dapat dikemas dalam satu keping. Maka lahirlah komputer
dilakukan, maka diperoleh kesimpulan bahwa pengaruh PWM keping tunggal (one chip microcomputer) atau disebut juga
terhadap nilai resistansi sensor cahaya LDR ini adalah mikrokontroler. Mikrokontroler merupakan computer keping
berbanding terbalik yaitu semakin besar PWM yang diberikan, tunggal yaitu suatu IC (Integrated Circuit) dengan kepadatan
semakin kecil nilai resistansinya. Sementara untuk pengaruh yang sangat tinggi dimana semua bagian yang diperlukan untuk
PWM terhadap nilai resistansi sensor cahaya secara umum yaitu suatu kontroler sudah dikemas dalam satu keping dan biasanya
semakin besar PWM, nilai resistansi semakin kecil, namun terdiri dari CPU, RAM, ROM, I/O, Serial & Paralel, Timer,
terdapat data-data yang menyimpang. Karakteristik LDR dan Interupt Controller. Rata-rata mikrokontroller memiliki
fotodioda sebagai sendor cahaya yaitu semakin besar intensitas
instruksi manipulasi bit., akses ke I/O secata langsung dan
cahaya yang diterimanya maka semakin kecil nilai resistansinya
dan besarnya bergantung pada jenis gelombang cahaya yang mudah serta proses interrupt yang cepat dan efisien.
mengenainya. Mikrokontroler memiliki kemampuan memanipulasi data
(informasi) berdasarkan urutan instruksi (program) yang
Kata kunci – Fotodioda, LDR, Pulse Width Modulation diinginkan [2].
Sensor cahaya merupakan suatu alat yang digunakan dalam
I. PENDAHULUAN bidang elektronika dan berfungsi untuk mengubah besaran
ada dasarnya, segala aktivitas kita tidak terlepas dari cahaya menjadi besaran listrik. Beberapa komponen
P perangkat elektronik. Pengolahan data menggunakan
bantuan elektronik memudahkan segala aktivitas kita.
elektronika masuk kedalam kategori sensor cahaya, slaah
satunya adalah LDR. Light Depend Resistor (LDR) merupakan
salah satu jenis resistor yang peka terhadap cahaya sehingga
Pada jaman sekarang ini semakin banyak orang
mengembangkan teknologi dengan mikrokontroler untuk sering digunakan sebagai sensor cahaya. Nilai resistansinya
memudahkan segala aktivitasnya. Untuk memahami serangkain akan berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang
sistem yang berkaitan dengan mikrokontroler dan sensor, diterima sensor. Prinsip kerjanya yaitu ketika LDR tidak
khususya pada sensor cahaya oleh karena itu, dilakukan terkena cahaya maka nilai tahanannya akan menjadi besar,
percobaan dengan judul Pulse Width Modulation Sebagai sebaliknya jika LDR terkena cahaya maka nilai tahanannya
Pengatur Resistansi Sensor Cahaya ini. akan menjadi kecil. Selain LDR, komponen elektronika lain
Pulse Width Modulation (PWM) merupakan cara yang sering digunakan sebagai sensor cahaya adalah Fotodioda
memanipulasi lebar sinyal yang dinyatakan dengan pulsa dalam dan Fototransistor. Fototransistor memiliki nilai resistivitas
suatu periode, untuk mendapatkan tegangan rata-rata yang yang lebih tinggi dari fotodioda. Secara lebih detail
berbeda. Beberapa contoh aplikasi PWM adalah pemodulasian Fototransistor merupakan sebuah benda padat pendeteksi
data untuk telekomunikasi, pengontrolan daya atau tegangan cahaya yang memiliki gain internal. Hal ini yang membuat foto
yang masuk ke beban, regulator tegangan, audio effect dan transistor memiliki sensivitas yang lebih tinggi dibandingkan
penguatan, serta aplikasi-aplikasi lainnya. Aplikasi PWM Fotodioda dalam ukuran yang sama. Alat ini dapat
berbasis mikrokontroler biasanya berupa pengendalian menghasilkan sinyal analog maupun sinyal digital. [3]
kecepatan motor DC, pengendalian motor servo, pengaturan
LAPORAN FISIKA LABORATORIUM - ELEKTRONIKA 2
Mulai
Gambar 2. Rangkaian alat percobaan Dilakukan koding pada arduino dan dijalankan
II. METODOLOGI
Potensio diputar pada PWM 50,0,50,
100,100,
150,200,
200,255
250
A. Alat dan Bahan
Pada percobaan ini, terdapat beberapa peralatan yang
Nilai ADC dicatat
digunakan, yakni LDR dan fotodioda sebagai sensor cahaya dan
pengukur tegangan ADC, laptop sebagai mengupload nilai
PWM, LED sebagai sumber cahaya untuk sensor LDR, arduino Sumber tegangan diputus
uno sebagai mikrokontroller pengendali komponen elektronika,
project board sebagai tempat merangkai komponen, resistor
sebagai hambatan dalam rangkaian, kabel jumper sebagai Nilai resistasi LDR diukur dengan multimeter
penghubung antarkomponen, dan potensiometer yang
digunakan sebagai pengatur tahanan geser pada rangkaian.
B. Skema Alat
Skema rangkaian pada percobaan ini dapat dilihat pada Apakah variasi Belum
warna LED dan
Gambar 3.
sensor sudah
dilakukan
C. Cara Kerja
Pada percobaan ini, langkah pertama dilakukan adalah
rangkaan disusun seperti pada Gambar 3. Kemudian rangkaian
Ya
disambungkan menuju laptop sebagai sumber tegangan DC dan
untuk dilakukan pemrograman pada 2egativ. Setelah itu
dilakukan upload coding yang telah disiapkan dan nilai pada Selesai
PWM diatur sebesar 0, 50, 100, 200 dan 255 juga dicatat nilai
ADC nya. Kemudian dilakukan perhitunga manual Gambar 4. Flowchart percobaan
menggunakan multimeter dengan memutus aliran arus listrik pengukuran dibandingkan. Warna LED yang digunakan juga
pada rangkaian sehingga didapatkan nilai resistansi sensor diubah-ubah merah, biru, hijau pada setiap kali pengambilann
cahaya, pada. Setelah semua langkah tersebut dilakukan maka data.
LDR diganti dengan fotodioda. Setiap pengukuran, diulangi
sebanyak 5 kali. Setelah itu hasil yang didapat dari ADC dan
LAPORAN FISIKA LABORATORIUM - ELEKTRONIKA 3
Tabel 4. Data hasil perhitungan RD2 pada LDR Tabel 6. Data hasil perhitungan RD2 pada Fotodioda
RD2 (KiloOhm) RD2 (KiloOhm)
LE PW LE PW
D M rata- D M rata-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
rata rata
0 5633, 6343, 5633, 6343, 6039, 5998,
298,0 298,0 298,0 300,3 299,9 298,8 0
3 8 3 8 3 7
50 34,3 31,4 32,4 33,2 33,3 32,9
Puti 50 702,2 713,4 713,4 702,2 704,4 707,1
100 17,7 18,4 17,8 15,1 17,2 17,2 1713, 1454, 1261, 1261, 1363, 1410,
h Puti
100
200 18,5 18,5 18,4 16,0 18,1 17,9 h 8 4 5 5 0 9
255 8475, 1500, 1600, 1548, 1932, 3011,
8,9 8,9 8,9 8,9 8,9 8,9 200
0 0 0 4 6 2
1844, 1844, 1776, 1713, 1803, 1796,
0 255 993,9 993,9 952,9 973,0 981,3 979,0
4 4 8 8 3 5
2173, 2173, 2173, 2173, 2173, 2173, 7257, 6343, 5633, 7257, 6680, 6634,
50 0
9 9 9 9 9 9 1 8 3 1 3 3
Hija 2791, 2958, 2958, 2958, 2823, 2898, 1500, 2173, 1052, 1235,
100 50
u 7 8 8 8 6 3 0 9 650,7 802,5 4 9
Hij
3603, 2791, 2791, 2791, 2856, 2967, au 1548, 4600, 1650,
200 100
6 7 7 7 3 0 589,4 4 713,4 0 799,7 2
2275, 2275, 2173, 2173, 2233, 2226, 200 252,7 232,6 179,4 326,1 248,1 247,8
255
0 0 9 9 5 3 255 185,7 185,7 184,6 184,6 185,1 185,2
1139, 1139, 1167, 1167, 1139, 1150,
0 1700 1018 1700 1273 1157 1369
5 5 9 9 5 9 0
0,0 0,0 0,0 7,5 5,0 8,5
50 40,9 41,7 41,8 43,3 40,3 41,6 1713, 2081, 1215,
Pink 50
100 18,0 18,8 19,8 20,5 19,3 19,3 Pin 660,4 802,5 8 3 816,9 0
k 100 177,3 310,2 198,3 173,4 227,4 217,3
200 19,9 19,2 18,6 18,1 19,0 18,9
255 200 156,3 143,0 125,2 205,8 159,3 157,9
13,3 13,3 13,3 13,4 13,3 13,3
255 106,4 105,9 106,4 106,4 106,5 106,3
Tabel 5. Data hasil perhitungan VD2 pada Fotodioda
VD2 (V) C. Grafik
LED PWM Dari data percobaan yang didapatkan dan hasil perhitungan
1 2 3 4 5 rata-rata
yang dilakukan, maka dapat dibuat grafik antara PWM dan
0 4,961 4,956 4,961 4,956 4,961 4,959 Resistansi sensor untuk masing-masing sensor dan pada variasi
50 LED warna putih, hijau dan pink untuk mengetahui pengaruh
4,663 4,668 4,673 4,673 4,668 4,669
perbedaan panjang gelombang pada LED terhadap resistansi
Putih 100 4,804 4,858 4,834 4,809 4,809 4,823 pada PWM yang sama yaitu sebagai berikut.
200 4,868 4,971 4,839 4,848 4,844 4,874
255 4,761 4,761 4,761 4,751 4,756 4,758
Grafik LDR
0 4,966 4,966 4,961 4,956 4,966 4,963
3500,00
50 4,790 4,839 4,888 4,643 4,707 4,773
3000,00
Hijau 100 4,457 4,609 4,844 4,673 4,946 4,706
RD2 (KiloOhm)
2500,00
200 4,272 4,174 4,115 3,910 4,335 4,161 2000,00
255 3,935 3,939 3,939 3,935 3,935 3,936 Putih
1500,00
0 4,966 4,985 4,976 4,985 4,980 4,978 Hijau
1000,00
50 4,462 4,648 4,707 4,858 4,883 4,712 500,00 Pink
DAFTAR PUSTAKA
[1] Alexander C, Sadiku M.2013. “ Fundamentals of Electric Circuits”.
New York:Prentice Hall Company.
[2] Artanto, Dian. 2009. “Merakit PLC dengan Mikrokontroller”.PT Elex
Media Computindo. Jakarta
[3] Sadiku, Matthew N.O. 20013. “Fundamentals of Electric Circuit”. John and
Wiley, Inc. USA
LAMPIRAN
a. Coding Arduino
int nilait;
void setup() {
// put your setup code here, to run once:
Serial.begin(9600);
void loop() {
// put your main code here, to run repeatedly:
int nilaipotensi = analogRead (A0);
int nilaipwm = map (nilaipotensi, 0, 1023, 0, 255);
analogWrite (6, nilaipwm);
nilait = analogRead (A2);
int niaiLDR = (nilait) ;
Serial.print ("PWM:");
Serial.print (" ");
Serial.print (nilaipwm);
Serial.print (" ");
Serial.print ("ADC: ");
Serial.print (nilait);
Serial.println ();
delay(1000);
}