Anda di halaman 1dari 7

Analisa Laju Korosi Pada Aluminium

Raih Rizky Mega Falah1, Primasari Cahya W.2, Alif Suryanto3, Ekasari Sri H.4, Wahyuning
Tyastutik5, Ika Ningtyas6, Yosi Putri Oktasari7, Brahma Indra P.8
1. 081113040, 2. 081113008, 3. 081113011, 4. 081113016, 5. 081113034, 6. 081113045,
7. 081113058, 8. 081113070
S1 Fisika Universitas Airlangga
Laboratorium Material
2013

Abstrak
Asam Klorida merupakan asam karboksilat yang banyak digunakan sebagai aditif. Kaleng
aluminium sering dipakai sebagai kemasan minuman karena sifatnya yang ringan, efisien
ruang, dan biaya produksinya rendah. Dalam beberapa kesempatan kontak asam sitrat
dengan kemasan berupa kaleng aluminium dapat menyebabkan reaksi korosi yang
berujung kontaminasi produk korosi terhadap minuman. Eksperimen ini bertujuan untuk
menguji laju korosi aluminium terhadap korosivitas asam klorida pada konsentrasi 4%
yang sebelumnya diberi perlakuan panas pelarutan yakni dimasukkan dalam furnace
yang mencacah temperatur hingga 5500C lalu ditahan 25 menit. Kemudian dimasukkan
dalam medium quenching air. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa aluminium
terkorosi dalam larutan asam klorida menjadi 2AlCl3. Produknya bersifat tidak stabil dan
langsung membentuk aluminium klorida. Laju korosi aluminium
. Tujuan kedua adalah untuk mengetahui nilai ketahanan korosi relatif dan
diperoleh nilai ketahanan korosi relatif jelek sekali, karena >5mm/tahun.

Kata kunci: Laju korosi, Aluminium, asam klorida

uji immersion corrosion yakni


A. Pendahuluan
mencelupkan benda uji ke dalam
Korosi merupakan perusakan suatu
suatu bejana yang berisi larutan cair
material (terutama logam) karena
pengkorosi asam klorida (HCl).
bereaksi dengan lingkungannya.
Kemudian Laju korosi dapat
Pada sebagian logam akan menjadi
dihitung menggunakan persamaan
oksida sulfide atau hasil reaksi lain
(Nace, 1979):
yang dapat larut dalam
lingkungannya. Untuk
Vk =
memperkirakan laju korosi suatu
Dengan :
material dalam lingkungan korosif,
Vk = laju korosi (mm/tahun)
dapat dipergunakan beberapa
A = luas permukaan specimen mula-
metode pengukuran. Dalam
mula (mm2)
eksperimen ini, kami menggunakan
t = lama waktu pengujian korosi (detik) Prosedur Penelitian
D= berat jenis specimen mula-mula 1. Mengukur koin Aluminium
3
(g/mm ) massa dengan neraca digital,
M= pengurangan berat specimen akibat
jari-jari menggunakan jangka
uji korosi (gram)
sorong, dan tebal dengan
K= konstanta perubah satuan mm/s
mikrometer sekrup.
menjadi mm/tahun= 32258064,52
2. Memasukkan koin Aluminium
ke dalam peralatan Furnace
B. Metode Penelitian
dengan terlebih dahulu diberi
Waktu dan Tempat Eksperimen
mangkok tembikar. Suhu
Eksperimen ini dilaksanakan pada:
Furnace diatur 550 0C. Maka
tanggal 13 November 2013
dengan pencacahan suhu akan
di Laboratorium Material,
perlahan naik menuju 550 0C.
Departemen Fisika, Fakultas Sains
0
3. Setelah mencapai 550 C
dan Teknologi, Universitas
stopwatch dihidupkan dan
Airlangga, Surabaya.
ditunggu hingga menit ke-25
baru Funace dimatikan.
Alat dan Bahan
1. Peralatan Furnace
2. Neraca Digital
3. Jangka Sorong
4. Mikrometer Sekrup
5. Gelas Ukur
6. Pipet
Gambar 1. Ketika suhu mencapai
7. Kain / serbet 5500C
8. Koin Aluminium 4. Setelah beberapa saat, Furnace
9. Larutan HCl 4% dibuka dengan hati-hati dan
10. Aquades menghindari sisi depan Furnace
Metode Pengujian karena uap panas akan keluar.
1. Perlakuan Panas Pelarutan
2. Uji Korosi dengan HCL 4%
7. Menimbang massa koin
Aluminium.

C. Data dan Pembahasan


Hasil Eksperimen
Sebelum = (6,77900 ± 0,00005) gr
Gambar 2. Mengeluarkan Koin
Sesudah = (6,77600 ± 0,00005) gr
Aluminium dari Furnace
M = Sesudah
5. Kemudian koin aluminium
M= (0,00300 ± 0,00005) gr
didinginkan dengan cepat
r = (12,600 ± 0,025) mm
menggunakan medium
d = (25,200 ± 0,025) mm
quenching air, yakni aquades.
t = (5,060 ± 0,005) mm
K = 32258064,52
π = 3,14

Hasil Analisa
Ketahanan Kecepatan
Korosi Relatif Korosi ( )
Gambar 3. Koin aluminium
dimasukkan di medium quenching air,
Luar Biasa <0,02
Baik Sekali 0,02 – 0,15
6. Selanjutnya pengujian korosi Baik 0,15 – 0,5
koin Aluminium dengan Cukup 0,5 – 1,25
Jelek 1,25 – 5
memasukkan dalam larutan HCl Jelek Sekali >5
4% dengan waktu 15 menit. Tabel 1. Tingkat Ketahanan Korosi Relatif
(Narraan, 1983)

Sehingga laju korosi pada


Aluminium yang kami uji termasuk
jelek sekali karena >5 .
Gambar 4. Pengujian Laju Korosi Pembahasan
Laju korosi Aluminium perlu Grafik 1. Grafik proses Heat Treatment

dilakukan untuk mengetahui D. Kesimpulan

kecepatan korosi aluminium sehingga Dari eksperimen yang kami lakukan,

dapat memaksimalkan penggunaan didapat nilai laju korosi koin

Aluminium serta menghindari bahaya Aluminium sebesar:

utama terhadap kesehatan misalnya,


aluminium klorida dapat Sehingga laju korosi pada
menimbulkan luka bakar pada saluran Aluminium yang kami uji termasuk
napas, kulit, mata, dan membran jelek sekali karena > 5 .
mukosa serta organ sasaran larutan ini
adalah mata, kulit, membran mukosa,
Daftar Pustaka
paru-paru. Sedangkan bahaya fisiknya
__. __. Modul Eksperimen Lab
dapat bereaksi dengan udara, panas,
Material. Fakultas Sains dan
cahaya, atau air.
Teknologi Unair : Surabaya
Ketika dilakukan uji korosi dengan
Nace. 1979. Corrosion Hand Book
memasukkan koin aluminium pada
ASTMG 31th, Nineth Edition,
larutan HCl 4% akan timbul
Metal Park: Ohio.
gelembung-gelembung yang
Narrayan, Raj. 1983. An Introduction
merupakan gas H2. Hal ini terjadi dari
to Metalic Corrosion and its
reaksi kimia:
Prevention, Oxford & IBH: New
2Al(s) + 6HCl  2AlCl3 (aq) + 3H2 (g)
Delhi.
Prasetya, Andreas Yoppy Aprianto. _
. Korosi Aluminium Dalam
Larutan Asam Sitrat.ITB:
Bandung. [jurnal]
Lampiran
Analisis
1. Luas Penampang Koin Aluminium
〈 〉
〈 〉 [ ] [ ]
〈 〉
〈 〉

| || | | || |

[ ][ ] [ ][ ]

A=〈A〉±∆A
A=(1397,40048±5,14646)mm2

2. Volume Koin Aluminium


〈 〉
〈 〉
〈 〉

| || | | || |

| || | | || |
| || | | || |

V=〈V〉±∆V
V=(2522,4423±12,502224)mm3

3. Berat jenis Koin Aluminium

〈 〉
| || | | || |

( ) ( )

[ ][ ] [ ][ ]

D = 〈D〉±∆D
D = (0,0026874±1,334001232∙10 -5) g/mm3

4. Laju Korosi Koin Aluminium

| || | | || | | || | | || |

| || | | || | | || | | || |

 | || |

| || |

 | || |

| || |

 | || |

| || |
 | || |

| || |

( ) ( ) ( ) ( )

mm/tahun

5. Prosentase kesalahan ukur

| |

Anda mungkin juga menyukai