Anda di halaman 1dari 4

I.

Pendahuluan
A. Latar belakang
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, menuntut penggunaan
suatu material secara tepat. Untuk dapat menggunakan material dengan tepat,
maka harus dikenali dengan baik sifat-sifat material yang mungkin akan dipilih
untuk dipergunakan. Sifat-sifat ini tentunya sangat banyak macamnya, karena sifat
ini dapat ditinjau dari berbagai segi/bidang keilmuan.
Salah satu sifat penting yang perlu dipertimbangkan dalam proses pemilihan
material adalah sifat tahan korosi. Korosi merupakan masalah yang sangat serius
dalam dunia material, karena dapat mengakibatkan kerugian-kerugian yang lebih
besar, antara lain: bisa menimbulkan kebocoran, mengakibatkan berkurangnya
kekuatan/ketangguhan, robohnya suatu konstruksi, meledaknya suatu pipa/bejana
bertekanan dan mungkin juga akan membuat pencemaran pada suatu produk.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka diperlukan suatu cara bagaimana
menentukan nilai laju korosi suatu material. Sehingga dari nilai laju korosi yang
diperoleh kita dapat mengetahui apakah material tersebut mempunyai daya tahan
yang unggul terhadap korosi (resistan terhadap korosi).

B. Dasar Teori
Korosi dapat didefinisikan sebagai perusakan suatu material (terutama
logam) karena bereaksi dengan lingkungannya. Reaksi dengan lingkungannya ini,
maka sebagian logam akan menjadi oksida sulfide atau hasil reaksi lain yang
dapat larut dalam lingkungannya.
Untuk memperkirakan laju korosi suatu material dalam lingkungan korosif,
dapat dipergunakan beberapa metode pengukuran. Salah satu diantaranya adalah
proses pengujian immersion corrosion dilakukan dengan cara mencelupkan benda
uji ke dalam suatu bejana yang berisi larutan cair pengkorosi. Laju korosi dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan (Nace, 1979):

𝐾𝑥𝑀
Vk = 𝐴 𝑥 𝑡 𝑥 𝐷
Dengan :
Vk= laju korosi (mm/tahun)
A= luas permukaan specimen mula-mula (mm2)
t = lama waktu pengujian korosi (detik)
D= berat jenis specimen mula-mula (g/mm3)
M= pengurangan berat specimen akibat uji korosi (gram)
K= konstanta perubah satuan mm/s menjadi mm/tahun=32258064,52
Nilai laju korosi ini dapat menunjukkan ketahanan korosi relating (mampu
korosi) :
Tabel 1. Tingkat ketahanan korosi relative (Narrayan, 1983)
Ketahanan korosi Kecepatan korosi
relatif (mm/tahun)
Luar biasa <0,02
Baik sekali 0,02-0,15
Baik 0,15-0,5
Cukup 0,5-1,25
Jelek 1,25-5
Jelek sekali >5

II. Metode Penelitian


C. Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang digunakan pada eksperimen ini adalah:
1. Logam aluminium
2. Larutan HCl

Alat-alat yang digunakan adalah:


1. Peralatan furnace
2. Gelas ukur
D. Prosedur Penelitian
1. Mula-mula disiapkan larutan HCl dengan konsentrasi 4%
2. Bahan uji dipanaskan di dalam furnace dengan temperature 550oC dan
ditahan selama 30 menit. Kemudian didinginkan dengan cepat dengan
medium quenching air. Proses ini dinamakan dengan perlakuan panas
pelarutan.
3. Pengujian korosi dilakukan dengan metode pencelupan benda uji ke
dalam larutan HCl dengan konsentrasi 4% dengan lama waktu
pencelupan yaitu 15 menit. Massa dari bahan uji ditimbang sebelum dan
sesudah dilakukannya uji korosi untuk menghitung laju korosi.

III. Hasil dan Pembahasan


E. Hasil Data :
𝑀 Sebelum = 6,7790 gr K = 32258064,52
ΔM = 0,003 gr r = 12,6 mm
d = 25,2 mm Δr = 0,025 mm
Δd = 0,025 mm
t = 5,06 mm
Δt = 0,005mm
π = 3,14
LAMPIRAN
Analisis Data

〈𝐴〉 = 2𝜋𝑟 2 + 2𝜋𝑟𝑡


= [2 × 3,14 × (12,6)2 ] + [2 × 3,14 × 12,6 × 5,06]
= 997,0128 + 40038768
= (1397,40048 ) 𝑚𝑚2
𝜕𝐴 𝜕𝐴
∆𝐴 = | | |∆𝑟| + | | |∆𝑡|
𝜕𝑟 𝜕𝑡
= (4𝜋𝑟 + 2𝜋𝑡)(∆𝑟) + (2𝜋𝑟)(∆𝑡)
= [(4 × 3,14 × 12,6) + (2 × 3,14 × 5,06)][0,025] + [2 × 3,14 × 12,6][0,005]
= 4,75082 + 0,39564
= 5,14646 𝑚𝑚2
𝐴 = 〈𝐴〉 ± ∆𝐴
𝐴 = (1397,40048 ± 5,14646)𝑚𝑚2

〈𝑉〉 = 𝜋𝑟 2 𝑡
= (3,14 × 12,62 × 5,06)
= 2522,4423 𝑚𝑚3
𝜕𝑉 𝜕𝑉
∆𝑉 = | | |𝜕𝑟| + | | |𝜕𝑡|
𝜕𝑟 𝜕𝑡
= (2𝜋𝑟𝑡)(∆𝑟) + (𝜋𝑟 2 )(∆𝑡)
= [2 × 3,14 × 12,6 × 5,06][0,025] + [3,14 × 12,62 ][0,05]
= 10,009692 + 2,492532
= 12,502224 𝑚𝑚3
𝑉 = 〈𝑉〉 ± ∆𝑉
𝑉 = (2522,4423 ± 12,502224)𝑚𝑚3

𝑚 6,7790 𝑔
〈𝐷〉 = = = 0,0026874
𝑉 2522,4423 𝑚𝑚3
𝜕𝐷 𝜕𝐷
∆𝐷 = | | |∆𝑚| + | | |∆𝑉|
𝜕𝑚 𝜕𝑉
1 𝑚
= ( ) (∆𝑚) + (− 2 ) (∆𝑉)
𝑉 𝑉
1 6,7790
=[ ] [0,00005] + [− ] [12,502224]
0,0026874 2522,44232
= 1,982205896 ∙ 10−8 + 1,332019027 ∙ 10−5
= 1,334001232 ∙ 10−5 𝑔/𝑚𝑚3
𝐷 = 〈𝐷〉 ± ∆𝐷
𝐷 = (0,0026874 ± 1,334001232 ∙ 10−5 )𝑔/𝑚𝑚3
(𝐾 × 𝑀)
𝑉𝑘 =
(𝐴 × 𝑇 × 𝐷)
32258064,52 × 0,003
=
1397,40048 × 15 × 60 × 0,0026874
𝑚𝑚
𝑉𝑘 = 28,6328
𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝜕𝑉𝑘 𝜕𝑉𝑘 𝜕𝑉𝑘 𝜕𝑉𝑘
∆𝑉𝑘 = | | |∆𝑚| + | | |∆𝐴| + | | |∆𝑇| + | | |∆𝐷|
𝜕𝑚 𝜕𝐴 𝜕𝑇 𝜕𝐷
𝐾 𝐾𝑀 𝐾𝑀 𝐾𝑀
=( ) (∆𝑚) + ( 2 ) (∆𝐴) + ( 2 ) (∆𝑇) + ( ) (∆𝐷)
𝐴𝑇𝐷 𝐴 𝑇𝐷 𝐴𝑇 𝐷 𝐴𝑇𝐷2
𝑎𝑝𝑎𝑏𝑖𝑙𝑎 𝑑𝑖𝑗𝑎𝑏𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔 − 𝑚𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑘𝑢:

𝐾 32258064,52
 (𝐴𝑇𝐷) (∆𝑚) = 1397,40048×15×60×0,0026874 × 0,00005
= 0,47722
𝐾𝑀 32258064,52×0,003
 (𝐴2𝑇𝐷) (∆𝐴) = (1397,40048)2 ×15×60×0,0026874 × 5,14646
= 0,105451209
𝐾𝑀 32258064,52×0,003
 (𝐴𝑇 2 𝐷) (∆𝑇) = 1397,40048×(15×60)2 ×0,0026874 × 0,005
= 1,590711 ∙ 10−4
𝐾𝑀 32258064,52×0,003
 (𝐴𝑇𝐷2 ) (∆𝐷) = 1397,40048×15×60(0,0026874)2 × 1,334001232 ∙ 10−5
= 3,819619319 ∙ 10−4
𝑆𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑖 ∆𝑉𝑘 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ
𝐾 𝐾𝑀 𝐾𝑀 𝐾𝑀
∆𝑉𝑘 = ( ) (∆𝑚) + ( 2 ) (∆𝐴) + ( 2 ) (∆𝑇) + ( ) (∆𝐷)
𝐴𝑇𝐷 𝐴 𝑇𝐷 𝐴𝑇 𝐷 𝐴𝑇𝐷2

= 0,47722 + 0,105451209 + 1,590711 ∙ 10−4 + 3,819619319 ∙ 10−4

= 0,583212242 mm/tahun

𝑀𝑎𝑘𝑎, 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑉𝑘 ± ∆𝑉𝑘 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ

𝑉𝑘 ± ∆𝑉𝑘 = (28,6328 ± 0,583212242)𝑚𝑚/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

∆𝑉𝑘
% 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = | | × 100% = 2,03%
𝑉𝑘

Anda mungkin juga menyukai