Anda di halaman 1dari 6

BAB 4

PEMBAHASAN

Asuhan keperawatan di terapkan pada kasus ini menggunakan pendekatan

proses keperawatan di mulai dari pengkajian sampai evaluasi dengan tujuan

memenuhi kebutuhan pasien secara bio, psiko, sosial dan spiritual pada pasien Tn.

B dengan Ca Nasofaring dengan membandingkan antara teori dengan kenyataan

yang di temui di lapangan.

4.1 Pengkajian dan Diagnosa Keluarga

Pengkajian adalah tahap pertama yang penulis lakukan di dalam proses

perawatan. Pengkajian ini melalui pengkajian pola fungsional menurut Gordon,

pemeriksaan fisik dengan metode head to toe, dan pengumpulan informasi atau data

– data ini diperoleh dari wawancara dengan pasien, keluarga pasien, melakukan

observasi, catatan keperawatan, dan pemeriksaan fisik.

Dalam melakukan pengkajian pada Tn. B penulis tidak menemui hambatan,

karena pasien cukup kooperatif dan dapat berkomunikasi dengan baik dan lancar.

Data yang telah penulis kumpulkan meliputi identitas pasien, kebiasaan sehari-hari,

riwayat kesehatan keluarga, riwayat psikososial, riwayat kesehatan sekarang,

pemeriksaan fisik, dan pengkajian data fokus.

Setelah penulis melakukan pengkajian, kemudian data-data tersebut

dianalisa untuk mendapatkan suatu kesimpulan yang dirumuskan dalam diagnosa

keperawatan :

48
49

1. Kesiapan peningkatan koping keluarga berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit

kanker nasofaring

2. Kesiapan peningkatan pengetahuan berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan

4.2 Perencanaan dan Implementasi Keperawatan


Menurut UU perawat No. 38 Th. 2014, perencanaan merupakan semua

rencana tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah eperawatan yang

diberikan kepada pasien.

Diagnosa yang pertama adalah Kesiapan peningkatan koping keluarga

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga

yang sakit kanker nasofaring dialami salah satu anggota keluarga. Perencanaan

yang dilakukan adalah : Motivasi keluarga untuk tetap mendukung anggota

keluarga yang sakit, dan selalu mendengar apa yang dikeluhkan oleh anggota

keluarga.

Asuhan keperawatan yang dilakukan kelompok sesuai dengan teori yang

telah di kemukakan sebelumnya. Namun pada teori dilakukan asuhan keperawtan

pada saat diagnosa di tegakkan sedangkan pada kasus Tn B, kelompok melakukan

asuhan keperawatan pasca pasien sembuh dan bertujuan meningkatkan kualitas

hidup pasien dan keluarga.

Pelaksanaan asuhan keperawatan dilaksanakan sesuai dengan yang penulis

susun sebelumnya dalam rencana asuahan keperawatan pada Tn. B. Pelaksanaan

tindakan keperawatan penulis lakukan secara mandiri selama tiga hari di Rumah

Pasien Surabaya mulai tanggal 18 Maret sampai dengan 20 Maret perawatan yang
50

dilakukan penulis di Rumah Pasien di Surabaya mulai pukul setengah 5 sampai

selesai.

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan ini, kelompok menemukan faktor

penunjang diantaranya adalah respon pasien yang baik, pasien bersifat terbuka dan

kooperatif, mudah menerima penjelasan dan saran, pasien berpartisipasi aktif dalam

tindakan keperawatan.

Hambatan yang kelompok temukan pada pelaksanaan asuhan keperawatan

pasien bekerja sampai larut sore

4.3 Evaluasi

Sebagai tahap akhir dari proses keperawatan adalah evaluasi yang ditulis

dalam catatan perkembangan yang berfungsi untuk mendemonstrasikan keadaan

klien, baik berupa kemajuan maupun kemundurannya dilihat dari masalah yang

ada.

Pada dasarnya evaluasi dari masalah keperawatan yang ditemukan pada

kasus Tn. B dapat teratasi, sesuai dengan rencana tindakan dan tujuan yang telah

kelompok susun.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. kanker nasoraring merupakan keganasan kanker dengan peringkat ke -4
etelah kanker payudara. Kanker nasofaring disebabkan oleh banyak
faktor salah satunya adalah paparan zat karsinogenik. Dalam kasus yang
diangkat kelompok mengenai Tn B yang saat ini dalam masa sembuh
dan sedang menjalankan hidup sehat untuk mencegah terjadinya kaker
muncul kembali.
2. Dalam pengambilan data Penulis menggunakan metode wawancara
dengan menggunakan komunikasi terapeutik untuk membangun rasa
saling percaya dengan keluarga, sehingga keluarga bersedia
memberikan informasi secara terbuka dan memudahkan penulis dalam
mengumpulkan data.
3. Diagnosa yang muncul dari hasil pengkajian adalah Kesiapan
peningkatan koping keluargapada Tn. B berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat masalah kesehatan yang
dialami salah satu anggota keluarga sakit Ca Nasofaring.
4. Dalam memberikan pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dan
pemberian leaflet efektif untuk meningkatkan pengetahuan keluarga
mengenai Ca Nasofaring. secara akurat. Memberikan kemudahan dalam
pemakaian sarana dan prasarana yang merupakan fasilitas bagi
mahasiswa untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan
dalam pembuatan laporan dan dalam ketrampilan kesehatan.
1.2 Saran
Saran Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan keluarga Tn. B
khususnya Tn. B di rumah, maka penulis dapat memberikan saran :
1. Bagi Penulis

51
52

Hasil penulisan ini diharapkan bisa digunakan sebagai penambah


wawasan dan menjadi acuan penulis khususnya dalam penatalaksanaan
pada anggota keluarga dengan Ca Nasofaring.
2. Bagi Keluarga
Keluarga Senantiasa selalu meningkatkan kesehatan dan memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang ada serta melaksanakan dan membantu asuhan
keperawatan yang telah diberikan semaksimal mungkin.
3. Puskesmas
Bagi intansi puskesmas tempat penulis melakukan studi kasus,
diharapkan dapat memberikan pelayanan yang bermanfaat kepada
masyarakat semaksimal mungkin dengan keterbatasan sarana fasilitas
serta peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang profesional.
53

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, LJ. 2008,Nursing diagnosis : Aplication to clinical practice,


AlihBahasa Monica, Jakarta: EGC.

Elvira, Sylvia D. &Gitayanti Hadisukanto,2010. Buku Ajar Psikiatri. Badan


Penerbit FK UI. Jakarta pp. 230-234.

Stuart GW & Laraia, 2009, Principles and Practice Of Psychiatric


Nursing,Elsevier Mosby, Alih Bahasa Budi Santosa, Philadelphia

Maramis, W.F. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Edisi 2. Surabaya: Airlangga


University Press; 2009.

Kaplan & Sadock. 2010. Buku Ajar Psikiatri Klinis. Ed Ke- 2. EGC : Jakarta.

Nurarif .A.H. & Kusuma. H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan


Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction.

Friedman.2010.Keperawatan Keluarga.Yogyakarta:Gosyen Publishing.

Muhlisin Abi. 2012. Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Anda mungkin juga menyukai