Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Surplus konsumen sama dengan keinginan pembeli untuk
membayarsuatu barang di kurangi jumlah yang di bayarka, Surplus
konsumen mengukur manfaat yang di perolehpembeli saat bertransaksi
di pasar. Surplus produsen sama dengan jumlah yang di terima oleh
penjual dari barangmereka di kurangi biaya produksi, surplus produsen
mengukur manfaat yang di peroleh penjual dari keikutsertaan di pasar.
Suatu alokasi effisien apabila memaksimumkan jumlah surplus
produsen dan konsumen, pembuat kebijakan seringmempertimbangkan
effisien, termasuk equity,dan dampaknya terhadap perekonomian.

1.2 Rumusan Masalah


1 Menguji kaitan antara keinginan pembeli untuk membayar suatu
barang / jasa.
2 Mempelajari bagaimana mendefinisikan dan untuk membayar suatu
barang /jasa.
3 Mempelajari bagaimana mendefinisikan dan Mempelajari
bagaimana mendefinisikan dan mengukur surplus/kelebihan
konsumen.
4 Menguji kaitan antara biaya produksi penjual dan kurva penawaran.
5 Mempelajari bagaimana mendefinisikan dan mengukur surplus
konsumen.
6 Mengamati bahwa keseimbangan dalam penawaran dan permintaan
memaksimumkan surplus total di pasar.

1.3 Tujuan Makalah


Mahasiswa/I dapat memahami tentang perilaku konsumen, produsen
dan efisiensi pasar.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Surplus konsumen dan Produsen

SURPLUS KONSUMEN

Surplus konsumen adalah kerelaan pembeli untuk membayar


dikurangi dengan jumlah yang sebenarnya dibayar oleh pembeli.
Surplus konsumen berkaitan erat dengan kurva permintaan untuk
sebuah barang. Secara lebih jelas tentang surplus konsumen akan
dicontohkan pada gambar berikut:

Harga Pembeli Jumlah


permintaan

Lebih dari Rp 100 Tidak ada pembeli 0

$ 80 – $ 100 John 1

$ 70 – $ 80 John, Paul 2

$ 50 – $ 70 John, Paul, George 3

$ 50 atau kurang John, Paul, George, Ringo 4

Grafik dalam gambar diatas menunjukkan kurva permintaan


yang berkaitan dengan daftar permintaan. Untuk berbagai jumlah
barang, harga yang diberikan oleh kurva permintaan menunjukkan
kerelaan membayar dar pembeli marjinal. Pembeli marjinal yang akan

2
keluar pertama kali jika harga semakin meningkat. Ketika jumlah
album sebanyak 4 buah misalnya, kurva permintaan memiliki tinggi $
50, harga yang ingin dibayar Ringo (pembeli marjinal) untuk sebuah
album. Ketika jumlah album sebanyak 3 buah, kurva permintaan
memiliki tinggi $ 70, harga yang ingin dibayar George (yang sekarang
menjadi pembeli marjinal).

Karena kurva permintaan menunjukkan kerelaan pembeli untuk


membayar, kita juga dapat menggunakannya untuk mengukur surplus
konsumen. Secara lebih jelas akan digambarkan pada kurva
permintaan berikut:

Kurva diatas menggunakan kurva permintaan untuk


menghitung surplus konsumen. Grafk (a), harga adalah $80 (atau
sedikit diatasnya) dan jumlah permintaan adalah 1. Wilayah diatas
harga dan dibawah kurva permintaan sama dengan luas wilayah total
dua persegi panjang. Surplus konsumen John pada harga ini adalah $30
dan untuk Paul sebesar $10. Luas kedua wilayah ini adalah $40.

Kesimpulannya adalah luas wilayah dibawah kurva permintaan


dan diatas harga adalah besarnya surplus konsumen disebuah pasar.
Alasannya adalah tinggi kurva permintaan mengukur nilai yang
diberikan oleh pembeli terhadap barang, seperti diukur dari kerelaan
untuk membayar. Perbedaan antara kerelaan untuk membayar dan
harga pasar adalah surplus konsumen untuk setiap pembeli. Oleh
karena itu luas wilayah keseluruhan dibawah kurva permintaan dan dan
diatas harga adalah jumlah surplus konsumen semua pembeli dipasar
untuk sebuah barang dan jasa.

3
Tujuan dalam mengembangkan konsep surplus konsumen
adalah membuat penilaian normatif menegnai arah keinginan dari hasil
pasar. Surplus konsumen adalah ukuran yang baik untuk kesejahteraan
ekonomi jika pembuat kebijakan mau menghormati preferensi
pembeli. Dalam berbagai jenis pasar, surplus konsumen
mensejahterakan ekonomi.

Ekonom umumnya mengasumsikan pembeli bertindak secara


rasional ketika mereka membuat keputusan dan preferensi mereka
seharusnya dihormati. Dalam hal ini kosumen adalah penilai paling
baik dari berapa banyak keuntungan yang diterima untuk setiap barang
yang mereka beli.

SURPLUS PRODUSEN

Surplus produsen adalah jumlah yang dibayarkan oleh penjual


untuk sebuah barang dikurangi dengan biaya produksi barang tersebut.
Surplus produsen berhubungan erat dengan kurva penawaran. Untuk
lebih memahami dapat dicontohkan sebagai berikut:

Harga Penjual Jumlah penawaran

$900 atau lebih Mary, Frida, Georgia, 4


Grandma

$800 - $900 Frida, Georgia, Grandma 3

$600-$800 Georgia, Grandma 2

$500-$600 Grandma 1

Kurang dari $500 Tidak ada Tidak ada

4
Surplus produsen berkaitan erat dengan kurva penawaran,
karena kurva penawaran mencerminkan biaya penjual maka kita dapat
menggunakannya untuk mengukur surplus produsen.Bagaimana Harga
yang Lebih Tinggi Meningkatkan Surplus Produsen

Dari grafik diatas, menunjukkan apa yang terjadi ketika harga


naik dari P1 ke P2. Surplus produsen sekarang sama dengan wilayah
ADF. Kenaikan surplus produsen ini terdiri atas dua bagian. Bagian
pertama, para penjual yang sudah menjual sebanyak Q1 jumlah barang
pada harga yang lebih rendah P1, sekarang berada posisi yang lebih
baik kerena mereka sekarang memperoleh lebih untuk apa yang mereka
jual. Kenaikan dalam surplus produsen untuk penjual yang telah ada
sama dengan luas wilayah persegi panjang BCED. Kedua, beberapa
penjual baru masuk kepasar karena mereka sekarang bersedia untuk
meproduksi barang pada harga yang lebih tinggi sehingga ada kenaikan
jumlah penawaran dari Q1 ke Q2. Surplus produsen dari para
pendatang baru ini adalah wilayah segitiga CEF.

2.2 Efisiensi Pasar

EFISIENSI PASAR

Untuk memahami dengan lebih bak perihal ukuran


kesejahteraan ekonomi maka perlu diingat kembali tentang bagaimana
kita mengukur surplus konsumen dan produsen.

Surplus konsumen = Nilai bagi pembeli – nilai yang dibayar oleh


pembeli

5
Sedangkan surplus produsen adalah:

Surplus produsen = nilai yang diterima penjual – Biaya penjual

Ketika kita menjumlahkan surplus konsumen dan produsen, maka kita


memperoleh hubungan berikut:

Total surplus = Nilai bagi pembeli – Nilai yang dibayar oleh pembel +
Nilai yang diterima penjual – Biaya penjual

Jumlah yang dibayar oleh pembeli sama dengan nilai yang


diterima oleh penjual sehingga bagian tengah dari persamaan diatas
saling menghilangkan. Hasilnya adalah kita dapat menuliskan total
surplus sebagai berikut:

Surplus Total = Nilai bagi pembeli – Biaya penjual

Surplus total disebuah pasar adalah nilai total terhadap pembeli


terhadap suatu barang, dikukur oleh kerelaan mereka untuk membayar
dan dikurangi dengan biaya total kepada penjual yang menyediakan
barang tersebut.

Jika suatu sumberdaya memaksimalkan total surplus, kia


menyatakan alokasi itu menghasilkan efisiensi. Apabila suatu alokasi
tidak efisein maka beberapa keuntungan dari perdagangan antara
pembeli dan penjual tidak berhasil direalisasikan. Efisiensi erat
kaitannya dengan pemerataan. Pemerataan disini adalah keadilan dalam
distribusi kesejahteraan diantara para anggota masyarakat.

6
Evaluasi Keseimbangan Pasar

Ketika pasar berada pada titik keseimbangan harga menentukan


pembeli dan penjual mana yang akan berkiprah dipasar. Para pembeli
yang menilai barang diatas harganya memilih untuk membeli barang
tersebut, sedangkan para pembeli yang menilai barang dibawah
harganya, tidak akan membelinya. Dengan logika yang sama para
penjual yang biaya produksinya berada dibawah harga memilih untuk
meproduksi barang dan menjualnya, sedangkan penjual yang biaya
produksinya lebih besar dari harga tidak memproduksi dan menjual
barang.

Fakta tersebut mengarah pada dua pemahaman terhadap hasil akhir


pasar berikut:

1. Pasar bebas mengalokasikan penawaran barang untuk pembeli dan


menilai paling tinggi yang diukur dari keinginan membayar.

2. Pasar bebas mengalokasikan permintaan barang kepada penjual yang


dapat memproduksi dengan biaya paling murah. Oleh karena itu
dengan sejumlah barang yang telah diproduksi dan terjual pada titik
keseimbangan pasar, perencana sosial tidak dapat meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dengan mengubah alokasi konsumsi diantara
pembeli atau alokasi produksi diantara penjual.

3. Pasar bebas menghasilkan jumlah barang yang memaksimalkan


jumlah surplus konsumen dan produsen.

Ketiga pemahaman terhadap hasil akhir pasar ini menjelaskan


bahwa keseimbangan penawaran dan permintaan memaksilmalkan

7
jumlah surplus konsumen dan produsen. Dengan kata lain, hasil
keseimbangan adalah alokasi sumberdaya yag efisien.

KESIMPULAN : EFISIENSI PASAR DAN KEGAGALAN PASAR

Kekuatan permintaan dan penawaran mampu mengalokasikan


sumberdaya secara efisien, artinya walaupun setiap pembeli dan penjual
dipasar hanya mementingkan kesejahteraan mereka sendiri, mereka
secara bersama-sama dituntun oleh tangan tak tampak menuju suatu
titik keseimbangan yang memaksimalkan keuntungan total kepada
pembeli dan penjual.

Untuk menyimpulkan bahwa pasar adalah efisien, kita membuat


beberapa asumsi mengenai bagaimana pasar bekerja. Ketika asumsi ini
tidak berjalan maka kesimpulan kita terhadap titik keseimbangan pasar
adalah efisien juga tidak tepat lagi. Ada dua asumsi yang penting dalam
hal ini yaitu:

1. Mengasumsikan pasar bercirikan persaingan sempurna namun dalam


dunia nyata persaingan seringkali jauh dari sempurna. Dalam
beberapa pasar seorang pembeli atau penjual mungkin saja
mengandalikan pasar. Kemampuan untuk memengaruhi harga ini
disebut dengan kekuatan pasar. Kekuatan pasar dapat membuat pasar
tidak efisien karena menahan harga dan jumlah tidak mencapai
keseimbangan penawaran dan permintaan.

2. Analisis kita mengasumsikan bahwa hasil akhir dari suatu pasar


hanya berkaitan dengan kepentingan pembeli dan penjual untuk
pasar itu. Namun dalam dunia nyata keutusan pembeli dan penjual
seringkalo memengaruhi orang-orang yang sama sekali tidak
berhubungan dengan pasar itu. Polusi adalah contoh klasik

8
bagaimana suatu hasil pasar memengaruhi orang lain diluar pasar.
Efek samping seperti itu disebut dengan eksternalitas yang
menyebabkan kesejahteraan dalam suatu pasar bergantung tidak
hanya pada penilaian bagi pembeli tetapi juga biaya bagi penjual.
Karena pembeli dan penjual tidak memperhitungkan efek samping
ini ketika memutuskan berapa banyak yang akan dikonsumsi dan
diproduksi titik keseimbangan di pasar dapat menjadi tidak efisien
dari sudut pandang masyarakat secara keseluruhan.

Kekuatan pasar dan eksternalitas adalah contoh dari sebuah


gejala umum yang disebut dengan kegagalan pasar, yaitu kemampuan
seberapa pasar yang tidak diatur untuk mengalokasikan sumberdaya
secara efisien. Ketika pasar gagal kebijakan publik mempunyai
kemampuan dalam menyelesaikan persoalan dan meningkatkan
efisiensi ekonomi.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Surplus konsumen sama dengan keinginan pembeli untuk
membayarsuatu barang di kurangi jumlah yang di bayarka, Surplus
konsumen mengukur manfaat yang di perolehpembeli saat bertransaksi
di pasar. Surplus produsen sama dengan jumlah yang di terima oleh
penjual dari barangmereka di kurangi biaya produksi, surplus produsen
mengukur manfaat yang di peroleh penjual dari keikutsertaan di pasar.
Suatu alokasi effisien apabila memaksimumkan jumlah surplus
produsen dan konsumen, pembuat kebijakan seringmempertimbangkan
effisien, termasuk equity,dan dampaknya terhadap perekonomian.

3.2 Saran

Semoga makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat untuk


kita semuanya yang membaca, dan semoga makalah yang kami buat
dapat menambah wawasan kita tentang Perilaku Konsumen, Produsen
dan Efisiensi Pasar dan dapat menerapkannya di kehidupan sehari hari.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://saringatunmudrikah.blogspot.com/2014/11/konsumen-produsen-
dan-efisiensi-pasar.html (20.00 09/04/2019)

11

Anda mungkin juga menyukai