Skripsi A
Skripsi A
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia
mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan
1
2
proses belajar mengajar Pendidikan Agama Islam (PAI), suasana kelas banyak
dikuasai oleh guru dalam pembelajaran karena siswa hanya pasif dalam
ditemukan berkaitan dengan hal di atas, karena guru dalam proses belajar
siswa kurang sehingga nilai tuntas belajar rendah di SDN Sidorejo Krian
dalam proses belajar mengajar Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan cara
siswa aktif , kreatif dan inovatif yang sesuai dengan situasi dan karakteristik
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Pada Materi Pokok Surah al-
Kausar, an-Nasr, dan al-‘Asr, di kelas IV-B Semester Genap SDN Sidorejo
Pendidikan Agama Islam (PAI) menjadi lebih bermakna bagi siswa, jadi
ketuntasan belajar siswa dapat tercapai dengan baik dalam proses belajar
B. Batasan Masalah
1. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV-B SDN Sidorejo Krian
semester genap.
penelitian :
C. Rumusan Masalah
Achievement Division)?
D. Tujuan Penelitian
Division).
E. Manfaat Penelitian
siswa.
F. Sistematika Pembahasan
kelas IV-B SDN Sidorejo Krian Sidoarjo. Bab V berisi simpulan dan saran.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Kooperatif
teori bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-
unsur interaktif sosial ini siswa diharapkan lebih cepat dalam memahami
dimiliki.
7
8
kepentingan belajar.
struktur penghargaan. Stuktur tugas mengacu kepada dua hal, yaitu pada
cara pengajaran itu diorganisasikan dan jenis kegiatan yang dilakukan oleh
pengajaran itu, baik tuntutan akademik dan social terhadap siswa pada saat
1
Muhammad Nur. 2004. Pengajaran Berpusat Kepada Siswa Dan Pendekatan Konstruktivis
Dalam Pengajaran. Penerbit: UNESA-University Press. hlm: 7
2
Roestiyah N.K. Strategi Belajar Mengajar. (Jakart: Rineka Cipta, 2001) hlm 15
3
Muslimin Ibrahim,. 2005. Pembelajaran Kooperatif. Penerbit : UNESA- University Press. hlm :
2
9
kooperatif terjadi jika siswa mencapai tujuan mereka hanya dengan siswa
lain dengan siapa mereka bekerja sama mencapai tujuan tersebut. Tiap-tiap
bahwa tujuan mereka akan tercapai jika dan hanya siswa lainnya juga
berikut: 5
4
Ibid, hlm: 7
5
Ibid, hlm: 6
10
kelompoknya.
kooperatif.
keterampilan sosial.
Siswa kelompok atas akan menjadi tutor bagi siswa kelompok bawah,
orientasi dan bahasa yang sama.8 Dalam proses tutorial ini ini, siswa
tertentu.
2. Penerimaan terhadap
individu
7
Ibid. hlm : 7
8
Ibid. hlm : 8-9
12
latar belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama
3. Pengembangan keterampilan
social
Tabel 2.1
Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase -3
Mengorganisasikan siswa ke dalam Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana
kelompok-kelompok belajar carannya membentuk kelompok belajar dan
membantu setiap kelompok agar melakukan
transisi secara efisien.
Fase -4
Membimbing kelompok bekerja dan Guru membimbing kelompok-kelompok belajar
belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Fase -5
Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
yang telah dipelajari atau masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase -6
Memberikan penghargaan Guru memberi cara-cara untuk menghargai baik
upaya maupun hasil belajar individu dan
kelompok.
Sumber: Ibrahim, Muslimin. 2005. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya:: UNESA-
University Press, 2005)
yang diberikan.
pelajaran.
individual.
a. Persiapan
memahami pelajaran.
b. Penyajian Materi
1. Pendahuluan
2. Pengembangan
salah.
3. Praktek Terkendali
menyelesaikannya.
c. Kuis
individual.
d. Penghargaan kelompok
Kelompok
perhitungannya: 12
Tabel 2.3
Skor Perkembangan Pembelajaran Kooperatif
12
Muslimin Ibrahim. 2005. Op. Cit, hlm: 57
18
kelompok .
13
Ibid. hlm : 62
14
Ibid hlm 12-13
19
berpusat pada siswa (Student Center Oriented) dan guru hanya sebagai
terjadinya kecurigaan antar ras dan etnis, antara lain: (a) kontak
status yang sama antar anggota dari berbagai kelompok dalam suatu
15
Ibid. hlm 14.
20
1. Pengertian Belajar
dan latihan. Tingkah laku yang baru ini misalnya dari tidak tahu menjadi
sifat-sifat sosial, susila dan emosional.16 Belajar dalam artian yang luas
bidang studi atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau
lingkungannya.
tuntas.18 Belajar tuntas harus berada didalam kondisi yang tepat terhadap
semua peserta didik untuk mampu belajar dengan baik dan memperoleh
tujuan yang akan tercapai dapat dapat tercapai secara optimal, sehingga
dengan belajar tuntas proses belajar mengajar menjadi lebih efektif dan
efisien yang dalam pelaksanaan nilai rata-rata seluruh siswa dalam satu
19
kelas dapat ditingkatkan. Dalam memperoleh hasil yang diinginkan
persiapan dalam proses belajar yang dibutuhkan. Para peserta didik, juga
18
Warji. R. 1983. Program Belajar Mengajar Dengan Prinsip Belajar Tunta s
(Mastery Learning). Surabaya: Institut Dagang Muchtar. hlm: 12
19
Ischak S.W. dan Warji. 1982.Program Remedial Dalam Proses Belajar
Mengajar. Liberty: Yogyakarta. hlm: 6-7.
22
tuntas. Peserta didik baru dapat melangkah pada tahap berikutnya setelah
C. Hipotesis Tindakan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu Penelitian
Sidoarjo. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 3 Maret sampai dengan 5 Mei
2007.
Tabel. 3. 1
Jadwal Penelitian
No. Hari / Tanggal Jam Ke Keterangan
1. Senin, 03 Maret 2007 - Refleksi Awal
2.. Sabtu, 05 April 2007 1-3 Melakukan tes awal siswa / pretes
3. Sabtu, 12 April 2007 1-3 Pembelajaran materi Surah Al-Kautsar
4. Sabtu, 19 April 2007 1-3 Pembelajaran materi Surah al-Nasr.
5. Sabtu, 26 April 2007 1-3 Pembelajaran materi Surah Al-‘Asr.
6. Sabtu, 03 Mei 2007 Melaksanakan Postes dan pemberian angket
1-3
pada siswa
B. Sasaran penelitian
kelas IV-B SDN Sidorejo Krian Sidoarjo semester genap tahun ajaran 2006-
24
2007. Jumlah siswanya adalah 40 orang siswa. Pengambilan data diambil saat
pembelajaran.
23
C. Jenis Penelitian
CAR. Oleh karena ada tiga kata yang membentuk pengertian PTK adalah :
atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal
guru mengajar.
bentuk kajiannya bersifat reflektif yang dilakukan oleh peneliti agar dapat
21
Zainal Aqib. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : CV. Yrama Widya. hlm :
5-6
25
segala sesuatu yang muncul dalam tindakan. Hasil observasi dijadikan dasar
sebagai berikut :
PUTARAN I
Revisi
Rencana Penelitian
Refleksi (Pertemuan I)
Kegiatan dan
Pengamatan
PUTARAN 2 Rencana penelitian
(Pertemuan II)
Revisi
Refleksi
Kegiatan dan
Pengamatan
Refleksi
Kegiatan dan
pengamatan
26
Empat Tahap penelitian kelas yang dirumuskan oleh Lewin Kemmis dan Mac
1. Rencana Awal
perbaikan dan tindakan yang dilakukan di kelas IV-B SDN Sidorejo Krian
Sidoarjo .
ada di kelas pada saat proses belajar mengajar Pendidikan Agama Islam
(PAI) berlangsung .
2. Tindakan
Division).
3. Pengamatan
kegiatan selama belajar di kelas IV-B SDN Sidorejo Krian Sidoarjo, yaitu
4. Refleksi
Refleksi dalam PTK adalah upaya untuk mengkaji apa yang telah
D. Prosedur Penelitian
Putaran I
dari hasil observasi yang telah di isi oleh 2 orang pengamat dan data
Putaran II
(Terlampir)
dari pengamat yang telah di isi oleh 2 pengamat dan data nilai siswa
Putaran III
(Terlampir)
hasil observasi yang telah di isi oleh pengamat, data nilai kuis siswa,
ketuntasan belajar.
kesimpulan .
30
1. Perangkat Pembelajaran
ini adalah :
1. Silabus (terlampir)
alokasi waktu dan sumber/ bahan / alat belajar. Silabus yang telah
belajar mengajar agar indikator yang telah dibuat dapat tercapai dengan
mudah.
dan evaluasi.
pelajaran.
2. Instrumen Penelitian
a. Lembar Pengamatan
pembelajaran.
2. Lembar Tes
Lembar tes ini berisi sejumlah pertanyaan yang dibuat sesuai dengan
1. Metode Observasi
pada saat proses belajar mengajar berlangsung yakni aktivitas guru dan
tujuan akhir.
2. Metode Angket
33
diberikan kepada siswa kelas IV-B SDN Sidorejo Krian Sidoarjo pada
3. Metode Tes
4. Metode Wawancara
Agama Islam (PAI). Wawancara dilakukan dengan siswa kelas IV-B SDN
A. Hasil Observasi
Pembelajaran.
2. Kurang =4–6 C
3. Baik =7–9 B
4. Baik sekali = 10 – 12 A
Siswa.
F
P x100%
N
Keterangan : P = Prosentase
B. Hasil Tes
tuntas apabila :
Skor maksimum
23
Sudjana, Nana. 1987. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
36
persentase (%).24
A
P x 100%
B
24
Ibid
37
BAB IV
A. Pelaksanaan Penelitian
Sidoarjo dari tanggal 3 Maret 2007 sampai dengan tanggal 5 Mei 2007.
Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai guru. Penelitian tindakan kelas
ini terdiri dari tiga putaran yang melalui tindakan, observasi, refleksi dan
revisi.
1. Putaran I
37
38
Tabel 4.1
Aktifitas Guru Dalam Pengelolaan Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD (Student Team Achievement Division)
Putaran I
Pengamat Rata-rata
No. Aspek yang diamati
1 2
I PERSIAPAN 3 3 3
PELAKSANAAN
II A. Pendahuluan
1. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan 2 1 1,5
model pembelajaran
2. Memotivasi siswa 1 2 1,5
Nilai Rata-rata 1,5
III B. Kegiatan Inti
dalam memberikan motivasi pada siswa yaitu suara guru kurang keras,
mengajar.
saja. Selain itu guru kurang tegas dalam mengarahkan siswa sehingga
melatihkan siswa agar menghargai pendapat orang lain dan untuk melatih
memberikan dorongan pada siswa agar siswa lebih berani dalam bertanya
42
melatih siswa agar lebih dapat menghargai pendapat orang lain, kemudian
kembali materi yang dipelajari dan materi yang belum dimengerti. Guru
Tabel 4.2
Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD (Student Team Achievement Division)
Putaran I
banyak siswa yang kurang berminat dan aktif dalam proses belajar
bahwa kondisi siswa pada saat pembelajaran siswa ramai sendiri sehingga
pembelajaran bagi siswa yang sedang serius belajar. Demikian juga pada
siswa maupun guru masih banyak siswa tidak dapat menjawab pertanyaan/
dengan aturan-aturan yang harus ditaati oleh siswa. Setelah itu memotivasi
terhadap materi yang sudah dipelajari, dan materi yang sudah dipelajari di
kooperatif, tetapi masih saja ada siswa yang bersenda gurau. Setelah 35
menit guru mengecek hasil jawaban siswa untuk didiskusikan tetapi waktu
Namun dalam proses presentasi masih banyak siswa yang tidak respon
sedang presentasi.
resitasi/ umpan balik terhadap materi pelajaran yang sudah dipelajari dan
individu oleh siswa, kemudian dari hasil kuis 1 dijadikan skor dasar untuk
mengukur skor perkembangan dari nilai kuis 2 siswa pada putaran II.
aktif dalm pembelajaran berlangsung yakni kelompok II, IV, DAN VI.
analisis tes kuis I hasil belajar dan disajikan dalam tabel 4. 3 sebagai
berikut :
Tabel 4.3
Hasil Kuis I / Evaluasi Secara Klasikal
Putaran I
Karakterisktik Nilai
N 40
Siswa yang tuntas ( 66) 23
Siswa yang belum tuntas ( 66) 17
Ketuntasan Kelas (%) 57, 5 %
Sumber: Data nilai siswa
nilai 66, sedangkan yang tidak tuntas dengan nilai 66, secara
siswa yang tuntas belajar, maka kelas tersebut dikatakan tuntas secara
klasikal.
2. Putaran II
Tabel 4.4
Aktifitas Guru Dalam Pengelolaan Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD (Student Team Achievement Division)
Putaran II
48
Pengamat Rata-rata
No. Aspek yang diamati
1 2
I PERSIAPAN 4 3 3.5
PELAKSANAAN
II A. Pendahuluan
1. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan 4 3 3,5
model pembelajaran
2. Memotivasi siswa 3 3 3
Nilai Rata-rata 3,2
III B. Kegiatan Inti
pengamat telah mengalami peningkatan lebih baik dari putaran I. Hal ini
Hasil lebih baik sudah tampak jelas pada putaran II dan sudah
guru masih kurang dalam memberikan dorongan kepada siswa agar lebih
50
berani bertanya tentang materi yang kurang dimengerti serta kurang dapat
kembali materi yang telah dipelajari dan materi yang belum dimengerti
Upaya yang dilakukan guru dari hasil pengamatan dari putaran II,
harus menanyakan kepada siswa tentang materi yang telah didapat pada
pelajaran kali ini, serta menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang
telah disampaikan.
dapat dilihat hasil pengamatan aktivitas siswa pada putaran II sebagai berikut
Tabel 4.5
Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD (Student Team Achievement Division)
Putaran II
kekurangan diantaranya sangat terlihat jelas pada kegiatan inti yaitu pada
saat guru meminta siswa untuk membaca buku siswa dan LKS 2 sebelum
lebih mendalami materi yang akan dipelajari, akan tetapi siswa tidak serius
nilai prosentase tentang aktivitas siswa membaca buku siswa dan LKS 2
mengalami penurunan.
52
peningkatan.
“Membaca Surah an-Nasr dengan lancar, sub pokok bahasan “ Surah an-
Nasr”, serta indikator atau tujuan pembelajaran yang ingin dicapai selama
materi yang sudah dipelajari dan materi yang sudah dipelajari di rumah
guru membagikan LKS 2 secara acak yang terdiri dari 4 bagian sehingga
53
pada putaran I.
gurau waktu diskusi namun diskusi dalam kelompok sudah mulai tertata.
siswa tidak meminta tambahan waktu karena guru tidak memberikan lagi
kelompok.
maju secara bergiliran dipilih secara acak supaya semua kelompok bersiap
54
secara acak yang mewakili dari 4 bagian LKS 2 yang pembahasannya sama
sudah lebih baik karena siswa sudah banyak yang memberikan jawaban dan
resitasi/ umpan balik terhadap materi pelajaran yang sudah di pelajari dan
memberikan soal kuis 2 / tes evaluasi yang harus dikerjakan secara individu
oleh siswa.
soal kuis 2 / tes evaluasi karena guru tidak memberikan lagi pada siswa
2 / tes evaluasi yakni siswa yang sering ramai di dalam kelas, sehingga
dijadikan skor dasar untuk mengukur skor perkembangan dari nilai kuis 3
analisis tes kuis II hasil belajar dan disajikan dalam tabel 4. 6 sebagai
berikut :
Tabel 4.6
Hasil Kuis II / Evaluasi Secara Klasikal
Putaran II
Karakterisktik Nilai
Jumlah Siswa yang tidak masuk
2
N 38
Siswa yang tuntas ( 68,3) 30
56
siswa yang hadir dan dapat di lihat pada tabel 4. 6 bahwa siswa
Tabel 4. 7
Penghargaan Kelompok
ada siswa yang tidak masuk yakni 2 orang siswa, sehingga ada 2
paling sangat aktif dari kelompok yang lain pada saat pembelajaran
58
3. Putaran III
Tabel 4.8
Aktifitas Guru Dalam Pengelolaan Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD (StudentTeam Achievement Division)
Putaran III
Pengamat Rata-rata
No. Aspek yang diamati
1 2
I PERSIAPAN 3 4 3.5
PELAKSANAAN
II A. Pendahuluan
1. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan 4 4 4
model pembelajaran
2. Memotivasi siswa 3 4 3,5
Nilai Rata-rata 3,7
III B. Kegiatan Inti
1. Mengaitkan pembelajaran 4 4 4
sekarang dengan pengetahuan sebelumnya
2. Menjelaskan materi yang 4 4 4
mendukung tugas belajar kelompok/ teks
3. Mengatur siswa dalama kelompok 4 3 3,5
belajar
4. Melatih keterampilan kooperatif :
a. Menghargai pendapat orang 4 4 4
lain
59
pada putaran III oleh 2 pengamat II. Hal ini diketahui penilaian yang
tergolong kurang sekali sudah tidak ada, penilaian yang tergolong kurang
sudah tidak ada, penilaian yang tergolong baik sebesar 59,1 %, sedangkan
pelaksanaan penutup sebesar 3,6 dengan kategori baik sekali, dan kegiatan
pembelajaran yang diharapkan. Pada putaran III guru lebih berhasil guru
tampak jelas pada putaran II, kemudian pada putaran III sebagian besar
Tabel 4.9
Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD (Student Team Achievement Division)
Putaran III
penjelasan guru atau siswa meningkat 12,1 %, membaca buku siswa dan
berkurang 1,4 %.
yang paling dominan pada tiap putaran yang merupakan tujuam yang ingin
melamun).
Division) siswa lebih banyak berperan aktif yang sesuai dengan teori
Achievement Division).
materi yang sudah di pelajari dan materi yang sudah dipelajari di rumah
tokoh tersebut.
guru membagikan LKS 3 secara acak yang terdiri dari 2 bagian sehingga
keterampilan kooperatif , tetapi pada putaran III ada beberapa siswa yang
bersenda gurau namun lebih sedikit di putaran I dan putaran II. Diskusi
Guru setelah 35 menit mengecek hasil jawaban siswa, kali ini siswa
selesai tepat pada waktunya. Guru memanggil kelompok secara acak yang
dipanggil maju yang dilakukan secara acak yang mewakili dari 2 bagian
Pada proses belajar mengajar putaran III siswa sudah tertib dalam
diskusi baik kelompok maupun individu. Siswa sudak aktif dan sangat
dalam hal guru memberi resitasi./ umpan balik terhadap materi pelajaran
pembelajaran.
Berdasarkan analisis tes kuis II hasil belajar dan disajikan dalam tabel
4. 10 sebagai berikut :
Tabel 4. 10
Hasil Kuis III / Evaluasi Secara Klasikal
Putaran III
Karakterisktik Nilai
Jumlah Siswa yang tidak masuk
1
N 39
Siswa yang tuntas (72) 35
Siswa yang belum tuntas (72) 4
Ketuntasan Kelas (%) 89,7 %
Sumber: Data nilai siswa
dapat dilihat pada tabel 4.10 bahwa siswa yang tuntas belajar ada 36
66
orang siswa dan mendapatkan nilai 72, sedangkan ada 4 orang siswa
Pada putaran III terdapat 4 siswa yang tidak tuntas belajar, hal ini
Division) pada putaran III guru sudah berusaha pada proses belajar
mengajar Pendidikan Agama Islam (PAI) pada siswa dengan lebih baik
dari putaran I dan putaran II, sehingga siswa dalam proses belajar
Oriented).
rendah.
Tabel 4. 11
Penghargaan Kelompok
ada siswa yang tidak masuk yakni 1 orang siswa, sehingga ada 1
kelompok super yaitu kelompok I, II, IV, V, VII, VIII dan 2 kelompok
dengan criteria kelompok Hebat yaitu kelompok III dan Kelompok VI.
paling sangat aktif dari kelompok yang lain pada saat pembelajaran
tabel 4. 12 ini :
Tabel 4.12
Hasil evaluasi Secara Klasikal
69
hasil belajar sebesar 57, 5 % yang artinya hal ini biasa dikatakan belum
Hal tersebut disebabkan karena siswa masih belum terbiasa dengan model
ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal yaitu sebesar 78,9 % yaitu
ketuntasan hasil belajar siswa telah tercapai karena hasil ketuntasan secara
tuntas belajar. Hal ini disebabkan guru memperhatikan refleksi dan revisi
pada putaran I.
klasikal.
Achievement Division).
Tabel 4.13
Hasil Evaluasi Secara Klasikal
Pretes dan Postest
objektif berupa pretes dan postest dengan nilai kriteria ketuntasan belajar
68,8 diperoleh ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada waktu pretes
secara klasikal 75 %.
pada pelaksanaan putaran I, Putaran II, dan putaran III yang dilakukan
Tabel 4.14
Prosentase aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran kooperatif
tipe STAD (Student Team Achievement Division)
Putaran
No. Aspek yang diamati I II III
rata-rata yang dilakukan oleh guru pada saat proses belajar mengajar
lebih baik. Hal ini dapat diketahui berdasarkan nilai rata-rata aktivitas guru
waktu sebesar (2,5) kategori kurang dan pengamatan suasana kelas sebesar
waktu sebesar (3) kategori baik dan pengamatan suasana kelas sebesar
yang lebih baik dan sesuai dengan proses pembelajaran yang diharapkan
(3,7) kategori baik sekali, kegiatan inti sebesar (3,6) kategori baik sekali,
sebesar (3,5) kategori baik dan pengamatan suasana kelas sebesar (3,8)
yang lebih baik tiap putaran seperti menghargai pendapat orang lain,
semua skor rata-rata aktivitas guru. Pada putaran I sebesar (2,4) kategori
kurang, pada putaran II sebesar (3,1) kategori baik, dan putaran III
Achievement Division).
Tabel 4.11
Prosentase Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD (Student Team Achievement Division)
75
Putaran
No. Keterampilan yang diamati
RPP I RPP II RPP III
1. Mendengarkan atau memperhatikan penjelasan guru 10, 9 % 11, 8 % 12, 1 %
2. Membaca buku siswa dan LKS 17, 6 % 9, 6 % 10,3 %
3. Menghargai pendapat orang lain 14 % 15, 1 % 15, 3 %
4. Mengambil giliran dan berbagi tugas 11, 8 % 15, 3 % 15,5 %
5. Mendengarkan secara aktif 14 % 14, 4 % 16,7 %
6. Mengajukan pertanyaan 12, 9 % 14,7 % 16,6 %
7. Menjawab pertanyaan 10 % 14, 1 % 15,9 %
Perilaku yang tidak relevan (percakapan, mengerjakan
8. 8, 9 % 4, 8 % 1,4 %
sesuatu, meninggalkan kelas dan melamun dll)
yang paling menonjol lebih baik dilakukan oleh siswa adalah aktivitas
menjadi sebesar 12,1% pada putaran III. Aktivitas membaca buku siswa
dan LKS sebesar 17,6% menurun 8% menjadi 9,6 % pada putaran II,
sebesar 15,3 % pada putaran III. Aktivitas mengambil giliran dan berbagi
15,3 % pada putarn II, kemudian meningkat 0,2 % menjadi sebesar 15,5 %
menurun 4,1 % menjadi sebesar 4,8 % pada putaran II, kemudian menurun
putaran III.
pertanyaan dan menjawab pertanyaan baik dari siswa maupun guru serta
dalam pembelajaran antara siswa dengan siswa ataupun guru dengan siswa
77
penjelasan guru masih kurang sesuai karena guru kurang menguasai materi
penurunan pada putaran II karena ada beberapa siswa bersenda gurau yang
lebih serius membaca buku siswa dan LKS dibandingkan putaran II.
Tabel 4. 12
Angket Respon Siswa terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam
(PAI) menggunakan pembelajaraan kooperatif tipe STAD (Student Team
Achievement Division)
JAWABAN
Kadan
No. PERTANYAAN g-
Ya Tidak
kadan
g
1. Apakah anda merasa senang belajar sejaran dengan menggunakan
model pembelajarn kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement 87,5 % 7,5 % 5%
Division) ?
2. Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
(Student Team Achievement Division), apakah dapat membantu anda 85 % 5% 10 %
dalam memahami pelajaran ?
3. Apakah anda mendapat kepuasan ketika kalin belajar dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student 87,5 % 10 % 2,5 %
Team Achievement Division) ?
4. Apakah anda berperan aktif dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI) dengan model pembelajarn kooperatif tipe STAD 80 % 12,5 % 7,5 %
(Student Team Achievement Division) ?
5. Apakah anda ikut berperan dalam diskusi kelompok 12,5
70 % 17,5 %
%
6. Apakah menurut anda guru anda sudah efektif dalam mengelola
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan menggunakan
77,5 % 7,5 % 15 %
model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team
Achievement Division) ?
7. Menurut anda, apakah guru anda sudah jelas dalam melaksanakan
fase satu dari model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student
82,5 % 12,5 5%
Team Achievement Division) yakni menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa ?
8. Menurut anda, apakah guru anda sudah jelas dalam melaksanakan
fase dua dari model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student
85 % 12,5 % 2,5 %
Team Achievement Division) yakni menjelaskan materi melalui
demonstrasi/ teks ?
9. Menurut anda, apakah guru anda sudah jelas/ adil dalam
melaksanakan fase ketiga dari model pembelajarn kooperatif tipe
72,5 % 17,5 % 10 %
STAD (Student Team Achievement Division) yakni
mengorganisasikan siswa dalam kelompok ?
10. Menurut anda, apakah guru anda sudah jelas dalam melaksanakan
fase ke empat dari model pembelajarn kooperatif tipe STAD (Student
80 % 15 % 5%
Team Achievement Division) yakni membimbing kelompok bekerja
dan belajar ?
80
11. Menurut anda, apakah guru anda sudah jelas dalam melaksanakan
fase ke lima dari model pembelajarn kooperatif tipe STAD (Student
85 % 5% 10 %
Team Achievement Division) yakni melakukan evaluasi
pembelajaran ?
12 Apakah anda pada saat mengikuti pembelajaran dengan model
pembelajarn kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement
75 % 17,5 % 7,5 %
Division) ini menyatakan bahwa anda dapat berhasil jika berusaha
keras ?
13. Apakah berhasil tidaknya anda dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI) dengan model pembelajaran kooperatif tipe 12,5
72,5 % 15 %
STAD (Student Team Achievement Division) tergantung pada diri %
anda ?
14. Apakah berhasil tidaknya kelompok anda dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan menggunakan model
77,5 % 12,5 % 10 %
pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement
Division) tergantung pada diri anda ?
15. Dengan adanya kuis yang diadakan setiap minggu, apakah membantu 17,5
75 % 7,5 %
anda dalam meningkatkan prestasi belajar ? %
16. Apakah pengetahuan anda miliki sebelumnya membantu anda dengan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif 82,5 % 10 % 7,5 %
tipe STAD (Student Team Achievement Division) ?
17. Apakah anda dalam pembelajaran ini anda seing berperilaku tidak
relevan (misal : percakapan, mengerjakan sesuatu, meninggalkana 7,5 % 12,5 % 80 %
kelas dan melamun dll) ?
18. Apakah pembelajaran yang anda dilaksanakan ini, membuat anda
87,5 % 7,5 % 5%
tertarik untuk belajar ?
19. Apakah kalian berminat dalam mengikuti pelajaran berikutnya
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD 90 % 5% 5%
(Student Team Achievement Division) ?
20. Apakah menurt anda pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student
Team Achievement Division) perlu dilaksanakan juga pada pelajaran 85 % 5% 10 %
dan atau materi yang lain ?
siswa.
menjawab tidak.
menjawab tidak.
84
menjawab tidak. Hal ini disebabkan guru selalu melakukan refleksi dan
revisi pada setiap putaran yang terdiri dari 3 putaran dan selalu
waktu sebesar (2,5) kategori kurang dan pengamatan suasan kelas sebesar
waktu sebesar (3,0) kategori baik dan pengamatan suasana kelas sebesar
yang lebih baik dan sesuai dengan proses pembelajaran yang diharapkan
(3,7) kategori baik sekali, kegiatan inti sebesar (3,6) kategori baik sekali,
sebesar (3,5) kategori baik dan pengamatan suasana kelas sebesar (3,8)
sebesar 2,4 , putaran II memperoleh kategori baik sebesar 3,1 , dan putaran
keberhasilan pembelajaran ini, juga tergantung pada diri kita sendiri yang
diberikan oleh guru dalam metode ini tergantung pada diri kita sendiri
keberhasilan tersebut, maka siswa dituntut untuk bekerja keras dan aktif
berhasil dalam pembelajaran untuk membuat siswa tidak pasif tetapi aktif
oriented).
hasil belajar, karena adanya kuis yang diadakan setiap minggu sebanyak
siawa yang menjawab tidak. Terdapat 82,5 % siswa yang merasa bahwa
kelas dan melamun) yang menjawab sebanyak 7,5 5 siswa, sedangkan 12,5
Division) yang baru diberikan dan juga masih terdapat beberapa siswa
yang merasa sudah berperilaku sesuai dengan tata tertib proses belajar
mengajar.
dan 5 % tidak.
tidak membosankan. Hal ini terbukti dari nilai ketuntasan belajar siswa
pelajaran atau materi yang lain, hal ini disebabkan dengan model
tidak.
88
BAB V
A. Simpulan
pencapain hasil belajar siswa di kelas yang berupa tes eavaluasi meningkat
89
III mencapai 89,7 %, sedangkan prestes sebesar 22,5 % dan postest 92,5 %
Division) mengalami peningkatan pada tiap-tiap putaran I, II, dan III. Hal
ini dapat dilihat dari nilai jumlah rata-rata pengelolaan pembelajaran yakni
termasuk kategori baik, dan puataran III sebesar (3,6) termasuk kategori
baik sekali. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan adanya usaha dari guru
sehingga guru hanya sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Hal ini dapat
90
kooperatif siswa, siswa juga dapat bekerja secara kooperatif dan tidak
bersikap menonjolkan diri sehingga pada tiap puataran siswa sudah dapat
siswa.
pembelajaran berikutnya.
B. Saran
yang tepat sehingga siswa tidak merasa pasif dalam kegitan pembelajaran
91
center oriented).
berbeda dan materi yang berbeda pula sebagai penunjang hasil penelitian
ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ischak S.W. dan Warji. 1982. Program Remedial Dalam Proses Belajar Mengajar.
Liberty: Yogyakarta.
92
Jatmiko, Budi dan Fida Rachmadiarti. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya:
Unesa University Press.
Widya, I Gede. 1991. Pendidikan Agama Islam (PAI) Lokal suatu Perspektif
Dalam Pengajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Bandung: Angkasa.
Zainal, Aqib. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : CV. Yrama Widya.