BAB V
PEMBAHASAN
komplikasi dengan lama rawat inap > 5 hari ada 5 orang (9%). Uji statistik Chi-
Square diperoleh nilai probabilitas p 0,032 < 0,05 yang berarti terdapat pengaruh
penyakit itu sendiri. Komplikasi tersebut bisa berupa infeksi, kelalaian dalam
tindakan perawatan, akibat pemberian obat yang tidak semestinya dan lain-lain.
Bali menyatakan bahwa ada hubungan komplikasi pasien pasca bedah dengan
lama rawat dengan α 0,013. Demikian juga dalam penelitian ini, pasien demam
penundaan waktu pulang dari rumah sakit hingga lebih dari 5 hari. Asumsi
peneliti komplikasi ini tidak bisa dilepaskan dari pengaruh adanya infeksi
diruang rawat inap, sebab diketahui di ruang rawat inap tersebutlah banyak
memiliki kasus ganda dengan lama rawat inap > 5 hari ada 13 orang (23,6%). Uji
47
statistic chi square diperoleh nilai p 0,000 < 0,05 artinya ada pengaruh jenis
kasus/penyakit dengan lama rawat inap. Penyakit atau diagnosa saat pasien
pertama kali masuk rumah sakit, pada penelitian ini dibedakan antara yang
tunggal terdiagnosa menderita demam typoid dan para pasein yang memiliki
sebagian besar karena penyakit yang dideritanya yang harus dirawat oleh lebih
dari satu dokter dari bidang keilmuan yang berbeda. Ini membuktikan bahwa
pasien ini mengidap lebih dari satu penyakit. Atau pada kasus didapatkan bahwa
lain yang menyertai pasien dengan kelainan jantung yang akan menjalani
Demikian juga dalam penelitian ini, adanya penyakit lain berpengaruh dalam lama
rawat pasien. Menurut asumsi peneliti pasien yang menderita demam typoid dan
hipertensi, yang ditangani oleh tidak hanya dokter penyakit dalam saja tapi juga
dokter saraf dan mungkin juga yang lainnya. Keaadaan kardiovaskuler seorang
pasien akan sangat menentukan sekali lama rawat pasien tersebut menjalani
pengobatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang masuk pada hari sabtu-
minggu dengan lama rawat inap > 5 hari ada sebanyak 6 orang (10,9%). Uji chi
square diperoleh nilai p value 0,013 < 0,05 artinya ada pengaruh factor hari masuk
48
dengan lama rawat inap. Bagi pasien yang masuk rumah sakit pada hari pendek
atau bahkan hari libur, maka bisa diduga bahwa penanganannyapun menjadi
relative terlambat. Karena sebagaimana diketahui bahwa ada system laporan dan
konsultasi ke senior harus dijalankan. Sehingga bagi senior yang tidak ada di
rumah sakit, seperti pada hari sabtu dan minggu itu agak sulit untuk dihubungi.
RSUD DR. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri yang mengatakan bahwa bayi
yang masuk rumah sakit menjelang hari minggu akan memperpanjang lama hari
rawat, karena kesibukan menjelang hari libur dimana pemeriksaan oleh dokter dan
pemeriksaan penunjang diundur sampai hari kerja biasa dimana pegawai rumah
sakit bagian tertentu sudah bekerja seperti biasa. Menurut asumsi peneliti bagian
administrasi rumah sakit tidak mengadakan pelayanan diluar jam kerja, sehingga
5.4 Faktor hari pulang dari rumh sakit terhadap lama rawat
hari senin dengan lama rawat inap > 5 hari ada sebanyak 9 orang (16,3%).
Analisis bivariat melalui uji chi square tidak terdapat hubungan yang bermakna
antara hari pulang dengan lama rawat ( nilai p 0,171). Hasil ini sesuai dengan
penelitian Tedja (2011) di Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk yang mengatakan
bahwa tidak ada hubungan hari pulang dengan lama rawat. Sama seperti hari
49
masuk, pasien yang pulang dari rumah sakit yang jatuh hari senin mempunyai
lama hari rawat lebih panjang dari pada pasien yang pulang pada hari lain.
Menurut asumsi peneliti ini disebabkan banyak dari pasien tersebut sebenarnya
sudah bisa pulang di akhir pecan sebelumnya yang terhambat oleh urusan
menggunakan asuransi dengan lama rawat inap > 5 hari ada 23 orang (41,8%).
pasien ini dengan lama rawat di rumahsakit. Hasil penelitian ini sesuai dengan
Tedja (2011) di Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk yang mengatakan bahwa tidak
ada hubungan jenis pertanggungan dengan lama rawat. Sekalipun banyak pasien
oleh kinerja dan kualitas pelayanan yang diberikan oleh perawat selama pasien
masih berada dalam masa perawatan di rumah sakit (Adriani dan Elvi Rhida,
2012).
sakit juga berpengaruh pada kepuasan pasien dan bisa saja ini berdampak
berkolerasi langsung dengan harga dan kualitas pelayanan oleh perawat di rumah