Anda di halaman 1dari 8

Cobalah buat suatu makalah singkat berisi 5-8 halaman yang dapat memberikan

penjelasan tentang pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia! Bila


perlu, lengkapi dengan contoh!
Cara mengerjakan tugas:
1. Makalah diketik dalam format DOC atau DOCX.
2. Isi makalah terdiri dari pendahuluan, pembahasan, simpulan.
3. diketik dengan menggunakan font arial 11, 1,5 spasi.
4. Jumlah halaman minimal 5 maksimal 7 halaman.
5. Kumpulkan makalah disini.

KEKURANGAN DAN KELEBIHAN


TEORI PEMROSESAN INFORMASI DAN
KINERJA OTAK
19/07/2014 AFID BURHANUDDIN TINGGALKAN KOMENTAR

A. Teori Pemrosesan Informasi

Pengetahuan yang di proses akan di maknai dalam memori kerja dan di simpan ke memori
jangka panjang dengan skema yang teratur dan juga tersusun. Tahapan pemahaman dalam
pemrosesan informasi dalam memori kerja berfokus pada bagaimana pengetahuan baru yang
di modifikasi. Urutan dari penerimaan informasi dalam diri manusia secara rinci di jelaskan,
Pressley, sebagai berikut pertama, informasi di tangkap melalui organ sensoris (seperti, mata,
telinga, hidung, dan sebagainya). Beberapa informasi di saring (di abaikan) pada tingkat
sensoris, kemudian sisanya di masukkan dalam ingatan jangka pendek (kesadaran). Ingatan
jangka pendek mempunyai kapasitas pemeliharaan informasai yang terbatas sehingga
kandungannya harus di proses dengan sedemikian rupa (baik dengan pengulangan atau
pelatihan), jika tidak maka akan lenyap dalam sekejap. Bila di proses, informasi dari ingatan
jangka pendek (short term memory) dapat di transfer ke dalam ingatan jangka panjang (long
term memory). Ingatan jangka panjang merupakan hal penting dalam proses belajar.
Teori ini adalah bagian dari teori sibertik, menurut teori belajar sibertik penegertian belajar
adalah pengolahan informasi.menurut teori sibertik proses belajar memang pentting tetapi
yang lebih penting dari proses belajar adalah adalah sistem informasi, sistem informasi inilah
yang pada akhirnya akan menentukan proses belajar. Teori ini merupakan teori belajar yang
relatif baru di bandingkan dengan teori-teori yang lain, toeri ini berkembang sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat berkembang terutama di
era globlalisasi ini. Ada asumsi lain menurut teori sibernetik yaitu bahwa tidak ada satu
proses belajar pun yang cocok atau ideal untuk setiap situasi dan setiap siswa, sebab cara
belajar sangat dtentukan oeleh sistem informasi karena sebuah informasi bisa saja di pelajari
oleh dua orang siswa dengan cara yang berbeda meskipun informasi yang di pelajari adalah
sama.

Dalam teori belajar sibertik tidak ada satu tokoh yang mendomain, hal ini di karenakan terus
terjadinya perubahan zaman, yang akan berpengaruh pada perkembangan ilmu pengetahuan
da teknologi. Perkembangan ini akan menyebabkan dinamisasi teori dalam hal pemrosesan
informasi pada pembelajaran. Robert Gagne yang memiliki nama lengkap Robert Milis
Gagne, adalah salah satu pencetus teori pemrosesan informasi. Ia di lahirkan 21 Agustus
1916 di Nort Andover, Massachusetts dan wafat 28 April 2002. Robert melanjutkan belajar
setelah SMA di Yale University kemudian tahun 1937 mendapat gear B.A dan ia melanjutkan
studinya di Brown University dan mendapat gelar Ph.D di bidang psikologi pada tahun 1940
dan terkenal dengan penemuannya yaitu The Condition Of Learning.

Robert Gagne mengemukakan bahwa : Learning is a change in human disposition or


capacity, wich presists over period time, and wich is not simply ascribable to process of
growth (belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belaajar
terus menerus, bukannya di sebabkan oleh proses pertumbuhan saja). Dan ia juga menyatakan
bahwa blelajar merupakan seperangkat proses yang bersifat internal bagi setiap individu
sebagai hasil transformasi rangsangan yang berasal dari peristiwa eksternal di lingkungan
individu tersebut.

Model proses pembelajaran ang di kembangkan Gagne yang di dasarkan pada teori
pemrosesan informasi, yaitu sebagai berikut :

a) Rangsangan yang diterima panca indera akan di salurkan ke pusat syaraf dan di proses
sebagai iforrmasi.

b) Informasi di pilih secara selektif, ada yang di buang, ada juga yang di simpan dalam
memori jangka panjang.

c) Memori-memori ini tercampur dengan memori yang sebelumnya dan bisa di ungkap
kembali setelah di lakukan pengolahan.

Seperangkat proses yang bersifat internal tersebut adalah kondisi internal yaitu keadaan
dalam diri individu yang di perlukan untuk mencapai hasil belajar, sedangkan kondisi
eksternal adalah rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu di dalam proses
pembelajaran. Karena itu Robert Gagne membuat rumusan untuk menghubungkan
keterkaitan antara kedua faktor tersebut dalam pembelajaran sehingga tercapai tujuan
pembelajaran, di antara lain :

a) Pembelajaran yang dilakukan di kondisikan untuk menimbulkan minat peserta didik


dan agar perhatian peserta didik terpusat pada pembelajaran sehingga mereka siap menerima
materi/pelajaran yang akan di berikan.

b) Memulai pelajaran dengaan menyaampaikan tujuan pembelajaran agar peserta didik


mengetahui apa yang di harapkan setelah menerima pelajaran.

c) Guru harus mengingatkan kembali konsep yang telah di peajari sebelumnya.

d) Guru siap menyampaikan materi pelajaran.


e) Dalam pembelajaran guru memberikan bimbingan atau pedoman pada siswa.

f) Guru memberikan motivasi untuk memunculkan respon siswa.

g) Guru memberikan umpan balik atau penguatan atas respon yang di berikan oleh siswa
secara lisan maupun tulisan.

h) Mengevaluasi hasil belajar siswa.

i) Memperkuat retensi dan transfer belajar.

Robert Gagne membuat tujuh (7) pengelompokan media, yaitu : benda untuk di
demonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara,
dan mesin belajar. Ia juga merumuskan “The Domains of Learning”, yaitu kemampuan
belajar manusia terbagi pada lima kategori, antara lain :

a) Motor/skill : ketrampilan motorik.

b) Informasi verbal : penjelasan melalui lisan, tulisan, gambar.

c) Kemampuan intelektual : kemampuan dalam berinteraksi dengan dunia luar.

d) Strategi kognitif : organisasi ketrampilan yang internal.

e) Sikap.

Menurutnya tahapan tujuan belajar di awali dari yang mudah (rendah), sedang, selit (tinggi)
dan adapun tingkatan belajar yaitu : belajar fakta, belajar konsep, belajar prinsip, dan
pemecahan masalah.

Tokoh lain dalam teori pemrosesan informasi adalah Robert S. Siegler yang di kenal dengan
nama Bob Sigler, ia adalah Teresa Heinz Profesor Psikologi di Carnegie Mellon University
dan penerima penghargaan American Psychological Association Distinguished tahun 2005.
Sigler mengkhususkan diri dalam pengembangan kognitif pemecahan masalah dan penalaran
pada anak-anak. Ia menerima gelar B.A dari University of Illinois tahun 1970 dan gelar Ph.D
dari SUNY Stony Brook tahun 1974 di bidang psikologi tentunya. Ia telah menulis beberapa
buku seperti, How Children Discover New Strategies, How Children develop, Emerging
minds and many other. Menurutnya ada tiga (3) karakteristik utama pendekatan pemrosesan
informasi, yaitu :

a) Proses berpikir
Siegler berpendapat bahwa berpikir adalah pemrosesan informasi, dengan penjelasan ketika
anak merasakan, melakukan penyandian, merepresentasikan, menyimpan informasi, maka
proses inilah yang di sebut dengan proses berpikir.meskipun kecepatan pemrosesan dan
penyimpanan terbatas pada satu waktu.

b) Mekanisme pengubah

Dalam pemrosesan informasi ke dalam memorifokus utamanya adalah pada peran mekanisme
pengubahnan dalam perkembangan.

c) Encoding (penyandian)

Adalah proses memasukkan informasi ke dalam memori. Seperti halnya teori Gagne yang
menyatakan informasi di pilih secara efektif, maka dalam encoding menyandikan informasi
yang relevan dengan mengabaikan informasi yang tidak relevan merupakan aspek utama
dalam problem solving. Namun anak membutuhkan wakktu dan proses serta usaha untuk
melatih encoding supaya dapat menyandi secara otomatis.

Dan dalam encoding itu sendiri terdapat enam (6) konsep, antara lain :

1) Atensi

2) Pengulangan

3) Pemrosesan mendalam

4) Elaborasi

5) Mengkonstruksi citra

6) Penataan

Sedangkan dalam proses penyimpanan, ada tiga (3) penyimpanan utama yang erat kaitannya
dengan tiga kerangka waktu yang berbeda, yaitu :

a) Memori sensoris

Berfungsi mempertahankan informasi dari dunia, dalam bentuk sensoris aslinya hanya selama
beberapa saat, tidak lebih lama dari waktu siswa menerima materi.

b) Memori jangka pendek (working memory)

Adalah system memori berkapasitas terbatas dimana informasi di pertahankan sekitar 30


detik, kecuali informasi ini di ulang secara lebih lanjut.
c) Memorin jangka panjang

Adalah tipe memori yang menyimpan banyak informasi selama periode waktu yang lama
secara relatif permanen. Kapasitas yang di miliki memori ini menurut ilmuan computer, Jhon
Von Neumann tidak terbatas.

B. Teori Kinerja Otak (Neuroscience)

Menurut teori ini belajar merupakan pembentukan hubungan baru antara neuron-neuron.
Perbedaan teori fungsi otak kanan dan otak kiri telah populer sejak tahun 1960, Robert Sperry
menemukan bahwa otak manusia terdiri dari 2 hemisfer atau bagian, yaitu otak kanan dan
otak kiri yang mempunyai fungsi yang berbeda. Atas jasanya Robert mendapat hadiah Nobel
pada tahun 1981, selain itu dia jiga menemukan bahwa saat otak kanan bekerja maka otak kiri
akan lebih tenang dan begitu pula sebaliknya.

Seperti di sebutkan di atas, bahwa otak terbagi dalam dua bagian yaitu otak kanan dan otak
kiri. Otak kanan identik tentang kreativitas, persamaan, khayalan, emosi, dan cenderung tidak
memikirkan hal-hal yang mendetail. Sedangkan otak kiri bisa diidentikan dengan rapi,
perbedaan angka urutan tulisan, bahasa, hitungan logika, terstruktur, sistematis dan bertahap.

Otak kanan berfungsi dalam perkembangan EQ (Emotional Quotient), daya ingat otak kanan
bersifat panjang (long term memory). Bila terjadi kerusakan pada otak kanan misalnya saja
penyakit stroke atau tumor otak maka fungsi otak yang terganggu adalah kemampuan visual,
dan emosi.

Otak kiri berfungsi sebagai pengendali IQ (Intelligence Quotient), daya ingatnya bersifat
(short term memory). Bila terjadi kerusakan pada otak kiri maka akan terjadi gangguan dalam
hal fungsi bicara berbahasa dan matematika.

Walaupun keduanya mempunyai fungsi yang berbeda, tetapi tiap-tiap individu cenderung
menggunakan salah satu sisi yang dominan dalam menyelesaikan permasalahannya dan
dalam proses berpikir.

Anggapan yang berkembang selama ini, bahwa otak kiri bersifat logika, dan otak kanan erat
kaitannya dengan kreativitas. Hasil penelitian terakhir membuktikan bahwa pandangan ini
tidak benar. Otak kiri dapat menjadi otak yang kreatif, hal ini dapat di bukrtikan dengan hasil
karya dari Dr. Edward De Bono yang mencetuskan Lateral Thinking (Berpikir Lateral) pada
tahun 1970. Dan hasil penelitian terakhir dengan menggunakan teknologi pemindai PET
(Positron Emission Tomography) menunjukkan bahwa bila seseorang merasa stress atau
tertekan, maka yang akan lebih akatif adalah otak kanan. Sedangkan ketika seseorang
tersebut merasa gembira dengan hidupnya atau masa depannya maka otak kiri akan lebih
aktif. Proses belajar pembelajaran sangat erat kaitannya dengan kerja otak kanan dan otak kiri
dan setiap anak akan berbeda-beda dalam gaya belajarannya. Ada banyak gaya belajar yang
tersedia saat ini dan masing-masing memiliki poin yang kuat.
2. Analisis Teori Pemrosesan Informasi Dan Kinerja Otak
3. Teori Pemrosesan Informasi
Kelebihan Teori Pemrosesan Informasi:

 Teori ini mampu membantu menciptakan suasana belajar efektif dan mampu
meningkatkan kreatifitas peserta didik.
 Pendidik dan peserta didik dituntut untuk kreatif, baik secara metode maupun alat bantu
penyampain materi.
 Menjadi strategi pembelajaran dengan menggunakan cara berpikir yang berorientasi pada
proses lebih menonjol.
 Kapasitas belajar dapat di sajikan secara lengkap.
 Perbedaan prinsip setiap individu tidak menjadi pengaruh dalam belajar.

Kekurangan Teori Pemrosesan Informasi:

 Tidak semua individu mampu melatih memori secara maksimal.


 Keaktifan berfikir dan berkreasi setiap siswa berbeda.
 Proses internal yang tidak dapat di amati secara langsung.
 Memiliki tingkat kesulitan mengungkap kembali informasi-informasi yang telah di simpan
dalam ingatan.
 Tidak semua pendidik mengerti dan paham secara keseluruhan tentang teori ini.

1. Teori Kinerja Otak


Kelebihan Teori Kinerja Otak
 Mendukung peserta didik mencapai yang diinginkannya.
 Mengarah kepada kemampuan otak setiap individu.
 Membuat siswa aktif berfikir.
 Membuat siswa kreatif dengan gagasan-gagasannya atau ide-idenya.
 Mengasah kemampuan otak secara terus menerus.
 Membuat anak lebih cekatan dan cakap dalam menyelesaikan masalah dan menemukan
hal-hal baru.
Kekurangan Teori Kinerja Otak

 Lebih menekankan pada otak belahan kiri saja.


 Pendidik atau guru kurang membantu siswa
 Gaya dan minat belajar setiap individu berbeda-beda
 Minimnya fasilitas untuk mendukung teori ini.
 Minimnya pengetahuan masyarakat ataupun orang tua tentang teori ini.
 Pendidik belum sepenuhnya memahami dan menerapka teori.

Anda mungkin juga menyukai