(Edu Park) seluas 6,5 ha yang dijadikan masing-masing, baik bagi mahasiswa
sebagai public space yang asri. yang menganut ajaran Islam itu sendiri
Universitas Muhammadiyah maupun bagi mahasiswa pemeluk agama
Surakarta memiliki lingkungan yang lainnya.
islami. Sesuai dengan visi UMS Secara geografis Universitas
mengenai pendidikan yang islami, UMS Muhammadiyah Surakarta memiliki
menawarkan lingkungan yang damai luas total 46,5 ha yang tersebar di 11 titik
dengan nuansa islami, sehingga para di Surakarta, Jawa Tengah. Didukung
peserta didik dapat merasa nyaman sistem informasi terpusat yang dikelola
selama mengenyam pendidikan yang secara modern oleh unit IT UMS,
dipilih. Selain itu, dengan sikap toleransi menjadikan kampus UMS selalu up to
yang dijunjung tinggi dalam kehidupan date terhadap segala bentuk informasi
sehari-hari, lingkungan yang religius yang ada di universitas. Adapun lokasi
dapat membantu para peserta didik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
dalam menjalankan kewajiban agama
UMS memiliki area hijau yang luas, ini tersedia beberapa area Jogging Track,
edupark sebagai area hijau terluas UMS, Lapangan Sepak Bola serta arena labirin
serta tersedia danau dan taman di sekitar dan hutan alam. Selain itu, Edupark juga
kampus. Edupark merupakan salah satu kerap kali dipergunakan sebagai tempat
fasilitas yang dimiliki oleh UMS yang penelitian bagi para mahasiswa UMS.
terletak di Jl. Adisucipto Karanganyar, Sebagai universitas yang menerapkan
beberapa kilometer dari kota Solo ke arah aturan bebas asap rokok di sekitar
barat. Tepatnya dari bundaran Manahan lingkungannya, UMS dikelilingi oleh
ke Barat atau dari Kampus UMS Pabelan penghijauan, dari tanaman, pohon
ke arah utara. Edupark adalah sebuah besar hingga bunga-bunga. Selain itu,
taman rekreasi keluarga seluas 6 hektar kenyamanan berdiskusi dan belajar
yang didesain sebagai taman alam dengan sangat diutamakan oleh UMS sehingga
berbagai jenis pepohonan sehingga di sekitaran gedung UMS didirikan
mengesankan suasana sejuk. Di tempat taman-taman dengan tempat duduk
Bioeksperimen
Volume 3 No.2, (September 2017)
ISSN 2460-1365 47
asam (pH 4-5) terjadi saat bakteri warna yang terlalu cerah merupakan hasil
melakukan penguraian bahan organik. dari pengomposan yang terlalu kering
Kondisi ini akan menjadi netral saat atau kelembabannya di bawah 30%.
bahan kompos telah matang. pH yang Aroma menjadi salah satu indikator
cenderung asam justru menguntungkan dari kematangan suatu kompos.
karena pada kondisi inilah akan Selama proses fermentasi kompos
terbentuk unsur nitrogen yang sangat akan menimbulkan berbagai bau yang
banyak. Suasana yang cenderung asam mneyengat, tergantung dari bahan
juga bermanfaat untuk mematikan yang digunakan serta aktifitas mikroba
nimfa ataupun telur dari berbagai yang terdapat di dalamnya. Aroma dari
serangga dan organisme patogen lainnya. kompos menyerupai humus atau tidak
Pengukuran suhu dilakukan 2 minggu menyengat.
setelah proses pengomposan dimulai. Kompos yang telah matang akan
Hal ini diharapkan tidak mengganggu memiliki tekstur menggumpal ketika
proses fermentasi bahan organik dalam digenggam. Ini terjadi karena kompos
menghasilkan berbagai unsur hara. mengalami penyusutan massa hingga
Kelembaban berkaitan dengan kadar hampir 50% dari berat semula. Tekstur
air yang terdapat dalam bahan kompos. kompos yang baik adalah tetap lembab
Diawal proses pengomposan, sampah namun tidak menetes ketika diperas.
daun sudah dipisahkan berdasarkan
tingkat kelembabannya. Tingkat SIMPULAN DAN SARAN
kelembaban ideal untuk pengomposan 1. Simpulan
adalah 60%. Kelembaban rendah atau di Pemanfaatan sampah daun untuk
bawah 60% akan membuat bahan terlalu dibuat kompos daun merupakan solusi
kering dan pematangan kompos menjadi kreatif yang cerdas karena banyak
lebih lama. Adapun kelembaban yang bermanfaat diberbagai hal, yaitu:
terlalu tinggi atau lebih dari 60% akan a. Membuat kampus jadi selalu
membuat kondisi bahan menjadi sangat bersih
basah. Kondisi ini akan sangat merugikan b. Memberdayakan masyarakat
karena menjadi media pertumbuhan kampus dalam mengelola sampah
berbagai bakteri nondekomposer. Bakteri daun
ini pula yang akan aktif memproduksi c. Menumbuhkan jiwa
gas sehingga berakibat menimbukan bau kewirausahaan pada masyarakat
yang sangat menyengat pada kompos. kampus
Suhu, pH, dan kelembaban merupakan d. Menyuburkan tanah kampus
tiga aktor yang harus selalu dipantau dengan kompos daun dari
selama proses pengomposan. kampus itu sendiri
Proses pengomposan akan berhenti
setelah mencapai kematangan yang 2. Saran
sempurna dengan indikator yang Pemanfaatan sampah daun baru
dapat diamati meliputi warna, aroma, dilakukan di area kampus I, II, dan IV, hal
dan tekstur. Warna yang ideal adalah ini dapat diteruskan dengan memperlebar
coklat kehitaman atau serupa dengan area pengambilan sampah daun dari
warna tanah. warna yang terlalu hitam kampus lain di UMS yang banyak area
disebabkan kadar air yang terlalu tinggi hijaunya.
selama proses pengomposan. Sebaliknya,
Bioeksperimen
Volume 3 No.2, (September 2017)
ISSN 2460-1365 51