Anda di halaman 1dari 7

Bioeksperimen

Volume 3 No.2, (September 2017)


ISSN 2460-1365 45

KOMPOS DAUN SOLUSI KREATIF PENGENDALI


LIMBAH
Endang Setyaningsih, M.Si1., Dwi Setyo Astuti, M.Pd2., Rina Astuti, M.Pd3
1,2,3)
Dosen Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Email: es211@ums.ac.id

Abstract-Muhammadiyah University of Surakarta is a well-known private campus in Indonesia. The campus is


ranked as the 8th best Indonesian campus. The success of becoming a renowned University can not be separated
from the complete means of campus infrastructure. Campus infrastructure built in such a magnificent, complete,
and has a lot of green land makes this campus a comfortable place to do learning. Another thing that appears
and can not be ruled out by the green campus is the problem of waste, especially leaf waste. The amount of leaf
waste generated from each campus that is collected with the help of campus maintenance personnel in every day,
every week, and every month, require special handling. During this leaf litter that is only collected and disposed
of in the final waste disposal has not been utilized. The objective of this program is to make leaf composting
as a creative waste control solution on campus I, II, and IV of Muhammadiyah University of Surakarta.

Keywords: waste, leaves, and compost.

Abstrak-Universitas Muhammadiyah Surakarta merupakan kampus swasta ternama di Indonesia.


Kampus ini masuk dalam peringkat ke-8 terbaik kampus Indonesia. Keberhasilan menjadi Universitas
ternama tidak lepas dari lengkapnya sarana prasarana kampus. Infrastruktur kampus yang dibangun
sedemikian megah, lengkap, dan memiliki banyak lahan hijau menyebabkan kampus ini menjadi tempat
yang nyaman untuk melakukan pembelajaran. Hal lain yang muncul dan tidak dapat dikesampingkan
dengan adanya kampus hijau adalah masalah sampah terutama sampah daun. Banyaknya sampah daun
yang dihasilkan dari setiap kampus yang terkumpul dengan bantuan tenaga maintenance kampus di
setiap harinya, setiap minggu, dan setiap bulannya, memerlukan penangan khusus. Selama ini sampah
daun yang hanya dikumpulkan dan dibuang ditempat pembuangan sampah akhir belum ada yang
memanfaatkan. Tujuan dari program ini adalah untuk membuat kompos daun sebagai solusi kreatif
pengendali limbah di kampus I, II, dan IV Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kata kunci: limbah, daun, dan kompos.

PENDAHULUAN teknologi, dan ilmu-ilmu keislaman


Universitas Muhammadiyah Sura- menyongsong era globalisasi.
karta (UMS) merupakan universitas Berdiri sejak tahun 1981, UMS selalu
salah satu universitas terbaik diantara menjaga mutu kualiatas pendidikannya
170 Perguruan Tinggi Muhammadiyah agar senantiasa menciptakan lulusan
(PTM) di Indonesia. Dalam kegiatan yang kompeten sesuai dengan tuntutan
belajar mengajar UMS menerapkan jaman. Dengan berpegang teguh pada
“Wacana Keilmuan dan Keislaman” yakni cita-cita luhur yakni mencerdaskan
mampu menumbuhkan budaya Islami bangsa, UMS senantiasa meningkatkan
yang menguasi ilmu pengetahuan dan sistem pendidikannya agar mampu
ketrampilan yang dilandasi nilai-nilai bersaing dikancah global.
keislaman sesuai manhaj Muhammadiyah. Universitas Muhammadiyah Sura-
Oleh karenanya, penanaman sikap kerja karta tersebar di dua kota yakni Surakarta
keras, jujus, ikhlas, sabar, berintegritas dan Sukoharjo. Berada di jalur strategis
tinggi, pemikiran positif, rasional objektif, dan jantung kota, menjadikan UMS
adil dan berhati bersih kepada segenap mudah di akses dari penjuru kota. Dengan
civitas akademika menjadi landasan luas wilayah total sekitar 40 hektar,
moral pengembangan ilmu pengetahuan, UMS menyediakan Hutan Pendidikan
Bioeksperimen
Volume 3 No.2, (September 2017)
46 ISSN 2460-1365

(Edu Park) seluas 6,5 ha yang dijadikan masing-masing, baik bagi mahasiswa
sebagai public space yang asri. yang menganut ajaran Islam itu sendiri
Universitas Muhammadiyah maupun bagi mahasiswa pemeluk agama
Surakarta memiliki lingkungan yang lainnya.
islami. Sesuai dengan visi UMS Secara geografis Universitas
mengenai pendidikan yang islami, UMS Muhammadiyah Surakarta memiliki
menawarkan lingkungan yang damai luas total 46,5 ha yang tersebar di 11 titik
dengan nuansa islami, sehingga para di Surakarta, Jawa Tengah. Didukung
peserta didik dapat merasa nyaman sistem informasi terpusat yang dikelola
selama mengenyam pendidikan yang secara modern oleh unit IT UMS,
dipilih. Selain itu, dengan sikap toleransi menjadikan kampus UMS selalu up to
yang dijunjung tinggi dalam kehidupan date  terhadap segala bentuk informasi
sehari-hari, lingkungan yang religius yang ada di universitas. Adapun lokasi
dapat membantu para peserta didik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
dalam menjalankan kewajiban agama

Gedung Induk Siti Walidah (Rektorat dan


1 Jl. A Yani, Pabelan, Kartasura (Kab. Sukoharjo)
Pusat Administrasi UMS)
2 Kampus 1 Jl. A Yani, Pabelan, Kartasura (Kab. Sukoharjo)
3 Kampus 2 Jl. A Yani, Pabelan, Kartasura (Kab. Sukoharjo)
Jl. Kebangkitan Nasional No.101, Penumping, Laweyan
4 Kampus 3 (Kedokteran Gigi)
(Kota Surakarta)
5 Kampus 4 (Kedokteran Umum) Jl. Garuda, Gonilan, Kartasura (Kab. Sukoharjo)
Jl. Proyek Bengawa Solo, Pabelan, Kartasura (Kab.
6 Sekolah Vokasi
Sukoharjo)
Pondok Muhammadiyah Hajjah Nuriyah
7 Ds. Makam Haji 02/12, Kartasura (Kab. Sukoharjo)
Shabran
8 Edupark Jl. Adi Sucipto, Blulukan, Colomadu (Kab. Karanganyar)
Jl. Brigjend Slamet Riyadi, Purwosari, Laweyan (Kota
9 Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM)
Surakarta)
10 Pusdiklat P3G Jl. Dr. Wahidin, Purwosari, Laweyan (Kota Surakarta)
Jl. Dr. Radjiman No.284, Sriwedari, Laweyan (Kota
11 Kampus Internasional
Surakarta)

UMS memiliki area hijau yang luas, ini tersedia beberapa area Jogging Track,
edupark sebagai area hijau terluas UMS, Lapangan Sepak Bola serta arena labirin
serta tersedia danau dan taman di sekitar dan hutan alam. Selain itu, Edupark juga
kampus. Edupark merupakan salah satu kerap kali dipergunakan sebagai tempat
fasilitas yang dimiliki oleh UMS yang penelitian bagi para mahasiswa UMS.
terletak di Jl. Adisucipto Karanganyar, Sebagai universitas yang menerapkan
beberapa kilometer dari kota Solo ke arah aturan bebas asap rokok di sekitar
barat. Tepatnya dari bundaran Manahan lingkungannya, UMS dikelilingi oleh
ke Barat atau dari Kampus UMS Pabelan penghijauan, dari tanaman, pohon
ke arah utara. Edupark adalah sebuah besar hingga bunga-bunga. Selain itu,
taman rekreasi keluarga seluas 6 hektar kenyamanan berdiskusi dan belajar
yang didesain sebagai taman alam dengan sangat diutamakan oleh UMS sehingga
berbagai jenis pepohonan sehingga di sekitaran gedung UMS didirikan
mengesankan suasana sejuk. Di tempat taman-taman dengan tempat duduk
Bioeksperimen
Volume 3 No.2, (September 2017)
ISSN 2460-1365 47

nyaman yang dikelilingi oleh pepohonan melakukan kegiatan. Tempat-tempat


rimbun yang meneduhkan sehingga tersebut mempunyai potensi yang cukup
dapat menciptakan situasi yang besar dalam memproduksi sampah
mendukung untuk belajar dan berdiskusi termasuk tempat perdagangan seperti
di lingkungan UMS. Di kampus II UMS pertokoan dan pasar. Jenis sampah yang
ada danau buatan yang dikelilingi oleh dihasilkan umumnya berupa sisa-sisa
penghijauan dan tempat duduk nyaman makanan,sayuran busuk, sampah kering,
dan sering dijadikan tempat untuk abu, plastik, kertas, dan kaleng-kaleng
berdiskusi atau sekedar melepaskan serta sampah lainnya. Berbagai macam
penat setelah beraktivitas. sampah yang telah disebutkan diatas
Luasnya lahan green campus yang hanyalah sebagian kecil saja dari sumber-
disediakan oleh UMS dibarengi dengan sumber sampah yang dapat ditemukan
munculnya permasalahan sampah. dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini
Sampah merupakan material sisa yang menunjukkan bahwa kehidupan manusia
tidak diinginkan setelah berakhirnya tidak akan pernah lepas dari sampah.
suatu proses. Sampah didefinisikan Terutama penumpukan sampah yang
oleh manusia menurut derajat terjadi di tempat-tempat umum seperti di
keterpakaiannya, dalam proses-proses pasar-pasar. 
alam sebenarnya tidak ada konsep Jenis-jenis sampah jenis sampah yang
sampah, yang ada hanya produk-produk ada di sekitar kita cukup beraneka ragam,
yang dihasilkan setelah dan selama ada yang berupa sampah rumah tangga,
proses alam tersebut berlangsung. sampah industri, sampah pasar, sampah
Sampah adalah buangan yang dihasilkan rumah sakit, sampah pertanian, sampah
dari suatu proses produksi baik industri perkebunan, sampah peternakan,
maupun domestik (rumah tangga). sampahninstitusi/kantor/sekolah, dan
Sementara didalam UU No 18 Tahun 2008 sebagainya. Berdasarkan asalnya, sampah
tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan padat dapat digolongkan menjadi 2 (dua)
sampah adalah sisa kegiatan sehari hari yaitu sebagai berikut :
manusia atau proses alam yang berbentuk Sampah organik, adalah sampah
padat atau semi padat berupa zat organik yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati
atau anorganik bersifat dapat terurai yang dapat didegradasi oleh mikroba
atau tidak dapat terurai yang dianggap atau bersifat biodegradable. Sampah
sudah tidak berguna lagi dan dibuang ini dengan mudah dapat diuraikan
kelingkungan. melalui proses alami. Sampah rumah
Sampah berasal dari beberapa tempat, tangga sebagian besar merupakan bahan
yaitu sampah dari pemukiman penduduk organik. Termasuk sampah organik,
pada suatu pemukiman biasanya misalnya sampah dari dapur, sisa-sisa
sampah dihasilkan oleh suatu keluarga makanan, pembungkus (selain kertas,
yang tinggal disuatu bangunan atau karet dan plastik), tepung, sayuran, kulit
asrama. Jenis sampah yang dihasilkan buah, daun dan ranting. Selain itu, pasar
biasanya cendrung organik, seperti sisa tradisional juga banyak menyumbangkan
makanan atau sampah yang bersifat sampah organik seperti sampah sayuran,
basah, kering, abu plastik dan lainnya. buah-buahan dan lain-lain.
Sampah dari tempat-tempat umum dan Sampah Anorganik adalah sampah
perdagangan tempat tempat umum yang dihasilkan dari bahan-bahan
adalah tempat yang dimungkinkan non hayati, baik berupa produk
banyaknya orang berkumpul dan sintetik maupun hasil proses teknologi
Bioeksperimen
Volume 3 No.2, (September 2017)
48 ISSN 2460-1365

pengolahan bahan tambang. Sampah yang menyatakan bahwa ada 7 komponen


anorganik dibedakan menjadi : sampah sampah yang akan sangat bermanfaat
logam dan produk-produk olahannya, untuk dijadikan kompos apabila ada
sampah plastik, sampah kertas, sampah penambahan EM4. Hal ini juga diperkuat
kaca dan keramik, sampah detergen. dengan penelitiannya Herawati dan
Sebagian besar anorganik tidak dapat Wibawa (2010) yang memanfaatkan
diurai oleh alam/ mikroorganisme sampah sayur sawi hijau menjadi bahan
secara keseluruhan (unbiodegradable). tambahan pembuatan biogas.
Sementara, sebagian lainnya hanya Berdasarkan uraian dan temuan
dapat diuraikan dalam waktu yang lama. lapangan yang berupa penelitian di atas,
Sampah jenis ini pada tingkat rumah menarik untuk diulas mengenai “Kompos
tangga misalnya botol plastik, botol gelas, Daun Sebagai Solusi Kreatif Pengendali
tas plastik, dan kaleng, (Gelbert dkk, Limbah” di kampus hijau Universitas
1996). Muhammadiyah Surakarta.
Berdasarkan wujud atau bentuknya
dikenal tiga macam sampah atau limbah METODE PENELITIAN
yaitu : limbah cair, limbah padat, dan Penelitian ini dilakukan di Rumah
limbah gas. Contoh limbah cair yaitu air Kompos Edupark UMS, pada bulan April
cucian, air sabun, minyak goreng sisa, – Juli 2017. Subjek dalam penelitian ini
dll. Contoh limbah padat yaitu bungkus sampah daun yang terdapat di kampus I,II
snack, ban bekas, botol air minum, dll. dan IV UMS, sedangkan objek penelitian
Contoh limbah gas yaitu karbon dioksida ini adalah kompos daun. Alat dan bahan
(CO2), karbon monoksida (CO), HCl, yang dibutuhkan Komposter portabel
NO2, SO2 dll. Dampak negatif sampah- 60 ml dan 30 ml, alat pencacah, kantong
sampah padat yang bertumpuk banyak plastok, pengaduk, pH soil meter, kayu
tidak dapat teruraikan dalam waktu pengaduk, selang, pengayak, sampah
yang lama akan mencemarkan tanah. daun kering, tanah, EM4, air.
Yang dikategorikan sampah disini adalah
bahan yang tidak dipakai lagi ( refuse) 1. Metode dan Desain Penelitian
karena telah diambil bagian-bagian a. Metode Penelitian
utamanya dengan pengolahan menjadi Metode yang digunakan dalam
bagian yang tidak disukai dan secara penelitian ini adalah deskriptif
ekonomi tidak ada harganya.  kualitatif, yaitu keberhasilan
Sampah yang ada diarea green pembuatan kompos dinilai
campus, mayoritas adalah sampah daun berdasarkan warna, aroma dan
(sampah organik). Kebermanfaatan tekstur yang dihasilkan.
sampah daun sangat tinggi. Hal ini 1) Pengamatan Temperatur
dibenarkan oleh penelitian mengenai Kompos
sampah pernah dilakukan oleh 2) Pengamatan pH kompos
Sulistyorini (2005) yang menyatakan 3) Pengamatan warna
bahwa sampah dari sayuran termasuk 4) Pengamatan aroma dan
daun-daunan sangat bagus hasilnya tekstur kompos
apabila dibuat menjadi kompos organik.
Kompos daun ini akan sangat bagus b. Desain penelitian
digunakan kembali untuk menyuburkan Teknik pembuatan kompos
tanah pertanian. Hal yang serupa juga diawali dengan pengambilan sampah
dikemukakan oleh Arief Budiharjo (2006) organik (sampah daun) dari kampus
Bioeksperimen
Volume 3 No.2, (September 2017)
ISSN 2460-1365 49

I, II, dan IV. Kemudian dilakukan 3. Analisis dan Interpretasi Data


pemisahan antara sampah kering Metode analisis data yang di gunakan
dan basah. Sampah daun selanjutnya dalam penelitian ini adalah metode
dicacah menggunakan mesin hingga analisis deskriptif kualitatif yang berupa
berukuran sekitar 1-2 cm. Sampah tabel penelitian kualitatif sehingga dapat
yang telah tercacah dicampur dengan dengan mudah menganalisis data yang
tanah kering dengan perbandingan diperoleh dari penelitian. Teknik ini
antara berat kompos dengan tanah dilakukan kurang lebih selama 6 minggu,
adalah 4 : 1. Sampah dan tanah kemudian mencatat hasilnya pada tabel
yang telah tercampur kemudian pengamatan.
dimasukkan ke dalam komposter
dan diberi EM4 sebanyak 100 ml HASIL DAN PEMBAHASAN
selanjutnya diaduk dan ditutup rapat 1. Hasil
selama 2 minggu. Berdasarkan penelitian yang telah
Pengadukan dan pengukuran pH dilakukan diperoleh hasil seperti pada
serta kelembaban dilakukan setiap tabel 1 berikut:
hari hingga 4 minggu atau sampai
kompos jadi. Indikator dari kompos Tabel 1. Hasil pembuatan kompos daun
yang telah jadi biasanya berwarna Aspek Kompos
coklat kehitaman, tidak mengeluarkan Warna Coklat kehitaman
aroma yang menyengat dan apabila Aroma Tidak menyengat / bau tanah
dipegang atau dikepal, kompos akan Tekstur Menggumpal
menggumpal.
2. Pembahasan
2. Teknik Pengumpulan Data Untuk menghasilkan kompos
Metode eksperimen yaitu yang baik, selama proses fermentasi
dengan pembuatan pupuk kompos harus memperhatikan beberapa faktor
dengan penambahan air kelapa dan di antaranya yaitu suhu, pH, dan
starter EM4 serta kotoran hewan, kelembaban. Suhu normal diawal proses
selain itu dilakukan pengamatan fermentasi pengomposan adalah 40-500C.
umum terhadap fenomena tanpa Suhu ini akan meningkat setelah hari
mengembangkan hipotesis terlebih ke tiga hingga mencapai 600C dan akan
dahulu (metode observasi) dan menurun seiring dengan matangnya
juga ada metode wawancara yang kompos. Yang perlu diperhatikan adalah
dilakukan melalui tanya jawab informan suhu setelah 2 minggu pengomposan.
yang dianggap memiliki informasi yang Suhu yang cenderung tinggi setelah
memadai terkait permasalahan yang 2 minggu pengomposan harus segera
di bahas dalam penelitian. Hasilnya di di turunkan. Hal ini dapat dilakukan
dokumentasikan dari awal sampai akhir dengan cara memasang pipa airasi atau
dengan foto atau kamera digital dan dengan membolak-balik kompos. Suhu
di telaah melalui telaah pustaka yaitu tinggi ini bersifat merugikan karena akan
mengkaji literatur-literatur, penelitian- merusak unsur hara yang telah dihasilkan
penelitian sebelumnya yang relevan sebelumnya.
dengan penelitian dan jurnal-jurnal Saat proses pengomposan kisaran pH
yang relevan. normal adalah 5-8. pH yang cenderung
Bioeksperimen
Volume 3 No.2, (September 2017)
50 ISSN 2460-1365

asam (pH 4-5) terjadi saat bakteri warna yang terlalu cerah merupakan hasil
melakukan penguraian bahan organik. dari pengomposan yang terlalu kering
Kondisi ini akan menjadi netral saat atau kelembabannya di bawah 30%.
bahan kompos telah matang. pH yang Aroma menjadi salah satu indikator
cenderung asam justru menguntungkan dari kematangan suatu kompos.
karena pada kondisi inilah akan Selama proses fermentasi kompos
terbentuk unsur nitrogen yang sangat akan menimbulkan berbagai bau yang
banyak. Suasana yang cenderung asam mneyengat, tergantung dari bahan
juga bermanfaat untuk mematikan yang digunakan serta aktifitas mikroba
nimfa ataupun telur dari berbagai yang terdapat di dalamnya. Aroma dari
serangga dan organisme patogen lainnya. kompos menyerupai humus atau tidak
Pengukuran suhu dilakukan 2 minggu menyengat.
setelah proses pengomposan dimulai. Kompos yang telah matang akan
Hal ini diharapkan tidak mengganggu memiliki tekstur menggumpal ketika
proses fermentasi bahan organik dalam digenggam. Ini terjadi karena kompos
menghasilkan berbagai unsur hara. mengalami penyusutan massa hingga
Kelembaban berkaitan dengan kadar hampir 50% dari berat semula. Tekstur
air yang terdapat dalam bahan kompos. kompos yang baik adalah tetap lembab
Diawal proses pengomposan, sampah namun tidak menetes ketika diperas.
daun sudah dipisahkan berdasarkan
tingkat kelembabannya. Tingkat SIMPULAN DAN SARAN
kelembaban ideal untuk pengomposan 1. Simpulan
adalah 60%. Kelembaban rendah atau di Pemanfaatan sampah daun untuk
bawah 60% akan membuat bahan terlalu dibuat kompos daun merupakan solusi
kering dan pematangan kompos menjadi kreatif yang cerdas karena banyak
lebih lama. Adapun kelembaban yang bermanfaat diberbagai hal, yaitu:
terlalu tinggi atau lebih dari 60% akan a. Membuat kampus jadi selalu
membuat kondisi bahan menjadi sangat bersih
basah. Kondisi ini akan sangat merugikan b. Memberdayakan masyarakat
karena menjadi media pertumbuhan kampus dalam mengelola sampah
berbagai bakteri nondekomposer. Bakteri daun
ini pula yang akan aktif memproduksi c. Menumbuhkan jiwa
gas sehingga berakibat menimbukan bau kewirausahaan pada masyarakat
yang sangat menyengat pada kompos. kampus
Suhu, pH, dan kelembaban merupakan d. Menyuburkan tanah kampus
tiga aktor yang harus selalu dipantau dengan kompos daun dari
selama proses pengomposan. kampus itu sendiri
Proses pengomposan akan berhenti
setelah mencapai kematangan yang 2. Saran
sempurna dengan indikator yang Pemanfaatan sampah daun baru
dapat diamati meliputi warna, aroma, dilakukan di area kampus I, II, dan IV, hal
dan tekstur. Warna yang ideal adalah ini dapat diteruskan dengan memperlebar
coklat kehitaman atau serupa dengan area pengambilan sampah daun dari
warna tanah. warna yang terlalu hitam kampus lain di UMS yang banyak area
disebabkan kadar air yang terlalu tinggi hijaunya.
selama proses pengomposan. Sebaliknya,
Bioeksperimen
Volume 3 No.2, (September 2017)
ISSN 2460-1365 51

DAFTAR PUSTAKA Karakterisasi Plastik Biodegradable


Arief Budiharjo, Muhammad. 2006. Ramah Lingkungan Berbahan Dasar
Studi Pengomposan Sampah Kota Umbi Ganyong. Prosiding Seminar
Sebagai Salah Satu Alternatif Nasional Penelitian, Pendidikan dan
Pengelolaan Sampah Di TPA Penerapan MIPA, Fakultas MIPA,
Dengan Menggunakan Aktivator Universitas Negeri Yogyakarta.
EM4 (Effective Microorganism). Rohendi, E. 2005. Lokakarya Sehari
Jurnal PRESIPITASI. Vol 1, No 1, Pengelolaan Sampah. DKI
p.25-30. Jakarta:sebuah prosiding Bogor ,08
Astuti Herawati, Dewi dan Arif Wibawa, April 2012
Andang. 2010. Pengaruh Pretreatment Sutedjo. 2002. Potensi dan Pemanfatan
Jerami Padi pada Produksi Biogas limbah gula sebagai Bahan  pembuatan
dari Jerami Dan Sampah Sayur Sawi pupuk  Organik Tanah. Jakarta: Nalai
Hijau Secara Batch. Jurnal Rekayasa industri Indonesia
Proses. Vol 4, No 1, p.25-29.
Sulistyorini , Lilis. 2005. Pengelolaan
Dipoyuwono. 2007. Meningkatkan Sampah Dengan Menjadikannya
Kualitas Kompos. Kiat   Menggatasi Kompos. Jurnal Kesehatan
Permasalahan Praktis. Jakarta: Lingkungan. Vol 2, No 1, p.77-84.
Agromedia Pustaka.
http://www.kajianpustaka.com/2015/02/
Junita Nasution, Fadma., dkk. 2014. pengertian-jenis-dan-dampak-
Aplikasi Pupuk Organik Padat dan sampah.html
Cair Dari Kulit Pisang Kepok Untuk
Pertumbuhan Dan Produksi Sawi http://id.wikipedia.org/wiki/Sampah
(Bransica Junsea L.). Jurnal Online http://semuaitubermanfaat.
Agroekoteknologi. Vol 2, No 3, p.1029- blogspot.com/2012/02/
1027. manfaat-sampah.html
http://dedymeliala.blogspot.
Khoirul Anas, Argo., dkk. 2012. Pengaruh com/2012/05/pengertian-jenis-
Variasi Massa Umbi Ganyong dampak-negatif-sampah.html
(Canna edulis) Pada Pembuatan Dan

Anda mungkin juga menyukai