Anda di halaman 1dari 23

MANFAAT PEMBERIAN PUPUK CAIR DAUN LAMTORO

(Leucaena leucocephala) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN


PRODUKTIVITAS TANAMAN SAWI (Brassica juncea L)

PAPER

OLEH :
ELFRIDA HARDER
180301068
AGROTEKNOLOGI IIA

LABORATORIUM BUDIDAYA TANAMAN - UNIT DASAR AGRONOMI


P R O G R A M S T U D I A G R O T E K N O L O G I
F A K U L T A S P E R T A N I A N
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019
MANFAAT PEMBERIAN PUPUK CAIR DAUN LAMTORO
(Leucaena leucocephala) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
PRODUKTIVITAS TANAMAN SAWI (Brassica juncea L)

PAPER

OLEH :
ELFRIDA HARDER
180301068
AGROTEKNOLOGI IIA

Paper Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memenuhi Komponen Penilaian di
Laboratorium Budidaya Tanaman - Unit Dasar Agronomi Program Studi
Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

LABORATORIUM BUDIDAYA TANAMAN - UNIT DASAR AGRONOMI


P R O G R A M S T U DI A G R O T E K N O LO G I
F A K U L T A S P E R T A N I A N
U NIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019
Judul : Manfaat Pemberian Pupuk Cair Daun Lamtoro
(Leucaena leucocephala) Terhadap Pertumbuhan Dan
Perkembangan Tanaman Sawi (Brassica juncea L)
Nama : Elfrida Harder
NIM : 180301068
Program Studi : Agroteknologi II A

Disetujui Oleh :
Dosen Penanggung Jawab

(Ir. Rosita Sipayung, MP.)

Diketahui Oleh :
Asisten Koordinator

(Eko Syahputra Saragih)


NIM.150301001

Diperiksa Oleh : Diperiksa Oleh :


Asisten Korektor I Asisten Korektor II

(Dody Ariadi Pratama Ginting) (Heppy O. Pasaribu)


Nim. 160301168 Nim. 150301064

LABORATORIUM BUDIDAYA TANAMAN - UNIT DASAR AGRONOMI

P R O G R A M S T U D I A G R OTEKNOLOGI

F A K U L T A S P E R T A N I A N

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan paper ini tepat pada

waktunya.

Adapun judul dari paper ini adalah“Manfaat Pemberian Pupuk Cair

Daun Lamtoro (Leucaena leucocephala) Terhadap Pertumbuhan Dan

Produktivitas Tanaman Sawi (Brassica juncea L)” yang merupakan salah satu

syarat untuk memenuhi komponen penilaian praktikum di Laboratorium

BudidayaTanaman – Unit Dasar Agronomi Program Studi Agroteknologi Fakultas

Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini,penulis juga mengucapkan terimakasih kepada

Dosen Penanggung Jawab Mata Kuliah Dasar Agronomi yaitu,

Ir. AsilBarus, MS.,Ir. Fery Ezra T. Sitepu, SP.,M.Si., Ir. Rosita Sipayung, MP.,

Dr. Nini Rahmawati SP., M Si.,Ir. Mariati, M.Sc., dan kepada abang- kakak

asisten yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan paper ini.

Penulis menyadari bahwa paper ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan paper ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga paper ini

bermanfaat.

Medan, 21 Maret 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i

DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

PENDAHULUAN
Latar Belakang………. ................................................................... 1
Tujuan Penulisan ............................................................................ 2
Kegunaan Penulisan........................................................................ 3

TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Tanaman Sawi (Brassica juncea L)……………............ 4
Syarat Tumbuh…………………………………………… ....................... 5
Iklim…………………. ................................................................... 6
Tanah………………….. ................................................................ 7
MANFAAT PEMBERIAN PUPUK CAIR DAUN LAMTORO
(Leucaena leucocephala) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
PRODUKTIVITAS TANAMAN SAWI (Brassica juncea L)
Pengertian Pupuk Cair ........................................................................ 8
Kandungan Pupuk Cair Daun Lamtoro(Leucaena leucocephala) ...... 9
Kelebihan dan Kekurangan Pupuk Cair Daun Lamtoro
(Leucaena leucocephala) ................................................................... 10
Tujuan Pemupukan ............................................................................. 11
Hasil Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Sawi
( Brassica juncea L) .......................................................................... 12
Manfaat Pemberian Pupuk Cair Daun Lamtoro
(Leucaena leucocephala) Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas
Tanaman Sawi (Brassica juncea L)…………................................ 13

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tanaman sawi (Brassica juncea L.) merupakan salah satu jenis sayuran
daun umumnya dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Sawi hijau sangat
berpotensi sebagai penyedia unsur-unsur mineral penting dibutuhkan oleh tubuh
karena nilai gizinya tinggi. Sawi terdiri dari 2 macam yaitu sawi putih dan sawi
hijau. Sawi hijau memiliki kegunaan untuk mencegah kanker, hipertensi, penyakit
jantung, membantu kesehatan sistem pencernaan, mencegah dan mengobati
penyakit pellagra, serta menghindari ibu hamil dari anemia (Suleman, 2013).
Sawi merupakan sayuran yang banyak manfaatnya untuk tubuh. Sawi
merupakan tanaman semusim mengandung kalori sebesar 22,0 kalori juga
mengandung vitamin seperti protein, kalsium, posfor, vitamin A, vitamin B,
vitamin C. Selain itu sayuran sawi kaya akan serat yang berguna untuk kesehatan
pencernaan (Sunarjono, 2013).
Tanaman sawi merupakan jenis sayuran yang digemari oleh semua
golongan masyarakat. Permintaan terhadap tanaman sawi selalu meningkat seiring
dengan bertambahnya jumlah penduduk dan kesadaran kebutuhan gizi. Dilain
pihak, hasil sawi belum mencukupi kebutuhan dan permintaan masyarakat karena
areal pertanaman semakin sempit dan produktivitas tanaman sawi masih relatif
rendah (Erawan, 2013).
Pupuk adalah semua bahan yang diberikan kepada tanah dengan maksud
untuk memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia, dan biologi tanah. Pupuk mempunyai
beragam jenis antara lain yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk
organik adalah pupuk yang tersusun atas bahan organik atau sisa-sisa makhluk
hidup yang mudah untuk diuraikan kembali, sedangkan pupuk anorganik adalah
pupuk yang tersusun atas bahan-bahan kimia. Saat ini pupuk yang digunakan
untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas tanah umumnya masih terfokus
pada pengggunaan pupuk anorganik dengan dosis tinggi. Penggunaan pupuk
anorganik yang terus menerus dapat menyebabkan kerusakan tanah dan
lingkungan. Untuk mencegah kerusakan tanah dan lingkungan tersebut dapat
menggunakan pupuk organic (Suryo,2001).
Penggunaan pupuk organik selain dapat memperbaiki unsur hara dalam tanah juga
dapat memperbaiki sifat fisik, kimia,dan biologi tanah. Salah satu pupuk organik
yang dapat digunakan oleh para petani adalah pupuk organik cair. Pupuk organik
cair adalah larutan yang berisi berbagai zat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
tanaman. Pupuk organik cair dapat berasal dari sisa limbah dapur, limbah kotoran,
dan limbah sampah dedaunan. Pupuk organik cair mengandung unsur hara, fosfor,
nitrogen, dan kalium yang dibutuhkan oleh tanaman serta dapat memperbaiki
unsur hara dalam tanah(Lakitan,2000).
Kandungan pupuk organik dari arang ampas tebu dan limbah ternak
mempunyai kandungan N sebesar 1,4%, P sebesar 1,7%, K sebesar 1,8%, dan
rasio C/N sebesar18,9%. Salah satu bahan organik yang dapat dimanfaatkan
sebagai pupuk organik cair adalah daun lamtoro. Akan tetapi pemanfaatan daun
lamtoro saat ini belum maksimal. Daun lamtoro kebanyakan hanya digunakan
sebagai 2 pakan ternak, karena masyarakat kebanyakan tidak mengetahui
kandungan dan manfaat dari daun lamtoro tersebut (Yuliani,2008).
Bahwa dari 100 gr bahan basah daun lamtoro dihasilkan bahan kering
sebesar 85% dengan kandungan protein 20 - 25%, nitrogen bebas 20-30%, lemak
5-10%, energi 3,89%, tanin 1,5-2,5%, kalsium 0,8-1,8%, dan fosfor sebesar 0,23-
0,27%. Menurut hasil penelitian Palimbungan (2006) bahwa pemberian ekstrak
daun lamtoro berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman sawi. Konsentrasi
ekstrak daun lamtoro yang digunakan yaitu 50 ml, 100 ml, 150 ml, 200 ml, dan
250 ml. Ekstrak daun lamtoro 250 ml memberikan pengaruh terbaik terhadap
pertumbuhan tanaman sawi(Purwanto,2007).

Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk mengetahui Manfaat
dari Pupuk Cair Daun Lamtoro (Leucaena leucochephala) Terhadap Pertumbuhan
dan Produktivitas Tanaman Sawi ( Brassica juncea L.)
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan Paper ini adalah sebagai salah satu syarat
untuk memenuhi komponen penilaian praktikum di Laboratorium Budidaya
Tanaman–Unit Dasar Agronomi Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara.
TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman Sawi (Brassica juncea L.)


Tanaman sawi (Brassica juncea L.) masih satu famili dengan kubis-krop,
kubis bunga, broccoli dan lobak atau rades, yakni famili cruciferae (brassicaceae)
olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama pada sistem
perakaran, struktur batang, bunga, buah (polong) maupun bijinya. Sawi termasuk
ke dalam kelompok tanaman sayuran daun yang mengandung zat-zat gizi lengkap
yang memenuhi syarat untuk kebutuhan gizi masyarakat. Sawi hijau bisa
dikonsumsi dalam bentuk mentah sebagai lalapan maupun dalam bentuk olahan
dalam berbagai macam masakan. Selain itu berguna untuk pengobatan (terapi)
berbagai macam penyakit (Cahyono, 2003).
Klasifikasi tanaman sawi dalam Divisi : Spermatophyta (Rukmana, 2002)
sebagai berikut : Kelas : Angiospermae ; Sub-kelas : Dicotyledonae ; Ordo :
Papavorales ; Famili : Brassicaceae ; Genus : Brassica; Spesies : Brassica juncea
L. Sistem perakaran tanaman sawi memiliki akar tunggang (radix primaria) dan
cabang-cabang akar yang bentuknya bulat panjang (silindris) menyebar kesemua
arah dengan kedalaman antara 30-50 cm. Akar-akar ini berfungsi antara lain
mengisap air dan zat makanan dari dalam tanah, serta menguatkan berdirinya
batang tanaman (Heru dan Yovita, 2003).
Batang tanaman sawi pendek sekali dan beruas-ruas sehingga hampir tidak
kelihatan. Batang ini berfungsi sebagai alat pembentuk dan penopang daun
(Rukmana, 2002).
Sawi berdaun lonjong, halus, tidak berbulu dan tidak berkrop. Pada
umumnya pola pertumbuhan daunnya berserak (roset) hingga sukar membentuk
kro (Sunarjono, 2013).
Tanaman sawi umumnya mudah berbunga dan berbiji secara alami baik di
dataran tinggi maupun di dataran rendah. Stuktur bunga sawi tersusun dalam
tangkai bunga (inflorescentia) yang tumbuh memanjang (tinggi) dan bercabang
banyak. Tiap kuntum bunga sawi terdiri atas empat helai daun kelopak, empat
helai daun mahkota bunga berwarna kuning cerah, empat helai benang sari dan
satu buah putik yang berongga dua (Rukmana, 2002).
Iklim
Daerah yang cocok untuk pertumbuhan sawi tanaman sawi adalah mulai
dari ketinggian 5 meter sampai 1,200 meter dpl. Namun biasanya tanaman ini di
budidayakan di daerah yang berketinggian 100-500 meter dpl. Sebagian besar
daerah-daerah Indonesia memenuhi syarat ketinggian tersebut (Haryanto,2008).
Tanaman dapat melakukan fotosintesis dengan baik memerlukan energi
yang cukup. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlikan tanaman
untuk proses fotosintesis. Energi kinetik matahari yang optimal yang diperlukan
tanaman untuk pertumbuhan dan produksi berkisar antara 350-400 cal/cm2
setiaphari. Sawi memerlukan cahaya matahari tinggi (Cahyono, 2003).
Kondisi iklim yang dikehendaki untuk pertumbuhan tanamam sawi adalah
daerah yang mempunyai suhu malam hari 15,60C dan siang harinya 21,10C serta
penyinaran matahari antara 10-13 jam per hari. Meskipun demikian, beberapa
varietas sawi yang tahan terhadap suhu panas, dapat tumbuh dan beproduksi
dengan baik di daerah yang suhunya diantara 270C-320C (Rukmana, 2007).
Kelembaban udara yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman sawi yang
optimal berkisar antara 80%-90%. Tanaman sawi tergolong tanaman yang tahan
terhadap hujan, sehingga penanaman pada musim hujan masih bisa memberikan
hasil yang cukup baik. Curah hujan yang sesuai untuk pembudidayaan tanaman
sawi adalah 1,000-1,500 mm/tahun. Daerah yang memiliki curah hujan sekitar
1,000-1,500 mm/tahun dapat dijumpai di dataran tinggi. Akan tetapi tanaman sawi
tidak tahan terhadap air yang menggenang (Cahyono, 2003).
Tanah
Tanah yang cocok untuk ditanamisawi adalah tanh yang gembur, banyak
mengandung humus, subur serta pembuangan airnya baik. Derajat kemasaman
(pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhanya adalah antara pH 6-7
(Haryanto, 2008).
Sawi dapat di tanam pada berbagai jenis tanah, namun paling baik adalah
jenis tanah lempung berpasir seperti andosol. Pada tanah-tanah yang mengandung
liat perlu pengolahan secara sempurna, antara lain pengolahan tanah yang cukup
dalam, penambahan pasir dan pupuk organik dalam jumlah (dosis) tinggi
(Rukmana, 2007)
Sifat biologis tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman sawi adalah
tanah yang banyak mengandung bahan organik (humus) dan bermacam-macam
unsur hara yang berguna untuk pertumbuhan tanaman, serta pada tanah terdapat
jasad renik tanah atau organisme tanah pengurai bahan organik sehingga dengan
demikian sifat biologis tanah yang baik akan meningkatkan pertumbuhan tanaman
(Cahyono, 2003).
Menurut Nazaruddin (1999), tanaman sawi menginginkan tanah yang
gembur dan kaya bahan Organik. Selain itu tanah harus memiliki drainase yang
baik dengan nilai pH 6-7.Sawi dapat ditanam di dataran rendah dan dataran tinggi.
Namun, lebih banyak diusahakan di daerah dataran rendah.Sawi juga bisa ditanam
pada saat musim kemarau asalkan airnya cukup tersedia untuk penyiraman.
Jenis sawi yang banyak ditanam terutama sawi hijau, sawi putih, dan sawi
ladang.Sawi putih disebut demikian karena batang dan daunnya yang berwarna
keputihan.Nama lainya adalah sawi Jabung, daunya lebar dan batangnya pendek
serta tegap, sawi ini rasanya enak.Sawi hijau juga berbatang pendek dan tegap,
daunya lebih hijau dari sawi putih, tangkai daunya pipih, rasanya agak pahit,
tetapi banyak disukai konsumen.Sedangkan sawi huma atau sawi ladang memiliki
batang yang panjang dan langsing, daunya panjang dan sempit, warnanya hijau
keputih-putihan. Jenis sawi ini justru lebih menyukai tanah yang kering atau
perladangan seperti nama yang disandangnya (Nazaruddin,1999).
MANFAAT PEMBERIAN PUPUK CAIR DAUN LAMTORO
(Leucaena leucocephala) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
PRODUKTIVITAS TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.)
Pengertian Pupuk Cair
Pupuk organik adalah pupuk yang berperan dalam meningkatkan
aktivitas biologi, kimia, dan fisik tanah sehingga tanah menjadi subur dan baik
untuk pertumbuhan tanaman (Indriani, 2004). Saat ini sebagian besar petani masih
tergantung pada pupuk anorganik karena pupuk anorganik mengandung beberapa
unsur hara dalam jumlah yang banyak. Pupuk anorganik digunakan secara terus-
menerus dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kondisi tanah yaitu dapat
menyebabkan tanah menjadi cepat mengeras, kurang mampu menyimpan air dan
cepat menjadi asam yang pada akhirnya menurunkan produktivitas tanaman
(Ramadhani, 2010).
Pupuk organik terdapat dalam bentuk padat dan cair. Kelebihan pupuk
organik cair adalah unsur hara yang terdapat di dalamnya lebih mudah diserap
tanaman. Pupuk organik cair adalah larutan hasil dari pembusukan bahan-bahan
organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang
kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Pada umumnya pupuk cair
organik tidak merusak tanah dan tanaman meskipun digunakan sesering mungkin.
Selain itu, pupuk cair juga dapat dimanfaatkan sebagai aktivator untuk membuat
kompos (Lingga dan Marsono, 2003).
Pupuk organik cair dapat dibuat dari beberapa jenis sampah organik
yaitu sampah sayur baru, sisa sayuran basi, sisa nasi, sisa ikan, ayam, kulit telur,
sampah buah seperti anggur, kulit jeruk, apel dan lain-lain (Hadisuwito, 8 2007).
Bahan organik basah seperti sisa buah dan sayuran merupakan bahan baku pupuk
cair yang sangat bagus karena selain mudah terdekomposisi, bahan ini juga kaya
akan hara yang dibutuhkan tanaman. Semakin tinggi kandungan selulosa dari
bahan organik, maka proses penguraian akan semakin lama
(Purwendro dan Nurhidayat, 2006).
Pupuk organik cair merupakan salah satu jenis pupuk yang banyak
beredar di pasaran. Pupuk organik cair kebanyakan diaplikasikan melalui daun
yang mengandung hara makro dan mikro esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu,
Fe, Mn, dan bahan organik). Pupuk organik cair mempunyai beberapa manfaat
diantaranya dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun
sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman dan penyerapan
nitrogen dari udara, dapat meningkatkan vigor tanaman sehingga tanaman
menjadi kokoh dan kuat, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan,
merangsang pertumbuhan cabang produksi, meningkatkan pembentukan bunga
dan bakal buah, mengurangi gugurnya dan, bunga, dan bakal buah (Huda, 2013).
Penelitian menunjukkan pupuk organik cair lamtoro dengan dosis 250
cc/liter air dapat memberikan pengaruh yang nyata pada pertumbuhan tinggi
tanaman dan berat segar tanaman sawi. Adanya respon yang baik dari pemberian
pupuk organik cair lamtoro disebabkan oleh jenis dan jumlah hara yang
dikandung. Kompos lamtoro merupakan jenis pupuk kompos yang sama dengan
jenis pupuk kompos lainnya, yang difermentasikan dengan EM-4 dan digunakan
untuk menyuburkan tanah dan menekan pertumbuhan patogen dalam tanah,
sehingga efeknya dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman
(Nataniel Palimbungan,2006).
Dibandingkan dengan pupuk anorganik cair, pupuk organik cair
umumnya tidak merusak tanah dan tanaman walaupun digunakan sesering
mungkin. Selain itu, pupuk organik cair juga memiliki bahan pengikat sehingga
larutan pupuk yang diberikan kepermukaan tanah bisa langsung digunakan oleh
tanaman (Hadisuwito, 2007)
Kandungan Pupuk Cair Daun Lamtoro (Leucaena leucocephala)
Pupuk organik cair daun Lamtoro mengandung unsur hara, fosfor,
nitrogen, dan kalium yang dibutuhkan oleh tanaman serta dapat memperbaiki
unsur hara dalam tanah, Bahwa dari 100 gr bahan basah daun lamtoro dihasilkan
bahan kering sebesar 85% dengan kandungan protein 20 - 25%, nitrogen bebas
20-30%, lemak 5-10%, energi 3,89%, tanin 1,5-2,5%, kalsium 0,8-1,8%, dan
fosfor sebesar 0,23- 0,27%.
Menurut hasil penelitian Palimbungan (2006) bahwa pemberian ekstrak
daun lamtoro berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman sawi. Konsentrasi
ekstrak daun lamtoro yang digunakan yaitu 50 ml, 100 ml, 150 ml, 200 ml, dan
250 ml. Ekstrak daun lamtoro 250 ml memberikan pengaruh terbaik terhadap
pertumbuhan tanaman sawi(Purwanto,2007).
Secara umum daun lamtoro mengandung unsur hara 2,0-4,3 % Nitrogen,
0,2-0,4 % Fosfor, dan 1,3-4,0 % Kalium (Anonim, 2007). Semua unsur hara yang
terkandung merupakan unsur hara essensial yang sangat dibutuhkan oleh tanaman
dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
Menurut Sutedjo (1992), unsur hara makro sangat dibutuhkan untuk
pertumbuhan-pertumbuhan bagian-bagian vegetatif tanaman seperti akar, batang
dan daun, dan apabila ketersediaan unsur 3 makro dan mikro tidak lengkap dapat
menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Menurut hasil penelitian Aris (2007), menyimpulkan bahwa campuran
daun lamtoro kering dengan lumpur kering pada perlakuan tertentu memberikan
pengaruh beda nyata pada pertumbuhan anggrek tanah. Penelitian lain,
Palimbungan (2007) menyimpulkan bahwa perlakuan pupuk organik cair lamtoro
memberikan pengaruh beda nyata 4 terhadap pertumbuhan tanaman sawi pada
setiap level dosis yang diberikan.
Tujuan Pemupukan
Tujuan pemupukan adalah menyediakan unsur hara yang kurang atau
bahkan tidak tersedia di tanah menjadi tersedia untuk mendukung pertumbuhan
tanaman. Seperti yang telah kita ketahui bahwa pupuk yang diproduksi dan
beredar di pasaran sangatlah beragam, baik dalam hal jenis, bentuk, ukuran,
kandungan unsur hara maupun kemasannya.
Dengan beragamnya jenis pupuk dengan berbagai karakter masing-
masing, sering membuat pemakainya kebingungan untuk menggunakannya. Tidak
mengherankan jika sering dijumpai kegagalan produksi tanaman sebagai akibat
kesalahan pemupukan. Untuk mengatasi hal tersebut sebelum dilakkan
pemupukan ada beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu melakukan tanah dan
daun, mengidentifikasi gejala kekurangan unsur hara, dan menentukan metode
pemupukan.
Analisis tanah dan daun adalah untuk mengetahui ketersediaan unsur hara
dalam tanah dan unsur hara apa yang dibutuhkan tanaman. Di samping itu dengan
mengidentifikasi gejala kerusakan/kelainan pada tanaman kita sudah dapat
memprediksi unsur hara yang kurang yang dibutuhkan tanaman. Untuk
mengaplikasikan pupuk sesuai dengan rekomendasi hasil analisis perlu metode
pemupukan yang tepat, karena kesalan cara aplikasinya, pemupukan yang kita
berikan tidak/kurang bermanfaat.
Salah satunya tujuan pemupukan juga adalah untuk menambahkan unsur
hara yang kurang atau bahkan tidak tersedia di tanah menjadi tersedia untuk
mendukung pertumbuhan tanaman. Seperti yang telah kita ketahui bahwa pupuk
yang diproduksi dan beredar di pasaran sangatlah beragam, baik dalam hal jenis,
bentuk, ukuran, kandungan unsur hara maupun kemasannya.
Dengan beragamnya jenis pupuk dengan berbagai karakter masin-masing,
sering membuat pemakainya kebingungan untuk menggunakannya. Tidak
mengherankan jika sering dijumpai kegagalan produksi tanaman sebagai akibat
kesalahan pemupukan. Untuk mengatasi hal tersebut sebelum dilakkan
pemupukan ada beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu melakukan tanah dan
daun, mengidentifikasi gejala kekurangan unsur hara, dan menentukan metode
pemupukan.
Kelebihan Dan Kekurangan Pupuk Cair Daun Lamtoro
(Leucaena leucocephala)
Adapun kelebihan dari penggunaan Pupuk Cair daun Lamtoro(Leucaena
leucocephala) adalaah bahwa pupuk cair daun lamtoro mengandung unsur hara
2,0-4,3 % Nitrogen, 0,2-0,4 % Fosfor, dan 1,3-4,0 % Kalium (Anonim, 2007).
Semua unsur hara yang terkandung merupakan unsur hara essensial yang
sangat dibutuhkan oleh tanaman dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
Menurut Sutedjo (2001), unsur hara makro sangat dibutuhkan untuk
pertumbuhan-pertumbuhan bagian-bagian vegetatif tanaman seperti akar, batang
dan daun, dan apabila ketersediaan unsur makro dan mikro tidak lengkap dapat
menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Selain itu juga Pupuk Cair Daun Lamtoro (Leucaena leucocephala) sangat
memiliki kelebihan dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman sawi yaitu
pengaruh pupuk cair daun lamtoro dalam berbagai konsentrasi terhadap
pertumbuhan tanaman sawi dan Konsentrasi daun lamtoro yang paling baik untuk
pertumbuhan tanaman sawi.
Biasanya dapat digunakan sebagai pupuk dasar tanaman, yang bersifat
release dan memiliki kandungan unsur hara lengkap.Pupuk cair dapat langsung
bisa diserap oleh daun untuk fotosintesis.Pengaplikasihan sangat mudah dan tidak
membutuhkan biaya yang cukup mahal.Dapat membantu meningkatkan kapasitas
tukat katian (KTK),Dapat membantu dalam proses pelapukan bahan
mineral,Meningkatkan ketersediaan unsur hara,Menjadikan sumber bahan
makanan bagi mikroorganisme tanah, seperti bakteri, fungi yang
menguntungkan.Meningkatkan pengikatan antar partikelDapat membantu
merevitalisasi daya olah tanah dan mengemburkan media tanah dengan optimal.
Adapun kekurangan pupuk cair daun Lamtoro (Leucaena leucocephala)
dapat disimpulkan sebagai Viabilitas (daya hidup) mikroorganisme yang
dikandung sangat rendah.Populasi mikroorganisme kecil (<106 cfu/ml),Nutrisi
yang terkandung sangat rendah, umumnya nutrisi yang ada berupa tambahan
seperti Urea dan NPK.Mikroorganisme didalamnya mudah sekali berkurang dan
bahkan mati.Memiliki tingkat kontaminasi sangat tinggi.Seringkali menghasilkan
gas dan bau tidak sedap (busuk).Tidak tahan lama (kurang dari setahun).Hasil
yang digunakan dalam pembuatan tidak langsung diproduksi secara masal.
Hasil dan Produktivitas Tanaman Sawi (Brassica juncea L.)
Tabel Rata-Rata Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Sawi (B.juncea L.)
dengan Perbandingan pemberian Pupuk Urea dan Pupuk Cair Daun
Lamtoro(L.leucocephala)

Perlakuan Jumlah Panjang Lebar Daun Tanaman


Daun Daun (cm) (cm) (kg)
(Helai)
A(Urea 2 gr) 8,50 11,86 7,86 17,88

B(5ml/liter air) 10,0 10.79 7,19 14,38

C(10 ml/liter
10,75 11,32 6,90 20,20
air)
D(15 ml/liter
9,75 11,56 8,27 20,63
air)

E(20 ml/liter air 9,00 11,24 7,93 18,93

F(25 ml/ liter air 9,00 11,79 6.60 14,60

Pada tabel data hasil Pupuk organik cair Daun Lamtoro (Leucaena
leucocepala) yang diberikan pada berbagai konsentrasi menghasilkan
pertumbuhan tanaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian pupuk
urea (kontrol). Keadaan ini menunjukan bahwa pemberian pupuk organik cair
dapat meningkatkan ketersediaan dan serapan unsur hara oleh tanaman sehingga
dapat memperbaiki pertumbuhan dan hasil.
Unsur hara yang terdapat pada pupuk organik cair Daun Lamtoro
(Leucaena leucocepala) dapat meningkatkan hasil pertumbuhan tanaman sawi.
Karena peran pupuk organik tidak hanya memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah
tetapi juga sifat kimia tanah. Hara yang tersedia dari pupuk organik cair akan
dimanfaatkan tanaman untuk memacu proses fotosintesis, hasil fotosintesis akan
ditranslokasikan ke seluruh bagian tanaman untuk memacu perkembangan
vegetatif dan generatif tanaman.
Unsur hara yang terkandung dalam pupuk organik cair daun Lamtoro
(Leucaena leucocepala) adalah unsur hara mikro dan unsur hara makro. Menurut
Prihmantoro dalam Gerald (2014) Unsur hara makro yang terdapat dalam pupuk
organik cair tersebur adalah N, P, K, Ca, Mg, dan S.
Unsur hara makro merupakan unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah
yang besar. Dari peran unsur hara makro dapat dilihat bahwa unsur penting
tersebut dapat mempengaruhi hasil fotosintesis yang nantinya akan berdampak
terhadap pertumbuhan tanaman, karena semakin cukup unsur hara makro yang
didapat tanaman maka proses fotosintesis akan mencapai titik maksimal dan
pertumbuhan tanaman akan lebih baik.
Selain itu unsur hara mikro juga mempengaruhi hasil pertumbuhan
tanaman. Unsur hara mikro yang terkandung dalam pupuk organik cair juga
berperan dalam proses metabolisme tanaman, meskipun dibutuhksn dalam jumlah
yang sangat sedikit. Menurut Lingga dan Marsono dalam Ainun (2010)
kekurangan unsur hara mikro dapat mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan
tanaman. Hasil penelitian Hadisaputro et al dalam Andri (2014) menunjukkan
bahwa unsur Mn dan Cu dapat berperan meningkatkan aktivitas PEP karboksilase
di dalam daun, bahkan efektivitas kedua unsur hara ini dalam memacu aktivitas
enzim fotosintesis tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan N dan K.
Manfaat Pemberian Pupuk Cair Daun Lamtoro (Leucaena leucocephala)
Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Sawi(Brassica juncea L)
Kriteria dan kandungan pupuk merupakan suatu hal yang penting dan
wajib kita harus ketahui dalam usaha tani,sebagaimana pupuk merupakan salah
satu sarana produksi pertanian,oleh karena itu dibutuhkan suatu unsur baru yang
sangat diperlukan oleh tanaman seperti Penggunaan Pupuk cair Daun Lamtoro
(Leucaena leucocephala) terhadap tanaman Sawi (Brassica juncea L.)
Pemberian pupuk kebanyakan dilakukan melalui tanah, namun cara
tersebut mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya adalah unsur hara menjadi
tidak tersedia karena dapat mengalami pencucian, penguapan dan terfiksasi
(diikat) oleh partikel tanah atau misel tanah. Untuk mengatasi hal tersebut
pemberian pupuk dapat dilakukan melalui tubuh tanaman atau dikenal dengan
istilah pupuk daun. Kelebihan yang diperoleh dari pemberian pupuk melalui daun
adalah pupuk daun umumnya mengandung unsur hara yang lengkap terdiri atas
unsur makro dan unsur mikro, unsur hara lebih cepat larut sehingga cepat diserap
tanaman (Sarief, 2001).
Pupuk organik terdapat dalam bentuk padat dan cair. Kelebihan pupuk
organik cair adalah unsur hara yang terdapat di dalamnya lebih mudah diserap
tanaman. Pupuk organik cair adalah larutan hasil dari pembusukan bahan-bahan
organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang
kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Pada umumnya pupuk cair
organik tidak merusak tanah dan tanaman meskipun digunakan sesering mungkin.
Selain itu, pupuk cair juga dapat dimanfaatkan sebagai aktivator untuk membuat
kompos (Lingga dan Marsono, 2003).
Kandungan yang ada pada Pupuk Cair Daun Lamtoro mampu memberikan
unsur hara yang baik bagi tanaman sawi yang mana komposisi pupuk cairnya
memenuhi kebutuhan hara yang dibutuhkan oleh Tanaman Sawi(B.Juncea L.)
,Diantaranya 85% dengan kandungan protein 20 - 25%, nitrogen bebas 20-30%,
lemak 5-10%, energi 3,89%, tanin 1,5-2,5%, kalsium 0,8-1,8%, dan fosfor sebesar
0,23- 0,27%.Persentase hara inilah yang dimanfaatkan oleh Tanaman Sawi untuk
proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman itu sendiri.
Adapun manfaat dari pupuk cair daun Lamtoro (L.leucocephala) adalah
menyediakan unsur hara yang kurang atau bahkan tidak tersedia di tanah menjadi
tersedia untuk mendukung pertumbuhan tanaman.Sedangkan kelebihan dari
pupuk cair daun Lamtoro ini adalah biasanya dapat digunakan sebagai pupuk
dasar tanaman, yang bersifat release dan memiliki kandungan unsur hara
lengkap.Pupuk cair dapat langsung bisa diserap oleh daun untuk
fotosintesis.Pengaplikasihan sangat mudah dan tidak membutuhkan biaya yang
cukup mahal.Dibalik kelebihan pupuk cair daun Lamtoro tetatpi masih memiliki
kelemahan yang harus kita ketahui yaitu Viabilitas (daya hidup) mikroorganisme
yang dikandung sangat rendah.Populasi mikroorganisme kecil (<106
cfu/ml)Nutrisi yang terkandung sangat rendah, umumnya nutrisi yang ada berupa
tambahan seperti Urea dan NPK.Mikroorganisme didalamnya mudah sekali
berkurang dan bahkan mati.Memiliki tingkat kontaminasi sangat tinggi.
Tujuan pemupukan ini dilakukan untuk memberikan unsur Zat hara
tambahan bagi Tanaman Sawi, supaya Tanaman Sawi lebih tercukupi Zat haranya
melalui pemberian pupuk cair pada Tanaman Sawi (B.juncea L.).Dengan zat hara
yang tercukupi maka akan menghasilkan hasil produksi yang baik.
KESIMPULAN
Adapun Kesimpulan dari penjelasan diatas,maka dapat kita simpulkan bahwa :
1. Pupuk cair merupakan larutan dari pembusukan bahan-bahan organic
yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia yang
kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur.
2. Kandungan pupuk cair daun Lamtoro (L.leucocephala) terdiri dari 100 gr
bahan basah daun lamtoro dihasilkan bahan kering sebesar 85% dengan
kandungan protein 20 - 25%, nitrogen bebas 20-30%, lemak 5-10%,
energi 3,89%, tanin 1,5-2,5%, kalsium 0,8-1,8%, dan fosfor sebesar 0,23-
0,27%.
3. Tujuan Pemupukan adalah untuk dapat mengembalikan unsur hara baik
makro atau mikro untuk memperbaiki struktur tanah. Sehingga dampak
positif dari pemupukan adalah meningkatkan kapasitas kation, menambah
kemampuan tanah menahan air dan meningkatkan kegiatan biologis
tanah, dapat menurunkan jeratan keasaman tanah
4. Kelebihan pupuk cair daun Lamtoro(L.leucocephala) adalah
 Pupuk cair dapat langsung bisa diserap oleh daun untuk fotosintesis.
 Pengaplikasihan sangat mudah dan tidak membutuhkan biaya yang
cukup mahal.
 Dapat membantu meningkatkan kapasitas tukat katian (KTK)
 Dapat membantu dalam proses pelapukan bahan mineral
 Meningkatkan ketersediaan unsur hara
 Menjadikan sumber bahan makanan bagi mikroorganisme tanah,
seperti bakteri, fungi yang menguntungkan.
 Meningkatkan pengikatan antar partikel
 Dapat membantu merevitalisasi daya olah tanah dan mengemburkan
media tanah dengan optima

5. Kekurangan dari pupuk cair daun Lamtoro(L.leucocephala) adalah


 Populasi mikroorganisme kecil (<106 cfu/ml)
 Nutrisi yang terkandung sangat rendah, umumnya nutrisi yang ada
berupa tambahan seperti Urea dan NPK.
 Mikroorganisme didalamnya mudah sekali berkurang dan bahkan mati.
 Memiliki tingkat kontaminasi sangat tinggi.
 Seringkali menghasilkan gas dan bau tidak sedap (busuk).
 Tidak tahan lama (kurang dari setahun).
 Hasil yang digunakan dalam pembuatan tidak langsungdiproduksi
secara masal
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono,J.2007.Pengaruh Konsentrasi Pupuk Organik Padat Daun Gamal
terhadap Tanaman Sawi(Brassica juncea L.),Jurnal Agrisistem, 3 (6) : 51-
55.
Erawan,H.B.2002.Pengertian Tanaman Sawi (Brassica juncea L.). Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
Hadisuwito,R.2007.Komposisi Pupuk Organik Cair. Jurnal Agrisistem, 3 (6) : 51-
55.
Heru,S,.Yovita, P.2003. Iklim Tanaman Sawi (Brassica juncea L.).Grand Media:
Jakarta.
Huda,R.2013.Kandungan Pupuk Cair Daun
Lamtoro(L.leucocephala).PT.Grafindo Persada.Jakarta.
Lakitan, B. 2000. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan.PT Raja Grafindo
Persada.Jakarta
Lakitan, B. 2005. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan.PT Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Lingga, P. dan Marsono. 2007. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Edisi Revisi
Penebar Swadaya. Jakarta.
Nur, S. 2005. Pengaruh Pupuk Cair Daun Lamtoro (L.leucocephala).Dinas
Pertanian Kabupaten Brebes.
Natanael, P. 2006. Pupuk Pemupukan Yang Efektif.Agromedia. Jakarta
Rukmana. 2002.Klasifikasi Tumbuhan. Balai Penelitian Pertanian. Makassar.
Rukmana.2007.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi (Brassica juncea L).Balai
Penelitian Pertanian. Makassar.
Rahmadani,ER.2010. Pengaruh Pupuk Organik. Jurnal Littri 16 (3) : 98-105.
Riefki,P.2014 2012. Pertumbuhan dan Efesiensi Fisiologi Tanaman Lamtoro
(L.leucocephala). Buletin Anatomi dan Fisiologi XX (2) : 1-14.
Sulaiman,M. 2013. Petunjuk Praktis Bertanam Sayuran. Agromedia Pustaka.
Jakarta.
Sarief,Y.2001.Kebutuhan Tanaman Dalam Proses Produksi Tanaman Sawi
(Brassica juncea L.).Erlangga :Jakarta
Suryo,G.2001.Defenisi Pupuk.Agromedia. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai