0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan19 halaman
Dokumen tersebut membahas perkembangan industri kopi Indonesia pada periode 2015-2020. Produksi dan ekspor kopi Indonesia terus meningkat selama periode tersebut, meskipun menghadapi berbagai tantangan seperti penurunan kualitas dan harga di pasar internasional. Dokumen ini juga membahas strategi peningkatan daya saing industri kopi Indonesia, seperti meningkatkan produksi, kualitas SDM, dan inovasi produk kopi olahan.
Dokumen tersebut membahas perkembangan industri kopi Indonesia pada periode 2015-2020. Produksi dan ekspor kopi Indonesia terus meningkat selama periode tersebut, meskipun menghadapi berbagai tantangan seperti penurunan kualitas dan harga di pasar internasional. Dokumen ini juga membahas strategi peningkatan daya saing industri kopi Indonesia, seperti meningkatkan produksi, kualitas SDM, dan inovasi produk kopi olahan.
Dokumen tersebut membahas perkembangan industri kopi Indonesia pada periode 2015-2020. Produksi dan ekspor kopi Indonesia terus meningkat selama periode tersebut, meskipun menghadapi berbagai tantangan seperti penurunan kualitas dan harga di pasar internasional. Dokumen ini juga membahas strategi peningkatan daya saing industri kopi Indonesia, seperti meningkatkan produksi, kualitas SDM, dan inovasi produk kopi olahan.
GAMBARAN UMUM PERKOPIAN INDONESIA Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki peran penting dalam menunjang peningkatan ekspor nonmigas di Indonesia.
Di dunia, Indonesia penghasil kopi terbesar
keempat setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia. (Pusdatin Kementan, 2016) Komoditas kopi Indonesia sudah masuk ke pasar ekspor dengan negara tujuan ekspor terbesar diantaranya adalah Malaysia, Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang.
Penurunan nilai ekspor selain karena harga di
pasar internasional yang menurun juga karena kualitas kopi dari Indonesia diduga menurun PRODUKSI KOPI INDONESIA 2015-2020
Produksi kopi Indonesia pada
2020 (angka sementara) yakni 773,4 ribu ton. Sementara itu, pada 2019 produksi kopi mencapai 761 ribu ton atau naik 0,65 persen dibandingkan tahun sebelumya. Produksi kopi ini terus meningkat sejak tahun 2015 EKSPOR DAN IMPOR KOPI Ekspor kopi Indonesia hingga Agustus 2020 yakni 218,1 ribu ton. Jumlah tersebut naik 6,58 persen dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama. Sama halnya dengan nilai impor yang juga naik hingga 110 persen. Selama 10 tahun terakhir, volume ekspor kopi cenderung fluktuatif dan di atas 200 ribu ton. Sementara impor kopi cenderung stagnan di bawah 100 ribu ton. Kementerian perdagangan (Kemendag) tahun 2018 mencatat terdapat sepuluh negara tujuan ekspor kopi terbesar selama Januari hingga Juni. Di mana Amerika Serikat menduduki posisi pertama dengan nilai ekspor sebesar US$123,6 juta. Jumlah ini menurun 10,95 persen dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama.
Sementara itu, ekspor
kopi paling sedikit ke Federasi Rusia yakni US$0,9 juta. Jumlah ini menurun sangat signifikan dibandingkan tahun 2017 yakni 97,3 persen (US$33,4 juta) pada periode yang sama Data Badan Pusat Statistik (BPS), melansir bahwa Indonesia sudah mulai mengurangi impor kopi dari luar negeri. Adapun impor kopi sepanjang Januari-Juni 2019 mencapai 16.617 ton. Volume tersebut turun drastis dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai 65.168 ton.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian konsumsi
kopi nasional pada 2016 mencapai sekitar 250 ribu ton dan tumbuh 10,54% menjadi 276 ribu ton. Konsumsi kopi Indonesia sepanjang periode 2016-2021 diprediksi tumbuh rata-rata 8,22%/tahun. Pada 2021, pasokan kopi diprediksi mencapai 795 ribu ton dengan konsumsi 370 ribu ton, sehingga terjadi surplus 425 ribu ton.
Sekitar 94,5% produksi kopi di Indonesia dipasok dari pengusaha kopi
perkebunan rakyat. Adapun 81,87% produksi kopi nasional merupakan jenis robusta yang berasal dari sentra kopi di Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Jawa Timur dan Jawa Tengah, PERKEMBANGAN PRODUK OLAHAN DALAM NEGERI • pertumbuhan konsumsi produk kopi olahan dalam negeri meningkat rata-rata 7 persen per tahun. Pertumbuhan ini didorong oleh bertumbuhnya masyarakat kelas menengah dan perubahan gaya hidup masyarakat. • Serapan pasar domestik untuk biji kopi lebih besar dibandingkan dengan pasar ekspor. Sepanjang tahun lalu, dari produksi sebesar 600.000 ton, sebesar 360.000 ton diserap oleh pasar lokal. • ementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong industri pengolahan kopi dalam negeri yang mengalami tekanan akibat COVID-19. Namun meskipun terdampak, pada periode Januari-Juni 2020, neraca perdagangan produk kopi olahan masih mengalami surplus sebesar USD 211,05 juta. • Produk olahan kopi yang paling banyak dikonsumsi berupa kopi bubuk, yakni sebesar 70%-80%, sisanya berupa produk lain, seperti ekstrak, esens, dan konsentrat kopi • Dalam menembus pasar ekspor, penerapan bea masuk ke beberapa negara tujuan menjadi tantangan bagi pabrikan domestik karena bisa mengikis daya saing. • Banyak permasalahan yang dihadapi oleh sektor hulu, seperti usia tanaman yang sudah tua, serta pengetahuan petani untuk budi daya dan penanganan pascapanen yang kurang • saat ini pasar kopi nasional sudah berada pada posisi yang ideal. PERKEMBANGAN PRODUK OLAHAN LUAR NEGERI • Saat ini konsumsi kopi di dunia mulai meningkat. Bahkan konsumsi kopi dunia dalam kurun waktu 2-3 tahun ke depan akan naik 2-5%. • Konsumsi yang meningkat tersebut, maka di tingkat global akan terjadi defisit kopi. Hal tersebut terjadi karena budidaya kopi di tingkat petani atau korporasi banyak mengalami tantangan saat ini. • Produksi kopi brasil meningkat akibat cuaca yang sangat mendukung memicu harga kopi arabika bergerak turun. • Industri kopi di vietnam, sebagai negara penghasil kopi robusta, dilaporkan tengah lesu, terbebani oleh melemahnya harga acuan global • Produksi kopi brazil diperkirakan di 2020/21 naik 57.2 – 62.0 juta kantong naik 25.8% dari 49.3 juta kantong di 2019/20 karena panen meningkat pada siklus dua tahunan • Kopi di AS melimpah, the green coffee association melaporkan bahwa persediaan kopi hijau meningkat 11% dari tahun lalu menjadi 6.805 juta kantong. Permasalahan Industri Kopi Nasional • Produksinya saat ini cenderung masih stagnan, belum ada inovasi baru yang dikembangkan. • Sering terjadi perebutan bahan baku antara perusahaan lokal dan eksportir asing. • Pada aspek produksi, teknologi pengolahan dan kemasan pada industri skala kecil dan menengah masih sangat sederhana • Meningkatnya impor produk kopi kualitas rendah dan memiliki kadar gula yang tinggi juga menjadi masalah di sektor pasar PERMASALAHAN DAN TANTANGAN PRODUK OLAHAN KOPI INDONESIA • Rendahnya daya saing produk kopi, baik kopi biji maupun kopi olahan yang disebabkan oleh rendahnya mutu dan tampilan produk, rendahnya tingkat efisiensi produksi dan pemasaran • Minimnya sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran produk kopi. • Rendahnya tingkat keberlanjutan usaha-usaha pengolahan dan pemasaran produk kopi yang disebabkan oleh kecilnya skala usaha (tidak mencapai skala ekonomi); masih tersekatnya subsistem produksi usaha tani (on-farm) dengan pengolahan dan pemasaran; belum berorientasi pasar • Lemahnya kemitraan dan kelembagaan usaha. • Pemanfaatan teknologi yang kurang ramah lingkungan; kurang profesionalnya sumber daya manusia • Pembangunan pengolahan dan pemasaran produk kopi belum banyak menyentuh masyarakat bawah, khususnya para petani kecil sehingga hasilnya pun belum banyak dinikmati oleh petani kopi. KEUNGGULAN KOPI INDONESIA DI LUAR NEGERI
• Kopi Indonesia memiliki kualitas yang biasa
disebut speciality coffee yang terdiri coffee Java, Mandailing, Gayo, Toraja, dan Ijen. • kopi Indonesia memiliki citarasa yang khas • harganya tidak terlalu tinggi • kopi yang harganya tidak terlalu mahal tersebut diantaranya kopi yang berasal dari Lampung, Bengkulu dan Sumatera Selatan yang menghasilkan sekitar 50 persen dari kopi robusta nasional. STRATEGI PENGEMBANGAN KOPI OLAHAN INDONESIA
Dalam rangka pemenuhan bahan baku, meningkatkan produksi dan
perluasan lahan tanaman kopi melalui intensifikasi dan ekstensifikasi melalui program revitalisasi perkopian nasional Strategi peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), dengan memberikan fasilitas pemberdayaan kelembagaan usaha kopi, penguatan dan melanjutkan sekolah lapang budidaya kopi, dan memberikan fasilitas serta pengolahan kopi. Strategi peningkatan kualitas produk kopi untuk mendorong perluasan pasar. Strategi penguatan branding kopi, dengan pengembangan sistem pemasaran berbasis web, melakukan sosialisasi pentingnya branding dan benchmarking kopi strategi inovasi pengolahan kopi. TERIMA KASIH