Anda di halaman 1dari 19

PERKEMBANGAN PERKOPIAN

INDONESIA TAHUN 2015-2020

AYU MAYA SOVA SIDABUTAR


GAMBARAN UMUM PERKOPIAN INDONESIA
Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan
yang memiliki peran penting dalam menunjang
peningkatan ekspor nonmigas di Indonesia.

Di dunia, Indonesia penghasil kopi terbesar


keempat setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia.
(Pusdatin Kementan, 2016)
Komoditas kopi Indonesia sudah masuk ke pasar
ekspor dengan negara tujuan ekspor terbesar
diantaranya adalah Malaysia, Amerika Serikat,
Jerman, dan Jepang.

Penurunan nilai ekspor selain karena harga di


pasar internasional yang menurun juga karena
kualitas kopi dari Indonesia diduga menurun
PRODUKSI KOPI INDONESIA 2015-2020

Produksi kopi Indonesia pada


2020 (angka sementara) yakni 773,4
ribu ton. Sementara itu, pada 2019
produksi kopi mencapai 761 ribu ton
atau naik 0,65 persen dibandingkan
tahun sebelumya. Produksi kopi ini
terus meningkat sejak tahun 2015
EKSPOR DAN IMPOR KOPI
Ekspor kopi Indonesia hingga
Agustus 2020 yakni 218,1 ribu ton.
Jumlah tersebut naik 6,58 persen
dibandingkan tahun sebelumnya
pada periode yang sama. Sama
halnya dengan nilai impor yang juga
naik hingga 110 persen.
Selama 10 tahun terakhir,
volume ekspor kopi cenderung
fluktuatif dan di atas 200 ribu ton.
Sementara impor kopi cenderung
stagnan di bawah 100 ribu ton.
Kementerian perdagangan
(Kemendag) tahun 2018 mencatat
terdapat sepuluh negara tujuan
ekspor kopi terbesar selama
Januari hingga Juni. Di mana
Amerika Serikat menduduki posisi
pertama dengan nilai ekspor
sebesar US$123,6 juta. Jumlah ini
menurun 10,95 persen
dibandingkan tahun sebelumnya
pada periode yang sama.

Sementara itu, ekspor


kopi paling sedikit ke Federasi
Rusia yakni US$0,9 juta. Jumlah
ini menurun sangat signifikan
dibandingkan tahun 2017 yakni
97,3 persen (US$33,4 juta) pada
periode yang sama
Data Badan Pusat Statistik (BPS), melansir bahwa Indonesia sudah mulai
mengurangi impor kopi dari luar negeri. Adapun impor kopi sepanjang Januari-Juni
2019 mencapai 16.617 ton. Volume tersebut turun drastis dari periode yang sama
tahun lalu yang mencapai 65.168 ton.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian konsumsi


kopi nasional pada 2016 mencapai sekitar 250 ribu ton dan tumbuh 10,54% menjadi
276 ribu ton. Konsumsi kopi Indonesia sepanjang periode 2016-2021 diprediksi
tumbuh rata-rata 8,22%/tahun. Pada 2021, pasokan kopi diprediksi mencapai 795
ribu ton dengan konsumsi 370 ribu ton, sehingga terjadi surplus 425 ribu ton.

Sekitar 94,5% produksi kopi di Indonesia dipasok dari pengusaha kopi


perkebunan rakyat. Adapun 81,87% produksi kopi nasional merupakan jenis robusta
yang berasal dari sentra kopi di Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Jawa Timur
dan Jawa Tengah,
PERKEMBANGAN PRODUK OLAHAN DALAM NEGERI
• pertumbuhan konsumsi produk kopi olahan dalam negeri meningkat rata-rata 7 persen per
tahun. Pertumbuhan ini didorong oleh bertumbuhnya masyarakat kelas menengah dan
perubahan gaya hidup masyarakat.
• Serapan pasar domestik untuk biji kopi lebih besar dibandingkan dengan pasar ekspor.
Sepanjang tahun lalu, dari produksi sebesar 600.000 ton, sebesar 360.000 ton diserap oleh pasar
lokal.
• ementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong industri pengolahan kopi dalam
negeri yang mengalami tekanan akibat COVID-19. Namun meskipun terdampak, pada periode
Januari-Juni 2020, neraca perdagangan produk kopi olahan masih mengalami surplus sebesar
USD 211,05 juta.
• Produk olahan kopi yang paling banyak dikonsumsi berupa kopi bubuk, yakni sebesar 70%-80%,
sisanya berupa produk lain, seperti ekstrak, esens, dan konsentrat kopi
• Dalam menembus pasar ekspor, penerapan bea masuk ke beberapa negara tujuan menjadi
tantangan bagi pabrikan domestik karena bisa mengikis daya saing.
• Banyak permasalahan yang dihadapi oleh sektor hulu, seperti usia tanaman yang sudah tua,
serta pengetahuan petani untuk budi daya dan penanganan pascapanen yang kurang
• saat ini pasar kopi nasional sudah berada pada posisi yang ideal.
PERKEMBANGAN PRODUK OLAHAN LUAR NEGERI
• Saat ini konsumsi kopi di dunia mulai meningkat. Bahkan konsumsi kopi dunia dalam
kurun waktu 2-3 tahun ke depan akan naik 2-5%.
• Konsumsi yang meningkat tersebut, maka di tingkat global akan terjadi defisit kopi.
Hal tersebut terjadi karena budidaya kopi di tingkat petani atau korporasi banyak
mengalami tantangan saat ini.
• Produksi kopi brasil meningkat akibat cuaca yang sangat mendukung memicu harga
kopi arabika bergerak turun.
• Industri kopi di vietnam, sebagai negara penghasil kopi robusta, dilaporkan tengah
lesu, terbebani oleh melemahnya harga acuan global
• Produksi kopi brazil diperkirakan di 2020/21 naik 57.2 – 62.0 juta kantong naik 25.8%
dari 49.3 juta kantong di 2019/20 karena panen meningkat pada siklus dua tahunan
• Kopi di AS melimpah, the green coffee association melaporkan bahwa persediaan
kopi hijau meningkat 11% dari tahun lalu menjadi 6.805 juta kantong.
Permasalahan Industri Kopi Nasional
• Produksinya saat ini cenderung masih stagnan, belum ada
inovasi baru yang dikembangkan.
• Sering terjadi perebutan bahan baku antara perusahaan lokal
dan eksportir asing.
• Pada aspek produksi, teknologi pengolahan dan kemasan pada
industri skala kecil dan menengah masih sangat sederhana
• Meningkatnya impor produk kopi kualitas rendah dan memiliki
kadar gula yang tinggi juga menjadi masalah di sektor pasar
PERMASALAHAN DAN TANTANGAN PRODUK OLAHAN KOPI
INDONESIA
• Rendahnya daya saing produk kopi, baik kopi biji maupun kopi olahan yang disebabkan oleh
rendahnya mutu dan tampilan produk, rendahnya tingkat efisiensi produksi dan pemasaran
• Minimnya  sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran produk kopi.
• Rendahnya tingkat keberlanjutan usaha-usaha pengolahan dan pemasaran produk kopi yang
disebabkan oleh kecilnya skala usaha (tidak mencapai skala ekonomi); masih tersekatnya
subsistem produksi usaha tani (on-farm) dengan pengolahan dan pemasaran; belum
berorientasi pasar
• Lemahnya kemitraan dan kelembagaan usaha.
• Pemanfaatan teknologi yang kurang ramah lingkungan; kurang profesionalnya sumber daya
manusia
• Pembangunan pengolahan dan pemasaran produk kopi belum banyak menyentuh masyarakat
bawah, khususnya para petani kecil sehingga hasilnya pun belum banyak dinikmati oleh petani
kopi.
KEUNGGULAN KOPI INDONESIA DI LUAR NEGERI

• Kopi Indonesia memiliki kualitas yang biasa


disebut speciality coffee yang terdiri coffee
Java, Mandailing, Gayo, Toraja, dan Ijen.
• kopi Indonesia memiliki citarasa yang khas
• harganya tidak terlalu tinggi
• kopi yang harganya tidak terlalu mahal
tersebut diantaranya kopi yang berasal dari
Lampung, Bengkulu dan Sumatera Selatan
yang menghasilkan sekitar 50 persen dari
kopi robusta nasional. 
STRATEGI PENGEMBANGAN KOPI OLAHAN INDONESIA

 Dalam rangka pemenuhan bahan baku, meningkatkan produksi dan


perluasan lahan tanaman kopi melalui intensifikasi dan ekstensifikasi melalui
program revitalisasi perkopian nasional
 Strategi peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), dengan
memberikan fasilitas pemberdayaan kelembagaan usaha kopi, penguatan
dan melanjutkan sekolah lapang budidaya kopi, dan memberikan fasilitas
serta pengolahan kopi.
 Strategi peningkatan kualitas produk kopi untuk mendorong perluasan pasar.
 Strategi penguatan branding kopi, dengan pengembangan sistem pemasaran
berbasis web, melakukan sosialisasi pentingnya branding dan benchmarking
kopi
 strategi inovasi pengolahan kopi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai