Disusun Oleh:
Kelas Manajemen C
1
BAB I
PEMBAHASAN
Al-Quran Sebagai Sumber Hukum Islam
2
makalah ini ialah kedudukan Al-Quran sebagai sumber hukum Islam
kapan pun dan di mana pun.
I. Pengertian Alquran
A. Pengertian Al-Quran Menurut Bahasa (Etimologi) :
Al-Quran merupakan isim Mashdar (kata benda) dari kata kerja
qoro-’a yang bermakna talaa yang berarti membaca, atau bermakna
jama’a yang berati mengumpulkan atau mengoleksi. Makna kata quran
sinonim dengan qira’ah yang keduanya berasal dari kata qara’a. Dari segi
makna, lafal quran bermakna bacaan.
3
Dari beberapa definisi dan uraian di atas dapat diambil pengertian
dan kesimpulan bahwa Al-Quran secara terminologi meliputi unsur-unsur
sebagai berikut:
4
menurut akal tidak mungkin para perawi tersebut sepakat untuk
berdusta dan memalsukan hadits, dan mereka bersandarkan
dalam meriwayatkan pada sesuatu yang dapat diketahui dengan
indra seperti pendengarannya dan semacamnya”.
Dianggap ibadah orang yang membacanya.
Dimulai dengan surah Al-Fatihah dan ditutup dengan surah An-
Nas.
Sebagai ilmu laduni global
Mencakup segala hakikat kebenaran.
5
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Quran kepadamu (hai
Muhammad) dengan berangsur-angsur.” (Al-Insaan:23)
6
Turunnya Al-Quran Sekaligus
Allah SWT berfirman:
7
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran)
pada malam kemuliaan (malam lailatul qodr). (QS. al-Qodr: 1)
8
B. Pembagian Surat Dalam Al-Quran :
Assabi’uthiwaal Yaitu tujuh surat yang panjang, ketujuh surat itu
yaitu Al-Baqarah (286), Al-A’raf (206), Ali Imran (200), An-Nisa (176), Al-
An’am (165), Al-Maidah (120), dan Yunus ( 109).
Al-Miuun Yaitu surat yang berisi seratus ayat lebih. Maksudnya
surat-surat tersebut memiliki ayat sekitar seratus ayat atau lebih. Misalnya
surat Hud (123 ayat),Yusuf (111 ayat), dan At-Taubah (129 ayat).
Al-Matsaani Yaitu surat-surat yang berisi kurang dari seratus ayat.
Misalnya surat Al-Anfal (75 ayat), Ar-Rum (60 ayat), dan Al-Hijr(99 ayat).
Al- Mufashshal Yaitu surat-surat pendek seperti Al-Ikhlas, Ad-Duha, dan
An-Nasr. Surat-surat seperti ini kebanyakan di temukan dalam juz ke 30.
9
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar
kamu bertakwa. (QS. Al-Baqarah: 183).
10
Artinya: Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al-
kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah
dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya
mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-
ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. Al-
Ankabut: 45)
11
pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-
kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah
kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah
kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa
yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka
itu adalah orang-orang yang kafir.
Artinya: Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak
(pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah
menetapkan suatu ketetapan, Akan ada bagi mereka pilihan (yang lain)
tentang urusan mereka. Dan Barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-
Nya Maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. (Al- Ahjab: 36).
12
Artinya: Maha suci Allah yang telah menurunkan al-Furqan (Al
Quran) kepada hamba-Nya, agar Dia menjadi pemberi peringatan kepada
seluruh alam. (QS. Al- Furqan:1)
13
3. Hukum-hukum Amaliyah, yaitu: hukum-hukum yang
berhubungan dengan perbuatan-perbuatan para mukalaf, baik
mengenai ibadat atau adat, mu’amalah madaniyah dan
maliyahnya, ahwalusy syakhshiyah, jinayat dan uqubat, dusturiyah
dan dauliyah, jihad dan lain sebagainya.
BAB II
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Al-Quran merupakan sumber hukum dalam Islam. Kata sumber
dalam artian ini hanya dapat digunakan untuk Al-Quran maupun sunah,
karena memang keduanya merupakan wadah yang dapat ditimba hukum
syara’, tetapi tidak mungkin kata ini digunakan untuk ijma’ dan qiyas
karena memang keduanya merupakan wadah yang dapat ditimba norma
hukum. Ijma’ dan qiyas juga termasuk cara dalam menemukan hukum.
Sedangkan dalil adalah bukti yang melengkapi atau memberi petunjuk
dalam Al-Quran untuk menemukan hukum Allah, yaitu larangan atau
perintah Allah.
14
DAFTAR PUSTAKA
o Prof. Dr. rachmat syafe’I M.A Ilmu ushul Fiqh untuk UIN, STAIN dan PTAIS
pustaka setia Bandung 2007
Mannaa’ Khaliil Al-Qattaan, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, Bogor: Pustaka Litera Antar
Nusa, 2007, Elektronik Book, “Kehujjahan Al-Qur’an” STAI Bani Saleh 2009
Elektonik Book “makalah Al-Qur’an sebagai sumber hukum” IAIN Walisongo
Semarang.
http://web.if.unila.ac.id/purmanailuswp/2015/05/11/al-quran-sebagai-sumber-
hukum-islam/
http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2014/10/al-quranul-karim-sebagai-sumber-
hukum.html
http://7infomedia.blogspot.co.id/2013/05/makalah-alquran-sebagai-sumber-
hukum.html
o http://rahasiasuksesirfanansori.wordpress.com/2011/10/31/al-quran-sebagai-
sumber-hukum-islam-pertama/
1[1] Dikutip dari kitab “Ilmu ushul Fiqh” Prof. DR. Rachmat Syafe’i. MA. Hal: 50
2[2] Dikutip dari “makalah Al-Quran sebagai sumber hukum” IAIN Walisongo
Semarang
3[3] dikutip dari “makalah Al-Quran sebagai sumber hukum” IAIN Walisongo
Semarang
15
4[4] Dikutip dari kitab “Ilmu ushul Fiqh” Prof. DR. Rachmat Syafe’i. MA.Hal: 51
16