(RASKIN)
Terhadap terbantunya konsumsi masyarakat miskin
(Study di Kecamatan Metro Pusat)
USULAN PENELITIAN
Oleh:
MARSAL SAMSUL
NPM: 091210145
SEKOLAH TINGGI ILMU ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
(STISIPOL)
DHARMA WACANA METRO
2013
HALAMAN PERSETUJUAN
Judul : EFEKTIFITAS PENYALURAN BANTUAN BERAS MISKIN
(RASKIN)
NPM : 091210145
MENYETUJUI
KOMISI PEMBIMBING
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
Drs. DAUD HUSNI, M.IP Drs.
SUTRISNO
MENGETAHUI
KETUA JURUSAN
Drs. DAUD HUSNI, M.IP
PENGESAHAN
Telah Dipertahankan Di Depan Tim Penguji
Tanggal :
Waktu :
Tempat :
1. Tim Penguji
Penelaah Utama :
Pembimbing I :
Pembimbing II :
2. Ketua Jurusan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIPOL)
Dharma Wacana Metro
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmad
dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan proposal ini, yang diberi
judul “EFEKTIFITAS PENYALURAN BANTUAN BERAS MISKIN (Studi di
Kecamatan Metro Pusat).
Pada kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan proposal
ini.
1. Bapak Drs. Agus Budiharto, M.AP, selaku Ketua STISIPOL Dharma Wacana
Metro,
2. Bapak Drs. I Wayan Lendra, M.AP, selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik,
3. Bapak Sigit Setioko, SE, selaku Pembantu Ketua II Bidang Keuangan,
4. Bapak Sudarman Mersa, S.Sos. M.IP, selaku Pembantu Ketua III Bidang
Kemahasiswaan,
5. Bapak Drs. Daud Husni, M.IP, selaku Ketua Jurusan dan Bapak Wahyu Widodo,
S.Sos, selaku sekretaris jurusan,
6. Pembimbing I dan Pembimbing II dalam penulisan Skripsi ini,
7. Bapak dan Ibu Dosen beserta staf STISIPOL Dharma Wacana Metro
8. Kedua orang tuaku yang telah memberi nasihat dan arahan
9. Kedua kakak kandungku dan juga kedua kakak iparku yang selalu memberi suport
10. kepada ke tiga keponakanku yang selalu membuatku tersenyum dikala penatku
dengan segala tingkah kelucuannya,
11. Kekasihku tercinta yang selalu member energi disaat ku lelah dan memberi
inspirasi di saat aku mencari arah.
12. Teman-teman serta almamaterku yang menjadi motivasi dan semangat untuk
menyelesaikan Skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan proposal ini masih jauh dari
sempurna, maka kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan sebagai bahan evaluasi penulisan yang berikutnya. Akhir kata,
penulis harapkan proposal ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan bagi penulis sendiri atau orang lain, serta dapat memberikan
sumbangsih pemikiran dalam dunia ilmu penetahuan, khususnya Ilmu
Adminisstrasi Negara.
Metro, 2013
MARSAL SAMSUL
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
3.1. Kemiskinan
3.2. Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan
3.3. Beras Miskin (Raskin)
3.4. Kebijakan Program raskin di Indonesia
3.5. Tujuan dan Sasaran Pemberian Beras Miskin (Raskin)
3.6. Kriteria Penerima Raskin
3.7. Mekanisme Penyaluran Beras Miskin (Raskin)
3.8. Harga Raskin diTingkat RTS-PM
3.9. Ketepatan waktu dan administrasi Raskin
3.10. Kualitas dan kuantitas beras miskin (Raskin)
3.11. Manfaat raskin kepada masyarakat
BAB IV METODEPENELITIAN
4.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
4.2. Fokus Penelitianlokasi dan Situs Penelitian
4.3. Jenis dan Sumber Data
4.4. Informan
4.5. Teknik Pengumpulan Data
4.6. Rencana Jadwal Penelitian
BAB V PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
5.2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan latar belakang yang sudah penulis paparkan di atas, maka dapat
disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut:
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
1.6. Signifikasi
Program Raskin termasuk dalam program Perlindungan Sosial berupa
bantuan sosial berupa beras dengan tujuan Tujuan program Raskin yakni untuk
mengurangi beban pengeluaran Rumah Tangga Miskin melalui pemenuhan
sebagian kebutuhan keluarga sudah ada sejak tahun 1998 dan masih berjalan
sampai sekarang. Penelitian ini tidak hanya melihat program dari
implementasinya saja, tetapi lebih meneliti kepada berbagai persoalan yang timbul
setelah program tersebut diimplementasikan dan dampaknya di masyarakat
terutama keluarga penerima Raskin
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Pada abad ke-14 yang sekarang dinamakan Barepan adalah salah satu bagian
dari wilayah yang dinamakan Blok Sikalong yang merupakan daerah yang sangat
subur diantara blok-blok lainya, selain dialiri oleh sungai Pulosari yang dapat
mengaliri beberapa perkebunan, petanian, dan perikanan, juga letaknya sangat
strategis, tanahnya datar dibawah jalan raya Deandles yang memotong wilayah
ini, airnya tetap mengalir walaupun musim kemarau yang berkepanjangan.
3.1. Kemiskinan
Secara etimologis kemiiskinan berasal dari kata miskin dalam kamus besar bahasa
Indonesia yang berarti tidak berharta benda. BAPPENAS (1993) mendefisnisikan
keimiskinan sebagai situasi serba kekurangan yang terjadi bukan karena kehendak
oleh si miskin, melainkan karena keadaan yang tidak dapat dihindari dengan
kekuatan yang ada padanya.Para ilmuan mendefinisikan Kemiskinan dengan cara
yang berbeda antara ilmuan yang satu dengan yang lainnya. Levitan (1980)
mengemukakan kemiskinan adalah kekurangan barang-barang dan pelayanan-
pelayanan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu standar hidup yang layak.
Faturchman dan Marcelinus Molo (1994) mendefenisikan bahwa kemiskinan
adalah ketidakmampuan individu dan atau rumah tangga untuk memenuhi
kebutuhan dasarnya. Kebutuha dasar disini dapat diartikan Kebutuhan primer
maupun sekunder. Sedangkan menurut Ellis (1994) kemiskinan merupakan gejala
multidimensional yang dapat ditelaah dari dimensi ekonomi, sosial politik.
Reitsma dan Kleinpenning (1994) mendefisnisikan kemiskinan sebagai
ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya, baik yang bersifat
material maupun non material. Sementara menurut Friedman (1979) kemiskinan
merupakan ketidaksamaan kesempatan untuk memformulasikan basis kekuasaan
sosial, yang meliputi : asset (tanah, perumahan, peralatan, kesehatan), sumber
keuangan (pendapatan dan kredit yang memadai), organisiasi sosial politik yang
dapat dimanfaatkan untuk mencapai kepentingan bersama, jaringan sosial untuk
memperoleh pekerjaan, barang atau jasa, pengetahuan dan keterampilan yang
memadai, dan informasi yang berguna.
dalam Rakor Ekuin tanggal 24 Juni 1998 yang membahas khusus mengenai
mekanisme penyaluran bantuan pangan kepada masyarakat yang mengalami
rawan pangan, yang akhirmya sampai pada keputusan untuk melaksanakan
program bantuan pangan melalui Operasi Pasar Khusus yang operasionalnya
dilaksanakan oleh BULOG. PenunjukanBULOG untuk melaksanakan program ini
antara lain karena beberapa asalan seperti kesiapan sarana pergudangan, SDM dan
stok beras BULOG yang tersebar di seluruh Indonesia, dan mekanisme
pembiayaan yang memungkinkan BULOG mendistribusikan terlebih dahulu
berasnya , kemudian baru ditagihkan kepada pemerintah. Oleh karena itu dengan
penunjukan BULOG akan memungkinkan program bantuan pangan ini dapat
segera dilaksanakan. Pada tahun 2002, nama program diubah dengan Raskin
(Beras untuk Keluarga Miskin) dengan tujuan agar lebih dapat tepat sasaran.
Sasarannya adalah terbantu dan terbukanya akses beras keluarga miskin yang
telah terdata dengan kuantum tertentu sesuai dengan hasil musyawarah
desa/kelurahan dengan harga bersubsidi di tempat, sehingga dapat membantu
meningkatkan ketahanan pangan keluarga miskin.
1. Kesehatan
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
4. Perilaku Sosial
Kriteria tersebut di atas hanya sebagian kecil yang digunakan dalam
penentuan penerima raskin, masih banyak lagi beberapa aspek yang di dalamnya
terbagi menjadi sub-sub kriteria yang lebih mendalam dari penentuan RTM yang
akan mendapatkan RASKIN tersebut. Pada tahap inilah banyak kendala dan
tantangan dalam penentuan penerima RASKIN itu sendiri.
6. Apabila terdapat Raskin yang tidak sesuai dengan kualitas yang ditetapkan
dalam Inpres Perberasan, maka Tim Koordinasi Raskin Kecamatan atau
Pelaksana Distribusi atau Penerima Manfaat harus menolak dan
mengembalikannya kepada Satker Raskin untuk diganti dengan kualitas
yang sesuai.
7. Pelaksana Distribusi Raskin menyerahkan Raskin kepada RTS-PM
sebanyak 15/RTS/bulan dan dicatat dalam formulir DPM-2. Selanjutnya
DPM-2 dilaporkan kepada Tim Raskin Kecamatan.
11. Apabila terdapat alokasi Raskin yang tidak terdistribusikan kepada RTS-
PM, maka harus dikembalikan ke Perum BULOG untuk dikoreksi
administrasi penyalurannya.
Beras untuk program Raskin adalah beras dengan kualitas medium hasil jatah
tersebut apakah benar 2,5 Kg atau tidak. Ini membuktikan bahwa pada tingkat RT
pun terjadi penyelewengan jumlah Raskin yang diterima RTS-PM.
3.11. Tujuan dan manfaat beras raskin kepada masyarakat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode dapat diartikan sebagai cara
yang diatur secara baik-baik untuk mencapai suatu maksud dalam ilmu
pengetahuan. Sedangkan Sutrisno Hadi (1987:24) mendefinisikan metode adalah
usaha untuk menemukan, menggambarkan dan menguji kebenaran suatu
pengetahuan , memberikan garis-garis yang cermat dengan menggunakan metode
ilmiah. Maka dapat disimpulkan metode merupakan pedoman atau cara-cara
menganalisis dan memahami lingkungan yang dihadapi untuk menemukan,
mengembangkan dan menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan
metode ilmiah.
Informan utama dalam penelitian ini adalah Lurah Metro Pusat, beberapa
Ketua RT di Kelurahan Metro Pusat, serta masyarakat pemerima Beras Miskin
(Raskin) di Kelurahan Metro Pusat.
4.4.1. Wawancara
4.4.2. Dokumentasi
5.1. KESIMPULAN
Hadi, Sutrisno, 2001. Statistik Jilid I dan II. Yayasan Fakultas Psikologi UGM.
Yogyakarta
KBBI, 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Widia Karya. Semarang
Milles, Mattew B, A. Michael Huberman, 1992. Analsis Data Kualitatif. UI Press.
Jakarta
Surachmad, Winarno, 2002. Metode Penelitian Sosial. Gunung Agung. Jakarta
http://profsyamsiah.wordpress.com/2009/04/23/49/
Pedoman Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (2012)
http://www.bulog.co.id/sekilasraskin_v2.php
http://www.kompas.com/ver1/Metropolitan/0701/11/221046.htm
file:///I:/MATERI%20KEMISKINAN/keberhasilan-implementasi-
program_7854.html