NO : 19051422010134
Penyediaan sumber energi latihan dapat berasal dari sistem aerobik dan
anaerobik yaitu sistem fosfagen (sistem ATP-PC) dan sistem asam laktat
(sistem glikolisis). Sebagai guru PJOK, bagaimana pendapat saudara
tentang sistem anaerobik dan bilamana sistem tersebut dapat dicapai oleh
peserta didik melalui aktivitas gerak dalam pembelajaran PJOK?
Gambar 6.Glikolisis anaerobik (anaerobic glycolysis) dalam sel otot. (Dikutip dari buku: The
Physiological Basis Of Exercise and Sport. 5th edition. Fox EL, Bowers, Foss ML, Iowa: Brown
& Benchmark, 1993).
Bagaimana sistem tersebut dapat dicapai oleh peserta didik melalui
aktivitas gerak dalam pembelajaran PJOK?
Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa sistem anaerobic yaitu system fosfagen
dan system glikolisis anaerobic, keduanya merupakan faktor sangat penting dalam
aktivitas olahraga terutama dalam fungsinya memberikan energi (ATP)
secara cepat. Jumlah keseluruhan ATP yang berasal dari sistem fosfagen dan
system glikolisis ini sangat terbatas.
Sistem Fostagen:
Durasi memberikan ATP = 1- 10 detik. Sistem fostagen dapat kita terapkan
dalam pembelajaran PJOK yaitu pada materi :
1. Sprint (100 m),
2. Lompat Jauh
3. Tolak Peluru
4. dan berbagai keterampilan dengan waktu dalam hitungan detik
Sistem Glikolisis :
Durasi memberikan ATP = 1- 3 menit. Sistem glikolisis dapat kita
terapkan dalam pembelajaran PJOK yaitu pada materi Atletik nomor Lari
400 m, 800 m. Demikian juga saat menjelang akhir pada lomba lari 1500
m, sistem ini berperan untuk kinerja maksimal sampai melewati garis
finish. Asam laktat yang menumpuk di dalam sel otot akan cepat berdifusi
ke dalam darah dan dapat menyebabkan kelelahan. Keadaan ini dapat
terjadi karena kecepatan suplai oksigen lebih rendah dibanding regulasi
keperluan energi pada saat latihan yang berat.Hal ini berarti pula
kecepatan resintesis ATP tidak dapat mengimbangi kecepatan
penggunaannya. Begitu juga hidrogen dan NAD+(nikotinamida
adenindinukleotida) tidak dapat diproses melalui rantai pernafasan,
sedangkan untuk oksidasi didalam glikolisis sangat tergantung pada adanya
NAD+ ini.
Kelelahan yang diderita akibat penumpukan asam laktat bukan
merupakan petaka bagi atlet, sebab asam laktat merupakan sumber
energi kimia yang sangat bermanfaat. Jika oksigen sudah cukup kembali
(melalui pertukaran gas) seperti pada saat pulih asal (recovery), atau pada
saat intensitas latihan diturunkan atau dikurangi, maka hydrogen akan
terikat ke asam laktat dan diangkut oleh NAD+ selanjutnya terjadilah
oksidasi. Akibat dari mekanisme oksidasi ini maka asam laktat akan
dikonversi menjadi asam piruvat dan dipergunakan sebagai sumber energi.
Selengkapnya perhatikan reaksi Daur Cori.