Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan salah satu profesi yang memiliki peran penting dalam
pelayanan kesehatan disamping keperawatan sedang mengalami perkembangan yang
begitu pesat, baik dibidang praktik, penelitian, maupun pendidikan keperawatan. Ilmu
keperawatan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan, memiliki teori-teori yang
terbentuk dari filosofi dan paradigma yang berbeda dari para pencetus teori keperawatan.
Tidak semua teori dapat diaplikasikan secara langsung pada praktik keperawatan sehari-
hari, tergantung pada kondisi pasien dan situasi lingkungan yang dialami pasien (Fawcett,
2005). Sehingga, perawat sebagai profesi yang menjalankan praktik berdasarkan batang
tubuh ilmu keperawatannya, harus dapat mengenali dan memahami teori-teori yang
berkembang dalam dunia keperawatan. Berbagai teori yang telah berkembang saat ini
salah satunya adalah teori yang dikemukakan oleh Dorothea E. Orem yang dimana
teorinya kini telah berkembang dalam dunia keperawatan mengenai self care deficit.
Teori ini begitu banyak bermanfaat dalam penegakan diagnosa keperawatan. Fokus
utama dari teori ini adalah kemampuan seseorang untuk merawat dirinya sendri secara
mandiri sehingga tercapai kemampuan untuk mempertahankan kesehatan dan
kesejahteraannya. Teori ini juga merupakan suatu landasan bagi perawat dalam
memandirikan klien sesuai tingkat ketergantungannya bukan menempatkan klien dalam
posisi dependent, karena menurut Orem, self care deficit itu bukan proses intuisi tetapi
merupakan suatu prilaku yang dapat dipelajari.

B. Tujuan Umum
Mampu menganalisis tentang model konseptual Dorothea E. Orem
C. Tujuan
1. Mampu menjelaskan originalitas model konseptual Dorothea E. Orem
2. Mampu menjelaskan fokus model konseptual Dorothea E. Orem
3. Mampu menjelaskan konten model konseptual Dorothea E. Orem
BAB II
ANALISIS TEORI OREM

A. Filosofih Orem
Orem (2001, dalam Alligood, 2014) menyatakan bahwa keperawatan merupakan
bagian dari pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada orang yang benear-benar
membutuhkan pelayanan perawatan kesehatan karena memiliki gangguan kesehatan.
Menurutnya keperawatan memiliki karakteristik sosial dan interpersonal yang
mencirikan hubungan saling membutuhkan kepada pelayanan keperawatan. Awal
mulanya, Orem mengakui bahwa keperawatan adalah bidang keilmuan yang terdepan
dalam praktik sehingga membutuhkan tubuh pengetahuan keperawatan yang terstruktur.
Sumber utama munculnya ide-ide Orem adalah pengalamannya selama di dunia
keperawatan. Orem mampu merefleksi dan mengidentifikasi situasi dan objek
keperawatan dengan tepat.
Orem menemukan kondisi dimana manusia membutuhkan perawat untuk
memenuhi kebutuhan sehari-harinya, dan ini menjadi objek dan focus Orem dalam
menentukan domain dan batas-batas keperawatan dalam bidang pengetahuan maupun
praktik keperawatan.
Orem fasih dalam literature dan pemikiran keperawatan kontemporer sehingga
ini mempengaruhi pengembangan karyanya Self-care Deficit Nursing Theory (SCDNT)
Orem adalah system filsafat realisme moderat dimana mengungkapkan konsistensi
antara pandangan orem mengenai sifat realitas, manusia, lingkungan, dan keperawatan
sebagai ilmu yang terkait. Orem tidak membahas secara khusus sifat realitas, namun
pernyataan yang diungkapkan mencerminkan sebuah pandangan realis moderat. Orem
(2001, dalam Alligood, 2014) ada empat kategori entitas yang membangun ontology dari
SCDNT. Keempat kategori tersebut adalah orang dibatasi oleh ruang dan waktu, atribut
dan karakter dari manusia, gerakan atau perubahan, dan produk yang dihasilkan.
Hal ini sejalan seperti pendapat Marriner (2001), yang menyatakan bahwa di tahun
1958, Orem memiliki pandangan spontan mengenai mengapa individu-individu yang
memerlukan dan dapat dibantu melalui perawatan yang memudahkannya merumuskan
dan mengekspresikan konsep keperawatannya, sehingga Orem melakukan strategi dalam
menyusun pengembangan teorinya. Strateginya dilihat dari pandangan spontan Orem
membawanya untuk memformalkan dan kemudian mengekspresikan suatu konsep umum
ilmu keperawatan. Generalisasi hal itu memungkinkan membuat cara berpikir deduktif
mengenai keperawatan (Mariner, 2001). Pendapat lain menyatakan wawasan Orem
menuntun pada formalisasi awal dan ekspresi berikutnya dari konsep umum keperawatan.
Generalisasi ini kemudian memungkinkan pemikiran induktif dan deduktif tentang
keperawatan (Alligood, 2014)

B. Ilmuan yang Mempengaruhi Orem


Orem menyebutkan Eugenia K. Spaulding sebagai teman terhebat dan gurunya,
namun ia tidak menunjukkan telah dipengaruhi secara langsung oleh pemimpin-
pemimpin dalam ilmu keperawatan dalam karyanya. Ia meyakini kerjasama dengan
banyak perawat selama bertahun-tahun memberikan banyak sekali pengalaman belajar.
Ia memandang kerjasamanya dengan mahasiswa-mahasiswa serta kerjasama dengan
kolega-koleganya sebagai usaha yang berharga. Pemikiran Orem juga dipengaruhi oleh
rekannya saat masih bekerja di CUA dimana Orem membentuk komite dalam
pengembangan konsep (Marriner, 2001). Orem juga menyebutkan beberapa nama
perawat-perawat lain yang memberikan sumbangan-sumbangan bagi ilmu keperawatan
diantaranya Abdellah, Henderson, Jhonson, King, Levine, Nightingale, Orlando, Peplau,
Riehl, Rogers, Roy, Travelbee dan Wiedenbach (Alligood, 2014). Orem juga
menyebutkan sejumlah penulis dari displin ilmu lain, diantaranya yang paling
berpengaruh adalah Arnold (1960) dan Kotarbinski (1965) tentang pemikirannya
mengenai kegiatan manusia secara normal, parsons (1937, 1951) yang mempengaruhi
pemikirannya tentang actions (kegiatan). Lonergans (1958) juga mempengaruhi
pemikirannya dan masih banyak lagi ilmuwan yang mempengaruhi dasar pemikiran
Orem (Fawcett, 2005).

C. Pandangan Dunia Mengenai Model Keperawatan Orem


SCDNT Orem telah mencapai tingkat penerimaan yang signifikan oleh masyarakat
keperawatan internasional, terbukti dengan besarnya materi yang dipublikasikan dan
presentasi di International Orem Society World Congresses 2008, 2011, 2012. Pengaruh
SCDNT Orem telah berlanjut di tingkat Internasional melalui penjabaran Nursing
Concept of Practice ke dalam beberapa bahasa dan poliferasi praktik berbasis SCDNT,
pendidikan, dan penelitian di seluruh dunia.

D. Fokus Model Konseptual Dorothea E. Orem


Fokus unik dari teori Orem adalah tindakan yang disengaja oleh perawat meliputi
proses pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi dalam proses
terapeutik kepada individu dan kelompok yang memiliki keterbatasan dalam memenuhi
kebutuhan mandirinya atau memenuhi kebutuhan sesama. Pemenuhan keterbatasan
kemampuan ini yang diberikan secara paripurna dan efektif kepada individu maupun
kelompok, dimana unsur tersebut memiliki keterkaitan dalam mengembalikan ke kondisi
yang normal (Fawcett, 2005).
Orem (1995, dalam Fawcett, 2005) menekankan bahwa alasan mengapa manusia
membutuhkan pertolongan perawat, ini juga menegaskan kepada khalayak umum bahwa
perawat sebagai bentuk lembaga pelayanan masyarakat, dimana bidang keahlian perawat
ada pada manusia sebagai individu dan manusia sebagai kelompok yang memiliki
keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan mandiri. Orem meyakini bahwa semua
manusia itu mempunyai kebutuhan – kebutuhan self-care dan mereka mempunyai hak
untuk mendapatkan kebutuhan itu sendiri, kecuali bila tidak mampu. Para ahli juga
memiliki pandangan tersendiri mengenai konsep self-care diantaranya Meleis (1997)
yang menyatakan self-care sebagai contoh dari kategori kebutuhan dan dia
menerapkannya dalam kategori keperawatan terapeutik dalam teorinya sendiri. Marriner-
tomey (1989) menempatkan self-care pada kategori humanistic. Riehl-Sisca (1989)
mengubahnya menjadi kategori interaksi.
E. Konten Model Konseptual Dorothea Orem
Teori keperawatan yang Orem kemukakan merupakan teori umum yang terdiri
dari tiga teori yang terkait yang meliputi; teori perawatan diri, yang menjelaskan
mengapa dan bagaimana seseorang merawat diri mereka sendiri; teori ketergantungan
perawatan, yang menjelaskan bagamana anggota keluarga dan/atau teman–teman pasien
memberikan perawatan untuk orang yang ketergantungan secara social; teori deficit
perawatan diri, yang menggambarkan dan menjelaskan mengapa orang dapat dibantu
melalui keperawatan dan teori system keperawatan, yang menggambarkan dan
menjelaskan hubungan yang harus dilakukan dan dipelihara untuk menghasilkan
keperawatan.
Menurut Alligood (2014) Orem mengidentifikasi lima premis yang mendasari
teori umum keperawatan yaitu manusia, agen manusia, manusia dewasa , agen manusia
dan grup manusia.

NO Asumsi Analisis
1 Manusia Manusia dipandang sebaga individu dan juga
kelompok yang melakukan aktivitas self care demi
mempertahankan kehidupan, kesehatan, dan
kesejahteraan maka manusia menjalankan fungsi
biologis, simbolik dan sosial merupakan tanggung
jawab individu untuk memenuhinya serta perawat
menjadi agen self care bagi manusia yang sakit atau
cacat.
2 Lingkungan Lingkungan menurut Orem terdiri dari lingkungan
fisik, kimia biologi dan sosial yang dapat
mempengaruhi individu memenuhi kebutuhan
self care secara optimal yang berada disekitar
pasien

3 Sehat Sehat merupakan tanggung jawab individu untuk


mencapainya, bila individu dapat memenuhi
kebutuhan self care-nya secara baik dan optimal
maka individu tersebut dapat dikatakan sehat.
4 Keperawatan Aktifitas perawat sebagai agent self care pasien
serta memenuhi kebutuhan self care secara
therapeutik
Tabel di atas menjelaskan terkait analisis asumsi yang mendasari Orem dalam
pengembangan menjadi preposisi sehingga menjadi teori system keperawatan, teori
deficit perawatan diri, dan teori perawatan diri.

F. Teori Sistem Keperawatan


Selama tahun 1958-1959 Dorothea Orem sebagai seorang konsultan pada bagian
pendidikan Departemen Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraan dan berpartisipasi
dalam suatu proyek pelatihan peningkatan praktek perawat (vokasional). Pekerjaan ini
menstimulasi Orem untuk membuat suatu pertanyaan : “Kondisi apa dan kapan
seseorang membutuhkan pelayanann keperawatan?” Orem kemudian menekankan ide
bahwa seorang perawat itu adalah “Diri sendiri”. Ide inilah yang kemudian
dikembangkan dalam konsep keperawatannya “Self Care”. Pada tahun 1959 konsep
keperawatn Orem ini pertama sekali dipublikasikan. Tahun 1965 Orem bekerjasama
dengan beberapa anggota fakultas dari Universitas di Amerika untuk membentuk suatu
Comite Model Keperawatan (Nursing Model Commitee). Tahun 1968 bagian dari
Nursing Model Commitee termasuk Orem melanjutkan pekerjaan mereka melalui
Nursing Development Conference Group (NDCG). Kelompok ini kemudian dibentuk
untuk menghasilkan suatu kerangka kerja konseptual dari keperawatan dan menetapkan
disiplin keperawatan. Orem Kemudian mengembangkan konsep keperawatanya “self
care” dan pada tahun 1971 dipublikasikan Nursing; Concepts of Practice. Pada edisi
pertama fokusnya terhadap individu, sedangkan edisi kedua (1980), menjadi lebih luas
lagi meliputi multi person unit (keluarga, kelompok dan masyarakat). Edisi ketiga (1985)
Orem menghadirkan General Theory Keperawatan dan pada edisi keempat (1991) Orem
memberikan penekanan yang lebih besar terhadap anak-anak, kelompok dan masyarakat.
Orem mengembangkan teori Self Care Deficit meliputi 3 teori yang berkaitan
yaitu : 1). Self Care, 2). Self care defisit dan 3) nursing system. Ketiga teori tersebut
dihubungkan oleh enam konsep sentral yaitu; self care, self care agency, kebutuhan self
care therapeutik, self care defisit, nursing agency, dan nursing system , serta satu konsep
perifer yaitu basic conditioning factor (faktor kondisi dasar). Postulat self care teori
mengatakan bahwa self care tergantung dari prilaku yang telah dipelajari, individu
berinisiatif dan membentuk sendiri untuk memelihara kehidupan, kesehatan dan
kesejahteraannya.

Gambar 2.2 Struktur konseptual dari teori self-care deficit


(Alligood & Tomey, 2002)
1. Teori Self-care
Teori Self-care yang menggambarkan mengapa dan bagaimana orang-orang
peduli untuk diri mereka sendiri tindakan yang mementingkan orang lain untuk
berkembang dan memanfaatkan kemampuannya agar dapat menggunakan secara tepat,
nyata dan Valid untuk mempertahankan fungsi dengan stabil sesuai perubahan
lingkungan, Self-care digunakan untuk mengontrol atau faktor eksternal dan internal
yang mempengaruhi aktifitas seseorang untuk menjalankan fungsinya dan berperanan
untuk mencapai kesejahteraannya, klien akan mengalami defisit perawatan diri
apabila dia tidak mampu melakukan perawatan secara sendiri , maka perawat akan
membantu klien untuk melakukan tugas perawatan dirinya.
2. Teori Self-Care Deficit
Inti dari teori ini menggambarkan manusia yang memiliki keterbatasan dalam
mencapai taraf kesehatan yang optimal sebagai penerima perawatan yang tidak
mampu memenuhi kebutuhan perawatan dirinya. Perawatan yang diberikan
didasarkan kepada tingkat ketergantungan, yaitu ketergantungan total atau parsial.
Defisit perawatan diri menjelaskan hubungan antar kemampuan seseorang dengan
tuntutan kebutuhan tentang perawatan diri, sehingga dia akan mengalami defisit
perawatan diri apabila tuntutan lebih besar dari kemampuan, Teori defisit perawatan
diri, yang menggambarkan dan menjelaskan mengapa orang dapat dibantu melalui
perawatan.
Self-care deficit adalah sebuah konsep abstrak yang dinyatakan dalam hal
keterbatasan tindakan, memberikan panduan memilih metode untuk membantu dan
memahami peran pasien dalam perawatan diri (Alligood, 2014). Pelaksanaan self-care
deficit dapat diterapkan apabila terjadi penurunan kemampuan dalam perawatan dan
tuntutan dalam peningkatan self-care, baik secara kualitas maupun kuantitas, bisa juga
pada anak yang belum dewasa, atau kebutuhan yang melebihi kemampuan serta
adanya perkiraan. Orem memiliki metode mengatasi masalah sebagai pembimbing
orang lain, memberi support, meningkatkan pengembangan lingkungan untuk
pengembangan pribadi serta mengajarkan atau mendidik pada orang lain.
3. Theory Nursing Sistem
Nursing system didesain oleh perawat didasarkan pada kebutuhan self care
dan kemampuan pasien melakukan self care. Jika ada self care defisit, self care
agency dan kebutuhan self care therapeutik maka keperawatan akan diberikan.
Nursing agency adalah suatu properti atau atribut yang lengkap diberikan untuk
orang-orang yang telah didik dan dilatih sebagai perawat yang dapat melakukan,
mengetahui dan membantu orang lain untuk menemukan kebutuhan self care
terapeutik mereka, melalui pelatihan dan pengembangan self care agency.
Orem mengidentifikasi tiga klasifikasi nursing system yaitu:
a. Wholly Compensatory system
Suatu situasi dimana individu tidak dapat melakukan tindakan self care, dan
menerima self care secara langsung serta ambulasi harus dikontrol dan pergerakan
dimanipulatif atau adanya alasan-alasan medis tertentu. Ada tiga kondisi yang
termasuk dalam kategori ini yaitu; tidak dapat melakukan tindakan self care
misalnya koma, dapat membuat keputusan, observasi atau pilihan tentang self care
tetapi tidak dapat melakukan ambulasi dan pergerakan manipulatif, tidak mampu
membuat keputusan yang tepat tentang self carenya.
b. Partly compensatory nursing system
Suatu situasi dimana antara perawat dan klien melakukan perawatan atau
tindakan lain dan perawat atau pasien mempunyai peran yang besar untuk
mengukur kemampuan melakukan self care.
c. Supportive educative system
Pada sistem ini orang dapat membentuk atau dapat belajar membentuk internal
atau external self care tetapi tidak dapat melakukannya tanpa bantuan. Hal ini juga
dikenal dengan supportive-developmental system.
BAB III

KESIMPULAN

Originalitas teori keperawatan Dorothea E. Orem yaitu berdasarkan sejarah dan latar
belakang, filosofinya yang meyakini bahwa keperawatan merupakan bagian dari pelayanan
kesehatan yang ditujukan kepada orang yang benear-benar membutuhkan pelayanan
perawatan kesehatan karena memiliki gangguan kesehatan dan juga Orem meyakini bahwa
keperawatan memiliki karakteristik sosial dan interpersonal yang mencirikan hubungan
saling membutuhkan kepada pelayanan keperawatan. Orem telah mencapai tingkat
penerimaan yang signifikan oleh masyarakat keperawatan internasional.

Fokus model konseptual Dorothea E. Orem yaitu deficit perawatan diri. Konten
model konseptual Dorothea E. Orem Model teori ini, dimana individu harus merawat dirinya
sendiri ketika mampu, perawat dapat membantu apa bila individu tidak mampu dalam
merawat diriny sendiri. Nilai-nilai keperawatan awal dari pemikiran teori Orem, terdapat
beberapa jumlah elemen konseptual dan teori spesifik yang berhubungan Self Care,
Dependent-Care, and Nursing. Hal ini merupakan konsep teori umum yang menjelaskan
gambaran pada semua tipe praktek keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Orem, DE (2001). Nursing Concept of Practice. The C.V. Mosby Company. St Louis

Universitas Indonesia Nursing Conceptual

Muhlisin, dkk Teori Self Care dari Orem dan Pendekatan, Januari 14, 2019
https://www.academia.edu/35594710/TEORI_SELF_CARE_DARI_OREM_DAN_PENDE
KATAN_DALAM_PRAKTEK_KEPERAWATAN

Anda mungkin juga menyukai