Anda di halaman 1dari 7

METODE GEOLISTRIK

Prakoso Hadi Dharmawan (F1D216001)


Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi
Jl. Lintas Ma. Bulian-Jambi KM 14 Mendalo Darat Jambi 36361

ABSTRAK
Untuk mengetahui unsur yang terkandung dalam tanah tidak mungkin
dilakukan dengan pembongkaran terhadap tanah, karena akan menghancurkan
lapisan tanah itu sendiri, maka dalam hal ini perlu menggunakan alat yang
bagaimana bias mendeteksi (mengetahui keadaan bawah tanah) maka
digunakanlah alat yang bernama restivitimeter (geolistrik), yang kegunaannya
adalah untuk mengetahui karakteristik lapisan batuan bawah permukaan sampai
kedalaman ± 300 m.

PENDAHULUAN
Restivitimeter (Geolistrik)
Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika untuk mengetahui
perubahan tahanan jenis lapisan batuan di bawah permukaan tanah dengan
caramengalirkan arus listrik DC (Direct Current) yang mempunyai tegangan
tinggi kedalam tanah.Injeksi arus listrik ini menggunakan 2 buah Elektroda Arus
A & Byang ditancapkan ke dalam tanah dengan jarak tertentu. Semakin panjang
jarakelektroda AB akan menyebabkan aliran arus listrik bisa menembus lapisan
batuanlebih dalam. Aliran arus listrik tersebut akan menimbulkan tegangan listrik
dalam tanah.Tegangan listrik yang terjadi dipermukaan tanah diukur dengan
menggunakanmultimeter yang terhubung melalui 2 buah Elektroda Tegangan´ M
& N yangjaraknya lebih pendek dari pada jarak elektroda AB. Bila posisi jarak
elektrodaAB diubah menjadi lebih besar maka tegangan listrik yang terjadi pada
elektroda. MN ikut berubah sesuai dengan informasi jenis batuan yang ikut
terinjeksi aruslistrik pada kedalaman yang lebih besar. Kombinasi dari jarak AB/
2, jarak MN/ 2besarnya arus listrik yang dialirkan serta tegangan listrik yang
terjadi akan didapat suatu Harga Tahanan Jenis Semu (Apparent Resistivity) yaitu
tahanan jenisyang terhitung merupakan gabungan dari banyak lapisan batuan di
bawahpermukaan yang dilalui arus listrik (Telford, 1979).
Kegunaan Alat
Untuk mengetahui karakteristik lapisan batuan bawah permukaan
sampaikedalaman ± 300 m, sangat berguna untuk mengetahui kemungkinan
adanyalapisan batuan yang dicari/ diinginkan ataupun lapisan pembawa air,
umumnya yang di cari adalah Confined Aquifer yaitu lapisan Akuifer yang diapit
olehlapisan batuan kedap air ( contohnya lapisan lempung) pada bagian bawah
tanah& bagian atas.Confined aktifer ini mempunyai recharge yang relative jauh,
sehingga ketersedianair tanah dibawah titik bor tidak terpengaruh oleh perubahan
cuaca setempat.
Aplikasi Alat
Alat ini biasa digunakan untuk eksplorasi groundwater (air bawah
tanah),investigasi geoteknik, studi lingkungan, survey geologi, mineral
prospecting,arkeologi, hidrologi, dll

Gambar 1. Alat Resistivitimeter


Teori Resistivitas
Menurut Santoso (2002), teori ini menjelaskan bahwa bila arus listrik searah
dialirkan melalui suatumedium maka perbandingan anrata perbedaan potensial( V
) yang terjadi denganarus ( I ) yang diberikan adalah tetap dan besaranya tetapan
ini tergantung darimedium tersebut. Tatapan ini disebut sebagai tahanan ( R ),
yang dinyatakandalam hubungan matemais sebagai berikut:
Dimana :
K : Konstanta Geometris
Wenner : K = 2pa
Schlumberger : K = p ((r2/b)-(b/4)

Gambar 2. Kerja Teori Resistivitas


METODE PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian, metode yang digunakan adalah metodelangsung
yaitu dengan mengambil data dilapangan , praktek langsung, danmengolah
langsung data hasil praktek tersebut.
Waktu Dan Tempat
Praktikum Geolistrik dilaksanakan selama 2 (dua) hari yang bertempat di
sekitaran Universitas Jambi
Peralatan
Peralatan yang digunakan pada peratikum kali ini adalah :
a) Restivitimeter (1 buah) e). Kabel (4 buah 60 meter)
b) HT (5 buah) f). Paku Kuningan besar (4 buah)
c) GPS (3 buah) g). Aki Kering (1 buah)
d) Palu (4 buah) h). Kertas (1 buah)
i). Bolpoin (1 buah)

HASIL DAN PEMBAHASAN


HASIL

Gambar 3. Data Note Pad


Gambar 4. Hasil Analisis Geolistrik
PEMBAHASAN
Dilapangan, digunakan konfigurasi 4 titik untuk mengukur resistivitas tanah.
Pada dua elektroda, dinamakan A dan B, diberikan voltase yang telah ditentukan.
Dengan voltase ini, arus (I) dan medan potensial diinduksikan kedalam tanah.
Menggunakan dua elektroda lainnya, bernama M dan N, nilai voltase diantara A
dan B dapat diukur. Melalui nilai arus (I), nilai voltase dan penyebaran dari
elektroda (tergantung metode), maka nilai resistivitas (semu) bawah permukaan
dapat diketahui. Menentukan sifat fisik batuan seperti bobot isiasli, bobot isi
kering, bobot isi jenih, berat jenis semu, berat jenis sejati, kadar airasin, Absorpsi,
derajat kejenuhan, porositas dan void ratio. Tetapi untuk melakukan hal tersebut
terlebih dahulu harus menyiapkan peralatan peralatan seperti yang tercantum
diatas dan penyusunan peralatan agar semua bisa berjalan lancar.
Setelah elektroda (paku) tertancap pada posisinya, disambungkan dengan
kabel yang berasal dari alat geolistrik pusat untuk diberi arus. Elekroda yang
sudah tertanam dan disambungkan dengan kabel, menunggu untuk diberi arus dari
operator. Setelah semuanya siap, alat resistivitimeter dinyalakan dan pertama kali
angka pada potensial harus dinol kan terlebih dahulu dengan pengatur nol. Setelah
nol tembak/memberi arus pada elektroda tersebut dan di layar potensial dan arus
akan terlihat sederetan angka dan dicatat (tekan Fuse agar angka tidak berubah
dan gampang dalam pencatatan). Setelah selesai matikan resistivitimeter agar
operator yang lain tidak tersengat listrik, pindah kan elektroda tersebut bergeser
sesuai urutan jarak yang ditentukan, B pindah ke N, N pindah ke M, M pindah ke
A dan A pindah ke tempat baru dan begitu seterusnya sampai panjang lintasan
yang dibutuhkan untuk diambil datanya.
Dari analisis penampang geoistrik yang telah didapatkan dapat diindikasikan
memiliki pola struktur berupa lipatan dengan resistensi batuan yang kuat dan
mengandung sedikit akuifer. Akuifer pada bawah permukaan daerah yang telah
diambildatanya dapat dikatakan sebagai akuifer yag terjebak atau merupakan
suatu jebakan air yang terbawa ke cekungan bawah permukaan yang memilii
litologi pasir dengan porositas dan permeabilitas yang baik dalam menghantarkan
laju air sehingga dapat tersimpan sebagai ar jebakan atau genangan air.

KESIMPULAN
Pemetaan dan sounding geolistrik adalah metode geofisika yang digunakan
untuk memperoleh gambaran resistivitas di bawah permukaan dan dilakukan
tanpa bersifat merusak atau membongkar tanah dan batuan yang akan diteliti.
Resistivitas dari batuan dipengaruhi oleh kandungan mineral, porositas batuan
(jumlah dan struktur), dan kandungan fluida (jumlah dan resistivitas). Karena nilai
resistivitas mempunyai hubungan dengan fluida bawah permukaan,maka metode
geolistrik ini dapat digunakan juga untuk mencari informasi tentang muka air
tanah, pesebaran kelembaban di dalam tanah, dan sebagainya. Pengambilan data
semakin banyak semakin akurat dan teliti dan dibutuhkan kesabaran dan ketelitian
yang ekstra. Serta penguasaan beberapa macam software untuk mengolah data
data dari lapangan.

UCAPAN TERIMA KASIH


Terima kasih saya sampaikan kepada dosen pembimbing dan asisten
laboratorium yang telah memberikan sebagian ilmu dan materi dalam materi
metode geolistrik ini sehingga saya mendapatkan lebih banyak ilmu yang
bermanfaat dan semoga dapat dipergunakan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Santoso, D. 2002. Pengantar Teknik Geofisika. Bandung: Penerbit ITB.
Telford, W.N. dan Geldard, L.P. dan Sherrif, R.E. dan Keys, D.A. 1979. Applied
Geophysics. Cambridge: University Press.

Anda mungkin juga menyukai