Anda di halaman 1dari 4

PRE PLANNING PENDIDIKAN KESEHATAN

GANGGUAN MENTAL ORGANIK (GMO)


DI POLIKLINIK JIWA RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO PROVINSI
JAWA TENGAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Profesi Stase Keperawatan Jiwa

Dosen Pembimbing :
Ns. Sri Padma Sari, S. Kep., MNS
Diyan Yuli Wijayanti, S. Kep., M.Kep

Oleh :
Avinda Deviana
22020118210033

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS XXXII


DEPARTEMEN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
PRE PLANING PENDIDIKAN MENTAL ORGANIK
1. Latar Belakang
Gangguan jiwa adalah suatu keadaan dengan adanya gejala klinis yang
bermakna berupa sindrom pola perilaku dan pola psikologik, yang berkaitan
dengan adanya distress ( tidak nyaman, tidak tentram dan rasa nyeri ),
disabilitas ( tidak mampu mengerjakan pekerjaan sehari - hari ),atau
meningkatnya resiko kematian dan kesakitan. Gangguan jiwa dapat dibedakan
menjadi 3 macam yaitu gangguan jiwa psikotik - organik ( demensia dan
delirium), gangguan jiwa psikotik - non organik ( skizofrenia, waham,
gangguan mood ) dan gangguan jiwa psikotik ( gangguan cemas,
psikoseksual, dan gangguan kepribadian ).
Gangguan mental organik meliputi berbagai gangguan jiwa yang
dikelompokkan atas dasar penyebab yang lama dan dapat dibuktikan adanya
penyakit, cedera atau ruda paksa otak, yang berakibat disfungsi otak Disfungsi
ini dapat berupa cedera primer seperti pada penyakit, cedera, dan ruda paksa
yang langsung atau diduga mengenai otak, atau cedera sekunder seperti pada
gangguan dan penyakit sistemik yang menyerang otak sebagai salah satu dari
beberapa organ atau sistem tubuh.
Angka kejadian (incident rate) dan angka skizofnemia kesakitan
(morbidity rate) berbagai gangguan jiwa. Dalam masyarakat umum terdapat
0,2-0,8% dan retardasi mental antara lain 1-3% WHO melaporkan bahwa 5-
15% dari anak-anak antara 3-15 tahun mengalami gangguan jiwa yang
persistent dan mengganggu hubungan sosial.
Proses keperawatan pada klien dengan masalah kesehatan jiwa
merupakan tantang yang unik karena masalah kesehatan jiwa, mungkin tidak
dapat dilihat langsung seperti pada masalah kesehatan fisik, yang
memperlihatkan gejala yang berbeda, dan muncul oleh berbagai penyebab.
Kejadian masa lalu yang sama dengan kejadian saat ini, tetapi muncul gejala
yang berbeda. Banyak klien dengan masalah kesehatan jiwa tidak dapat
menceritakan hal yang berbeda sama halnya dengan masalah kejiwaan. Oleh
karena itu penting untuk mengetahui perawatan pada gangguan jiwa organic.
2. Topik : perawatan pada gangguan jiwa organik
3. Tujuan
a. Umum : untuk mengetahui perawatan pada gangguan jiwa
organik
b. Khusus :
1) Mengetahui pengertian gangguan jiwa organic
2) Mengetahui etiologi gangguan jiwa organic
3) Mengetahui tanda dan gejala gangguan jiwa organic
4) Mengetahui penatalaksanaan gangguan jiwa organic
5) Mengetahui perbedaan jiwa organic dan gangguan jiwa fungsional
6) Mengetahui macam-macam gangguan jiwa organic
4. Kriteria klien :
a. Klien kooperatif
b. Klien tidak dalam keadaan restrain
c. Klien tidak dalam keadaan pengaruh obat
d. Klien tidak mengenakan infus
5. Struktur kegiatan
a. Tempat : R1. Arimbi
b. Hari/ tanggal : Senin, 17 Desember 2018
c. Waktu : 08.00-09.00
d. Jumlah klien : 37 orang

e. Setting tempat metode TAk :

Keterangan:

: Fasilotator

: Pemberi materi

: Klien

f. Pembagian tugas:
1) Leader : Joko Setyono
2) Fasilitator : Innas, Sulistyaningrum, himatul, Trio
3) Observer : Dwi putri, maida, anteng, avinda
6. Alat/ media yang digunakan : LCD, dan leaflet
7. Tahap pelaksanaan
a. Orientasi
1) Mempersiapkan klien
2) Mempersiapkan materi
3) Memberi salam
4) Memperkenalkan diri
5) Menjelaskan tujuan
6) Kontrak waktu
7) Persetujuan klien

b. Kerja
1) Pelaksanana pendidikan kesehatan
c. Terminasi
1) Evaluasi respon
2) Evaluasi pengetahuan
3) Rencana tindak lanjut
4) Mengucapkan terimakasih dan salam
8. Evaluasi
a. Persiapan :
1) Mempersiapkan pre-planning H-3 sebelum hari pelaksanaan
2) Kontrak waktu dan tempat H-3 sebelum hari pelaksanaan
3) Mempersiapkan media H-3 sebelum hari pelaksanaan
b. Proses
1) Ketepatan waktu kehadiran penyuluh
2) Kesesuaian implementasi dengan rencana yang telah disusun
3) Klien tampak antusias selama mengikuti kegiatan awal sampai akhir
4) Pengetahuan klien mengenai perawatan pada gangguan jiwa organik
meningkat
c. Hasil
1) Klien mengetahui pengertian gangguan jiwa organic
2) Klien mengetahui etiologi gangguan jiwa organic
3) Klien mengetahui tanda dan gejala gangguan jiwa organic
4) Klien mengetahui penatalaksanaan gangguan jiwa organic
5) Klien mengetahui perbedaan jiwa organic dan gangguan jiwa
fungsional
6) Klien mengetahui macam-macam gangguan jiwa organic

Anda mungkin juga menyukai