Anda di halaman 1dari 3

1.

Bentuk kegiatan PHBS di sekolah, tempat kerja, dan fasilitas kesehatan

PHBS di Institusi Pendidikan / Sekolah


1) Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun
Siswa dan guru mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang
mengalir sebelum dan setelah makan, buang air kecil dan besar. Perilaku
cuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun mencegah
penularan penyakt seperti diare, kolera, disentri, typus, cacingan,
penyakit kulit, hepatitis A, flu burung, ISPA, dan lain sebagainya. Cuci
tangan ini dapat dilakukan pada saat sebelum makan, setelah beraktivitas
di luar sekolah, bersalaman dengan orang lain, setelah bersin atau batuk,
setelah menyentuh hewan, dan sehabis dari toilet.

2) Mengonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah


Di sekolah siswa dan guru membeli atau konsumsi makanan atau
jajanan yang bersih dan tertutup di kantin sekolah sehat. Makanan yang sehat
mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan vitamin.

3) Menggunakan jamban yang bersih dan sehat


Jamban yang digunakan oleh siswa dan guru adalah jamban yang
memenuhi syarat kesehatan (leher angsa dengan septictank, cemplung
tertutup) dan terjaga kebersihannya.

4) Olahraga yang teratur dan terukur


Dengan melakukan olahraga secara teratur akan memberikan manfaat
antara lain meningkatkan kemampuan fungsi jantung dan paru, memperkuat
sendi dan otot, mengurangi lemak atau mengurangi kelebihan berat badan,
serta memperlancar peredaran darah, dan manfaat lainnya.

5) Memberantas jentik nyamuk


Memberantas jentik nyamuk di lingkungan sekolah dilakukan dengan
gerakan 3M (menguras, menutup, dan mengubur) tempat-tempat
penampungan air (bak mandi, drum, tempayan, ban bekas, tempat air minum,
dan lain-lain) minimal seminggu sekali.

6) Tidak merokok di sekolah


Merokok di lingkungan sekolah sangat tidak dianjurkan karena rokok
mengandung banyak zat berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan anak
sekolah.

7) Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan


Dilakukan setiap bulan untuk mengetahui pertumbuhan dan
perkembangan anak serta status gizi anak sekolah atau deteksi dini status gizi
buruk maupun status gizi lebih pada usia anak sekolah.

8) Membuang sampah pada tempatnya


Sekolah menyediakan tempat sampah yang berbeda untuk jenis-jenis
sampah organik dan non organik serta membuat tata tertib yang isinya tentang
pemberian denda terhadap siswa-siswi yang membuang sampah di sembarang
tempat.
 Fasilitas Penunjang PBHS di sekolah antara lain :
1. Ketersediaan air bersih yang bebas dari jentik nyamuk
2. Tersedianya kantin sekolah dengan jajanan yang sehat, ketersediaan
jamban yang bersih, tempat dan program olahraga secara teratur dan
terukur, dan adanya banyak tempat sampah.

PHBS di Tempat Kerja


1) Memelihara kebersihan dan kerapihan lingkungan tempat kerja
2) Menggunakan air bersih
3) Menggunakan jamban sehat
4) Membuang sampah pada tempatnya
5) Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun
6) Mengonsumsi makanan dari kantin di lingkungan tempat kerja atau
membawa bekal sehat dari rumah
7) Memberantas jentik nyamuk di lingkungan tempat kerja
8) Melakukan olahraga atau aktivitas fisik secara teratur
9) Tidak merokok di lingkungan tempat kerja

PHBS di Fasilitas / Institusi Kesehatan


1) Menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari di institusi kesehatan
Secara fisik air bersih adalah air tidak keruh, tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak berasa. Sumber air bersih berasal dari air sumur terlindung,
air pompa, mata air terlindung, penampungan air hujan, air ledeng, dan air
dalam kemasan.

2) Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun
Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, setelah buang air
besar dan kecil, sesudah beraktivitas dan/atau setiap kali tangan kotor dengan
menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir.

3) Menggunakan jamban sehat


Saat buang air besar dan kecil menggunakan jamban/WC/kakus leher angsa
dengan tangki septik atau lubang penampungan kotoran.

4) Membuang sampah pada tempatnya


Sampah medis hendaknya di kelola sesuai dengan ketentuan yaitu dihancurkan
dengan incinerator.

5) Tidak merokok di lingkungan institusi kesehatan


Dalam satu batang rokok yang diisapkan akan dikeluarkan 4000 bahan kimia
berbahaya diantaranya:
- Nikotin : menyebabkan ketagihan dan kerusakan jantung serta pembuluh
darah.
- Tar : menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker.
- CO : menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen
sehingga sel-sel tubuh akan mati.
6) Tidak meludah sembarangan

7) Memberantas jentik nyamuk di lingkungan institusi kesehatan


Memberantas jentik di lingkungan institusi kesehatan dilakukan
dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), melalui kegiatan menguras dan
menutup tempat-tempat penampungan air, mengubur barang-barang bekas,
dan menghindari gigitan nyamuk. Langkah ini diharapkan dapat mencegah
terkena penyakit akibat gigitan nyamuk, seperti demam berdarah, cikungunya,
malaria, dan kaki gajah.

Anda mungkin juga menyukai