PENDAHULUAN
Sumber daya alam adalah semua yang terdapat di alam (kekayaan alam) yang
dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi segala kebutuhan hidupnya.
Sumber daya alam terbagi dua yaitu sumber daya alam hayati dan sumber daya
alam non hayati. Sumber daya alam hayati disebut juga sumber daya alam biotik
yaitu semua yang terdapat di alam (kekayaan alam) berupa makhluk hidup.
Sedangkan sumber daya alam non hayati atau sumber daya alam abiotik adalah
semua kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia berupa benda
mati.Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alamnya, baik
sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam non hayati. Kekayaan alam
Indonesia terdapat di permukaan bumi, di dalam perut bumi, di laut dan di udara.
Berdasarkan ketersediaanya sumber daya alam terbagi dalam dua kelompok besar
yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak
dapat diperbarui.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pengertian eksplorasi di "Abad Informasi dan Spiritual" saat ini, juga meliputi
tindakan pencarian akan pengetahuan yang tidak umum atau pencarian akan
pengertian metafisika-spiritual; misalnya tentang kesadaran (consciousness),
cyberspace atau noosphere. Istilah ini dapat digunakan pula untuk mengambarkan
masuknya budaya suatu masyarakat untuk pertama kalinya ke dalam lingkungan
geografis atau budaya dari masyarakat lainnya. Meskipun eksplorasi telah terjadi
sejak awal keberadaan manusia, kegiatan eksplorasi dianggap mencapai
puncaknya pada saat terjadinya Abad Penjelajahan, yaitu ketika para pelaut Eropa
menjelajah ke seluruh penjuru dunia untuk menemukan berbagai daerah dan
budaya baru.
Tahap eksplorasi.
Jenis bahan galian.
Bentuk endapan dan sebaran bahan berharganya
2. Penyelidikan Pendahuluan
a) MEMETAKAN DAERAH KEGIATAN
Pemetaan Topografi
Pemetaan Foto Udara
b) INTERPRETASI KEADAAN GEOLOGI
Stratigrafi Kedudukan Batubara
Struktur Geologi
c) PEMBORAN
Korelasi
Hasil Perhitungan Cadangan
Bentuk Geometri Cadangan
Perkiraan Kualitas
3. Penyelidikan Detail
a) PEMBORAN
Bentuk geometri endapan batubara lebih teliti dan perhitungan cadangan
Anomaly geologi (sesar)
Kualitas batubara (Analisa laboratorium dan sifat batubara)
b) GEOFISIKA
Stratigrafi kedudukan batubara lebih teliti
Struktur geologi
Bentuk endapan batubara
a) Metoda tidak langsung cara geokimia yang mencakup antara lain mengenai
bed rock, soil, air, vegetasi dan stream deposit.
b) Metoda tidak langsung cara geofisika yang mencakup beberapa cara yaitu
cara magnetik (sudah jarang digunakan), gravitasi (sudah jarang digunakan),
cara seismik yang terdiri dari cara reflaksi dan refleksi, cara listrik
(resistifity), dua cara yang terakhir yaitu cara radiokatif yang masih jarang
digunakan, hal ini disebabkan karena cara ini relatif lebih mahal dan lebih
rumit dari cara - cara sebelumnya.
2.4.1 Metode Langsung
Drift = Suatu bukaan mendatar yang dibuat dekat atau pada endapan bijih
yang arahnya sejajar dengan jurus atau dimensi terpanjang dari
endapan bijihnya (dalam pengeboran).
Winze = Lubang bukaan vertikal atau arah miring yang dari “level” ke arah
“level” yang dibawahnya.
Eksplorasi bawah tanah juga dapat dilakukan dengan pengeboran inti. Pengeboran
sumur minyak yang pertama dilakukan oleh Kol. Drake pada tahun 1959 dengan
menggunakan bor (RIG) permanen (tidak dapat dipindah-pindah) dan pada
pengeborannya menggunakan sistem perkusif (tumbuk), pada pengeboran ini
kedalaman maximum yang dapat dicapai adalah 60 ft (+ 20 m) dengan bor lurus
(vertical drilling).
Saat ini pengeboran dilakukan dengan teknik bor putar (rotary drilling) dengan
menara bor yang dapat dipindah-pindah (portablering) dan dilakukan dengan
beberapa cara pengeboran yaitu dengan cara perkusif, rotasi atau dengan perkusif-
rotasi. Pemboran dapat dilakukan di darat maupun di laut (on shore atau off
shore). Pemboran tidak terbatas pada pemboran decara vertikal saja tetapi dapat
dilakukan secara miring (kemiringan dapat mencapai 90o), apabila saat
pengeboran kita menemukan batuan yang keras dan susah ditembus oleh mata
bor, maka dengan teknologi sekarang, pipa yang berada jauh di dalam tanah dapat
dirubah arahnya (dibelokkan) untuk menghidari batuan yang keras tersebut.
a) Metoda Gravitasi
Metoda ini berdasarkan hukum gaya tarik antara dua benda di alam. Bumi sebagai
salah satu benda di alam juga menarik benda-benda lain di sekitarnya. Kalau
sebuah bandul digantung dengan sebuah pegas, maka pegas tersebut akan
merengganng akibat bandulnya mengalami gravitasi, di tempat yang gravitasinya
rendah maka regangan tadi kecil dan di tempat yang gravitasinya besar maka
regangan tadi juga lebih besar. Dengan demikian dapat diperkirakan bentuk
struktur bawah tanah dari melihat besarnya nilai gravitasi dari bermacam-macam
lokasi dari suatu daerah penyelidikan.
Di lapangan besarnya gravitasi ini diukur dengan alat yang disebut gravimeter,
yaitu suatu alat yang sangat sensitif dan presisi. Gravimeter bekerja atas dasar
“torsion balance”, maupun bantuk atau pendulum, dan dapat mengukur perbedaan
yang kecil dalam gravitasi bumi di berbagai lokasi pada suatu daerah
penyelidikan. Gaya gravitasi bumi dipengaruhi oleh besarnya ukuran batuan,
distribusi atau penyebaran batuan, dan kerapatan (density) dari batuan. Jadi kalau
ada anomali gravitasi pada suatu tempat, mungkin di situ terdapat struktur
tertentu, seperti lipatan, tubuh intrusi dangkal, dan sebagainya. Juga jalur suatu
patahan besar, meskipun tertutup oleh endapan aluvial, sering dapat diketahui
karena adanya anomali gravitasi.
b) Metoda Magnetik
Bumi adalah suatu planet yang bersifat magnetik, dimana seolah-olah ada suatu
barang magnet raksasa yang membujur sejajar dengan poros bumi. Teori modern
saat ini mengatakan bahwa medan magnet tadi disebabkan oleh arus listrik yang
mengalir pada inti bumi. Setiap batang magnet yang digantung secara bebas di
muka bumi. Di setiap titik permukaan bumi medan magnet ini memiliki dua sifat
utama yang penting di dalam eksplorasi, yaitu arah dan intensitas. Arah dari
medan magnet dinyatakan dalam cara-cara yang sudah lazim, sedang intensitas
dinyatakan dalam apa yang disebut gamma. Medan magnet bumi secara normal
memiliki intensitas 35.000 sampai 70.000 gamma jika diukur pada permukaan
bumi. Bijih yang mengandung mineral magnetik akan menimbulkan efek
langsung pada peralatan, sehingga dengan segera dapat diketahui.
Metoda eksplorasi dengan magneti sangat berguna dalam pencarian sasaran
eksplorasi sebagai berikut :
Mencari endapan placer magnetik pada endapan sungai
Mencari deposit bijih besi magnetik di bawah permukaan
Mencari bijih sulfida yang kebetulan mengandung mineral magnetit sebagai
mineral ikutan
Intrusi batuan basa dapat diketahui kalau kebetulan mengandung magnetit
dalam jumlah cukup
Untuk dapat mengetahui ketebalan lapisan penutup pada suatu batuan beku
yang mengandung mineral magnetik.
C ) Metoda Seismik
d ) Metode Geolistrik
Dalam metoda ini yang diukur adalah tahanan jenis (resistivity) dari batuan. Yang
dimaksud dengan tahanan jenis batuan adalah tahanan yang diberikan oleh masa
batuan sepanjang satu meter dengan luas penampang satu meter persegi kalau
dialiri listrik dari ujung ke ujung, satuannya adalah Ohm-m2/m atau disingkat
Ohm-meter.
Dalam cara pengukuran tahanan jenis batuan di dalam bumi biasanya dipakai
sistem empat elektrode yang dikontakan dengan baik pada bumi. dua elektrode
dipakai untuk memasukan arus listrik ke dalam bumi, disebut elektrode arus
(current electrode) disingkat C, dan dua elektrode lainnya dipakai untuk mengukur
voltage yang timbul karena arus tadi, elektrode ini disebut elektrode potensial atau
“potential electode” disingkat P. ada beberapa cara dalam penyusun ke empat
elektode tersebut, dua diantaranya banyak yang dipakai adalah cara Wenner dan
cara Shlumberger.