WMJ (Warmadewa Medical Journal), Vol.2 No.1 Mei 2017, Hal. 1-10
Abstrak
Hiperkolesterolemia merupakan kelainan metabolisme lemak yang dianggap sebagai faktor yang berkontribusi
dalam peningkatan risiko PJK. Biji pepaya diduga memiliki aktivitas hipolipidemik karena mengandung
senyawa fitokimia yang berpengaruh pada metabolisme lemak. Penelitian ini menggunakan model
eksperimental randomized pretest-posttestcontrol-group design terhadap 30 ekor tikus yang
hiperkolesterolemia setelah diinduksi pakan tinggi kolesterol selama 48 hari. Tikus tersebut dibagi ke dalam 3
kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (P 0), kontrol positif (P1), dan kelompok perlakuan (P2).Aktivitas
antihiperkolesterolemik dinilai melalui pengukuran kadar kolesterol total dan SGPT pretest dan posttest.
Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak air biji pepaya dosis 300 mg/kg/hari mampu menurunkan kadar kolesterol
total sebesar 13,39% dan kadar SGPT sebesar 31,4% (p<0,05). Uji One Way Anova menunjukkan bahwa
kadar kolesterol total dan SGPT posttest antar kelompok berbeda bermakna (p<0,05). Uji LSD menunjukkan
bahwa pemberian ekstrak air biji pepaya dapat secara signifikan menurunkan kadar kolesterol total pada tikus
yang hiperkolesterolemia jika dibandingkan dengan kelompok placebo. Kadar tersebut tidak berbeda
signifikan dengan kelompok yang diberi simvastatin (beda rerata 0,6 mg/dL; p>0,05). Penurunan kadar SGPT
diketahui berbeda bermakna jika dibandingkan kelompok placebo. Hasil tersebut dapat membuktikan bahwa
pemberian ekstrak air biji pepaya dapat menurunkan kadar kolesterol total dan SGPT pada tikus putih jantan
galur wistar yang hiperkolesterolemia.
Kata Kunci: hipekolesterolemia, ekstrak biji papaya, kolesterol total, SGPT.
Abstract
[Aqueous Extract of Papaya (Carica Papaya) Seeds Decreased Total Cholesterol and Alanine
Aminotransferase (Alt) Levels in Hypercholesterolemic Male Wistar Rats]
Hypercolesterolemic is fat metabolism disorder which contributes to increase the risk of CHD. Papaya
seeds issuspected having anti-hipercholesterolemic activity, because contains several phytochemical
compounds. This study uses a model of experimental randomized pretest-posttestcontrol-group design in 30
rats that had induced hypercholesterolemia with high cholesterol diet for 48 days. Rats were divided into 3
groups: negative control (P0), positive control (P1), and the treatment group (P2). Antihypercholesterolemic
activities were assessed through total cholesterol and ALT pretest and posttest levels. Results of this study has
shown that aqueous extract of papaya seeds dose 300 mg/kg/day can reduce total cholesterol by 13.39% and
ALT by 31.4% (p<0.05). One Way ANOVA test showed that the levels of total cholesterol and SGPT posttest
are significantly different between groups (p<0.05). Further test with LSD showed that the aqueous extract of
papaya seeds can significantly reduce total cholesterol when compared to P 0. These results do not differ
significantly from group that given simvastatin (mean difference 0.6 mg/dL; p>0.05). Decreased levels of ALT
are also known significantly different when compared to P 0.These result proved that aqueous extract of Carica
papaya seeds can decreased total cholesterol and ALT levels in hypercholesterolemic male wistar rats.
WMJ (Warmadewa Medical Journal), Vol.2, No.1, Mei 2017, p-ISSN 2527-4627, e-ISSN 2579-9010
DOI: 10.22225/WMJ.2.1.73.1-10
WMJ (Warmadewa Medical Journal), Vol. 2 No. 1, Mei 2017, Hal.2
WMJ (Warmadewa Medical Journal), Vol.2, No.1, Mei 2017, p-ISSN 2527-4627, e-ISSN 2579-9010
DOI: 10.22225/WMJ.2.1.73.1-10
WMJ (Warmadewa Medical Journal), Vol. 2 No. 1, Mei 2017, Hal.3
pepaya tersebut dimaserasi dengan 1000 minum ad libitum). Pada proses ini, tikus
mL aquadest diatas water bath. Maserasi dianastesi menggunakan ketamine 50 mg/
dilakukan selama 72 jam pada suhu ruang. mL. Pengukuran kadar ini dilakukan di UPT
Pada saat proses maserasi dilakukan, wadah Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Bali
harus ditutup rapat dan terlindung dari pada Bulan September 2016.
cahaya sambil diaduk menggunakan stirer. Kadar kolesterol total diketahui
Setelah didiamkan selama 1 hari, melalui metode Cholesterol Oxidase-
rendaman tersebut disaring menggunakan Peroxidase Aminoantipyrine Phenol
kertas saring. Maserat yang diperoleh (CHOD-PAP), dimana kadar kolesterol total
disimpan dalam toples kaca bersih, normal pada tikus berkisar antara 10-54 mg/
sedangkan ampasnya kembali dimaserasi dL [9]. Tikus dikatakan hiperkolesterolemia
menggunakan prosedur yang sama jika kadar kolesterol total mencapai ≥130
[10]
sebanyak 3 kali dengan kuantitas pelarut mg/dL . Kadar SGPT diukur
yang sama hingga larutan menjadi jenuh. menggunakan metode IFCC (International
Seluruh maserat digabungkan dan diuapkan Federation of Clinical Chemistry), dimana
dengan menggunakan oven pada suhu 60oC kadar SGPT normal pada tikus berkisar
selama 1 minggu hingga diperoleh ekstrak antara 17,5-30,2 U/L [11].
kental biji pepaya. Ekstrak tersebut Proses pengukuran kadar kolesterol
ditimbang dan disimpan pada wadah bersih total dan SGPT ini dilakukan sebanyak 2
yang kedap air dan udara dalam lemari kali, yaitu setelah tikus diinduksi
pendingin hingga saat digunakan. hiperkolesterolemia dengan pakan tinggi
kolesterol atau pengukuran sebelum
Induksi Hiperkolesterolemia perlakuan (pretest) dan pengukuran setelah
Sebanyak 30 ekor tikus tersebut tikus-tikus yang terdiagnosa hiper-
kemudian dibagi rata secara acak ke dalam kolesterolemia tersebut diberikan perlakuan
3 kelompok yang terdiri dari kelompok spesifik pada tiap-tiap kelompok (posttest).
kontrol positif (P0), kelompok kontrol
negatif (P1), dan kelompok perlakuan (P2). Pemberian Perlakuan pada Tiap
Selanjutnya tikus-tikus di tiap kelompok Kelompok
tersebut diinduksi hiperkolesterolemia Sebanyak 30 ekor tikus yang
dengan menggunakan campuran lemak babi hiperkolesterolemia diberikan perlakuan
6%, kuning telur bebek 1,5%, minyak yang berbeda selama 10 hari berturut-turut.
goreng curah 6% dan pakan standar hingga Kelompok P0 diberikan larutan pembawa
100%. Diet tinggi lemak ini diberikan CMC-Na 0,5% peroral (p.o) sekali sehari,
sebanyak 20 g/ekor/hari selama 30 hari dan kelompok P1 diberikan suspensi simvastatin
air ad libitum. Terhadap seluruh sampel p.o 1,8 mg/kg/hari, dan kelompok P2
pada masing-masing kelompok diinduksi diberikan ekstrak air biji Carica papayap.o
dengan komposisi lemak babi, kuning telur 300 mg/kg/hari. Selama proses pemberian
bebek, dan minyak goreng curah yang sama perlakuan ini, masing-masing kelompok
dilanjutkan dengan metode sonde selama 18 tetap diberikan diet standar sebanyak 20g/
hari dengan tetap memberikan pakan ekor/hari.
standar sebanyak 20 g/ekor/hari.
Analisis Statistik
Pengukuran Kadar Kolesterol Total dan Analisis untuk membandingkan kadar
SGPT kolesterol total maupun kadar SGPT
Pengukuran kadar kolesterol total dan sebelum dan setelah perlakuan pada masing
SGPT dilakukan setelah dilakukan -masing kelompok dilakukan dengan
pengambilan darah menggunakan spuit 1cc menggunakan uji t berpasangan. Perbedaan
melalui jantung tikus yang sebelumnya bermakna ditunjukkan dengan nilai p<0,05
[12]
telah dipuasakan selama 12 jam (tanpa .
pemberian makan apapun kecuali air
WMJ (Warmadewa Medical Journal), Vol.2, No.1, Mei 2017, p-ISSN 2527-4627, e-ISSN 2579-9010
DOI: 10.22225/WMJ.2.1.73.1-10
WMJ (Warmadewa Medical Journal), Vol. 2 No. 1, Mei 2017, Hal.4
WMJ (Warmadewa Medical Journal), Vol.2, No.1, Mei 2017, p-ISSN 2527-4627, e-ISSN 2579-9010
DOI: 10.22225/WMJ.2.1.73.1-10
WMJ (Warmadewa Medical Journal), Vol. 2 No. 1, Mei 2017, Hal.5
WMJ (Warmadewa Medical Journal), Vol.2, No.1, Mei 2017, p-ISSN 2527-4627, e-ISSN 2579-9010
DOI: 10.22225/WMJ.2.1.73.1-10
WMJ (Warmadewa Medical Journal), Vol. 2 No. 1, Mei 2017, Hal.6
WMJ (Warmadewa Medical Journal), Vol.2, No.1, Mei 2017, p-ISSN 2527-4627, e-ISSN 2579-9010
DOI: 10.22225/WMJ.2.1.73.1-10
WMJ (Warmadewa Medical Journal), Vol. 2 No. 1, Mei 2017, Hal.7
WMJ (Warmadewa Medical Journal), Vol.2, No.1, Mei 2017, p-ISSN 2527-4627, e-ISSN 2579-9010
DOI: 10.22225/WMJ.2.1.73.1-10
WMJ (Warmadewa Medical Journal), Vol. 2 No. 1, Mei 2017, Hal.8
selular [23]. Untuk itu efek antioksidan baik pemberian simvastatin. Akan tetapi,
pada senyawa polifenol, flavonoid, dan diperlukan penelitian lebih lanjut untuk
tannin yang terkandung dalam ekstrak air melihat keadaan jaringan secara
biji pepaya yang digunakan dalam makroskopis. maupun mikroskopis setelah
penelitian ini dapat memegang peranan dilakukan biopsi untuk memastikan
dalam mengatasi proses inflamasi yang pengaruh pemberian ekstrak air biji pepaya
terjadi pada hepatosit. terhadap jaringan hati.
Sebagaimana diketahui bahwa pada
penderita hiperkolesterolemia, fungsi SIMPULAN
metabolisme hati akan terganggu akibat Hasil yang diperoleh pada penelitian
adanya akumulasi asam lemak bebas dalam ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak
hepatosit [2]. Akumulasi asam lemak bebas air biji pepaya dapat menurunkan kadar
dalam hepatosit dapat memicu proses kolesterol total dan SGPT secara signifikan
inflamasi melalui mediator pro- jika dibandingkan kelompok yang hanya
1
inflamasi .Senyawa fenolik diketahui dapat diberikan placebo berupa larutan pembawa
menurunkan kadar ROS dan membatasi CMC-Na 0,5%. Penurunan kolesterol total
respon inflamasi melalui beberapa bahkan diketahui sama dengan penurunan
mekanisme, terutama melalui reduksi kadar kolesterol total akibat pemberian
langsung radikal bebas dan ROS lainnya simvastatin, yaitu agen farmakologi yang
(scavenging action), penghambatan ROS sudah umum digunakan dalam terapi
untuk menghasilkan enzim pro-inflamasi, hiperkolesterolemia. Hasil ini menunjukkan
dan pengkelatan ion logam transisi [23]. bahwa ekstrak air biji pepaya dapat
Namun senyawa polifenol yang paling dipertimbangkan sebagai salah satu agen
efektif dalam proses ini adalah hipolipidemik yang potensial untuk
polyhydroxylatedfenolat seperti flavonoid24 dikembangkan.
dan proanthocyanidins [23].
Penelitian yang dilakukan oleh UCAPAN TERIMA KASIH
Gonzales et al (2011) mendukung hal Terima kasih disampaikan kepada
tersebut, dimana disebutkan bahwa Dr.dr. Bagus Komang Satriyasa, M.Repro.
flavonoid dan senyawa polifenol lainnya selaku Pembimbing I; Dr.dr.I Wayan Putu
memiliki efek antiinflamasi. Mekanisme Sutirta Yasa, M.Si. selaku Pembimbing II.
antiinflamasi ini telah dipelajari terutama Ucapan terimakasih juga ditujukan kepada
dalam sel myeloid, dimana efek dominan Dr.dr. I Made Jawi, M. Kes., Prof. dr.
adalah dengan penghambatan NF-kB I.G.M. Aman, Sp.FK, dan dr. Desak Made
signaling dan downregulation dari ekspresi Wihandani, M.Kes., dosen dan staf pegawai
penanda proinflamasi [24]. di Magister Biomedik Universitas Udayana.
Telah disebutkan bahwa SGPT
merupakan indikator biokimia dini yang DAFTAR PUSTAKA
dapat menginterpretasikan kondisi organ 1. Al-Jameil, N., Khan, F.A., Arjumand,
hati. Penurunan kadar SGPT setelah S., Khan, M.F., and Tabassum, H.
pemberian ekstrak biji pepaya dapat (2014). Associated Liver Enzymes with
menjadi hipotesa awal bahwa ekstrak HyperlipidemicProfie in Type 2
tersebut dapat memberikan efek Diabetes Patients. Int J ClinExpPathol, 7
hepatoprotektif. Perbedaan kadar SGPT (7), 4345-4349.
pada kelompok P2 dan P1 menunjukkan 2. Krisnansari, D., Sulistyo, H., dan Ati,
bahwa penggunaan ekstrak air biji papaya V.R.B. (2014). Efek Propolis Terhadap
dapat menurunkan kadar kolesterol total Fungsi dan Perlemakan Hati Tikus Putih
pada tikus yang hiperkolesterolemia namun (Rattusnorvegicus) Model
tidak memberikan efek peningkatan kadar Hiperkolesterolemia. Penel Gizi Makan,
SGPT pada tikus tersebut sebagaimana 37(1), 77-85.
ditunjukkan pada kelompok P1 akibat 3. Talbert, R.L. (2008). Hyperlipidemia.
WMJ (Warmadewa Medical Journal), Vol.2, No.1, Mei 2017, p-ISSN 2527-4627, e-ISSN 2579-9010
DOI: 10.22225/WMJ.2.1.73.1-10
WMJ (Warmadewa Medical Journal), Vol. 2 No. 1, Mei 2017, Hal.9
In: Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., 11. Sadikin M. (2008). Biokimia Enzim.
Matzke, G.R., Wells, B.G., Posey, L.M., Jakarta: Widya Medika.
editors. Pharmacotherapy: A 12. Dahlan, M. S. (2012). Statistika untuk
Pathophysiologic Approach (pp.778- Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta:
780). 7th Ed. USA: The McGraw-Hill SalembaMedika. pp. 167-174, 184-187,
Companies. 189-208.
4. Nwodo, N.J., Nnadi, C.O., Ibezim, A., 13. Afolabi, I.S., Akuiyibo, S.M., Rotimi,
Mbah, C.J. (2007). Plants with S.O., and Adeyemi, A.O. (2011). Invivo
Hypolipidaemic Effects from Nigerian Evaluation of Lipid and Antioxidants
Flora. Intech, 7(2), 241-225. Qualities of Carica papayaSeed Oil.
5. Baskaran, G., Salvamani, S., Ahmad, Journal of Natural Products, 4(1), 125-
S.A., Shaharuddin, N.A., Pattiram, P.D., 135.
and Shukor, M.Y. (2015). HMG-Coa 14. Sweetman, S.C. (2009). Martindale: The
Reductase Inhibitory Activity and Complete Drug Reference. Thirty-sixth
Phytocomponent Investigation of Edition. USA. Pharmaceutical Press. pp.
BasellaalbaLeafExtract as a Treatment 2264.
for Hypercholesterolemia. Drug Design, 15. Raymond, C.R. and Paul, S. (2008).
Development and Therapy,15(9), 509- Handbook of Pharmaceutical Excipient.
517. 4th Ed. USA: Pharmaceutical Press.
6. Nale, L.P., More, P.R., More, B.K., 16. Suyatna, F.D. (2011). Hipolipidemik.
Ghumare, B.C., Shendre, S.B. and Mote, Dalam: Gunawan, S.G., Nafrialdi, R.S.,
C.S. (2012). Protective Effect of Carica Elysabeth. 2011. Farmakologi dan
papaya L. Seed Extract in Gentamicin Terapi. Edisi Kelima. Jakarta: Bagian
Induced Hepatotoxicity and Farmakologi Fakultas Kedokteran
Nephrotoxicity in Rats. Int J Pharm Bio Universitas Indonesia. p. 373-388.
Sci, 3(3), 508-515. 17. Lacy, C.F., Amstrong, L.L., Goldman,
7. Abolaji, A.O., Adebayo, A.H., and M.P., and Lance L.L. (2011). Drug
Odesanmi, O.S. (2007). Effect of Information Handbook. Twentieth
Ethanolic Extract of Parinaripolyandra Edition. USA: Lexicomp’s. p. 1370-
(Rosaceae) on Serum Lipid Profile and 1372.
Some Electrolytes in Pregnant Rabbits. 18. Nwangwa, E.K. and Ekhoye, E.I.
Research Journal of Medicinal (2013). Anti-Hyperlipidemic Activity of
Plants,7(1), 121 -127. Aqueous Extract of Carica papaya Seed
8. Elgadir, M.A., Salama, M., and Adam, in Albino Rats fed with High Fat Diet.
A.(2008). Carica Papaya as a Source of Current Trends in Technology and
Natural Medicine and Its Utilization in Science, 3(2), 1-6.
SelectedPharmacetical Applications. 19. Nwanjo, H.U. (2007). Free Radicals
International Journal of Pharmacy Scavenging Potential of The Aqueous
andPharmaceutical Sciences, 6(1), 881- Extract Of Viscum Album (Mistletoe)
884. Leaves In Diabetic Wistar Rats
9. Ratnayanti, D. (2011). “Pemberian Hepatocytes. Internet Journal of
Growth Hormone Memperbaiki Profil Nutrition and Wellness, 1(1), 1-4.
Lipid dan Menurunkan Kadar MDA 20. Venkateshwarlu, E., Dileep, Reddy,
(Malondyaldehide) pada Tikus Jantan R.K., and Sandhya. (2013). Evaluation
yang Dislipidemia” (Tesis). Denpasar: of Anti Diabetic Activity of Carica
Universitas Udayana. Papaya Seeds on Streptozotocin-Induced
10. Agustina, S. (2015). “Pemanfaatan Type-II Diabetic Rats. J A dv Sci Res, 4
Kitosan Kulit Udang Sebagai Penurun (2), 4-41
Kadar Kolesterol Darah Tikus Sprague 21. Gato, N., Kadowaki, A., Hashimoto, N.,
Dawley” (tesis). Denpasar: Universitas Yokoyama, S., Matsumoto, K. (2013).
Udayana. Persimmon Fruit Tannin-Rich Fiber
WMJ (Warmadewa Medical Journal), Vol.2, No.1, Mei 2017, p-ISSN 2527-4627, e-ISSN 2579-9010
DOI: 10.22225/WMJ.2.1.73.1-10
WMJ (Warmadewa Medical Journal), Vol. 2 No. 1, Mei 2017, Hal.10
WMJ (Warmadewa Medical Journal), Vol.2, No.1, Mei 2017, p-ISSN 2527-4627, e-ISSN 2579-9010
DOI: 10.22225/WMJ.2.1.73.1-10