Heri Hermansyah
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan
E-mail: herimj23@yahoo.com
ABSTRAK
Konteks: Cognitive Behavioral Therapy (CBT) telah banyak digunakan sebagai srategi terapi
yang efektif dan efesien dalam penanganan berbagai gangguan mental di negara-negara maju
dan berkembang. Namun, setiap modifikasi dari pelayanan konseling CBT yang diberikan
pada keluarga khususnya keluarga dengan konflik pernikahan tentunya akan memiliki tingkat
efektivitas yang berbeda-beda, sehingga perlu kajian ilmiah yang dapat memberikan
gambaran seberapa efektif konseling CBT yang diberikan pada keluarga walaupun dengan
berbagai modifikasi. Tujuan: Kajian ini betujuan untuk meninjau dan menganalisis secara
sistematis mengenai efek-efek CBT pada keluarga dengan konflik pernikahan dengan
mempertimbangkan modifikasi pada isi dan lama sesi yang diberikan. Metode: Kajian ini
dirancang sebagai literature review dengan mengumpulkan sumber literatur yang didapatkan
dari database TOJDAC, SCI, International Journal of Medical Research & Health Sciences,
IJHCS, dan Iranian Journal of Educational Sociology dengan menetapkan kriteria inklusi dan
eksklusi. Hasil: Rata-rata keluarga atau pasangan yang mendapatkan konseling CBT lebih
unggul dalam menanggulangi/mengatasi konflik dalam keluarga khususnya konflik
pernikahan dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan terapi.
1
untuk mengatasi gangguan psikologis dan Meskipun terapi konseling keluarga
konflik pasangan/keluarga. CBT pada dengan pendekatan CBT secara teoritis
pasangan atau keluarga dalam hal ini cukup efektif, namun efektivitas dampak
ditekankan pada perubahan perilaku yang diberikan secara nyata masih perlu
anggota keluarga dengan memodifikasi diulas kembali dengan melakukan
gejala atau akibat dari suatu tindakan. literature review untuk mendukung
Perubahan yang dimaksud adalah pengaplikasian metode terapi konseling ini
penghilangan perilaku yang tidak sesuai pada berbagai instansi pelayanan
menjadi perilaku positif. Adapun kesehatan mental/jiwa khususnya di RSJ
Pemberiran terapi CBT pada keluarga Provinsi Jawa Barat.
dimaksudkan untuk mengatasi konflik
METODE
dalam keluarga yang berpotensi cukup
besar menjadi faktor pencetus salah satu Kajian ini dirancang dengan menggunakan
pihak berisiko menderita gangguan desain literature review dengan sumber
psikologis seperti misalnya depresi dan literatur yang didapatkan dari database
ansietas, bahkan bunuh diri (Karademas, TOJDAC, SCI, International Journal of
2007; Poulsen et al, 2014 dikutip dalam Medical Research & Health Sciences,
Aghdam, 2017). IJHCS, dan Iranian Journal of
Educational Sociology dengan mesin
Dengan adanya pelayanan konseling CBT
pencari Google Scholar. Adapun kata
diharapkan dapat membantu pasangan
kunci yang digunakan dalam proses
atau keluarga untuk menangani masalah
pencarian sumber literatur adalah cognitive
dengan membantu membentuk pola-pola
behavioral, family therapy, marital
pemikiran yang sehat mengenai situasi
conflicts. Pemilihan dan pemilahan sumber
hidup yang sedang dialami. Terapi ini
literatur yang digunakan sebagai bahan
menfokuskan pada pemikiran, perasaan
kajian dalam kajian ini ditentukan
dan tingkah laku seseorang dengan
berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi
pertimbangan bahwa bila pemikiran
sebagai berikut: Kriteria inklusi: Studi
diarahkan ke arah positif, maka seseorang
dengan desain randomized controled trial
akan dapat mengubah perasaan menjadi
atau quasi experimental, free full text,
lebih tenang dan menerima, serta dapat
dipublikasikan minimal 5 tahun terakhir
merancang tindakan yang lebih berkesan
(2013-2018). Kriteria eksklusi: sampel
untuk menyelesaikan konflik yang terjadi
yang digunakan bukan keluarga/pasangan
(Mey, 2009; Joseph, 2009).
dengan konflik pernikahan, literatur
2
tidak/belum terpublikasi, judul dan abstrak dapat dilihat pada gambar berikut:
tidak sesuai. Adapun alur pemilihannya
Google
Schollar
Literatur eksklusi:
4 literatur memiliki
Literatur (n=17) sampel tidak sesuai
8 literatur judul dan
abstrak tidak sesuai
1 literatur belum
4 literatur yang terpublikasi
menjadi bahan kajian
3
metode CBT cukup efektif dalam suami istri yang memiliki masalah pada
mengatasi konflik yang terjadi dalam kesetiaan pasangan. Jumlah sesi terapi
hubungan pernikahan, namun dengan yang diberikan yaitu 10 sesi dengan lama
kriteria dan proporsi sampel yang berbeda- 90 menit, yang dilakukan dua kali
beda, juga termasuk sesi terapi yang seminggu. Adapun sesi terapinya secara
diberikan. Untuk isi atau konten pada umum menfokuskan pada terjalinnya
setiap sesi yang digunakan peneliti dari interaksi positif antar pasangan untuk
keempat studi yang diulas di sini adalah mengatasi distres pernikahan dan
hampir sama, namun terdapat beberapa peningkatan ketrampilan emosional
modifikasi konten/isi yang disesuaikan pasangan. Kekurangan dari studi ini adalah
dengan tingkat kebutuhan konseli. tidak dilakukannya follow up keberhasilan
tindakan selama kurung waktu tertentu.
Pada studi yang dilakukan oleh Maleki et
al (2017) secara umum sesi terapinya Studi yang dilakukan oleh Aghdam
menitik beratkan pada terciptanya (2017), pemberian terapi CBT dilakukan
keakraban antar pasangan. Namun sebanyak 8 sesi. Terdapat salah satu sesi
kekurangannya adalah peneliti tidak dari studi ini yang memuat konten tentang
menyebutkan berapa lama waktu yang piramida kebutuhan dasar Maslow, yang
dibutuhkan dalam setiap sesinya. mana tidak ditemukan pada ketiga studi
Meskipun demikian studi yang dilakukan lainnya. Adapun inti dari sesi terapi dalam
oleh Maleki et al memiliki kelebihan yang studi ini menekankan pada perbaikan
tidak dilakukan oleh peneliti pada ketiga ketidakpuasan dalam menjalani biduk
studi lainnya. untuk menunjang efektivitas pernikahan. Adapun kekurangan dari studi
teraapi CBT yang telah diujikan, Maleki et ini adalah tidak dilakukannya follow up
al melakukan follow up secara berkala keberhasilan tindakan selama kurung
pada kelompok eksperimen, dan hasilnya waktu tertentu. Peneliti juga tidak
menunjukan bahwa dampak positif (hasil menyebutkan berapa lama waktu yang
signifikan) dari dilakukannya terapi dibutuhkan untuk setiap sesi terapi.
konseling CBT tidak berubah dalam
Rajani et al (2016) dalam studinya,
periode waktu yang sudah ditentukan.
memberikan terapi konseling pada
Selanjutnya adalah studi yang dilakukan pasnagan yang mengalami konflik pada
oleh Honari & Shamoli (2017). Dalam pernikahannya dengan menggunakan
studinya, Honari & Shamoli memberikan pendekatan CBT. Pada studi ini CBT
terapi konseling CBT pada pasangan dilakukan sebanyak 12 sesi, dimana setiap
4
sesinya dilakukan selama 70 menit, dan dampak pada perbaikan hubungan
untuk waktu sessi berikutnya ditentukan pernikahan dengan meningkatkan
pada akhir setiap sesi. Pada pelaksananaan kemampuan emosional, kesejateraan
CBT ini, terdapat satu topik sesi yang psikologis, keintiman, dan kualitas hidup
tidak ditemukan pada ketiga studi lainnya setiap pasangan.
yang telah diulas sebelumnya yaitu pada
Kajian literatur ini memberikan bukti yang
sesi ke-9 konseli diberikan pelatihan
mendukung keefektifan terapi konseling
keterampilan dalam mengotrol marah.
keluarga dengan pendekatan CBT dalam
Karena pada dasarnya konflik yang terjadi
menangani konflik yang terjadi dalam
dalam keluarga banyak dipicu oleh sebab
hubungan pernikahan. Namun demikian,
ketidakmampuan pasangan dalam
masih dibutuhkan studi lebih lanjut terkait
mengendalikan amarah. Adapun
perbadingan metode CBT dengan terapi
kekurangan dari studi ini adalah tidak
modalitas keluarga lainnya untuk
dilakukannya follow up keberhasilan
mendukung efektivitas metode CBT yang
tindakan selama kurung waktu tertentu.
tidak hanya ditujukan pada pasangan atau
Ringkasan mengenai review dari studi keluarga secara khusus akan tetapi secara
CBT yang dimasukkan sebagai literatur umum.
kajian di sini dapat dilihat pada tabel 1
DAFTAR PUSTAKA
yang telah dilampirkan pada akhir halaman
kajian literatur ini. Aghdam, Leila. (2017). Effectiveness Of
Cognitive-Behavioral Therapy On
KESIMPULAN The Reduction Of Marital
Disaffection Of Women Filling For
Keempat literatur yang diulas dalam kajian Divorce. Since Arena Publications
literatur ini merupakan hasil studi yang International Journal Of
Philosophy And Social-
secara keseluruhan menunjukkan
Psychological Science. Vol 3 (6):
efektivitas dari pemberian intervensi 1-7.
berupa terapi konseling dengan pendekatan
Goldenberg, H & Goldenberg, I. (2008).
CBT pada pasangan/keluarga yang sedang Family Therapy: An Overview, 5th
mengalami konflik atau kekacauan dalam Edition. Belmont, CA: Thomson
Brooks.
hubungan. Keempat studi tersebut
menunjukkan hasil bahwa dengan adanya Honari, Aida & Shamoli, Laila. (2017).
The Effectiveness Of Cognitive
pemberian intervensi CBT pada
Behavioural Couple Theraphy On
pasangan/keluarga mampu memberikan Marital Stress And Emotional
5
Skills Of Indifel Couples In Shiraz. Mey, See Ching. (2009). Pendekatan
International Journal Of Medical Konseling. Kuala Lumpur:
Research & Health Science. Vol 6 Lembaga Kaunselor.
(2): 83-90.
Rajani, Amir Ali et al. (2016). The Effect
Joseph, Avy. (2009). Cognitive Behavior Of Cognitive Behavioral Couple
Therapy. UK: Capstone Publishing Theraphy On Reduction Of Marital
Ltd. Conflicts And Burnout Of Couples.
The Turkish Online Journal Of
Karademas, E. (2007). Positive and Design, Art And Communication.
Negative Aspects of Well-being. Vol Special Edition: 1649-1655.
Common and Spesific Preditors:
Personality and Individual.
6
Tabel 1: Ringkasan Review dari Studi Cognitive Behavioral Therapy
Peneliti/Tang Metodologi/ Judul Studi Partisipan Tujuan/Hipot Jumlah Sesi Lama Follow up Kesimpulan Hasil Efek
gal/ Lokasi Jenis Studi esis Konseling Konseling/Sesi CBT
Aghdam Quasi Effectivenes 30 wanita Menjawab 8 sesi Tidak disebutkan Tidak ada Metode CBT cukup efektif
(2017) Ekperimental s of yang pertanyaan berapa lama dalam menurunkan skor
Taheran Iran cognitive- mengujakan apakah CBT waktu yang ketidakpuasan pernikahan
behavioral perceraian memiliki dibutuhkan pada pada kelompok ekperimen
therapy on di distrik dampak pada setiap sesi dan signifikan dibandingkan
the Taheran pengurangan juga frekuensi dengan kelompok kontrol
reduction of yang dipih ketidaakpuas pertemuanya secara signifikan
marital secara an
disaffection random dan pernikahan
of women dibagi wanita yang
filing for menjadi mengaujukan
divorce. 15 gugatan
partisipan perceraian
eksperimen
/ 15
partispan
kontrol
secara
random
Honari & Quasi The 40 pasangan Menyelidiki 10 sesi 90 menit dalam Follow up Dengan adanya pemberian
Shamoli Ekperimental Effectivenes yang efektivitas 10 sesi. keberhasil terapi CBT pada pasangan
(2017) Shiraz s of melakukan konseling Pertemuan an suami istri di Shiraz secara
Iran Cognitive kunjungan dengan dilkukan 2 kali tindakan signifikan memberikan
Behavioral ke klinik pendekatan seminggu selama efek terhadap penurunan
Couple psikologis CBT beberapa stress pernikahan dan
Therapy on di Shiraz pasangan periode meningkatkan
Marital Iran yang pada stres waktu keterampilan emosional
Stress and kemudian pernikahan pasangan dengan masalah
Emotional dibagi ke dan ketidaksetiaan pasangan.
7
Skills of dalam 2 keterampilan
Infidel kelompok emosional
Couples in kontrol dan pasangan
Shiraz. ekperimen suami istri di
yang dipilih Shiraz Iran
secara
random.
Maleki et al Quasi The 14 pasangan Membanding 12 sesi Tidak disebutkan Tidak ada Pemberian terapi konseling
(2017) Ekperimental Effectivenes yang kan berapa lama pasangan suami istri
Taheran Iran s of melakukan efektivitas waktu yang dengan menggunakan
Cognitive kunjungan terapi dibutuhkan pada pendekatan CBT secara
Behavioral ke pusat pasangan setiap sesi dan signifikan memberi
Couple konseling di dengan juga frekuensi dampak postif terhadap
Therapy on Taheran pendekatan pertemuanya. kesejahteraan psikologis,
Psychologic Iran yang CBT keintiman dalam
al Well dibagi ke pernikahan, dan kualitas
Being, dalam hidup dari pasangan yang
Marital kelompok memiliki kekacauan dalam
Intimacy, kontrol dan penikahannya secara
and Life kelompok signifikan.
Quality of eksperimen
Chaotic yang dipilih
Couples. dengan
tehnik
purposive.
Rajani et al Quasi The Effect 64 partispan Menilai efek 12 sesi 70 menit/sesi. Tidak ada Efek yang diberikan dari
(2016) Ekperimental of Cognitive yang dibagi CBTdalam Untuk frekuensi pelaksanaan konseling
Golesta Iran Behavioral menjadi 32 mengatasi pertemuan tidak dengan pendekatan CBT
Couple kelompok konflik dicantumkan. sangat signifikan
Therapy on kontrol dan pernikahan mengurangi konflik
Reduction 32 dan pernikahan dan kelelahan
of Marital kelompok kelelahan pasangan.
8
Conflicts eksperimen pasangan
and yang dipilih
Burnout of secara
Couples random.