Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KISTA OVARI
DI POLI KANDUNGAN RSD DR. SOEBANDI
JEMBER

DI SUSUN
OLEH :

ALOLITA ZUEN LESTARI


NIM (1701031075)

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN


PRODI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KISTA OVARI

Tempat : Ruang Poli Kandungan RSD Dr. Soebandi Jember


Sasaran : Pasien Poli Kandungan
Hari / Tanggal : Rabu, 13 Desember 2017
Alokasi waktu : 30 menit.

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM:


Setelah mendapatkan penidikan kesehatan selama 30 menit, peserta
penyuluhan mampu mengenali tanda-tanda dari Kista Ovari dan mengetahui cara
penanganannya
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS:
Setelah mendapatkan penyuluhan peserta penyuluhan dapat :
1. Menjelaskan pengertian Kista Ovari
2. Menyebutkan penyebab kista ovari
3. Menyebutkan tanda dan gejala kista ovari
4. Mengetahui tentang prenatalaksanaan pada pasien kista ovari
C. MATERI
1. Pengertian kista ovari
2. Penyebab kista ovari
3. Tanda dan gejala kista ovari
4. Penatalaksanaan pada pasien kista ovari
D. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
No Aktifitas Fasilitator Aktifitas peserta Waktu
1 Memberikan salam dan Membalas salam 5 menit
memperkenalkan diri. Mendengarkan
Menjelaskan maksud pertemuan dan
menjelaskan tujuan dari pembelajaran
2 Menyampaikan materi dan Menjawab dan 10 menit
menekankan pada hal yang penting menyapaikan
a. Menjelaskan pengertian Kista pendapatnya
Ovari
b. Menyebutkan penyebab kista
ovari
c. Tanda dan gejala kista ovari
d. Penatalaksanaan pada pasien
kista ovari
3 Menanyakan apakah ada pertanyaan Bertanya 10 menit
dan penutup
4 Menutup pertemuan dengan salam Menjawab salam 5 menit
E. METODE
1. Ceramah tanya jawab.
F. MEDIA :
1. Laflet
2. PPT
G. EVALUASI
1. Struktur : Pelaksanaan diharapkan sesuai
2. Proses : peserta memperhatika saat materi disajikan
3. Hasil : kegiatan pemberian pendidikan kesehatan berjalan sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan
MATERI
A. Pengertian
Kista Ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada
indung telur atau ovarium. Cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh semacam
selaput yang berbentuk dari lapisan terluar dari ovarium.
Saat ini jumlah perempuan yang terkena kista semakin meningkat dari hari ke
hari, sebenarnya peningkatan jumlah perempuan terkena kista saat ini lebih
dikarenakan meningkatnya pengetahuan serta kesadaran mereka untuk memeriksakan
diri. Sekitar 50-65 % perempuan di Indonesia ini mengidap penyakit kista ovarium.
Pada dasarnya semua perempuan mempunyai kista, tetapi umumnya bersifat
fisiologis lazim terjadi dan itu normal-normal saja, kista fisiologis tidak perlu
penanganan yang serius. Sehingga penyakit ini di Indonesia belum diketahui dengan
pasti karena pencatatan dan pelaporan penyakit kista kurang baik. Tetapi bila kista
ovarium yang bersifat ganas disebut juga kanker ovarium. Kanker ovarium
merupakan penyebab kematian terbanyak dari semua kanker ginekologi. Angka
kematian merupakan penyebab kematian yang tinggi karena penyakit ini pada
awalnya bersifat tanpa gejala dan tanpa menimbulkan keluhan apabila sudah terjadi
metastasis, sehingga 60-70 % pasien sudah stadium lanjut.
Untuk menghindari ke komplikasi yang lanjut. Sebaiknya dilakukan skrining
dini yaitu wanita bila merasakan ada kelainan pada tubuhnya segera memeriksakan
diri ke petugas kesehatan. Sebagai langkah awal penatalaksanaan yaitu dengan
memeriksa USG. Dengan USG dapat dilihat besarnya kista, bentuk kista, isi dari kista
dan lain sebagainya.
B. Penyebab Kista Ovari
1. Riwayat kista ovari sebelumnya
2. Siklus haid tidak teratur
3. Perut buncit
4. Menstruasi di usia dini (11 tahun atau lebih muda)
5. Sulit hamil
6. Penderita hipertyroid
7. Penderita kanker payudara yang pernah menjalani kemoterapi.
C. Tanda Dan Gejala
Sebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala, atau hanya sedikit
nyeri yang tidak berbahaya. Tetapi adapula kista yang berkembang menjadi besar dan
menimpulkan nyeri yang tajam. Pemastian penyakit tidak bisa dilihat dari gejala-
gejala saja karena mungkin gejalanya mirip dengan keadaan lain seperti
endometriosis, radang panggul, kehamilan ektopik (di luar rahim) atau kanker
ovarium.
Meski demikian, penting untuk memperhatikan setiap gejala atau perubahan
ditubuh Anda untuk mengetahui gejala mana yang serius. Gejala-gejala berikut
mungkin muncul bila anda mempunyai kista ovarium :

1. Perut terasa penuh, berat, kembung

2. Tekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit buang air kecil)

3. Haid tidak teratur

4. Nyeri panggul yang menetap atau kambuhan yang dapat menyebar ke


punggung bawah dan paha.

5. Nyeri sanggama

6. Mual, ingin muntah, atau pengerasan payudara mirip seperti pada saat hamil.

Gejala-gejala berikut memberikan petunjuk diperlukan penanganan kesehatan segera:

1. Nyeri perut yang tajam dan tiba-tiba

2. Nyeri bersamaan dengan demam

Rasa ingin muntah


D. Penatalaksanaan
a. Pengangkatan kista ovarium yang besar biasanya adalah melalui
tindakan bedah, misal laparatomi, kistektomi atau laparatomi
salpingooforektomi.
b. Kontrasepsi oral dapat digunakan untuk menekan aktivitas ovarium dan
menghilangkan kista.
c. Perawatan pasca operasi setelah pembedahan untuk mengangkat kista
ovarium adalah serupa dengan perawatan setelah pembedahan abdomen
dengan satu pengecualian penurunan tekanan intra abdomen yang
diakibatkan oleh pengangkatan kista yang besar biasanya mengarah
pada distensi abdomen yang berat. Hal ini dapat dicegah dengan
memberikan gurita abdomen sebagai penyangga.
d. Tindakan keperawatan berikut pada pendidikan kepada klien tentang
pilihan pengobatan dan manajemen nyeri dengan analgetik / tindakan
kenyamanan seperti kompres hangat pada abdomen atau teknik
relaksasi napas dalam, informasikan tentang perubahan yang akan
terjadi seperti tanda – tanda infeksi, perawatan insisi luka operasi.
DAFTAR PUSTAKA

A.Price, Sylvia. 2006. Patofisiologi, kosep klinis proses-proses penyakit. Jakarta :


EGC.
Djoerban, Zubairi. 2008. Kista Ovarium. Jakarta : Republika Online.
Manuaba. (2008). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana.
Jakarta:EGC.
Marylynn. E.Doengus. (2000). Rencana Asuhan keperawatan, edisi 3, penerbit buku
kedokteran, Jakarta.
Sylvia Anderson. (2000). Patofisiologo penyakit, edisi 4, penerbit EGC buku
kedokteran, Jakarta.
William Helm, C. Ovarian Cysts. 2005. American College of Obstetricians and
Gynecologists ( cited 2005 September 16 ). Available at
http://emedicine.com
Winarto, Hariyono. 2008. Bagaimana Mengetahui Kista Ovarium Jinak atau Ganas.
Jakarta. htpp:///harymenulis.blogspot.com./

Anda mungkin juga menyukai