Anda di halaman 1dari 4

BAB 4

PEMBAHASAN

Dalam pembahasan ini kelompok akan menguraikan tentang kesenjangan


yang terjadi antara tinjauan teori dan tinjauan kasus dalam asuhan keperawatan
pada pasien dengan diagnose cidera otak sedang (COS) + ICH .
Data yang didapat adalah pasien bernama Tn A.T pasien berusia 64 Th
berjenis kelamin laki-laki, mengalami kecelakan lalu lintas dan menabrak
pembatas jalan, pasien sempat muntah dan tidak sadarkan diri. Sesuai dengan teori
yang di kemukakan oleh Muttaqin, 2011 dalam pengkajian keperawatan
menunjukan bahwa riwayat penyakit sekarang seseorang yang mengalami cidera
kepala adalah muntah hingga mengalami penurunan kesadaran.
Pengkajian kasus pada Tn. A.T ditemukan TD : 120/75 mmhg, N : 84
x/menit, S: 36,70C, RR : 20 x/menit. Terdapat nyeri pada bagian bagian kepala
dengan skala nyeri 3 dari 0-10, serta pasien tampak meringis kesakitan dan
berhati-hati saat mengubah posisi. Terjadi penurunan tingkat kesadaran menjadi
E:4 V:3 M:5 = 12 (apatis) . Terdapat keluhan mual dan aktivitas dibantu keluarga.
Pada pengkajian teori ditemukan RR meningkat, nadi meningkat, tekanan darah
meningkat serta nyeri pada bagian bekas operasi, tampak meringis kesakitan dan
berhati-hati saat mengubah posisi. Terjadi kesenjangan antara teori dan kasus
dimana semua ttv dalam batas normal naun skala nyeri 3, hal ini dapat
dikarenakan skala nyeri yang tidak masih dalam batas nyeri ringan dan kondisi
pasien yang tidak dapat di evaluasi akibat penurunan kesaran.
Masalah keperawatan pada kasus Tn. A.T di temukan 5 masalah
keperawatan, antara lain nyeri akut, ketidakefektifan perfusi jaringan serebral,
kerusakan integritas jaringan kulit, syndrome perawatan diri, resiko infeksi.
Masalah keperawatan pada teori sebanyak 9 masalah keperawatan antara lain,
Perubahan perfusi jaringan serebral, Resiko tinggi terhadap pola nafas tak efektif ,
Perubahan persepsi sensori , Perubahan proses fikir, Kerusakan mobilitas fisik ,
Resiko tinggi terhadap infeksi , Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh, Perubahan proses keluarga, Kurang pengetahuan mengenai
kondisi dan kebutuhan pengobatan. Terdapat kesenjangan antara kasus dan teori
dimana pada kasus nyata hanya di temukan 5 masalah keperawatan, pada kasus

42
nyata beberapa masalah tidak nampak dominan muncul namun, dikarenakan
pasien dalam perawatan di ruangan hanya 3 hari dan dipindahkan ke ruangan
perawatan selanjutnya.
Intervensi pada kasus Tn. A.T untuk masalah keperawatan nyeri akut,
ketidakefektifan perfusi jaringan serebral, kerusakan integritas jaringan kulit,
syndrome perawatan diri, resiko infeksi dilakukan sesuai dengan kondisi pasien
dan ruangan. Pada intervensi teori nyeri akut, ketidakefektifan perfusi jaringan
serebral, kerusakan integritas jaringan kulit, syndrome perawatan diri, resiko
infeksi sesuai dengan intervensi yang diberikan pada kasus. Tidak terdapat
kesenjangan antara intervensi kasus dan teori pada bagian keperawatan nyeri akut,
ketidakefektifan perfusi jaringan serebral, kerusakan integritas jaringan kulit,
syndrome perawatan diri, resiko infeksi, karena semua yang direncanakan sudah
dilakukan diruangan.

43
BAB 5
PENUTUP

5.1.Kesimpulan
Menurut Brain Injury Assosiation of America, cedera kepala adalah suatu
kerusakan pada kepala, bukan bersifat kongenital ataupun degeneratif,
tetapi disebabkan oleh serangan/benturan fisik dari luar, yang dapat
mengurangi atau mengubah kesadaran yang mana menimbulkan
kerusakan kemampuan kognitif dan fungsi fisik. Penatalaksanaan yang
dapat diberikan berupa observasi ketat selama 24 jam untuk memantau
status kesadaran pasien, beerikan terapi intravena sesuai indikasi, lakukan
pemeriksaan lanjutan, hingga melakukan prosedur pembedahan sesuai
indikasi.
Setelah kelompok melakukan pengamaan dan melaksanakan asuhan
keperawatan,secara langsung pada pasien dengan sidera otak sedang
(COS) tidak memiliki perbedaan yang berarti antara teori dengan kasus.,
hanya pada beberapa hal saja berbeda perbedaan ini dikarenakan melihat
kondisi. Perbedaan dalam teori dan kasus dirasa dapat terjadi karna kondisi
pasien yang memiliki perbedaan.
5.2.Saran
Bagi mahasiswa laporan ini diharapkan dapat menjadi menjadi
pembelajaran agar dapat dijadikan acuan sebagaai asuhan keperawatan
yang komerhensif bagi mahasiswa mendatang. Sementara itu bagi
masyarakat diharapkan laporan ini dapat dijadikan sebagai pembelajaran
dan pencegahan terhadap kejadian COS , mengingat penyakit ini
merupakan penyakit yang dapat menyerang siapapun dan usia berapapun,
kami berharap dengan adanya laporan ini masyarakat dapat lebih mampu
mencegah terjadinya COS(Cidera Otak Sedang) ini.

44
DAFTAR PUSTAKA

Arif Mansjoer. 2005. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 1. Jakarta : Media


Aesculapius
Brunner & Suddart . 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta :
EGC.
Dewantoro, G., Suwono, W. J., Riyanto, B., Turana, Y. (2010). Panduan Praktis
Diagnosis & Tata Laksana Penyakit Saraf. Jakarta: EGC.
Carolyn M. Hudak. 2001. Critical Care Nursing : A Holistic Approach. Edisi VII.
Volume II. Alih Bahasa : Monica E. D Adiyanti. Jakarta : EGC
Carpenito, L.J. 1999. Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan dan
Masalah Kolaborasi. Edisi 8. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Corwin, E.J. 2002. Handbook of Pathophysiology. Alih bahasa : Pendit, B.U.
Jakarta: EGC
Diagnosa NANDA (NIC & NOC) Disertai Dengan Dischange Planning. 2007-
2008. Jakarta: EGC
Hudak, Carolyn M. 2010. Keperawatan Kritis Pedekatan Holistik Edisi 6 Volume
2. Jakarta: EGC
Price, S.A. & Wilson, L.M. 2002. Pathophysiology : Clinical Concept of Disease
Processes. 4th Edition. Alih bahasa : Anugerah, P. Jakarta: EGC
Sandra M. Nettina. 2002. Pedoman Praktik Keperawatan, Jakarta: EGC
Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. 2002. Brunner and Suddarth’s Textbook of Medical –
Surgical Nursing. 8th Edition. Alih bahasa : Waluyo, A. Jakarta: EGC
Suyono, S, et al. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ketiga. Jakarta:
Balai Penerbit FKUI

45

Anda mungkin juga menyukai