Anda di halaman 1dari 10

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU TENTANG DAMPAK

PEMBERIAN GADGET PADA BALITA DI GAMPONG MEE TANJONG USI


KECAMATAN MUTIARA TIMUR KABUPATEN PIDIE

Factors That Affect Mother's Knowledge Of The Impact Of Gadgets On Behavior In Gampong Mee Tanjong Usi
Kecamatan Mutiara Timur Pidie District

Ade Ima1, Ns.Iklima2


1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Medika Nurul Islam
2 Dosen Pembimbing Program Studi Ilmu Keperawatan Medika Nurul Islam
1 Student of Nursing Science Program Medika Nurul Islam
2 Supervisor of Nursing Science Program Medika Nurul Islam
Sigli

Email : Adeima238@gmail.com
ABSTRAK
Hidup dizaman ini, banyak orang tua yang mengeluh anaknya kecanduan gadget, dari televisi, telepon genggam
hingga tablet. Padahal kecanduan berat terhadap gadget pada anak dapat merusak kesehatan baik fisik maupun
mental. Gadget yang digunakan secara berlebihan dan tidak terkontrol dapat berakibat buruk dalam hal psikologi
dan anak tidak dapat dengan lancar bersosialisasi atau berkomunikasi dengan sekitarnya. Tujuan penelitian adalah
untuk mengetahui Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Ibu Tentang Dampak Pemberian Gadget Pada
Balita Di Gampong Mee Tanjong Usi Kecamatan Mutiara Timur Kabupaten Pidie Tahun 2018. Jenis penelitian ini
bersifat analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki balita yang ada di Gampong Mee
Tanjong usi Kecamatan Mutiara Timur Kabupaten Pidie Januari 2018 sebanyak 44 orang. Tehnik pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tekhnik total sampling yaitu sebanyak 44 responden.
Anaisis data di lakukan secara manual antara lain melalui editing, coding, transfering dan tabulating. Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 9 sampai 14 Juni 2018 di dapatkan hasil bahwa pengetahuan
responden tentang dampak pemberian gadget pada balita mayoritas berada pada katagori baik yaitu sebanyak 23
responden (52,3%). Hasil uji statistik diperoleh nilai P value (0,525) > ∝ (0,05) sehingga tidak ada pengaruh yang
signifikan antara pengetahuan responden dengan pendidikan. Hasil uji statistik diperoleh nilai P value (0,044) < ∝
(0,05) sehingga ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan sumber informasi. Hasil uji statistik
diperoleh nilai P value (0,622) > ∝ (0,05) sehingga tidak ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan ibu
dengan sosial ekonomi. Di harapkan hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi bagi responden untuk dapat
meningkatkan wawasan dan pengetahuannya tentang dampak pemberian gadget pada anak balita.

Kata Kunci : Pengetahuan, Gadget Pada Balita, Pendidikan, Sumber Informasi, dan Sosial Ekonomi
ABSTRACT
Living in this era, many parents complain that their children are addicted to gadgets, from television, mobile phones
to tablets. Though heavy addiction to gadgets in children can damage both physical and mental health. Gadgets that
are used excessively and uncontrolled can have a negative impact on psychology and the child cannot socialize or
communicate smoothly with his surroundings. The purpose of the study was to determine the Factors Affecting
Mother's Knowledge About the Impact of Gadget Giving on Toddlers in Gampong Mee Tanjong Usi, Mutiara Timur
Subdistrict, Pidie Regency, 2018. This type of research was analytical. The population in this study were all mothers
who had toddlers in Gampong Mee Tanjong usi, Mutiara Timur Subdistrict, Pidie Regency, January 2018, as many
as 44 people. Based on the results of research conducted on 9 to 14 June 2018, the results showed that the
respondents' knowledge about the impact of giving gadgets to the majority of toddlers was in the good category,
namely 23 respondents (52.3%). The results of the statistical test obtained the value of P value (0.525)> ∝ (0.05) so
that there was no significant influence between respondents' knowledge with education. The results of statistical
tests obtained P value (0.044) <∝ (0.05) so that there is a significant influence between mother's knowledge and
information sources. The results of statistical tests obtained the value of P value (0.622)> ∝ (0.05) so that there is
no significant effect between mother's knowledge with socio-economic. It is expected that the results of this study can
be a source of information for respondents to be able to improve their insight and knowledge about the impact of
giving gadgets to children under five

Keywords : Knowledge, Gadgets on Toddlers, Education, Information Sources, and Socioeconomics


PENDAHULUAN
Hidup dizaman ini, banyak orang tua dan Twitter terbesar didunia, yang penggunanya
yang mengeluh anaknya kecanduan gadget, dari masing-masing mencapai 51 juta dan 19.5 juta
televisi, telepon genggam hingga tablet. orang. Ini adalah kenikmatan penduduk dunia
Kecanduan berat terhadap gadget pada anak abad ke-21. Jarak dan waktu bagaikan terbunuh
dapat merusak kesehatan baik fisik maupun oleh kemajuan teknologi informasi semacam ini.
mental. Penelitian yang dilakukan oleh British Di Indonesia, bila di tahun 2012 hanya 27 %
Heart Foundation (BHF) menunjukkan bahwa anak di usia balita yang menggunakan gadget, di
hanya 1 dari 10 balita “genarasi iPad” yang tahun 2014, jumlahnya meningkat hingga 73 %.
cukup aktif untuk bisa dikatagorikan sehat. Dan 29 % di antaranya, sudah memiliki tablet
Namun, bukan berarti anak harus dihindar pribadi pemberian orang tua (Wijanarko J,
sepenuhnya dari gadget. Meskipun demikian 2016).
teknologi tetap memiliki peran dalam membantu Masyarakat modern termasuk anak-
perkembangan anak, asalkan kita tahu batasnya anak, memang tidak bisa dilepaskan lagi dari
(Wulansari, Nyi.M.D, 2017). gadget. Gadget memang ada positifnya bagi
Sebuah studi terbaru menemukan bahwa anak, menjadi media pembelajaran yang
hampir sepertiga anak-anak merasa tidak menarik, belajar bahasa inggris lebih mudah,
dibutuhkan dan tidak penting ketika orang tua meningkatkan logika lewat game interaktif yang
sibuk dengan gadget. Studi yang dilakukan edukatif. Perubahan zaman yang terjadi tidak
bulan Juni 2015 digelar oleh AVG Technologies. hanya secara fisik, teknologi tetapi juga sosial
Lebih dari 6.000 anak-anak berusia 8 hingga 13 budaya. Berbeda zaman, berbeda pula dalam
tahun dari Brazil, Australia, Kanada, Perancis, pendekatan mendidik anak, apalagi diera
Inggris, Jerman, Republik Ceko dan Amerika teknologi dan informasi yang semakin
Serikat diminta pendapatnya melalui metode mendunia. Saat ini tidak aneh lagi melihat anak
survei. Hasilnya, 32 % anak merasa tidak kecil berusia balita sudah menggunakan gadget.
penting ketika orang tua terdistraksi oleh gadget. Gadget benda ajaib yang berisi aneka aplikasi
Selain itu, anak merasa harus bertarung dengan dan program ini telah menjadi sahabat yang
teknologi untuk memperoleh perhatian orang melekat bagi anak, bahkan seolah-olah bisa
tua. Sebanyak 28 % orang tua setuju dengan menyihir anak untuk duduk berjam-jam bersama
observasi ini. Sebanyak 54 % anak memandang gadget (Wijanarko J,dkk. 2016).
orang tua menghabiskan terlalu banyak waktu Perlu diketahui bahwa periode
untuk gadget (Wijanarko J, 2016). perkembangan anak yang sangat sensitive adalah
Di Indonesia tidak jauh berbeda, saat usia 1-5 tahun, masa anak usia dini,
menurut salah satu pakar teknologi informasi sehingga sering disebut the golden age. Pada
dari Institut Teknologi Bandung ITB, Dimitri masa ini seluruh aspek perkembangan
Mahayana, sekitar 5-10 % gadget mania atau kecerdasan, yaitu kecerdasan intelektual, emosi
pecandu gadget terbiasa menyentuh gadgetnya dan spiritual mengalami perkembangan yang
sebanyak 100-200 kali dalam sehari. Jika waktu luar biasa, membentuk pola atau pondasi
efektif manusia beraktifitas 16 jam atau 960 sehingga yang akan mempengaruhi dan
menit sehari, dengan demikian orang yang menentukan perkembangan selanjutnya. Ketika
kecanduan gadget akan menyentuh anak berada pada the golden age tersebut, anak
perangkatnya itu 4,8 menit sekali. Di Indonesia, menjadi peniru yang handal. Anak lebih smart
demam perangkat ini berlangsung sejak 2008. dari yang dipikirkan, lebih cerdas dari yang
Kesibukan orang tua merusak kelekatan terlihat, sehingga jangan meremehkan anak pada
hubungan orang tua dengan anak, yang penting usia tersebut. Jika anak diusia dini sudah
dalam pengasuhan. Ini artinya ada masalah diberikan gadget sebagai mainan, maka itu akan
penggunaan gadget yang berlebihan dan telah berpengaruh terhadap proses pemerolehan
mengurangi waktu produktif, baik untuk bekerja bahasa (meniru ucapan-ucapan kasar atau tidak
atau untuk belajar (Wijanarko J, 2016). pantas) dan yang lebih mengkhawatirkan adalah
Indonesia kini bahkan telah menjadi gangguan pada perkembanggan emosi-sosial
salah satu negara dengan pengguna Facebook sang anak (Wijanarko J, dkk. 2016).
Dampak buruk penggunaan gadget pada Hasil studi pendahuluan yang penulis
anak antara lain menjadi pribadi tertutup, lakukan di Gampong Mee Tanjong Usi
kesehatan otak terganggu, kesehatan mata Kecamatan Mutiara Timur menunjukkan bahwa
terganggu, kesehatan tangan terganggu, jumlah anak balita adalah 44 anak. Dari hasil
gangguan tidur, suka menyendiri, perilaku wawancara dengan 7 orang tua, 6 diantaranya
kekerasan, pudarnya kreativitas, terpapar radiasi. mengatakan sering memberikan telepon
Ketika anak telah kecanduan gadget pasti akan genggam dan membiarkan anak menonton
menganggap perangkat itu adalah bagian televisi berjam-jam kepada anaknya, dan hanya
hidupnya. Anak akan merasa cemas bilamana 1 orang ibu yang tidak memberikan telepon
gadget tersebut dijauhkan. Sebagian waktunya genggam dan alat elektronik lainnya kepada
akan digunakan untuk bermain dengan gadget anak nya.
tersebut. Hal itu akan mengganggu kedekatan Data sementara yang penulis dapatkan
dengan orang tua, lingkungan, bahkan teman dari bidan desa Mee Tanjong Usi jumlah anak
sebayanya. Jika dibiarkan saja keadaan ini akan yang mengalami gangguan komunikasi sebanyak
membuat anak menjadi tertutup atau introvert 3 orang, setelah penulis telesuri lebih jauh dua
(Iswidharmanjaya, 2016). dari orang anak tersebut sering diberikan gadget
Asumsi beberapa orang tua saat oleh orang tua atau keluarga sejak usia kurang
membiarkan anaknya bermain gadget, supaya dari satu tahun sedangkan anak satunya lagi
anak betah di rumah. Tapi hal itu justru akan karena penyakit gangguan mental. Hal ini
mempengaruhi anak khususnya ketika anak dikarenakan kurangnya pengetahuan yang
bersosialisasi dengan teman-temannya. Anak- dimikili oleh orang tua tentang dampak
anak yang sering bermain gadget bisanya pemberian gadget pada anak.
membutuhkan waktu lama untuk berinteraksi Menurut Notoatmodjo (2010) dalam
dengan temannya. Parahnya jika anak tersebut Lapau Buchari, (2013), faktor-faktor yang
menolak untuk berinteraksi dengan orang lain mempengaruhi pengetahuan seseorang antara
dan memilih berteman dengan gadget lain tingkat pendidikan, informasi, budaya,
(Iswidharmanjaya, 2016). pengalaman, dan sosial ekonomi atau
Orang tua percaya bahwa dampak penghasilan
negatif yang paling umum dari penggunaan Gadget memang banyak memberikan
gadget pada balita antara lain kontak dengan dampak positif untuk kemajuan dalam bidang
konten yang kurang baik, mempengaruhi teknologi khususnya komunikasi, namun perlu
kesehatan fisik (masalah penglihatan, kekakuan, disadari ada hal-hal yang bersifat negatif apabila
cedera tulang belakang karena posisi duduk anak–anak yang menggunakan gadget,
konstan, obesitas), bahkan kecanduan. Selain itu, menggunakannya dengan tidak baik atau
penggunaan gadget dapat meningkatkan menggunakan gadget secara berlebihan.
kemungkinan masalah serius dalam Penggunaan gadget yang berlebihan pada anak
perkembangan mental anak, anak akan menjadi dapat berdampak negatif seperti komunikasi
agresif, interaksi sosial yang kurang (isolasi dari anak dan orang tua yang akan berkurang
masyarakat) dan keterampilan komunikasi akan dikarenakan anak terlalu asik dengan gadget,
memburuk. Anak-anak dengan tingkat kemampuan psikomotorik anak akan berkurang
kecanduan smartphone yang lebih tinggi, karena penggunaan gadget yang berlebihan, dan
memiliki sedikit kesempatan untuk berinteraksi anak akan sulit bersosialisasi dengan lingkungan
dengan orang lain, ketika di rumah anak menjadi sekitar dikarenakan anak lebih memilih dirumah
susah diajak berkomunikasi, tidak peduli dan bermain gadget dan kurang peduli dengan
kurang berespon pada saat orang tua lingkungan sekitarnya.
mengajaknya berbicara. Gadget yang digunakan Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis tertarik
secara berlebihan dan tidak terkontrol dapat untuk melakukan penelitian yang berjudul
berakibat buruk dalam hal psikologi dan anak “Faktor Faktor Yang Mempengaruhi
tidak dapat dengan lancar bersosialisasi atau Pengetahuan Ibu Tentang Dampak
berkomunikasi dengan sekitarnya (Nurmalasari, Pemberian Gadget Pada Balita Di Gampong
2016). Mee Tanjong Usi Kecamatan Mutiara Timur
Kabupaten Pidie Tahun 2018”
METODO PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah
semua ibu yang memiliki balita yang ada di
Jenis penelitian ini adalah analitik
Gampong Mee Tanjong usi Kecamatan
yaitu bertujuan untuk menemukan ada
Mutiara Timur Kabupaten Pidie Januari
tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa
2018 sebanyak 44 orang.
eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya
Adapun instrumen penelitian yang
hubungan tersebut (Budiarto, 2012).
digunakan dalam penelitian ini adalah
Penelitian ini menggunakan metode
kuesioner yang berupa sejumlah pertanyaan
pendekatan “Cross Sectional” yaitu setiap
tertulis yang digunakan untuk memperoleh
subjek penelitian hanya di observasi sekali
data yang perlu diketahui. Kuesioner dibuat
saja dan pengukuran terhadap variabel
sendiri berdasarkan telaah kepustakaan yang
dilakukan pada saat yang sama
terdiri dari : 20 pertanyaan tentang
(Notoatmodjo, 2010).
pengetahuan yang di berikan kode 1 jika
Penelitian ini telah dilakukan di
responden menjawab benar dan kode 0 jika
Gampong Mee Tanjong Usi Kecamatan Mutiara
Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum responden menjawab salah, dan masing-
Tgk Chik Ditiro Sigli dari tanggal 04 sampai 10 masing 1 pertanyaan tentang pendidikan,
Oktober 2017. sumber informasi dan sosial ekonomi.

HASIL PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 09 – 14 pengetahuan ibu tentang dampak pemberian
Juni 2018 di Gampong Mee Tanjong Usi gadget pada balita di Gampong Mee Tanjong
Kecamatan Mutiara Timur Kabupaten Pidie Usi Kecamatan Mutiara Timur Kabupaten Pidie.
dengan jumlah sampel 44 orang dengan tehnik Pengumpulan data dilakukan dengan cara
pengambilan sampel adalah teknik total mengedarkan kuesioner yang terdiri dari empat
sampling. Setelah kuesioner dikumpulkan dan item yaitu pengetahuan pendidikan, sumber
diolah, maka di dapatkan data yang di sajikan informasi dan sosial ekonomi, maka diperoleh
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi untuk hasil sebagai berikut:
mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Tentang Pengetahuan

Pengetahuan Frekuensi Persentase


Baik 23 52,3
Kurang Baik 21 47,7
Jumlah 44 100
Sumber : Data Primer (2018)

Dari Tabel 5.1 di atas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mayoritas berada pada katagori baik
yaitu sebanyak 23 responden (52,3%).
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden

Katagori Frekuensi Persentase


Tinggi 7 15,9
Menengah 26 59,1
Dasar 11 25,0
Jumlah 44 100
Sumber : Data Primer (2018)

Dari Tabel 5.2 di atas dapat dilihat bahwa pendidikan responden mayoritas berada pada katagori
menengah yaitu sebanyak 26 responden (59,1%).

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Sumber Informasi Responden

Katagori Frekuensi Persentase


Tinggi 29 65,9
Rendah 15 34,1
Jumlah 44 100
Sumber : Data Primer (2018)

Dari Tabel 5.3 di atas dapat dilihat bahwa sumber informasi responden mayoritas berada pada
katagori tinggi yaitu sebanyak 29 responden (65,9%).

Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Sosial Ekonomi Responden

Katagori Frekuensi Persentase


Tinggi 12 27.3
Rendah 32 72,7
Jumlah 44 100
Sumber : Data Primer (2018)

Dari Tabel 5.4 di atas dapat dilihat bahwa sosial ekonomi responden mayoritas berada pada
katagori rendah yaitu sebanyak 32 responden (72,7%).
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Dampak Pemberian Gadget Pada
Balita Berdasarkan Pendidikan

Pengetahuan
Total P-Value ∝
Pendidikan Baik Kurang Baik
F % F % F %
Tinggi 5 71,4 2 28,6 7 100
Menengah 13 50,0 13 50,0 26 100
Dasar 5 45,5 6 54,5 11 100 0,525 0,05
Jlh 23 52,3 21 47,7 44 100

Sumber : Data primer (Diolah) 2018

Berdasarkan Tabel 5.5 menunjukkan Hasil uji statistik diperoleh nilai P value (0,525)
bahwa dari 26 responden dengan katagori > ∝ (0,05) sehingga tidak ada pengaruh yang
pendidikan menengah sebanyak 13 responden signifikan antara pengetahuan responden dengan
(50,0%) mempunyai tingkat pengetahuan baik. pendidikan.

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Dampak Pemberian Gadget Pada
Balita Berdasarkan Sumber Informasi

Pengetahuan
Total P-Value ∝
Sumber Informasi Baik Kurang Baik
F % F % F %
Tinggi 12 41,4 17 58,6 29 100 0,044 0,05
Rendah 11 73,3 4 26,7 15 100
Jlh 23 52,3 21 47,7 44 100
Sumber : Data primer (Diolah) 2018

Berdasarkan Tabel 6 menunjukkan baik. Hasil uji statistik diperoleh nilai P value
bahwa dari 29 responden memiliki sumber (0,044) < ∝ (0,05) sehingga ada pengaruh yang
informasi yang tinggi sebanyak 12 responden signifikan antara pengetahuan ibu dengan
(41,4%) mempunyai tingkat pengetahuan yang sumber informasi.
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Dampak Pemberian Gadget Pada
Balita Berdasarkan Sosial Ekonomi

Pengetahuan
Total P-Value ∝
Sosial Ekonomi Baik Kurang Baik
F % F % F %
Tinggi 7 58,3 5 41,7 12 100 0,622 0,05
Rendah 16 50,0 16 50,0 32 100

Jumlah 23 52,3 21 47,7 44 100


Sumber : Data primer (Diolah) 2018

Berdasarkan Tabel 7 menunjukkan statistik diperoleh nilai P value (0,622) > ∝


bahwa dari 32 responden dengan kattagori sosial (0,05) sehingga tidak ada pengaruh yang
ekonomi rendah sebanyak 16 responden (50,0%) signifikan antara pengetahuan ibu dengan sosial
mempunyai tingkat pengetahuan baik. Hasil uji ekonomi.

PEMBAHASAN katagori yang baik, hal ini dikarenakan


sudah banyaknya pengetahuan yang dimiliki
1. Pengetahuan Ibu Tentang Dampak responden tentang dampak pemberian
Pemberian Gadget Pada Balita gadget pada balita baik itu di dapatkan pada
saat pendidikan atau didapatkan dari
Berdasarkan hasil penelitian dapat
berbagai sumber informasi.
dilihat bahwa pengetahuan responden
mayoritas berada pada katagori baik yaitu 2. Pengetahuan Ibu Tentang Dampak
sebanyak 23 responden orang (52,3%). Pemberian Gadget Pada Balita
Pengetahuan (knowledge) adalah
Berdasarkan Pendidikan
sesuatu yang hadir dan terwujud dalam jiwa Berdasarkan Tabel 5.5 menunjukkan
dan pikiran seseorang dikarenakan adanya bahwa dari 26 responden dengan katagori
reaksi, persentuhan, dan hubungan dengan pendidikan menengah sebanyak 13
lingkungan dan alam sekitarnya. responden (50,0%) mempunyai tingkat
Pengetahuan ini meliputi emosi, tradisi, pengetahuan baik. Hasil uji statistik
keterampilan, informasi, akidah dan pikiran-
diperoleh nilai P value (0,525) >  (0,05)
pikiran. Pengetahuan itu merupakan hasil
sehingga tidak ada pengaruh yang signifikan
dan capaian dari suatu penelitian dan
antara pengetahuan responden dengan
observasi. Pengetahuan seseorang terbentuk
pendidikan.
dari hubungan dan jalinan ia dengan realitas-
Pendidikan adalah suatu proses
realitas yang tetap dan yang senantiasa
belajar yang berarti dalam pendidikan itu
berubah (Notoadmodjo, 2012).
terjadi proses perubahan perkembangan atau
Peneliti berpendapat bahwa di
perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih
Gampong Mee Tanjong Usi Kecamatan
baik dan lebih matang pada diri individu,
Mutiara Timur Kabupaten Pidie mayoritas
kelompok atau masyarakat (Notoatmodjo,
responden pengetahuannya tentang dampak
2012).
pemberian gadget pada balita berada pada
Hal penelitian ini sesuai dengan dengan sulitnya informasi yang diterima
hasil penelitian yang di lakukan Oleh membuat responden minim pengetahuannya
Saudari Sri Maulina (2014), dimana hasil uji (Waqid Iqbal M, 2007).
statistic yang didapatkan bahwa nilai p-value Hal penelitian ini sesuai dengan
0,608 (P >  = 0,05) sehingga didapatkan hasil penelitian yang di lakukan Oleh
bahwa tidak ada pengaruh antara pendidikan Saudari Sri Maulina (2014), hasil uji statistic
ibu dengan pengetahuan ibu tentang dampak didapatkan bahwa nilai P Value 0,023 (P < 
pemberian gadget pada balita. = 0,05) sehingga didapatkan bahwa ada
Peneliti berpendapat bahwa pengaruh antara sumber informasi ibu
pendidikan tidak mempengaruhi seseorang dengan pengetahuan ibu tentang dampak
dalam memberikan gadget pada balita pemberian gadget pada balita.
karena belum tentu responden yang Peneliti berpendapat bahwa tingkat
berpendidikan tinggi tidak pernah informasi yang diperoleh tidak selalu dapat
memberikan gadget pada balita, dikarenakan mempengaruhi pengetahuan seseorang. Hal
responden yang memiliki pendidikan tinggi ini sesuai dengan hasil penelitian yang
belum tentu berpengetahuan baik begitu pula peneliti lakukan bahwa tidak ada pengaruh
sebaliknya. Hal ini sesuai dengan hasil antara pengetahuan ibu tentang dampak
penelitian bahwa mayoritas responden yang pemberian gadget pada balita dengan
memiliki tingkat pendidikan menengah sumber informasi. Hal ini dikarenakan di
mempunyai pengetahuan baik tentang Gampong Mee Tanjong Usi mayoritas ibu
dampak pemberian gadget pada balita. Dari memiliki pengetahuan yang baik tentang
hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa dampak pemberian gadget pada balita tetapi
belum tentu resonden yang berpendidikan masih banyak ibu memberikan gadget pada
tinggi mempunyai pengetahuan yang baik anaknya. Dimana pengetahuan ibu yang baik
tentang dampak pemberian gadget pada tentang dampak pemberian gadget pada
balita begitu juga sebaliknya. balita banyak responden peroleh dari
berbagai sumber informasi seperti televisi,
3. Pengetahuan Ibu Tentang Dampak radio, majalah, dan dari tenaga kesehatan.
Pemberian Gadget Pada Balita
Berdasarkan Sumber Informasi 4. Pengetahuan Ibu Tentang Dampak
Berdasarkan Tabel 5.6 menunjukkan Pemberian Gadget Pada Balita
bahwa dari 29 responden memiliki sumber Berdasarkan Sosial Ekonomi
informasi yang tinggi sebanyak 12 Berdasarkan Tabel 5.7 menunjukkan
responden (41,4%) mempunyai tingkat bahwa dari 32 responden dengan katagori
pengetahuan yang baik. Hasil uji statistik sosial ekonomi rendah sebanyak 16
diperoleh nilai P value (0,044) <  (0,05) responden (50,0%) mempunyai tingkat
sehingga ada pengaruh yang signifikan pengetahuan baik. Hasil uji statistik
antara pengetahuan ibu dengan sumber diperoleh nilai P value (0,622) >  (0,05)
informasi. sehingga tidak ada pengaruh yang signifikan
Informasi adalah penerangan, antara pengetahuan ibu dengan sosial
pemberitahuan, kabar atau berita tentang ekonomi.
sesuatu keseluruhan makna yang menunjang Upah minimum provinsi (UMP)
amanat karena dengan informasi yang Aceh tahun 2018 naik menjadi Rp 2,7 juta.
adekuat responden akan lebih mudah dalam Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar Rp
mendapatkan pengetahuannya, namun 200 ribu dari 2017 sebesar Rp 2,5 juta.
Kepala Biro Humas dan Protokol Kesimpulan
Pemerintah Aceh Mulyadi Nurdin
Berdasarkan hasil penelitian yang di
mengatakan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf
menetapkan UMP 2018 berdasarkan lakukan di Gampong Mee Tanjong Usi
Peraturan Gubernur Aceh Nomor 67 Tahun Kecamatan Mutiara Timur Kabupaten Pidie
2017. Pergub tersebut diteken Irwandi pada Tahun 2018, maka dapat disimpulkan bahwa:
7 November 2017. Besaran gaji Rp 2,7 juta
per bulan tersebut merupakan upah bulanan 1. Pengetahuan responden tentang dampak
terendah dengan hitungan waktu kerja 40 pemberian gadget pada balita mayoritas
jam per minggu (Pergub Aceh, 2017). berada pada katagori baik yaitu sebanyak 23
Tingkatan seseorang untuk
responden (52,3%).
memenuhi kebutuhan hidup sisesuaikan
dengan penghasilan yang ada sehingga 2. Dari 26 responden dengan katagori
menuntut pengetahuan yang dimiliki harus pendidikan menengah sebanyak 13
dipergunakan semaksimal mungkin.
responden (50,0%) mempunyai tingkat
Begitupun dalam mencari bantuan ke sarana
kesehtan yang ada akan disesuaikan dengan pengetahuan baik. Hasil uji statistik
pendapatan yang ada (Lapau, B. 2013). diperoleh nilai P value (0,525) > ∝ (0,05)
Hal penelitian ini sesuai dengan
sehingga tidak ada pengaruh yang
hasil penelitian yang di lakukan Oleh
Saudari Sri Maulina (2014), hasil uji statistic signifikan antara pengetahuan responden
didapatkan bahwa nilai p-value 0,005 (P <  dengan pendidikan.
= 0,05) sehingga didapatkan bahwa tidak 3. Dari 29 responden memiliki sumber
ada pengaruh antara sosial ekonomi ibu
informasi yang tinggi sebanyak 12
dengan pengetahuan ibu tentang dampak
pemberian gadget pada balita. responden (41,4%) mempunyai tingkat
Berdasarkan hasil penelitian maka pengetahuan yang baik. Hasil uji statistik
Peneliti berpendapat bahwa penghasilan
diperoleh nilai P value (0,044) < ∝ (0,05)
yang diperoleh tidak selalu dapat
mempengaruhi pengetahuan seseorang, hal sehingga tidak ada pengaruh yang
ini dapat dilihat bahwa respon yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan
memiliki penghasilan tinggi dan kurang
sumber informasi.
masih banyak yang memberikan gadget
pada balita begitu. Hal ini sesuai dengan 4. Dari 32 responden dengan kattagori sosial
hasil penelitian yang peneliti lakukan bahwa ekonomi rendah sebanyak 16 responden
tidak ada pengaruh antara pengetahuan ibu (50,0%) mempunyai tingkat pengetahuan
tentang dampak pemberian gadget pada
balita dengan sosial ekonomi dikarenakan baik. Hasil uji statistik diperoleh nilai P
responden yang berpenghasilan tinggi dan value (0,622) > ∝ (0,05) sehingga tidak ada
rendah sama sama masih memberikan pengaruh yang signifikan antara
gadget pada balita.
pengetahuan ibu dengan sosial ekonomi.
Saran Lapau, B, 2013. Metode Penelitian Kesehatan :
Metode Ilmiah Penulisan Skripsi,
1. Bagi Responden
Tesis dan Disertai. Yayasan
Sebagai sumber informasi bagi Pustaka Obor Indonesia. Jakarta
responden untuk dapat meningkatkan Mubarak, 2011. Ilmu Kesehatan Masyarakat
wawasan dan pengetahuannya tentang Teori dan Aplikasi. Jakarta:
Salemba Medika.
dampak pemberian gadget pada anak balita.
Notoadmodjo, 2012. Promosi Kesehatan dan
2. Bagi Peneliti
Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta,
Diharapkan dengan adanyanya Jakarta
penelitian ini dapat meningkatkan Notoatmodjo, 2010. Ilmu Perilaku, Rineka
pengetahuan dan wawasan peneliti Cipta, Jakarta

khususnya dampak pemberian gadget pada Nurmalasari, 2016. Hubungan Intensitas


Penggunaan Gadget Dengan
balita. Keterlambatan Perkembangan
3. Bagi Institusi Pendidikan Pada Aspek Bicara Dan Bahasa
Pada Balita Di Kelurahan
Dapat dijadikan sebagai bahan kajian Tambakrejo Surabaya.
keilmuan dibidang kesehatan sehingga Perpustakaan Universitas
Airlangga. Surabaya.
peserta didik khususnya dapat menambah
wawasan dan pengetahuan serta sebagai Pergub Aceh, 2017. Penetapan Upah Minimum
Provinsi Aceh Tahun 2018. Banda
bahan referensi bagi perpustakaan khususnya Aceh
pertambahan referensi bagi Sekolah Tinggi Ilmu
Sugiono, 2010. SPSS 22 Pengolahan Data
Kesehatan Medika Nurul Islam Sigli. Terpraktis. Yogyakarta: Penerbit
Andi.

Tugiman, 2005. Standar Profesional Audit


DAFTAR PUSTAKA Internal. Kanisius. Yogyakarta
Bastian, I. 2010. Akutansi Pendidikan. Wijanarko J, 2016. Pengaruh Pemakaian
Gramedia Pustaka. Yogjakarta Gadget dan Perilaku Anak
Budiarto, 2012. Prosedur Penelitian : Suatu Terhadap Kemampuan Anak
Pendekatan Praktik. Jakarta : Taman Kanak-Kanak Happy Holly
Rineka Cipta. Kids. Jakarta

Budiman, 2013. Kapita selekta kuesioner. Wijanarko J,dkk. 2016. Ayah Baik – Ibu Baik
Salemba medika: Jakarta. Parenting Era Digital Pengasuh
Gadget dan Perilaku Terhadap
Hermawan, A. 2015. Komunikasi Pemasaran.
Kemampuan Anak. Keluarga
Jakarta. Erlangga
Indonesia Bahagia. Jakarta Selatan
Iswidharmanjaya, 2016. Bila Si Kecil Bermain
Gadget. Pustaka Kencana. Jakarta Wulansari, Nyi.M.D, 2017. Didiklah Anak
Sesuai Zamannya. Visi Media.
Kadir Abdul, 2015. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta
Prenademidia Groop. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai