PENYAKIT HIPERTENSI
Disajikan Untuk Memenuhi Mata Kuliah Konseling Gizi
SEMESTER 4
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN GIZI
2017
PENYAKIT HIPERTENSI
Topik : Penyakit Hipertensi
Sub Topik :
a. Pengertian penyakit hipertensi
b. Penyebab penyakit hipertensi
c. Gejala penyakit hipertensi
d. Pencegahan / preventif penyakit hipertensi
e. Penatalaksanaan penyakit hipertensi yang meliputi
penatalaksanaan obat, makanan/diet, dan gaya hidup
Waktu : 15 menit
A. Latar Belakang
Penyakit darah tinggi yang lebih dikenal sebagai hipertensi merupakan penyakit
yang mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat, mengingat dampak yang
ditimbulkannya baik jangka pendek maupun jangka panjang sehingga membutuhkan
penanggulangan jangka panjang yang menyeluruh dan terpadu. Penyakit hipertensi
menimbulkan angka morbiditas (kesakitan) dan mortalitasnya (kematian) yang tinggi.
Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat adanya interaksi dari
berbagai faktor resiko yang dimiliki seseorang. Berbagai penelitian telah menghubungkan
antara berbagai faktor resiko terhadap timbulnya hipertensi.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tenyata prevalensi (angka kejadian)
hipertensi meningkat dengan bertambahnya usia. Dari berbagai penelitian epidemiologis
yang dilakukan di Indonesia menunjukan 1,8-28,6% penduduk yang berusia diatas 20
tahun adalah penderita hipertensi.
Hipertensi, saat ini terdapat adanya kecenderungan bahwa masyarakat perkotaan
lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan masyarakat pedesaan. Hal ini antara lain
dihubungkan dengan adanya gaya hidup masyarakat kota yang berhubungan dengan
resiko penyakit hipertensi seperti stress, obesitas (kegemukan), kurangnya olahraga,
merokok, alkohol, dan makan makanan yang tinggi kadar lemaknya.
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan
darah, tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus
meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan
menurun drastis.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan konseling gizi, diharapkan pasien mampu memahami permasalahan
tentang hipertensi dan cara pencegahannya.
2. Tujuan Khusus
a. Agar pasien dapat memahami pengertian dari penyakit hipertensi
b. Agar pasien dapat memahami penyebab dari penyakit hipertensi
c. Agar pasien dapat memahami gejala dari penyakit hipertensi
d. Agar pasien dapat memahami bagaimana pencegahan / preventif dari penyakit hipertensi
e. Agar pasien dapat memahami penatalaksanaan dari penyakit hipertensi yang meliputi
penatalaksanaan obat, makanan/diet, dan gaya hidup
C. Metode
Konseling gizi ini disampaikan dengan dua jenis metode yaitu ceramah, dan tanya
jawab.
D. Media
Adapun media dan alat bantu yang digunakan dalam penyampaian materi konseling gizi
ini antara lain :
1. Leaflet
2. Food model
E. Rencana Pembelajaran
1. Materi Konseling Gizi
Dalam konseling materi yang disampaikan adalah :
a. Pengertian penyakit hipertensi
Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Jika seseorang memiliki orang tua atau saudara
yang memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan
darah tinggi lebih besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan darah
tinggi lebih tinggi pada kembar identik daripada yang kembar tidak identik.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk
masalah tekanan darah tinggi.
2. Usia
Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia
seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Anda tidak dapat
mengharapkan bahwa tekanan darah Anda saat muda akan sama ketika Anda
bertambah tua. Namun Anda dapat mengendalikan agar jangan melewati batas
atas yang normal.
3. Garam
Faktor ini bisa dikendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan
cepat pada beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes, penderita
hipertensi ringan, orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit hitam.
4. Kolesterol
Faktor ini bisa dikendalikan. Kandungan lemak yang berlebih dalam darah Anda,
dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini
dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan
meningkat. Kendalikan kolesterol Anda sedini mungkin.
5. Obesitas/Kegemukan
Faktor ini bisa dikendalikan. Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen
berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah
tinggi.
6. Stres
Faktor ini bisa dikendalikan. Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat
memicu tekanan darah tinggi.
7. Rokok
Faktor ini bisa dikendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah
menjadi tinggi. Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan
jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika
memiliki tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang
akan memicu penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.
8. Kafein
Faktor ini dikendalikan. Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun minuman
cola bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.
9. Alkohol
Faktor ini bisa dikendalikan. Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan
tekanan darah dalam tubuh meningkat. Olahraga teratur mampu menurunkan
tekanan darah tinggi Anda namun jangan melakukan olahraga yang berat jika
Anda menderita tekanan darah tinggi.
e. Penatalaksanaan Hipertensi
Melakukan diet rendah garam, jenis makanan yang beragam dan meningkatkan
aktivitas fisik.
2. Kegiatan
Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan antara lain:
F. Pengorganisasian
Konselor : Ni Made Gina Rianasari
Konseli : Ketut Setiawati
G. Setting Tempat
Pintu masuk
Meja
Meja
Konseli
H. Rencana Evaluasi
1. Evaluasi Proses
e. Ada diskusi saat berlangsungnya konseling, konseli ikut berpartisipasi dengan
ikut bertanya tentang apa yang sudah dijelaskan dan konselor menyampaikan
saran serta sampai pasien benar-benar mengerti dan memahami penjelasan
konselor.
f. Media dapat digunakan dan dimanfaatkan dengan baik, sehingga konselor lebih
mudah dalam penyampaian materi dan konseli lebih mengerti serta konseling
berjalan dengan lancar
2. Evaluasi Hasil
a. Evalusai dilakukan secara langsung dengan menanyakan kepada konseli apakah
konseli sudah mengerti atau belum
b. Setelah dilakukan konsultasi diharapkan konseli dapat mengerti dan mengetahui
pengertian, penyebab, gejala, pencegahan/ preventif, penatalaksaan obat,
makanan/diet, gaya hidup dari penyakit gastritis.
I. Lampiran
1. Materi
2. Media
3. Hasil konseling, buku registrasi
LAPORAN KONSULTASI GIZI
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ketut Setiawati
Tanggal lahir : 15 Desember 1987
Umur : 30 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
No.RM :-
Tanggal kunjungan : 30 Maret 2017
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status : menikah
Alamat : Jalan Gatsu Tengah, Denpasar
II. ANTROPOMETRI
TB : 152 cm
BB : 50 kg
BBI : 46 kg
IMT : 21,3 (normal)
III. LABORATORIUM :-
IV. FISIK/ KLINIS : Sering pusing, gelisah, suka marah-marah,
Tensi 160/100
V. PENUNJANG :-
VI. POLA MAKAN : - Makan teratur 3x sehari, sering mengkonsumsi ikan asin, suka
mengkonsumsi junkfood, buah durian, dan kadang-kadang minum minuman
bersoda.
No 1
Pendidikan SMA
Pengkajian gizi
1. BB (Kg) 50 kg
2. TB (cm) 152 cm
3. Lila (cm) -
Diagnosa gizi
Intervensi gizi :
Konseling gizi: Hipertensi
Materi: Diet Rendah Garam
Media: Lefleat,food model,
Monitoring evaluasi
-Syarat :
Makanan beraneka ragam mengikuti pada gizi seimbang
Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi
penderita
Jumlah garam disesuaikan dengan berat ringannya penyakit dan
obat yang diberikan
-Perhitungan :
BEE = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
= 655 + (9,6 x 50) + (1,8 x 152) – (4,7 x 30)
= 655 + 480 + 273,6 - 141
= 1267,6 Kkal
Capaian/Hasil Monitor
Parameter Target/Tujuan Evaluasi Tindak lanjut
hari-2 hari-4 hari-6
X. DAFTAR PUSTAKA
http://hellosehat.com/penyakit/hipertensi-tekanan-darah-tinggi/
DAFTAR HADIR
KLINIK RIANA