Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PENYAKIT HIPERTENSI
Disajikan Untuk Memenuhi Mata Kuliah Konseling Gizi

PRODI D III GIZI

SEMESTER 4

Ni Made Gina Rianasari P07131015024

Ketut Setiawati P071310150341

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN GIZI
2017

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PENYAKIT HIPERTENSI
Topik : Penyakit Hipertensi

Sub Topik :
a. Pengertian penyakit hipertensi
b. Penyebab penyakit hipertensi
c. Gejala penyakit hipertensi
d. Pencegahan / preventif penyakit hipertensi
e. Penatalaksanaan penyakit hipertensi yang meliputi
penatalaksanaan obat, makanan/diet, dan gaya hidup

Sasaran : Pasien penyakit hipertensi

Tempat : Klinik Riana

Waktu : 15 menit

Hari/Tanggal Pelaksanaan : Minggu, 21 Maret 2017

A. Latar Belakang

Penyakit darah tinggi yang lebih dikenal sebagai hipertensi merupakan penyakit
yang mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat, mengingat dampak yang
ditimbulkannya baik jangka pendek maupun jangka panjang sehingga membutuhkan
penanggulangan jangka panjang yang menyeluruh dan terpadu. Penyakit hipertensi
menimbulkan angka morbiditas (kesakitan) dan mortalitasnya (kematian) yang tinggi.
Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat adanya interaksi dari
berbagai faktor resiko yang dimiliki seseorang. Berbagai penelitian telah menghubungkan
antara berbagai faktor resiko terhadap timbulnya hipertensi.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tenyata prevalensi (angka kejadian)
hipertensi meningkat dengan bertambahnya usia. Dari berbagai penelitian epidemiologis
yang dilakukan di Indonesia menunjukan 1,8-28,6% penduduk yang berusia diatas 20
tahun adalah penderita hipertensi.
Hipertensi, saat ini terdapat adanya kecenderungan bahwa masyarakat perkotaan
lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan masyarakat pedesaan. Hal ini antara lain
dihubungkan dengan adanya gaya hidup masyarakat kota yang berhubungan dengan
resiko penyakit hipertensi seperti stress, obesitas (kegemukan), kurangnya olahraga,
merokok, alkohol, dan makan makanan yang tinggi kadar lemaknya.
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan
darah, tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus
meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan
menurun drastis.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan konseling gizi, diharapkan pasien mampu memahami permasalahan
tentang hipertensi dan cara pencegahannya.

2. Tujuan Khusus
a. Agar pasien dapat memahami pengertian dari penyakit hipertensi
b. Agar pasien dapat memahami penyebab dari penyakit hipertensi
c. Agar pasien dapat memahami gejala dari penyakit hipertensi
d. Agar pasien dapat memahami bagaimana pencegahan / preventif dari penyakit hipertensi
e. Agar pasien dapat memahami penatalaksanaan dari penyakit hipertensi yang meliputi
penatalaksanaan obat, makanan/diet, dan gaya hidup

C. Metode
Konseling gizi ini disampaikan dengan dua jenis metode yaitu ceramah, dan tanya
jawab.
D. Media
Adapun media dan alat bantu yang digunakan dalam penyampaian materi konseling gizi
ini antara lain :
1. Leaflet
2. Food model

E. Rencana Pembelajaran
1. Materi Konseling Gizi
Dalam konseling materi yang disampaikan adalah :
a. Pengertian penyakit hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi, adalah meningkatnya tekanan darah


atau kekuatan menekan darah pada dinding rongga di mana darah itu berada.
Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di
dalam arteri. (Hiper artinya Berlebihan, Tensi artinya tekanan/tegangan; jadi,
hipertensi adalah Gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan
tekanan darah diatas nilai normal.
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi
dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah
daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana
akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika
beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda, paling tinggi di waktu
pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.
Klasifikasi tekanan darah

No Klasifikasi Sistolik Diastolik


1 Optimal < 120 mmHg < 80 mmHg
2 Normal < 130 mmHg < 85 mmHg
3 Normal tinggi 130 – 139 mmHg 85 – 89 mmHg
4 Hipertensi ringan 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHg
5 Hipertensi sedang 160 – 179 mmHg 100 – 109 mmHg
6 Hipertensi berat > 180 mmHg > 110 mmHg

b. Penyebab penyakit hipertensi


Ada 2 macam hipertensi, yaitu esensial dan sekunder.
a. Hipertensi esensial adalah hipertensi yang sebagian besar tidak diketahui
penyebabnya. Ada 10-16% orang dewasa mengidap takanan darah tinggi.
b. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang diketahui sebab-sebabnya.
Hipertesnsi jenis ini hanya sebagian kecil, yakni hanya sekitar 10%.
Beberapa penyebab hipertensi, antara lain :
1. Keturunan

Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Jika seseorang memiliki orang tua atau saudara
yang memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan
darah tinggi lebih besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan darah
tinggi lebih tinggi pada kembar identik daripada yang kembar tidak identik.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk
masalah tekanan darah tinggi.

2. Usia

Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia
seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Anda tidak dapat
mengharapkan bahwa tekanan darah Anda saat muda akan sama ketika Anda
bertambah tua. Namun Anda dapat mengendalikan agar jangan melewati batas
atas yang normal.

3. Garam

Faktor ini bisa dikendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan
cepat pada beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes, penderita
hipertensi ringan, orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit hitam.

4. Kolesterol

Faktor ini bisa dikendalikan. Kandungan lemak yang berlebih dalam darah Anda,
dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini
dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan
meningkat. Kendalikan kolesterol Anda sedini mungkin.

5. Obesitas/Kegemukan
Faktor ini bisa dikendalikan. Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen
berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah
tinggi.

6. Stres

Faktor ini bisa dikendalikan. Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat
memicu tekanan darah tinggi.

7. Rokok

Faktor ini bisa dikendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah
menjadi tinggi. Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan
jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika
memiliki tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang
akan memicu penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.

8. Kafein

Faktor ini dikendalikan. Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun minuman
cola bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.

9. Alkohol

Faktor ini bisa dikendalikan. Konsumsi alkohol secara berlebihan juga


menyebabkan tekanan darah tinggi.

10. Kurang Olahraga

Faktor ini bisa dikendalikan. Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan
tekanan darah dalam tubuh meningkat. Olahraga teratur mampu menurunkan
tekanan darah tinggi Anda namun jangan melakukan olahraga yang berat jika
Anda menderita tekanan darah tinggi.

c. Gejala penyakit hipertensi


Beberapa gejala hipertensi atau darah tinggi adalah :
1. Sering sakit kepala dan pusing
2. Megalami pendarahan dihidung (mimisan)
3. Pandangan mata sering kabur atau tidak jelas
4. Susah berkonsentrasi dan susah untuk tidur
5. Sensitive dan mudah marah
6. Sering kelelahan saat melakukan berbagai aktivitas
7. Sering berkeringat berlebihan
8. Wajah kemerahan
9. Nyeri perut bahkan bisa muntah
Gejala penyakit hipertensi diatas sering sekali dialami oleh sebagian orang dan
menyebabkan seseorang menjadi tidak nyaman karena sakit yang ditimbulkan, penyakit
hipertensi yang sudah parah bahkan sudah tidak terkontrol bisa menyebabkan orang
tersebut terkena stroke.

d. Pencegahan / preventif penyakit hipertensi


Tidak semua penderita tekanan darah tinggi memerlukan obat. Apabila hipertensinya
tergolong rinagan maka masih dapat dikontrol melalui sikap hidup sehari-hari.
Hal-hal yang perlu dilakukan bagi penderita hipertensi sebagai tindakan pencegahan
ialah sebagai berikut :
1. Diet rendah lemak, kurangi atau hindari makanan gorengan, daging yang banyak
lemak, susu full cream telur asin dan lain-lain
2. Diet rendah garam, batasi pemakaian garam dan makanan yang diasinkan seperti
cumi asin, ikan asin, telur asin, kecap asin dan sebagainya
3. Hindari memakan daging kambing, buah durian atau meminum minuman
beralkohol
4. Lakukan olahraga secara teratur dan terkontrol. Olahraga yang cocok berupa
aktivitas aerobic seperti jalan kaki, berlari, naik sepeda dan berenang.
5. Berhenti merokok bagi perokok
6. Berhenti minum kopi
7. Menurunkan BB bagi penderita hipertensi yang disertai kegemukan
8. Menghindari stress dan gaya hidup yang lebih santai

e. Penatalaksanaan Hipertensi
Melakukan diet rendah garam, jenis makanan yang beragam dan meningkatkan
aktivitas fisik.

2. Kegiatan
Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan antara lain:

No. Kegiatan Kegiatan Konseling Kegiatan Pasien Waktu Media


Konseling
1. Kegiatan 1. Memberi salam 1. Menjawab 3 menit
2. Mengenalkan diri
awal salam
3. Meyakinkan
2. Mendengar
pasien dan menjawab

2 Kegiatan inti 1. Menanyakan 1. Mendengar 20 menit Leaflat,


keluhan pasien dan menyimak food
2. Melakukan 2. Bertanya dan
model
kegiatan konseling menjawab
a. Pengkajian
gizi
b. Diagnosis gizi
c. Intervensi gizi
d. Monitoring
dan evaluasi
Penutup 1. Menyimpulkan 1. Mendengar 2 menit
dan memastikan dan menyimak
2. Menjawab
pasien sudah
salam
memahaminya
2. Salam penutup

F. Pengorganisasian
Konselor : Ni Made Gina Rianasari
Konseli : Ketut Setiawati

G. Setting Tempat
Pintu masuk

Alat anthropometri Konselor

Meja
Meja
Konseli

H. Rencana Evaluasi
1. Evaluasi Proses
e. Ada diskusi saat berlangsungnya konseling, konseli ikut berpartisipasi dengan
ikut bertanya tentang apa yang sudah dijelaskan dan konselor menyampaikan
saran serta sampai pasien benar-benar mengerti dan memahami penjelasan
konselor.
f. Media dapat digunakan dan dimanfaatkan dengan baik, sehingga konselor lebih
mudah dalam penyampaian materi dan konseli lebih mengerti serta konseling
berjalan dengan lancar
2. Evaluasi Hasil
a. Evalusai dilakukan secara langsung dengan menanyakan kepada konseli apakah
konseli sudah mengerti atau belum
b. Setelah dilakukan konsultasi diharapkan konseli dapat mengerti dan mengetahui
pengertian, penyebab, gejala, pencegahan/ preventif, penatalaksaan obat,
makanan/diet, gaya hidup dari penyakit gastritis.

I. Lampiran
1. Materi
2. Media
3. Hasil konseling, buku registrasi
LAPORAN KONSULTASI GIZI

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ketut Setiawati
Tanggal lahir : 15 Desember 1987
Umur : 30 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
No.RM :-
Tanggal kunjungan : 30 Maret 2017
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status : menikah
Alamat : Jalan Gatsu Tengah, Denpasar

II. ANTROPOMETRI
TB : 152 cm
BB : 50 kg
BBI : 46 kg
IMT : 21,3 (normal)

III. LABORATORIUM :-
IV. FISIK/ KLINIS : Sering pusing, gelisah, suka marah-marah,
Tensi 160/100

V. PENUNJANG :-
VI. POLA MAKAN : - Makan teratur 3x sehari, sering mengkonsumsi ikan asin, suka
mengkonsumsi junkfood, buah durian, dan kadang-kadang minum minuman
bersoda.

VII. ASUPAN MAKAN :


a. Asupan makan pasien kurang
b. Suplementasi : tidak ada

VIII. KEBUTUHAN KOMUNIKASI, INFORMASI & EDUKASI

No 1

Nama pasien Ketut Setiawati

Umur ( tahun ) 15 Desember 1987

Jenis kelamin Perempuan

Pendidikan SMA

Alamat Gatsu Tengah,


Denpasar

Pengkajian gizi

1. BB (Kg) 50 kg

2. TB (cm) 152 cm

3. Lila (cm) -

Pemeriksaan fisik dan klinis:tensi, nadi tensi : 160/100

Pemeriksaan Lab: Hb,Albumin, T3, T4, TSH -

Riwayat gizi: Pola makan, pantangan, alergi, makanan Pola makan 3 x


yang disukai makanan utama
Tidak memiliki
alergi/pantangan
Makanan yang
disukai ikan asin,
sering
mengkonsumsi buah
durian, junkfood dan
minuman bersoda

Diagnosa gizi

Intervensi gizi :
Konseling gizi: Hipertensi
Materi: Diet Rendah Garam
Media: Lefleat,food model,

Sasaran: Ibu rumah tangga


Waktu : 15 menit

Monitoring evaluasi

IX. EDUKASI / KONSULTASI GIZI


a. Materi : Hipertensi
b. Terapi Diet : Diet Rendah Garam
-Tujuan :
 Membantu menurunkan tekanan darah
 Membantu menghilangkan penimbunan cairan dalam tubuh atau
oedema atau bengkak
 Membantu menghilangkan gejala-gejala penderita hipertensi

-Syarat :
 Makanan beraneka ragam mengikuti pada gizi seimbang
 Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi
penderita
 Jumlah garam disesuaikan dengan berat ringannya penyakit dan
obat yang diberikan
-Perhitungan :
BEE = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
= 655 + (9,6 x 50) + (1,8 x 152) – (4,7 x 30)
= 655 + 480 + 273,6 - 141
= 1267,6 Kkal

Faktor Stres : 1267,6 x 0,8 = 1014,08 kkal

-Jenis diet : Diet Rendah Garam


-Menu sehari :

PAGI SIANG BAHAN MAKANAN

Nasi putih Nasi putih Nasi Putih


Telur bumbu Ikan pepes Ayam bakar
Sambal goreng kering tempe Oseng-oseng tahu & cabe ijo
balado
sayur bening garam Cah sayur
Tumis buncis
Buah pepaya Buah jeruk
Crackers tawar/buah segar
Jus buah (selingan)
(selingan)

-Bahan yang tidak dianjurkan :


 Makanan yang segar : sumber hidrat arang, protein nabati dan
hewani, sayuran dan buah-buahan yang mengandung banyak serat.
 Makanan yang diolah tanpa atau sedikit menggunakan garam
natrium, vetsin, kaldu bubuk.
 Sumber protein hewani : penggunaan daging/ayam/ikan paling
banyak 100 gram/perhari. Telur ayam/bebek 1 butir perhari.
 Susu segar 200 ml/hari

b. Rencana Monitoring dan Evaluasi

Capaian/Hasil Monitor
Parameter Target/Tujuan Evaluasi Tindak lanjut
hari-2 hari-4 hari-6

Gejela rasa gelisah, 65% 85% 100% Sudah lanjutkan


berkurang pusing hilang mencapi pemberian diet
normal
100%

Perubahan nilai Dalam waktu 4 150/100 130/100 120/80 Target mengurangi


klinis tekanan darah mmHg mmHg mmHg peningkatan mengkonsumsi
mencapai sudah makanan
normal mencapi tinggi garam
normal dan lanjutkan
pemberian diet
Pola Makan konsumsi ikan 30% 60% 95% Hampir Dianjurkan
(pola makan asin berkurang mencapai untuk tidak
ikan asin) target mengkonsumsi
ikan asin
maupun
makanan
tinggi garam
yang lain, dan
lanjutkan
pemberian diet

X. DAFTAR PUSTAKA
http://hellosehat.com/penyakit/hipertensi-tekanan-darah-tinggi/
DAFTAR HADIR
KLINIK RIANA

Hari/Tanggal Nama Pasien Konselor yang Menangani

Anda mungkin juga menyukai