A. PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan gedung atau bangunan yang digunakan 24 jam sebagai
dasar pengobatan medis, penyakit jiwa, kebidanan, ataupun perawatn bedah. WHO
menanggapi bahwa perlu untuk membangun rumah sakit yang aman, terutama pada
situasi bencana dan keadaan darurat, yang mana rumah sakit tersebut harus mampu untuk
menyelamatkan jiwa dan dapat terus menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Kondisi darurat yang paling tinggi mendapatkan perhatian karena seringnya
terjadi adalah keadaan darurat karena kebakaran. Sehingga pemerintah dan para ahli
mengeluarkan banyak persyaratan yang berkaitan dengan keamanan pembangunan
gedung terhadap bahaya kebakaran tersebut.
Untuk menjamin tingkat keandalan serta keselamatan bangunan agar dapat
digunakan sesuai dengan fungsinya, maka perlu dilakukan pengelolaan bahaya kebakaran
dengan baik dan terencana. Manajemen kebakaran dilakukan dalam tiga tahapan yaitu
pencegahan dilakukan sebelum kebakaran terjadi, penanggulangan dilakukan saat terjadi
kebakaran, dan rehabilitasi dijalankan setelah kebakaran. Pada penelitian ini bertujuan
mengetahui penerapan sistem manajemen keselamatan kebakaran di rumah sakit
B. CRITICAL APPRAISAL
1. DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan
kualitatif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan (memaparkan)
peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa kini. Deskripsi peristiwa
dilakukan secara sistematis dan lebih menekankan pada data faktual daripada
penyimpulan. Menurut penulis, desain yang digunakan sudah sesuai dengan
tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sistem manajemen, pencegahan,
pengendalian dan penanggulangan kebakaran.
2. TEMPAT PENELITIAN
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit dr. Sobirin Kabupaten Musi Rawas. Namun
dalam penelitian ini penulis tidak menjelaskan berapa lama proses penelitiannya.
3. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem manajemen keselamatan
kebakaran di Rumah Sakit Dr.Sobirin Kabupaten Musi Rawas.
4. POPULASI
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh karyawan Rumah Sakit Dr.Sobirin
Kabupaten Musi Rawas. Tetapi peneliti tidak mencantumkan berapa total
karyawan secara jelas, sehingga sampel yang ditetapkan dapat dimungkinkan
kurang representative.
5. BESAR SAMPEL
Pada penelitian ini besar sampel yang digunakan adalah 8 orang informan dari
Panitia Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (PK3RS) yang
merupakan perwakilan dari berbagai bidang di RS.
6. VALIDITAS DAN REABILITAS ALAT UKUR
Alat ukur dalam penelitian ini adalah menggunakan wawancara mendalam, Focus
Group Discussion (FGD), observasi dan telaah dokumen.
7. METODE STATISTIK
Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan
pemilihan informan menggunakan purposive sampling, dimana penulis
menggunakan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian.
9. DATA DASAR
Berdasarkan hasil penelitian dijelaskan oleh peneliti bahwa di RS Dr.Sobirin
sudah memiliti tim K3RS, namun kurangnya sosialisai, pendokumentasian
identifikasi dan penilaian resiko belum dilakukan
14. HASIL
Identifikasi sumber bahaya kebakaran belum terdokumentasi dengan baik,
pelatihan belum dilakukan secara rutin, sarana proteksi kebakaran masih
mengandalkan APAR, setiap pelaporan belum dilakukan walau telah memiliki
prosedur dan format laporan dan audit kebakaran dilakukan secara internal dan
tidak rutin.
17. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa jurnal yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa,
prosedur penelitian yang dilakukan peneliti sudah baik. Desain penelitian sudah
sesuai, yaitu menggunakan desain penelitian deskriptif, dengan 8 sampel. Akan
tetapi dari 8 sampel tersebut apakah sudah mewakili dari keseluruhan populasi.
Alat ukur dalam penelitian ini adalah menggunakan wawancara mendalam, Focus
Group Discussion (FGD), observasi dan telaah dokumen. Metode statistic yang
digunakan dengan pendekatan kualitatif. Untuk manfaat penelitian,
pendokumentasian pelaporan dengan baik akan membantu dalam proses evaluasi
program yang telah dijalankan serta pencatatan kejadian kebakaran diharapkan
mampu mencegah dan memperbaiki system agar kejadian kebakaran tidak
terulang kembali.