S
DENGAN CHF
DI RUANG DARUSSALAM
DISUSUN OLEH:
YULIA KUSWIDYARTI
A. Definisi
B. Etiologi
6. Faktor sistemik
Grade gagal jantung menurut New York Heart Association, terbagi dalam 4
kelainan fungsional :
C. Manifestasi Klinis
Tek akhir diastole ventrikel kanan Bendungan atrium kiri dan tek
meningkat atrium kiri menurun
Vasokontriksi ginjal
Tanda dominan :
- Meningkatnya volume intravaskuler
Kongesti paru menonjol pada gagal ventrikel kiri karena ventrikel kiri tak
mampu memompa darah yang dating dari paru. Manifestasi klinis yang
terjadi yaitu :
b. Batuk
F. Pemeriksaan Diagnostik
G. Penatalaksanaan
Oksigenasi
2. Terapi Farmakologis :
-. Glikosida jantung
H. Proses keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian Primer
a. Airway :
b. Breathing :
c. Circulation :
Pengkajian Sekunder
Makanana/cairan
Neurosensori
Nyeri/kenyamanan
Nyeri dada akut- kronik, nyeri abdomen, sakit pada otot, gelisah
2. Diagnosa Keperawatan
Tujuan :
Kriteria :
Rencana Tindakan :
Tujuan :
Kriteria hasil :
Tidak sesak nafas, RR normal (16-24 X/menit) , tidak ada secret, suara
nafas normal
Intervensi :
Tujuan :
Kriteria :
Intervensi :
Tujuan :
Intervensi :
- Auskultasi bunyi nafas dan catat bila ada bunyi nafas tambahan
Tujuan :
Intervensi :
- Batasi aktifitas pada dasar nyeri dan berikan aktifitas sensori yang
tidak berat
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 15 Maret 2019 pukul 16.00 WIB pada
Ny.S dengan CHF di Ruang Darussalam RSU Aminah Blitar. Px masuk
rumah sakit tgl 14 Maret 2019 jam 17.15 WIB.
1. Riwayat sakit dan keluhan
Keluhan utama : sesak nafas
Keluhan saat ini : Px mengatakan sesak sejak 1 hari yang lalu seperti
ditimpa benda berat, sesak semakin memberat jika
dibuat aktifitas ringan, dada berdebar-debar, cepat
lelah saat melakukan aktifitas ringan, kaki kanan dan
kiri bengkak, batuk (+), dahak (-), mual muntah (-/-).
Penyakit yang pernah diderita : Px mengatakan tidak pernah menderita
penyakit yang serius sebelumnya.
Penyakit yang pernah diderita keluarga : px mengatakan keluarganya tidak
ada yang menderita penyakit jantung, tetapi
ayahnya menderita hipertensi.
Riwayat alergi : Px mengatakan tidak ada riwayat alergi.
2. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : K/U lemah, bedrest (+)
Kesadaran : Composmentis
TTV : TD : 100/50 mmHg
Nadi : 78 x/mnt
Suhu : 36 C
Rr : 28 x/mnt
SpO2 : 98% (px menggunakan O2 nasal 3 lpm)
BB awal 45 kg, BB sekarang 46 kg
Kepala : Simetris, tidak ada lesi
Mata : Normal, pupil isokor
Hidung : Normal, tidak ada secret
Telinga : Daun telinga utuh, tidak ada secret
Mulut : Mukosa bibir lembab, gigi lengkap
Tenggorokan : Suara tidak serak, tonsil dan faring normal
Leher : Kelenjar gondok dan limfe normal
Respirasi :Dyspnea, tidak ada retraksi dada, batuk (+),
produksi sputum (-), ronchi/wheezing -/-, CRT >3
dtk
Sirkulasi : Irama jantung ireguler, nadi teraba lemah , odema
di kedua kaki, terdapat mur-mur hilang timbul
Gastrointestinal : Mual/muntah -/- , bising usus normal, nafsu makan
baik 3 x/hari 1 porsi makan habis, minum air putih
500 cc/hari
Neurosensory : Kekuatan otot 5 5
5 5
Eliminasi urine : Selama dirumah BAK frekuensi kurang lebih
4x/hari, warna kuning, produksi 60 cc/24 jam
Selama di RS px menggunakan cateter dengan
produksi urine 1000 sd 1750 cc/24 jam
Eliminasi bowel : BAB 1x/hari konsistensi lembek
Integumen : Warna kulit cyanosis, turgor > 3dtk, akral dingin
4. Pemeriksaan Penunjang
5. Terapi
- Sisa venflon
- Inj Uresix 3x20 mg
- Lisinopril 1x10 mg (po)
- Betaone 1x 2,5 mg (po)
- Wafarin 1x2 mg (po)
B. ANALISA DATA
DO:
DO :
- K/u lemah
- Gambaran ECG aritmia
- Cianosis
- Rr : 28 x/mnt
- N = 100 x/mnt
C. PRIORITAS MASALAH
1) Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan
kontraktilitas
2) Intolenransi aktivitas berhubungan dengan ketidak keseimbangan
suplay O2
D. INTERVENSI
Terapeautik :
6. Posisikan px semifowler
7. Berikan diet jantung yang sesuai
8. Fasilitasi px dan keluarga untuk
modifikasi gaya hidup sehat
9. Berikan oksigen untuk
mempertahankan saturasi O2 >94 %
Edukasi :
Kolaborasi :
Edukasi :
Dx. No.2 09.15 1. Mengobservasi respon px terhadap terapi yang S : Px mengatakan sesak berkurang saat
16/3/2019 diberikan aktivitas ringan
11.00 2. Mengobservasi intake nutrisi yang adekuat O :
sebagai sumber energy - Posisi semi fowler
11.30 3. Mengobservasi respon px terhadap terapi - SpO2 98% dengan oksigen 2lpm
oksigen - ECG aritmia
10.00 4. Mengobservasi perubahan vitan sign saat - TTV saat px istirahat :
istirahat dan saat px bangun TD : 90/50 mmHg
Hr : 68 x/mnt
Rr : 24 x/mnt
Nadi teraba lemah
- TTV saat px duduk
TD : 110/60 mmHg
N : 96 x/mnt
Rr : 28 x/mnt
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
NO JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
DX/TGL
Dx no.1 08.30 1.Memantau kebutuhan oksigen dengan S : Px mangatakan sesak berkurang saat istirahat
17/3/2019 oksimetri O:
08.15 2. Merekam ECG - k/u cukup
10.00 3. Mengukur TTV - SpO2 99% dengan oksigen 2 lpm
12.00 4. Memonitor cairan intake dan output - TTV : TD = 100/70 mmHg
13.00 5. Memantau pemberian oksigen N = 98 x/mnt, regular
6. Mengelola pemberian terapi diuretic - Intake cairan 500 cc, urine output 1500
cc/24 jam
- Bacaan ECG aritmia
- CRT > 3 dtk
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Dx. No.2 09.15 1. Mengobservasi respon px terhadap terapi yang S : Px mengatakan sesak berkurang saat
17/3/2019 diberikan aktivitas ringan
11.00 2. Mengobservasi intake nutrisi yang adekuat O :
sebagai sumber energy - SpO2 99% dengan oksigen 2 lpm
11.30 3. Mengobservasi respon px terhadap terapi - TTV saat px istirahat :
oksigen TD : 100/70 mmHg
10.00 4. Mengobservasi perubahan vitan sign saat Hr : 100 x/mnt
istirahat dan saat px bangun Rr : 24 x/mnt
Nadi teraba lemah
- TTV saat px duduk
TD : 110/60 mmHg
N : 98 x/mnt
Rr : 22 x/mnt
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi