Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN OBSERVASI

MANAJEMEN PENDIDIKAN

“MANAJEMEN LEMBAGA-LEMBAGA DAN ORGANISASI


PENDIDIKAN”

Dosen Pengampu Gita Anggraini, M.Pd.I

Disusun oleh :
Nama : Sandy Ramadhan
NPM : 1784202004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH SAMPIT
2018
Lembaga pendidikan adalah badan atau instansi baik negeri maupun swasta
yang melaksanakan kegiatan mendidik. Dengan kata lain lembaga pendidikan
adalah badan atau instansi yang menyelenggarakan usaha pendidikan.

Secara umum diketahui bahwa dalam lembaga pendidikan selalu terdapat


komponen-komponen penting yang menentukan keberhasilan lembaga tersebut.
Dan komponen-komponen yang dimaksud adalah:

a. Komponen siswa, yaitu subyek belajar yang menurut jenis dan sifat
lembaganya dapat disebut sebagai: siswa, mahasiswa, peserta kursus.

b. Komponen guru, yaitu subyek yang memberikan pelajaran, yang


sebutannya dapat: guru, dosen, penyaji, penatar.

c. Komponen kurikulum, yaitu materi atau bahan pelajaran yang diajarkan,


yang memberikan ciri pada lembaga pendidikan tersebut dan mencerminkan
kualitas lulusannya.

d. Komponen sarana dan prasarana, yaitu komponen penunjang


terlaksananya proses pengajaran.

e. Komponen pengelola, yaitu orang-orang yang mengurus


penyelenggaraan lembaga, menyangkut pengelolaan dalam memimpin,
mengorganisasikan, mengarahkan, membina serta mengurus tatalaksana
lembaga.

Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa


Pendidikan nasional dilaksanakan melalui 3 Jalur Pendidikan yaitu Pendidikan
Formal, Pendidikan Non Formal dan Pendidikan In Formal. Berikut disajikan
Pengertian Pendidikan Formal, Pendidikan Non Formal dan Pendidikan In Formal.

1. Jalur Pendidikan Formal

Pendidikan formal adalah kegiatan yang sistematis, bertingkat/berjenjang,


dimulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi dan yang setaraf
dengannya; termasuk kedalamnya ialah kegiatan studi yang berorientasi
akademis dan umum, program spesialisasi, dan latihan professional, yang
dilaksanakan dalam waktu yang terus menerus (Coombs 1973).
Apabila kegiatan yang termasuk pendidikan yang program-programnya bersifat
informal ini diarahkan untuk mencapai tujuan belajar tertentu maka kegiatan
tersebut dikategorikan baik ke dalam pendidikan yang program-programnya
bersifat nonformal maupun pendidikan yang program-programnya bersifat formal.

2. Jalur Pendidikan Non Formal

Pendidikan nonformal ialah setiap kegiatan teroganisasi dan sistematis, di luar


sistem persekolahan yang dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting
dari kegiatan yang lebih luas yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik
tertentu di dalam mancapai tujuan belajarnya (Coombs 1973).

Pendidikan yang program-programnya bersifat nonformal memiliki tujuan dan


kegiatan yang terorganisasi, diselenggarakan di lingkungan masyarakat dan
lembaga-lembaga untuk melayani kebutuhan belajar khusus para peserta didik.

Sasaran Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang


memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah,
dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung
pendidikansepanjang hayat.

Fungsi Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik


dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta
pengembangan sikap dan kepribadian profesional.

Jenis Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan


anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan,
pendidikankeaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja.

Pendidikan kesetaraan meliputi Paket A, Paket B dan Paket C, serta pendidikan


lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik seperti: Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), lembaga kursus, lembaga pelatihan,
kelompok belajar, majelis taklim, sanggar, dan lain sebagainya, serta pendidikan
lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.
3. Jalur Pendidikan Informal

Pendidikan informal adalah proses yang berlangsung sepanjang usia sehingga


sehingga setiap orang memperoleh nilai, sikap, keterampilan, dan pengetahuan
yang bersumber dari pengalaman hidup sehari-hari, pengaruh lingkungan
termasuk di dalamnya adalah pengaruh kehidupan keluarga, hubungan dengan
tetangga, lingkungan pekerjaan dan permainan, pasar, perpustakaan, dan media
massa(Coombs 1973).

Pendidikan yang program- programnya bersifat informal tidak diarahkan


untuk melayani kebutuhan belajar yang terorganisasi. Kegiatan pendidikan ini
lebih umum, berjalan dengan sendirinya, berlangsung terutama dalam lingkungan
keluarga, serta melalui media massa, tempat bermain, dan lain sebagainya.

Tabel Observasi di Kecamatan Baamang

Jumlah
Jalur Pendidikan Keterangan
SD SMP SMA
Satuan Pendidikan 26 13 7
Pendidikan Formal
Sekolah Khusus 4 - -

Keterangan Jumlah
Pendidikan Nonformal 14

Anda mungkin juga menyukai