Anda di halaman 1dari 2

1

BAB I

PENDAHULUAN

Neuralgia trigeminal berasal dari bahasa yunani, yaitu “neuron” yang

berarti berkaitan dengan saraf dan “algia” yang berarti nyeri. Neuralgia trigeminal

disebut juga Tic douloureux. Neuralgia trigeminal adalah nyeri yang hebat

disebabkan oleh injury atau kerusakan saraf. Nervus yang mengalami gangguan

adalah nervus trigeminal (N.V). Nervus trigeminal memberikan impuls sensoris

kewajah, mulut, lidah dan kulit kepala.1 Tumor, malformasi vaskular, sakit gigi,

sinusitis mungkin jadi penyebab neuralgia trigeminal, tapi sebagian besar

etiologinya tidak diketahui. Insidensi neuralgia trigeminal adalah 3 sampai 5 per

100.000 orang. Lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan pria dengan rasio

sebesar 1,74:1 pada kelompok usia 50-60 tahun. Neuralgia trigeminal dua kali

lebih sering disebelah kanan (60%) dan sebelah kiri 39%.Nyeri biasanya di divisi

maxilla (20%), mandibular 17%, divisi ophthalmik hanya 2%. 2,3,4

Sampai saat ini, penyebab utama dari neuralgia trigeminal belum diketahui

pasti, namun penyebab yang sering dilaporkan adalah kompresi saraf oleh

pembuluh darah.1,2 Rasa sakit dapat dipicu dengan berbicara, menyikat gigi,

menyentuh wajah, mengunyah, atau menelan. Episode nyeri umumnya

berlangsung sebentar dalam hitungan detik hingga 1 menit, tetapi beberapa

episode dapat berlangsung berurutan. Episode nyeri dapat terjadi beberapa kali

dalam sehari dan dapat terjadi berbulan-bulan. Aneurisma, tumor, peradangan

meningens kronis, atau lesi lainnya dapat mengiritasi akar saraf trigeminal di

1
2

sepanjang pons yang menyebabkan gejala neuralgia trigeminal. Vaskularisasi

yang abnormal dari arteri serebral superior sering disebut sebagai penyebab

terjadinya neuralgia trigeminal.3

Patofisiologi utama dari neuralgia trigeminal belum diketahui secara jelas.

Melihat gejala klinis dari penyakit ini, gejala yang terutama dirasakan adalah

nyeri pada area penjalaran nervus trigeminal, diduga bahwa neuralgia trigeminal

disebabkan oleh demielinisasi saraf yang mengakibatkan hantaran saraf cenderung

meloncat ke serabut-serabut saraf di dekatnya. Hal ini mengakibatkan sentuhan

yang ringan saja dapat dirasakan sebagai nyeri, akibat hantaran yang berlebihan

tersebut.4,5

Neuralgia trigeminal merupakan penyakit yang relatif jarang, tetapi sangat

mengganggu kenyamanan hidup penderita, namun sebenarnya pemberian obat

untuk mengatasi neuralgia trigeminal biasanya cukup efektif. Obat ini akan

memblokade sinyal nyeri yang dikirim ke otak, sehingga nyeri berkurang, hanya

saja banyak orang yang tidak mengetahui dan menyalahartikan neuralgia

trigeminal sebagai nyeri yang ditimbulkan karena kelainan pada gigi, sehingga

pengobatan yang dilakukan tidaklah tuntas. Berdasarkan hal tersebut, pada

makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai definisi, etiologi, faktor risiko,

patofisiologi, manifestasi klinis, diagnosis, dan tatalaksana penyakit neuralgia

trigeminal secara lebih rinci. Makalah ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan kita tentang penyakit neuralgia trigeminal, sehingga dapat

melakukan diagnosis dan tatalaksana secara cepat dan tepat.

Anda mungkin juga menyukai