Anda di halaman 1dari 27

Oleh

Dr. AGUS. F. RAZAK, Sp.M


F.K. UNLAM / RSUD ULIN
BANJARMASIN
REFRAKSI
Pengertian :
1. Sinar berasal dari titik yang letaknya lebih besar 5 – 6 m
dari mata, dianggap memasuki pupil mata sebagai sinar
sejajar.

2. Sinar yg berasal dari satu medium, kemudian memasuki


medium yg lain dgn kepadatan yg berbeda akan dibiaskan,
pd mata disebut refraksi.

3. Lensa adalah suatu medium yg mempunyai daya pembiasan.


Lensa TD Lensa Sferis (S) ----- ( + )
----- ( - )
Lensa Cilinder ( C ) ----- ( + )
----- ( - )
Media Refrakta
Yaitu :
- Kornea
- Humor Aquoas
- Lensa
- Carvus Vitrous
LENSA SFERIS POSITIF
Sifat – sifat :
Sumbu utama : Garis melalui pusat lensa tegak lurus
permukaan lensa.

F2
sumbu F1
utama

1. Sinar yang sejajar dengan sumbu utama akan dibiaskan pada


titik api ( F2 )
2. Sinar asal dari fokus I akan melanjutkan diri menjadi sinar
sejajar sumbu utama.
3. Sinar yang menuju pusat lensa tidak dibiaskan.
4. Titik api lensa ini adalah titik api yang nyata karena
dibentuk oleh sinar konvergen.
ABERASI SFERIK :
Sinar dekat sumbu utama dibiaskan pada satu titik
sinar jauh sumbu utama dibiaskan lebih kuat.

H M

ABERASI KHROMATIK :
Sinar TD berbagai panjang gelombang sinar dengan
gelombang terpanjang (Merah) dibias lebih lemah.
Panjang gelombang terpendek (Hijau) lebih kuat.
LENSA SFERIS NEGATIF

F2 Sumbu utama F1

Sifat-sifat :
1. Sinar sejajar sumbu utama akan dibiaskan dengan
arah seolah-olah berasal dari titik api (F2).
2. Sumbu yang menuju titik api dibiaskan sejajar
sumbu utama.
3. Sinar menuju pusat lensa tidak dibiaskan.
4. Titik apilensa ini adalah titik api maya OK dibentuk
oleh sinar Divergen.
Daya pembias lensa disebut : Dioptri

Lensa 1 D mempunyai fokus 100 cm D = ! (m)


1 f (cm)

3 D mempunyai fokus 100 cm F= 1


3 D

REFRAKSI : Pembiasan sinar pada mata pada saat mata dalam


keadaan istirahat. ( tidak terakomodasi)

Titik penting pada mata


1. Nodal Point
adalah pusat optik,letaknya 7 mm dibelakang kornea sinar
melalui titik ini tidak dibias.
N

2. Fokus Utama Pertama


Sinar yang berasal dari F1 akan dibiaskan pada
korpus vitro sebagai sinar sejajar,
letaknya F1 14 mm didepan kornea.

F2
F1

3. Fokus Utama Kedua


Sinar sejajar akan dibiaskan pada titik F2 pada
Makula Lutea 23 mm dibelakang kornea.
TAJAM PENGLIHATAN = Ansies Visus VA : Visual Aqiuti

Dinyatakan dengan : Pembilang


Penyebut

Pembilang : Jarak orang – Optotipe Snellen

Penyebut : Jarak suatu huruf akan dapat dibaca

MIS : 6/5 6/15


6/6 6/60
3/60
1/300
1/ ~
Nol
Akomodasi :
Daya dari lensa mencembungkan diri supaya sinar
tepat jatuh di retina.

Punctum Proximum :
Titik terdekat yang dapat dilihat mata, pada mata dengan
Akomodasi maksimal.

Punctum Remutum :
Titik terjauh yang dapat dilihat seseorang, pada mata yang tidak
berakomodasi.

KELAINAN REFRAKSI
1. Emetropia :
Sinar sejajar tanpa akomodasi dibiaskan pada retina.
Penglihatan 100% ( 6/6 6/5 )

2. Ametropia : - Hipormetropia
- Miopia
- Astiqmatismus
HIPERMETROPIA

Kelainan Refraksi dimana sinar sejajar tanpa akomodasi dibiaskan


dibelakang retina.

Penyebab :
1. Sumbu mata terlalu pendek (Hp axial)
2. Daya pembias mata terlalu lemah (Hp Refraktif)

Axial Mis : - Mikroptalmina


- Ablatio Retina

Refraktif : - Kelainan Kornea


Mis : - Keratitis
- Lekoma
- Lensa : - Sklerosis
- Afakia
- Cairan mata : G.D yang terlalu rendah
Gejala:

1. Subjektif : Akomodasi terus untuk jauh  Lelah / Astenopia


Accomodative
• Ngantuk
• Berat
• Pegal
• Pusing
• Sakit kepala dll

OBJEKT

Hipertrop Corp Cilliaris --- Iris terdesak kedepan


• COA Dangkal
• Miosis Trias N III Parasimpatis
• Konvergensi
• Hiperemi Konjungtiva
• Hiperemi Papil N II ---Pseudo Papilitis optica
Komplikasi :

- COA Dangkal -- Sudut BMD Dangkal aliran


cairan mata ke kanalis schlem terhambat  glaukoma

Convergen berlebihan :
Strabismus Convergen
(bila Hip OD = OS)
- BL OD S + 1°° OS Ambliopia
Strab . Divergen ( Exotropia )
OS S + 6°°

Terapi Hipermetropik :

Pemberian lensa S (+) terbesar memberikan visus terbaik


OD S + 0.50 6/7.5
S + 0.75 6/6.6
(Dengan akomodasi 6/6)
S + 100 6/6
S + 150 6/7.5
Yang diberikan koreksi S + 1°°
Dipilih lensa Sferis positif terbesar yang memberikan
penglihatan terbaik tanpa akomodasi.

Pemberian : - Atropin Pra refraksi


- Homatropin
- Midriacyl
- Effirel Hipermetropia
Totalis
Misalnya : Penderita umur 25 Th
Avod 6/7.5 S + 0.50 -- 6/6
S + 1.00 -- 6/6

Cycloplegic S + 2.00 -- 6/6


Maka :
Hipermetropia Absulut = S + 0 50
Hipermetropia Manifest = S + 1 00
Hipermetropia Fakultatif = 1 00 – 0 50 = + 0 50
Hipermetropia Laten = 2 00 – 1 00
= S + 1 00
Sikap :
Hipermetropia - tanpa keluhan  tdk diberi kaca mata
- keluhan  kaca mata

Hipermetropia anak curiga Ambliopia


Pengobatan hipermetropia + Ambliopia pada mata
1. Hip Manifest + 1/4 Hip Laten atau
2. Hip Manifest + 1/3 Hip Laten atau
3. Hip Manifest + 1/2 Hip Laten
MIOPIA

Keadaan refraksi dimana sinar sejajar yang berasal dari jarak


tak terhingga dibiaskan didepan retina
( Pada mata keadaan istirahat )

Penyebab :

1. Sumbu mata lebih panjang (Miopia Axial)


• Konggenital
• Acquisita - Membaca lebih dekat
- Muka lebar
- Kongesti,dsb

2. Pembiasan terlampau kuat


• Kornea
• Lensa
• Cairan mata  GD Tinggi
Macam Miopia :

- Miopia Simplex : umur muda, berhenti 20 Th


- Miopia Progressive : puncak bertambah remaja
Bertambah sampai umur 25 Th
- Miopia Malligna : Ekstrim

Gejala Subyektif Miopia :

Kabur jauh
Melihat Muscae valitantis
Astenopia (Miop lebih kurang 6 00 D)
OK Konvegren lebih besar
(Aseteno Vergen )
Gejala Obyektif :

BMD Dalam OK Hipotropi Corp Cilliare Midriasis


Muscae Volitantes
Perubahan Fundus : - Fundus trigraid
- Miopia cresent
Komplikasi :

- Miop Tinggi ODS ± sama


Mis. ODS S - 10 00 kalau tidak diberi kacamata
 strab konvergen
Pengobatan : beri kacamata sesuai ukuran
- Miop Tinggi ODS tidak sama
OD S - 10 00 (sering tidak digunakan) cendrung
mengalami
strabismus
DS S - 6 00 (mata dominan) divergen
ASTIQMAT

Kln refraksi astiqmat, dimana sinar yang sejajar tidak dibiaskan


pada satu titik tapi pada banyak titik.

Pbg : Astiqmat Reguler : Tiap bidang mempunyai titik


pembiasan sendiri yang terletak pada satu sumbu.

Astigmat irregular : Titik pembiasan tiap bidang letaknya


tidak teratur (tidak teratur pada satu sumbu).

Astiqmat Reguler ( Astiqmat )


90º

180 º
v
H

0
Semua sinar dari satu bidang yang berjalan
sejajar dibiaskan pada satu titik api.

Bidang yang ada sekali >>> sekali


Fokus banyak
Titik api lebih besar Dalam satu sumbu

Terdapat 2 bidang utama :


• Bidang dengan daya pembias terbesar (titik V)
• Bidang dengan daya pembias terkecil (titik H)

Beda letak 90 (saling tegak lurus 0 )


Misal :
• Bidang I 0 / 180 (H)
• Bidang II 90 (V)
Titik api bidang lain terletak antara V dan H

Sinar yang sejajar sumbu utama dibias oleh


susunan Astiqmat dalam bentuk suatu Conoid
(Conoid strum)
Visus terbaik terdapat bila conoid tadi jatuh pada
retina.
Pembagian Astiqmat
1. Astiqmqtismus Miopikus Kompositus V H

2. Astiqmqtismus Miopikus Simpleks V H

3. Astiqmatismus Mixtus V
H

4. Astiqmatismus Hipermetropicus Simplek


V H

5. Astiqmatimus Hipermetropicus Kompositus

V H
Astiqmatimus Miopikus Simplek

90º

V
H

0
AV // 6/6
Pembiasan bidang 90 -- Diperlemah
-- C 1 / ( - ) Axis 180

Yang dicari :
1. Sumbu ( Axis )
2. Power CYL ( - )

Sumbu /Axis :
1. Axis dari lensa CYL negatif : letaknya sesuai
dengan garis paling kabur pada Dial Clok
2. Besarnya lensa CYL negatif ; Saat di mana garis
yang tadinya paling kabur menjadi sama jelas
dengan garis yang letaknya tegak lurus
padanya
Penyebab Astiqmat :

1. Kelainan kornea : 90%


• Konggenital
• Acquisita
2. Kelainan lensa Mis. Katarak : 10%

Contoh Astiqmastimus :
1. Astiqmatisme miopikus Comp
5/30 S – 2 00 C – 0 50 45 6/5
2. Astiqmatisme Hipermetropicus Simplex
5/20 C + 1 00 90 6/5
3. Astiqmatisme Hipermetropicus Comp
5/20 S + 2 00 C + 2 00 80 5/5
4. Astiqmatisme Mixtus
5/10 S + 1 00 C – 2 00 90 5/5
5. Astiqmatisme Miopikus Simplex
5/10 S – 2 00 X 180 6/5
ANISOMETROPIA

Yang dimaksud dengan Anisometropia :


1. OD Hip
Anti Metropia
OS Miopia

2. ODS Hip Beda > 3 D


ODS Miop Beda > 3 D

3. OD Hip ringan
Miop ringan

OS Hip tinggi
Miop tinggi

Aniseikonia :
Keadaan gambar di retina tidak sama besar atau bentuk---
-- Astenopia
Anisometropia ----------- > aniseikonia

Anda mungkin juga menyukai