F2
sumbu F1
utama
H M
ABERASI KHROMATIK :
Sinar TD berbagai panjang gelombang sinar dengan
gelombang terpanjang (Merah) dibias lebih lemah.
Panjang gelombang terpendek (Hijau) lebih kuat.
LENSA SFERIS NEGATIF
F2 Sumbu utama F1
Sifat-sifat :
1. Sinar sejajar sumbu utama akan dibiaskan dengan
arah seolah-olah berasal dari titik api (F2).
2. Sumbu yang menuju titik api dibiaskan sejajar
sumbu utama.
3. Sinar menuju pusat lensa tidak dibiaskan.
4. Titik apilensa ini adalah titik api maya OK dibentuk
oleh sinar Divergen.
Daya pembias lensa disebut : Dioptri
F2
F1
Punctum Proximum :
Titik terdekat yang dapat dilihat mata, pada mata dengan
Akomodasi maksimal.
Punctum Remutum :
Titik terjauh yang dapat dilihat seseorang, pada mata yang tidak
berakomodasi.
KELAINAN REFRAKSI
1. Emetropia :
Sinar sejajar tanpa akomodasi dibiaskan pada retina.
Penglihatan 100% ( 6/6 6/5 )
2. Ametropia : - Hipormetropia
- Miopia
- Astiqmatismus
HIPERMETROPIA
Penyebab :
1. Sumbu mata terlalu pendek (Hp axial)
2. Daya pembias mata terlalu lemah (Hp Refraktif)
OBJEKT
Convergen berlebihan :
Strabismus Convergen
(bila Hip OD = OS)
- BL OD S + 1°° OS Ambliopia
Strab . Divergen ( Exotropia )
OS S + 6°°
Terapi Hipermetropik :
Penyebab :
Kabur jauh
Melihat Muscae valitantis
Astenopia (Miop lebih kurang 6 00 D)
OK Konvegren lebih besar
(Aseteno Vergen )
Gejala Obyektif :
180 º
v
H
0
Semua sinar dari satu bidang yang berjalan
sejajar dibiaskan pada satu titik api.
3. Astiqmatismus Mixtus V
H
V H
Astiqmatimus Miopikus Simplek
90º
V
H
0
AV // 6/6
Pembiasan bidang 90 -- Diperlemah
-- C 1 / ( - ) Axis 180
Yang dicari :
1. Sumbu ( Axis )
2. Power CYL ( - )
Sumbu /Axis :
1. Axis dari lensa CYL negatif : letaknya sesuai
dengan garis paling kabur pada Dial Clok
2. Besarnya lensa CYL negatif ; Saat di mana garis
yang tadinya paling kabur menjadi sama jelas
dengan garis yang letaknya tegak lurus
padanya
Penyebab Astiqmat :
Contoh Astiqmastimus :
1. Astiqmatisme miopikus Comp
5/30 S – 2 00 C – 0 50 45 6/5
2. Astiqmatisme Hipermetropicus Simplex
5/20 C + 1 00 90 6/5
3. Astiqmatisme Hipermetropicus Comp
5/20 S + 2 00 C + 2 00 80 5/5
4. Astiqmatisme Mixtus
5/10 S + 1 00 C – 2 00 90 5/5
5. Astiqmatisme Miopikus Simplex
5/10 S – 2 00 X 180 6/5
ANISOMETROPIA
3. OD Hip ringan
Miop ringan
OS Hip tinggi
Miop tinggi
Aniseikonia :
Keadaan gambar di retina tidak sama besar atau bentuk---
-- Astenopia
Anisometropia ----------- > aniseikonia