PENGERTIAN
Jika suatu berkas sinar berjalan dari satu medium melalui medium lain yg berbeda
kepadatannya, maka sinar tsb akan berubah arahnya.
perubahan arah ini refraksi.
Melakukan refraksi / koreksi = usaha memperbaiki visus dgn lensa.
Kaca mata : pilihan terbanyak
Lensa kontak
- ukuran tinggi
- anisometri
- indikasi lain
Operasi :
- radial keratotomy
- clear lens extraction
- excimer laser
- lasik
FISIOLOGI PENGLIHATAN
Permukaan refraktif: permukaan anterior (kornea dan lensa); permukaan
posterior (kornea dan lensa)
Media refraktif: humor akuos; lensa; badan kaca (vitreus)
Lensa obyektif: kornea dan lensa fokus; bayangan di retina sbg bayangan
terbalik
Mata
Panjang aksial
: 22.5 mm
Indeks refraksi
: 1.33
: 60 D
: 43 D
: 19 D
IRIS
Bertindak sbg diafragma
Mengandung melanin
Tdpt m. sphincter pupillae mengatur lebar pupil
Dilatasi midriasis
Konstriksi miosis
RETINA
Bertindak sbg layar
Bayangan tjm jatuh di fovea centralis (bintik kuning)
Bayangan diteruskan melalui saraf optik chiasma optik lobus occipital
mjd bayangan tunggal
TAJAM PENGLIHATAN(VISUS)
Alat pemeriks
: kartu snelen
Jarak pemeriks
: 6 m, 5 m, 20 feet
: jarak pemeriksaan
Penyebut
: jarak dimana huruf shrsnya dpt dibaca. Visus normal:
6/6 atau 20/20
PENILAIAN:
Jarak 6 m
: 6/40 dst
Menghitung jari
: 1/60 dst
: 1/300
: 1/~
REFRAKSI
Jika suatu berkas sinar berjalan dr satu medium melalui medium lain yang
berbeda kepadatannya maka sinar tsb akan berubah arahnya
Melakukan refraksi/koreksi: usaha memperbaiki visus dg lensa
LENSA
Suatu medium yg mempunyai daya pembiasan
Dikenal 2 macam lensa:
Lensa sferis (S)
Lensa silindris (C)
Daya pembiasan lensa (dioptri = D)
Rumus D=1/f; D=dioptri, f=jarak fokus (m)
1D 100/1 cm
2D 100/2 cm
3D 100/3 cm
LENSA SFERIS
Mempunyai jari2 kelengkungan yg sama pada setiap meridian.
Sinar berjalan sejajar sumbu utama lensa dibias pada satu titik / focus
EMETROPIA
Batasan
: dalam keadaan istirahat tanpa akomodasi berkas sinar sejajar
difokuskan tepat diretina. Visus = 6/6 atau lebih baik
AMETROPIA
Batasan: dlm keadaan istirahat tanpa akomodasi berkas sinar sejajar
difokuskan tdk di retina. Visus = < 6/6
Penyebab:
Pjg axial mata abnormal tll pjg pd miopia, tll pendek pd hipermetropia
AMETROPIA AXIAL
Perubahan posisi lensa lbh kedepan pd miopia, lbh kebelakang pd
hipermetropia
Dpt disebabkan satu atau lebih kondisi berikut:
Faktor yg terpenting adl pjg axial mata
Fakta penyebab ametropia tdk diketahui
Faktor genetik memegang peranan penting (terutama pd miopia)
Ras Cina, Yahudi, Mesir terbukti menunjukkan predisposisi
genetik
Peny. Genetik ~ miopia: albino, mongolism, sindroma marfan
Salah 1 ortu menderita miopia ada resiko > anak mereka akan
menderita miopia
Faktor lingk mungkin berpengaruh pd mata dg predisposisi genetik
MIOPIA
Adl suatu kelainan refraksi, dimana sinar2 sejajar garis pandang, o/ mata
tanpa akomodasi, dibias didepan retina.
Penyebab :
1. Sumbu mata tll panjang (miop axial).
2. Daya pembiasan mata tll kuat (miop refraktif).
- kornea tll lengkung : keratokonus
Dibedakan:
Miopia simplek: dimulai pd usia 7-9 thn dan akan ber+ sampai anak
berhenti tumbuh usia 20 th
Miopia progresif: miopia ber+ scr cpt ( 4D/th) sering disertai perub
vitreo-retinal
Gejala Subyektif:
Kabur melihat jauh gejala utama
Sakit kepala
Cenderung memicingkan mata bila melihat jauh
Suka membaca
Gejala Obyektif
- akomodasi << bmd dlm, midriasis
- miop axial vitreous floaters
(muscae volitantes).
Komplikasi
Ablasio retina miopia tinggi (> 6D)
Strabismus:
Esotropia M ckp tinggi bilateral, mis: OD S-11.00; OS S-10.00
punctum remotum (titik jauh) pendek konvergensi >>
esotropia
Eksotropia M dg anisometropia, misal OD S-1.00; OS S-8.00
OS cenderung tdk digunakan ambliopia exotropia
Anisometropia: perbedaan refraksi ke2 mata >3D
Penglihatan tak enak (asthenopia = eye strain) t.u bila melihat pd jarak
yg tetap dan diperlakukan penglihatan jelas pd jangka wkt yg lama
misal nonton TV dll astenopia akomodativa
Sensitive thd sinar
Spasme akomodasi pseudomiopia
Perasaan mata juling, akomodasi >> konvergensi >> esofori;
gejala trias parasimpatik n II:
Akomodasi
Miosis
konvergensi
Komplikasi
Glaukoma (sdt BMD dangkal)
Esotropia (akomodasi >> t.u H. tinggi)
Ambliopia (t.u pd anisometropia), penyebab tersering ambliopia pd
anak, bisa bilateral
ASTIGMATISMA
Adalah suatu bentuk kel. Refraksi, dimana mata menghasilkan suatu
bayangan dengan titik atau garis fokus multipel
Dibedakan 2 bentuk:
Astigmatism ireguralis
Astigmatism regularis
Astigmatism iregularis:
Titik bias tdk beraturan
Penyebab:
Kelainan kornea permukaan luar tidak teratur
Kelainan lensa mulai keruh pada katarak
Astigmatism regularis:
GEJALA SUBYEKTIF
1. Penderita mengeluh rasa tidak enak dan rasa ngantuk
2. Mata terasa cepat lelah terutama bila mengerjakan sesuatu pada jarak dekat
3. Sakit kepala terutama pada pelipis, dahi serta kadang-kadang sampai ke
bagian belakang kepala
4.rasa yang sangat tidak enak apabila melihat suatu obyek yang bergerak
5. Sulit membedakan 2 titik yang berdekatan
6. Memiringkan kepala pada penderita astigmatisme oblik atau asimetrik yang
tinggi
7. Menyipitkan kelopak mata
Gejala Obyektif
1. Pemeriksaan dengan oftalmoskop, akan terlihat papil saraf optik berbentuk lebih
lonjong dari mata normal
2. Dengan keratometer, akan terlihat perbedaan kelengkungan, atau daya refraksi
dari kornea, pada bidang vertikal dan pada bidang horizontal
3. Dengan pemeriksaan retinoskopi, akan terlihat 2 reflek yang berbeda, antara
kedua meridian utama
4. Pemeriksaan dengan piring placido (placido disc) didapatkan kelainan
PRESBIOPIA
Batasan: berkurangnya kemampuan akomodasi lensa karena proses
sklerosis
Pemeriksaannya menggunakan kartu Jaeger
Diberikan +an lensa sferis positip u/ membaca lensa ADISI- sesuai
pedoman umur, sbb:
40 thn S+1.00
50 thn S+2.00
60 thn S+3.00
Bila visus <6/6 pemberian lensa adisi tdk terikat peraturan, blh diberikan
sampai dpt membaca ckp memuaskan
TEHNIK REFRAKSI
Subyektif:
Trial and error
Fogging
Cross-cylinder
Hsl pemeriksaan tgt kerja sama pemeriksa-Px
Obyektif:
Retinoskopi
Refraktometri
Full computerized
Semi computerized
Hsl pemeriksaan tgt ketrampilan pemeriksa
Mudah hilang.
Indikasi:
1. Kelainan refraksi tinggi. penderita miopia tinggi akan merasa nyaman dgn
meningkatnya besar bayangan yg diperolehdgn pemakaian lensa kontak.
2. Penderita afakia akan merasa nyaman krn berkurangnya distorsi perifer &
pembesaran bayangan serta hilangnya ringskotomia.
3. Anisometropia. lensa kontak sangat berguna u/ mengatasi anisometropia yg
> 4.0 dioptri.
4. Astigmatismus. bila kacamata tdk dpt memperbaiki visus pd keratokonus,
post keratoplasty / jaringan parut kornea akibat trauma maka lensa kontak
mgkn lbh sukses.
4. Kondisi lingkungan & pekerjaan.
contoh : u/ artis / ahli bedah yg memakai mikroskop.
5. Lensa u/ sport.
6. Lensa u/ terapi.
contoh : pada kasus bullous keratopathy & erosi kornea yg berulang.
7. Lensa u/ tujuan kosmetik.
KEUNTUNGAN LENSA KONTAK LEMBUT
Lebih stabil
Kerugian:
Mudah rusak
Komplikasi:
Keratitis/ulkus kornea disebabkan infeksi bakteri, jamur, amoebabhy
kebutaan
Giant papillary conjunctivitis (GPC) komplikasi yg paling sering
BEDAH REFRAKTIF KORNEA
Merubah bentuk kornea
Merubah kekuatan kornea
Operasi intra okuler
Macam:
Radial keratotomi
Keratomileusis
Keratofaki
Keratotomi radial = RK
Ditemukan oleh SATO dr Jepang th 1940, dan dikembangkan o/
FYODROV dr Rusia th 1972
Dibuat incisi radial yg meliputi 90% tebal kornea dimulai dr zona
optik sampai mendekati tepi limbus
Radial Keratotomi
Komplikasi:
Kekeruhan kornea
Infeksi (ulkus kornea, abses kornea)
Angka rekurensi tinggi
Astigmatisme ireguler berat
Endoftalmitis
Robekan tembus bola mata
Katarak
Keratomileusis:
Dilaporkan oleh Barraquer dr Kolombia th 1961 baik u/ koreksi
miopia tinggi
Dibuat korneal autograft lamelar dibekukan kmd dibentuk kembali
dijahitkan ke posisi semula
Keratomielosis
Komplikasi:
Hasil pasca operasi sering tidak sesuai dengan yang diharapkan
Sulit melakukan cryolathing pada kornea yang diambil
Timbul kekeruhan kornea akibat proses penyembuhan luka
Jahitan sering menyebabkan astigmat pasca operasi
Epikeratophakia
Prosedurnya scr prinsip = keratomileusis ttp korneal graft berasal dr
donor
Komplikasi:
Sering terjadi reaksi kornea donor-resipien, bahkan sampai
dengan nekrosis donor
Jahitan bisa menimbulkan astigmat tinggi
Timbul kekeruhan kornea
Infeksi kornea
Prediksi refraksi tidak dapat sempurna
PRK
Komplikasi:
Regresi
Penurunan tajam penglihatan
Flap yang tidak sempurna
Kekeruhan kornea
Infeksi
Syarat:
Myopia (minus) : Sph. -0,50 s/d -14,00 D dengan/ tanpa Cyl -0,50 s/d
-5,00 D
Hypermetropia (plus) : Sph +0,50 s/d +5,00 D dengan/ tanpa Cyl +0,50
s/d +3,00 D