Anda di halaman 1dari 8

BAB 11 Sejarah paragraf/alinea

PARAGRAF
Paragraf diserap dari bahasa Inggris paragraph.

1. Pengertian Paragraf Kata ini pun berasal dari kata Yunani:


para- yang berarti ‘sebelum’
2. Ide Pokok grafein yang berarti ‘menulis’.
3. Tujuan Pembuatan Paragraf
Ketika itu, paragraf atau alinea adalah sebuah karangan
4. Kepaduan Paragraf yang tidak dipisah-pisahkan seperti sekarang, pada
5. Penanda Hubungan Antarkalimat bagian awal baris pertamanya ditempatkan tanda
sebagai ciri awal paragraf.
6. Pertalian Makna Antarkalimat
1 2

Alinea dari bahasa Belanda. Kata Belanda itu sendiri dari Dalam ragam tulis biasanya ditandai dengan kalimat yang
kata Latin a linea yang berarti ‘mulai dari baris baru’. menjorok ke dalam atau spasi yang berbeda.

Pengertian paragraf/alinea: Macam-macam alinea:


a.alinea pembuka
A. Bagian dari wacana yang berisi satu gagasan pokok dan b.alinea penghubung
dapat diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas. c.alinea penutup

B. Bagian dari suatu karangan atau tuturan yang terdiri dari Alinea pembuka
sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan a.membuka suatu karangan
informasi dengan ide pokok sebagai pengendalinya. b.menarik minat dan perhatian pembaca
c.menyiapkan pikiran pembaca
3 4

1
Alinea penghubung Ide Pokok:
Semua alinea yang terdapat di antara alinea pembuka 1. Ide pokok yang terletak pada bagian awal paragraf
dengan alinea penutup. 2. Ide pokok yang terletak pada bagian akhir paragraf
3. Ide pokok yang terletak pada bagian awal dan akhir
Alinea penutup paragraf
a.mengakhiri karangan/bagian karangan
b.mengandung kesimpulan yang bulat dan betul-betul Ide pokok yang terletak pada bagian awal paragraf
mengakhiri uraian pada umumnya mengandung pernyataan yang bersifat
c.menimbulkan banyak kesan umum, pernyataan yang masih memerlukan
pengembangan, rincian, dan penjelasan lebih lanjut Jadi,
alur pikiran yang dikemukakan dalam paragraf itu
bersifat deduktif

5 6

Contoh:
Ide pokok yang terletak pada bagian akhir paragraf
Pada gambar 20a tampak bahwa epidermis
mengalami kelainan. 2)Sel-sel membesar dan ada pula
Ide pokok yang terletak pada bagian akhir paragraf
yang mengalami degenerasi. 3)Jaringan palisade sudah
pada umumnya merupakan kesimpulan atau rangkuman
tidak teratur lagi dan mempunyai kecenderungan untuk
dari apa yang dikemukakan pada kalimat-kalimat di
membentuk bulat. 4)Pada kloroplas terdapat fitoferitin
awal tulisan. Penulis lebih dahulu mengemukakan
dan butir-butir pati yang tidak normal (gambar 20b).
beberapa kejadian, peristiwa, atau keadaan, kemudian
5)Dalam sel floem terdapat kristal (gambar 20c),
pada akhir paragraf dikemukakan kesimpulan atau
sedangkan sel-sel floem yang sudah menderita lebih
rangkuman. Jadi, alur pikiran yang dinyatakan pada
lanjut mengalami degenerasi yang berat dan bentuk sel
paragraf itu bersifat induktif.
sudah tidak jelas lagi (gambar 20d).

7 8

2
Contoh:
Ide pokok yang terletak pada bagian awal dan akhir
1)Sejak suaminya meninggal dunia dua tahun yang paragraf
lalu, Ny. Ahmad sering sakit. 2)Setiap bulan ia pergi ke
dokter memeriksakan sakitnya. 3)Harta peninggalan Ide pokok yang terletak pada bagian awal paragraf
suaminya semakin menipis untuk membeli obat dan bersifat umum yang sudah tentu masih memerlukan
biaya pemeriksaan serta untuk biaya hidup sehari-hari penjelasan lebih lanjut, sedangkan ide pokok yang terletak
bersama tiga orang anaknya yang masih belajar. pada bagian akhir paragraf sebenarnya merupakan ulangan
4)Anaknya yang tertua dan kedua masih kuliah di dari ide pokok yang terletak pada awal paragraf, tetapi
sebuah perguruan tinggi swasta, sedangkan yang nomor bentuk kalimat atau kata-katanya tidak sama tepat. Maksud
penulis mengulang ide pokok itu ialah untuk menguatkan
tiga masih duduk di bangku SMA. 5)Sungguh berat
pernyataan yang dinyatakannya pada ide pokok. Jadi, alur
beban hidupnya.
pikirannya bersifat deduktif-induktif.

9 10

Contoh: Tujuan Pembuatan Paragraf:

1)Jalan itu sangat ramai. 2)Pagi hari pukul 06.00 sudah a. Memudahkan pemahaman dengan menceraikan suatu
banyak kendaraan yang lewat membawa sayuran dan tema dari tema yang lain.
hasil pertanian yang lain ke pasar. 3)Tidak lama b. Memisahkan dan menegaskan perhentian secara
kemudian, anak-anak sekolah memadati jalan itu. wajar dan formal.
4)Ada yang naik sepeda, ada yang naik sepeda motor,
dan ada juga yang naik mobil jemputan. 5)Sesudah itu,
datang para pegawai, baik negeri maupun swasta,
berangkat ke pekerjaan masing-masing. 6)Demikianlah,
hingga malam jalan itu tidak pernah sepi.

11 12

3
Kepaduan Paragraf
Kepaduan informasi atau kepaduan di bidang makna sering
Informasi yang dinyatakan dalam kalimat yang satu disebut koherensi. Di samping itu, terdapat kepaduan lain
berhubungan erat dengan informasi yang dinyatakan yang disebut kohesi, yaitu kepaduan di bidang bentuk.
dalam kalimat yang lain, atau dengan kata lain
Contoh:
informasi-informasi yang dinyatakan dalam sejumlah
1)Terjadi sedikit ketidaksepahaman antara kedua kakakku
kalimat yang membentuk paragraf itu berhubungan erat suami istri ketika merundingkan rencana khitanan Andi, anak
atau sangat padu. Tanpa adanya kepaduan informasi, mereka. 2)Kakakku perempuan berpendapat saudara-saudara
kumpulan informasi itu tidak menghasilkan paragraf. dari desa tidak perlu diberitahu kecuali kakak kandung ketiga.
3)Alasannya karena akan sangat repot menyediakan tempat
tidur, makan, dan sebagainya. 4)Sebaliknya, kakak iparku
berpendapat mereka harus diundang demi mempererat
persaudaraan.
13 14

Syarat-syarat membentuk alinea:


Contoh: 1. Kesatuan/Kepaduan:
1)Setiap hari Ahmad bangun pukul 05.00. Semua kalimat secara bersama-sama menyatakan
2)Sesudah bersembahyang subuh, ia melakukan olah suatu hal dan berhubungan erat.
raga ringan, berjalan kaki selama kira-kira 45 menit 2. Koherensi dan Kohesi
untuk memanaskan tubuhnya. 3)Pukul 07.00 setelah 3. Perkembangan alinea
keringatnya kering, ia mandi dengan air hangat dan Perincian dari gagasan-gagasan yang membina
setelah makan pagi, pada pukul 08.00 ia berangkat ke alinea:
kantor hingga pukul 16.00 baru tiba di rumah. 4)Sisa a. Kemampuan memperinci gagasan utama secara
waktunya dipergunakan untuk bermain-main dengan si maksimal ke dalam gagasan-gagasan bawahan
kecil, anak tunggalnya yang baru berusia dua tahun. b. Kemampuan mengurutkan gagasan bawahan secara
teratur.

15 16

4
Contoh:
Penanda Hubungan Antarkalimat
1)Kota Yogyakarta dikenal juga sebagai kota pelajar. Penanda hubungan antarkalimat atau disingkat
2)Tanah di sekitarnya sangat subur. 3)Banyak penanda hubungan berfungsi memadukan hubungan
pendatang baru yang datang untuk mencari pekerjaan. antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain
4)Pada malam hari banyak orang berjalan-jalan di dalam suatu paragraf, meliputi penunjukan,
sepanjang jalan Malioboro untuk menghirup udara penggantian, pelesapan, perangkaian, dan hubungan
malam. leksikal.
Ada dua macam hubungan, hubungan endoforik
dan hubungan eksoforik. Hubungan endoforik ialah
hubungan antara kalimat yang satu dengan kalimat
yang lain di dalam teks, sedangkan hubungan eksoforik
ialah hubungan dengan yang berada di luar teks.
17 18

Contoh: Penunjukan
a. Kemarin Ahmad pergi ke Surabaya. Di sana ia Yang dimaksud penunjukan ialah penggunaan kata
bermalam di hotel. atau frasa untuk menunjuk atau mengacu kata, frasa,
atau mungkin juga satuan gramatikal yang lain.
b. Ahmad dan temannya berada di ruang perpustakaan. Dengan demikian, dalam penunjukan terdapat dua
Ahmad berkata, “Buku ini sudah kaubaca?” unsur, yaitu unsur penunjuk (upen) dan unsur tertunjuk
(uter). Kedua unsur itu haruslah mengacu pada referen
Kata sana dan ia pada contoh (a) menggantikan kata yang sama. Kata-kata yang berfungsi sebagai penanda
Surabaya dan Ahmad secara endoforik, berbeda dengan hubungan penunjukan ialah itu, ini, tersebut, dan
kata ini pada frasa buku ini yang secara eksoforik berikut.
menunjuk sebuah buku yang ada di ruang
perpustakaan.
19 20

5
Contoh anaforik:
Di samping itu, kata tadi digunakan untuk menunjuk secara
eksoforik. Penunjuk dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu 1)Di atas ini adalah gambar papan catur yang istilah
penunjuk yang anaforik dan penunjuk yang kataforik. Penunjuk teknisnya disebut diagram. 2)Untuk memudahkan
anaforik ialah penunjukan ke depan atau ke kiri. Sedangkan, penglihatan, diagram itu disajikan tanpa buah caturnya.
kataforik menunjuk ke kanan atau belakang.
Contoh kataforik:
Contoh: 1)Kita perhatikan kalimat ini. 2)Semua usahanya gagal.
1)Pembicaraan yang berlangsung secara terpisah di tempat 3)Karena itu ia amat sedih.
penginapan Kepala Negara di Wisma Baribi itu atas permintaan
kepala pemerintahan yang bersangkutan. 2)Pembicaraan itu
dilakukan setelah mereka menghadiri perayaan hari kebangsaan
Negara Brunei Darussalam di stadium Negara Hasanal Bolkiah.

21 22

Penggantian
Penanda hubungan penggantian ialah penanda Kata ganti persona pertama dan kedua digunakan juga, tetapi
dalam hubungan eksoforik.
hubungan kalimat yang berupa kata, atau frasa yang
menggantikan kata, frasa, atau mungkin juga satuan Di samping itu, kata-kata yang menyatakan hubungan
gramatikal yang lain yang terletak di depannya secara kekeluargaan dapat juga digunakan sebagai penanda hubungan
anaforik atau di belakangnya secara kataforik. penggantian dalam hubungan eksoforik apabila kata-kata itu
Dalam hubungan endoforik, penggantian ditandai berfungsi sebagai kata ganti persona, seperti kata
oleh kata ganti persona, seperti kata ia, dia, beliau, 1.bapak,
mereka, dan bentuk klitikanya, yaitu -nya; kata ganti 2.ibu,
penunjuk ini dan itu; kata ganti penunjuk tempat, yaitu 3.adik, atau dik,
4.kakak atau kak,
sana, sini, situ, dan kata begini, begitu, dan demikian.
5.saudara

23 24

6
Pelesapan
Contoh: Pelesapan atau elipsis adalah adanya unsur kalimat yang
1) Setelah empat lima kali mendatangi suatu desa, tidak dinyatakan secara tersurat pada kalimat berikutnya.
barulah dr. Rien merasa diterima oleh rakyat setempat. Sekalipun tidak dinyatakan secara tersurat, tetapi
2) Ia pun mulai berani sedikit-sedikit berbicara tentang kehadirannya dapat diperkirakan.
kesehatan, kebersihan, dan keluarga berencana. Dalam paragraf sering terjadi pelesapan. Pelesapan itu
merupakan salah satu penanda kohesi di samping
penunjukan, penggantian, perangkaian, dan hubungan
leksikal. Dengan adanya pelesapan, hubungan antarkalimat
dalam paragraf itu terasa menjadi bertambah erat. Selain
itu, pelesapan juga merupakan salah satu cara untuk
menghindari penggunaan kata yang sama yang pada
umumnya menimbulkan kejemuan pembaca.

25 26

Contoh:
1)Berdasarkan peraturan, sekolah-sekolah yang menumpang Contoh:
di gedung sekolah negeri diberi batas waktu sampai tahun 1) Membaiknya hubungan Timur-Barat disambut baik
1990. 2) Setelah itu, harus menempati gedung sendiri. oleh dunia. 2) Sebaliknya, perkembangan itu makin
memperjelas ketimpangan hubungan Utara-Selatan
Perangkaian yang berdampak negatif terhadap pembangunan di
Perangkaian adalah adanya kata atau kata-kata yang negara-negara berkembang.
merangkaikan kalimat satu dengan yang lain, misalnya
sebaliknya, namun, akhirnya, padahal, kemudian,
tetapi, demikian, oleh karena itu, jika begitu, dan
namun demikian.

27 28

7
Penanda hubungan leksikal Contoh:
Hubungan leksikal ialah hubungan yang disebabkan 1) Menghadapi kondisi ini, Juwono berpendapat, pihak
oleh adanya kata-kata yang secara leksikal memiliki Indonesia harus bersikap terbuka atas teropongan
pertalian. Kata-kata yang secara leksikal memiliki orang-orang luar. 2) Keterbukaan ini bukan saja pada
pertalian ialah kata-kata yang memiliki hubungan arti, insiden Dili, tetapi juga misalnya pada kasus-kasus
baik memiliki hubungan bentuk maupun tidak, Aceh, Lampung, dan Kedungombo.
misalnya kata wanita dengan kewanitaan, kata makhluk
dengan manusia. Penanda hubungan leksikal dapat Pertalian Makna Antarkalimat
dibedakan menjadi pengulangan, sinonimi, dan Terdapat berbagai pertalian antara informasi yang
hiponimi. dinyatakan pada kalimat yang satu dengan informasi
yang dinyatakan pada kalimat lainnya, pertalian itu ialah

29 30

Latihan
a. penjumlahan (di samping itu, lagi pula, selain itu) Susunlah kalimat-kalimat di bawah ini sehingga menjadi paragraf
yang baik!
b. perturutan (kemudian, lalu)
a.Pemerintah lebih menekankan faktor pemerataan daripada
c. perlawanan atau pertentangan (akan tetapi, spekulasi dalam pasar modal ini.
namun) b.Jika membeli saham di pasar modal, maka masyarakat hanya
d. sebab-akibat (oleh karena itu, maka, akibatnya) akan memperoleh deviden yang jauh lebih rendah.
e. waktu (setelah itu, waktu itu, ketika itu) c.Masyarakat yang memiliki dana akan lebih suka menabung di
f. syarat (jika demikian, apabila demikian) bank karena suku bunganya tinggi.
d.Pasar modal ini kurang menarik bagi masyarakat dibandingkan
g. cara (dengan demikian, dengan cara itu)
dengan tabungan.
h. kegunaan (untuk itu) e.Selain itu, saham yang dibelinya tidak bisa segera dijual dengan
i. penjelasan (keterangan, contoh, rincian) harga yang jauh lebih tinggi walaupun perusahaan terus
memperoleh keuntungan.
f.Faktor ini menyebabkan pasar modal kurang menarik.
31 32

Anda mungkin juga menyukai