Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I


NITROGEN DAN FOSFOR
(REVISI)

Kelompok 2
Anggota:
1. Ariyani Safitri ( 06101181722012 )
2. Abepura Dwiputra Absa ( 06101181722034 )
3. Roselina Eka Wahyuni ( 06101281722021 )
4. Friska Senja Cahyani ( 06101281722044 )
5. Ririn Afrillya ( 06101181722005 )
6. Rizki Kinanti ( 06101281722030 )
7. Septi Giana ( 06101181722039 )

Asisten : 1. Puspa Ayu Wardani


2. Ratih Ovalinda
3. Resta Sari Kurniawan
4. Selly Triani

Dosen Pembimbing : Maefa Eka Haryani., S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
I. Nomor Percobaan :4

II. Judul Percobaan : Nitrogen dan Fosfor

III. Tanggal Percobaan : 19 Februari 2019

IV. Tujuan :

A. Tujuan Umum

Mahasiswa memahami beberapa karakteristik nitrogen dan fosfor

B. Tujuan Khusus
Setelah melakukan kegiatan laboratoris, mahasiswa dapat menentukan
terbentuknya karakteristik.
a. Beberapa gas senyawa nitrogen, NH3, N2, dan NO
b. Fosfina

V. Dasar Teori
Nitrogen dan fosfor adalah golongan VA yang elektronegatif, dan
membentuk ikatan kovalen dengan unsur elektronegatif lainnya. Secara
umum keduanya memerlukan tiga elektron untuk memenuhi aturan oktet
seperti NH3 dan PH3. Nitrogen merupakan unsur pembentuk protein sebagai
senyawa utama dalam organism. Sedangkan fosfor dalam asam nukleat yang
terdapat dalam inti sel pembentuk kromosom.

Nitrogen terdapat di udara sekitar 78% volume sebagai molekul di atom


(N2) yang berikatan kovalen rangkap tiga. Nitrogen atau zat lemas adalah
unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang N dan nomor atom
7. Biasanya ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa rasa dan
merupakan gas diatomik bukan logam yang stabil, sangat sulit bereaksi
dengan unsur atau senyawa lainnya. Dinamakan zat lemas karena zat ini
bersifat malas, tidak aktif bereaksi dengan unsur lainnya.
Nitrogen mengisi 78,08% atmosfer Bumi dan terdapat dalam banyak
jaringan hidup. Zat lemas membentuk banyak senyawa penting seperti asam
amino, amoniak, asam nitrat, dan sianida. Di laboratorium nitrogen dapat
dibuat dengan memanaskan larutan yang mengandung garam ammonium
(seperti NH4Cl) dan garam nitrit(misalnya NaNO2). Bila dipanaskan terjadi
reaksi NH4+(aq) + NO2(aq) ———–> N2(g) + 2H2O(l). Secara komersial
nitrogen dibuat dengan mencairkan udara, kemuadian didestilasi, akhirnya
dapat nitrogen sekitar 99% yang mengandung argon dan oksigen.

Nitrogen sangat diperlukan sebagai bahan pembuat senyawa penting


seperti ammonia dan urea. Nitrogen dipakai sebagai gas pelindung terhadap
oksigen dalam pabrik kimia dan dapat juga digunakan untuk
membekukan makanan secara cepat.

Unsur Fosfor merupakan bahan makanan utama yang digunakan oleh


semua organisme untuk pertumbuhan dan sumber energi. Fosfor di dalam air
laut, berada dalam bentuk senyawa organik dan anorganik. Dalam bentuk
senyawa organik, fosfor dapat berupa gula fosfat dan hasil oksidasinya,
nukloeprotein dan fosfo protein. Sedangkan dalam bentuk senyawa anorganik
meliputi ortofosfat dan polifosfat. Senyawa anorganik fosfat dalam air laut
pada umumnya berada dalam bentuk ion (orto) asam fosfat (H3PO4), dimana
10% sebagai ion fosfat dan 90% dalam bentuk HPO42-. Fosfat merupakan
unsur yang penting dalam pembentukan protein dan membantu proses
metabolisme sel suatu organisme.

Fosfor adalah unsur golongan VIA, maka satu atom fosfor memerlukan
tiga elektron untuk stabil. Sehingga satu atom fosfor harus berikatan kovalen
dengan tiga fosfor lain. Fosfor padat yang murni mempunyai tiga bentuk
Kristal, yaitu fosfor putih (P4), fosfor merah (Pn). dan fosfor hitam (Pn).
fosfor putih dapat dibuat dengan mereaksikan garam fosfor, silikon dioksida
dan karbon pada suhu 1300oC dalam tungku listrik.

Sifat Fisika Unsur Fosfor : Warna : tidak berwarna/merah/putih; wujud:


padat; titik didih : 550 K (2770C); titik leleh : 317,3 K (44,20C), energi
ionisasi (fosfor putih): 1011,8 kj/mol, secara umum fosfor membentuk
padatan putih yang lengket yang memiliki bau yang tak enak tetapi ketika
murni menjadi tak berwarna dan transparan, fosfor putih mudah menguap dan
larut dalam pelarut nonpolar benzen; fosfor merah tidak larut dalam semua
pelarut.

VI. Alat dan Bahan


Alat
a. Tabung reaksi
b. Pembakar bunsen
c. Batang pengaduk
d. Lembaran Al dan pita Mg

Bahan
a. Natrium nitrit padatan
b. Larutan NaNO2 0,2 M
c. Kloroform
d. Larutan AgNO3 0,1 M
e. Larutan KCNS 0,1 M
f. Larutan NaOH 2 M
g. Larutan urea 0,2 M
h. Asam asetat 5 M
i. Larutan FeCl3 0,1 M
j. Larutan KI 0,2 M
k. Na3PO4 anhydrous-padatan
l. HCL pekat dan indikator PP

VII. Prosedur Percobaan


1. Ke dalam tabung reaksi campurkan 0,1 gram kristal natrium nitrit,
sepotong kecil alumunium, dan 2 ml larutan NaOH 2 M, dan sumbat
tidak terlalu rapat dengan kertas untuk mengurangi kecepatan
keluarnya gas hasil kemudian panaskan. Identifikasi gas yang keluar
dari hasil pemanasan tersebut dengan membuka sumbat kertas dan (a)
mengenali baunya, (b) mendekatkan ujung batang pengaduk kaca
(yang telha dicelupkan kedalam HCl Pekat) ke atas mulut tabung, (c)
mendekatkan kertas lakmus merah basah oleh air pada mulut tabung,
dan (d) menutup mulut tabung dengan kertas yang telah dibasahi
dengan indikator PP dan mengamatinya. (Kerjakan dalam lemari asap)
2. Ke dalam larutan 1-2 ml natrium nitrit 0,2 m tambahkan beberapa tetes
asam asetat 5 M, kemudian tambahkan 1-2 ml larutan urea 0,2 M.
Amati reaksi yang terjadi, dan apabila reaksi telah berhenti tambahkan
beberapa tetes lautan FeCl3. Catat segala perubahan yang terjadi.
Yakinkan hasil amatan anda dengan membandingkan warna dari
campuran beberapa tetes larutan FeCl3 dan larutan urea dalam tabung
rekasi lain.
3. Ke dalam larutan 1-2 ml natrium nitrit 0,2 M tambahkan 1-2 ml laruan
KI 0,2 M dan kemudian asamkan dengan beberapa tetes asam asetat.
Tambahkan 2 ml Kloroform, kocok baik-baik dengan emnutup mulut
tabung dengan ibu jari. Rasakan adanaya tekanan gas dari dalam
tabung, biarkan tabung terbuka dan teliti ada tidaknya perbedaan
warna gas pada bagian dalam tabung dengan bagian mulut tabung,
agar lebih jelas tabung uji dberi latar belakang kertas warna putih.
Catat pula warna larutan kloroform.

VIII. Hasil Pengamatan


No. Perlakuan Amatan/Simpulan
1. NaNO2 + Al + NaOH(aq)
Dipanaskan, dibau Pada saat dipanaskan larutan
bergelembung, mengeluarkan gas,
beruap/berasap, dan baunya seperti bau
panci atau aluminium mutung.
+ HCl pekat pada batang Pada saat dipanaskan larutan
pengaduk bergelembung, mengeluarkan gas,
beruap/berasap, dan mengeluarkan bau
asam cuka (asam asetat).
+ kertas lakmus merah Kertas lakmus merah berubah menjadi
warna biru.
+ kertas basah oleh indikator Kertasnya berubah menjadi warna pink
PP fuchia/ungu.
2. NaNO2(aq) + CH3COOH(aq) + NaNO2 ditambahkan CH3COOH tidak
CH4N2O(aq) + FeCl3(aq) berwarna. Kemudian ditambahkan
CH4N2O tidak berwarna. Setelah itu
ditambahkan FeCl3 larutan berubah warna
menjadi warna kuning kecoklatan/orange
dan terdapat gelembung gas.
CH4N2O(aq) + FeCl3(aq) CH4N2O ditambah FeCl3 tidak terjadi
perubahan warna.
3. NaNO2(aq) + KI + CH3COOH Perlakuan dengan kloroform
+ CHCl3 Sebelum: tidak berwarna
Sesudah: terbentuk dua lapisan. Lapisan
atas berwarna kuning kecoklatan dan
bawah berwarna ungu fuchia.
Ada tekanan dari dalam tabung dan tidak
ada perbedaan warna gas.

IX. Persamaan Reaksi

1)Ketika Pemanasan
NaNO2(s) + 2 Al(s) + NaOH(aq) + H2O(l)  NH3(g) + [Al(OH)4]-(aq)
 Ketika ditambahkan HCl pekat
NH3(g) + HCl(aq)  NH4Cl(aq)
 Ketika diletakkan kertas pH yang telah dibasahi dengan air
H2O(l) + NH3(g) OH- + NH4+
2) NaNO2(aq) + CH3COOH(aq)  CH3COONa(aq) + HNO2(aq)
 Ketika diteteskan Urea
8 NaNO2(aq) + 8 CH3COOH(aq) + 6 CO(NH2)2(aq)  3 CO2(g) + 10 N2 (g)
+ 16 H2O(g) + 8 CH3COONa(aq)
 Lalu ditambahkan FeCl3
3 CH3COONa(aq) + FeCl3(aq)  Fe(CH3COO)3(aq) + 3 NaCl(aq)
3) Mengasamkan dengan asam asetat
 2 NaNO2(aq) + 2 KI(aq) + 4 CH3COOH(aq)  I2(g) + 2 NO(g)
+ 2 CH3COONa(aq) + 2 H2O(aq)
X. Pembahasan

Pada percobaan fosfor dan nitrogen, seharusnya kami melakukan empat


macam percobaan. Namun pada praktikum kali ini kami hanya melakukan tiga
macam percobaan dikarenakan pada percobaan yang keempat bahan yang
diperlukan yaitu Na3PO4 tidak tersedia. Percobaan ini bertujuan untuk dapat
memahami dan mengetahui beberapa karakteristik yang dimiliki oleh unsur
nitrogen dan posfor dimana dapat ditentukan melalui gas yang dihasilkan oleh
larutan yang mengandung unsur nitrogen atau fosfor dan juga bisa melalui warna
maupun bau gas tersebut.
Pada percobaan yang pertama setelah campuran bahan dipanaskan akan
menghasilkan bau amonia yang menyengat. Bau ini berasal dari ion nitrit (NO2-)
yang direduksi secara kuat oleh logam aluminium dalam basa kuat menjadi gas
amonia. Namun pada saat praktikum bau yang tercium oleh praktikan hanya
seperti bau mutung dari aluminium tersebut. Hal ini disebabkan terlalu lamanya
larutan dibuka sehingga larutan teroksidasi yang menyebabkan larutan tersebut
berkurang atau habis sehingga bau gas amonia tidak tercium oleh pengamat,
karena sebaiknya setelah mereaksikan larutan langsung disumbat dengan tissu.
Menghasilkan asap putih dengan asam klorida dan juga terdapat gelembung gas
akibat dari pemanasan tersebut. Perubahan warna pada kertas lakmus merah
menjadi biru dan perubahan warna pada kertas yang telah ditetesi indikator PP
menjadi ungu disebabkan oleh kandungan dari basa kuat larutan tersebut.
Pemanasan pada percobaan ini dilakukan untuk mempercepat reaksi.
Pada percobaan kedua, ada dua larutan yang dicampurkan untuk dilakukan
perbandingan. Larutan yang pertama yaitu pencampuran antara larutan NaNO2
(tidak berwarna) + larutan CH3COOH (tidak berwarna) + larutan Urea + larutan
FeCl3 (kuning) sedangkan pada larutan yang kedua yaitu pencampuran larutan
FeCl3 (kuning) + larutan urea (tidak berwarna). Dari kedua pencampuran tersebut
diperoleh hasil yang berbeda untuk pencampuran yang pertama, warna larutan
berubah dari tidak berwarna dan setelah ditambahkan FeCl3 menjadi kuning
kecoklatan/orange. Kemudian terdapat gelembung gas dikarenakan ion Fe3+ yang
mendeteksi gas, gas yang dihasilkan adalah N2. Sedangkan pada pencampuran
kedua tanpa penambahan asam asetat dan natrium nitrit pada FeCl3 + urea
diperoleh warna larutan tidak berwarna.
Secara pengamatan dari praktikum yang ketiga ini larutan NaNO2(aq)
dicampur KI(aq) menghasilkan larutan yang tak berwarna. Kemudian larutan
tersebut dicampurkan dengan 10 tetes larutan CH3COOH yang tak berwarna dan
CHCl3 yang tak berwarna, digunakan kloroform karena dapat tereduksi oleh KI
dalam keadaan asam. Reaksinya menghasilkan dua fase atau dua larutan yang
terpisah (tak bercampur) dan warna larutannya pun berbeda, dibagian atas
berwarna kuning kecoklatan dan pada larutan dibagian bawah berwarna ungu.
Pada saat bagian mulut tabung ditutup dengan ibu jari terasa adanya tekanan dari
dalam tabung, tekanan tersebut dihasilkan gas NO2 yang akan keluar.

XI. Kesimpulan
1. Larutan yang sudah direaksikan disumbat dengan tissu untuk mengurangi gas
yang akan keluar karena sifat larutan yang mudah teroksidasi.
2. Ion nitrit (NO2-) yang direduksi secara kuat oleh logam aluminium dalam basa
kuat menjadi gas amonia sehingga secara teori tercium bau ammonia.
3. Perubahan warna pada kertas lakmus merah menjadi biru dan perubahan
warna pada kertas yang telah ditetesi indikator PP menjadi ungu disebabkan
oleh kandungan dari basa kuat.
4. Pada percobaan kedua, ion Fe3+ dapat mendeteksi adanya gas N2 yang
dibuktikan dengan adanya gelembung di dalam tabung.
5. Pada percobaan ketiga, terdapat perbedaan fase larutan atau terbentuknya dua
lapisan karena sifat kepolaran yang berbeda.
6. Gas yang dihasilkan dari percobaan ketiga ialah gas NO2 yang diidentifikasi
melalui tekanan gas yag dirasakan oleh ibu jari.
DAFTAR PUSTAKA

Cotton dan Wilkison. 2013. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UIP.

Elisa. 2014. Praktikum Kimia Anorganik Nitrogen dan Fosfor. (Online). https://id.
scribd.com/document/246009662/praktikum-kimia-anorganik-Nitrogen-Dan
-Fosfor. (Diakses pada tanggal 17 Februari 2019).

Gulo, F dan Desi. 2014. Panduan Praktikum Kimia Anorganik I. Indralaya:


Universitas Sriwijaya

Kristin, Angelin. 2016. Laporan Praktikum Kimia Anorganik I “Nitrogen dan


Posfor” Prodi Pendidikan Kimia. (Online). https://www.academia.edu/2108
6379/Laporan_Praktikum_Kimia_Anorganik_I_Nitrogen_dan_posfor_Prodi
_ Pendidikan_Kimia. (Diakses pada tanggal 17 Februari 2019).

Sugiarto, Kristian H. 2011. Dasar-dasar Kimia Anorganik Transisi. Indonesia:


Graha Ilmu
LAMPIRAN

a. Percobaan pertama

b. Percobaan kedua

c. Percobaan ketiga

Anda mungkin juga menyukai