LAPTAP KIMAN 4 Revisi
LAPTAP KIMAN 4 Revisi
Kelompok 2
Anggota:
1. Ariyani Safitri ( 06101181722012 )
2. Abepura Dwiputra Absa ( 06101181722034 )
3. Roselina Eka Wahyuni ( 06101281722021 )
4. Friska Senja Cahyani ( 06101281722044 )
5. Ririn Afrillya ( 06101181722005 )
6. Rizki Kinanti ( 06101281722030 )
7. Septi Giana ( 06101181722039 )
IV. Tujuan :
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
Setelah melakukan kegiatan laboratoris, mahasiswa dapat menentukan
terbentuknya karakteristik.
a. Beberapa gas senyawa nitrogen, NH3, N2, dan NO
b. Fosfina
V. Dasar Teori
Nitrogen dan fosfor adalah golongan VA yang elektronegatif, dan
membentuk ikatan kovalen dengan unsur elektronegatif lainnya. Secara
umum keduanya memerlukan tiga elektron untuk memenuhi aturan oktet
seperti NH3 dan PH3. Nitrogen merupakan unsur pembentuk protein sebagai
senyawa utama dalam organism. Sedangkan fosfor dalam asam nukleat yang
terdapat dalam inti sel pembentuk kromosom.
Fosfor adalah unsur golongan VIA, maka satu atom fosfor memerlukan
tiga elektron untuk stabil. Sehingga satu atom fosfor harus berikatan kovalen
dengan tiga fosfor lain. Fosfor padat yang murni mempunyai tiga bentuk
Kristal, yaitu fosfor putih (P4), fosfor merah (Pn). dan fosfor hitam (Pn).
fosfor putih dapat dibuat dengan mereaksikan garam fosfor, silikon dioksida
dan karbon pada suhu 1300oC dalam tungku listrik.
Bahan
a. Natrium nitrit padatan
b. Larutan NaNO2 0,2 M
c. Kloroform
d. Larutan AgNO3 0,1 M
e. Larutan KCNS 0,1 M
f. Larutan NaOH 2 M
g. Larutan urea 0,2 M
h. Asam asetat 5 M
i. Larutan FeCl3 0,1 M
j. Larutan KI 0,2 M
k. Na3PO4 anhydrous-padatan
l. HCL pekat dan indikator PP
1)Ketika Pemanasan
NaNO2(s) + 2 Al(s) + NaOH(aq) + H2O(l) NH3(g) + [Al(OH)4]-(aq)
Ketika ditambahkan HCl pekat
NH3(g) + HCl(aq) NH4Cl(aq)
Ketika diletakkan kertas pH yang telah dibasahi dengan air
H2O(l) + NH3(g) OH- + NH4+
2) NaNO2(aq) + CH3COOH(aq) CH3COONa(aq) + HNO2(aq)
Ketika diteteskan Urea
8 NaNO2(aq) + 8 CH3COOH(aq) + 6 CO(NH2)2(aq) 3 CO2(g) + 10 N2 (g)
+ 16 H2O(g) + 8 CH3COONa(aq)
Lalu ditambahkan FeCl3
3 CH3COONa(aq) + FeCl3(aq) Fe(CH3COO)3(aq) + 3 NaCl(aq)
3) Mengasamkan dengan asam asetat
2 NaNO2(aq) + 2 KI(aq) + 4 CH3COOH(aq) I2(g) + 2 NO(g)
+ 2 CH3COONa(aq) + 2 H2O(aq)
X. Pembahasan
XI. Kesimpulan
1. Larutan yang sudah direaksikan disumbat dengan tissu untuk mengurangi gas
yang akan keluar karena sifat larutan yang mudah teroksidasi.
2. Ion nitrit (NO2-) yang direduksi secara kuat oleh logam aluminium dalam basa
kuat menjadi gas amonia sehingga secara teori tercium bau ammonia.
3. Perubahan warna pada kertas lakmus merah menjadi biru dan perubahan
warna pada kertas yang telah ditetesi indikator PP menjadi ungu disebabkan
oleh kandungan dari basa kuat.
4. Pada percobaan kedua, ion Fe3+ dapat mendeteksi adanya gas N2 yang
dibuktikan dengan adanya gelembung di dalam tabung.
5. Pada percobaan ketiga, terdapat perbedaan fase larutan atau terbentuknya dua
lapisan karena sifat kepolaran yang berbeda.
6. Gas yang dihasilkan dari percobaan ketiga ialah gas NO2 yang diidentifikasi
melalui tekanan gas yag dirasakan oleh ibu jari.
DAFTAR PUSTAKA
Elisa. 2014. Praktikum Kimia Anorganik Nitrogen dan Fosfor. (Online). https://id.
scribd.com/document/246009662/praktikum-kimia-anorganik-Nitrogen-Dan
-Fosfor. (Diakses pada tanggal 17 Februari 2019).
a. Percobaan pertama
b. Percobaan kedua
c. Percobaan ketiga