Pada era digital dalam kedokteran gigi radiografi datang pada 1987 ketika sistem radiografi yang pertama disebut Radio Visio Graphy, yang diluncurkan di Eropa oleh perusahaan Prancis Trophy Radiologie. Penemu sistem ini adalah Dr. Francis Mouyen. Dia menemukan cara untuk menggunakan serat optik untuk mempersempit gambar X- Ray besar ke ukuran yang lebih kecil yang dapat dirasakan gambar Charge Coupled Device (CCD) chip sensor. Setelah chip pencitraan X-Ray spesifikasi diselesaikan, Piala Radiologie mengontrak Fairchild CCD Imaging. Perusahaan di Silicon Valley, California, AS untuk mengembangkan chip pencitraan CCD yang sebenarnya. Di Fairchild, seorang fisikawan Finlandia muda dan seorang insinyur desain sensor gambar bernama Paul Suni membantu menciptakan gambar CCD yang memungkinkan teknologi sensor yang dibutuhkan untuk membuat sistem radiografi digital RVG menjadi realitas. Lebih dari dua dekade setelahnya, sistem radiografi digital saat ini dikembangkan keunggulannya dan memiliki banyak manfaatnya (Dhir, 2014).
B. Apa Itu Digital Imaging?
Meskipun gambar digital terlihat di layar adalah kumpulan area yang lebih cerah dan lebih gelap sangat mirip dengan gambar berbasis film tradisional dan sifat dari gambar digital benar-benar berbeda (Dhir, 2014). Gambar analog adalah sebuah gambar radiografi yang diproduksi oleh film konvensional di mana perbedaan dalam ukuran dan distribusi logam hitam perak menghasilkan kepadatan yang berkelanjutan spektrum. Gambar digital, di sisi lain tangan, terdiri dari satu set sel disusun dalam matriks baris dan kolom. Setiap sel ditandai dengan tiga angka: koordinat x, koordinat y dan nilai abu-abu. Nilai abu-abu adalah angka yang sesuai dengan intensitas x-dan lokasi x-ray saat itu selama pemaparan sensor. Sel-sel individual disebut sebagai gambar elemen yang telah disingkat menjadi"Piksel." Sebuah voksel mengacu pada piksel volumetrik adalah volumen elemen yang mewakili matriks piksel individual yang diatur dalam tiga dimensi. Angka-angka yang menggambarkan setiap piksel disimpan dalam file gambar dikomputer. Hal ini sangat penting adanya perbedaan antara analog dan radiografi digital (Ravi, 2012). C. Teknologi pada Radiografi Digital Ada dua teknologi yang lebih maju yang dapat membuat gambar digital tanpa menggunakan prekursor analog: gambar digital "direct" dan "semidirect . Gambar digital langsung diperoleh dengan menggunakan sensor solid-state. Sensor solid-state tersebut didasarkan pada chargecoupled device (CCD) atau Complementary metal oxide semiconductor (CMOS) yang berbasis chips. Gambar semidirect diperoleh dengan menggunakan sistem pelat fosfor (Longo, 2017, Dhir, 2014).
Charged Coupled Device (CCD)
CCD diperkenalkan di kedokteran gigi pada tahun 1987 merupakan yang reseptor gambar digital pertama untuk diadaptasi pada pencitraan intraoral. CCD mencakup sensor yang ditempatkan di mulut pasien. Kabel mengarah dari sensor ke antarmuka, yang terhubung ke komputer operator. CCD juga termasuk piksel pengatur pada chip silikon. Setelah terjadi pajanan, energi x-ray diubah menjadi jumlah elektron yang proporsional yang disimpan di penyimpanan elektron, kemudian ditransfer secara berurutan untuk penguat pembacaan. Sinyal analog akan dikonversikan menjadi sinyal digital dan gambar x-ray akan terlihat di layar komputer. Sensor tersedia pada berbagai ukuran seperti ukuran 0, 1 dan 2 untuk mensimulasikan berbagai ukuran film yang akan digunakan secara klinis (Dhir, 2014). Untuk pengendalian infeksi, plastik sekali pakai dipasang di atas sensor dan bagian dari kabel, karena sensor tidak bisa dilakukan sterilisasi di autoklaf atau didesinfeksi. Ada dua jenis desain sensor digital array yaitu area dan linier. Array area digunakan untuk radiografi intraoral, sedangkan linier array digunakan dalam pencitraan ekstra oral . Kedua sensor kabel dan nirkabel dapat digunakan. Sensor nirkabel lebih tebal daripada kabel sensor (Venskutonis, 2014).
Complementary metal oxide semiconductor (CMOS)
Alternatif untuk CCD teknologi adalah oksida logam komplementer sensor piksel aktif semikonduktor teknologi. Sensor-sensor ini tidak membutuhkan transfer biaya, menghasilkan peningkatan keandalan sensor dan umur. Sebagai tambahan, mereka membutuhkan daya sistem yang lebih sedikit untuk beroperasi dan lebih murah untuk diproduksi (Patel, 2012, Dhir, 2014).
Daftar pustaka
1. Dhir, P., David, CM.,Sharma, V. Digital imaging in Dentistry: An overview.
IJMDS.www.ijmds.org. July 2014; 3(2).524-432. 2. Ravi V, Lipee P, Rao CVN, Lakshmikanthan L. Direct digital radiography versus conventional radiography – assessment of visibility of file length placed in the root canal: An in vitro study. J Pharm Bioallied Sci 2012;(Suppl 2):S285–S289. 3. Longo, DL.,Fumes, CA., Comparison Of Digital And Conventional Radiographic Techniques. Electronic version: 1984-5685 RSBO. 2017 Apr-Jun;14(2):74-9 4. Venskutonis, T.,Daugela, P. Accuracy of Digital Radiography and Cone Beam Computed Tomography on Periapical Radiolucency Detection in Endodontically Treated Teeth. J Oral Maxillofac Res 2014 (Apr-Jun) | vol. 5 | No 2 | e1. 5. Patel S, Wilson R, Dawood A, Foschi F, Mannocci F. The detection of periapical pathosis using digital periapical radiography and cone beam computed tomography - part 2: a 1-year post-treatment follow-up. Int Endod J. 2012 Aug;45(8):711-23. [Medline: 22775142] [doi: 10.1111/j.1365-2591.2012.02076.x]