Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

4.
ANALISA

DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Penelitian
D
ata penelitian berdasarkan

D
e

N
G
a

nmenggunakan putaran ban sepeda motor.


4 . 1 . 1 P e r c o b a a n P e r t a m a
Hasil pengujian pertama generator magnet permanen pada tanggal 15 maret 2012 dapat dilihat pada
tabel 4.1 Tabel Pengukuran RPM, tegangan dan arus dengan jumlah kumparan rotor 100 lilitan tiap
kutub dan tebal kawat email 0,3 mm. Tabel 1 Tabel pengukuran RPM, tegangan dan arus melalui
trafo step up 500 mA dengan beban kipas 39,6 Watt.
4 . 1 . 2 P e r c o b a a n K e d u a
Hasil pengujian kedua generator magnet permanen pada tanggal 15 maret 2012 dapat dilihat pada
tabel 4.2 Tabel Pengukuran RPM, tegangan dan arus dengan jumlah kumparan rotor 400 lilitan tiap
kutub dan tebal kawat email 0,3 mm. Tabel 2 Tabel pengukuran RPM, tegangan dan arus melalui
trafo step up 500 mA dengan beban lampu 5 watt.
4.2

Analisa Data
Besar kecilnya beban dalam kurun waktu tertentu serta kecepatan putar rotor berdampak besar terhadap tegangan
dan arus yang dihasilkan oleh generator. Jika generator diberi beban yang tinggi dengan RPM yang sama maka tegangan
yang dihasilkan juga akan berkurang.

Untuk menghitung RPM digunakan rumus sebagai berikut : RPM =


. … … … … … … … ( 4 )
dengan : RPM : putaran f : frekuensi (Hz) p : jumlah kutub Untuk menentukan jumlah alur digunakan rumus
sebagai berikut : Jumlah alur = ………………….(5) dengan : N : jumlah lilitan f : frekuensi (Hz)
4.2.1Analisa hasil percobaan beban kipas
39,6 Watt
dengan kecepatan 2000 RPM.
Gambar 9 Grafik hubungan jarak antara tegangan dan arus dengan beban kipas 39,6 Watt. Pada gambar 4.1
menunjukkan bahwa saat kecepatan 2000 RPM tegangan pada jarak 2 mm adalah 225 V turun pada jarak 4 mm
menjadi 200 V dan pada jarak 6 mm tegangan turun
menjadi 150 V, sedangkan dengan beban kipas 39,6 Watt tegangan pada jarak 2 mm adalah 175 V turun pada
jarak 4 mm menjadi 150 V dan pada jarak 6 mm tegangan turun menjadi 100 V, begitu pula pada saat generator dibebani
arus yang semula 44,3 A turun menjadi 33,9 A menjadi 34,7 A dikarenakan jarak antara stator dengan rotor di ubah dari
yang semula 2 mm ke 4 mm sampai jarak 6mm.
4.2.2 Analisa hasil percobaan beban lampu 5 watt dengan kecepatan 2000 RPM.
Gambar 10 Grafik hubungan jarak antara tegangan dan arus beban lampu 5 watt Pada gambar 4.2 menunjukkan bahwa
saat kecepatan 2000 RPM pada saat tanpa beban tegangan pada jarak 2 mm adalah 225 V turun pada jarak 4 mm menjadi
200 V dan pada jarak 6 mm tegangan turun menjadi 150 V, sedangkan dengan beban lampu 5 watt tegangan pada jarak 2
mm adalah 175 V turun pada jarak 4 mm menjadi 150 V dan pada jarak 6 mm tegangan turun menjadi 100 V, begitu pula
pada saat generator dibebani arus yang semula 47,7 A turun menjadi 42,6 A menjadi 35,5 A dikarenakan jarak antara
stator dengan rotor di ubah dari yang semula 2 mm ke 4 mm sampai jarak 6mm.
5. PENUTUP 5.1

Kesimpulan
Dari data pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.

Generator magnet permanen dengan 4 kutub dan berjumlah 400 belitan dengan diameter kawat email 0,3 mm semakin
diperbesar jarak stator dari 2 mm, 4 mm, 6 mm mengalami penurunan tegangan dari 225 V, 200 V, 175
V pada kondisi 2000 RPM dibebani lampu 5 watt atau kipas 39,6 Watt. 2.
Generator magnet permanen dengan 4 kutub dan berjumlah 400 belitan dengan diameter kawat email 0,3 mm semakin
diperbesar jarak stator dari 2 mm, 4 mm, 6 mm mengalami penurunan arus dari 47,7 mA, 42,6 mA,
35,5 mA pada kondisi 2000 RPM dibebani lampu 5 watt atau kipas 39,6 Watt.
5.2

Saran
1.

Memperbanyak jumlah belitan kawat dan memperbanyak jumlah kutub magnet permanen dengan
tujuan memperbesar tegangan yang dihasilkan. 2.

Memperbesar diameter kawat belitan dengan tujuan memperbesar arus yang dihasilkan. 3.

Pengaturan jarak antara stator dengan rotor yang paling optimal karena sangat berpengaruh terhadap
daya yang dihasilkan generator.
DAFTAR PUSTAKA
Abrar Ridwan dkk. 2005.
Pengembangan Generator Mini Dengan Menggunakan Magnet Permanen
. Program Pasca Sarjana, Universitas Indonesia.

Bekti Nurwanto dkk. 2009.


Pembuatan Generator Listrik Free Energi Dengan Magnet Permanen Untuk Skala Rumah Tangga
“Program Kreatifitas Mahasiswa”. Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) Brian Yulianto, 2006. Mewujudkan
teknologi baru bagi sumber energi yang terbarukan. Djiteng Marsudi. 2005.
Pembangkitan Energi Listrik
. Jakarta: Erlangga

Muhammad Hasan Ashari Widodo. 2011.


Modifikasi Generator Sebagai Penghasil Listrik Untuk PLTB Tipe Vertikal Axis
. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Pendahuluan

Anda mungkin juga menyukai