Kelas:
Hasan Albanna 12020116140150
Dodi Firmansyah 12020116130138
Bagaimanapun, kita telah membayar harga yang besar bagi teori neoklasik yang
selama ini cenderung anti kritik, meskipun aplikasi sistematis dari pada teori harga (mikro
ekonomi) terhadap sejarah perekonomian merupakan kontribusi yang sangat besar, teori
neoklasik hanya focus terhadap alokasi sumber daya pada momen tertentu, yang sangat
mengenanya lagi adalah bagi sejarawan ketika mempertanyakan sebuah pertanyaan inti
mengenai bagaimana asumsi teori tersebut dapat terap sepanjang waktu. Terlebih lagi, alokasi
diasumsikan terjadi pada lingkungan tanpa friksi yang mana lembaga yang maksud tidak ada
dalam kenyataan. Dalam kedua kondisi ini memperjelas mengenai apa yang seharusnya
dijelaskan dalam sejarah perekonomian: untuk mengusahakan penjelasan mengenai pola-pola
pertumbuhan yang berbeda, stagnansi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada
masyarakat sepanjang waktu, dan mengeksplorasi cara mengenai bagaimana friksi tersebut
mengenai konsekuensi terhadap interaksi pola produksi manusia secara luar dan divergen.
Tetapi sejarah Marx memiliki akhir yang utopis, dimana analisis institusional dalam
penelitiannya tidak menyediakan bagi akhir yang baik (kesejahteraan).
Terdapat perbedaan yang saya pikirkan sebagai cerita yang lebih baik. Yang terfokus
pada perjuangan tanpa henti manusia untuk memecahkan masalah dari sebuah kerjasama
yang mana kemudian mereka mungkin akan menuai manfaat tidak hanya dari teknologi terapi
juga pada usaha manusia untuk menegakkan peradaban.
Bagian 2
Teori neoklasik tidak bisa secara langsung menguraikan isu pertumbuhan itu sendiri.
Namun dalam postulat dasar teori, adalah beralasan jika diasumsikan bahwa permasalahan
pertumbuhan tidak berdiri sendiri. Karena output ditentukan oleh persediaan capital (fisik,
manusia), dan kita bisa meningkatkan jumlah capital dalam kerangka pikir neoklasik dengan
menginvestasikan pada usaha apa saja yang memiliki tingkat margin imbal hasil tertinggi,
yang tidak terdapat faktor tetap padanya. Kita dapat mengatasi kelangkaan sumber daya
dengan menginvestasikan teknologi termutakhir dan kita bisa mengatasi segala jenis
kelangkaan dengan melakukan investasi pada ilmu pengetahuan untuk menanggulangi faktor
potensial yang tetap. Tetapi formulasi neoklasik ini sebagaimana yang telah dijelaskan diatas
memunculkan pertanyaan yang menarik. Untuk menempatkan isu secara sungguh-sungguh,
model pertumbuhan neoklasik terbaru dibangun atas increase return dan akumulasi fisikal
dan human capital secara krusial bergantung pada keberadaan struktur insentif implisit yang
mengendalikan model tersebut. Penelitian boumol secara implisit menghadirkan kesimpulan
yaitu ketika dia menemukan konvergensi yang hanya terdapat pada 16 negara dengan
perekonomian yang maju, tetapi tidak dengan system perekonomian komando ataupun
dengan Negara berkembang. Untuk melakukan perhitungan pada pengalaman sejarah
perekonomian atau pada performa yang berbeda-beda dari perekonomian Negara maju,
system ekonomi terpusat, Negara berkembang tanpa membuat struktur insentif yang
diturunkan dari kelembagaan untuk diujicoba dalam keadaan steril.
Insentif adalah penentu yang mendasari kinerja ekonomi. Hal ini tersirat dalam teori yang
digunakan dan telah diasumsikan memiliki bentuk dan efek tertentu. Membawa insentif padai
awal mula pembahasan akan memusatkan dimana seharusnya perhatian kita tunjukan, pada
kunci sebenar nya dari kinerja perekonomian. Inti Argumentasi yang dikemukakan dalam
pembahasan sebelumnya adalah bahwa insentif sangat bervariasi dari waktu ke waktu dan
masih teap berlaku. Mengintegrasikan analisis kelembagaan ke dalam ekonomi dan sejarah
ekonomi mengarahkan kembali pada penekanan kita, tetapi tidakmeninggalkan alat teoritis
yang sudah dikembangkan. Mengarahkan penekanan mencakup pengubahan · gagasan dan
implikasi rasionalitas, memasukkan ide-ide dan ideologi ke dalam analisis ini, secara eksplisit
mempelajari biaya bertransaksi sebagai fungsi politik dan ekonomi pasar, dan memahami
konsekuensi ketergantungan pada evolusi sejarah perekonomian. Pada saat yang sama, alat
yang mendasari teori harga neoklasik dan teknik kuantitatif canggih yang dikembangkan oleh
generasi ahli kliometri terus menjadi bagian dari perangkat alat tersebut. Bagaimana
pendekatan semacam itu mengubah persepsi dan penulisan kita tentang sejarah ekonomi?
Akan di ilustrasikan dari sejarah perekonomian AS.
Analisis kelembagaan membawa kedalam kerangka pemikiran teori tik yang sangat
penting dari kebudayaan inggris, serta sejarah kelmbagaan serta ide-ide gagasan nya dalam
pembentukan ekonomi colonial dan juga karakteristik pasar yang relative efisien pada era
tersebut. Tardapat peningkatan bagi organisasi untuk mengambil manfaat dari sekian banyak
nya peluang-peluang yang tercipta-Agrikultur,perdagangan, perusahaan perkapalan,
peternakan keluarga memproduksi perkembangan perekonomian kolonialisme. Peninggalan
ini tidak hanya dalam bidang ekonomi namun juga dalam hal ilmu pengetahun dan politik-
pertemuan kota dan pemerintahan itu sendiri, majelis kolonial, dan serta tradisi intelektual
dari Hobbes dan Locke sangat penting untuk mengintegrasikan peristiwa 1763 ke1789
kedalam kisah organisasi politik dan ekonomi yang dimotori oleh persepsi subjektif meraka
dari isu-isu yang menghasilkan struktur kelembagaan dari negara yang baru merdeka.
Meskipun kita selalu memahami pentingnya arus politik dan intelektual di masa sekarang,
kerangka kerja institusional dapat menggeser analisis dari deskripsi ad hoc ke sebuah kisah
yang terintegrasi, sebagai konsekuensinya, akan mencapai pemahaman yang jauh lebih
dalam tentang periode kritis ini dalam sejarah A.S.
Kami juga telah memberikan perhatian besar pada biaya yang dikeluarkan dalam hal
pertumbuhan. Sebagian dari biaya itu adalah harga yang dibayarkan untuk efisiensi adaptif.
sistem tersebut memusnahkan yang tidak bisa bertahan dan ada banyak dari mereka - petani
yang pergi ke perbatasan dan pada kahir nya gagal, perusahaan pengiriman yang gagal karena
kami kehilangan keuntungan komparatif dalam pengiriman, buruh yang menderita
pengangguran dan upah yang menurun di tahun 1850-an. Bagian dari biaya,Namun, adalah
konsekuensi dari institusi yang mengeksploitasi individu dan kelompok - suku Indian, budak,
dan tidak jarang imigran, pekerja, dan petani digunakn untuk kepentingan mereka yang
memiliki daya tawar yang unggul. Pendeknya,baik sumber pertumbuhan maupun biaya yang
diperlukan dalam pertumbuhan itu adalah turunan umum dari kerangka kerja kelembagaan itu
sendiri.
Bagian 4
Dari studi ini dapat dismpulkan bahwa berspekulasi terhadap isu sentral sejarah
perekonomian . Lembaga menentukan kinerja ekonomi, tetapi hal apa yang menciptakan
institusi yang efisien? Jelas keberadaan institusi yang relatif produktif di suatu tempat di
dunia dan informasi yang dapat diperoleh dengan biaya rendah mengenai karakteristik kinerja
yang dihasilkan dari lembaga-lembaga tersebut sangat kuat insentif nya untuk merubah
kinerja perokonomian yang buruk. Tampaknya kita dapat mengambil contoh dalam
perubahan mencolok masyarakat Eropa Timur pada tahun 1989.
Tetapi bisakah kita menggeneralisasi kekuatan yang akan membuat perubahan seperti itu?
Bagaimana seseorang membalikkan peningkatan return dengan kaarkteristik tertentu dari
matriks kelembagaan ? Analisis sebelumnya memberikan banyak petunjuk danpoin, saya
percaya, untuk dua fitur terkait dari matriks institusionalekonomi: kendala informal dan biaya
transaksi yang melekat di dalamnya yang berkaitan dengan proses politik.
Kendala informal berasal dari transmisi nilai budaya,dari perluasan serta penerapan aturan
formal untuk menyelesaikan masalah pertukaran yang spesifik, dari solusi hingga koordinasi
langsung terhadap masalah. Secara total, hal tersebut tampaknya memiliki pengaruh luas
pada struktur kelembagaan. Tradisi kerja keras, kejujuran, dan integritas hanya menurunkan
biaya transaksi dan menjadikannya kompleks. Tradisi semacam itu selalu diperkuat oleh
ideologi yang mendasari sikap-sikap tersebut. Dariman sikap dan ideologi ini datang dan
bagaimana mereka berubah? Persepsi subyektif dari aktor tidak hanya berasal dari budaya
tetapi terus dimodifikasi oleh pengalaman yang disaring oleh konstruksi mental. Oleh karena
itu, perubahan mendasar dalam harga relatif akan secara lambat laun mengubah norma dan
ideologi, dan semakin rendah biaya informasi, maka semakin cepat juga perubahan tersebut.