BIMBINGAN KEJURUAN
Dosen Pengampu :
Drs. Kir Haryan, M. Pd.
Disusun Oleh :
FAHMI FERGIYANTO
NIM. 16504241052
KELAS C 2016
(3) bimbingan dan konseling yang memandirikan yang diselenggarakan guru bimbingan
dan konseling atau konselor. Ini berarti bimbingan dan konseling merupakan bagian integral
dari program pendidikan di SMK.
Guru bimbingan dan konseling atau konselor bekerja dalam tim bersama guru mata
pelajaran, ketua atau koordinator kelompok guru (normatif, adaptif, eahlian/produktif),
kepala sekolah, dunia usaha dan industri, orangtua, dan masyarakat untuk menciptakaan
kondisi belajar yang kondusif, yang akan membantu semua peserta didik/konseli mencapai
perkembangan optimal dan berhasil dalam kehidupan masa depannya.
Saat ini, peserta didik/konseli berhadapan dengan tantangan-tantangan yang unik dan
bervariasi, yang berdampak terhadap perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir
mereka. Untuk membantu peserta didik/konseli menjadi generasi yang siap menghadapi
kondisi tersebut dibutuhkan dukungan berbagai pihak secara sinergis, termasuk di dalamnya
guru bimbingan dan konseling atau konselor. Setiap peserta didik/konseli di SMK harus
terpenuhi berbagai kebutuhannya, sejalan dengan perkembangan dan tantangan yang pesat
dalam menjalani kehidupannya.
Masa bersekolah di SMK merupakan waktu yang terbaik bagi peserta didik/konseli
untuk mengembangkan jatidiri (identitas) sebagai pribadi yang unik dan efektif, pembelajar
sepanjang hayat, insan yang produktif, dan manusia yang hidup harmonis dalam keragaman.
Pengembangan jatidiri tersebut dapat diupayakan dalam program bimbingan dan konseling
melalui layanan bimbingan dan konseling pribadi, belajar, karir, dan sosial.
Tabel 1. Keunikan dan Keterkaitan Pelayanan Guru Mata Pelajaran dengan Guru
Bimbingan dan Konseling atau Konselor
1. Wilayah Gerak Jenjang pendidikan dasar dan Jenjang pendidikan dasar dan
atau Konselor
pendidikan menengah pendidikan menengah
2. Tujuan Umum Pencapaian tujuan pendidikan Pencapaian tujuan pendidikan
nasional nasional
3. Konteks Tugas Pembelajaran yang mendidik Pelayanan yang memandirikan
Tujuan BK
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah pasal 3 dinyatakan bahwa Layanan Bimbingan dan Konseling memiliki tujuan
membantu Konseli mencapai perkembangan optimal dan kemandirian secara utuh dalam
aspek pribadi, belajar, sosial, dan karir. Secara lebih rinci tujuan Bimbingan dan Konseling
dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Menilai dan memahami diri.
b. Memahami nilai-nilai di masayarakat.
c. Pengenalan terhadap berbagai jenis pekerjaan yang sesuai dengan potensi dirinya.
d. Persiapan lebih matang untuk memasuki dunia kerja.
e. Memecahkan masalah khusus sehubungan dengan pemilihan pekerjaan.
f. Penghargaan yang obyektif dan sehat terhadap kerja.
b. Bimbingan Karir
Bimbingan karier adalah suatu proses bantuan, layanan, pendekatan terhadap
individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerja,
merencanakan masa depan yang sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya,
mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggung jawab atas
keputusan yang diambilnya itu sehingga mampu mewujudkan dirinya secara bermakna.
Bimbingan karier difokuskan untuk membantu individu menampilkan dirinya yang
memiliki kompetensi/keahlian agar meraih sukses dalam perjalanan hidupnya dan
mencapai perwujudan diri yang bermakna bagi dirinya dan lingkungan di sekitarnya.
Implementasi Adapun lingkup kehidupan klien yang dibantu atau difasilitasi
melalui layanan bimbingan dan konseling di sekolah itu meliputi aspek kemampuan
untuk (a) mengembangkan diri atau pribadi dengan berbagai karakteristiknya yang khas;
(b) mengembangkan hubungan sosial dalam kaitan dengan lingkungan individu yang
lain, kelompok, dan masyarakatnya; (c) mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar
yang aktif dan produktif hingga dapat mencapai prestasi yang optimal; dan (d)
mengembangkan pemahaman serta penerimaan terhadap gambaran diri pribadinya dan
dunia kerja di luar dirinya, memperoleh penyesuaian antara gambaran diri dan dunia
kerja pilihannya, hingga meraih keberhasilan dan dapat mewujudkan diri sepanjang
perjalanan hidupnya.
c. Bimbingan Konseling
Bimbingan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui
wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu
yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada
teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi
yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat
memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta
dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.
Implementasi dalam pendidikan di SMK yaitu dengan adanya bimbingan konseling
siswa daoat mengembangkan potensi yang dimilikinya, dapat mengetahui potensi apa
yang dimiliki, bagaimana cara mengembangkan potensi tersebut, hingga hambatan-
hambatan yang ditemui ketika mengembangkan potensinya dapat dicarikan solusi
melalui bimbingan konseling ini.